Selasa, 19 Januari 2016

Tukang Sihir Dan Hukum Islam Yang Terkait Dengannya


=================================
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

TUKANG SIHIR DAN HUKUM ISLAM YANG TERKAIT DENGANNYA (1)✋

⚠️KETERKAITAN SIHIR DENGAN PERMASALAHAN TAUHID☝️

Berkata Asy Syaikh Arafat bin Hassan Al Muhammadi:
“Sisi keterkaitan sihir dengan permasalahan tauhid, adalah keterlibatan banyak perbuatan sihir dengan berbagai tindakan kesyirikan, dan bertawassul dengan ruh-ruh jahat / syaithan, untuk memenuhi tujuan dari penyihir. Maka tidak akan sempurna tauhid seorang hamba sampai dia meninggalkan sihir baik sedikit maupun banyaknya.

Oleh Karena itulah syari’at mengkaitkan permasalahan sihir dengan kesyirikan, yaitu ditinjau dari dua perkara :

✅1. Dari sisi meminta bantuan kepada para syaithan, dan ketergantungan dengan syaithan-syaithan ini, bahkan sampai bertaqarrub dengan syaithan dengan apa-apa yang dicintai oleh syaithan, supaya syaithan tersebut membantunya dan memberikan apa yang diinginkan oleh si penyihir”

✅2.Dari sisi pengakuan mengetahui tentang ilmu ghaib, dan juga pengakuan bahwa dia mengetahui ilmu Allah dan menempuh jalan untuk hal tersebut. Yang demikian adalah bagian / cabang dari kesyirikan dan kekufuran.

‼️❎Dan didalam kesyirikan tersebut terdapat padanya tindakan yang haram, dan perbuatan keji, seperti, pembunuhan, dan memisahkan antara dua orang yang saling mencintai, As Shorf dan Al Athof (nama / jenis sihir yang bisa memisahkan atau memikat antara pasangan laki-laki dan perempuan: pen), dan juga usaha untuk mengubah akal seseorang, ini merupakan perkara haram yang paling mengerikan, dan perkara kesyirikan serta washilah menuju kesyirikan.

Oleh karena itulah telah ditetapkan hukuman mati bagi penyihir karena besarnya kerugian dan kerusakan yang diperbuatnya.

Sumber: https://telegram.me/arafatbinhassan                            

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 27 Rabi’ul Awwal 1437 H, 8 Januari 2016)

______________

Hashtag:
#tukang_sihir_dan_hukum_islam

Posting:
Jum'at, 8 Jan 2016
Jam 12.00 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=================================
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

TUKANG SIHIR DAN HUKUM ISLAM YANG TERKAIT DENGANNYA (2)

⚗MAKNA SIHIR

Berkata Asy Syaikh Arafat bin Hassan Al Muhammadi Hafizhahullah: “Sihir adalah seluruh perkara yang halus caranya / jalannya dan tipis / lembut.” Dan seorang yang melakukan sihir adalah (disebut) penyihir.

Berkata Ibnu Qudamah dalam Al Mughni (12/299):
“Sihir adalah ikatan dan mantera-mantera, atau perkataan yang seorang penyihir berbicara dengannya atau dengan ditulisnya, dengan mengamalkan sesuatu amalan, yang mempunyai pengaruh terhadap tubuh orang yang terkena sihir, atau terhadap hatinya atau akalnya, tanpa berhubungan langsung dengannya akan tetapi dia terjadi secara nyata. Diantara sihir tersebut ada yang bisa membunuh seseorang, atau membuatnya sakit, atau membuat seorang laki-laki bermasalah terhadap istrinya dengan membuatnya tidak bisa menggaulinya, dan sebagian ada yang bisa memisahkan seorang laki-laki dari istrinya, membuat mereka marah / benci, dan sebagian sihir tersebut ada yang bisa membuat dua orang jadi saling mencintai.

Sebagian ahli ilmu mengatakan (tentang makna sihir secara istilah): “tidak mungkin membatasi (maknanya) dengan makna yang menyeluruh dan bisa menolak makna lainnya, karena banyaknya jenis perkara yang masuk dalam makna (sihir) tersebut. Dan juga tidak bisa dipastikan berapa besar keterkaitan antara banyak hal tersebut, sehingga berbagai perkara tersebut menjadi menyeluruh mencangkup pengertian sihir, dan menolak makna lainnya. Dari sisi inilah terjadi perselisihan keterangan ulama, dalam pembatasan makna sihir dengan perselisihan yang sifatnya (kontradiksi) berlawanan. (Adhwaul Bayan : 4/555)

⚠️Suatu kelompok dari mu’tazilah menganggap bahwa sihir itu adalah membuat suatu khayalan, tidak ada kenyataanya.

❎Yang ini tidaklah benar, secara muthlaq, bahkan sihir itu ada yang sifatnya menghasilkan khayalan dan ada yang sifatnya nyata (Taisirul Azizil Hamid 325)

Sumber: https://telegram.me/arafatbinhassan

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 29  Rabi’ul Awwal 1437 H,  10 Januari 2016)

______________

السحر: كل ما لطف مأخذه ودق فهو سحر، ورجل ساحر من قوم سحرة([2]).

وقال ابن قدامة في المغني (12/299):

(وهو عُقدٌ ورُقى، وكلام يتكلم به أو يكتبه، أو يعمل شيئًا، يؤثر في بدن المسحور، أو قلبه أو عقله من غير مباشرة له، وله حقيقة، فمنه ما يقتل، وما يمرض، وما يأخذ الرجل عن امرأته فيمنعه وطأها، ومنه ما يفرق بين المرء وزوجه، وما يبغض أحدهما إلى الآخر، أو يحبب بين الاثنين).

وطائفة من أهل العلم ترى أنه (لا يمكن حده بحدّ جامع مانع؛ لكثرة الأنواع المختلفة الداخلة تحته، ولا يتحقق قدر مشترك يكون جامعاً لها، مانعاً لغيرها، ومن هنا اختلفت عبارات العلماء في حده اختلافاً متبايناً)([3]).

وقد زعم قوم من المعتزلة وغيرهم أن السحر تخييل لا حقيقة له، وهذا ليس بصحيح على إطلاقه، بل منه ما هو تخييل، ومنه ما له حقيقة

__________________

Hashtag:
#tukang_sihir_dan_hukum_islam_2

Posting:
Minggu, 10 Jan 2016
Jam 10.00 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=================================
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

⚗TUKANG SIHIR DAN HUKUM ISLAM YANG TERKAIT DENGANNYA (3)⚡️

✅Berkata Asy Syaikh Arafat bin Hassan Al Muhammadi Hafizhahullah :
1⃣Dalil- dalil yang marfu’ yang menunjukkan tentang hukum mati bagi seorang penyihir,

Dalil Yang pertama: (Artinya):
Hadits Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam, :(artinya) “Siapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah dia” (HR. Al Bukhari 3107).

Seorang penyihir jika dia mengamalkan sihir, yang mana sihir tersebut adalah kekufuran maka, maka tidak diragukan lagi bahwa dia dibunuh karena kekafirannya, berdasarkan hadits ini.

Dalil yang kedua :
Hadits Jundub bin Ka’ab Radhiyallahu ‘anhu  berkata Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam: “Hukum had bagi seorang penyihir, adalah dengan tebasan pedang”(HR. At Tirmidzi 1460).

⚠️Hadits ini diperdebatkan dikarenakan haditsnya lemah tidak bisa dijadikan hujjah.

✏️(Syaikh menyebutkan dalam catatan kaki: Hadits dishohihkan oleh At Tirmidzi (1460) secara mauquf: pen)

Dalil Yang ketiga:
dari shofwan bin sulaim Rahimahullah dia berkata, berkata rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam (artinya): “Siapa yang mempelajari sesuatu dari ilmu sihir, sedikit maupun banyak maka itu merupakan akhir dari perjanjian dia dengan Allah ” (HR Abdurrazaq 18753)

Berkata Asy Syaikh Al Utsaimin Rahimahullah :
"Sisi pendalilan dengan dalil ini adalah akhir dari perjanjian dia dengan Allah, sehingga wajib untuk membunuhnya sebagai bentuk berlepas  diri darinya, dia dibunuh tanpa dimintai taubatnya. Dan pendapat tentang hukuman mati bagi penyihir, mencocoki kaidah-kaidah syariah, karena para penyihir ini membuat kerusakan diatas permukaan bumi, dan kerusakan yang mereka perbuat adalah kerusakan yang paling besar, MAKA MEMBUNUH MEREKA ADALAH WAJIB BAGI WALIYUL AMR / PEMERINTAH , tidak boleh bagi seorang pemimpin untuk meninggalkan perkara ini, karena jika orang-orang semisal mereka ini dibiarkan, mereka akan menyebarkan kerusakan di negeri mereka dan di negeri lainnya, jika mereka dibunuh maka manusia akan selamat dari keburukan mereka dan mereka akan tercegah dari mengerjakan/mengambil sihir (Al Qoulul Mufid : 1/510).

Hadits  yang terakhir ini diperdebatkan dari dua sisi :
Hadits Dhoif jiddan (sangat lemah) tidak shohih tidak bisa dijadikan hujjah
Jika hadits ini shohih, maka tidak terdapat padanya keterangan tentang hukuman bagi penyihir adalah hukuman mati
Bersambung......

Sumber : https://telegram.me/arafatbinhassan

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang, 3 Rabi’ul Akhir 1437H, 13 Januari 2016)

__________________

المطلب الثاني: الأدلة المرفوعة في قتله.

الدليل الأول:

حديث ابن عباس رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم: «من بدل دينه فاقتلوه»([1]).

والساحر إذا استعمل السحر الذي هو كفر فلا شك في أنه يقتل كفرا، لهذا الحديث.

الدليل الثاني:

حديث جندب بن كعب رضى الله عنه قال: قال رسول الله ﷺ:
"حد الساحر ضربة بالسيف"([2]).

ونوقش:

بأنه حديث ضعيف لا يصح ولا تقوم به حجة([3]).

الدليل الثاني:

عن صفوان بن سليم رحمه الله قال: قال رسول الله ﷺ:
"من تعلم شيئًا من السحر قليلاً أو كثيرًا، كان آخر عهده من الله"([4]).

ووجه الاستدلال أن كان آخر عهده من الله وجب قتله للبراءة منه، ويقتل من غير استتابة.
والقول بقتلهم موافق للقواعد الشرعية، لأنهم يسعون في الأرض فسادًا، وفسادهم من أعظم الفساد; فقتلهم واجب على الإمام، ولا يجوز للإمام أن يتخلف عن قتلهم، لأنَّ مثل هؤلاء إذا تركوا وشأنهم انتشر فسادهم في أرضهم وفي أرض غيرهم، وإذا قتلوا سلم الناس من شرهم، وارتدع الناس عن تعاطي السحر([5]).

ونوقش من وجهين:

الوجه الأول:

بأنه حديث ضعيف جدًا، لا يصح، ولا تقوم به حجة.

الوجه الثاني:

إن صحَّ فلا دليل فيه على أنَّ حد الساحر القتل.

___________

Hashtag:
#tukang_sihir_dan_hukum_islam_3

Posting:
Rabu, 13 Jan 2016
Jam 12.30 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=================================
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

✋TUKANG SIHIR DAN HUKUM ISLAM YANG TERKAIT DENGANNYA (4)⚗

2⃣Atsar – Atsar Mauquf (perkataan Sahabat) yang menunjukkan tentang hukum mati bagi seorang penyihir (1)

✅Berkata Asy Syaikh Arafat bin Hassan Al Muhammadi Hafizhahullah :

Atsar yang pertama: (Artinya): Dari Bajalah rahimahullah, beliau berkata :
"telah sampai kepada kami kitab dari Umar yang (isinya): “bunuhlah setiap laki-laki penyihir dan wanita penyihir” Maka kamipun membunuh 3 (tiga) orang penyihir” (HR. Asy Syafi’i dalam Al Umm 2/566, Abdurrazaq : 18745, ibnu Abi Syaibah : 29585, Ahmad : 1657, Abu Daud : 3043, dll).

Atsar yang kedua (Artinya) : “Istri Nabi shollallahu ‘alaihi wa sallam, Hafshoh radhiyallahu ‘anha membunuh budaknya karena telah menyihirnya, budak ini telah dibebaskannya dengan syarat dubur (yaitu pembebasan budak yang terjadi jika tuan /majikannya meninggal : Lihat :Taudhihul Ahkam 4/239 :   pen) Maka Hafshoh memerintahkan untuk membunuhnya dan kemudian budak itupun dibunuh” (HR Malik kitab Al Muwatho’ : 2/871, dengan sanad yang terputus, HR Abdurrazzaq 18747, dan Ibnu Abi Syaibah 28491, HR Ath Thobarani dalam Mu’jam Al Kabir 23/187 (303), Al Baihaqi 8/136)

☑️Saya (Syaikh Arafat katakan) katakan: Sanadnya Shohih dan telah dishohihkan oleh Syaikhul Islam dalam kitab As Shorim Al Maslul (286).

Sumber: https://telegram.me/arafatbinhassan

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang  5 Rabi’ul Akhir 1437 H, 15 januari 2016)

_________________
الأثر الأول:

عن بجالة -رحمه الله- قال:
أتانا كتاب عمر بن الخطاب رضي الله عنه: أنِ اقتلوا كلَّ ساحرٍ وساحرة، قال: فقتلنا ثلاث سواحر([1]).

الأثر الثاني:

أنَّ حفصة رضي الله عنها زوج النبي ﷺ قتلت جارية لها سحرتها، وقد كانت دبرتها فأمرت بها فقُتلت([2]).

______________

Hashtag:
#tukang_sihir_dan_hukum_islam_4

Posting:
Jum'at, 15 Jan 2016
Jam 14.00 WIB
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=================================
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

TUKANG SIHIR DAN HUKUM ISLAM YANG TERKAIT DENGANNYA (5)✋⚗

2⃣Atsar – Atsar Mauquf (perkataan Sahabat) yang menunjukkan tentang hukuman mati bagi seorang penyihir (2)

✅Berkata Asy Syaikh Arafat bin Hassan Al Muhammadi Hafizhahullah :

Atsar Yang Ketiga: (Artinya):
Dari Nafi’ , Rahimahullah, beliau berkata :
“Hafshoh Radhiyallahu ‘anha disihir kemudian beliau memerintahkan saudaranya Ubaidillah, kemudian Ubaidillah membunuh dua orang penyihir wanita (HR Abdurrazzaq dalam mushonnaf : 18757)."

Aku (Syaikh Arafat katakan : Sanadnya Shohih)

Atsar Yang keempat:
Dari  Abi Utsman Al Handi : “Seorang penyihir bermain-main dengan pedang, memenggal dirinya sendiri, melakukan berbagai hal, akan tetapi tidak bisa memudharatkan dia, maka jundub mengambil pedang kemudian menebaskannya ke leher penyihir ini, kemudian beliau membaca firman Allah:

{أَفَتَأْتُونَ السِّحْرَ وَأَنْتُمْ تُبْصِرُونَ}

Artinya: “Apakah kalian mendatangkan / menerima sihir tersebut padahal kalian menyaksikannya? (Al Anbiya’:3)

Dikeluarkan oleh Al Bukhari dalam At Tarikh Al Kabir (2/222) dan Ath Thabarani dalam Al Mu’jam Al Kabir (2/177),(1725), Ad Daraquthni (3205), Al Baihaqi (8/136) Lafahzh yang diatas adalah lafazh Ath Thabarani

Aku (Syaikh Arafat) katakan : Dishohihkan sanadnya oleh Adz Dzahabi dalam Kitab Tarikh Islam (5/87) ”
(Selesai perkataan Asy Syaikh Arafat)

▶️Saya tambahkan, riwayat yang ada pada At Tarikh Al Kabir oleh imam Al Bukhari Jundub Yang dimaksud adalah Jundub Al Azdiy, dalam riwayat ini diceritakan bahwa penyihir ini memisahkan kepala seseorang dan mengembalikannya kembali ke tempatnya, kemudian Jundub membunuh penyihir ini.

Sumber: https://telegram.me/arafatbinhassan

Ditulis oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang  8  Rabi’ul Akhir 1437 H, 18 Januari 2016)

____________________

Hashtag:
#tukang_sihir_dan_hukum_islam_5
____________________

Posting:
Senin, 18 Jan 2016
Jam 11.30 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

=================================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=================================
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

TUKANG SIHIR DAN HUKUM ISLAM YANG TERKAIT DENGANNYA (6)⚗

✅APAKAH PARA FUQAHA SEPAKAT DENGAN HUKUMAN MATI BAGI PENYIHIR  (BAG : 1)

Berkata Asy Syaikh Arafat bin Hassan Al Muhammadi Hafizhahullah :
“Aku tidak mengetahui adanya Ijma’ (kesepakatan) dalam permasalahan ini, Al Imam Ibnu Qudamah telah menukilkan bahwa (hukuman mati) inilah yang masyhur dikalangan para shohabat, dan tidak didapati adanya yang menyelisihi, maka ini adalah Ijma. (Al Mughni 12/303)

⚠️Sebagian ulama memandang bahwa seorang penyihir tidak dibunuh kecuali jika dia kafir karena mengamalkan sihir tersebut, atau jika dia membunuh orang lain dengan sihirnya tersebut (Ini adalah yang masyhur dari mahdzab Al imam Asy Syafi’ie dan Ibnu Hazm dalam kitabnya Al Muhalla 12/419)

Dan mereka berdalilkan dengan hadits Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata, berkata rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam (artinya): “Tidaklah halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali hanya Allah dan bersaksi bahwa aku adalah rasulullah, kecuali karena tiga perkara: 1)pezina yang sudah menikah 2)Membunuh 3)Orang yang meninggalkan agamanya dan memisahkan dari  jamaah kaum muslimin. (HR. Al Bukhari 6878, Muslim : 1676)

✅Sisi pendalilan dari hadits ini adalah seorang penyihir yang tidak dikafirkan karena sihirnya adalah tetap dalam keadaan beragama islam, jika dia tidak memudharatkan seorangpun dengan sihirnya  maka dia tidak dibunuh akan tetapi dia dilarang untuk melakukan sihir tersebut jika dia mengulangi maka dicela/ditegur.  (lihat Al Umm 2/567)

⏩Bersambung ....
(Insya Allah pada bagian 2 artikel ini akan disebutkan yang rajih dari 2 pendapat diatas )

Sumber: https://telegram.me/arafatbinhassan

Ditulis oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang  11 Rabi’ul Akhir 1437 H, 21 Januari 2016)

________________

Hashtag:
#tukang_sihir_dan_hukum_islam_6

Posting:
Kamis, 21 Jan 2016
Jam 12.00 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang
=================================

SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

TUKANG SIHIR DAN HUKUM ISLAM YANG TERKAIT DENGAN NYA (7)⚗✋

APAKAH PARA FUQAHA SEPAKAT DENGAN HUKUMAN MATI BAGI PENYIHIR??  (BAG : 2)⚡️

✋Para ulama yang berpendapat bahwa para penyihir itu tidaklah dihukum dengan hukuman mati, mengatakan :
"tidak ada kesepakatan diantara para shahabat  Radhiyallahu ‘anhum dalam permasalahan ini karena dalam hadits Aisyah diceritakan bahwa beliau memerdekakan seorang budak perempuannya dengan syarat dubur (yaitu : pembebasan budak dengan kondisi ketika majikan sudah meninggal,) kemudian ternyata budak ini menyihirnya, hal ini diketahui oleh ‘Aisyah, kemudian beliau berkata : Aku ingin membebaskan budak, maka beliau memerintahkan Anak saudara laki-lakinya untuk menjual budak ini kepada seorang Arabi, yang berpelakuan buruk terhadap budaknya, dan beliau memerintahkan untuk membeli budak yang lain dengan hasil penjualan budak tersebut, kemudian membebaskan budak yang baru tersebut.”
(lihat dalam Muwatho Malik, dengan riwayat abu mush’ab Az Zuhri (2782), dan Mushonnaf Abdurrozaq (18749), Ahmad (24126), Al Baihaqi 10/313, Al Hakim dalam Mustadraknya , beliau mengatakan “hadits ini sesuai dengan syarat Al Bukhari dan Muslim, Dishohihkan oleh Asy Syaikh Al Albany dalam Al Irwa’ (6/178)”

Sisi pendalilan mereka adalah bahwa ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha tidak membunuh budak yang menyihirnya ini dan juga tidak memerintahkan untuk membunuhnya.

YANG BENAR ADALAH HUKUMAN MATI BAGI  PENYIHIR, sesuai dengan kesepakatan shahabat Radhiyallahu ‘anhum karena seorang penyihir dia merusak diatas permukaan bumi, dan seorang yang merusak jika perbuatan buruknya tidak bisa dihentikan kecuali dengan membunuhnya, maka dia harus dibunuh.

⚠️Adapun Atsar dari ‘Aisyah, tidak ada hujjah padanya, karena hukum had itu dilakukan oleh penguasa, dan ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha tidak menyampaikan perkara beliau kepada waliyul amr, dan mencukupkan balasan bagi keburukan perbuatan budak ini dengan menjualnya kepada seorang Arabi, yang berpelakuan buruk terhadap budaknya.

Sumber: https://telegram.me/arafatbinhassan

Ditulis oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 12 Rabi’ul Akhir 1437 H, 22 Januari 2016)

________________

وقالوا: لا إجماع بين الصحابة رضي الله عنهم، لأن عائشة رضي الله عنها أعتقت جارية لها عن دُبُر([5]) منها، ثم إنها سحرتها، واعترفت بذلك،

قالت: أحببتُ العتق! فأمرت بها عائشة ابن أخيها أن يبيعها من الأعراب ممن يسيء ملكتها([6])،

قالت: وابتعْ بثمنها رقبة فأعتقها ففعل([7]).

ووجه الاستدلال أنَّ عائشة رضي الله عنها لم تقتل هذه الجارية ولم تأمر بقتلها.

والصواب المقطوع به هو قتله؛ لاتفاق الصحابة رضي الله عنهم، ولأنَّ الساحر مفسد في الأرض، والمفسد إذا لم ينقطع شره إلا بقتله فإنه يقتل.

وأما أثر عائشة فلا حجة فيه؛ لأنَّ الحدود للسلطان، وعائشة رضي الله عنها لم تبلغ أمرها لولي الأمر، واكتفت بمقابلة سيئتها بسيئة حيث جعلت ملكتها لأشد العرب مِلْكَة.
___________________

Hashtag:
#tukang_sihir_dan_hukum_islam_7

Posting:
Jum'at, 22 Jan 2016
Jam 13.30 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

LAFADZ-LAFADZ YANG TERLARANG

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

‼️LAFADZ-LAFADZ YANG TERLARANG (1)‼️

⚠️❌LAFAZH :

الحمد لله الذي لا يحمد على مكروه سواه

❌Artinya : “Alhamdulillah (segala puji bagi Allah) yang tidaklah ada sesuatupun yang dipuji dalam keadaan yang dibenci kecuali hanya Allah”

Berkata Asy Syaikh Badr bin Muhammad Al Anazi, Hafizhahullah :

“Adalah wajib bagi setiap muslim, jika tertimpa musibah untuk dia mengucapkan :

«الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ»

Artinya: “Segala puji bagi Allah dalam semua keadaan“

Seperti yang datang dari hadits “Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam jika tertimpa oleh sesuatu yang menyenangkannya beliau mengatakan:

«الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ»

☑️Artinya: Segala Puji Bagi Allah yang dengan nikmatnya sempurnalah perkara-perkara yang baik”

⛈Dan jika beliau ditimpa oleh yang sebaliknya maka beliau mengatakan :

«الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ»

Artinya: “Segala Puji Bagi Allah dalam semua keadaan“

(HR. Ibnu Sunni dalam Kitab Amal Al Yaumu wal Lailah 378, di shohihkan Al Hakim 1/499, dan dishohihkan oleh Asy Syaikh Al Albany dalam Silsilah Shohihah 265).

Berkata Asy Syaikh Al ‘Utsaimin rahimahullah, "Apa yang sering diucapkan manusia dizaman sekarang (yaitu ):

الحمد لله الذي لا يحمد على مكروه سواه

"Alhamdulillah (segala puji bagi Allah ) yang tidaklah ada sesuatupun yang dipuji dalam keadaan yang dibenci kecuali hanya Allah”

Adalah salah dan keliru, karena jika engkau katakan perkataan ini, maka ini berarti engkau membenci terhadap apa yang Allah takdirkan terhadap engkau, akan tetapi katakanlah seperti apa yang diucapkan oleh Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam,

«الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ»

“Segala Puji Bagi Allah dalam semua keadaan “

✅Inilah yang benar dan ini adalah Sunnah yang datang dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam”

Sumber : https://telegram.me/baderAlbder

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 23  Rabi’ul Awwal 1437 H, 4 Januari 2016)

______________

سلسلة الألفاظ المنهية:(١١)

١- (الحمد لله الذي لا يحمد على مكروه سواه)

الواجب على المسلم إذا أصابته مصيبة أن يقول(الحمد لله على كل حال)
كما ورد ذلك في حديث عائشة رضي الله عنها قالت: كان النبي عليه الصلاة والسلام إذا أتاه ما يسره قال: (الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات) وإذا أتاه ما يخالف ذلك قال: (الحمد لله على كل حال).
رواه ابن السني في عمل اليوم والليلة(٣٧٨)
والحاكم وصححه(١/٤٩٩)
وصححه الألباني في الصحيحة(٢٦٥)

قال العلامة ابن عثيمين في شرح الرياض(٤/٣١):
ما يقوله بعض الناس اليوم(الحمد لله الذي لا يحمد على مكروه سواه) فهو خطأ غلط ، لأنك إذا قلت: الحمد لله الذي لا يحمد على مكروه سواه فهو عنوان على أنك كاره لما قدره عليك ، ولكن قل كما قال النبي عليه الصلاة والسلام (الحمد لله على كل حال) هذا هو الصواب ، وهو السنة التي جاءت عن النبي عليه الصلاة والسلام.اهـ

_____________

Hashtag:
#lafadz_terlarang

Posting:
Senin, 4 Jan 2016
Jam 10.00 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

LAFAZH-LAFAZH YANG TERLARANG (2)⚠️‼️

❎LAFAZH :

كوارث طبيعية

❌Artinya: ”Bencana yang terjadi secara alamiah”

Berkata Asy Syaikh Badr Al Anazy Hafizhahullah : “Perkataan ini adalah haram, terdapat padanya penyerupaan terhadap para ahli ilmu tabiat, yang mereka menyandarkan kebaikan dan keburukan kepada tabiat (kebiasaan / fitrah/alam)”.

⚖Tabiat / fitrah yang ada pada suatu makhluq tidak mempunyai kemampuan dalam penciptaan sesuatu. Seluruh apa-apa yang terjadi pada alam /penciptaan dalam bentuk perkara-perkara yang baik dan buruk terjadi dengan izin Allah Subhanah wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

✏️Artinya : “Tidaklah Apa yang terjadi dari bentuk musibah di bumi dan juga tidak juga dalam diri kalian kecuali dia telah tercatat dalam sebuah kitab (lauh mahfuzh) sebelum kami menciptakannya, sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (Surat Al Hadid : 22).

Berkata Al Allamah Ahmad An Najmi, dalam kitabnya Asy Syarhu Al Wajiz, : “Yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa kebanyakan manusia menamakan sebuah bencana, apakah dia dalam bentuk gempa bumi yang merusak, atau angin topan yang menghancurkan ataupun bencana air bah, dan selainnya, mereka namakan dengan bencana yang (terjadi) secara alamiah. Dan hal ini bisa terhitung sebagai tindakan kesyirikan bahkan sampai kepada tingkat Syirik Akbar, ketika mereka menyandarkan seluruh bencana ini kepada alam dan melupakan Pencipta dan Pengatur dari seluruh Alam tersebut.”

Sumber: https://telegram.me/baderAlbder

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 24  Rabi’ul Awwal 1437 H, 5 Januari 2016)

______________

لصواب ، وهو السنة التي جاءت عن النبي عليه الصلاة والسلام.اهـ

٢- (كوارث طبيعية)

هذا كلام محرم لا يجوز وهو يشبه كلام الطبائعيين ، الذي ينسبون الشر والخير إلى الطبيعة ، والطبيعة مخلوقة ليس لها تصرف في الكون ، وإنما كل ما يحدث في الكون من خير أو شر يحدث بإذن الله سبحانه وتعالى.

قال تعالى: (مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ )

قال العلامة أحمد النجمي في الشرح الوجيز الممهد لتوحيد الخالق الممجد(٢٩٩): ومن الملاحظ أن كثيراً من الناس
يسمون الكوارث من زلازل مدمرة ، وأعاصير مهلكة وفيضانات وغير ذلك ، يسمون هذه الأمور كوارث طبيعية وهذا يعتبر شركاً ، وقد يكون من الشرك الأكبر حينما ينسبون هذه الكوارث إلى الطبيعة وينسون خالق هذا الكون ، والمتصرف فيه.اهـ

Hashtag:
#lafadz_terlarang2

Posting:
Selasa, 5 Jan 2016
Jam 10.40 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

⚡️LAFAZH-LAFAZH YANG TERLARANG (3)⚠️‼️

❎LAFAZH: “ISRAILIY (ORANG-ORANG ISRAIL / ISRAEL)”

Berkata Asy Syaikh Badr Hafizhahullah :
“Kalimat: “orang-orang  Israel ” sering ditujukan untuk orang-orang Yahudi, dan ini adalah kekeliruan, karena Israil (atau  Israel) adalah nabi Allah; Ya’qub bin Ishaq  Alaihimassalam, yang benar adalah memanggil mereka dengan sebutan Yahudi bukan dengan panggilan Israil (atau israel).

Demikianlah penamaan mereka disebutkan dalam Al Kitab dan As Sunnah. Allah Ta’ala berfirman: (Artinya): “Orang-orang yahudi mengatakan tangan Allah terbelenggu, sebenarnya tangan merekalah yang terbelenggu, dan mereka dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu, padahal tangan Allah terbuka, Allah memberi rezeki sebagaimana yang Allah kehendaki. (Al Maidah : 64)

✅Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu beliau berkata, berkata Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam (artinya): “Tidaklah seorang anak kecuali pasti dilahirkan dalam keadaan fitrah yang suci, kedua orang tuanyalah yang membuat dia menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi (HR. Al Bukhari 1258, Muslim : 2658).

⚡️Dan salah satu kesalahan yang tersebar dikalangan sebagian manusia perkataan mereka: “Wahai Allah laknatlah Israel !!”, Ini tidak benar,  karena Israil (atau israel) adalah nama lain dari nabi Ya’qub Alaihissalam.  Yang benar adalah mereka mengucapkan: “Laknat Allah atas orang-orang  Yahudi!!” atau “Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi!!”

Sumber : https://telegram.me/baderAlbder

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 26  Rabi’ul Awwal 1437 H, 7 Januari 2016)

_______________
اسرائيلي

يطلق كثير من الناس لفظ (إسرائيلي) على اليهودي ، وهذا غلط لأن إسرائيل هو نبي الله يعقوب بن إسحاق عليهما السلام ، والصواب ينادون باليهود لا إسرائيل ، هكذا جاءت تسميتهم بالكتاب والسنة
قال تعالى: ( وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ ۚ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا ۘ بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ ).

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (ما من مولود إلا يولد على الفطرة فأبواه يهودانه وينصرانه ويمجسانه)
رواه البخاري (١٣٥٨) ومسلم (٢٦٥٨)

ومن الأخطاء الشائعة عند بعض الناس قولهم:(اللهم العن إسرائيل) وهذا خطأ لأن إسرائيل هو يعقوب عليه السلام.
والصواب أن يقال: لعنة الله على اليهود أو لعن الله اليهود.
_________________

Hashtag:
#lafadz_terlarang3

Posting:
Kamis, 7 Jan 2016
Jam 11.00 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

❌❌LAFAZH-LAFAZH YANG TERLARANG (4)

❌♨️LAFAZH : MASIHIY

✅Berkata Asy Syaikh Badr Al Anazi Hafizhahullah : "Kebanyakan manusia menggunakan lafazh masihiy untuk menyebut orang-orang Nashrani, ini adalah kekeliruan, karena Al Masih, adalah nabi Allah Isa bin maryam 'alaihimas salam, yang benar adalah mereka dipanggil dengan sebutan Nashara , bukan dengan panggilan Al Masih, karena demikianlah penamaannya, datang dari Al Qur'an dan As Sunnah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (artinya) : "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah Anshorullah ( Penolong agama Allah) seperti ucapan Isa bin Maryam kepada Al Hawariyyun, siapa yang akan menjadi penolong bagi Allah, maka berkatalah Al Hawariyyun kamilah penolong (agama)  Allah " (surat: Ash Shof : 14)

Dari abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa Sallam, : "Tidaklah seorang anak kecuali pasti dilahirkan diatas fitrah, orang tuanyalah yang menjadikan dia seorang yahudi, Nashrani atau Majusi" (HR Al Bukhari 1358 dan Muslim 2658)"

Sumber : https://telegram.me/baderAlbder

Alih bahasa : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 28 Rabi'ul Awwal 1437 H, 9 januari 2016)
__________________

Hashtag :
#lafazh_terlarang

Postting :
Sabtu, 09 Jan 2016
Jam. 16.30 wib

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

LAFAZH-LAFAZH YANG TERLARANG (5)✋

❎LAFAZH: DUAT TABSYIR (DA’I  PEMBAWA BERITA GEMBIRA)

Berkata Asy Syaikh Badr Al Anazi Hafizhahullah :
“Kebanyakan manusia menggunakan lafadz Duat Tabsyir (para da’i pembawa berita gembira) untuk menyebut para penyeru agama Nashrani, ini adalah sebuah kekeliruan, bahkan mereka adalah Da’i Tanshir (para penyeru yang memasukkan orang ke dalam agama Nashrani, atau sering disebut misionaris: pen). Mereka bukan para da’i pembawa berita gembira, karena sifat pemberi berita gembira dan pemberi peringatan adalah sifat bagi Para Rasul ‘alaihimus sallam yang mereka memberi berita gembira kepada manusia dan memberi peringatan kepada mereka."

✅Allah Subhanahu wa Ta’la Berfirman (artinya):
“Para Rasul yang memberi berita gembira dan memberi peringatan, agar manusia tidak berhujjah (beralasan untuk membantah Allah) setelah diutusnya para Rasul, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (An Nisa : 165).

Allah Subhanahu wa Ta’la Berfirman (artinya): “Wahai para Rasul sesungguhnya kami mengutus kalian sebagai saksi dan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, serta sebagai da’i yang menyeru kepada Allah dengan izinnya dan sebagai cahaya yang menerangi” (Al Ahzab : 45-46)

Sumber : https://telegram.me/baderAlbadr

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang  2 Rabi’ul Akhir 1437 H,  12 Januari 2016)

___________________

(دعاة التبشير)

يطلق كثير من الناس لفظ (دعاة التبشير) على دعاة النصارى ، وهذا غلط ، بل هم دعاة تنصير لا تبشير.
لأن صفة البشارة والنذارة , جاءت في كتاب الله وصف للرسل عليهم الصلاة والسلام بأنهم يبشرون الناس وينذرونهم.
قال تعالى: (رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا)
وقال تعالى: (يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيراً).
_________________

Hashtag:
#lafadz_terlarang5

Posting:
Selasa, 12 Jan 2016
Jam 12.30 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

✋LAFAZH-LAFAZH YANG TERLARANG (6)⚠️

LAFAZH : (يا حول الله)
“WAHAI KEKUATAN ALLAH”

✅Berkata Asy Syaikh Badr Al Anazi Hafizhahullah :
“Perkataan sebagian manusia (wahai kekuatan Allah) adalah perkataan yang salah, dan tidak diperbolehkan, karena bentuk perkataan yang seperti ini adalah permintaan atau doa kepada sifat. Doa kepada sifat  tidaklah diperbolehkan menurut pendapat mayoritas ulama, dan yang semisal dengan ini adalah perkataan:
يا قوة الله................
يا قدرة الله..................
(Yaa Quwwatallahi………………
Yaa Qudratallahi………………….
(maknanya semuanya sama:  pen)

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam Talqishul Istighatsah (80): “Meminta kepada Allah dengan menggunakan nama-nama dan sifat-sifat serta kalimat-kalimat Allah adalah diperbolehkan sebagaimana yang datang dari banyak hadits, adapun berdoa kepada sifat-Nya, dan Kalimat-Nya adalah bentuk kekufuran berdasarkan kesepakatan (ulama) kaum muslimin” (Selesai perkataan Syaikhul Islam).

Yang semisal ini adalah perkataan sebagian manusia “Yaa Haulallahi”  (wahai kekuatan Allah) ini juga merupakan lafazh yang tidak diperbolehkan, karena ini merupakan perbuatan meminta kepada kekuatan, sedangkan yang wajib bagi seorang muslim adalah meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak meminta kepada selainnya.

Berkata Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ibnu Abbas, radhiyallahu ‘anhuma, “jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah” (HR At Tirmidzi 2516, beliau mengatakan Hadits Hasan Shohih). Hadits ini dishohihkan oleh Asy Syaikh Al Albany

Sumber : https://telegram.me/baderAlbder

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang  4 Rabi’ul Akhir 1437 H, 14 Januari 2016)

__________________

١- (يا حول الله)

قول بعض الناس (يا حول الله) قول خاطئ ولا يجوز ، لأنه سؤال صفة ، وسؤال الصفة لا يجوز عند عامة أهل العلم ، ومثله قول (يا قوة الله) و (يا قدرة الله) و(يا عزة الله).
قال شيخ الإسلام ابن تيمية في تلخيص الاستغاثة (٨٠): إن مسألة الله بأسمائه وصفاته وكلماته جائز مشروع كما جاءت به الأحاديث ، وأما دعاء صفاته وكلماته فكفر باتفاق المسلمين.اهـ

- ومثله قول بعض الناس (يا حول) وهذا أيضاً لا يجوز لأنه سؤال للحول ، والواجب على المسلم أن يسأل الله سبحانه وتعالى ولا يسأل غيره.
قال النبي عليه الصلاة والسلام لابن عباس رضي الله عنه: (إذا سألت فاسأل الله) رواه الترمذي(٢٥١٦) وقال: حديث حسن صحيح.
وصححه الألباني.

_________________

Hashtag:
#lafadz_terlarang6

Posting:
Kamis, 14 Jan 2016
Jam 11.30 WIB
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

✋LAFAZH-LAFAZH YANG TERLARANG (7)

❌BERTAWASSUL DENGAN KEDUDUKAN NABI SHOLLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM‼️

✅Berkata Asy Syaikh Badr Al Anazi Hafizhahullah :
“Meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan kedudukan Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam atau kedudukan orang lain selain beliau, tidak diperbolehkan karena ini adalah bentuk tawassul yang dilarang”

⚠️Asy Syaikh Sholih Al Fauzan mengatakan : 
“Tawassul dengan kedudukan Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam atau kedudukan orang lain selain beliau, tidak diperbolehkan.

❌Hadits yang ada tentang perkara ini adalah dusta, Hadits tersebut adalah :
«إذا سألتم الله فاسألوه بجاهي، فإن جاهي عند الله عظيم»

(artinya) : “Jika kalian meminta kepada Allah maka mintalah dengan kedudukanku karena kedudukanku agung disisi Allah”

✖️Hadits ini tidak terdapat satupun kitab kaum muslimin yang bisa disandarkan kepadanya, tidak ada satu orang pun dari para ulama yang menyebutnya sebagai sebuah hadits, jika dalil ini tidak shohih maka tidak boleh mengamalkannya, karena Ibadah tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil yang jelas. (Akidah Tauhid 174)

▶️Adapun hadits Sahl bin Hanif Radhiyalllahu anhu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ، إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكَ إِلَى رَبِّي فِي حَاجَتِي هَذِهِ لِتُقْضَى لِيَ، اللَّهُمَّ فَشَفِّعْهُ فِيَّ.

Artinya : “Wahai Allah sesungguhnya aku meminta kepada Engkau, aku menghadap kepada Engkau dengan  Nabi-Mu Muhammad Nabi (yang diutus sebagai) Rahmat, sesungguhnya aku menghadap kepadamu (Muhammad) menuju kepada Rabb-ku dalam kebutuhanku ini, supaya engkau (Muhammad) menunaikan kebutuhanku ini (dengan  syafaat darimu) Wahai Allah terimalah syafatnya (Muhammad) atas kebutuhanku ini” (HR At Tirmidzi 3578)

⚠️‼️Hadits ini diperselisihkan keshohihannya, jika hadits ini shohih maka maknanya adalah : “Aku meminta kepada-Mu, aku menghadap kepada-Mu dengan doa Nabi untukku”

(Akan tetapi) ini hanya dipraktekkan dimasa hidup Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam, tidak setelah meninggalnya.
Meminta Doa kepada Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam dimasa hidup beliau, adalah perkara yang disyariatkan .

Sumber : diringkas dari:  https://telegram.me/baderAlbder

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang  9  Rabi’ul Akhir 1437 H, 19 Januari 2016)

______________

Hashtag:
#lafadz_terlarang7

Posting:
Selasa, 19 Jan 2016

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×

Hiburan Bagi Yang Sakit

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

HIBURAN BAGI YANG SAKIT

Berkata Asy Syaikh Badr (11/3/1437 H):

✅1. Bab Tentang Musibah Bahwasanya Musibah Adalah Ujian bagi Hamba

Allah Ta’ala  Berfirman : (artinya): “Akan kami timpakan kebaikan dan keburukan kepada kalian sebagai bentuk ujian” (Surat  Al Anbiya : 35)

Maknanya: “Kami timpakan kepada kalian musibah”

Berkata Al Hafizh Ibnu Katsir: Berkata Ali bin Abi Tholhah dari Ibnu Abbas : “Kami uji kalian dengan kebaikan dan keburukan sebagai ujian, dengan kesusahan dan kelapangan, dan dengan kesehatan dan sakit (Tafsir ibnu katsir : 5/342)

Aku katakan : Perkataan Ibnu Abbas  yang datang melalui Ali bin abi Tholhah adalah (dengan sanad yang baik) beliau mendengar hadits-hadits Ibnu Abbas dari Mujahid.

Allah Ta’ala, berfirman: (Artinya) “Yang menciptakan langit dan bumi untuk menguji kalian siapa diantara kalian yang paling baik amalannya“ (surat Al Mulk: 2)

Yaitu: “akan kami uji kalian ”

Dari firman Alllah : (artinya) “Untuk menguji kalian siapa diantara kalian yang paling baik amalannya“

Yaitu: Yang paling bagus / baik  amalannya: seperti yang dikatakan Muhammad bin Ajlan: Allah tidak mengatakan: “yang paling banyak amalannya” (Tafsir Ibnu katsir: 7/330)

Bersambung insya Allah ............

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 16  Rabi’ul Awwal 1437 H, Des 2015)

سلسلة تسلية المريض (١)

١- باب ما جاء في الإبتلاء، وأنه اختبار للعبد.

-قال تعالى: {وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةَ}
يعني نختبركم بالبلاء.

-قال الحافظ ابن كثير:
"قال علي بن أبي طلحة عن ابن عباس:(ونبلوكم) نبتليكم بالشر والخير فتنة، بالشدة والرخاء، والصحة والسقم"١.اهـ

-قلت: صحيفة علي بن أبي طلحة عن ابن عباس جيدة، سمع أحاديث ابن عباس من مجاهد.

-قال تعالى: {الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا}
يعني يختبركم.

-قال الحافظ ابن كثير:
"قوله {لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا} أي خير عملاً ، كما قال محمد بن عجلان: ولم يقل أكثر عملاً "٢.اهـ

________________

Hashtag:
#hiburan_sakit

Posting:
Senin, 28 Des 2015
Jam 11.00 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

HIBURAN BAGI YANG SAKIT (BAG 2)

Berkata Asy Syaikh Badr Hafidzahullah:

✅2. BAB TENTANG SABAR ATAS MUSIBAH ADALAH KAFARAH (PENGHAPUS DOSA)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata: “Tidaklah suatu musibah, menimpa pada jasad seorang muslim atau muslimah, dan juga (menimpa) hartanya, keluarganya, sampai dia bertemu Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa / kesalahan” (HR. Al Bukhary dalam Al Adab Al Mufrad, no 484).

Dari Saad bn Abi Waqosh, Radhiyallahu ‘anhu , beliau berkata : Aku bertanya kepada Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam, : “Wahai Rasulullah, manusia mana yang paling berat cobaannya?” Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Para nabi, kemudian para fudhola /orang yang mulia setelah mereka, seseorang itu diuji berdasarkan agamanya, jika agamanya kuat maka akan berat cobaannya, jika agamanya lemah, dia diuji berdasarkan agamanya tersebut, musibah tersebut terus bersama seorang hamba, sampai musibah tersebut meninggalkan dia, dalam keadaan orang ini berjalan di permukaan bumi tanpa menyisakan dosa /kesalahan (HR. At Tirmidzi 2398).

Sumber : https://telegram.me/baderAlbder

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 17  Rabi’ul Awwal 1437 H, Des 2015)

- باب ما جاء أن الصبر على البلاء كفارة للذنوب.

عن أبي هريرة -رضي الله عنه- عن النبي -ﷺ- قال:
«لا يزال البلاء بالمؤمن والمؤمنة في جسده وأهله وماله حتى يلقى الله عزوجل وما عليه خطيئة»٣.

-وعن سعد بن أبي وقاص -رضي الله عنه- قال: قلت يا رسول الله: أي الناس أشد بلاء؟
قال: «الأنبياء ثم الأمثل فالأمثل، فيبتلى الرجل على حسب دينه، فإن كان دينه صلباً اشتد بلاؤه وإن كان في دينه رِقة ابتلي على حسب دينه، فما يبرح البلاء بالعبد حتى يتركه يمشي على الأرض ما عليه خطيئ
______________

Hashtag:
#hiburan_sakit_bag2

Posting:
Selasa, 29 Des 2015
Jam 11.00 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

HIBURAN BAGI YANG SAKIT (BAG 3)

Asy Syaikh Badr Al Anazi Hafizhahullah berkata :

✅3. BAB SABAR ATAS MUSIBAH PADA GONCANGAN YANG PERTAMA

Allah berfirman (artinya): “Berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang ketika ditimpa musibah mereka mengatakan, sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah kami kembali (Surat Al Baqaroh : 156)”

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam, berkata: ”Kesabaran (yang sempurna) itu pada goncangan / pukulan yang pertama” (HR Al Bukhari 1302 dan Muslim 926)

‼️Wajib bagi setiap yang ditimpa musibah penyakit, dan memperbanyak mengucapkan

{إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ}

Artinya: “sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah kami kembali”

☑️Berkata Al Hafizh ibnu Katsir : “Telah datang dari banyak hadits tentang pahala pada kalimat istirja’ ketika musibah,  yaitu ucapan

{إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ}

”Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah kami kembali” (Tafsir ibnu katsir 1/256)

Aku Katakan : Sebagiannya adalah dari hadits Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha, Aku mendengar Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam, berkata: “Tidaklah setiap muslim yang ditimpa musibah, kemudian mengucapkan (kalimat ) yang diperintahkan Allah ta’ala,

{إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ}

“Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kepada Allah kami kembali”

(kemudian mengucapkan):

اللهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي، وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Artinya: "Wahai Allah , karunikanlah bagiku pahala dalam musibah yang menimpaku dan gantikanlah bagiku yang lebih baik daripada apa yang menimpaku“ (HR. Muslim 918).

➡️Berkata Imam An Nawawi : Dalam hadits ini terdapat fadhilah dari perkataan ini (yaitu kalimat istirja’ pen) (AL Minhaj: 1/595).

Sumber : https://telegram.me/baderAlbder

Alih bahasa oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji Hafizhahullah

(Padang 18  Rabi’ul Awwal 1437 H, Des 2015)

٣-باب الصبر على البلاء عند الصدمة الأولى.

-قال تعالى: {وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ * الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعونَ * أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ}

عن أنس -رضي الله عنه- عن النبي -ﷺ- قال:
«الصبر عند الصدمة الأولى» ١.

-الواجب على من أُصيب بمرض، أن يصبر

ويكثر من قول:
(إن لله وإنا إليه راجعون)

-قال الحافظ ابن كثير:
"وقد ورد في ثواب الاسترجاع وهو قول: (إنا لله وإنا إليه راجعون) عند المصائب أحاديث كثيرة" ٢.اهـ

قلت: منها عن أم سلمة -رضي الله عنها- قالت: سمعت رسول الله -ﷺ- يقول:
«ما من مسلم تُصيبه مصيبة فيقول: ما أمره الله ، إنا لله وإنا إليه راجعون ، اللهم أجرني في مصبتي وأخلف لي خيراً منها إلا أخلف الله له خيراً منها»٣.

-قال الحافظ النووي:
"فيه فضيلة هذا القول"٤.اهـ

____________

Hashtag:
#hiburan_sakit_bag3

Posting:
Rabu, 30 Des 2015
Jam 11.30 WIB

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×
SILSILAH FAWAID MUHIMMAH

HIBURAN BAGI YANG SAKIT (BAG 4)

⚠️BACAAN DOA KETIKA SAKIT

✅Syaikh Badr Hafizhahullah mengatakan, seorang yang sakit hendaknya memperbanyak mengucapkan:

«الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ»

Artinya :” Segala puji bagi Allah, dalam semua keadaan”

☑️Dalilnya Adalah:

عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى مَا يُحِبُّ قَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ» ، وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ قَالَ: «الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ»

Artinya : Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, beliau berkata, “Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam jika melihat sesuatu yang membuat beliau senang, beliau mengucapkan ”

«الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ»

Artinya: “Segala puji bagi Allah, dengan nikmatnya sempurnalah seluruh perkara yang baik”.

❎Dan jika beliau melihat perkara yang dibencinya beliau mengucapkan :

«الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ»

Artinya: “Segala puji bagi Allah, dalam semua keadaan”.(HR. Ibnu Sunni dalam Kitab Amalul yaumi wal Lailah libni Sunni)

Sumber: https://telegram.me/baderAlbder

>Amalul yaumi wal Lailah libni Sunni

Ditulis oleh : Ustadz Abu Khuzaimah Al Fadanji, Hafizhahullah

(Padang, 19 Rabi'ul Awwal 1437 H, Des 2015)

___________

Hashtag:
#hiburan_sakit_bag4

Posting:
Kamis, 31 Des 2015
Jam 12.00 WIB
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Publikasi :
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Link Access :
https://bit.ly/SilsilatusSholihinPadang
---------------------------
https://telegram.me/SilsilatusSholihin

====================
Ⓜ️Ma'had Silsilatus Sholihin Padang

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×=×