INDAHNYA
KESABARAN
(bagian kedua)
Saudaraku -rahimakumullah..Ketahuilah bahwa sesungguhnya terdapat sebab-sebab yang dapat membantu seorang hamba bersabar.
Sebab-sebab yang membantu seorang hamba bersabar dalam ketaatan kepada Allah Ta'ala sangat banyak. Adapun yang terpentingnya adalah Al Iman dan Al Mahabbah (kecintaan kepada Allah dan syariat-Nya).
Semakin kuat ajakan iman dan mahabbah di dalam hati seorang hamba maka semakin kuat hamba menyambut seruan hati untuk taat kepada Allah Ta'ala.
Apabila pelita iman kuat di dalam hati, menyinari seluruh sisinya dengannya, bercahaya sinarnya di seluruh penjurunya, menyebar dan sampai cahaya tersebut ke bagian-bagian (tubuh); Maka akan cepat seorang hamba menyambut ajakan iman, tunduk kepada Allah dalam keadaan ikhlas tidak terpaksa, menghadap kepada-Nya tidak berpaling, istiqamah di jalan-Nya -Subhanahu , menjauh dari segala apa yang dapat membuat-Nya benci dan murka.
Hati yang dipenuhi keimanan kepada Allah Ta'ala dan kecintaan kepada-Nya akan membuat seorang hamba bersegera dalam semua perkara yang dapat mendekatkannya kepada Allah Ta'ala, semangat dalam ketaatan kepada-Nya, berlomba-lomba dengan hamba yang lain dalam beramal kebaikan (dan ketaqwaan).
Hamba tersebut hanya mementingkan keridhaan Allah Ta'ala. Maka seorang hamba selayaknya bersabar dalam ketaatan dan mengikat jiwanya untuk senantiasa bersabar dan menjaganya (agar tidak lepas), dikarenakan dia mengetahui dan meyakini apa yang telah dijanjikan Allah kepada hamba-Nya yang beriman, dan dengan Al Jannah (yang telah Allah sediakan bagi orang-orang yang bersabar). Kita memohon kepada Allah agar membantu kita istiqamah diatas ketaatan kepada-Nya.
Adapun sebab-sebab agar kita sabar dari kemaksiatan kepada Allah sangat banyak. Di antaranya adalah :
Pengenalan hamba akan buruk dan rendahnya kemaksiatan.
Mengetahui sesungguhnya Allah Ta'ala mengharamkannya dan melarang darinya, sehingga hamba terjaga dari kerendahan. Dan agar seorang hamba mengetahui ancaman Allah kepada pelaku maksiat dengan adzab yang pedih di dunia maupun di akherat kelak.
✅ Takut kepada Allah Ta'ala.
Sebab ini merupakan sekuat-kuat sebab terciptanya kesabaran seorang hamba dari kemaksiatan kepada Allah.
Sesungguhnya syahwat tidak akan runtuh dengan sesuatupun kecuali dengan api al khauf (rasa takut kepada Allah). Takut kepada Allah adalah api yang akan membakar dan meruntuhkan syahwat hamba.
Maka keutamaan hamba di atas kesabaran ini sesuai kadar rasa takut hamba kepada Allah dalam meruntuhkan syahwatnya dan sesuai kadar seorang hamba dalam menahan jiwanya dari kemasiatan-kemaksiatan dan anjuran jiwanya untuk taat kepada Allah Ta'ala.
✅ Pendek angan-angan.
Ini adalah sebab yang penting terwujudnya kesabaran hamba dari kemaksiatan.
Apabila seorang hamba mengetahui bahwa angan-angan merupakan sesuatu yang terbatas dan umur manusia sangat pendek. Dan mengetahui juga bahwa dia (sekarang ini) hidup di negeri perlintasan sementara bukan negeri yang abadi, maka dia akan menjadi orang yang paling bersemangat untuk pindah ke negeri akherat yang abadi dengan amalan-amalan shalih yang dapat memberinya manfaat dan menjauhi amalan-amalan buruk yang akan menjadi bencana baginya.
✅ Menyibukkan jiwa dengan ketaatan kepada Allah Ta'ala.
Sebab ini juga penting bagi seorang hamba sehingga bisa bersabar dari kemaksiatan dan dosa.
Apabila jiwa tidak disibukkan dengan ketaatan yang akan bermanfaat baginya maka jiwa akan sibuk dengan apa yang bermudharat baginya.
Maka wajib bagi hamba untuk menahan dan mengekang jiwa, dan menyibukkan dengan ketaatan kepada Allah dan dengan sesuatu yang dapat mendekatkan diri kepada-Nya sehingga bermanfaat bagi hamba di hari ditampakkan amalan-amalan shalih oleh Allah Ta'ala.
✅ Menanam pohon iman di dalam hati.
Ini merupakan sebab yang menyeluruh (mencakup) semua sebab yang dapat membatu seorang hamba bersabar dari kemaksiatan-kemaksiatan.
Kesabaran seorang hamba dari kemaksiatan tergantung dari kuatnya iman pada hatinya. Semakin kuat keimanan seorang hamba maka semakin sempurna kesabarannya. Dan bila keimanannya lemah maka lemah juga kesabarannya.
Maka barang siapa yang di hatinya terdapat keimanan kepada Allah, merasa dilihat dan diawasi oleh-Nya; dan dia mengharamkan apa yang di haramkan Allah atasnya dan benci kepadanya (kemaksiatan-kemaksiatan); dan dia mengimani akan kemurkaan Allah dan adzab-Nya bagi pelaku kemaksiatan; dan bila hamba tersebut mempunyai keimanan tentang pahala, adzab, surga dan neraka, maka dia akan berhenti dan melarang dirinya dari semua amalan yang dapat membuat Allah murka dan menjauh dari semua perkara yang membuat Allah benci.
Adapun sebab-sebab yang dapat membantu seorang hamba bersabar atas taqdir Allah Ta'ala (seperti musibah dan bencana) adalah :
✅ Mengetahui balasan dan pahala bersabar ketika diberi ujian atau musibah. Dan juga mengetahui bahwa musibah dapat menghapus kesalahan dan dosa-dosa.
Apabila seorang hamba mengetahui betapa besar balasan dan pahala yang akan Allah berikan dan juga akan menghapus kesalahan dan dosa-dosa orang yang diberi ujian tersebut, maka hamba tersebut akan merasa ringan untuk bersabar dalam menghadapi sebesar apapun musibah-musibah yang dialaminya.
✅ Beriman kepada taqdir Allah.
Ini merupakan Rukun Iman yang keenam yang ada pada agama kita, Islam yang lurus.
Seorang hamba wajib untuk beriman kepada taqdir yang baik dan buruk. Dan mengetahui bahwa segala musibah telah ditaqdirkan, tertulis (di Lauh Mahfuzh) sebelum diciptakan.
Maka wajib seorang hamba ridha dan menerima dan bersabar dengan ketentuan Allah atasnya dari musibah-musibah yang sesungguhnya ada kebaikan yang agung di balik itu semua.
✅ Seorang hamba mengetahui bahwa musibah-musibah ini merupakan obat bermanfaat yang telah Allah Ta'ala berikan kepadanya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Pengasih. Allah mengetahui hamba-Nya lebih dari pengenalan hamba akan dirinya sendiri. Allah Ta'ala mengetahui apa yang baik bagi hamba-Nya dan apa yang bermanfaat.
Sesungguhnya akhir dari obat ini adalah kesembuhan, keselamatan dan kesehatan dan hilangnya penyakit pada seorang hamba yang tidak akan dapat menghilangkannya tanpanya.
Maka wajib seorang mukmin untuk bersabar untuk meminum obat ini walaupun terasa pahit. Dan agar seorang hamba melihat akibat baik dari pengaruhnya.
Allah Ta'ala berfirman :
و عسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون (البقرة : ٢١٦)
"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal itu baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagi kalian. Allah mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui". (Al Baqarah : 216)
✅ Mengetahui bahwa musibah-musibah yang ada tidaklah datang kecuali karena dosa-dosa yang dikerjakan seorang hamba.
Allah Ta'ala berfirman :
وما أصبكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم و يعفوا عن كثير (الشورى : ٣٠)
"Dan musibah apapun yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahan). (Asy Syura : 30)
Maka ujian musibah yang Allah berikan kepada hamba-Nya merupakan akibat dari dosa-dosa dan kemaksiatan-kemaksiatan mereka dan akibat dari jauhnya hamba dari jalan Allah Ta'ala.
Maka seorang hamba harus bersegera memperbaiki kesalahan-kesalahannya, dan istiqamah dalam perjalanannya menuju Allah Ta'ala dengan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan dan dosa-dosa walaupun dosa kecil.
Dan wajib pula seorang hamba memperbanyak istighfar dan bertaubat sampai Allah Ta'ala memberikan jalan keluar kepadanya dari musibah-musibah dan sampai Allah Ta'ala memberi taubat kepadanya.
Diterjemahkan dari Kitab :
اللالئ الباهرة في شرح منظومة السير الى الله والدار الأخرة
Masjid Daril Hadits Fuyusy Yaman.
Akhukum fillah, Abu Abdirrahman Arif Ibnu Khairan.
WA Salafy Lintas Negara
Baca juga:
Indahnya Kesabaran (1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar