KEADAAN SUKU PRIMITIF DIAKHERAT KELAK
Ulama berbeda pendapat tentang hukum orang yang tidak memahami syariat semasa hidupnya di dunia, ketika dia dihisab di akhirat.
Pendapat yang lebih kuat dalam hal ini, orang yang belum sampai kepadanya dakwah Islam, dia akan diuji oleh Allah dengan suatu perintah. Siapa yang sanggup taat pada perintah ini maka Allah akan selamatkan dia.
Sebaliknya, jika dia enggan dan membangkang maka dia akan dicampakkan di neraka.
Pendapat ini didukung beberapa dalil, diantaranya:
Firman Allah,
وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً
“Dan Kami tidak akan memberikan adzab, sampai mengutus seorang rasul.” (QS. Al-Isra’: 15).
Makna ayat ini ditegaskan oleh hadits dari Al-Aswad bin Sari’ radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَرْبَعَةٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: رَجُلٌ أَصَمُّ لَا يَسْمَعُ شَيْئًا، وَرَجُلٌ أَحْمَقُ، وَرَجُلٌ هَرَمٌ، وَرَجُلٌ مَاتَ فِي فَتْرَةٍ، فَأَمَّا الْأَصَمُّ فَيَقُولُ: رَبِّ، لَقَدْ جَاءَ الْإِسْلَامُ وَمَا أَسْمَعُ شَيْئًا، وَأَمَّا الْأَحْمَقُ فَيَقُولُ: رَبِّ، لَقَدْ جَاءَ الْإِسْلَامُ وَالصِّبْيَانُ يَحْذِفُونِي بِالْبَعْرِ، وَأَمَّا الْهَرَمُ فَيَقُولُ: رَبِّ، لَقَدْ جَاءَ الْإِسْلَامُ وَمَا أَعْقِلُ شَيْئًا، وَأَمَّا الَّذِي مَاتَ فِي الْفَتْرَةِ فَيَقُولُ: رَبِّ، مَا أَتَانِي لَكَ رَسُولٌ، فَيَأْخُذُ مَوَاثِيقَهُمْ لَيُطِيعُنَّهُ، فَيُرْسِلُ إِلَيْهِمْ أَنْ ادْخُلُوا النَّارَ، قَالَ: فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، لَوْ دَخَلُوهَا لَكَانَتْ عَلَيْهِمْ بَرْدًا وَسَلَامًا
Ada 4 jenis manusia (yang akan diuji) pada hari kiamat:
1⃣.Orang tuli yang sama sekali tidak bisa mendengar apapun, 2⃣.Orang ideot,
3⃣.Orang pikun,
4⃣. orang yang hidup di zaman fatrah (kekosongan dakwah para Nabi dan Rosul).
Orang tuli beralasan: ‘Ya Robb, islam datang, namun aku sama sekali tidak bisa mendengar dakwah islam.’
Orang ideot beralasan: "Wahai Robb, islam datang, sementara anak-anak melempariku dengan kotoran onta."
Orang pikun beralasan:"Wahai Robb islam datang dan aku tidak paham sama sekali.’
▪️Dan orang yang hidup di zaman fatrah mengatakan: ‘Ya Robb, belum ada seorangpun utusan-Mu yang datang kepadaku.’
Kemudian Allah mengambil janji kepada mereka bahwa mereka wajib mentaati-Nya. Kemudian datang perintah kepada mereka, bahwa mereka semua harus masuk ke dalam neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan: “Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, andai mereka masuk ke dalam neraka itu, tentu mereka akan mendapatkan rasa dingin dan keselamatan.” (HR. Ahmad 16301. Syuaib al-Arnauth menilai: Hadis Hasan).
Dalam riwayat yang lain, dari Abu Hurairahradhiyallahu ‘anhu, terdapat tambahan,
فَمَنْ دَخَلَهَا كَانَتْ عَلَيْهِ بَرْدًا وَسَلَامًا، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْهَا يُسْحَبُ إِلَيْهَا
“Siapa yang memasuki neraka itu, dia akan mendapatkan rasa dingin dan keselamatan. Dan siapa yang tidak memasukinya, dia akan dipanggang di neraka.” (HR. Ahmad 16301 dan sanadnya hasan).
______________________________
11 Jumaadil Ulaa 1437
Daarul Hadits Al Bayyinah
Sidayu Gresik
Harrosahallah
Abu Sufyan Al Musy
Ghofarohullah
Channel Telegram UI
http://bit.ly/uimusy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar