MUTIARA HADITS KELEMBUTAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM KEPADA ANAK-ANAK:
HADITS KESEMBILANBELAS
PENDIDIKAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM DALAM MENGHADAPI PROBLEMANTIKA PEMUDA
عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: اقْتَتَلَ غُلَامَانِ غُلَامٌ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ، وَغُلَامٌ مِنَ الْأَنْصَارِ، فَنَادَى الْمُهَاجِرُ أَوِ الْمُهَاجِرُونَ، يَا لَلْمُهَاجِرِينَ وَنَادَى الْأَنْصَارِيُّ يَا لَلْأَنْصَارِ، فَخَرَجَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا دَعْوَى أَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ» قَالُوا: لَا يَا رَسُولَ اللهِ إِلَّا أَنَّ غُلَامَيْنِ اقْتَتَلَا فَكَسَعَ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ، قَالَ: «فَلَا بَأْسَ وَلْيَنْصُرِ الرَّجُلُ أَخَاهُ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا، إِنْ كَانَ ظَالِمًا فَلْيَنْهَهُ، فَإِنَّهُ لَهُ نَصْرٌ وَإِنْ كَانَ مَظْلُومًا فَلْيَنْصُرْهُ».
“Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, dia berkata; "Pada suatu hari, ada dua anak muda sedang berkelahi, masing-masing dari kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Anak Muhajirin itu berteriak; 'Hai kaum Muhajirin, (berikanlah pembelaan untukku!)' Anak Anshar pun berseru; 'Hai kaum Anshar, (berikanlah pembelaan untukku!)' Mendengar itu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan bertanya: 'Ada apa ini? Bukankah ini adalah seruan jahiliyah? ' Orang-orang menjawab; 'Tidak ya Rasulullah. Sebenarnya tadi ada dua anak muda berkelahi, yang satu mendorong yang lain.' Kemudian Rasulullah bersabda: 'Baiklah, hendaklah seseorang menolong saudaranya sesama muslim yang berbuat zhalim atau yang sedang dizhalimi. Apabila ia berbuat zhalim/aniaya, maka cegahlah ia untuk tidak berbuat kezhaliman dan itu berarti menolongnya. Dan apabila ia dizalimi/dianiaya, maka tolonglah ia!.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
FAEDAH-FAEDAH HADITS:
Hadits yang agung ini memberikan kepada kita faedah-faedah yang berharga, diantaranya;
1. Fanatisme golongan terlarang dalam Islam. Tidak boleh bagi kita fanatik terhadap kebatilan, baik kepada sukunya maaupun kepada bangsanya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ}
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS. Al-Hujuraat:13]
2. Wajib bagi setiap muslim untuk selalu berjalan diatas kebenaran dan bersama orang-orang yang benar. Siapa pun orangnya, jika dia membawa kebenaran, maka wajib bagi kita tunduk kepada kebenaran tersebut.
3. Wajib bagi setiap muslim untuk menolong orang-orang yang terzhalimi, yakni dengan menyelamatkannya dari segala bentuk kezhaliman. Demikian pula wajib bagi kita menolong orang-orang yang berbuat zhalim dengan kita mencegahnya dari perbuatan zhalim, baik dia dari kaumnya maupun bukan, karena seorang muslim dengan yang lainnya bak satu tubuh dan satu bangunan.
4. Motivasi untuk semangat dalam berta’awun (saling tolong-menolong) dalam kebaikan.
5. Anak-anak muda memiliki kekuatan fisik, sehingga wajib bagi kita mengarahkannya kepada kebaikan, yakni mengarahkan untuk menggunakan kekuatan fisiknya kedalam perkara-perkara yang bermanfaat bagi agama, bangsa dan negaranya.
6. Emosional anak-anak sangat cepat dan terkadang mendorong mereka berbuat yang macam-macam yang akibatnya berbahaya bagi mereka dan kaumnya. Hampir-hampir saja perkelahian dua anak muda tersebut mengakibatkan perang besar antara kaum Muhajirin dan Anshar.
7. Wajib kita untuk memperhatikan pendidikan adab dan akhlak anak-anak, sehingga kelak tumbuh menjadi pemuda yang penyabar dan pemaaf, terkhusus ketika menghadapi permasalahan dengan saudaranya.
8. Segala perkara apapun jika akan menimbulkan fitnah, maka hendaknya diselesaikan sesegera mungkin sebelum menjadi besar, jangan dibiarkan berlarut-larut.
9. Perhatian Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap anak-anak dan bimbingannya dalam menghadapi problemantika anak-anak muda.
Waffaqallahul jami’ likulli khairin.
----------------------------
✒ Disusun oleh: Abu Ubaidah bin Damiri al-Jawy, 30 Rabiuts Tsani 1437/ 9 Pebruari 2016_di kota Ambon Manise.
Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
Ikuti pula channel Forum kami di aplikasi TELEGRAM!
https://bit.ly/ForumKIS
-----------------------
WA. FORUM KIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar