UNTUKMU YANG SUDAH LAMA TIDAK MENDATANGI MEJELIS ILMU
Al Ustadz Syafi'i Alaidrus Ngawi حفظه الله
Assalamualaikum..
.
ustadz, ana mau tanya, ana lama gak datang kajian soalnya sering kerja malam kadang ana mau datang tapi malu, karena lama gak datang tapi ana sering dengarkan lewat Rii gak papa ustadz atau bagaimana solusinya..?
Bismillah.
Untuk pertanyaan akh Sholahuddin..
Wa'alaikumussalam wa rahmatullah..
✅ Antum sering mengikuti kajian-kajian asatidzah ahlus sunnah dalam radio Rii itu suatu hal yang patut disyukuri, masya Allah..
Akan tetapi itu belumlah cukup ya akhi... Disana banyak sekali keutamaan yang tidak didapat kecuali dengan menghadiri majlis tersebut secara langsung.
Diantaranya mempererat jalinan ukhuwah dan menyatukan hati. Alangkah sangat tingginya nilai kesatuan hati, tak dapat ditukar dengan seluruh kekayaan dunia ini. Allah berfirman:
وألف بين قلوبهم، لو أنفقت ما في الارض جميعا ما ألفت بين قلوبهم ولكن الله ألف بينهم، إنه عزيز حكيم
"Dan Dia-lah yang mempersatukan hati-hati mereka. Seandainya kamu membelanjakan semua kekayaan yang ada di Bumi, niscaya kamu tidak akan sanggup mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Bukankah dengan jarang ta'lim kita jadi semakin jauh dengan ikhwah? Sedangkan SERIGALA itu senantiasa mengincar domba yang SENDIRIAN, terpisah dari domba-domba yang lain.
Kita hidup dimasa fitnah yang sangat dahsyat. Digambarkan oleh Rasulullah seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita, semakin masuk waktu malam maka akan semakin pekat. Demikianlah fitnah, siapa yang masuk didalamnya maka akan semakin terseret.
↔ Digambarkan pula oleh beliau shallallhu 'alaihi wa sallam bahwa seseorang di pagi hari dalam keadaan beriman, sorenya sudah kafir. Atau sebaliknya di sore hari beriman, paginya sudah kafir. Apa sebabnya? Menjual agamanya dengan sedikit keuntungan dunia. Nas'alullahas salaamah wal 'afiyah.
✔Juga dampak negatife lainnya dengan jarangnya menghadiri majlis ilmu, malu bertemu dengan ikhwan. Hati-hati! ! ini adalah awal JEBAKAN SYAITHON. Karena dengan jauhnya kita dari ikhwah ahlus sunnah maka akan tergantikan dengan teman-teman selain mereka.
Awalnya mungkin tidak terasa, sekedar sungkan bertemu dengan ikhwan, menghindar, menjauh. Jika kebetulan harus berpapasan, sekedar mengucapkan salam sambil senyum lantas berusaha menghindar. Perbincangan dengan ikhwan satu menit terasa sangat berat.
Tahukah apa sebabnya? Hati yang tidak konek, tidak nyambung.
↪ Adapun disaat bertemu dengan teman-temannya yang lain selain ahlus sunnah, masyaAllah begitu sangat akrab. Berbicara berjam-jam terasa baru satu menit.
✅Bukankah Rasulullah telah bersabda bahwa jiwa itu ibarat pasukan yang dikerahkan, Yang saling kenal maka akan akur dan yang tidak kenal akan menghindar.
Jika sudah ada perasaan malu menghadiri majlis ilmu, maka ini musibah yang sangat besar saudaraku.
Mujahid rahimahullah mengatakan:
لا يتعلم العلم مستحي ولا مستكبر
"Tidak akan mempelajari ilmu ini seorang pemalu dan sombong".
Jadi, malu bertemu dengan ikhwan, malu menghadiri majlis ilmu, malu bertanya kepada ahlul ilmi, ini semua adalah mushibah.
Alangkah senangnya ikhwah ahlus sunnah disaat melihat saudaranya kembali tampak di majlis ilmu. Alangkah bahagianya mereka melihat saudaranya mendapat hidayah ilmu.
Sungguh, ana sering mendapat berita dari ikhwah dengan raut muka yang ceria: "Ustadz, alhamdulillah fulan sudah ikut kajian lagi". Dalam kesempatan lain ikhwah yang lain pun dengan tergopoh-gopoh berkata kepada ana: "Alhamdulillah ustadz, ana melihat Alan di majlis antum".
✅ Dan bukankah menghadiri majlis ilmu dan berteman dengan orang-orang saleh serta menjauhi teman-teman yang jelek merupakan sebagian dari sebab-sebab keistiqomahan kita dalam menjalani agama ini?
Semoga Allah senantiasa menjaga kekokohan kita dalam menapaki jalan-Nya ini dan mematikan kita diatas Islam dan Sunnah. Aamiin
˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜
❂Ashhabus Sunnah
Al Ustadz Syafi'i Alaidrus Ngawi حفظه الله
Assalamualaikum..
.
ustadz, ana mau tanya, ana lama gak datang kajian soalnya sering kerja malam kadang ana mau datang tapi malu, karena lama gak datang tapi ana sering dengarkan lewat Rii gak papa ustadz atau bagaimana solusinya..?
Bismillah.
Untuk pertanyaan akh Sholahuddin..
Wa'alaikumussalam wa rahmatullah..
✅ Antum sering mengikuti kajian-kajian asatidzah ahlus sunnah dalam radio Rii itu suatu hal yang patut disyukuri, masya Allah..
Akan tetapi itu belumlah cukup ya akhi... Disana banyak sekali keutamaan yang tidak didapat kecuali dengan menghadiri majlis tersebut secara langsung.
Diantaranya mempererat jalinan ukhuwah dan menyatukan hati. Alangkah sangat tingginya nilai kesatuan hati, tak dapat ditukar dengan seluruh kekayaan dunia ini. Allah berfirman:
وألف بين قلوبهم، لو أنفقت ما في الارض جميعا ما ألفت بين قلوبهم ولكن الله ألف بينهم، إنه عزيز حكيم
"Dan Dia-lah yang mempersatukan hati-hati mereka. Seandainya kamu membelanjakan semua kekayaan yang ada di Bumi, niscaya kamu tidak akan sanggup mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".
Bukankah dengan jarang ta'lim kita jadi semakin jauh dengan ikhwah? Sedangkan SERIGALA itu senantiasa mengincar domba yang SENDIRIAN, terpisah dari domba-domba yang lain.
Kita hidup dimasa fitnah yang sangat dahsyat. Digambarkan oleh Rasulullah seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita, semakin masuk waktu malam maka akan semakin pekat. Demikianlah fitnah, siapa yang masuk didalamnya maka akan semakin terseret.
↔ Digambarkan pula oleh beliau shallallhu 'alaihi wa sallam bahwa seseorang di pagi hari dalam keadaan beriman, sorenya sudah kafir. Atau sebaliknya di sore hari beriman, paginya sudah kafir. Apa sebabnya? Menjual agamanya dengan sedikit keuntungan dunia. Nas'alullahas salaamah wal 'afiyah.
✔Juga dampak negatife lainnya dengan jarangnya menghadiri majlis ilmu, malu bertemu dengan ikhwan. Hati-hati! ! ini adalah awal JEBAKAN SYAITHON. Karena dengan jauhnya kita dari ikhwah ahlus sunnah maka akan tergantikan dengan teman-teman selain mereka.
Awalnya mungkin tidak terasa, sekedar sungkan bertemu dengan ikhwan, menghindar, menjauh. Jika kebetulan harus berpapasan, sekedar mengucapkan salam sambil senyum lantas berusaha menghindar. Perbincangan dengan ikhwan satu menit terasa sangat berat.
Tahukah apa sebabnya? Hati yang tidak konek, tidak nyambung.
↪ Adapun disaat bertemu dengan teman-temannya yang lain selain ahlus sunnah, masyaAllah begitu sangat akrab. Berbicara berjam-jam terasa baru satu menit.
✅Bukankah Rasulullah telah bersabda bahwa jiwa itu ibarat pasukan yang dikerahkan, Yang saling kenal maka akan akur dan yang tidak kenal akan menghindar.
Jika sudah ada perasaan malu menghadiri majlis ilmu, maka ini musibah yang sangat besar saudaraku.
Mujahid rahimahullah mengatakan:
لا يتعلم العلم مستحي ولا مستكبر
"Tidak akan mempelajari ilmu ini seorang pemalu dan sombong".
Jadi, malu bertemu dengan ikhwan, malu menghadiri majlis ilmu, malu bertanya kepada ahlul ilmi, ini semua adalah mushibah.
Alangkah senangnya ikhwah ahlus sunnah disaat melihat saudaranya kembali tampak di majlis ilmu. Alangkah bahagianya mereka melihat saudaranya mendapat hidayah ilmu.
Sungguh, ana sering mendapat berita dari ikhwah dengan raut muka yang ceria: "Ustadz, alhamdulillah fulan sudah ikut kajian lagi". Dalam kesempatan lain ikhwah yang lain pun dengan tergopoh-gopoh berkata kepada ana: "Alhamdulillah ustadz, ana melihat Alan di majlis antum".
✅ Dan bukankah menghadiri majlis ilmu dan berteman dengan orang-orang saleh serta menjauhi teman-teman yang jelek merupakan sebagian dari sebab-sebab keistiqomahan kita dalam menjalani agama ini?
Semoga Allah senantiasa menjaga kekokohan kita dalam menapaki jalan-Nya ini dan mematikan kita diatas Islam dan Sunnah. Aamiin
˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜˜
❂Ashhabus Sunnah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar