💐📝TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-6)
✅Ayat ke-9 Surat al-Mulk
قَالُواْ بَلَىٰ قَدۡ جَآءَنَا نَذِيرٞ فَكَذَّبۡنَا وَقُلۡنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَيۡءٍ إِنۡ أَنتُمۡ إِلَّا فِي ضَلَٰلٖ كَبِيرٖ
Mereka menjawab, “Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, “Allah tidak menurunkan sesuatu apapun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar” (Terjemah Depag RI)
Mereka menjawab dengan berkata: Benar, sungguh telah datang kepada kami Rasul dari sisi Allah yang memperingatkan kami, namun kami mendustakannya. Ketika Rasul itu datang dengan menyampaikan ayat-ayat (tanda kekuasaan Allah) kami berkata: Allah tidak menurunkan apapun kepada seorang pun dari manusia. Tidaklah kalian – wahai Rasul – kecuali jauh dari kebenaran (Tafsir al-Muyassar)
Mereka menggabungkan antara sikap mendustakan secara khusus dan mendustakan secara umum terhadap semua yang Allah turunkan. Tidak cukup sampai di situ, bahkan mereka mengumumkan pernyataan kesesatan para Rasul yang memberikan peringatan, padahal para Rasul itu adalah pemberi petunjuk dan mendapatkan petunjuk. Tidak cukup sekedar menyatakan bahwa para Rasul itu sesat, bahkan mereka katakan kesesatan para Rasul itu adalah kesesatan yang besar. Apakah ada pembangkangan, kesombongan, dan kedzhaliman yang serupa dengan ini?! (sungguh sulit dicari bandingannya, pent) (Tafsir as-Si’diy)
✅Ayat ke-10 Surat al-Mulk
وَقَالُواْ لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ أَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِيٓ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala” (Terjemah Depag RI)
Mereka berkata sebagai sebuah pengakuan: Kalau seandainya dulu kami mau mendengar dalam rangka mencari kebenaran, atau memikirkan ajakan (dakwah) kepada kami, niscaya kami tidak akan termasuk penghuni neraka (Tafsir al-Muyassar)
Dan mereka berkata dengan mengakui bahwa diri mereka tidak layak mendapat bimbingan dan petunjuk: << Kalau seandainya kami mau mendengar atau berpikir, niscaya kami tidak termasuk penduduk Neraka >>. Mereka sendiri yang meniadakan jalan-jalan petunjuk yaitu bersikap mau mendengar (ayat-ayat) yang Allah turunkan, yang dibawa oleh para Rasul. Mereka juga tidak menggunakan akal yang bermanfaat bagi pemiliknya untuk memahami hakikat-hakikat permasalahan, agar lebih memilih kebaikan dan menahan diri dari segala hal yang berakibat buruk. Mereka tidak mau mendengar maupun tidak mau menggunakan akalnya. Hal ini berbeda dengan orang-orang yang yakin dan memiliki kearifan, yang bersikap jujur dan beriman. Mereka menguatkan keimanan mereka dengan dalil-dalil yang terdengar. Mereka mau mendengarkan (ayat-ayat) yang datang dari sisi Allah yang dibawa oleh Rasul Allah. Mereka mengetahuinya dan mengamalkannya. Demikian juga (mereka kuatkan keimanannya dengan) dalil-dalil aqli: mengenal mana yang petunjuk dan mana yang kesesatan, mengenal mana yang indah dan mana yang buruk, mana kebaikan dan mana kejahatan. Mereka berada dalam keimanan sesuai dengan yang Allah anugerahkan (taufiq) untuk mengikuti akal dan dalil yang ternukil. Maha Suci (Allah) yang mengkhususkan anugerahNya kepada siapa saja yang dikehendakiNya. Dia berikan hal itu kepada para hambaNya yang dikehendakiNya. Allah biarkan (tidak memberi pertolongan kepada) orang-orang yang tidak layak mendapatkan kebaikan (Tafsir as-Si’diy)
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
💐📝TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-7)
✅Ayat ke-11 Surat al-Mulk
فَٱعۡتَرَفُواْ بِذَنۢبِهِمۡ فَسُحۡقٗا لِّأَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ
Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu (Terjemah Depag RI)
Maka mereka pun mengakui bahwa mereka telah mendustakan dan kufur sehingga mereka layak mendapatkan adzab Neraka. Sungguh jauhlah penghuni Neraka dari rahmat Allah (Tafsir al-Muyassar)
<< Maka mereka pun mengakui dosa mereka. Sungguh jauhlah penghuni Neraka dari rahmat Allah >>. Artinya, sungguh jauh mereka (dari kebaikan). Kerugian dan kesengsaraan untuk mereka. Duhai alangkah sengsaranya dan betapa binasanya mereka yang tidak mendapatkan balasan kebaikan dari Allah (Surga). Mereka terus menerus menetap dalam Neraka yang menyala-nyala, membakar badan mereka hingga melumat jantung mereka (Tafsir as-Si’diy)
✅Ayat ke-12 Surat al-Mulk
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُم بِٱلۡغَيۡبِ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَأَجۡرٞ كَبِيرٞ
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar (Terjemah Depag RI)
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabb mereka, sehingga beribadah kepadaNya dan tidak bermaksiat kepadaNya (meski) pada saat mereka jauh dari pandangan manusia, dan mereka takut dari adzab di akhirat sebelum menyaksikannya secara langsung, mereka mendapatkan pemaafan dari Allah terhadap dosa-dosa mereka dan (mereka mendapatkan) balasan kebaikan yang agung yaitu Surga (Tafsir al-Muyassar)
Setelah Allah menyebutkan keadaan orang-orang yang fajir (banyak berbuat dosa) lagi celaka, Dia menyebutkan keadaan orang-orang yang banyak berbuat kebaikan lagi bahagia. Allah menyatakan: << Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Rabb mereka ‘bil ghoyb’ >> Artinya, (ia takut kepada Allah) dalam seluruh keadaan mereka. Meskipun tidak ada yang melihat mereka kecuali Allah, mereka tidak mau berbuat maksiat dan tidak pula kurang dalam menjalankan perintah (Allah). << Bagi mereka ampunan >> terhadap dosa-dosa mereka. Jika Allah mengampuni dosa-dosa mereka, Dia melindungi mereka dari keburukan dosa-dosa itu dan melindungi mereka dari adzab Neraka. Bagi mereka balasan kebaikan yang besar, yaitu Surga yang disediakan untuk mereka. (Di dalamnya terdapat) kenikmatan yang kekal, kekuasaan yang besar, kelezatan yang terus berlangsung, segala yang diidam-idamkan, istana-istana yang menjulang tinggi, bidadari yang jelita, dan pelayan-pelayan. Yang terbesar dari itu (semua) adalah keridhaan arRahmaan yang Allah halalkan untuk penghuni Surga (Tafsir as-Si’diy)
Allah Ta’ala mengkhabarkan tentang orang yang takut akan datangnya masa berdiri di hadapan Allah, jika ia tidak terlihat oleh orang lain (dalam masa kesendirian, pent), ia menahan diri dari berbuat kemaksiatan dan tetap menegakkan ketaatan, saat tidak ada yang melihatnya kecuali Allah, maka ia akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar. Artinya, dosa-dosanya akan diampuni dan ia akan diberi balasan dengan balasan kebaikan yang sangat besar. Sebagaimana disebutkan dalam hadits as-Shahihain (riwayat al-Bukhari dan Muslim) : Ada 7 golongan yang Allah akan berikan naungan kepadanya dengan naungan Arsy-Nya pada hari tidak ada naungan kecuali naungan dariNya. Disebutkan di antaranya adalah: Seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang punya kedudukan tinggi dan cantik rupawan, tapi ia mengatakan: Sesungguhnya aku takut kepada Allah, dan seorang yang menyembunyikan shodaqohnya hingga tangan kiri tidak tahu apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya (Tafsir Ibn Katsir)
Penerjemah: Abu Utsman Kharisman
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-8)
✅Ayat ke-13 Surat al-Mulk
وَأَسِرُّواْ قَوۡلَكُمۡ أَوِ ٱجۡهَرُواْ بِهِۦٓۖ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi harti (Terjemah Depag RI)
Silakan sembunyikan ucapan kalian – wahai manusia – dalam urusan kalian atau nampakkanlah secara jelas. Keduanya (baik yang tersembunyi maupun yang nampak jelas) sama saja bagi Allah. Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci Maha mengetahui hal-hal yang disembunyikan dalam dada. Bagaimana bisa ucapan dan perbuatan kalian tersembunyi (tidak diketahui) oleh Allah?! (Tafsir al-Muyassar)
Ini adalah pemberitahuan dari Allah tentang keluasan ilmuNya dan demikian besarnya cakupan kelembutanNya. Allah berfirman: << Sembunyikanlah ucapan kalian atau nampakkanlah secara jelas) >> Artinya: Semuanya sama saja di sisi Allah. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagiNya. << Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang ada di dalam dada >> Artinya, (Allah Maha Mengetahui segala yang ada di dalam dada) berupa niat dan keinginan. Lalu bagaimana lagi dengan ucapan dan perbuatan yang terdengar dan terlihat?! (Tafsir as-Si’diy)
✅Ayat ke-14 Surat al-Mulk
أَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلۡخَبِيرُ
Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Maha Halus, Maha Mengetahui (Terjemah Depag RI)
Tidakkah Rabb semesta alam mengetahui (makhluk) ciptaan-Nya dan keadaan mereka? Padahal Dia lah yang menciptakan mereka, mengokohkan, dan memperindah ciptaanNya? Dialah Yang Maha Lembut terhadap para hambaNya, Maha Mengetahui secara rinci tentang mereka dan perbuatan-perbuatan mereka (Tafsir al-Muyassar)
Kemudian Allah berfirman menyampaikan dalil aqliy (yang mengajak orang berpikir, pent) akan keilmuanNya: << Tidakkah (Allah) mengetahui makhluk ciptaanNya? >> Siapa yang menciptakan makhluk, mengokohkan dan memperindah penciptaan itu, bagaimana mungkin Dia tidak mengetahuinya? << Dan Dialah (Allah) Yang Maha Lembut lagi Maha Mengetahui (secara rinci) >> Dialah yang Maha Lembut ilmu dan pengetahuanNya, hingga mampu mengetahui (secara penuh) hal-hal yang tersembunyi dan rahasia. Dialah << Yang Maha Mengetahui hal yang rahasia bahkan yang lebih tersembunyi dari itu >>. Di antara makna al-Lathiif adalah bahwa Allah bersikap lembut (memperlakukan kebaikan secara rahasia tanpa disadari, pent) kepada hamba dan wal-waliNya. Allah mengarahkan hambaNya kepada kebaikan-kebaikan tanpa disadari oleh hamba tersebut. Allah melindunginya dari keburukan, tanpa disadari olehnya. Allah naikkan dia ke derajat tertinggi dengan sebab-sebab yang tidak pernah dipikirkan oleh hamba itu, hingga Allah membuatnya merasakan hal-hal yang tidak disukai untuk menghantarkannya pada kemuliaan dan kedudukan yang dicintai (Tafsir as-Si’diy)
💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom
💐📝 *TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-9)*
✅ *Ayat ke-15 Surat al-Mulk*
هُوَ ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ ذَلُولٗا فَٱمۡشُواْ فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُواْ مِن رِّزۡقِهِۦۖ وَإِلَيۡهِ ٱلنُّشُورُ
_Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan_ *(Terjemah Depag RI)*
Allah sajalah yang menjadikan untuk kalian bumi yang mudah lagi diratakan sehingga kalian bisa menetap di atasnya. Berjalanlah melintasi sisi dan penjuru-penjuru bumi. Makanlah dari rezeki Allah yang dikeluarkanNya untuk kalian. KepadaNyalah semata kalian akan dibangkitkan dari kubur kalian untuk perhitungan dan pembalasan (amal). Di dalam ayat ini terdapat isyarat (anjuran) untuk mencari rezeki dan penghasilan. Di dalamnya terdapat dalil yang menunjukkan bahwa Allah adalah sesembahan yang haq satu-satunya tidak ada sekutu bagiNya. (Ayat ini juga) menunjukkan kekuasaanNya, serta mengingatkan akan nikmat-nikmat (dari)Nya. Sekaligus pula peringatan agar jangan bersandar pada kehidupan dunia *(Tafsir al-Muyassar)*
Dialah (Allah) yang menundukkan dan menjinakkan untuk kalian bumi sehingga kalian bisa mendapatkan hal-hal yang kalian perlukan seperti menanam (tanaman) atau membangun (bangunan di atasnya). (Kalian juga bisa menempuh) jalan-jalan yang menyampaikan kalian pada penjuru-penjuru bumi maupun negeri-negeri yang jauh. « Berjalanlah menjelajahi penjuru-penjurunya » artinya: untuk mencari rezeki dan penghasilan. « dan makanlah dari rezeki-Nya. Dan hanya kepadaNyalah kalian akan dibangkitkan » Artinya, setelah kalian berpindah dari kampung (dunia) ini yang Allah jadikan sebagai ujian dan persinggahan untuk mencapai kampung akhirat, kalian akan dibangkitkan setelah kematian kalian. Kalian akan dikumpulkan menuju Allah, agar Allah membalas perbuatan kalian yang baik maupun yang buruk *(Tafsir as-Si’diy)*
✅ *Ayat ke-16 Surat al-Mulk*
ءَأَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يَخۡسِفَ بِكُمُ ٱلۡأَرۡضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ
_Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kami ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?_ *(Terjemah Depag RI)*
Apakah kalian merasa aman – wahai kaum kafir Makkah – terhadap Allah yang berada di atas langit (bahwa Dia akan) menenggelamkan kalian ke dalam bumi, (saat) tiba-tiba bumi itu berguncang hingga kalian binasa? *(Tafsir al-Muyassar)*
Ini adalah ancaman dan peringatan keras (dari Allah) bagi orang yang terus menerus berbuat melampaui batas dan bermaksiat kepadaNya, sehingga layak mendapatkan siksa dan hukuman. Allah menyatakan: « Apakah kalian merasa aman dengan yang ada di langit? » Itu adalah Allah Ta’ala Yang Maha Tinggi di atas makhluk-makhlukNya. «(Dia Maha mampu) Menenggelamkan kalian ke dalam tanah, (saat) tiba-tiba ia berguncang? » Bergetar hingga menghancurkan dan membinasakan kalian *(Tafsir as-Si’diy)*
*Penerjemah:* Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله تعالى
💡💡📝📝💡💡
*WA al I'tishom*
💐📝 *TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-10)*
✅ *Ayat ke-17 Surat al-Mulk*
أَمۡ أَمِنتُم مَّن فِي ٱلسَّمَآءِ أَن يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبٗاۖ فَسَتَعۡلَمُونَ كَيۡفَ نَذِيرِ
_Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku_ *(Terjemah Depag RI)*
Apakah kalian merasa aman terhadap Allah yang berada di atas langit akan mengirimkan angin yang melemparkan kepada kalian bebatuan kecil? Kemudian kalian akan mengetahui –wahai orang-orang kafir– bagaimana peringatanKu terhadap kalian jika kalian melihat secara langsung adzab tersebut. Pada saat itu pengetahuan kalian tidak bermanfaat bagi kalian. Di dalam ayat ini terkandung penetapan ketinggian bagi Allah Ta’ala, sesuai dengan kemuliaan-Nya Yang Maha Suci *(Tafsir al-Muyassar)*
« Apakah kalian merasa aman (terhadap Allah yang berada) di atas langit akan mengirimkan kepada kalian badai berbatu » yaitu adzab dari langit (berupa lemparan batu kecil) dan Allah menyiksa kalian. « Niscaya kalian akan mengetahui bagaimana peringatan itu » Artinya, bagaimana datangnya peringatan kepada kalian dari para Rasul dan kitab-kitab. Janganlah kalian mengira bahwa perasaan aman dalam diri kalian terhadap adzab Allah dari bumi ataupun dari langit bermanfaat bagi kalian. Kalian akan merasakan akibatnya. Sama saja apakah waktunya masih lama atau sebentar lagi *(Tafsir as-Si’diy)*
✅ *Ayat ke-18 Surat al-Mulk*
وَلَقَدۡ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيرِ
_Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (para rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku_ *(Terjemah Depag RI)*
Sungguh kaum-kaum sebelum orang-orang kafir Makkah seperti kaum Nuh, Aad, Tsamud, telah mendustakan para Rasul mereka. Bagaimanakah pengingkaranKu terhadap mereka?! (Bagaimana pula) perubahan yang Aku lakukan terhadap mereka dari nikmat menjadi adzab dan kebinasaan untuk mereka *(Tafsir al-Muyassar)*
Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian telah bersikap mendustakan (peringatan Allah, pent) seperti yang kalian lakukan. Kemudian Allah binasakan mereka. Lihatlah bagaimana sikap pengingkaran Allah terhadap mereka. Allah segerakan siksaan di dunia sebelum siksaan di akhirat. Berhati-hatilah kalian jangan sampai mendapatkan seperti yang mereka alami *(Tafsir as-Si’diy)*
*Penerjemah:* Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman حفظه الله تعالى
💡💡📝📝💡💡
*WA al I'tishom*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar