Minggu, 22 Mei 2016

Hukum Maaf Maafan Sebelum Malam Nishfu Sya'ban


❁✿❁
Silsilah Fatawa Kontemporer
━━━━━━━━━━━━━━
HUKUM MAAF MAAFAN SEBELUM MALAM NISHFU SYA'BAN.
━━━━━━━━━━━━━━
As-Syaikh Abdul Qadir Al-Junaid _hafizhahullah_:

الحمد لله وسلام على عباده الذين اصطفى، وبعد،

✍《 Wahai muslim pengikut sunnah Nabi -semoga Allah menyelamatkan engkau dan meluruskan jalanmu- :

Masing-masing dari kaum muslimin -semoga Allah perbaiki keadaan mereka dan memuliakan mereka dengan istiqomah di jalan kaum salaf mereka yang shaleh- turut serta dalam mengirim tulisan melalui media sosial seperti *twitter*, *whatsapp*, *facebook*, *snapchat* dan lainnya, dan itu dilakukan menjelang pertengahan bulan Sya'ban, dan dituliskan:

_*❝ Maafkan aku dan aku memaafkanmu ❞*_ atau _*❝ Aku maafkan engkau maka maafkanlah aku ❞*_

Barangkali yang mendorong mereka turut serta bersama orang-orang yang mengirimkan pesan ini adalah hadits:

*«إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ»*

_"Sesungguhnya Allah akan muncul di malam nishfu Sya'ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang meninggalkan jama'ah (murtad)"_

☝️ Aku katakan untuk diriku sendiri, untukmu dan untuk mereka:

✋ Cukuplah bagi kita untuk tidak mengikuti orang-orang yang melakukan hal ini, dan turut serta bersama mereka, dan turut membantu mereka, karena 3 perkara:

① *Pertama:* bahwa pesan ini tidak pernah dilakukan oleh para imam dari kalangan ulama, para fuqaha kibar, orang-orang yang telah dipersaksikan bagi mereka akan kedalaman ilmu mereka, pengetahuan yang luas tentang hukum-hukum Alquran dan Assunnah, dan orang-orang yang mereka adalah orang yang lebih tahu tentang agama Allah dan syariatnya, serta yang telah Allah jadikan mereka sebagai rujukan bagi manusia di dalam urusan agama mereka, yang mereka ambil agama dari mereka, meminta fatwa dari mereka tentang agama mereka.

Akan tetapi yang melakukannya adalah orang-orang yang tidak Allah jadikan sebagai rujukan bagi manusia dalam perkara agama-Nya dan syariat-Nya, dan tidak dikenal dengan keilmuannya, kefaqihannya dalam agama, kedalam ilmunya, dan tidak pula dipersaksikan bagi mereka akan hal itu.

Maka apakah pantas bagi muslim yang punya semangat terhadap agamanya dan akhiratnya untuk mengikuti mereka, dan berjalan di dalam kafilah mereka, serta mengamalkan apa yang mereka inginkan dan mereka tuju?

② *Kedua:* Sesungguhnya hadits:

*«إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ»*

_"Sesungguhnya Allah akan muncul di malam nishfu Sya'ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang meninggalkan jama'ah (murtad)"_

Hadits dha'if (lemah), tidak shahih menurut kebanyakan ulama.

Dan yang telah menisbatkan hal ini kepada mereka (para ulama) ialah Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Baghdadi _rahimahullah_ di dalam kitabnya *Lathaif Al-Ma'arif_ hal. (136).

③ *Ketiga:* bahwa hadits ini telah dikenal di kalangan para ulama sejak lebih dari 1000 tahun, dan tidak diketahui dari salahsatu ulama besar yang kokoh lagi dalam ilmunya dari negeri-negeri lain dan madzhab-madzhab serta zaman-zaman lainnya yang melakukan seperti penyebaran pesan ini atau berkesimpulan demikian dari hadits tersebut.

Akan tetapi yang melakukannya atau menyebarkannya hanyalah sekelompok orang dari penduduk zaman kita ini, mereka lebih dekat kepada kebodohan dan terhadap ilmu serta ulama nya lebih tidak mengetahui, bahkan mereka tidak mengerti dan tidak tahu siapa nama-nama ulama mereka.

✋ Maka apakah engkau akan mengikuti orang-orang yang menyebarkan pesan seperti ini? Atau engkau akan mengikuti para ulama yang mumpuni terhadap agama Allah dan syariat-Nya dengan meninggalkan pesan seperti ini, dan memperingatkan darinya?

✍ Ditulis oleh saudara kalian:
Abdul Qadir bin Muhammad bin Abdurrahman Al-Junaid.

Dinukil dari channel telegram Syaikh Abdul Qadir Al-Junaid _hafizhahullah_.
——————————————————

❁✿❁
Ralat dan Rujuk
━━━━━━━━━━━━━━
*HADITS MALAM NISHFU SYA'BAN.*
━━━━━━━━━━━━━━
✍ Tertulis pada artikel: *"HUKUM MAAF MAAFAN SEBELUM MALAM NISHFU SYA'BAN"*

pada terjemahan hadits:

*« إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ»*

_"Sesungguhnya Allah akan muncul di malam nishfu Sya'ban kemudian mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang meninggalkan jama'ah (murtad)."_

Terjemahan yang tepat ialah tanpa kata: *(murtad)* ialah sebuah kesalahan.
*Yang benar ialah tanpa adanya kata: (murtad)*, sebagaimana yang diterangkan oleh para ulama, diantaranya:

▪️ Diterangkan Imam As-Suyuthi di dalam *"Syarah Sunan Ibnu Makan"* (1/100):

(ﺃَﻭ ﻣُﺸَﺎﺣِﻦ) ﻗَﺎﻝَ ﻓِﻲ اﻟﻨِّﻬَﺎﻳَﺔ ﻫُﻮَ اﻟﻤﻌﺎﺩﻱ ﻗَﺎﻝَ اﻷَْﻭْﺯَاﻋِﻲّ ﺃَﺭَاﺩَ ﺑﺎﻝﻣﺸﺎﺣﻦ ﻫُﻨَﺎ ﺻَﺎﺣﺐ ﺑِﺪﻋَﺔ ﻣﻔﺎﺭﻕ ﺟﻤَﺎﻋَﺔ ﻭَﻟَﻌَﻞَّ اﻟﻤُﺮَاﺩ ﻣَﺎ ﻳَﻘﻊ ﺑَﻴﻦ اﻟْﻤُﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻦ اﻟﻨَّﻔﺲ اﻻﻣﺎﺭﺓ ﻻَ ﻟﻠﺪّﻳﻦ (ﺯﺟﺎﺟﺔ)

_*(Atau musyahin)* dikatakan di dalam kitab *An-Nihayah* yaitu orang yang bertikai._
_Berkata Imam Al-Awzai': yang dimaukan dengan *musyahin* disini ialah shahib bid'ah (pelaku kebid'ahan) yang memisahkan diri dari jamaah dan boleh jadi yang dimaukan ialah apa yang terjadi diantara kaum muslimin dari jiwa yang selalu memerintahkan kepada perkara jelek bukan karena agama._

▪️ Berkata Imam Al-Munawi dalam *Faidhul Qadir* (2/263):

(ﺃﻭ ﻣﺸﺎﺣﻦ) ﺃﻱ ﻣﻌﺎﺩ ﻭاﻟﺸﺤﻨﺎء اﻟﻌﺪاﻭﺓ ﻗﺎﻝ اﻟﻄﻴﺒﻲ: ﻟﻌﻞ اﻟﻤﺮاﺩ اﻟﺒﻐﻀﺎء اﻟﺘﻲ ﺑﻴﻦ اﻟﻤﺆﻣﻨﻴﻦ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﻧﻔﻮﺳﻬﻢ اﻷﻣﺎﺭﺓ ﺑﺎﻟﺴﻮء

_*atau musyahin* ialah orang yang melampaui batas dan kata *syahna* artinya adalah permusuhan,_
_berkata At-Thayyibi: barangkali yang dimaksud ialah permusuhan yang terjadi diantara kaum mukminin dari sisi jiwa mereka yang selalu memerintahkan kepada perkara jelek._

▪️ Diterangkan oleh Imam Al-Albani _rahimahullah_:

(اﻝﻣﺸﺎﺣﻦ) ﻗﺎﻝ اﺑﻦ اﻷﺛﻴﺮ: " ﻫﻮ اﻟﻤﻌﺎﺩﻱ، ﻭاﻟﺸﺤﻨﺎء، اﻟﻌﺪاﻭﺓ، ﻭاﻟﺘﺸﺎﺣﻦ ﺗﻔﺎﻋﻞ ﻣﻨﻪ، ﻭﻗﺎﻝ اﻷﻭﺯاﻋﻲ: ﺃﺭاﺩ ﺑﺎﻝﻣﺸﺎﺣﻦ ﻫﺎ ﻫﻨﺎ ﺻﺎﺣﺐ اﻟﺒﺪﻋﺔ اﻟﻤﻔﺎﺭﻕ ﻟﺠﻤﺎﻋﺔ اﻷﻣﺔ ".

_*(musyahin)* berkata Ibnul Atsir: yaitu orang yang melampaui batas, dan kata *syahna* ialah permusuhan, sedangkan kata *tasyahun* dari bentuk perbuatan dari kata tersebut._
_Berkata Imam Al-Awzai': yang dimaukan dengan *musyahin* disini ialah pelaku kebid'ahan yang memisahkan diri dari jamaah umat._

☝️ Maka demikianlah makna *musyahin* yang tepat berdasarkan keterangan diatas, dan dengan ini kami rujuk dari kesalahan tersebut dan bertaubat kepada Allah atas kesalahan ini.

والله الموفق إلى سواء السبيل.

✍ _*Ditulis oleh:*_
Muhammad Sholehuddin Abu 'Abduh [ 15 Sya'ban 1437 H].
---------------------
Broadcast by
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
Channel MutiaraASK,
http://bit.ly/MutiaraASK
Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
BBM Mutiara Salaf,
Pin:54ABD49E | Channel:C001C7FFE

➥ #rujuk #ralat

==============================

[وقفة مع حملة سامحني وأسامحك قبل ليلة النصف من شعبان]

الحمد لله وسلام على عباده الذين اصطفى، وبعد، أيها المسلم المتبع للسنة النبوية ـ سلمك الله وسددك ـ:

يشارك أفراد من المسلمين – أصلحهم الله وأكرمهم بلزوم طريق سلفهم الصالح – في حملة رسائل عبر برامج التواصل كــ”تويتر” والــ”وتس آب” والــ”فيسبوك”  والــ”سناب شات” وغيرها، وذلك قُبيل منتصف شهر شعبان، شعارها:

« سامحني وأسامحك» أو « سامحتك فسامحني».

ولعل دافعهم في المشاركة مع من أطلق هذه الحملة هو حديث:

(إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ).

وأقول لنفسي ولك ولهم:

يكفينا في عدم متابعة أهل هذه الحملة، والمشاركة معهم، والترويج لهم، أمور ثلاثة:

الأول:

أن هذه الحملة لم يطلقها أئمة أهل العلم، وفقهاء الأمة الأكابر، الذين شُهد لهم بالرسوخ في العلم، والمعرفة الغزيرة بأحكام القرآن والسنة، والذين هم أعلم الناس بدين الله وشرعه، وجعلهم الله مرجعاً للناس في دينهم، يأخذونه عنهم، ويستفتونهم فيه.

وإنما أطلقها من لم يجعلهم الله مرجعًا للناس في دينه وشرعه، ولا عُرفوا بالعلم والفقه في الدين، والرسوخ فيه، ولا شُهد لهم بذلك.

فهل يليق بمسلم حريص على دينه وآخرته أن يتابعهم، ويسير في ركابهم، ويعمل بما أرادوا ووجهوا؟.

الثاني:

أن حديث: (إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ).

ضعيف لا يصح عند أكثر العلماء.

وقد نسب هذا إليهم الحافظ المحدِّث ابن رجب البغدادي – رحمه الله – في كتابه “لطائف المعارف”(ص:136).

الثالث:

أن هذا الحديث معروف عند أهل العلم منذ أكثر من ألف سنة، ولا يُعلم عن أحد من العلماء الأكابر الأثبات الراسخين من سائر البلدان والمذاهب وفي سائر الأزمان أنه أطلق مثل هذه الحملة أو استنبطها منه.

وإنما أطلقها أو أشاعها أناس من أهل زماننا هذا، هم أقرب للجهل وأهله منهم للعلم وأهله، بل قد لا يُعرفون ولا يُدرى ما أسماؤهم.

فهل ستتابع أهل هذه الحملة؟ أم ستسلك جادة أهل العلم بدين الله وشرعه التاركين لهذه الحملة، والمحذرين منها؟.

وكتبه أخوكم:

عبد القادر بن محمد بن عبد الرحمن الجنيد.
---------------------
Broadcast by
_*Ahlus Sunnah Karawang;*_
Channel MutiaraASK,
http://bit.ly/MutiaraASK
Website ASK,
http://bit.ly/BlogASK
BBM Mutiara Salaf,
Pin:54ABD49E | Channel:C001C7FFE

➥ #fatawa_kontemporer #nishfu_syaban #maaf_maafan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar