Minggu, 13 Desember 2015

Memotong Rambut Perempuan Setelah Lahir dan Khitan

******
Silsilah Fatawa Tarbiyatul Aulad

3⃣ MEMOTONG RAMBUT PEREMPUAN SETELAH LAHIR DAN KHITAN

Oleh: Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baaz rahimahullah

Dari 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baaz kepada saudari yang terhormat: N. S. R. KH. Semoga Allah memberikan keselamatan baginya.

سلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

Mengacu kepada permintaan fatwa Anda yang tertera pada Badan Pengelola Riset 'Ilmiyah dan Fatwa no.4312 tanggal 23/11/1407 H yang menanyakan tentang khitan bagi perempuan dan memotong rambut bayi perempuan setelah melahirkan?

J A W A B A N :

✍ Aku (sampaikan) faidah kepadamu, bahwasanya (perkara yang) sunnah adalah memotong rambut bayi laki-laki ketika pemberian nama pada hari ketujuh saja. Adapun bayi perempuan tidak dipotong rambutnya, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

كل غلام مرتهن بعقيقته تذبح عند يوم سابعه، ويحلق ويسمى

“Setiap anak laki-lak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih pada hari ketujuh, dipotong (rambut bayinya), dan diberi nama.” [Dikeluarkan oleh al-Imam Ahmad, dan keempat pemilik kitab sunan dengan sanad hasan]

✂️ Adapun khitan bagi perempuan adalah mustahab bukan wajib, sebagaimana keumuman hadits tentang itu, seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

خمس من الفطرة: الختان، والإستحداد، ونتف الإبط، وتقليم الأظفار، وقص الشارب

“Lima perkara yang termasuk sunnah fitrah: khitan, istihdad (memotong bulu kemaluan), mencabut bulu ketiak, memotong kuku dan memotong kumis.” [Disepakati keshahihan haditsnya]

وفق اللّه الجميع لما فيه رضاه.

Fatawa Tarbiyatul Aulad, hal.10.

Link PDF فتاوى تربية الأولاد:
http://bit.ly/1SQtmdy

● ● ● ● ● ●
Majmu’ah Tarbiyatul Aulad ll https://telegram.me/TarbiyatulAulad

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar