•••••••••••••••••••••••••••••••••
TINGGALKAN SIKAP TA'ASHSHUB WALAUPUN KEPADA GURU YANG KAMU CINTAI.
asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullaah.
PERTANYAAN:
Bagaimana hukumnya orang yang mencintai seorang alim atau dai, dengan mengatakan: Sesungguhnya saya sangat mencintai beliau, oleh karena itu saya tidak suka mendengar bantahan yang ditujukan kepadanya dari siapapun, dan saya ambil ucapan-ucapannya sekalipun menyelisihi dalil, karena syaikh (orang alim) ini lebih tahu tentang dalil daripada saya?
JAWABAN:
Ini adalah ta'ashshub yang sangat dibenci dan tercela, maka hal semacam ini tidak boleh.
✳ Alhamdulillah, kami mencintai para ulama dan para dai di jalan Allah ta'ala, akan tetapi apabila salah seorang diantara mereka melakukan kesalahan dalam suatu perkara, maka tentunya kami menjelaskan kebenaran dalam perkara tersebut dengan dalil, tanpa mengurangi kecintaan dan kedudukannya.
al-Imam Malik pernah berkata : "Seuruh ucapan bisa diambil dan ditolak kecuali pemilik kubur ini (yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam).
Apabila kami membantah sebagian ahlul ilmi (Ulama) dan sebagian orang yang memiliki keutamaan bukan berarti kami membenci dan merendahkannya, akan tetapi kami hanyalah menjelaskan kebenaran semata.
✔ Oleh karena itu sebagian ulama ketika (mereka membantah) teman-temannya yang memiliki kesalahan, mengatakan, "Fulan adalah kekasih kami, akan tetapi kebenaran (al-haq) lebih aku cintai daripadanya. Inilah cara yang benar.
❗Maka janganlah kalian pahami bahwa membantah kesalahan-kesalahan beberapa ulama itu artinya membenci atau merendahkannya. Bahkan para ulama terus menerus sebagian mereka membantah sebagian yang lain, akan tetapi mereka tetap bersaudara dan saling mencintai.
⛔ Kita tidak boleh mengambil seluruh perkataan seseorang dengan membabi buta, baik yang benar ataupun yang salah, karena ini merupakan sikap fanatik (ta'ashshub) yang amat dibenci.
☑ Orang yang boleh diambil seluruh perkataannya dan tidak boleh ditinggalkan sedikitpun adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, karena beliau adalah orang yang menyampaikan dari Rabb-Nya, beliau tidak berbicara dengan hawa nafsunya. Adapun selain beliau, maka terkadang bisa salah dan benar, sekalipun mereka itu orang-orang yang paling utama, para mujtahid (ahli ijtihad); mereka itu semuanya bisa salah dan bisa benar, tidak ada seorang pun yang bebas dari kesalahan selain Rasulullaah shallallahu 'alaihi wasallam.
ℹ Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺍﻟﻨﺼﻴﺤﺔ. ﻗﻠﻨﺎ:ﻟﻤﻦ؟ ﻗﺎﻝ ﻟﻠﻪ، ﻭﻟﻜﺘﺎﺑﻪ، ﻭﻟﺮﺳﻮﻟﻪ، ﻭﻷﺋﻤﺔﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ، ﻭﻋﺎﻣﺘﻬﻢ
☝"Agama itu nasehat" kami (para shahabat) bertanya; "Untuk siapa nasehat itu?" Beliau menjawab, "Untuk Allah, Kitab Nya, Rasul- Nya, serta para imam kaum muslimin dan juga untuk kaum muslimin secara umum".
Menjelaskan kesalahan itu adalah bagian dari nasehat bagi umat seluruhnya. Adapun menyembunyikannya adalah menyelisihi prinsip nasehat.
Sumber: al-Ajwibah al-Mufidah 'an As-ilah al-Manahij al-Jadidah, soal no. 60, hlm. 120-121.
Alih Bahasa: Abu Utbah Miqdad hafizhahullaah.
WA Forum Riyadhul Jannah Wonogiri.
[17:48, 12/3/2014] +62 856-2908-112:
------------
✨BATU SANDUNGAN BAGI PARA DA'I ILALLOH : KURANGNYA TA'AWWUN ANTAR MEREKA
Segala puji bagi Allah Ta'ala, Sholawat serta salam kepada Rosulullah Shallallaahu 'alaihi Wasallam, Amma ba'du :
At ta'awwun 'alal bir wattaqwa adalah suatu qo'idah yang agung dalam Islam, perintah ilahiyyah yang mulia serta Wasiat Nubuwwah yang berharga, akan tetapi perkara ini (kafangkala) menjadi keruh-kering membias hanya tinggal pepesan kosong yang di serukan..
Maka nasihat singkat ini mudah-mudahan menjadi (suatu) bahan renungan dan harapan pada masa yang akan datang..
Tidaklah ada satu jalan kebaikan melainkan disana duduk menunggu syayathinul insi wal jinni untuk menghalangi manusia berjalan diatasnya, batu-batu besar mereka lemparkan di jalan itu, demikian pula duri-duri tajam mereka tancapkan disana sebagai upaya untuk menggagalkan mereka yang meniti jalan tersebut..
Maka jadilah perkara ini fatamorgana yang hanya indah untuk dipandang namun tak bisa untuk digapai..
Diantara penghalang itu adalah :
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
1⃣KERAS KEPALA DENGAN PENDAPATNYA DAN TIDAK MENGINDAHKAN MASUKAN ORANG LAIN BAHKAN 'UJUB TERHADAP PENDAPATNYA SENDIRI
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Orang yang keras kepala serta 'ujub dengan pendapatnya sendiri adalah sifat egois (ananiyah) yang akan sulit untuk berta'awwun dengan manusia, dan selalu memaksakan kehendak sendiri..
Menganggap remeh dan merendahkan pendapat orang lain, sehingga menghantarkan kepada pengagungan diri dan tidak percaya kecuali terhadap diri-sendiri maka hal tersebut merupakan kebinasaan..
Diriwayatkan Abu Dawud dengan sanad yang hasan dari Abdulloh ibnu 'Umar dari Nabi Shallallaahu 'alaihi Wasallam :
" ﺛﻼﺙ ﻣﻬﻠﻜﺎﺕ، ﻭﺛﻼﺙ ﻣﻨﺠﻴﺎﺕ، ﻭﺛﻼﺙ ﻛﻔﺎﺭﺍﺕ، ﻭﺛﻼﺙ ﺩﺭﺟﺎﺕ، ﻓﺄﻣﺎ ﺍﻟﻤﻬﻠﻜﺎﺕ ﻓﺸﺢ ﻣﻄﺎﻉ، ﻭﻫﻮﻯ ﻣﺘﺒﻊ، ﻭﺇﻋﺠﺎﺏ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﺑﻨﻔﺴﻪ. ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻤﻨﺠﻴﺎﺕ : ﻓﺎﻟﻌﺪﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﻐﻀﺐ ﻭﺍﻟﺮﺿﺎ، ﻭﺍﻟﻘﺼﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﻘﺮ ﻭﺍﻟﻐﻨﻰ، ﻭﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺮ ﻭﺍﻟﻌﻼﻧﻴﺔ . ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭﺍﺕ: ﻓﺎﻧﺘﻈﺎﺭ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﻭﺇﺳﺒﺎﻍ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺒﺮﺍﺕ، ﻭﻧﻘﻞ ﺍﻷﻗﺪﺍﻡ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺎﺕ . ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﺪﺭﺟﺎﺕ: ﻓﺈﻃﻌﺎﻡ ﺍﻟﻄﻌﺎﻡ، ﻭﺇﻓﺸﺎﺀ ﺍﻟﺴﻼﻡ، ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ ﻭﺍﻟﻨﺎﺱ ﻧﻴﺎﻡ ".
" Tiga penghancur, tiga penyelamat, tiga penghapus, dan tiga pengangkat ...
Tiga penghancur : " sifat bakhil yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti , sifat ujub terhadap diri sendiri " .
Tiga penyelamat : " adil dalam keadaan marah dan rela , sederhana dalam kefakiran maupun kaya , takut kepada Alloh ketika sunyi dan bersama" .
Tiga penebus : " menunggu sholat setelah sholat , menyempurnakan wudhu' ketika susah, melangkah menuju jama'ah ( sholat ) ".
Tiga pengangkat : "memberi makan , menyebarkan salaam, sholat malam saat manusia terlena " .
Sifat 'Ujub diri termasuk penghancur seseorang baik amalannya antara dia dengan Alloh Ta'ala atau antara dia dengan hamba ..
⚠ bersambung ....
_____________
Ditulis : Abul Hasan Alwonogiry. Pra tahfidz An Najiyah Cikarang | WA TIC (Tholibul Ilmi Cikarang).
________________________
مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
WA Forum Berbagi Faidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar