------------------------------
Silsilah Fatawa Adab dan Akhlak
------------------------------
♨ SYUKUR KEPADA ALLOH ATAS NIKMAT TURUNNYA HUJAN DAN DOA KETIKA MELIHAT KILAT DAN MENDENGAR GUNTUR.
------------------------------
Fadhilatus Syaikh al-Faqih Muhammad bin Sholeh al-'Utsaimin rohimahulloh.
Pertanyaan:
Anda telah menyebutkan -semoga Alloh memberi taufiq kepada Anda- tentang syukur kepada Alloh Ta’ala atas nikmat ini, maka bagaimana caranya bersyukur kepada Alloh atas turunnya hujan? Dan apakah di sana ada dzikir yang mestinya diucapkan ketika melihat kilat atau mendengar suara guntur? Dan apakah cuaca dingin termasuk dari kemurkaan Alloh?
Jawaban:
✨ Adapun syukur nikmat maka aku katakan kepada kalian: bahwa syukur dapat diwujudkan dengan lisan, hati dan anggota badan.
Adapun syukur hati: yaitu seorang insan dia mengakui dengan hatinya dan beriman bahwa ini berasal dari karunia Alloh dan kasih sayangnya.
Adapun lisan: seperti mengatakan, "kita telah diberi hujan karena karunia dari Alloh dan kasih sayang-Nya, maka diriwayatkan dari Zaid bin Kholid al-Juhani rodhiallohu 'anhu beliau mengatakan:
«كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم في غزوة الحديبية فأنزل الله مطراً، فلما صلى النبي صلى الله عليه وسلم الصبح أقبل علينا وقال: هل تدرون ماذا قال ربكم؟ قالوا: الله ورسوله أعلم، قال: قال الله تعالى: أصبح من عبادي مؤمن بي وكافر»
"Kami bersama Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam dalam perang al-Hudaibiyyah maka Alloh turunkan hujan, dan tatkala Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam selesai menunaikan sholat Subuh beliau menghadap kami dan bersabda: apakah kalian tahu apa yang telah dikatakan oleh Tuhan kalian? Mereka menjawab: Alloh dan Rosul-Nya lebih tahu, beliau mengatakan: Alloh Ta’ala telah berfirman: "Di pagi hari dari hamba-hamba Ku ada yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir".
✳ Mereka terbagi menjadib2 bagian: mu'min dan kafir - adapun orang yang mengatakan, "kami telah diturunkan hujan karena karunia dari Alloh dan rahmat-Nya, maka itulah yang beriman kepada-Ku dan kafir kepada bintang-bintang" adapun yang mengatakan, "kami diturunkan hujan karena bintang ini dan itu, maka itulah yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang".
✅ Maka yang disyariatkan adalah hendaknya Anda mengatakan: kami diturunkan hujan karena karunia dari Alloh dan rahmat-Nya. Dan Anda katakan juga:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّباً نَافِعاً
"Ya Alloh, jadikanlah dia sebagai hujan yang memberikan manfaat";
Karena hujan terkadang turun namun tidak memberikan manfaat, oleh Karena ini datang riwayat di dalam Shahih Muslim:
«ليس السنة ألا تمطروا، وإنما السنة أن تمطروا فلا تنبت الأرض شيئاً»
"Bukanlah kemarau ialah karena tidak turun hujan, akan tetapi kemarau adalah turunnya hujan namun tidak menumbuhkan sesuatu pun bagi bumi".
Kata: as-Sanah ialah musim kering, dan sungguh benar sabda Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam.
⚡ Adapun apa yang diucapkan ketika terdengar guntur atau ketika terlihat kilat: maka telah datang riwayat dari sebagian sahabat dan tabi'in bahwasanya diucapkan dikala guntur:
«سُبْحَانَ مَنْ يُسَبِّحِ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلآئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ»
"Maha suci Alloh yang telah menjadikan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya".
Dan ketika terlihat kilat mengucapkan:
«سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ»
"Maha suci Alloh dan segala puji bagi-Nya".
Adapun dari Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam maka belum sampai kepadaku bahwa beliau mengucapkan sesuatu ketika ada kilat dan guntur, akan tetapi siapa yang mengucapkan:
«سُبْحَانَ مَنْ يُسَبِّحِ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلآئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ»
"Maha suci Alloh yang telah menjadikan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya".
Karena mengikuti sebagian sahabat seperti Abdulloh Ibnu Zubair rodhiallohu 'anhuma maka baik, dan demikian pula orang yang mengucapkan:
«سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ»
"Maha suci Alloh dan segala puji bagi-Nya".
Maka sesungguhnya telah disebutkan dari Ibnu Abbas rodhiallohu 'anhuma dengan sanad yang dho'if jiddan (lemah sekali) bahwa dia mengatakan:
«من قال حين يرى البرق: سبحان الله وبحمده لم تصبه صاعقة»
"Barangsiapa membaca ketika melihat kilat: maha suci Alloh dan segala puji baginya" maka dia tidak akan tersambar petir". Maka ini baik.
Liqo as-Syahri [32]
Audio dapat didengar di:
http://is.gd/CXmwYt
__✏ Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.
------------------------------
⇦ شكر الله على نعمة المطر والدعاء عند رؤية البرق وسماع الرعد ⇨
▪الســؤال :
ذكرت وفقك الله شكر الله تعالى على هذه النعمة، فكيف يكون شكر الله على المطر؟ وهل هناك ذكر يقال عند رؤية البرق أو سماع الرعد؟ وهل البرد يعد من غضب الله؟
▪الجــواب :
أما شكر النعمة فقلت لكم: إن الشكر يكون باللسان والقلب والجوارح.
أما شكر القلب: فأن يعترف الإنسان بقلبه ويؤمن بأن هذا من فضل الله ورحمته.
وأما اللسان: فأن يقول: مطرنا بفضل الله ورحمته، فعن زيد بن خالد الجهني رضي الله عنه قال: "كنا مع النبي صلى الله عليه وسلم في غزوة الحديبية فأنزل الله مطراً، فلما صلى النبي صلى الله عليه وسلم الصبح أقبل علينا وقال: «هل تدرون ماذا قال ربكم؟» قالوا: الله ورسوله أعلم، قال: قال الله تعالى: «أصبح من عبادي مؤمن بي وكافر »-انقسموا إلى قسمين: مؤمن وكافر- فأما من قال: «مطرنا بفضل الله ورحمته، فذلك مؤمن بي كافر بالكوكب»، وأما من قال: «مطرنا بنوء كذا وكذا، فذلك كافر بي مؤمن بالكوكب». فالمشروع أن تقول: مطرنا بفضل الله ورحمته. وتقول أيضاً: اللهم اجعله صيباً نافعاً؛ لأن المطر قد ينزل ولا ينفع، ولهذا جاء في صحيح مسلم: «ليس السنة ألا تمطروا، وإنما السنة أن تمطروا فلا تنبت الأرض شيئاً». والسنة: الجدب، وصدق رسول الله صلى الله عليه وسلم.
أما ما يقال عند الرعد أو عند البرق: فقد جاء عن بعض الصحابة والتابعين أنه يقال عند الرعد: «سبحان من يسبح الرعد بحمده والملائكة من خيفته». ويقول عند البرق: «سبحان الله وبحمده». وأما عن النبي صلى الله عليه وسلم فلم يبلغني أنه يقال شيء عند البرق أو الرعد، لكن من قال: «سبحان من يسبح الرعد بحمده والملائكة من خيفته» اتباعاً لبعض الصحابة كعبد الله بن الزبير رضي الله عنهما فحسن، وكذا من قال: «سبحان الله وبحمده» فإنه يذكر عن ابن عباس رضي الله عنهما بسند ضعيف جداً أنه قال: «من قال حين يرى البرق: سبحان الله وبحمده لم تصبه صاعقة». فهذا حسن ✿
المصدر: اللقاء الشهري [32]
الشيخ العلامة ابن عثيمين رحمه الله
رابط المقطع الصوتي
http://is.gd/CXmwYt
------------------------------
WA Ahlus Sunnah Karawang
Via WA Al- Manshuroh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar