الحق أكبر من كل أحد
As-syaikh Abu Muhammad Sholah Kentusy al-'adny berkata:
Na'am, demi Allah, Al-haq lebih besar (mulia) dibandingkan siapapun.
Manusia - secara khusus ikhwah salafy - seharusnya mengaitkan hatinya kepada al-Usul (agama), jangan mengaitkan hatinya kepada seseorang. Yakni ketergantungan hati seseorang kepada usul syariah dan usul aqidah, jangan menggantungkan hatinya kepada pribadi-pribadi.
Apabila seseorang tergelincir dan menganggap ucapannya benar, maka dia akan diikuti oleh orang lain dalam kebatilannya.
Tidaklah kebanyakan bid'ah dan fitnah terjadi pada setiap zaman kecuali disebabkan keterkaitan hati seseorang kepada orang lain.
Apabila seseorang terjatuh dalam kesalahan kemudian diikuti maka dia manganggap benar apa yang dilakukannya.
Maka apa yang terjadi pada Fitnah Al-hajury, yang pengikutnya dan orang-orang yang bersamanya menganggap tidaklah dia (Yahya al-hajury) berkata kecuali kebenaran, sehingga diikuti oleh kabanyakan manusia bahkan masyayikh yang mengharapkan kebaikan darinya, maka mereka semua terjatuh diatas kebatilannya.
Ketika kesalahannya semakin jelas dan permasalahannya semakin pelik, As-syaikh Rabi' bin Hadi hafidahullah menjelaskan kebatilannya dengan penjelasan yang sangat jelas dan gamblang. Sehingga kebanyakan manusia ruju' dari kesalahannya, begitu pula dari kalangan para penuntut 'ilmu dan ulama.
Maka ahlussunnah seharusnya tidak mengaitkan hatinya kepada seseorang, tetapi mengaitkan hatinya kepada al-haq, sebagaimana apa yang dikatakan ahlul ilmu;
الحق أكبر من كل أحد ,
وهو أحق بالاتباع
'Al-haq lebih mulia dibandingkan siapapun, maka al-haq lebih berhak untuk diikuti.'
Disela pelajaran 'Amarul Auqot syarh Al-waraqot - Usul fiqh,
Senin_ 13/11/1435 _ 8/9/2014
✒ abu muhammad hasan hardi -hafizhohullah-.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar