Penawar Kerasnya Hati
~•~•~•~•~•~•~•~•~•
♻ asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah
Penawar kerasnya hati:
ﺍﻟﺴﺆﺍﻝ:
Saya mengeluh kepada Allah Ta'ala kemudian kepada anda (wahai fadhilatu asy-Syeikh,-pen) tentang kekerasan yang aku dapati pada hatiku, lalu apa yang harus aku perbuat? -semoga Allah membalasmu dengan kebaikan-?
الجواب:
Lakukanlah dua perkara:
1. Perbanyaklah membaca al-Qur'an, sungguh Allah Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya :
﴿لَوْ أَنْزَلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعاً مُتَصَدِّعاً مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ﴾ [الحشر:21]
(Kalau sekiranya Kami turunkan al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah)
Dan saya yakin bawa tdk ada sesuatu yg lebih keras dari pada batu, sampai-sampai sekiranya al-Qur'an tersebut di turunkan kepada sebuah gunung anda akan mendapatkannya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah.
Dan tentang ini telah berkata Ibnu Abdil Qawi -rahimahullah-,
"Dan jagalah pelajaran-pelajaran tentang al-Quran, karena sesungguhnya al-Qur'an dapat melunakkan hati yg keras bagaikan batu karang".
Akan tetapi yang diinginkan bukan sekedar membaca tanpa menghadirkan hati, bahkan yg di inginkan adalah membacanya dengan menghadirkan hati dan meresapinya, karena yang seperti itu tidak di ragukan lagi pasti bisa meluluhkan hati bagai manapun keadaannya.
⤴ 2. Berdzikir kepada Allah (dengan tahlil, takbir, tasbih, tahmid, dan yg semisalnya) dengan syarat: "ikut sertanya hati dengan lisan", karena inti kehidupan ada pada hati, jika hati ini hidup akan hidup pula anggota badannya. Allah Ta'ala telah berfirman:
﴿وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا﴾ [الكهف:28]
(Janganlah engkau mentaati mereka yg hatinya lalai dari mengingat Kami). Al-Kahfi:28
Dan Allah Ta'ala tidak berkata:
{ولا تطع من أسكتنا لسانه عن ذكرن}
"janganlah engkau mentaati mereka yg lisannya tidak mau berdzikir mengingat Kami" bahkan Allah Ta'ala berkata:
{أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ}
"Yang hatinya lalai"
Berapa banyak dari manusia yg lisannya berdzikir akan tetapi hatinya lalai, dan ketika itu melemahlah semangatnya dari berdzikir, sehingga pengaruhnyapun tidak ada.
Akan tetapi jika hati dan lisannya bersatu, inilah sebab dari hidup dan lunaknya hati tersebut, Allah Ta'ala berfirman:
﴿اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَاباً مُتَشَابِهاً مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ﴾ [الزمر:23]
(Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) al-Qur'an yang serupa lagi berulang-ulang, dan karena-nya gemetar kulit mereka-mereka yang takut kepada Rabbnya, kemudian tenanglah kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya.)
Dan kita memohon kepad Allah Ta'ala hidayah untuk kita semua, agar di luluhkannya hati-hati ini untuk selalu mengingat dan menaatinya, agar Dia menjadikan kita sebagai pemberi petunjuk bagi mereka yang ingin mendapatkan hidayah, dan menjadikan kita orang-orang saleh yang memperbaiki mereka-mereka yg menginginkan kebaikan, sungguh atas segala sesuatu Allah Ta'ala Mahamampu.
Sumber: Silsilah al-liqoo' asy-syahri [24]
diterjemahkan oleh Abdullah Bawazir - Fiyus
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
WA Forum Berbagi Faidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar