Kamis, 19 November 2015

SILSILAH ADAB (6-10)

SILSILAH ADAB
(Bagian 6 dari 31 bagian-Insya Allah)

Adab Makan
A. Adab Sebelum Makan

4⃣ Tidak makan dan minum dari bejana yang terbuat dari emas dan perak.

Dari Hudzaifah رضي الله عنه  berkata: Aku telah mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda:

لاَ تَلْبَسُـوْا الْحَرِيْرَ وَلاَ الدِّيْبَاجَ وَلاَ تَشْرَبُوْا فِي آنِيَةِ الذَّهَبِ وَاْلفِضَّةِ وَلاَ تَأْكُلُوْا فِي صِحَافِهَا فَإِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَنَا فِي اْلآخِرَةِ

“Janganlah kalian memakai kain sutra, janganlah memakai kain sutra yang tebal, jangan pula kalian minum pada bejana emas dan perak, serta makan pada piring yang terbuat dari emas dan perak sebab dia (semua disebutkan di atas) adalah bagi mereka (orang kafir) di dunia dan bagi kalian di akhirat.”  (Mutafaqun ‘Alaihi) 

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com
SILSILAH ADAB
(Bagian 7⃣ dari 3⃣1⃣ bagian-Insya Allah)

Adab Makan
A. Adab Sebelum Makan

Mencuci kedua tangannya sebelum makan, jika dalam keadaan kotor atau ketika belum yakin dengan kebersihan keduanya.

كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَ هُوَ جُنُبٌ تَوَضَّأَ وَإِذَا َأرَادَ أَنْ يَأْكُلَ غَسَلَ يَدَيْهِ

“Apabila Rasulullah صلى الله عليه وسلم  hendak tidur sedangkan beliau dalam keadaan junub, maka beliau berwudhu’ terlebih dahulu dan apabila hendak makan, maka beliau mencuci kedua tangannya terlebih dahulu.” (HR. An Nasai dan Ahmad. Lihat Silsilah Al Ahaadiits Ash Shahiihah no. 390, shahih]

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com
SILSILAH ADAB
(Bagian 8⃣ dari 3⃣1⃣ bagian-Insya Allah)

Adab Makan
A. Adab Sebelum Makan

❌Jangan berlebih-lebihan dan boros dalam menyiapkan hidangan. Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan Allah dalam suratnya.

وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (26) إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (27)

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (27)  Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al Israa’ 26-27)

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ (31)

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raaf 31)

Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah صلى الله عليه وسلم ,

الْمُؤْمِنُ يَأْكُلُ فِي مِعًى وَاحِدٍ، وَالْكَافِرُ يَأْكُلُ فِي سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ

“Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com
SILSILAH ADAB
(Bagian 9⃣ dari 3⃣1⃣ bagian-Insya Allah)

Adab Makan
A. Adab Sebelum Makan

Meletakkan makanan dan menyantapnya diatas tanah/lantai adalah amalan yang sering dilakukan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم  dan shahabatnya. Berdasarkan hadits Anas bin Malik ia berkata,

مَا أَكَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خِوَانٍ وَلاَ فِيْ سُكُرُّجَةٍ

“Rasulullah صلى الله عليه وسلم  tidak pernah makan di atas meja dan tidak pula di atas sukurrujah (sejenis bejana kecil).” (HR. Al Bukhari)

Akan tetapi ketika seseorang meletakkan makanan dan menyantapnya di atas meja makan bukanlah sesuatu yang mungkar dan terlarang, bukan pula tasyabuh dengan orang kafir. Berdasarkan hadits Ibnu Abbas

إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا هُوَ عِنْدَ مَيْمُونَةَ وَعِنْدَهُ الْفَضْلُ بْنُ عَبَّاسٍ وَخَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ وَامْرَأَةٌ أُخْرَى إِذْ قُرِّبَ إِلَيْهِمْ خُوَانٌ عَلَيْهِ لَحْمٌ

Sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم  ketika berada di sisi Maimunah dan bersama beliau ada Al Fadhl bin Abbas dan Kholid bin Al Walid dan seorang wanita lain, pada saat itu didekatkan pada mereka khuwaan (meja) yang di atasnya terdapat daging.” (HR. Muslim)

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com
SILSILAH ADAB
(Bagian 10 dari 3⃣1⃣ bagian-Insya Allah)

Adab Makan
A. Adab Sebelum Makan

Lebih utama makan dengan cara duduk karena ini adalah petunjuk Nabi صلى الله عليه وسلم . Adapun makan dengan cara berdiri maka hukumnya makruh. Hal ini karena ada larangan untuk minum dengan cara berdiri. Jika saja minum dengan cara berdiri dilarang maka makan dengan cara berdiripun lebih ditekankan larangannya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda :

لَا يَشْرَبَنَّ أَحَدٌ مِنْكُمْ قَائِمًا

❌“Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian minum dengan cara berdiri.” (HR. Muslim)

Hadits diatas berisi larangan minum dengan cara berdiri. Hukum asal larangan adalah haram, tetapi hukum tersebut menjadi makhruh karena hadits lain yang menunjukkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم  pernah minum dengan cara berdiri. Dari Ibnu Abbas ia berkata :

سَقَيْت رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - مِنْ زَمْزَمَ فَشَرِبَ وَهُوَ قَائِمٌ

“Aku memberi minum kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم  dari mata air zamzam maka beliau minum dengan cara berdiri.” (HR. Muslim)

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com

SILSILAH ADAB (1-5)

SILSILAH ADAB
(Bagian 1 dari 31 bagian-Insya Allah)

Adab Makan

☝Allah adalah Ar Razzaq (Yang Maha Memberi Rizki). Seorang hamba senantiasa mendapatkan rezeki dari-Nya. Semenjak ia masih berada dalam perut ibunya hingga maut menjemputnya. Tidaklah seorang hamba meninggal hingga telah sempurna rezekinya. Sebagaimana yang telah dikabarkan oleh khairul anam (sebaik-baik manusia)

Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda:

هَذَا رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ جِبْرِيلُ نَفَثَ فِي رَوْعِي أَنَّهُ لاَ تَمُوتُ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقَهَا ، وَإِنْ أَبْطَأَ عَلَيْهَا ، فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَأْخُذُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللهِ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ

Ini adalah utusan Tuhan semesta alam (Jibril) meniupkan pada jiwaku bahwasanya tidaklah suatu jiwa mati hingga disempurnakan rezekinya. Meski dilambatkan kedatangannya. Bertaqwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari (rezeki). Jangan sampai lambatnya kedatangan rezeki menyebabkan engkau melakukan kemaksiatan kepada Allah. Karena tidaklah (boleh) didapatkan (rezeki) yang ada di sisi-Nya kecuali dengan ketaatan kepada-Nya (H.R Al Bazzar no 2914, Ibnu Abid Dunya, dishahihkan Syaikh Al Albany)

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com
SILSILAH ADAB
(Bagian 2 dari 31 bagian-Insya Allah)

Adab Makan

3⃣Adab makan akan meliputi tiga hal yaitu sebelum makan, ketika makan, dan sesudah makan. Rasulullah pernah mengajarkan kepada kita untuk berlindung dari kelaparan, karena ia seburuk-buruk teman tidur.

☝Doa yang diajarakan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم   adalah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُوعِ، فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيعُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ، فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةُ

☝“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan sesungguhnya ia seburuk-buruk teman tidur dan aku berlindung kepada-Mu dari khianat sesungguhnya ia seburuk-buruk teman dekat” (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Syaikh Al Bani)

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com
SILSILAH ADAB
(Bagian 3 dari 31 bagian-Insya Allah)

Adab Makan
A. Adab Sebelum Makan

1. Meniatkan tujuan dalam makan dan minum untuk menguatkan badan, agar dapat melakukan ibadah, sehingga dengan makan minumnya tersebut ia akan diberikan balasan oleh Allah. Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya segala sesuatu tergantung pada niatnya dan seseorang akan dibalas sesuai dengan yang ia niatkan.” (Mutafaqun ‘alaihi)

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com
SILSILAH ADAB
(Bagian 4 dari 31 bagian-Insya Allah)

Adab Makan
A. Adab Sebelum Makan

2⃣ Memilih makanan yang halal dan thoyyib.

Halal dari sisi zatnya dan cara mendapatkannya.

Thoyyib dari sisi zatnya yaitu bermanfaat untuk tubuh dan tidak memudharatkan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah” (QS. Al Baqarah 172)

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.”  (QS. Al A’raf : 157)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ اللهَ تَعَالَى طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ فَقَالَ تَعَالَى : ,يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحاً – وَقاَلَ تَعَالَى : , يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ – ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ ياَ رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِّيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anha berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk (melakukan) perintah yang disampaikan kepada para nabi. Kemudian beliau membaca firman Allah, ‘Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amalan yang shaleh. ’ Dan firman-Nya, ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami anugerahkan kepadamu. ’ Kemudian beliau menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh (lama), tubuhnya diliputi debu lagi kusut, ia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Ya Rabbku, ya Rabbku’. Akan tetapi makanannya haram, minumannya haram, dan ia diberi makan dengan yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan.” (HR. Muslim)

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com
SILSILAH ADAB
(Bagian 5 dari 31 bagian-Insya Allah)

Adab Makan
A. Adab Sebelum Makan

3⃣ Merasa ridho dengan makanan dan tidak mencela makanan.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda:

مَا عَابَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَعاَماً قَطُّ إِنِ اشْتَهَاهُ أَكَلَهُ وَ إِنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ

✋ “Tidak pernah Rasulullah صلى الله عليه وسلم  mencela makanan, jika Beliau berselera, (menyukai makanan yang telah dihidangkan) beliau memakannya, sedangkan kalau tidak suka (tidak berselera), maka beliau meninggalkannya.” (Mutafaqun ‘alaihi)

(bersambung - Insya Allah)

WA Salafy Madiun

___________________________
One for all telegram.me/salafymedia salafymedia.com

Masuk Dalam Shalat Berjama'ah Ketika Imam Sedang Ruku', Bertakbir Sekali Ataukah Dua Kali

• Revisi • MASUK DALAM SHALAT BERJAMA'AH KETIKA IMAM SEDANG RUKU’, BERTAKBIR SEKALI ATAUKAH DUA KALI

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah
.............................................

Tanya : :Jika aku mendatangi shalat berjama’ah di masjid ketika jama’ah sedang ruku’, apakah aku masuk dalam shalat berjama’ah dalam kondisi itu dengan bertakbiratul Ihram dan takbir ruku’? dan apakah aku perlu membaca do’a istiftah ataukah tidak?"

Jawab :
"Apabila seorang muslim masuk dalam shalat berjama’ah ketika imam sedang ruku’ , maka disyari’atkan dia langsung masuk dalam shalat dalam kondisi itu DENGAN BERTAKBIR DUA (2) KALI :
✅ Takbir pertama, adalah takbiratul Ihram ketika dia masih berdiri,
✅ Takbir kedua, adalah takbir ruku’ ketika dia merundukkan badannya untuk ruku’

Tidak disyar’atkan dalam kondisi ini untuk membaca do’a istiftah, tidak disyari’atkan pula membaca surat al-Fatihah, karena memang kesempatan yang sangat sempit.

➡ Dia terhitung mendapatkan satu raka’at.  Berdasarkan hadits yang terdapat dalam Shahih al-Bukhari dari shahabat Abu Bakrah ats-Tsaqafi radhiyallahu 'anhu,

«أنه دخل المسجد ذات يوم والنبي صلى الله عليه وسلم راكع، فركع دون الصف ثم دخل في الصف فقال له النبي صلى الله عليه وسلم: زادك الله حرصا ولا تعد »

“bahwa dia masuk masjid pada suatu hari, ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam  sedang ruku’, maka dia pun ruku’ sebelum masuk ke shaf, kemudian masuk ke shaf. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam (setelah itu) berkata kepadanya, “Semoga Allah memberimu tambahan semangat, dan jangan kamu ulangi.” (al-Bukhari 783)

Ⓜ Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak menyuruh Abu Bakrah untuk mengganti/mengulangi raka’at tersebut. Maka ini menunjukkan bahwa itu sudah terhitung raka’at.
▫ Menunjukkan juga bahwa seseorang yang masuk masjid ketika jama’ah sedang ruku’  maka dia tidak boleh ruku’ sendirian, bahkan wajib baginya masuk ke dalam shaf walaupun konsekuensinya dia ketinggalan raka’at. Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam  : “Semoga Allah memberimu tambahan semangat, dan jangan kamu ulangi.”

Allahu waliyyu at-Taufiq

Majmu’ Fatwa Ibn Baz 11/241-242

 .......................................

مجموع فتاوى ابن باز (11/ 241)

❔❔ س: إذا أتيت جماعة المسجد وهم في الصلاة في حالة الركوع. فهل أدخل معهم في هذه الحالة مكبرا تكبيرة الإحرام وتكبيرة الركوع وهل أقرأ دعاء الاستفتاح أم لا؟

↩ ج: إذا دخل المسلم المسجد والإمام راكع، فإنه يشرع له الدخول معه في ذلك مكبرا تكبيرتين، التكبيرة الأولى للإحرام وهو واقف، والثانية للركوع عند انحنائه للركوع، ولا يشرع في هذه الحالة دعاء الاستفتاح ولا قراءة الفاتحة من أجل ضيق الوقت، وتجزئه هذه الركعة لما ثبت في صحيح البخاري عن أبي بكرة الثقفي رضي الله عنه «أنه دخل المسجد ذات يوم والنبي صلى الله عليه وسلم راكع، فركع دون الصف ثم دخل في الصف فقال له النبي صلى الله عليه وسلم: زادك الله حرصا ولا تعد » ولم يأمره بقضاء الركعة، فدل على إجزائها وعلى أن من دخل والناس ركوع ليس له أن يركع وحده بل يجب عليه الدخول في الصف ولو فاته الركوع لقول النبي صلى الله عليه وسلم لأبي بكرة: «زادك الله حرصا ولا تعد » والله ولي التوفيق.

•••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
https://telegram.me/ManhajulAnbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~