Rabu, 18 April 2018

DO'A KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
*DO'A KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT*

اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى

"Allahumma inni as-alukal huda wat tuqo wal ‘afaf wal ghina.”
(HR. Muslim no. 2721)

Syaikh As-Sa'di berkata :
"Do'a ini mencakup kebaikan dunia dan akhirat".

1⃣ *Al-Huda.*
    Menurut bahasa adalah petunjuk/alamat.
Menurut istilah syari'at adalah sebuah bimbingan menuju jalan kebenaran,yaitu jalannya Alloh dan RosulNya.

    Hidayah ada 2 macam :
1. *Hidayah Taufik dan Ilham.*;
    Yaitu sebuah hidayah yang bersumber dari Alloh yang berkaitan dengan hati seorang hamba.
( Hidayah yang Alloh berikan secara langsung kepada hambaNya tanpa perantara ).
*Contoh*
* Seseorang diberi hidayah menjadi muslim.
* Berkaitan dengan sunnah,yaitu bisa mengamalkan sunnah (ahlussunnah).
* Dimudahkan dalam mendatangi majelis ilmu.
* Mudah menerima nasehat apabila dia tergelincir dalam kesalahan.

2. *Hidayah Bayan dan Irsyad.*
    Sumbernya dari Alloh tetapi melalui perantara makhlukNya.,yaitu sangat erat hubungannya dengan ilmu nafi '

2⃣ *At-Tuqo.*
     Menurut bahasa adalah berlindung/takut.
Menurut istilah syari'at adalah mengamalkan keta'atan kepada Alloh diatas cahaya,dibawah bimbingan Alloh dan RosulNya.
Meninggalkan kemaksiatan kepada Alloh diatas cahaya,dibawah bimbingan Alloh dan RosulNya.

3⃣ *Al-Afaf.*
     Menurut bahasa adalah menjaga kehormatan.
Menurut istilah syari'at adalah  mencakup ;
* menjaga aurot.
* menjaga aib diri sendiri maupun orang lain.
* tidak meminta-minta atau bergantung kepada orang

4⃣ *Al-Ghina.*
     Menurut bahasa adalah merasa cukup.
Menurut istilah syari'at adalah dicukupkan oleh Alloh dari apa yang ada di sisi manusia,selalu merasa cukup ketika Alloh memberinya harta sedikit atau pun banyak.
Merasa cukup dibagi menjadi 2 :
* *Terpuji.*
   Merasa cukup dengan pemberian Alloh.
* *Tercela.*
   Merasa cukup dari ibadah yang dia lakukan.

*( Faedah dari kitab Bahjatu Qulubil Abror karya Syaikh As-Sa'di yang disampaikan Ust.Abu Tholhah ).*

      ✏ *Majelis Ta'lim Gresik* 📚

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰


BACAAN ISTIFTAH YANG 12 MALAIKAT BEREBUT MENGANGKAT KE LANGIT

💐📝 *BACAAN ISTIFTAH YANG 12 MALAIKAT BEREBUT MENGANGKAT KE LANGIT*

وَحَدَّثَنِى زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا قَتَادَةُ وَثَابِتٌ وَحُمَيْدٌ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلاً جَاءَ فَدَخَلَ الصَّفَّ وَقَدْ حَفَزَهُ النَّفَسُ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ. فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَلاَتَهُ قَالَ « أَيُّكُمُ الْمُتَكَلِّمُ بِالْكَلِمَاتِ ». فَأَرَمَّ الْقَوْمُ فَقَالَ « أَيُّكُمُ الْمُتَكَلِّمُ بِهَا فَإِنَّهُ لَمْ يَقُلْ بَأْسًا ». فَقَالَ رَجُلٌ جِئْتُ وَقَدْ حَفَزَنِى النَّفَسُ فَقُلْتُهَا. فَقَالَ « لَقَدْ رَأَيْتُ اثْنَىْ عَشَرَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا أَيُّهُمْ يَرْفَعُهَا ».

📚 (al-Imam Muslim menyatakan) telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Affaan (ia berkata) telah menceritakan kepada kami Hammad (ia berkata) telah mengkhabarkan kepada kami Qotadah dan Tsabit dan Humaid dari Anas _radhiyallahu anhu_ bahwasanya seorang laki-laki datang dan masuk shaf dengan nafas tersengal. Ia berkata: *Alhamdulillahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih* (segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, lagi diberkahi padanya). Ketika Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menyelesaikan sholatnya, beliau bersabda: Siapakah di antara kalian yang mengucapkan kalimat-kalimat itu? Orang-orang terdiam. Nabi berkata: Siapa di antara kalian yang mengucapkan ucapan itu, sesungguhnya yang diucapkannya tidak mengapa (bukan dosa). Orang tadi berkata: Aku datang dengan nafas tersengal dan mengucapkan hal itu. Nabi menyatakan: Sungguh aku melihat ada 12 Malaikat berlomba menjadi siapakah yang akan mengangkat (ucapan itu ke langit, -pent)
(H.R Muslim dalam Kitab al-Masaajid wa Mawaadhi’us Sholaah)

📜 *Penjelasan dan Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Hadits tersebut, di antaranya* :

1⃣ Salah satu bacaan istiftah setelah takbiratul ihram yang disunnahkan adalah: Alhamdulillahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiih. Bacaan yang pendek namun keutamaannya besar. Sampai 12 Malaikat berebut mengangkatnya ke langit.

2⃣ Perbuatan ibadah Sahabat Nabi yang mendapat persetujuan dari Nabi, tidak diingkari oleh beliau, menjadi Sunnah yang bisa diamalkan orang setelahnya.

3⃣ Amal kebaikan dan ucapan yang baik, seperti dzikir, baca alQuran, dan semisalnya, akan diangkat naik menuju Allah. Sebagaimana juga disebutkan dalam Firman Allah :

...إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ...

"Kepada-Nya lah naik ucapan yang baik dan amal sholih diterima olehNya..."
(Q.S Faathir ayat 10)

4⃣ Hadits tersebut dan juga surat Fathir ayat ke-10 itu adalah satu dari sekian banyak dalil yang menunjukkan ketinggian Allah Ta’ala. Dialah Yang Maha Tinggi di atas segalanya. Allah Maha Tinggi dalam Dzat-Nya, keagungan, maupun Sifat-SifatNya.

5⃣ Para Malaikat adalah makhluk yang taat sekaligus bergegas, tangkas, cepat dalam menjalankan ketaatan itu. Tidak sekedar taat, namun cepat menjalankannya, bahkan mereka berlomba manakah yang terlebih dahulu mampu mempersembahkan kebaikan menuju Allah Ta’ala.

✍🏻 _Ustadz Abu Utsman Kharisman_ حفظه الله

➖ ➖ ➖ ➖ ➖
🕌 _“Tetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”_

📲 *JOIN TELEGRAM* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Fawaaid, Info Khatib Jum'at & Kajian Dauroh (Tabligh Akbar) di BARLINGMASCAKEB dan Sekitarnya* :
📚 https://telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin

*Unduh Video Fawaid, Audio Kajian/Dauroh* :
📥 https://telegram.me/AKSI_AudioKajianSalafyIndonesia



Jumat, 13 April 2018

HENDAKLAH NIATKAN UNTUK MENDAPAT PAHALA DARI ALLAH TA'ALA

...📜Renungan Untuk Para Suami ....

📁💰HENDAKLAH NIATKAN UNTUK MENDAPAT PAHALA DARI ALLAH TA'ALA

🔸Dari Ka'b bin 'Ujrah radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan,

"🛡Ada seseorang melewati Nabi ﷺ dan para sahabatnya. Mereka melihat kesabaran dan jiwa semangat orang itu. Kemudian para sahabat berkata kepada Nabi ﷺ :

🗂
"Wahai Rasulullah ﷺ seandainya hal ini (jiwa semangatnya) ia peruntukkan (berperang/jihad) di jalan Allah Ta'ala.

🔸Maka Rasulullah ﷺ menjawab,

*"إنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا، فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ،*

📁
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan)  karena anaknya yang masih kecil, maka itu di jalan Allah Ta'ala.

*وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ,*

📁
Apabila dia keluar (rumah) berusaha (mencari penghasilan) karena kedua orang tuanya yang sudah tua renta, maka itu di jalan Allah Ta'ala.

*وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ،*

📁
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) bagi dirinya dalam rangka menjaga sifat 'iffahnya (menjaga kehormatan untuk tidak minta-minta), maka itu adalah di jalan Allah
Ta' ala.

*وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ.*

📁
Apabila dia keluar (rumah) untuk berusaha (mencari penghasilan) karena riya dan bangga, maka itu di jalan setan".

📚HR. Ath Thabrani dan disahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami'.

🔸Rasulullah ﷺ bersabda,

*(( دِينَارٌ أنْفَقْتَهُ في سَبيلِ اللهِ، وَدِينار أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أنْفَقْتَهُ عَلَى أهْلِكَ، أعْظَمُهَا أجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أهْلِكَ))*

💡
"Dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dinar yang engkau infakkan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau sedekahkan untuk orang yang miskin dan dinar yang engkau infakkan untuk keluargamu, maka yang paling besar pahalanya adalah yang engkau infakkan untuk keluargamu."

📚 Shahih Muslim, no. 995.

↪Dalam hadits ini terkandung faedah,

🎗
"Bahwa nafkah yang wajib, lebih besar pahalanya daripada nafkah yang bersifat sunnah."

🔸Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengungkapkan,

طلبُ الحلال ، والنفقة على العيال ؛ بابٌ عظيم لا يعدِلُه شيﺀٌ مِن أعمال البرِّ .

📁💰
"Mencari yang halal dan memberikan nafkah kepada keluarga adalah perkara yang agung, tidak ada sesuatu pun yang bisa menandingi dari amal kebaikan (dari amalan yang bersifat sunnah) ".

📚Al Imanul Ausath hal. 609.

📤Sumber:
@ForumSalafyPurbalingga
------------💎------------
🔑 Arsip Fawaid Ilmiyah:
https://telegram.me/fawaidsolo
------------💎------------
📬. Share > http://telegram.me/KEUTAMAANILMU


Senin, 09 April 2018

Introspeksi Diri

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📚 *RIYADHUSSALAFIYYIN* 📚
《 _Taman-taman salafiyyin_ 》
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

💎💎 *PERMATA SALAF* 💎💎

📜 *Introspeksi Diri*

💎🌴 Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri _rahimahullah_ berkata :

▪ _“Sesungguhnya seorang mukmin adalah penanggung jawab atas dirinya, (karenanya hendaknya ia senantiasa) mengintrospeksi diri kerena Allah subhanahu wa ta’ala semata.”_

▪ _“Adalah hisab (perhitungan amal) di Yaumul Qiyamah nanti akan terasa lebih ringan bagi suatu kaum yang (terbiasa) mengintrospeksi diri mereka selama masih di dunia, dan sungguh hisab tersebut akan menjadi perkara yang sangat memberatkan bagi kaum yang menjadikan masalah ini sebagai sesuatu yang tidak diperhitungkan.”_

▪ _“Sesungguhnya seorang mukmin (apabila) dikejutkan oleh sesuatu yang dikaguminya maka dia pun berbisik: ‘Demi Allah, sungguh aku benar-benar sangat menginginkanmu, dan sungguh kamulah yang sangat aku butuhkan. Akan tetapi demi Allah, tiada (alasan syar’i) yang dapat menyampaikanku kepadamu, maka menjauhlah dariku sejauh-jauhnya. Ada yang menghalangi antara aku denganmu’.”_

▪ _“Dan (jika) tanpa sengaja dia melakukan sesuatu yang melampaui batas, segera dia kembalikan pada dirinya sendiri sembari berucap: ‘Apa yang aku maukan dengan ini semua, ada apa denganku dan dengan ini? Demi Allah, tidak ada udzur (alasan) bagiku untuk melakukannya, dan demi Allah aku tidak akan mengulangi lagi selama-lamanya, insya Allah’.”_

▪ _“Sesungguhnya seorang mukmin adalah suatu kaum yang berpegang erat kepada Al Quran dan memaksa amalan-amalannya agar sesuai dengan Al Quran serta berpaling dari (hal-hal) yang dapat membinasakan diri mereka.”_

▪ _“Sesungguhnya seorang mukmin di dunia ini bagaikan tawanan yang (selalu) berusaha untuk terlepas dari perbudakan. Dia tidak pernah merasa aman dari sesuatupun hingga dia menghadap Allah, karena dia mengetahui bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban atas semua itu.”_

▪ _“Seorang hamba akan senantiasa dalam kebaikan selama dia memiliki penasehat dari dalam dirinya sendiri. Dan mengintrospeksi diri merupakan perkara yang paling diutamakan.”_

📔 (Mawa’izh Lil Imam Al-Hasan Al-Bashri, hal. 39, 40, 41)

🌏 Sumber : http://asysyariah.com/introspeksi-diri/

📂📜 Nov 14, 2011 | Asy Syariah Edisi 015, Permata Salaf |

➖ ➖ ➖ ➖ ➖
🕌 _“Tetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”_

📲 *Join Channel Telegram* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Fawaaid, Info Khatib Jum'at & Kajian Dauroh (Tabligh Akbar) di BARLINGMASCAKEB dan Sekitarnya* :
📚 https://telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin

*Unduh Video Fawaid, Audio Kajian/Dauroh* :
📥 https://telegram.me/AKSI_AudioKajianSalafyIndonesia



Senin, 02 April 2018

FAEDAH-FAEDAH FIQHIYAH DARI KITAB ‘UMDATUL AHKAM (32)

📚 FAEDAH-FAEDAH FIQHIYAH DARI KITAB ‘UMDATUL AHKAM 📚

🌹HADITS KETIGA PULUH DUA🌹

🔊 عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا - زَوْجِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَتْ «جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ امْرَأَةُ أَبِي طَلْحَةَ - إلَى رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنْ الْحَقِّ، فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إذَا هِيَ احْتَلَمَتْ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -: نَعَمْ، إذَا رَأَتْ الْمَاءَ»

🔊 "Dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha – istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam -, ia berkata, "Ummu Sulaim, istri Abu Thalhah, datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu dengan kebenaran. Apakah seorang wanita wajib mandi bila ihtilam (mimpi basah)?" Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Ya. Jika dia melihat air." [HR. al-Bukhari dan Muslim]
—---------------------------------------------------------

📬 Faedah yang terdapat dalam hadits:
📎 1.  Wanita mengalami ihtilam (mimpi basah) sebagaimana dialami laki-laki.

📎 2.  Orang yang ihtilam terbagi menjadi empat keadaan;
a.  Dia ingat dirinya ihtilam dan ketika bangun tidur melihat tanda basah air mani, maka pada keadaan ini wajib baginya mandi janabah.
b.  Dia ingat dirinya ihtilam, namun tatkala bangun tidur tidak melihat tanda basah air mani pada pakaiannya, maka pada keadaan ini tidak wajib baginya mandi janabah.
c.  Dia tidak ingat dirinya ihtilam, akan tetapi ketika bangun tidur dia melihat tanda basah air mani, maka pada keadaan ini wajib baginya mandi janabah.

📋 Ketiga gambaran atau keadaan diatas telah disepakati oleh para ulama hukumnya. Dalil ketiga hal tersebut diatas hadits Ummu Salamah, bahwa yang menjadi tinjauan adalah ada atau tidaknya bekas air mani.
d.  Ketika bangun tidur dia mendapatkan tanda basah pada pakaiannya, namun dia tidak tahu apakah basah tersebut karena air mani atau air kencing?!
Pada keadaan ini, langkah pertama yang harus dia tempuh adalah beramal dengan dugaan yang mendominasi. Jika dugaan yang mendominan bahwa tanda basah itu karena air mani, maka wajib baginya mandi janabah. Dan jika sebaliknya, dugaan dia cenderung bahwa tanda basah itu air kencing atau air madzi maka tidak wajib baginya mandi janabah.

⚠️ PERINGATAN:
Langkah selanjutnya bagi orang yang masih ragu dan tidak memiliki dugaan yang mendoninan, apakah ini  karena air mani atau air kencing, maka pada keadaan dia ini, pendapat yang kuat dan terpilih adalah tidak wajib bagi dia mandi, berdasarkan kaedah hukum asal, bahwa hukum asalnya dia tidak ihtilam. Ini adalah pendapat Jumhur ulama dan dipilih oleh Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh, Syaikh Bin Baz, Syaikh al-'Utsaimin rahimahumullah. Namun kalau dia ingin mandi janabah untuk kehati-hatian, maka tidak mengapa.

📎 3.  Perbedaan air mani laki-laki dan air mani perempuan:
Diriwayatkan dalam riwayat Muslim, dari hadits Ummu Salamah juga, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّ مَاءَ الرَّجُلِ غَلِيظٌ أَبْيَضُ، وَمَاءَ الْمَرْأَةِ رَقِيقٌ أَصْفَرُ، فَمِنْ أَيِّهِمَا عَلَا، أَوْ سَبَقَ، يَكُونُ مِنْهُ الشَّبَهُ»

"Ketahuilah bahwa mani lelaki itu kental dan berwarna putih, sedangkan mani perempuan itu encer dan berwarna kuning. Manapun mani dari salah seorang mereka yang lebih mendominasi atau menang, niscaya kemiripan terjadi karenanya." [HR. Muslim]

🔐 Masalah: Apabila wanita telah mandi, kemudian tiba-tiba air maninya keluar kembali?
🔑 Pendapat yang kuat dan terpilih dalam masalah ini adalah wajib baginya mandi janabah kembali. Ini adalah pendapat asy-Syafi'iyah, azh-Zhahiriyah dan Laits. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Qudamah dan as-Sa'di. Dalil mereka keumuman firman Allah Ta'ala:
﴿وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا﴾
"dan jika kamu junub maka mandilah." [QS. al-Maa'idah: 6]

Dan juga hadits Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
«إِنَّمَا الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ»
"Air (mandi wajib) itu disebabkan karena (keluarnya) air mani'." [HR. al-Bukhari dan Muslim]

🔐 Masalah: Apabila wanita telah mandi janabah, kemudian ketika selesai mandi tiba-tiba keluar air mani suaminya dari kemaluannya, apakah wajib bagi dia mandi kembali?
🔑 Pendapat yang kuat dan terpilih dalam masalah ini, hanya wajib berwudhu saja, hukumnya seperti air kencing dan yang lainnya yang keluar dari kemaluan. Ini adalah pendapat Junhur ulama.

📎 4.  Rasa malu tidak sepantasnya menghalangi seseorang dari menuntut ilmu.
Berkata 'Aisyah radhiyallahu 'anha:
«نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ الأَنْصَارِ لَمْ يَمْنَعْهُنَّ الحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِي الدِّينِ»
"Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar yang rasa malu tidak menghalangi mereka untuk mendalami masalah agamanya." [Muttaqun 'alaihi]
Berkata al-Mujahid rahimahullah:
”لَا يَنَالُ الْعِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلَا مُسْتَكْبِرٌ“
"Tidaklah akan memperoleh ilmu, bagi orang yang pemalu dan juga orang yang sombong"
Berkata al-Hasan rahimahullah:
"فَإِنَّهُ مَنْ رَقَّ وَجْهُهُ رَقَّ عِلْمُهُ"
"Sesungguhnya barangsiapa yang tipis mukanya (pemalu) maka akan tipis pula ilmunya."

📎 5.  Disyariatkan atas kita untuk bertanya tentang perkara-perkara yang dibutuhkan dalam agamanya. Allah Ta'ala berfirman:
﴿فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾
"maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." [QS. an-Nahl: 43]

🚪 Wallahul muwaffiq ilash shawab

========================================
📚 FORUM KIS 📚
📡 https://telegram.me/FORUMKISFIQIH

۝۝۝

KEDUDUKAN ASY-SYAIKH AL-'ALLAMAH 'UBAID AL-JABIRY DAN PARA 'ULAMA SECARA UMUM

🔎 *KEDUDUKAN ASY-SYAIKH AL-'ALLAMAH 'UBAID AL-JABIRY DAN PARA 'ULAMA SECARA UMUM* ✒

🎙Oleh Al-'Allamah Doktor 'Abdullah bin 'Abdurrahim al-Bukhari -hafizhahullah wa ra'ahu wa saddadah-.

📄Pertanyaan,
Penanya berkata :

"Semoga Allah membaguskan anda, wahai syaikh kami, apa nasehat anda terhadap seseorang yang mencacat asy-Syaikh 'Ubaid -hafizhahullah- ?"

🔊Jawaban :

📌"Sungguh kami telah berbicara tentang hal ini beberapa kali. Dan hal ini tidaklah memudharatkan syaikh kami, orang-orang yang membicarakan tentang ahlul 'ilmi (orang-orang yang berilmu), baik asy-Syaikh 'Ubaid -hafizhahullah- maupun selain beliau dari kalangan 'ulama dan para syaikh sunnah yang murni maka tidaklah ia memudharatkan kecuali dirinya sendiri.

📖Tanpa diragukan lagi bahwa syaikh kami asy-Syaikh 'Ubaid adalah salah seorang dari kalangan para 'ulama. Semisal beliau dan selain beliau dari kalangan ahlul 'ilmi (orang-orang yang berilmu) yang terdahulu dan yang belakangan, orang-orang lama maupun yang sezaman itu bisa benar dan bisa salah. Dan kami tidak mensucikan beliau dari adanya salah sedangkan kebenaran lebih berhak untuk diikuti. Apabila terjadi pada beliau suatu kesalahan, maka prasangka pada beliau adalah bahwa syaikh tidaklah menyengaja untuk menyelisihi al-haq, tetapi hal itu bukan maksudnya beliau tidak salah, beliau salah seperti al-Imam Ahmad -rahimahullah- salah, sebagaimana al-Imam Asy-Syafi'i salah, dan sebagaimana selainnya dari para 'ulama yang mulia sebelum beliau salah.

📕Apabila kita mendalami terjadinya hal tersebut pada para imam terdahulu yang mulia, sebagaimana al-Imam Al-Bukhari, dan sungguh hal ini telah dijelaskan oleh Ibnu Abi Hatim di dalam (kitab) "Al-Jarhu wat Ta'dil" penjelasan tentang kesalahan al-Bukhari di dalam kitab "Tarikh" nya kemudian ini dicetak dan digabungkan dengan "At-Tarikhul Kabir" milik al-Imam Al-Bukhari -rahimahullah-, dicetak dan digabungkan bersamanya.

🖊Apabila yang seperti ini terjadi pada seorang 'alim yang mulia dan seorang imam yang memiliki kemampuan semisal al-Imam Al-Bukhari dan ini terdapat pada selainnya -rahmatullah 'alaihim jami'an-, maka persangkaan terhadap mereka adalah bahwa mereka tidaklah menyengaja untuk terjatuh pada kesalahan dan berijtihad (berpandangan dengan ilmu yang mencukupi untuk itu, _pent_) dalam mencocoki al-haq, dan terkadang mereka menyelisihi al-haq sehingga mereka salah ! Mereka berijtihad tetapi tidak menepati kebenaran.

🛡Hal ini apabila ditinjau dari keumuman, maka secara khusus apabila memang seperti itu, sesungguhnya asy-Syaikh ('Ubaid) termasuk 'ulama islam dan ahlus sunnah. Sehingga orang yang berkata tentang beliau, sungguh ia telah mengganggu dirinya sendiri. Asy-Syaikh bukanlah orang yang ma'sum dari kesalahan bukan pula orang yang jauh dari ketergelinciran ; karena beliau adalah manusia. Ucapan seperti ini diucapkan terhadap beliau begitu pula selain beliau dari para 'ulama sunnah terdahulu maupun belakangan.

💡Akan tetapi, tanpa diragukan lagi bahwa celaan-celaan yang dimanfaatkan oleh sebagian manusia karena sebuah kesalahan yang syaikh dan selain beliau terjatuh padanya dan di atas kesalahan itu mereka membangun istana-istana dan bangunan-bangunan bertingkat, mereka hanyalah menginginkan sesuatu yang terdapat pada diri mereka yang menunjukkan akan penyakit, kotoran, dan kerendahan. Sebagaimana orang yang melakukan itu terhadap Syaikhul Islam al-Imam 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baaz, berusaha mengintai sebagian kesalahan beliau. Atau sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang sakit dan menyimpang terhadap Samahatul Imam asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad al-'Utsaimin, atau sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang-orang yang sesat terhadap Samahatul Imam al-Muhaddits Al-Albany -rahimahullah-, dan seterusnya baarakallahu fiikum.

💐Orang terdahulu tidak selamat dari kejadian ini, maka bagaimana orang-orang setelah mereka selamat. Dan hanya kepada Allah tempat mengadu, na'am.

📚 Dipetik dari nasehat dan arahan Fadhilatusy Syaikh 'Abdullah al-Bukhari -hafizhahullah- untuk orang-orang tunisia, 15 Rabi'ul Awwal 1439 H.

💐💐💐〰〰〰〰💐💐💐

✍ - مكانة الشيخ العلامة عبيد الجابري حفظه الله، والدفاع عنه وعن سائر علماء الأمة أثابهم الله :

▪للعلامة الدكتور عبدالله بن عبدالرحيم البخاري - حفظه الله تعالى ورعاه وسدده - .

● الســـــــؤال :
يقول السائل أحسن الله إليكم شيخنا ما نصيحتكم في الذين يلمزون في الشيخ عبيد حفظه الله؟

● الجـــــــواب :
قد تكلمنا مرارا حول هذا و شيخنا لا يضرّه هذا و من تكلم في أهل العلم سواءً الشيخ عبيد حفظه الله أو غيره من علماء السُّنة المحضة و مشايخ السُّنة لا يضرّ إلا نفسه و لا شكّ أن شيخنا الشيخ عبيد عالم من العلماء يصيب و يخطئ مثله مثل غيره من أهل العلم السابقين و اللّاحقين من القُدامى و المُعاصرين و لا ننزّهه عن الخطأ و الحقّ أحقّ بالإتباع و إذا ما وقع في خطإ فالظنّ به حفظه الله أنه لا يتعمّد مخالفة الحق لكن لا يعني ذلك أنه لا يخطئ ، يخطئ كما أخطأ أحمد رحمه الله و كما أخطأ الشافعي وكما أخطأ غيره من العلماء قبله الأجِلّاء فإذا جوّزنا وقوع ذلك من أئمة أجِلّاء في من تقدّم كالبخاري و قد بيّن هذا بن أبي حاتم في الجرح و التعديل بيان خطأ البخاري في تاريخه ثم طُبع هذا و أُلحق بالتاريخ الكبير للبخاري رحمه الله مطبوع معه مُلحق به . فإذا كان هذا يقع من عالم جليل و إمام قدير كالإمام البخاري و هذا موجود في غيره رحمة الله عليهم جميعا فالظنّ بهم أنهم لا يتعمّدون وقوعهم في الخطأ و يجتهدون في إصابة الحقّ و لربما خالفوه فأخطؤا إجتهدوا و لم يُصيبوا فإذا كان هذا من حيث العموم و بالإختصاص فإذا كان كذلك أن الشيخ من علماء الإسلام و أهل السنة فالمتكلّم فيه قد آذى نفسه و الشيخ غير معصوم من الخطأ و لا بعيد عن الزلل لأنه بشر و هذا القول يقال فيه و يقال في غيره من علماء الإسلام سابقا و لاحقا لكن لا شك أن الطعونات التي يستغلها بعض الناس في خطإ وقع فيه الشيخ أو غيره و يبنون على ذلك القصور و العلالي إنما يريدون أشياء في نفوسهم تدلّ على مرض و قذارة و دناءة كمن يفعل ذلك مع شيخ الإسلام الإمام عبد العزيز بن عبد الله بن باز في من يقتنص بعض أخطائه أو كما يفعله بعض المرضى و الزائغين مع سماحة الإمام الشيخ العلامة محمد العثيمين أو كما يفعله بعض الضالين مع سماحة الإمام المحدِّث الألباني رحمه الله و هكذا بارك الله فيكم لم يسلم من هذا النيل من تقدّم فكيف يسلم من جاء بعدهم و إلى الله المشتكى ، نعم .

▪️مقتطف من الكلمة التوجيهية لفضيلة الشيخ الدكتور عبد الله البخاري حفظه الله لأهل تونس ١٥ربيع الأول ١٤٣٩ .

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

*WhatsApp SaLaM || Salafy Makassar*
_Mempererat Ukhuwah dengan Salam_

🔵 *Channel Telegram* https://t.me/salafymakassar

🖥  *Website* http://salafymakassar.net

Minggu, 01 April 2018

Cara Menumbuhkan Ikatan yang Kuat Antara Orang Tua dengan Anak-anak

Cara Menumbuhkan Ikatan yang Kuat Antara Orang Tua dengan Anak-anak

Asy Syaikh Fawwaz Al Madhkhali حفظه الله,

Tiga pertanyaan, tanyakanlah ketiganya kepada anak Anda setiap hari;

❓Apa yang membuatmu senang hari ini ?
❓Apa yang membuatmu sedih hari ini ?
❓Adakah hal baru yang kamu pelajari hari ini?

Percakapan seperti ini akan membantu anak Anda untuk membuka hatinya dan mulai membuka pembicaraan tentang apa yang ia alami sepanjang hari.

Maka sudah seharusnya bagi Anda untuk diam dan mendengarkannya dengan baik juga menampakkan kegembiraan ketika anak Anda menceritakan hal menyenangkan yang ia alami.

Bersamaan dengan itu, tampakkanlah kesedihan ketika ia menceritakan hal tidak menyenangkan yang ia alami.

Tampakkanlah rasa bangga tatkala anak Anda menceritakan hal-hal baru yang telah ia pelajari.

Percakapan seperti ini akan bermanfaat bagi anak-anak Anda dari beberapa sisi:

👉 Anak Anda akan belajar bagaimana caranya berkomunikasi dengan orang lain melalui tanya jawab
👉 Metode ini akan membantu Anda untuk mengetahui apa yang anak Anda alami sepanjang hari
👉 Akan menanamkan pada diri anak Anda kecintaan terhadap belajar dan bahwasanya setiap hari ada hal baru yang bisa ia pelajari
👉 Melalui metode percakapan ini, Anda akan mengajarinya tata cara mengungkapkan perasaan dan pikirannya dengan baik
👉 Memungkinkan Anda untuk mengajarinya wajibnya bersyukur kepada Allah atas segala hal menyenangkan yang ia alami tiap hari. Dan mengajarinya untuk berdoa dan tadharru' (merendah diri) kepada Allah agar menjauhkannya dari hal-hal yang membuat ia sedih.

Terkadang hati terasa letih dalam mendidik anak-anak.
Dan diri ini menderita karena kedurhakaan mereka.
Yang mana semua itu dapat menimbulkan kesedihan dan gundah gulana bagi orang tua.

Berkata Al 'Allamah Ibnul Qayyim رحمه الله:

_Sesungguhnya diantar dosa-dosa ada yang bisa dihapuskan karena kesedihan terhadap anak. Maka selamat bagi siapapun yang perhatian terhadap pendidikan anaknya di atas apa yang Allah cintai dan ridhai. Selamat atas kalian karena telah menempuh jalan yang dapat menghapuskan dosa-dosa. Kalaupun kalian mendapati perkara yang membuat kalian capek dalam mendidik anak-anak maka istaghfiruu rabbakum (mintalah ampun kepada Rabb kalian)_

Muqatil bin Sulaiman رحمه الله menemui Al Manshur ¹ رحمه الله.

▪️Al Manshur : Nasihati aku, wahai Muqatil.

🔹Muqatil : Aku menasihati Anda pada perkara yang aku lihat dari Anda atau pada perkara yang aku dengar tentang Anda?

▪️Al Manshur: Pada apa yang engkau lihat dariku.

🔹Muqatil : Wahai Amirul mukminin, sesungguhnya 'Umar bin 'Abdul 'Aziz memiliki sebelas anak. Ia meninggalkan18 dinar. Ia dikafani dengan 5 dinar dan dibelikan tanah kuburan dengan 4 dinar. Lalu sisanya dibagikan kepada anak-anaknya.

Dan Hisyam bin 'Abdul Malik juga memiliki 11 anak. Dan bagian (warisan) untuk setiap anaknya adalah 1 juta dinar.

Demi Allah, wahai Amirul mukminin, suatu hari aku melihat salah seorang anak 'Umar bin 'Abdul 'Aziz menyedekahkan 100 ekor kuda untuk berjihad di jalan Allah, sedangkan salah seorang anak Hisyam meminta-minta di pasar.

Manusia bertanya kepada 'Umar bin 'Abdul 'Aziz saat ia di atas ranjang kematian (sebelum meninggal);
Apa yang Anda tinggalkan untuk anak-anak Anda, wahai 'Umar?

'Umar : Aku tinggalkan buat mereka ketaqwaan kepada Allah. Kalau mereka shalih, maka Allah yang akan menjadi penolong orang-orang shalih.
Kalau mereka tidak demikian, maka aku enggan untuk meninggalkan bagi mereka sesuatu yang akan membantu mereka untuk bermaksiat kepada Allah ta'ala.

Maka renungkanlah, . . .

Banyak diantara manusia yang berusaha dan bersusah payah untuk mengamankan masa depan anak-anaknya dengan sangkaan bahwasanya adanya harta di tangan anak-anaknya setelah kematiannya adalah keamanan bagi mereka.

Ia lalai dari keamanan agung yang Allah sebutkan dalam kitabNya

(وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا)

_Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang l

emah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar._ (An Nisa : 9)

Maka renungkanlah baik-baik.

📎 Sumber :
https://telegram.me/hamasatnisaia

https://telegram.me/pendidikansalaf

➖➖➖➖➖➖
¹ Al Manshur, nama lengkapnya adalah Abu Ja'far Al Manshur. Khalifah pertama dinasti 'Abbasiyyah.

WA Salafy Sragen