Sabtu, 31 Mei 2014

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Doa ( 9 )

�� سلسلة كنوز الأذكار والأدعية ( 9 )

الذكر عند رؤية الهلال

اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ

وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى ، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ



~~~~~~~~
������

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Doa ( 9 )

⛅ Doa Ketika Berhasil Melihat Hilal

(artinya):
“Allahu Akbar, Ya Allah terbitkanlah al-hilal kepada kami dengan keamanan dan iman, dengan keselamatan dan Islam, dan taufiq kepada apa yang Engkau cintai dan Engkau Ridhai. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah.”

�� [HR. At-Tirmidzi (3451), Ad-Darimi (1741), Al-Hakim (II/285) dari shahabat Thalhah bin ‘Ubaidillah. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1816. diriwayatkan pula oleh Ad-Darimi (1740) dari shahabat Ibnu ‘Umar. Dishahihkan pula oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Kalimith Thayyib no. 162.]

����
-----------------------
WhatsApp MIratsulAnbiya Indoneaia

CIRI KEMUNAFIKAN

*************************
 SAFIR SALAF
*************************



CIRI KEMUNAFIKAN

بسم الله الرحمن الرحيم

قال الفضيل بن عياض رحمه الله:

( إن لله ملائكة يطلبون حلق الذكر فانظر مع من يكون مجلسك، لا يكون مع صاحب بدعة، فإن الله لا ينظر إليهم وعلامة النفاق أن يقوم الرجل ويقعد مع صاحب بدعة. )

[الابانة ١/٤٢]

Berkata Al Fudhail bin Iyadh rahimahullah, "Sungguh Allah memiliki para malaikat yang mencari halakah-halakah zikir. Maka lihatlah bersama siapa majelis Anda. Jangan sampai bersama pelaku bidah. Karena sesungguhnya Allah tidak akan melihat mereka. Ciri kemunafikan ialah seseorang berdiri lalu bermajelis dengan pelaku bidah."

[Al Ibanah 1/42]



WhatsApp Thulab Fiyus

WhatsApp Salafy Lintas Negara

PEMBAHASAN ILMIYAH “SEPUTAR AQIQAH” (07)

〰〰〰〰〰〰

PEMBAHASAN ILMIYAH
“SEPUTAR AQIQAH”

Bagian 7

                                             

بسم الله الرحمن الرحيم

______________
Masalah:

 Apakah sah apabila seseorang melaksanakan aqiqah bukan dengan kambing (seperti dengan sapi atau unta atau ayam)?

Jawaban:

Para Ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, namun pendapat yang paling kuat dan terpilih adalah tidak sah, karena dari sekian dalil-dalil dalam permasalahan aqiqah hanya disebutkan kambing saja, dan juga tidak ternukilkan dari Nabi shallallahu 'alahi wasallam melakukan aqiqah dengan selain kambing, hal ini menunjukan bahwa sunnah aqiqah sahnya hanya dengan menyembelih kambing saja. Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda:

« مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ »

"Barangsiapa mengada-ngada sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami, padahal kami tidak perintahkan, maka hal itu tertolak." [HR. Al Bukhary-Muslim, dari shahabat 'Aisyah]

Dalam riwayat muslim:

« مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ »

"Barangsiapa mengamalkan suatu perkara yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak." [HR. Muslim]

Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Adz Dzahiriyah dan sebagian ulama yang bemadzhab syafi'iyah, serta sebagian ulama tabi'in diantaranya adalah hafshah bintu 'Abdurrahman bin Abu Bakr Ash Shidiq, dan pendapat ini juga yang dipilih oleh Ibnul Mundzir, Syaikh Al Albany, Syaikhuna Abdurrahman Al 'Adeny_ hafizhahullah dan Al Lajnah Ad Daimah yang diketuai oleh Syaikh Bin Baz.

Disebutkan oleh Syaikh Al Albany dalam kitabnya Ash Shahihah no 2720:

"Seorang wanita bersama 'Aisyah_radhiyallahu 'anha, wanita itu berkata: kalau seandainya istri si fulan melahirkan maka aku akan menyembelih untuk anaknya seeokor unta'.

Maka 'Aisyah menjawab:
"Jangan! yang dituntunkan Nabi shallallahu 'alahi wasallam adalah anak laki-laki (disembelihkan) 2 kambing, sedangkan anak perempuan 1 ekor kambing." [HR. Ibnu Rahawaih] Berkata Syaikh Al Albany: "Sanad hadits ini shahih."

Berkata Syaikh Al Albany: "Hadits ini menunjukan dengan jelas bahwa aqiqah dengan selain kambing tidaklah sah."

Dikuatkan dengan riwayat yang lainnya yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq: dari Hafshah bintu Abdurrahman bin Abu Bakr, ketika beliau melahirkan, ada yang berkata kepadanya:

'Sembelihlah unta untuknya!', maka Hafshah menjawab:

Aku berlindung kepada Allah dari hal tersebut, Bibiku 'Aisyah berkata: " anak laki-laki (disembelihkan) 2 kambing, sedangkan anak perempuan 1 ekor kambing." [Dishahihkan oleh Syaikh Al Albany].

Adapun Jumhur ulama berpendapat sah dengan selain kambing.

Mereka berdalil dengan keumuman hadits Salman bin 'Amir Adh Dhabby, bahwa nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda:

« مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَةٌ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الْأَذَى »

"Anak yang lahir harus disertai aqiqahnya, Alirkanlah darah (sembelihlah) dan hilangkan gangguannya (cukur rambutnya)." [HR. Al Bukhary]

Mereka berkata: Kalimat (دَمًا) disini memberikan faedah umum, boleh kita menyembelih apa saja.

Maka kita jawab:

bahwa keumuman hadits ini telah dikhususkan dengan hadits yang lainnya yang telah kita lewati, yang menyebutkan bahwasanya Nabi shallallahu 'alahi wasallam melakukan aqiqah hanya dengan menyembelih kambing, bukan selainnya.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

« فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ »

"Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan setiap bid'ah adalah sesat." [HR. Muslim, dari hadits Jabir bin Abdullah]

⛔ Peringatan:

Merupakan kesalahan yang banyak terjadi di kalangan kaum muslimin yang mana mereka menyembelih sapi atau unta sebagai pengganti kambing untuk aqiqah, dengan alasan jika menyembelih yang lebih mahal dari kambing maka lebih afdhal (utama) dan banyak pahalanya, dan sebagian lagi ada yang menyembelih ayam atau ikan sebagai pengganti kambing untuk aqiqah dengan alasan bahwa para tamu yang hadir atau masyarakatnya sekitarnya tidak suka makan kambing.

Kami nasehatkan kepada saudara kami sekalian, bahwasanya aqiqah yang disunnah oleh Nabi shallallahu 'alahi wasallam adalah dengan menyembelih kambing (2 ekor untuk anak laki-laki dan 1 ekor untuk anak perempuan sebagaimana telah lewat pembahasannya), bukan dengan selainnya.

Boleh saja bagi kita selain menyembelih kambing yang disyariatkan, juga menyembelih sapi atau unta atau ayam, namun bukan sebagai pengganti kambing untuk aqiqah. Wallahul musta'an.

________________

Insya Allah ta’ala kita lanjutkan pembahasan seputar ibadah aqiqah ini pada pembahasan berikutnya.

Semoga Alloh ta'ala selalu memberikan kita taufiq dan hidayahNya untuk senantiasa istiqamah, berpegang teguh dan berjalan diatas Al Kitab dan As Sunnah

(Bersambung)

Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy
Muharam 1435 H/ Nov 2013_di Darul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah

~•~~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WA Thullab Al fiyusy via SLN.

SUAMI WANITA DI JANNAH



SUAMI WANITA DI JANNAH

[Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah]

Soal: Jika seorang wanita memiliki dua suami di dunia, dengan siapa dia bersanding nantinya? Dan kenapa Allah hanya menyebutkan istri untuk laki-laki tanpa menyebut suami untuk wanita (sebagai balasan di jannah, pen.)?

Jawab: Jika di dunia seorang wanita memiliki dua suami, nanti di hari kiamat dia memilih di antara keduanya di jannah. Jika seorang wanita belum menikah di dunia, di jannah Allah akan menikahkannya dengan pria yang akan menyejukkan matanya. Karena kenikmatan yang ada di jannah tak dibatasi untuk kaum lelaki saja, melainkan untuk kaum lelaki, juga kaum wanita. Dan termasuk bentuk kenikmatan adalah menikah.

Adapun ucapan sang penanya, "Sesungguhnya Allah taala menyebutkan bidadari-bidadari, dan mereka adalah para istri. Dan tidak menyebutkan suami untuk kaum wanita."

Maka kami jawab, disebutkannya bidadari untuk kaum lelaki karena laki-laki adalah yang mencari. Dialah yang berjuang untuk wanita. Itulah mengapa yang disebut hanyalah istri untuk kaum lelaki, dan tidak disebutkan suami untuk kaum wanita. Namun bukan berarti kaum wanita tidak memiliki suami. Bahkan mereka memiliki suami dari kalangan bani Adam.

(( Fatawa Aqidah lil 'Utsaimin:129 ))

WhatsApp Salafy Lintas Negara

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (8)



�� سلسلة كنوز الأذكار والأدعية (8)

عن سعد بن أبي وقاص رضي الله عنه قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ، كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ؟» فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ: كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ؟
قَالَ: «يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ، فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ، أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيئَةٍ»
 رواه مسلم


����

��
Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (8)

�� Dari Sa'd bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu berkata, "Dulu kami bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka beliau bersabda,

"Tidak mampukah salah seorang di antara kalian untuk berpenghasilan setiap harinya SERIBU kebaikan?"

Maka salah seorang yang duduk di situ bertanya, 'Bagaimana salah seorang dari kami bisa berpenghasilan seribu kebaikan?"

 Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab,

"(Yaitu) Bertasbih
100 x tasbih

Maka

▪ akan ditulis untuknya SERIBU kebaikan
▪ atau dihapus darinya SERIBU kejelekan

 HR. Muslim no. 2698

��������
-----------------------
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

Jumat, 30 Mei 2014

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a ( 7 )



�� سلسلة كنوز الأذكار والأدعية 7

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ» رواه مسلم



-----
������

�� Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a ( 7 )

 Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Sungguh aku mengucapkan,

▪ Subhanallah,

▪Alhamdulillah

▪Laa-ilaaha illallaah

▪Allaahu Akbar

�� Lebih aku cintai daripada sesuatu yang matahari terbit padanya."
HR. Muslim

 Yakni, "Lebih aku cintai daripada dunia dan segala isinya, berupa harta dan yang lainnya." (lihat Tuhfah al-Ahwadzi, Syarh Jami' at-Tirmidzi, al-Mubarakfuri. Lihat juga Syarh Riyadhush Shalihin, asy-Syaikh al-'Utsaimin)

������
---------------------------
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a ( 6 )



�� سلسلة كنوز الأذكار والأدعية ( 6 )

‏قال النبي صلى الله عليه وسلم  :

(من قرأ آية الكرسي دُبُر كل  صلاة لم يمنعه من دخول الجنة إلا أن يموت)

رواه النسائي وصححه الألباني في الترغيب ١٥٩٥


��������

�� Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a ( 6 )

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa membaca
 (ayat Kursi)

 Setiap selesai shalat,

Maka tidak ada yang menghalanginya dari al-Jannah (surga) kecuali kematian."

 HR. an-Nasa'i dalam (al-'Amal), dishahihkan oleh al-Albani dalam "at-Targhib" no. 1595

����������
~~~~~~~~~~~~~~~~~
--------
����

Terkait dengan "Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a" seri ke-( 6 ) pagi tadi, banyak yang bertanya tentang makna sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,

" ... Maka tidak tidak yang menghalanginya dari al-Jannah (surga) kecuali kematian."

���� makna sabda Rasul tersebut, dijelaskan oleh al-'Allamah al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah,

 "Yakni tidak ada antara dia dengan masuk al-Jannah kecuali kematian."

 al-Wabil ash-Shayyib 197

����������
~~~~~~~~~~~~~~~~~
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (5)



سلسلة كنوز الأذكار والأدعية. (5)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : "مَنْ قَالَ: « لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ » . فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ،

كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ، وَكُتِبَ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ، يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ إِلَّا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ "

متفق عليه


-----------


Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (5)

 Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

Barangsiapa mengucapkan :

 "Laailaaha illallah wahdahu laa syariika lah, Lahulmulku wa LahulHamdu wahuwa 'ala kulla syai'in qadiir"

[ Tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya kekuasaan dan hanya milik-Nya segala pujian. Dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa ]

 Dalam sehari 100 kali

Maka kalimat tersebut

▪ baginya sebanding dengan sepuluh budak

▪ ditulis untuknya seratus kebaikan

▪ dihapus untuknya seratus kesalahan

▪ kalimat itu baginya menjadi penjaga dari syaithan dalam sehari tersebut hingga tiba waktu sore

Tidak ada seorangpun yang mendatangkan amal yang lebih utama dibandingkan apa yang dia amalkan, kecuali apa ada seorang yang beramal lebih banyak dari itu.

 Muttafaqun 'alahi


WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

PEMBAHASAN ILMIYAH “SEPUTAR AQIQAH” (06)

〰〰〰������〰〰〰

��PEMBAHASAN ILMIYAH
“SEPUTAR AQIQAH”

��Bagian 6

                                             

بسم الله الرحمن الرحيم

______________
�� Masalah:

Masalah: Apakah boleh bagi seseorang menyembelih kambing dengan niat untuk aqiqah dan udhiyah (berkurban untuk 'iedul adha)?

Jawaban:

Para ulama dalam masalah ini berbeda pendapat, dan pendapat yang kuat dan terpilih adalah hal tersebut tidak sah, karena masing-masing merupakan ibadah yang saling terpisah, sehingga hendaknya seseorang menyembelih kambing untuk aqiqah sendiri dan untuk udhiyah sendiri.

Ini adalah pendapat yang dipilih Syaikhuna Abdurrahman Al 'Adeny_hafidzahullah.

________________

Masalah:

Apakah dipersyaratkan dalam kambing untuk aqiqah sebagaimana dipersyaratkan dalam udhiyah dari sisi umur kambing dan juga bersih dari aib atau cacat?

Jawaban:

Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, Jumhur ulama berpendapat bahwa hal itu dipersyaratkan seperti persyaratan dalam udhiyah, namun pendapat yang kuat dan terpilih adalah pendapat Adz Dzahiriyah, Ibnu Hazm, Al Imam Ash Shan'any dan Al Imam Asy Syaukany, yang mana mereka berpendapat bahwa kambing untuk aqiqah tidak dipersyaratkan sebagaimana kambing untuk udhiyah, karena tidak ada dalil yang menunjukan hal tersebut, sedangkan hukum syar'i harus dibangun dengan dalil yang shahih yang menunjukan hal tersebut. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Syaikhuna_hafizhahullah. Wallahu a'lam bishowab.

✒ Catatan:

Para ulama sepakat bahwa kambing aqiqah lebih utama yang gemuk dan tidak ada aib atau cacat padanya.

________________

Masalah:

Apakah sah apabila seseorang melaksanakan aqiqah bukan dengan kambing (seperti dengan sapi atau unta atau ayam)?

Jawaban:

Para Ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, namun pendapat yang paling kuat dan terpilih adalah....

(Bersambung)

Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy
Muharam 1435 H/ Nov 2013_di Darul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah

~•~~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

��WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WA Thullab Al fiyusy via SLN.

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (4)



سلسلة كنوز الأذكار والأدعية (4)

�� عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:

«كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ، : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ» متفق عليه


--------------
��

�� Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (4)

�� Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Dua kata : ringan di lisan, namun berat di mizan (timbangan amal), dan dicintai oleh ar-Rahman, yaitu :

 Subhanallah wa biHamdihi, Subhanallahi al-'Azhim

 Muttafaqun 'alaihi

        ������
-------------------------
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (3)



سلسلة كنوز الأذكار والأدعية (3)

✅ عن أبي أيوب اﻷنصاري -رضي الله عنه-، عن النبي ﷺ قال:
« من قال حين يصبح:
لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك، وله الحمد، يحيي ويميت، وهو على كل شيء قدير -عشر مرات- كتب الله له بكل واحدة قالها عشر حسنات وحط عنه بها عشر سيئات، ورفعه الله بها عشر درجات، وكن له كعشر رقاب، وكن له مسلحة من أول النهار إلى آخره، ولم يعمل يومئذ عملا يقهرهن، فإن قالها حين يمسي فكذلك ».

[ «السلسلة الأحاديث الصحيحة» برقم (114 - 2563) للألباني ]




Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (3)

✅ Dari Abu Ayyub al-Anshari radhilyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam,

"Barangsiapa ketika pagi mengucapkan

 Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa 'ala kulli syai`in qadiir
--> 10x

Maka Allah tulis untuk setiap satu kali ucapannya :
▪ Sepuluh Kebaikan
▪ Dihapus darinya sepuluh kejelekan
▪ Dengannya Allah angkat sepuluh derajat
▪Kalimat tersebut untuknya menjadi seperti sepuluh budak
▪ Kalimat tersebut menjadi senjata untuknya sejak awal siang hingga akhir siang

Tidak ada amalan pada hari itu yang bisa mengalahkannya.

Apabila dia mengucapkan kalimat tersebut pada sore harinya, maka akan seperti itu juga."

as-Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no 114/2563, karya al-Albani rahimahullah


---------------------------
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (2)



سلسلة كنوز الأذكار والأدعية (2)

عَنْ أَبِي مُوسَى، قَالَ: قَالَ لي رسول الله صلى الله عليه وسلم : « يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ قَيْسٍ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَلِمَةٍ مِنْ كَنْزِ الْجَنَّةِ» قُلْتُ: مَا هِيَ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: «لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ» متفق عليه


--------------
-----


Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (2)
------------------

Dari Abu Musa, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadaku,

"Wahai 'Abdullah bin Qais, maukah kamu aku tunjukkan pada satu kata dari perbendaharaan Jannah?" Aku jawab, 'Apakah itu wahai Rasulullah?'

Beliau bersabda,

 Laa haula wa laa Quwwata illa billah

 Muttafaqun 'alahi

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

Kamis, 29 Mei 2014

Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (1)



�� سلسلة كنوز الأذكار والأدعية (1)

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم :
"من قال :

( سبحان الله وبحمده )

مائة مرة؛ حطت خطاياه، وإن كانت مثل زبد البحر"

متفق عليه


��♻����

�� Silsilah Perbendaharaan Dzikir dan Do'a (1)

�� Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa mengucapkan,

�� 'Subhanallah wa biHamdihi'

sebanyak seratus kali (100x),
 maka akan dihapus kesalahan-kesalahannya, meskipun sebanyak buih di lautan."
 Muttafaqun 'alaihi

����
---------------
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

PEMBAHASAN ILMIYAH “SEPUTAR AQIQAH” (05)

〰〰〰〰〰〰

PEMBAHASAN ILMIYAH
“SEPUTAR AQIQAH”

Bagian 5

                                             

بسم الله الرحمن الرحيم

______________
Masalah:

Apakah anak yatim juga dilaksanakan aqiqah untuknya?

Jawaban:

Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, namun pendapat yang kuat adalah anak yatim juga dilaksanakan aqiqah untuknya dan diambil untuk membeli hewan aqiqahnya dari hartanya. Ini adalah pendapat Imam Malik dan yang lainnya, pendapat ini dipilih oleh Syekhul Islam Ibnu Taimiyah dan juga Syekhuna Abdurrahman Al ‘Adeny. Karena hadits dalam permasalahan aqiqah bersifat umum:

« كُلُّ غُلَامٍ رَهِينٌ بِعَقِيقَتِهِ »

"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya”
[HR. Ashab Assunan dari shahabat Samurah bin Jundub, dishahihkan oleh Syekh Al Albany dan Syekh Muqbil_rahimahumallohu ta’ala]

______________
Masalah:

Apakah anak yang sudah baligh (dewasa) juga disyariatkan pelaksanaan aqiqah yaitu apabila semenjak kecilnya belum dilakasanakan aqiqah untuknya?

Jawaban:

Para ulama juga berbeda pendapat dalam permasalahan ini:

▪Pendapat Pertama:

Pendapat Jumhur ulama, mereka berpendapat bahwa aqiqah adalah hanya khusus untuk anak kecil yang belum baligh, adapun kalau sudah baligh/dewasa maka tidak disyariatkan untuknya, karena hadits-hadits yang menyebutkan penyembelihan hewan untuk aqiqah disunnahkan pada hari ketujuh dari hari kelahirannya, dan juga tidaklah dinamakan aqiqah apabila dilaksanakan untuk anak yang sudah baligh.

Dan telah kita lewati bahwa aqiqah adalah hewan kurban yang disembelih untuk bayi yang baru lahir dalam rangka pendekatan diri kepada Allah ta’ala dan sebagai wujud rasa syukur atas kenikmatanNya.

Dan juga tidaklah ada dalil yang shahih yang menunjukan bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melaksanakan aqiqah untuk dirinya atau melaksanakan aqiqah untuk orang dewasa.

▪Pendapat Kedua:

Pendapat sebagian ulama, seperti 'Atha, Al Hasan Al Bashri, dan sebagian ulama yang bermadzhab Asy Syafi'iyah dan Hanabilah, mereka berpendapat bahwa hal tersebut tetap disyariatkan walaupun sudah dewasa, mereka berdalil dengan hadits Anas :

(( أَنَّ النَبِيَّ  عَقَّ عَنْ نَفْسِهِ بَعْدَ النُّبُوَّةِ ))

“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan aqiqah untuk dirinya setelah diutus sebagai nabi.”

Hadits ini diriwayatkan Al Bazzar,Abdurrazaq dan Al Baihaqy. Hadits ini diriwayatkan dari jalan Abdulloh bin Muharrar dan dia adalah Matruk dalam hadits.

Para ulama, seperti Imam Ahmad, Abu Hatim Ar Razy, Ibnu Hajar, Adz Dzahaby, Al Baihaqy dan yang lainnya sepakat bahwa hadits Abdulloh Muharror ditinggalkan, berkata Al Baihaqy: Haditsnya tidak bisa dijadikan Hujah/pedoman. Berkata Al Bazzar: Dia lemah sekali dalam ilmu hadits.

-----------------
Maka Pendapat yang kuat dan terpilih dalam permasalahan ini adalah pendapat pertama yaitu pendapat jumhur ulama dan ini adalah pendapat yang dipilih oleh Syekhuna Abdurrahman Al ‘Adeny; bahwa aqiqoh adalah dilaksanakan hanya khusus untuk anak kecil yang belum baligh,

adapun kalau sudah baligh/dewasa maka tidak disyariatkan untuknya, dikarenakan tidak ada dalil ataupun hadits yang shahih yang menunujukan hal tersebut dan karena permasalahan ibadah adalah tauqifiyah  yaitu harus dibangun di atas dalil yang shahih baik dari Al Qur'an ataupun As Sunnah.

Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

« فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم »

“Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.” [HR. Al Bukhary dan Muslim]

Insya Allah ta’ala kita lanjutkan pembahasan seputar ibadah aqiqah ini pada pembahasan berikutnya.

Semoga Alloh ta'ala selalu memberikan kita taufiq dan hidayahNya untuk senantiasa mengikuti jejak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

_____________
Masalah:

Apakah boleh bagi seseorang menyembelih kambing dengan niat untuk aqiqah dan udhiyah (berkurban untuk 'iedul adha)?

Jawaban:

Para ulama dalam masalah ini berbeda pendapat, dan pendapat yang kuat dan terpilih adalah hal tersebut tidak sah, karena

(Bersambung)

Ditulis oleh Abu ‘Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy
Muharam 1435 H/ Nov 2013_di Darul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah

~•~~•~•~•~•~•~•~•~•~•~

WA Forum Berbagi Faidah. Dikutip dari WA Thullab Al fiyusy via SLN.

HADIAHMU DAN BAYIMU Tahnik Bayi

HADIAHMU DAN BAYIMU
       Tahnik Bayi

     ↕
     ---------------------
 apa definisi tahnik?
Berkata al-hafidz:
"at-tahnik adalah memamah (mengunyah) sesuatu dan meletakkannya di mulut bayi, dan yang demikian untuk melatih bayi dari makanan dan untuk menguatkannya[*], dan seyogyanya tatkala tahnik untuk membuka mulutnya sampai masuk ke dalam. Dan yang lebih utama (untuk tahnik) adalah kurma, jika tidak didapati maka bisa dengan kurma muda, jika tidak didapati maka bisa dengan sesuatu yang manis, (tapi) madu lebih bagus (jika tidak didapati kurma)". (fathul baari 9/501-502).

 apa hukumnya?
Berkata imam an-nawawi:
"Telah sepakat para ulama tentang sunnahnya tahnik dengan kurma atas kelahiran sang bayi ". (syarah muslim linnawawi 14/123).

. Apa dalilnya?

Beberapa hadits di antaranya:

1. Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Lahir seorang anakku maka aku membawanya ke hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maka beliau memberinya nama Ibrahim. Beliau mentahniknya dengan kurma dan mendo’akan barakah untuknya. Kemudian beliau menyerahkan bayi itu kepadaku” [**]

2. Dari Asma binti Abi Bakar Ash-Shiddiq ketika ia sedang mengandung Abdullah bin Az-Zubair di Makkah, ia berkata.
“Aku keluar dalam keadaan hamil menuju kota Madinah. Dalam perjalanan aku singggah di Quba dan di sana aku melahirkan. Kemudian aku mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meletakkan anakku di pangkuan beliau. Beliau meminta kurma lalu mengunyahnya dan meludahkannya ke mulut bayi itu, maka yang pertama kali masuk ke kerongkongannya adalah ludah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah itu beliau mentahniknya denan kurma dan mendo’akan barakah baginya. Lalu Allah memberikan barakah kepadanya (bayi tersebut)” [***]

3. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu ia berkata : “Aku pergi membawa Abdullah bin Abi Thalhah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ia baru dilahirkan. Aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang ketika itu sedang mencat seekor untanya dengan ter. Beliau bersabda
kepadaku “Adakah kurma bersamamu?”
Aku jawab, “Ya (ada)”
Beliau lalu mengambil bebeberapa kurma dan memasukkannya ke dalam mulut beliau, lalu mengunyahnya sampai lumat. Kemudian beliau mentahniknya, maka bayi itu membuka mulutnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian memasukkan kurma yang masih tersisa di mulut beliau ke maulut bayi tersebut, maka mulailah bayi itu menggerak-gerakan ujung lidahnya (merasakan kurma tersebut). Melihat hal itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kesukaan orang Anshar adalah kurma”.
Lalu beliau menamakannya Abdullah” [****]

. Apakah disunnahkan tahnik oleh syeikh, ustadz, atau kyai?
Khilaf (ada perbedaan pendapat),
Ada yang berpendapat demikian seperti imam an-nawawi yang mensunnahkan tahnik kepada orang yang mempunyai fadhilah(keutamaan). Dan pendapat ini tidak benar dan dibantah dengan pendapat setelahnya.
pendapat yang benar adalah bertabarruk dengan ahlil fadhl (orang yang memiliki keutamaan) sebagaimana hadits di atas adalah kekhususan Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam. Dan tidak disyari'atkan selainnya (yaitu dalam bertabarruk).
(tabarruk=meminta barokah)
disyari'atkan walaupun selain Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam (jika tidak dimaksudkan tabarruk dengannya), karena intinya tahnik adalah memberikan makanan seperti kurma pada awal pertama yang dimakan bayi, barangsiapa yang hendak mentahnik anaknya setelah lahir tidaklah mengapa, dan barangsiapa tidak mentahniknya maka tidaklah mengapa. (fatawa nuur 'alad darb 14/2).
Dan imam asy-syaatibi dalam kitabnya (al-i'tishom) menyebutkan bahwa para shahabat radhiallahu 'anhum tidak melakukannya dengan seorang pun sepeninggal Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, menunjukkan bahwa amalan ini adalah kekhususan Shalallahu 'alaihi wasallam.
Dan asy-syeikh ibnu baaz melarang perkara tahnik bayi kepada 'ulama. Dan berkata:
"yang mentahnik adalah bapaknya atau ibunya, seandaikan peluang pintu tahnik terbuka, maka akan sangat banyak orang menginginkannya". (risalatu masa'il abi umar as-sadhan lil imam ibni baaz 43).

. Kapan bayi ditahnik?
Berkata asy-syeikh ibnu 'utsaimin rahimahullah:
" Tahnik dilakukan setelah proses melahirkan sehingga awal yang dimakan adalah yang ditahnikkan kepadanya".

. Apa hikmah tahnik?

. Berkah ludahnya Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam.
. Kurma lah yang dipakai Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam untuk mentahnik, berkata asy-syeikh ibnu 'utsaimin: "sesungguhnya kurma ada padanya kebaikan dan berkah, dan padanya faedah (manfaat) untuk lambung, jika awal yang sampai lambung adalah kurma, maka yang demikian baik untuk lambung". (syarah riyadhus sholihin, bab ash-shobr)
.Lihat ta'liq (catatan bawah), simbol [*].

. Dengan apa ditahnik?

. Dengan kurma, hadits aisyah diriwayatkan imam muslim bahwa beliau berkata:
" kami datang dengan membawa abdullah bin az-zubair kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam , beliau mentahniknya dan meminta kami kurma, maka kami muliakan permintaannya".
.  jika tidak ada kurma bisa dengan madu, telah berkata imam ahmad: "jilatkanlah madu tatkala dia dilahirkan".
(al-mughni 2/497)
. jika tidak ada keduanya bisa dengan sesuatu yang manis.
Lihat ta'liq (catatan bawah) hubungan manis dengan lambung, Simbol [*].
--------------------------
[*]. Sebagian ulama mengkritik kalimat ini, yaitu:
"melatih bayi dari makanan dan untuk menguatkannya", dikarenakan bayi sebenarnya baru makan makanan sampingan setelah usia enam bulan.
Diantara ulama yang mengkritik adalah al-aini dalam umdatul qari bi syarhi shahih al-bukhori.
Adapun syeikhuna abdullah al-mar'i hafidzohullah melihat bahwa hikmah tahnik adalah bahwa sesuatu yang manis adalah yang paling cocok untuk mulai merangsang pencernaan lambung dan usus (yaitu setelah lahir).
Hal ini diqiyaskan dg pendapat ibnul qoyyim tatkala menyebutkan faedah ifthor (berbuka) dengan tamr (kurma).
Penggalan faedah bahwa yang manis-manis paling bermanfaat untuk lambung bisa di ruju' pada zaadul ma'ad libnil qoyyim 4/224.
Beliau juga mengatakan bahwa percampuran panas kering bisa menguatkan jantung, otak, panca indera, organ tubuh, sakit lambung yang bersuhu dingin, dst
(lihat zaadul ma'ad 4/343)
Dan kurma memiliki sifat kriteria di atas.

Berikut yang perlu diketahui kaidah tentang tubuh, makanan dan herbal:
Teori tentang makanan dan herbal yang bersifat panas, dingin, lembab, dan kering.
(bukanlah teori ini baru, bahkan di kítab-kítab para tobib terdahulu sering disebutkan teori tersebut, baik tobib dari arab atau cina).
Teori rasa makanan atau herbal yang bersifat pedas, asam,pahit, manis dan asin.
Begitu pula teori jenis atau sifat orang yang akan diobati, apakah tipe panas dan semisalnya. Jenis atau sifat organ yang sakit .
 pengetahuan lima unsur yang dipakai kedokteran cina seperti mineral, air, kayu, api dan tanah. Disebutkan bahwa pada unsur tanah ada rasa manis yang berfungsi sebagai penguat limpa, lambung, mulut dan daging.
Intinya faedah di sini adalah kurma manis bagus bagi lambung, baik bayi untuk tahnik atau selainnya.
(at-tadaawi bil a'syaab wan nabaataat at-tibbiyah, academia).

Dan merupakan salah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah Ta'ala,  yaitu teori keseimbangan, yang Dia ciptakan makhluk-Nya saling berpasangan.
Termasuk permisalan; sesuatu yang panas membutuhkan yang dingin.
Allah berfirman:
{سبحان الذي خلق الأزواج كلها مما تنبت الأرض ومن أنفسهم ومما لا يعلمون} سورة ياس : ٣٦
Artinya:
"Maha Suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" (surat yasin:36).

[**]. Dikeluarkan oleh al-bukhori no.5467, muslim no. 2145, ahmad 4/399, , al-baihaqi fil kubro 9/305, dan asy-syu'ab 8621,8622.

[***]. Dikeluarkan oleh al-bukhori 5469, muslim 2146,2148, ahmad 6247, dan at-tirmidzi 3826.

[****]. Dikeluarkan oleh al-bukhori 5470, muslim 2144, abu daud 4951, ahmad 3/105-106, dan al-baihaqi fis syu'ab 8631.



Ditulis oleh:
Abu ahmad abdurrahman ar-ramadhany.
Daarul hadits shihr, hadromaut, yaman.

WhatsApp Salafy LintasNegara

Rabu, 28 Mei 2014

Silsilah Fawaid Aqidah 8 – (asy-Syaikh 'Abdullah azh-Zhafiri)

Silsilah Fawaid Aqidah 8 –

(asy-Syaikh 'Abdullah azh-Zhafiri)

             ~~~~~~~

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

{إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا} [النساء : 116]

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan akan mengampuni dosa yang di bawah syirik bagi barangsiapa yang Dia kehendaki" (an-Nisa: 116)

Pada ayat ini ada beberapa faidah,

 Wajib takut dari perbuatan syirik.

 Bahwa sikap takut dari syirik merupakan tanda benarnya Tauhid dan kesempurnaannya.

 Bahwa para Nabi takut dari syirik dengan takut yang sangat besar.

 Wajib berlindung kepada Allah dan berdoa kepada Allah agar diselamatkan darinya (kesyirikan). Sebagaimana Nabi Ibrohim alaihissalam berdoa:
{ً وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ}
(Jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari beribadah kepada berhala).

 Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengkhawatirkan juga para shahabatnya - termasuk didalamnya para pembesar shahabat: Abu Bakr, 'Umar, 'Ustman dan 'Ali - dan yang lainnya dari terjatuh pada syirik kecil. Maka bagaimana dengan syirik akbar (besar)?!

 Pada ayat tersebut terdapat penjelasan tentang aqidah Ahlus Sunnah, bahwa pelaku dosa besar (di akhirat kelak) di bawah kehendak Allah. Jika Allah berkehendak, maka Allah ampuni, atau jika Allah berkehendak Allah adzab mereka.

 Besarnya kedudukan Tauhid dan bahaya Syirik.

 Wajib atas setiap muslim agar tidak merasa aman pada dirinya sendiri (dari kemungkinan terjatuh kepada kesyirikan, pen).

--------------------
diterjemahkan oleh
�� WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

HUKUM MEMBACA AL QUR'AN SAMBIL GOYANG BADAN KE KANAN DAN KE KIRI

 SILSILAH PENGAGUNGAN SYIAR-SYIAR ALLAH:

Bagian Ke 7

 HUKUM MEMBACA AL QUR'AN SAMBIL GOYANG BADAN KE KANAN DAN KE KIRI 

��Sebagian kaum muslimin apabila membaca Al Qur'an sambil goyang badan ke kanan dan ke kiri atau ke depan dan ke belakang. Hal ini saya pernah lihat pula pada sebagian anak-anak Tahfizhul Qur'an ketika membaca Al Qur'an sambil goyang-goyang badan. Apakah hukum amalan seperti ini?

Ketahuilah kaum muslimin!

Allah Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an yang Mulya:

{إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ}

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." [QS. Al Anfaal: 2]

 Al Imam Al Qurthubi_rahimahullah berkata: "Allah Ta'ala mensifati orang-orang yang beriman dalam ayat ini dengan takut (kepada Allah) dan juga gemetar ketakutan disaat mengingat Allah. Hal ini mencerminkan betapa kuatnya iman mereka dan pengagungan mereka kepada Rabbnya, seolah-olah Allah Ta'ala berada dihadapan mereka."

 Al Imam As Sa'di_rahimahullah berkata: "Hal itu dari sisi bahwa mereka (disaat membaca ayat-ayat Allah) memusatkan pendengarannya untuk Al Qur'an, mereka menghadirkan hati-hati mereka untuk menghayatinya, disaat itulah semakin bertambah keimanannya."

 Demikianlah sifat orang-orang yang beriman disaat membaca atau dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah. Allah ta'ala berfirman:

{تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ}

"Gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah." [QS. Az Zumar: 23]

�� Lihatlah suri tauladan terbaik kita, Nabi kita yang Mulya Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam disaat bersabda kepada Abdullah bin Mas'ud_radhiyallahu 'anhu:

«اقْرَأْ عَلَيَّ» قُلْتُ: آقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟ قَالَ: «فَإِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي» فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ سُورَةَ النِّسَاءِ، حَتَّى بَلَغْتُ: {فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا} [النساء: 41] قَالَ: «أَمْسِكْ» فَإِذَا عَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ.

"Bacakanlah Al Qur'an kepadaku! Aku berkata; Bagaimana aku membacakan kepadamu, padahal Al Qur'an diturunkan kepadamu? Beliau menjawab: "Sesungguhnya aku suka mendengarkannya dari orang lain." Lalu aku membacakan kepada beliau surat An Nisa hingga tatkala sampai ayat; "Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) [QS. An Nisa; 41], " beliau berkata; 'Cukup.' Dan ternyata beliau mencucurkan air mata (menangis)." [HR. Al Bukhari - Muslim]

Beliau shallallahu 'alaihi wasallam tunduk, tenang dan menghayati ayat demi ayat yang dibaca Abdullah bin Mas'ud_radhiyallahu 'anhu, sehingga beliau menangis.

 Inilah adab yang dituntunkan dalam Islam, adab seorang mu'min disaat membaca atau mendengarkan Al Qur'an. Adapun apa yang diamalkan oleh sebagian kaum muslimin, membaca atau mendengarkan Al Qur'an sambil goyang-goyang badan maka sungguh hal ini bertentangan dengan adab seorang muslim terhadap Al Qur'an, bahkan perbuatan ini menyerupai kebiasan orang-orang Yahudi disaat membaca Taurat, kemudian hal ini diwarisi oleh orang-orang Tashawwuf (shufi), yang mana kita lihat tatkala mereka membaca Al Qur'an, badan mereka goyang kanan goyang kiri, atau kedepan dan kebelakang. Wallahul Musytaka.

�� Berikut Fatwa Al Lajnah Ad Daimah seputar masalah ini:

"Goyang-goyang badan saat membaca Al Qur'an merupakan kebiasaan yang harus ditinggalkan, karena hal tersebut bertentang dengan adab terhadap Kitabullah. Karena yang dituntut ketika membaca Al Qur'an dan mendengarkannya; tenang mendengarkan dengan baik, tidak sambil goyang-goyang dan main-main. Akan tetapi hendaknya orang yang membaca Al Qur'an dan juga yang mendengarkannya konsentrasi dan merenungi (makna-makna) Al Qur'an yang mulya, tenang dan tunduk kepada Allah. Disebutkan oleh para ulama, bahwa kebiasan tersebut (goyang badan ketika membaca Al Qur'an) merupakan kebiasaan orang-orang Yahudi disaat membaca kitab mereka.

Hanyalah Allah Ta'ala yang memberikan Taufiq."

 Fatwa Al Lajnah Ad Daimah no 19588 [3/121-122]

Semoga Allah Ta'ala memberikan kita semua taufiq dan hidayah-Nya untuk senantiasa beramal dalam bimbingan Al Qur'an dan As Sunnah.

[✏ Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawi, 25 Rajab 1435/ 24 Mei 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah��]

~•~•~~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
 WA. Thullab Al Fiyusy ��
WhatsApp Salafy Lintas Negara

Silsilah al-Fawaid as-Salafiyyah [ 21 ]

▪������

���� Silsilah al-Fawaid as-Salafiyyah
         ~~• [ 21 ] •~~

�� Asy-Syaikh Taqiyyuddin Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

 "AL-IRADAH AL-KAUNIYYAH (kehendak perwujudan) adalah masyi'ah (kehendak) Allah untuk menciptakan. Seluruh makhluk masuk di bawah masyi'ah dan iradah (kehendak)-Nya yang kauniyyah. (Kehendak Allah jenis ini, pasti terjadi dan terwujud, pen)

�� Adapun AL-IRADAH AD-DINIYYAH ASY-SYAR'IYYAH (Kehendak Syar'i, yakni kehendak Allah yang tertuang dalam syari'at-Nya, pen) : ini mengandung kecintaan dan keridhaan-Nya, mengenai semua yang Allah perintahkan dan Allah jadikan sebagai syari'at dan agama. Kehendak ini khusus dengan iman dan amal shalih. (Kehendak Allah jenis ini, tidak semuanya terjadi/terwujud, pen)."

 
���� Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

"Pangkal kesesatan kelompok/pihak/aliran yang tersesat adalah menyamakan antara Kehendak-Nya (masyi'ah/al-Iradah al-Kauniyyah) dengan cinta dan ridha-Nya (yang merupakan kandungan al-Iradah asy-Syari'iyyah,pen).

Kelompok sesat: Jabriyyah dan Qadariyyah telah menyamakan antara dua hal tersebut.

 Kelompok Jabriyyah berkeyakinan bahwa kejadian di alam ini semuanya adalah berdasar qadha dan qadar-Nya, sehingga semuanya dicintai dan diridhai oleh-Nya (baik ketaatan maupun kemaksiatan, keimanan maupun kekufuran. Karena semuanya terjadi dengan qadha dan qadar-Nya, pen).

 Sementara Kelompok Qadariyyah yang meniadakan takdir, mereka berkeyakinan : bahwa kemaksiatan tidak dicintai dan tidak diridhai oleh-Nya, sehingga Allah tidak mentakdirkannya. Sehingga kemaksiatan itu terjadi diluar masyi'ah (Iradah Kauniyyah = kehendak perwujudan) dan penciptaan-Nya. (sehingga menurut Qadariyyah, ada kehendak Allah yang tidak terjadi/terwujud. Sebaliknya, ada kejadian di alam ini yang diluar kehendak Allah, pen)."  (dari Madarijus Salikin dengan ada perubahan)

�� [ at-Tanbihat as-Saniyyah 'ala al-'Aqidah al-Wasithiyyah, asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz ar-Rasyid, hal.69 ]

��������✏������
----------------------------
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia

Enam Poin Penting terkait Bulan Sya'ban

✏✒

Berikut Transkripnya

 ست نقاط مهمة في شهر شعبان - الشيخ محمد بن صالح العثيمين - رحمه الله وغفر له-
 
أما بعدُ،،،
أيُّها المسلمون فإننا في شهر شعبان وسنتكلمُ حوله في نقاطٍ ست؛ لنُبيِّنَ فيها ما يجب علينا بيانه، ونسأل الله تعالى أن يرزقنا وإياكم علمًا نافعًا وعملاً صالحًا.
 
 الأول؛ بل النقطة الأولى:
 صيام شعبان:
فهل يتميز شعبان بصيامٍ عن غيره من الشهور؟
الجواب:نعم؛ فلقد كان النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم يُكثر من الصيام فيه حتى كان يصومه إلا قليلاً؛ وعلى هذا فمن السُنَّة أن يُكثر الإنسان الصيام في شهر شعبان إقتداءً برسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم.
 
 النقطة الثانية:
صيام نصفه؛
أي: صيام يوم النصف بخصوصه؛ فهذا قد وردت فيه أحاديث ضعيفه لا تصح عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم ولا يُعمل بها؛ لأن كل شيء لم يثبت عن رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم فإنه لا يجوز للإنسان أن يتعبد به لله؛ وعلى هذا فلا يُصام يوم النصف من شعبان بخصوصه؛ لأن ذلك لم يرد عن رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم؛ ومالم يرد فإنه بدعة.
 
 النقطة الثالثة:
 فضل ليلة النصف منه.
 
وهذا أيضًا فيه أحاديث ضعيفة لا تصح عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم، وعلى هذا فليلة النصف من شعبان كليلة النصف من رجب أو من ربيع أو من جمادى أو من غيرهن من الشهور لا تمتاز هذه الليلة – أعني ليلة النصف من شعبان- بشيء؛ بل هي كغيرها من الليالي؛ لأن الأحاديث الواردة في هذا ضعيفة.
 
 
 النقطة الرابعة:
 
تخصيصها بقيام؛
وهذا أيضًا بدعة؛ أنه لم يرد عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم أنه كان يخصص تلك الليلة بقيام؛ بل هي كغيرها من الليالي إن كان الإنسان قد اعتاد أن يقوم الليل؛ فليقم تلك الليلة أسوةً بغيرها من الليالي، وإن كان ليس من عادته أنه يقوم الليل؛ فإنه لا يخصص ليلة النصف من شعبان بقيام؛ لأن ذلك لم يرد عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم.
وأبعد من ذلك أن بعض الناس يخصصها بقيام ركعات معدودة لم ترد عن عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم؛ إذًا لا نخصص ليليتها بقيام.
 
 النقطة الخامسة:
 
 هل يكون تقدير القضاء في هذه الليلة؛ بمعنى:
هل يُقدّر في تلك الليلة بما يكون في تلك السنة؟
 
والجواب: لا؛ ليست ليلة القدر؛ ليلة القدر في رمضان؛ قال الله تعالى: [إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ]؛
أي: القرآن، [ إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3) ] القدر: [1- 3]
وقال الله تعالى: [شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ ] [البقرة: 185]
وعلى هذا فتكون ليلة القدر في رمضان؛ لأنها الليلة التي أنزل الله فيها القرآن، والقرآن نزل في شهر رمضان؛ فيتيعين أن تكون ليلة القدر في رمضان لا في غيره من الشهور، ومن ذلك: ليلة النصف من شعبان؛ فإنها ليست ليلة القدر، ولا يقدر فيها شيءٌ مما يكون في تلك السنة؛ بل هي كغيرها من الليالي.
 
 النقطة السادسة:
 صنع الطعام يوم النصف؛ فإن بعض الناس يصنع طعامًا في يوم النصف من شعبان؛ ليوزعه على الفقراء ويقول: هذا عشا الأم، هذا عشا الأب، أو هذا عشا الوالدين؛ وهذا أيضًا بدعة؛ لأنه لم يرد عن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم ولا عن الصحابة رضي الله عنهم.
فهذه ست نقاط أحصيتها؛ ولعل هناك أشياء أخرى لا أدري عنها، ووجب عليّ أن أُبيِّنَها لكم .
وأسأل الله تعالى أن يجعلنا وإياكم ممن ينشرون السنة
وينذرون عن البدعة، وأن يجعلنا وإياكم هداةً مهتدين،
وأن يحعلنا وإياكم ممن يقتدون ويهتدون بهدي النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم.


-------------------
-----------


 Enam Poin Penting terkait Bulan Sya'ban
 
 Oleh asy-Syaikh al-'Allamah Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin.
 
Amma Ba'd
Wahai kaum muslimin, kita berada di bulan Sya'ban. Kami akan menjelaskan tentangnya dalam enam poin. Kami akan menjelaskan di dalamnya apa yang wajib atas kami untk menjelaskannya. Kita memohon kepada Allah agar memberikan rizki kepada kami dan kepada Anda semua ilmu yang bermanfaat dan amal shalih.
 
 Poin pertama,
Puasa Sya'ban

Apakah bulan Sya'ban memiliki kekhususan untuk dilakukan padanya puasa, dibanding bulan-bulan lainnya?
Jawabannya : Iya. Sesungguhnya dulu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam banyak berpuasa padanya (pada bulan Sya'ban, pen). Hingga beliau berpuasa pada Sya'ban semua kecuali sedikit (yakni beberapa hari saja yang tidak berpuasa).
Atas dasar ini, termasuk sunnah adalah seseorang MEMPERBANYAK PUASA PADA BULAN SYA'BAN, dalam rangka mentauladani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
 
 Poin kedua :
Puasa Nishfu Sya'ban (Pertengahan Sya'ban)

Yakni berpuasa pada hari pertengahan Sya'ban secara khusus. Maka dalam masalah ini, ada beberapa hadits lemah, tidak sah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan tidak boleh diamalkan. Karena segala sesuatu yang tidak sah dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam maka TIDAK BOLEH SESEORANG UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLAH DENGANNYA.
Atas dasar ini, tidak boleh dilakukan puasa pada pertengahan Sya'ban secara khusus. Karena amalan itu tidak ada dasarnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Sesuatu yang tidak ada dasarnya MAKA ITU BID'AH.
 
 
 Poin ketiga :
Tentang Keutamaan Malam Nishfu Sya'ban.

Dalam masalah ini juga ada hadits-hadits yang lemah, tidak sah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Atas dasar itu, malam Nishfu (pertengahan) Sya'ban kedudukannya seperti malam pertengahan Rajab, atau pertengahan Rabi'ul Awal atau akhir, atau pertengahan Jumada, dan bulan-bulan lainnya. Tidak ada kelebihan untuk malam tersebut – yakni malam Nishfu Sya'ban – sedikitpun. KARENA HADITS-HADITS YANG ADA TENTANGNYA ADALAH LEMAH.
 
 
 Poin Keempat :
Mengkhususkan Malam Nishfu Sya'ban dengan Qiyamullail.

Ini juga merupakan BID'AH. Tidak ada dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau dulu mengkhususkan malam tersebut dengan Qiyamullail.
Namun, malam tersebut kedudukannya seperti malam-malam lainnya. Apabila seseorang sudah terbiasa melaksanakan Qiyamullail, maka silakan dia melakukan Qiyamullail pada malam tersebut, melanjutkan kebiasaannya pada malam-malam lainnya. Apabila seseorang bukan kebiasaannya Qiyamullail, maka DIA TIDAK BOLEH MENGKHUSUSKAN MALAM NISHFU SYA'BAN DENGAN QIYAMULLAIL, karena itu tidak ada dasarnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Yang lebih jauh dari ini, bahwa sebagian orang mengkhusus qiyamullail pada malam ini dengan jumlah rakaat tertentu, yang tidak ada dasarnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Jadi, KITA TIDAK MENGKHUSUSKAN MALAM NISHFU SYA'BAN DENGAN QIYAMULLAIL
 
 
 Poin Kelima :
 Benarkah Ada Penentuan Takdir Pada Malam Tersebut?
Maknanya : Apakah Pada malam tersebut (yakni Nishfu Sya'ban) ditentukan Takdir pada tahun tersebut?

Jawabannya : TIDAK. Malam itu bukanlah Lailatul Qadar. Adapun Lailatul Qadar ada pada bulan Ramadhan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Sesungguhnya Kami menurunkannya" yakni al-Qur`an.
"Seseungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur`an) pada Lailatul Qadar. Apakah yang kalian tahu tentang lailatul Qadar? Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." (al-Qadar : 1-3)
 
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman juga, "Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya al-Qur`an." (al-Baqarah : 185)
 
Atas dasar ini, Lailatul Qadar itu ada pada bulan Ramadhan. Karena malam tersebut merupakan malam yang Allah menurunkan al-Qur`an. Al-Qur'an turun pada bulan Ramadhan. Maka pastilah, bahwa Lailatul Qadar itu pada bulan Ramadhan, bukan pada bulan-bulan lainnya. Termasuk malam Nishfu Sya'ban, malam itu bukanlah malam Lailatul Qadar. Pada malam Nishfu Sya'ban tidak ada penentuan Takdir apapun yang terjadi tahun tersebut. Namun malam tersebut adalah seperti malam-malam lainnya.
 
 
 Poin Keenam :
Membuat Makanan pada hari pertengahan Sya'ban.

Sebagian orang membuat makanan pada hari pertengahan Sya'ban, untuk dibagikan kepada kaum fakir, dengan mengatakan, "Ini atas makan malam dari Ibu", "Ini makan malam dari ayah", atau "Ini makan malam dari kedua orang tua". Ini juga BID'AH. Karena itu tidak ada dasarnya dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tidak pula dari shahabat radhiyallahu 'anhum.

 
Inilah enam poin yang aku ketahui. Mungkin saja masih ada hal-hal lain yang tidak aku ketahui, yang wajib atasku untuk menjelaskannya kepada Anda semua.

Aku memohon kepada agar menjadikan kami dan Anda semua termasuk orang-orang yang menebarkan Sunnah dan meninggalkan Bid'ah, menjadikan kami dan Anda semua para pembimbing yang mendapat hidayah, serta menjadikan kami dan Anda semua termasuk orang-orang yang bertauladan dan mengambil bimbingan dari bimbingan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.


~~~~~~~~~~••~~~~~~~•
WhatsApp MiratsulAnbiya Indonesia