Rabu, 25 Desember 2019

KALA AMPUNAN, RAHMAT DAN REJEKI SEKALI BORONG

๐Ÿ’ข๐Ÿ“Œ KALA AMPUNAN, RAHMAT DAN REJEKI SEKALI BORONG
➖➖➖➖

๐Ÿ“ Satu hari, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkisah;

◽️ Seorang Arab Badui datang untuk bertanya kepada Nabi ๏ทบ;

ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡! ุนู„ู…ู†ูŠ ุฎูŠุฑุงً

➖ 'Wahai Rasulullah, ajarkan Aku sebuah kebaikan.'

☑️ Sontak Nabi ๏ทบ pun memegang tangan Arab Badui tadi seraya berkata;

ู‚ู„ ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ

๐Ÿ”ป 'Ucapkanlah Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar.'

⏱ Setelah itu, Arab badui tadi menghitung empat ucapan Nabi ๏ทบ tersebut sambil mengepalkan satu persatu jari jemarinya. Kemudian dia beranjak pergi sambil berfikir sesuatu yang dia dengar tadi.

▫️ Tak lama kemudian, dia pun kembali lagi kepada Nabi ๏ทบ untuk bertanya lebih dalam apa yang telah dia dengar.

๐Ÿ”ป Melihat Arab Badui tadi kembali, Nabi ๏ทบ pun tersenyum sambil berkata;

ุชููƒุฑ ุงู„ุจุงุฆุณُ

'Sepertinya ada seorang yang sedang memikirkan suatu hal.'

▪️ Lantas Arab Badui tadi datang sambil bertanya heran;

ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡! ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡، ูˆุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡، ูˆู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡، ูˆุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ؛ ู‡ุฐุง ู„ู„ู‡، ูู…ุง ู„ูŠ؟

⁉️ 'Wahai Rasulullah, ucapan Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar, semua dzikir ini dipersembahkan untuk Allah. Lalu mana yang untuk saya?'

✔️ Kemudian Nabi ๏ทบ pun menjawab;

 ูŠุง ุฃุนุฑุงุจูŠ، ุฅุฐุง ู‚ู„ุช: ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡ ، ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡: ุตุฏู‚ุช. ูˆุฅุฐุง ู‚ู„ุช: ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ، ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡: ุตุฏู‚ุช. ูˆุฅุฐุง ู‚ู„ุช: ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ، ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡: ุตุฏู‚ุช. ูˆุฅุฐุง ู‚ู„ุช: ุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ ، ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡: ุตุฏู‚ุช.

'Wahai Arab Badui, jika kamu mengucapkan Subhanallah (maha suci Allah), maka Allah menjawab; kamu benar. Dan jika kamu mengucapkan Alhamdulillah (segala puji hanya milik Allah), maka Allah menjawab; kamu benar. Kemudian jika kamu mengucapkan; La ilaha illlallah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka Allah menjawab; kamu benar. Dan jika kamu mengucapkan Allahu Akbar (Allah maha besar), maka Allah menjawab; kamu benar.

๐Ÿ”˜ Setelah itu, saat kamu memanjatkan doa;

ุงู„ู„ู‡ู… ุงุบูุฑ ู„ูŠ

'Ya Allah, ampunilah Aku.'

Allah menjawab;

ู‚ุฏ ูุนู„ุช

'Sungguh Aku telah mengampunimu.'

▫️ Ketika kamu berdoa;

ุงู„ู„ู‡ู… ุงุฑุญู…ู†ูŠ

'Ya Allah, rahmatilah Aku.'

Allah menjawab;

ู‚ุฏ ูุนู„ุช

'Aku telah merahmatimu.'

▫️ Saat kamu berdoa;

ุงู„ู„ู‡ู… ุงุฑุฒู‚ู†ูŠ

'Ya Allah, limpahkanlah rizki kepadaku.'

Allah menjawab;

ู‚ุฏ ูุนู„ุช

'Aku sudah penuhi keinginanmu.'

๐Ÿ’ข Setelah itu, Arab Badui itu pun lantas mengepalkan jari jemarinya saraya menghitung tujuh wasiat Nabi ๏ทบ tersebut. Setelah itu, dia pun pergi berlalu.

๐ŸŒŽ Lihat Ash Shahihah no. 3336
๐Ÿ“ Diterjemahkan oleh: al-Ustadz Abdul Wahid at-Tamimi


⬆️Dinukil dari Channel Telegram WarisanSalaf.Com
▪️ https://t.me/warisansalaf/1800

➖➖➖
๐Ÿ“š WhatsApp Salafy Kendari || http://bit.ly/salafykendari
๐Ÿ“ฎ Channel Telegram || https://telegram.me/salafykendari
๐Ÿ’ป Website || http://ahlussunnahkendari.com

Jumat, 13 Desember 2019

DI BALIK KEMUDI, ANDA BERPERAN

๐Ÿš—๐Ÿ›ต๐ŸšฒDI BALIK KEMUDI, ANDA BERPERAN....

(Nasihat dan kabar gembira untuk tim pengantar asatidzah berdakwah)

Tujuan kita sama....

Jalan yang ingin kita lalui membentang di depan. Jalannya Nabi dan para pengikutnya...

Berdakwah di jalan Allah, dengan berbagai peran yang ingin kita jalani.

ู‚ُู„ْ ู‡َุฐِู‡ِ ุณَุจِูŠู„ِูŠ ุฃَุฏْุนُูˆ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„َّู‡ِ ุนَู„َู‰ ุจَุตِูŠุฑَุฉٍ ุฃَู†َุง ูˆَู…َู†ِ ุงุชَّุจَุนَู†ِูŠ...

Katakanlah (Wahai Muhammad): Ini adalah jalanku, aku berdakwah (mengajak manusia) kepada Allah, di atas bashirah (ilmu dan keyakinan). Itulah yang dilalui oleh aku (Nabi) dan orang-orang yang mengikuti aku...(Q.S Yusuf ayat 108)

Kita ingin ikut ambil bagian dalam dakwah ini, karena itu kebutuhan kita. Sekalipun kita tidak berperan di dalamnya, Allah pasti tetap memperjalankan dakwah ini. Allah pilih orang-orang lain yang mencintaiNya. Sebagaimana jika ada orang yang keluar dari agama Allah, Allah tidak butuh dengan mereka. Allah tidak dirugikan sedikitpun. Allah akan datangkan pengganti yang jauh lebih baik bagi mereka. Para pengganti itu adalah orang-orang yang Allah cinta kepada mereka, dan mereka pun cinta kepada Allah.

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขَู…َู†ُูˆุง ู…َู†ْ ูŠَุฑْุชَุฏَّ ู…ِู†ْูƒُู…ْ ุนَู†ْ ุฏِูŠู†ِู‡ِ ูَุณَูˆْูَ ูŠَุฃْุชِูŠ ุงู„ู„َّู‡ُ ุจِู‚َูˆْู…ٍ ูŠُุญِุจُّู‡ُู…ْ ูˆَูŠُุญِุจُّูˆู†َู‡ُ...

Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kalian yang murtad (keluar) dari agamanya, Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah cinta kepada mereka dan mereka pun cinta kepadaNya...(Q.S al-Maaidah ayat 54)

Dalam dakwah ini kita berbagi peran. Karena Allah anugerahkan kepada kita hal yang tidak mesti serupa. Tinggal bagaimana kita berjuang bersama, bersinergi. 
Masing-masing kita ada kelebihan. Sebagaimana pula kekurangan tak luput dari tiap kita. Tapi orang beriman itu saling menguatkan satu sama lain. Untuk itulah kita berharap rahmat Allah.

ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ُูˆู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชُ ุจَุนْุถُู‡ُู…ْ ุฃَูˆْู„ِูŠَุงุกُ ุจَุนْุถٍ ูŠَุฃْู…ُุฑُูˆู†َ ุจِุงู„ْู…َุนْุฑُูˆูِ ูˆَูŠَู†ْู‡َูˆْู†َ ุนَู†ِ ุงู„ْู…ُู†ْูƒَุฑِ ูˆَูŠُู‚ِูŠู…ُูˆู†َ ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ ูˆَูŠُุคْุชُูˆู†َ ุงู„ุฒَّูƒَุงุฉَ ูˆَูŠُุทِูŠุนُูˆู†َ ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฑَุณُูˆู„َู‡ُ ุฃُูˆู„َุฆِูƒَ ุณَูŠَุฑْุญَู…ُู‡ُู…ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَุฒِูŠุฒٌ ุญَูƒِูŠู…ٌ

Orang-orang beriman laki maupun wanita, sebagian mereka adalah wali (yang mencintai dan menolong) sebagian yang lain. Mereka memerintahkan kepada yang ma’ruf, dan melarang dari yang munkar. Mereka menegakkan sholat, menunaikan zakat, taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu adalah orang-orang yang akan mendapat rahmat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Q.S atTaubah ayat 71)

Kita sadar bahwa ilmu adalah penerang bagi kehidupan. Ilmu Quran dan Sunnah dengan pemahaman Sahabat Nabi, adalah lentera kebutuhan seluruh manusia di dunia ini. Tanpa terkecuali.

Kita ingin ilmu itu tersebar. Kita pun ingin seluruh kaum muslimin menikmati ilmu itu dalam sajian yang terbaik. 

Anda adalah sang pengantar itu. Mengantarkan ilmu agar tersaji tepat waktu. Di masjid-masjid, kaum muslimin menunggu.

Salah satu periode dalam kehidupan dan kepemimpinan Umar bin Abdil Aziz, disyukuri oleh para Ulama di masa itu maupun setelahnya. Salah satu kebaikan yang dirasakan benar oleh kaum muslimin adalah tersebarnya ilmu. Masjid makmur dengan penyebaran ilmu.

Sesungguhnya, Umar bin Abdil Aziz sang alim dan pemimpin di masa itu, benar-benar memerintahkan dan menekankan penyebaran ilmu. Ilmu harus disebarkan, ketika sunnah banyak yang dimatikan (dilalaikan dan dilupakan).

Umar bin Abdil Aziz menulis surat pada para pejabat di wilayah-wilayah yang tersebar:

ุฃَู…َّุง ุจَุนْุฏُ ูَุฃْู…ُุฑْ ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ุฃَู†ْ ูŠَู†ْุดُุฑُูˆْุง ุงู„ْุนِู„ْู…َ ูِูŠ ู…َุณَุงุฌِุฏِู‡ِู…ْ ูَุฅِู†َّ ุงู„ุณُّู†َّุฉَ ูƒَุงู†َุชْ ู‚َุฏْ ุฃُู…ِูŠْุชَุชْ

Amma Ba’du. Perintahkan kepada orang-orang yang berilmu untuk menyebarkan ilmu di masjid-masjid mereka. Sesungguhnya Sunnah telah dimatikan (riwayat al-Khothib al-Baghdaadiy dalam al-Jaami’ li Akhlaaqir Roowiy wa Adaabis Saami’)

Idealnya, ilmu itu didatangi. Orang berilmu mengajar di dekat domisilinya. Umat yang berdatangan menimba ilmu dan mendulang faidah dari beliau.

Namun, tidak selalu kondisi ideal itu terpenuhi. Orang berilmu sedikit. Sedangkan ilmu dibutuhkan di berbagai tempat. Di masjid ini, di masjid itu, seakan mereka berteriak memanggil sang pemilik ilmu. Lisanul Haal mereka berteriak dan berseru.

Sufyan ats-Tsauriy rahimahullah adalah salah satu figur teladan, alim, yang bersemangat tinggi untuk mengajarkan ilmu pada yang benar-benar membutuhkan. Meski harus datang ke rumah orang itu. Sufyan ats-Tsauriy rahimahullah menyatakan:

ูˆَุงู„ู„ู‡ِ ู„َูˆْ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„َّุฐِูŠ ูŠَุทْู„ُุจُ ู‡َุฐَุง ุงู„ْุนِู„ْู…َ ู„َุง ูŠُุฑِูŠุฏُ ุจِู‡ِ ุฅِู„َّุง ู…َุง ุนِู†ْุฏَ ุงู„ู„ู‡ِ ู„َูƒُู†ْุชُ ุฃَู†َุง ุงู„َّุฐِูŠ ุขุชِูŠู‡ِ ูِูŠ ู…َู†ْุฒِู„ِู‡ِ ูَุฃُุญَุฏِّุซُู‡ُ ุจِู…َุง ุนِู†ْุฏِูŠ ู…ِู…َّุง ุฃَุฑْุฌُูˆ ุฃَู†ْ ูŠَู†ْูَุนَู‡ُ ุงู„ู„ู‡ُ ุจِู‡ِ

Demi Allah, kalau aku tahu ada orang yang mencari ilmu ini, tidak menginginkan kecuali (pahala dan kebaikan) yang ada di sisi Allah (ikhlas karena Allah), aku akan mendatangi rumahnya, menyampaikan hadits yang aku ketahui, dengan harapan semoga Allah memberikan manfaat kepadanya dengan itu (riwayat Abu Nuaim dalam Hilyatul Awliyaa’ (6/369))

Wahai saudaraku...

Anda mengantarkan asatidzah menyebarkan ilmu. Peran anda tidak bisa diremehkan. Meski anda tidak banyak dikenal. 

Para pengantar ustadz itu tidak akan diingat jika ustadz sampai di tempat ta’lim pada waktu yang tepat. Tapi ketika ustadz terlambat, mereka bisa jadi pihak pertama yang diingat untuk siap dihujat. Padahal sang sopir sudah berjibaku, agar ustadz bisa tepat waktu. Namun, qoddarallah, tak selamanya terwujud keinginan dan harapan itu. Tapi perjuangan anda tidak akan sia-sia.

ูˆَุงุตْุจِุฑْ ูَุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู„َุง ูŠُุถِูŠุนُ ุฃَุฌْุฑَ ุงู„ْู…ُุญْุณِู†ِูŠู†َ

Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan (Q.S Huud ayat 115)

Anda benar-benar banyak membantu. Anda berusaha agar ustadz selamat dalam perjalanan yang terhormat.  Sekian kelelahan dan kepenatan tereduksi, biidznillah, dengan sebab bantuan anda. Hingga sang ustadz bisa menyampaikan ilmu secara optimal. Bahkan waktu murajaah ilmu menjadi lebih banyak.

Sekian orang yang hadir di majelis ilmu itu benar-benar menerima manfaat. Manfaat itu dari Allah. Anda ikut berperan menjadi sebab hadirnya manfaat itu. Si fulan mendapat faidah yang membuatnya meninggalkan kemaksiatan. Si ‘Allaan mendapat faidah yang membuatnya meninggalkan kelompok yang menyimpang. Sekian pihak bertambah perasaan takutnya kepada Allah, semakin bersemangat menjalankan ketaatan. 

Siapa pengantarnya? Anda.

Mungkin anda tidak berharap syukur mereka, dan itulah seharusnya. Namun Allah adalah Yang Maha Bersyukur. Amal yang sedikit, Dia lipatgandakan berlipat-lipat dalam jumlah yang tidak disangka-sangka oleh pengamalnya. Ikhlaskan niat untuk Dia satu-satunya Yang Maha Bersyukur.

...ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุบَูُูˆุฑٌ ุดَูƒُูˆุฑٌ

...Sesungguhnya Allah, Maha Pengampun lagi Maha Bersyukur (Q.S asy-Syuura ayat 23)

Di sebagian daerah, dibentuk Tim Transportasi Dakwah. Suatu hal yang patut disyukuri. Keberadaannya sangat membantu terselenggaranya dakwah Ahlussunnah yang kontinyu dan berkesinambungan. 

Ada yang bertugas mengatur jadwal dan pengantar. Ada yang sekedar mengirim dana bantuan. Ada yang hanya meminjamkan kendaraan. Ada pula yang membantu mengemudikan. Semua terlibat dalam kebaikan. Semoga Allah menolongnya untuk istiqomah.

Sebelum kita tutup tulisan ini. Ada 2 kisah pengantar Nabi. Yang namanya diabadikan dalam Sunnah. Karena ia ikut mengantar, walaupun sekedar menemani, atau menjaga Nabi yang tertidur di kendaraannya. Namanya pun abadi. Bahkan ada yang mendapat doa dari Nabi.

✅Kisah pertama: 

Yusya’ bin Nun, menemani perjalanan Nabi Musa menimba ilmu dari Khidhr. Ia membantu membawakan makanan. Kisahnya selalu dibaca kaum beriman dalam surat al-Kahfi. Ayat 60-65. Namanya pun terabadikan dalam Sunnah Nabi. Ada di Shahih Muslim, juga Shahih al-Bukhari.


✅Kisah kedua: Sahabat Nabi Abu Qotadah.

Abu Qotadah ikut dalam rombongan safar bersama Nabi. Dalam satu kesempatan beliau berada dekat dengan kendaraan Nabi. Beliau melihat beberapa kali Nabi tertidur, dan hampir jatuh. Abu Qotadah sigap menahan Nabi agar tidak terjatuh. Nabi pun mendoakan beliau. Kisah ini tersebut dalam Shahih Muslim.

ุนَู†ْ ุฃَุจِู‰ ู‚َุชَุงุฏَุฉَ ู‚َุงู„َ ุฎَุทَุจَู†َุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูَู‚َุงู„َ « ุฅِู†َّูƒُู…ْ ุชَุณِูŠุฑُูˆู†َ ุนَุดِูŠَّุชَูƒُู…ْ ูˆَู„َูŠْู„َุชَูƒُู…ْ ูˆَุชَุฃْุชُูˆู†َ ุงู„ْู…َุงุกَ ุฅِู†ْ ุดَุงุกَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุบَุฏًุง ». ูَุงู†ْุทَู„َู‚َ ุงู„ู†َّุงุณُ ู„ุงَ ูŠَู„ْูˆِู‰ ุฃَุญَุฏٌ ุนَู„َู‰ ุฃَุญَุฏٍ - ู‚َุงู„َ ุฃَุจُูˆ ู‚َุชَุงุฏَุฉَ - ูَุจَูŠْู†َู…َุง ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูŠَุณِูŠุฑُ ุญَุชَّู‰ ุงุจْู‡َุงุฑَّ ุงู„ู„َّูŠْู„ُ ูˆَุฃَู†َุง ุฅِู„َู‰ ุฌَู†ْุจِู‡ِ - ู‚َุงู„َ - ูَู†َุนَุณَ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ -ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู…- ูَู…َุงู„َ ุนَู†ْ ุฑَุงุญِู„َุชِู‡ِ ูَุฃَุชَูŠْุชُู‡ُ ูَุฏَุนَู…ْุชُู‡ُ ู…ِู†ْ ุบَูŠْุฑِ ุฃَู†ْ ุฃُูˆู‚ِุธَู‡ُ ุญَุชَّู‰ ุงุนْุชَุฏَู„َ ุนَู„َู‰ ุฑَุงุญِู„َุชِู‡ِ - ู‚َุงู„َ - ุซُู…َّ ุณَุงุฑَ ุญَุชَّู‰ ุชَู‡َูˆَّุฑَ ุงู„ู„َّูŠْู„ُ ู…َุงู„َ ุนَู†ْ ุฑَุงุญِู„َุชِู‡ِ - ู‚َุงู„َ - ูَุฏَุนَู…ْุชُู‡ُ ู…ِู†ْ ุบَูŠْุฑِ ุฃَู†ْ ุฃُูˆู‚ِุธَู‡ُ ุญَุชَّู‰ ุงุนْุชَุฏَู„َ ุนَู„َู‰ ุฑَุงุญِู„َุชِู‡ِ - ู‚َุงู„َ - ุซُู…َّ ุณَุงุฑَ ุญَุชَّู‰ ุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ู…ِู†ْ ุขุฎِุฑِ ุงู„ุณَّุญَุฑِ ู…َุงู„َ ู…َูŠْู„َุฉً ู‡ِู‰َ ุฃَุดَุฏُّ ู…ِู†َ ุงู„ْู…َูŠْู„َุชَูŠْู†ِ ุงู„ุฃُูˆู„َูŠَูŠْู†ِ ุญَุชَّู‰ ูƒَุงุฏَ ูŠَู†ْุฌَูِู„ُ ูَุฃَุชَูŠْุชُู‡ُ ูَุฏَุนَู…ْุชُู‡ُ ูَุฑَูَุนَ ุฑَุฃْุณَู‡ُ ูَู‚َุงู„َ « ู…َู†ْ ู‡َุฐَุง ». ู‚ُู„ْุชُ ุฃَุจُูˆ ู‚َุชَุงุฏَุฉَ. ู‚َุงู„َ « ู…َุชَู‰ ูƒَุงู†َ ู‡َุฐَุง ู…َุณِูŠุฑَูƒَ ู…ِู†ِّู‰ ». ู‚ُู„ْุชُ ู…َุง ุฒَุงู„َ ู‡َุฐَุง ู…َุณِูŠุฑِู‰ ู…ُู†ْุฐُ ุงู„ู„َّูŠْู„َุฉِ. ู‚َุงู„َ « ุญَูِุธَูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุจِู…َุง ุญَูِุธْุชَ ุจِู‡ِ ู†َุจِูŠَّู‡ُ »

dari Abu Qotadah –semoga Allah meridhainya- ia berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam berkhutbah kepada kami, beliau bersabda: << Sesungguhnya kalian akan berjalan pada sore dan malam kalian dan kalian InsyaAllah besok akan menemukan air >> Maka manusiapun berjalan tidak menoleh satu sama lain (masing-masing sibuk mencari air, pent). Abu Qotadah mengatakan: Pada saat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam berjalan, hingga tengah malam, aku pada saat itu berada di sisi beliau. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mengantuk, beliau mulai condong tubuhnya ke kendaraannya. Maka akupun menyangga beliau tanpa membangunkan beliau hingga beliau tegak di atas kendaraannya. Beliau terus berjalan hingga telah berlalu mayoritas waktu malam beliau (kembali) condong ke kendaraannya. Akupun menopang beliau tanpa membangunkan beliau hingga beliau tegak di atas kendaraannya. Teruslah beliau berjalan hingga di akhir waktu sahur, tubuh beliau condong ke kendaraannya. Lebih condong dibandingkan dua keadaan sebelumnya hingga beliau hampir terjatuh. Akupun menopang (tubuh beliau) sehingga beliau mengangkat kepalanya dan berkata: Siapa ini? Aku mengatakan: Abu Qotadah. Beliau bertanya: Sejak kapan engkau melakukan demikian dalam perjalanan ini? Sejak (masuk) malam ini saya selalu melakukan demikian. Nabi berkata: Semoga Allah menjagamu sebagaimana engkau menjaga Nabi-Nya (H.R Muslim)

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menguatkan dan mengokohkan dakwah Ahlusunnah di mana pun berada....

(Abu Utsman Kharisman)


๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

Rabu, 11 Desember 2019

PELAJARAN BERHARGA DARI PERCAKAPAN AL-MUZANI DENGAN ASY-SYAFI’I

๐Ÿ’๐Ÿ“PELAJARAN BERHARGA DARI PERCAKAPAN AL-MUZANI DENGAN ASY-SYAFI’I

Al-Imam al-Muzani rahimahullah menyatakan:

ุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุฃَุญَุฏٌ ูŠُุฎْุฑِุฌُ ู…َุง ูِูŠ ุถَู…ِูŠุฑِูŠ ูˆَู…َุง ุชَุนَู„َّู‚َ ุจِู‡ِ ุฎَุงุทِุฑِูŠ ู…ِู†ْ ุฃَู…ْุฑِ ุงู„ุชَّูˆْุญِูŠْุฏِ، ูَุงู„ุดَّุงูِุนِูŠُّ ูَุตِุฑْุชُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ، ูˆَู‡ُูˆَ ูِูŠ ู…َุณْุฌِุฏِ ู…ِุตْุฑَ ูَู„َู…َّุง ุฌَุซَูˆْุชُ ุจَูŠْู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ู‚ُู„ْุชُ: ู‡َุฌَุณَ ูِูŠ ุถَู…ِูŠุฑِูŠ ู…َุณْุฃَู„َุฉٌ ูِูŠ ุงู„ุชَّูˆْุญِูŠْุฏِ ูَุนَู„ِู…ْุชُ ุฃَู†َّ ุฃَุญَุฏุงً ู„ุงَ ูŠَุนْู„َู…ُ ุนِู„ْู…َูƒَ ูَู…َุง ุงู„َّุฐِูŠ ุนِู†ْุฏَูƒَ؟ ูَุบَุถِุจَ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ: ุฃุชَุฏْุฑِูŠ ุฃَูŠْู†َ ุฃَู†ْุชَ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู†َุนَู…ْ ู‚َุงู„َ: ู‡َุฐَุง ุงู„ู…َูˆْุถِุนُ ุงู„َّุฐِูŠ ุฃَุบْุฑَู‚َ ุงู„ู„ู‡ُ ูِูŠْู‡ِ ูِุฑْุนَูˆْู†َ ุฃَุจَู„َุบَูƒَ ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ -ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ- ุฃَู…َุฑَ ุจِุงู„ุณُّุคَุงู„ِ ุนَู†ْ ุฐَู„ِูƒَ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู„ุงَ ู‚َุงู„َ: ู‡َู„ْ ุชَูƒَู„َّู…َ ูِูŠْู‡ِ ุงู„ุตَّุญَุงุจَุฉُ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู„ุงَ ู‚َุงู„َ: ุชَุฏْุฑِูŠ ูƒَู…ْ ู†َุฌْู…ุงً ูِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู„ุงَ ู‚َุงู„َ: ูَูƒَูˆْูƒَุจٌ ู…ِู†ْู‡َุง: ุชَุนْุฑِูُ ุฌِู†ْุณَู‡ُ ุทُู„ُูˆْุนَู‡ُ ุฃُูُูˆู„َู‡ُ ู…ِู…َّ ุฎُู„ِู‚َ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู„ุงَ ู‚َุงู„َ: ูَุดَูŠْุกٌ ุชَุฑَุงู‡ُ ุจِุนَูŠْู†ِูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ุฎَู„ْู‚ِ ู„َุณْุชَ ุชَุนْุฑِูُู‡ُ ุชَุชَูƒَู„َّู…ُ ูِูŠ ุนِู„ْู…ِ ุฎุงู„ู‚ู‡؟ ุซู… ุณุฃู„ู†ูŠ ุนู† ู…ุณุฃู„ุฉ ููŠ ุงู„ูˆُุถُูˆْุกِ ูَุฃَุฎْุทَุฃْุชُ ูِูŠْู‡َุง ูَูَุฑَّุนَู‡َุง ุนَู„َู‰ ุฃَุฑْุจَุนَุฉِ ุฃَูˆْุฌُู‡ٍ، ูَู„َู…ْ ุฃُุตِุจْ ูِูŠ ุดَูŠْุก ู…ِู†ْู‡ُ ูَู‚َุงู„َ: ุดَูŠْุกٌ ุชَุญْุชَุงุฌُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ูِูŠ ุงู„ูŠَูˆْู…ِ ุฎَู…ْุณَ ู…َุฑَّุงุชٍ ุชَุฏَุนُ ุนِู„ْู…َู‡ُ، ูˆَุชَุชَูƒَู„َّูُ ุนِู„ْู…َ ุงู„ุฎَุงู„ِู‚ِ ุฅِุฐَุง ู‡َุฌَุณَ ูِูŠ ุถَู…ِูŠุฑِูƒَ ุฐَู„ِูƒَ ูَุงุฑْุฌِุนْ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุฅِู„َู‰ ู‚َูˆْู„ِู‡ِ ุชุนَุงู„َู‰: {ูˆَุฅِู„َู‡ُูƒُู…ْ ุฅِู„َู‡ٌ ูˆَุงุญِุฏٌ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ู‡ُูˆَ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ، ุฅِู†َّ ูِูŠ ุฎَู„ْู‚ِ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ} ุงู„ุขูŠุฉ [ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 163، 164] ، ูَุงุณْุชَุฏِู„َّ ุจِุงู„ู…َุฎْู„ُูˆْู‚ِ ุนَู„َู‰ ุงู„ุฎَุงู„ِู‚ِ ูˆَู„ุงَ ุชَุชَูƒَู„َّูْ ุนِู„ْู…َ ู…َุง ู„َู…ْ ูŠَุจْู„ُุบْู‡ُ ุนَู‚ْู„ُูƒَ ู‚َุงู„َ: ูَุชُุจْุช

Jika ada seseorang yang bisa mengeluarkan (permasalahan) yang ada dalam batin dan pikiranku terkait permasalahan tauhid, itulah asy-Syafi’i. Aku pun mendatangi beliau pada saat beliau berada di masjid Mesir. Ketika aku berlutut di hadapan beliau aku berkata: Terbisikkan dalam diri saya permasalahan tauhid. Saya mengetahui bahwasanya tidak ada yang berilmu seperti anda. Apa ilmu yang bisa anda sampaikan kepada saya? Asy-Syafi’i marah dan berkata: Tidakkah engkau tahu engkau berada di mana? Saya berkata: Ya. Asy-Syafi’i berkata: Ini adalah tempat Allah menenggelamkan Firaun. Apakah sampai berita kepadamu bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk bertanya tentang (masalah tauhid) yang kau tanyakan itu? Aku (al-Muzani) berkata: Tidak. Asy-Syafi’i berkata: Apakah para Sahabat berbicara tentang itu? Al-Muzani berkata: Tidak. Asy-Syafi’i berkata: Apakah engkau tahu berapa jumlah bintang di langit? Aku (al-Muzani) berkata: Tidak. Gugusan bintang itu, tahukah engkau jenisnya, tempat keluar dan tenggelamnya, dan dari apa ia dicipta? Aku berkata: Tidak. Asy-Syafi’i berkata: Sesuatu dari makhluk yang engkau lihat sendiri dengan mata kepalamu, tapi engkau tidak tahu. Kemudian engkau akan berbicara tentang Sang Penciptanya? (al-Muzani menyatakan): Kemudian beliau (asy-Syafi’i) bertanya kepadaku tentang masalah wudhu’, saya salah menjawabnya. Kemudian beliau membagi pertanyaan itu menjadi 4 hal, jawaban saya masih juga tidak ada yang benar. Asy-Syafi’i berkata: Sesuatu yang engkau butuhkan dalam sehari (semalam) 5 kali saja, engkau tidak mengetahuinya, namun kemudian engkau memberat-beratkan diri untuk mengetahui tentang Sang Pencipta. Jika terbetik dalam pikiranmu hal semacam itu, kembalikanlah kepada Allah, dan kepada firmanNya:

ูˆَุฅِู„َู‡ُูƒُู…ْ ุฅِู„َู‡ٌ ูˆَุงุญِุฏٌ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ู‡ُูˆَ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ، ุฅِู†َّ ูِูŠ ุฎَู„ْู‚ِ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ
Dan sesembahan kalian adalah sesembahan yang satu. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi....(Q.S al-Baqoroh ayat 163-164)

(asy-Syafi’i berkata) Ambillah petunjuk dari (tanda-tanda kekuasaan Allah) pada makhluk untuk mengetahui (keagungan) Sang Pencipta. Jangan memberat-beratkan diri untuk mengetahui sesuatu yang akalmu tidak bisa mencapainya. Al-Muzani berkata: Aku pun bertaubat dari itu. 

(Siyar A’lamin Nubalaa’ karya adz-Dzahabiy (10/32))

Di antara penjelasan dan pelajaran yang bisa dipetik dari percakapan al-Muzani dengan asy-Syafi’i tersebut:

1. al-Muzani adalah murid al-Imam asy-Syafi’i yang sangat dekat. Bahkan beliau termasuk yang memandikan jenazah al-Imam asy-Syafi’i. Nampak dari dialog tersebut bahwasanya hal yang dikonsultasikan oleh al-Muzani kepada asy-Syafi’i bukan hanya masalah fiqh, namun juga masalah akidah. Al-Muzani juga mengambil ilmu akidah dari asy-Syafi’i.

2. Permasalahan tauhid yang dimaksudkan oleh al-Muzani – wallaahu A’lam – adalah tentang kaifiyat Dzat maupun kaifiyat Sifat-Sifat Allah, seperti apa atau seperti bagaimana, itu terbetik dalam pikiran beliau. Asy-Syafi’i pun membimbing al-Muzani untuk tidak larut memikirkan hal itu. Karena tidak ada yang mengetahui kaifiyatnya kecuali hanya Allah semata. Manusia sangat terbatas daya pikirnya. Bukankah hal itu tidak pernah diperintahkan oleh Nabi untuk ditanyakan. Juga tidak pernah dibahas oleh para Sahabat Nabi. 

Asy-Syafi’i mengarahkan al-Muzani agar lebih memikirkan makhluk-makhluk Allah untuk semakin menguatkan pengagungan terhadapNya.
 Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

ุชَูَูƒَّุฑُูˆْุง ูِู‰ ุฎَู„ْู‚ِ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَู„ุงَ ุชَูَูƒَّุฑُูˆุง ูِู‰ ุงู„ู„ู‡ِ

Berpikirlah tentang makhluk Allah, janganlah berfikir tentang (kaifiyat Dzat atau Sifat) Allah (H.R arRofi’i, dihasankan Syaikh al-Albany dalam Shahihul Jami’)

Beliau juga berdalil dengan Quran surat al-Baqoroh ayat 163-164.

3. Bukanlah maknanya al-Imam asy-Syafi’i melarang membahas masalah tauhid secara mutlak. Namun yang beliau larang adalah pembahasan yang tidak diperintahkan Nabi untuk ditanyakan, juga tidak dibahas oleh Sahabat Nabi.

Adapun permasalahan tauhid maupun akidah yang  dibahas oleh para Sahabat dan dijelaskan atau disetujui oleh Nabi, adalah ilmu yang harus dipelajari dan diamalkan. Bahkan pembahasan tauhid dan akidah adalah inti dakwah para Nabi dan Rasul.

ูˆَู„َู‚َุฏْ ุจَุนَุซْู†َุง ูِูŠ ูƒُู„ِّ ุฃُู…َّุฉٍ ุฑَุณُูˆู„ًุง ุฃَู†ِ ุงุนْุจُุฏُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุงุฌْุชَู†ِุจُูˆุง ุงู„ุทَّุงุบُูˆุชَ... 

Dan sungguh Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat untuk mendakwahkan agar mereka beribadah hanya kepada Allah dan menjauhi Thaghut (segala hal yang diperlakukan melampaui batas dalam hal diibadahi, diikuti, dan ditaati)...(Q.S anNahl ayat 36)

Nabi juga memerintahkan kepada Muadz bin Jabal yang akan berangkat berdakwah ke Yaman, agar materi pertama kali yang disampaikan adalah untuk mentauhidkan Allah:

ุฅِู†َّูƒَ ุชَู‚ْุฏَู…ُ ุนَู„َู‰ ู‚َูˆْู…ٍ ู…ِู†ْ ุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูَู„ْูŠَูƒُู†ْ ุฃَูˆَّู„َ ู…َุง ุชَุฏْุนُูˆู‡ُู…ْ ุฅِู„َู‰ ุฃَู†ْ ูŠُูˆَุญِّุฏُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ุชَุนَุงู„َู‰

Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum Ahlul Kitab. Jadikanlah pertama kali yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah Ta’ala (H.R al-Bukhari dari Ibnu Abbas)

4. Nampak jelas dari dialog tersebut bahwa al-Imam asy-Syafi’i menjadikan manhaj Salaf sebagai rujukan. Jika suatu permasalahan agama tidak pernah diperitahkan oleh Nabi untuk ditanyakan, dan juga tidak pernah dibahas oleh para Sahabat, janganlah memberat-beratkan diri untuk membahasnya. 

Semoga Allah merahmati beliau berdua, al-Imam asy-Syafi’i dan al-Muzani...

(Abu Utsman Kharisman)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

Sabtu, 07 Desember 2019

KEDUDUKAN HADITS MENGADZANI BAYI SETELAH LAHIR

KEDUDUKAN HADITS MENGADZANI BAYI SETELAH LAHIR

Pertanyaan di group al-I’tishom sebelumnya:

Bagaimana kedudukan hadits mengadzani bayi setelah lahir?

๐Ÿ’กJawaban:

Hadits mengadzani bayi setelah lahir memiliki 3 jalur periwayatan utama.

✅Riwayat jalur pertama:

ุนَู†ْ ุนُุจَูŠْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ِ ุฃَุจِูŠ ุฑَุงูِุนٍ ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠู‡ِ ู‚َุงู„َ ุฑَุฃَูŠْุชُ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฃَุฐَّู†َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†ِ ุงู„ْุญَุณَู†ِ ุจْู†ِ ุนَู„ِูŠٍّ ุญِูŠู†َ ูˆَู„َุฏَุชْู‡ُ ูَุงุทِู…َุฉُ ุจِุงู„ุตَّู„َุงุฉِ

Dari Ubaidillah bin Abi Rofi’ dari ayahnya beliau berkata: Saya melihat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam adzan di telinga al-Hasan bin ‘Ali ketika dilahirkan Fathimah, dengan (adzan) sholat (H.R Ahmad, atTirmidzi, dan lainnya).

Jalur riwayat ini memiliki perawi bernama ‘Ashim bin Ubaidillah. Dia adalah perawi yang lemah menurut para Ulama. Abu Zur’ah dan Abu Hatim menyatakan dia adalah munkarul hadits. Sufyan bin Uyainah menyatakan: para syaikh menghindari hadits dari ‘Ashim bin Ubaidillah. Namun, Syu’bah bin al-Hajjaj meriwayatkan hadits darinya. Syu’bah bin al-Hajjaj dikenal sebagai seorang yang sangat selektif dalam mengambil periwayatan hadits. Al-Imam Malik heran dengan sikap Syu’bah bin al-Hajjaj yang mengambil periwayatan dari ‘Ashim bin Ubaidillah padahal dia adalah perawi yang lemah. Ibnu Hibban menyatakan bahwa ia lemah karena lemahnya hafalannya sehingga banyak salah. Ibnu ‘Adi menyatakan bahwa ia meski lemah, namun haditsnya ditulis (untuk dicari jalur penguat lainnya, pent). Al-‘Ijliy menyatakan bahwa ia tidak mengapa. Dimaklumi bahwa al-‘Ijliy termasuk Ulama yang bermudah-mudahan dalam penilaian terhadap perawi.

✅Riwayat jalur kedua:

ุนَู†ْ ุญُุณَูŠْู†ٍ ู‚َุงู„َ : ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ : ู…َู†ْ ูˆُู„ِุฏَ ู„َู‡ُ ูˆَู„َุฏٌ ูَุฃَุฐَّู†َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†ِู‡ِ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰ ูˆَุฃَู‚َุงู…َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†ِู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰ ู„َู…ْ ุชَุถُุฑَّู‡ُ ุฃُู…ُّ ุงู„ุตِّุจْูŠَุงู†ِ

Dari Husain beliau berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa yang dilahirkan untuknya seorang anak, kemudian dia mengadzani di telinga kanan dan iqomat di telinga kiri, maka tidak akan memudhorotkannya Ummus Shibyaan (Jin yang mengikutinya atau hembusan angin)(H.R Abu Ya’la)

Di dalam sanad riwayat ini terdapat perawi yang bernama Marwan bin Salim al-Ghiffary yang dinyatakan matruk (ditinggalkan) oleh al-Haytsamiy dalam Majmauz Zawaaid. Ibnu Abi Hatim pernah bertanya kepada ayahnya, Abu Hatim tentang Marwan bin Salim al-Ghiffariy ini. Abu Hatim menyatakan: munkarul hadits jiddan, dhaiful hadits. Maka Ibnu Abi Hatim bertanya: Apakah haditsnya ditinggalkan? Abu Hatim menyatakan : Tidak. Tapi haditsnya ditulis (sebagai pertimbangan jika ada jalur penguat lain, pent)(al-Jarh wat Ta’diil (8/275)).

✅Riwayat jalur ketiga:

ุนَู†ِ ุงุจْู†ِ ุนَุจَّุงุณٍ : ุฃَู†َّ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ :  ุฃَุฐَّู†َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†ِ ุงู„ْุญَุณَู†ِ ุจْู†ِ ุนَู„ِูŠٍّ ูŠَูˆْู…َ ูˆُู„ِุฏَ ูَุฃَุฐَّู†َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†ِู‡ِ ุงู„ْูŠُู…ْู†َู‰ ูˆَุฃَู‚َุงู…َ ูِูŠ ุฃُุฐُู†ِู‡ِ ุงู„ْูŠُุณْุฑَู‰

Dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam adzan di telinga al-Hasan bin ‘Ali pada hari kelahirannya. Beliau adzan di telinga kanan dan iqomat di telinga kiri (H.R al-Baihaqiy dalam Syuabul Iman dan beliau menyatakan bahwa sanad hadits ini lemah)

Jalur periwayatan ini memiliki perawi yang bernama Muhammad bin Yunus al-Kudaimiy. Ibnu Hibban menyatakannya sebagai pemalsu hadits. Demikian juga Abu Dawud mengkategorikannya sebagai pendusta. Sedangkan Ahmad bin Hanbal menyatakan bahwa dulunya Muhammad bin Yunus al-Kudaimiy adalah dikenal baik dan haditsnya baik. Tidaklah didapati ada cela darinya kecuali karena ia bersahabat dengan Sulaiman asy-Syaadzakuuniy (Tahdziibut Tahdziib karya al-Hafidz Ibn Hajar (9/476)). Sedangkan Sulaiman asy-Syaadzakuuniy dikenal sebagai pendusta.

๐Ÿ“„๐Ÿ”นKetiga jalur periwayatan di atas masing-masingnya lemah. Namun yang menjadi perbedaan pendapat para Ulama adalah : bisakah ketiga jalur itu saling menguatkan sehingga paling tidak sampai derajat hasan? Syaikh al-Albaniy awalnya menghasankan hadits itu dalam Sunan atTirmidzi, namun setelah beliau mengkaji ulang beliau menilai bahwa riwayat Abu Rofi’ (jalur riwayat pertama) tidak bisa dikuatkan dengan jalur lain karena perawi-perawi yang pendusta. Beliau kemudian melemahkannya dalam Silsilah ad-Dhaifah. Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad sepertinya cenderung pada pendapat Syaikh al-Albany yang terakhir ini dalam syarh Sunan Abi Dawud.

Sedangkan sebagian Ulama’ menyatakan bahwa adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir bisa diamalkan. Jalur – jalur periwayatan yang ada bisa menguatkan.

Ulama yang berpendapat demikian di antaranya: atTirmidzi, al-Hakim, anNawawiy, Ibnu Qudamah, Ibnul Qoyyim, al-Mubarokfuriy penulis Tuhfatul Ahwadzi, asy-Syaukaaniy dalam Tuhfatudz Dzaakiriin, Syaikh Muhammad bin Ibrohim (mufti Saudi terdahulu), Syaikh Abdullah bin Abdil Aziz bin ‘Aqiil, Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin, Syaikh Abdul Aziz arRaajihiy. Sepertinya pendapat para Ulama ini adalah pendapat yang rajih, karena memang jalur-jalur periwayatan tersebut bisa menguatkan.

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin dalam salah satu fatwanya berpendapat bahwa adzan di telinga bayi adalah sunnah, sedangkan iqomat tidak. Beliau menyatakan:

ุงู„ุฃุฐุงู† ุนู†ุฏ ูˆู„ุงุฏุฉ ุงู„ู…ูˆู„ูˆุฏ ุณู†ุฉ ูˆุฃู…ุง ุงู„ุฅู‚ุงู…ุฉ ูุญุฏูŠุซู‡ุง ุถุนูŠู ูู„ูŠุณุช ุจุณู†ุฉ ูˆู„ูƒู† ู‡ุฐุง ุงู„ุฃุฐุงู† ูŠูƒูˆู† ุฃูˆู„ ู…ุง ูŠุณู…ุน ุงู„ู…ูˆู„ูˆุฏ ูˆุฃู…ุง ุฅุฐุง ูุงุช ูˆู‚ุช ุงู„ูˆู„ุงุฏุฉ ูู‡ูŠ ุณู†ุฉ ูุงุช ู…ุญู„ู‡ุง ูู„ุง ุชู‚ุถู‰

Adzan ketika kelahiran anak adalah sunnah sedangkan iqomat haditsnya lemah, bukan sunnah. Akan tetapi adzan ini adalah pertama kali yang didengar oleh anak yang dilahirkan. Adapun jika terlewat waktu kelahirannya, sunnah tersebut tidaklah diqodho’ (diganti di waktu lain) (Fataawa Nuurun Alad Darb (228/9)).

Wallaahu A’lam.

(Abu Utsman Kharisman)

๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ธ๐Ÿ”ท๐Ÿ”ถ๐Ÿ”น๐Ÿ”น
WA al-I'tishom

Klik Join
⏩ Channel Telegram
https://t.me/Nasehat_islamii




Kamis, 05 Desember 2019

Awas, Waspada dari TIPU DAYA/PROPAGANDA ISIS/DAIS »»» Teroris - Khawarij

Awas, Waspada dari TIPU DAYA/PROPAGANDA ISIS/DAIS »»» Teroris - Khawarij

------------

 DAIS/ISIS menggunakan cuplikan-cuplikan video yang menampakkan mereka sedang "berperang", guna menipu para pemuda agar mereka mau berangkat berjihad bersama mereka.

Hendaknya setiap muslim WASPADA
Sesungguhnya itu adalah KERUSAKAN 
dan BUKAN jihad!!

-----------------
 asy-Syaikh Ahmad bin Qadzlan al-Mazru'i hafizhahullah
[10:27, 9/5/2014] ‪+62 852-3652-3991‬: ~~~~~~~~~~~~

⛔Awas, Waspada dari TIPU DAYA/PROPAGANDA  ISIS/DAIS »»» Teroris - Khawarij

------------

 DAIS/ISIS akan bisa mempengaruhi para pemuda apabila bekal ilmiah dan bimbingan syar'i yang ada pada mereka sedikit.

Yaitu dengan dijejali syubhat-syubhat khawarij, kedustaan-kedustaan paham ikhwanul muslimin (IM), dan sampah-sampah rafidhah.

-----------------
 asy-Syaikh Ahmad bin Qadzlan al-Mazru'i hafizhahullah

➖➖➖➖➖➖➖➖
[17:10, 9/5/2014] ‪+62 852-3652-3991‬: ~~~~~~~~~~~~~~

⛔Awas, Waspada dari BAHAYA  ISIS/DAIS  »»» Teroris - Khawarij

------------

 Kelalaian Ayah dan Ibu untuk mengontrol apa yang terjadi pada HP putra-putrinya, di samping kurangnya arahan dan bimbingan, serta kurangnya siraman-siraman agama, diperparah lagi tidak ada teman yang menyertai; maka itu bisa mengantarkan kepada PENYIMPANGAN para pemuda.
-----------------
 asy-Syaikh Ahmad bin Qadzlan al-Mazru'i hafizhahullah

➖➖➖➖➖



MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA ORANG KAFIR YANG MAMPU UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEAMANAN, APAKAH TERMASUK KEKAFIRAN?

๐Ÿš‡MEMINTA PERTOLONGAN KEPADA ORANG KAFIR YANG MAMPU UNTUK MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEAMANAN, APAKAH TERMASUK KEKAFIRAN?

▶️ Apa benar Saudi membantu Amerika menyerang ISIS dan ini menunjukkan kekafiran Saudi?

[ Jawaban ]

Jika seandainya ISIS adalah muslim yang baik dan tidak menyakiti serta mengkafirkan sesamanya, maka haram memerangi mereka. Namun jika ISIS adalah Khawarij yang menghalalkan darah sesama muslim, bahkan pemimpinnya bersumpah untuk menghancurkan Ka’bah, maka wajib memerangi mereka sesuai dengan ketentuan syar’i.

Para Ulama berbeda pendapat tentang keadaan Khawarij.
— Sebagian Ulama berpendapat bahwa Khawarij sudah sampai pada taraf kafir.
— Sebagian lagi menyatakan belum sampai pada taraf kafir.
= Tapi yang jelas, Khawarij diperintahkan untuk diperangi berdasarkan hadits-hadits Nabi.

Nabi [๏ทบ] menyatakan:

{ ู„َุฆِู†ْ ุฃَู†َุง ุฃَุฏْุฑَูƒْุชُู‡ُู…ْ ู„َุฃَู‚ْุชُู„َู†َّู‡ُู…ْ ู‚َุชْู„َ ุนَุงุฏٍ. }

“Kalau seandainya aku bisa menjumpai mereka (Khawarij), sungguh aku akan perangi mereka sebagaimana penumpasan terhadap (kaum) Aad.” [HR al-Bukhari dan Muslim]

▸ ISIS bertekad untuk menghancurkan Ka’bah
▸ dan membunuh kaum muslimin yang tidak mau berbaiat kepada mereka,
••• maka ia telah menebar ancaman terhadap keamanan bagi seluruh kaum muslimin di sekelilingnya.

▶️ Meminta pertolongan kepada orang kafir yang mampu untuk memberikan perlindungan keamanan adalah diperbolehkan.

Sebagaimana dulu saat Nabi [๏ทบ] pulang dari Thaif (sebelum hijrah) beliau meminta perlindungan kepada Muth’im bin Adi yang masih musyrik agar beliau bisa masuk kembali ke Makkah secara aman dan beribadah di Ka’bah. Akhirnya Muth’im bin Adi bersama beberapa anak laki-lakinya berjaga dengan membawa pedang menjamin keamanan Rasulullah [๏ทบ] yang sedang beribadah di Ka’bah agar tidak diganggu oleh kaum musyrikin lainnya. Kisah ini disebutkan dalam as-Sirah an-Nabawiyyah, karya Ibnu Katsir 2/154.

Sehingga pernyataan bahwa jika Saudi membantu memerangi ISIS maka Saudi kafir, itu adalah pernyataan yang tidak benar. Justru ISIS adalah Khawarij yang harus diperangi oleh kaum muslimin sesuai aturan syar’i, tidak gegabah dan main hakim sendiri, di bawah arahan Waliyyul Amri muslim.

Url: http://bit.ly/Fw401012
๐Ÿ“ฎ••••|Edisi| t.me/ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: Salafy•or•id - Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah { http://bit.ly/2wpVpOn }

Rabu, 04 Desember 2019

GAMIS ADALAH PAKAIAN YANG PALING DISUKAI RASULULLAH

๐Ÿ’๐Ÿ“GAMIS ADALAH PAKAIAN YANG PALING DISUKAI RASULULLAH

ุนَู†ْ ุฃُู…ِّ ุณَู„َู…َุฉَ ู‚َุงู„َุชْ ูƒَุงู†َ ุฃَุญَุจُّ ุงู„ุซِّูŠَุงุจِ ุฅِู„َู‰ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุงู„ْู‚َู…ِูŠุตَ

Dari Ummu Salamah –semoga Allah meridhainya- ia berkata: Pakaian yang paling disukai oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam adalah gamis (jubah)(H.R Abu Dawud, anNasaai, atTirmidzi, dishahihkan oleh al-Hakim dan Syaikh al-Albaniy)

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan:
 ...Sesungguhnya pakaian yang paling disukai oleh Rasulullah adalah gamis karena gamis lebih menutup (badan) dibandingkan sarung dan rida’ (kain bagian atas). Di masa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam (para lelaki) kadangkala memakai sarung dan rida’ (kain yang diselempangkan di bagian atas tubuh, pent). Kadangkala mereka memakai gamis. Nabi shollallahu alaihi wasallam suka memakai gamis karena lebih tertutup, cukup dengan satu pakaian yang bisa sekali pakai. Itu lebih mudah dibandingkan memakai sarung terlebih dahulu kemudian berikutnya memakai rida’. Namun, jika engkau berada di negeri yang kebiasaannya memakai pakaian sarung dan rida’, tidak mengapa memakai pakaian seperti mereka (seperti yang dipakai kaum muslimin setempat, pent)(Syarh Riyadhis Sholihin lisy Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin (1/892)).

Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafidzhahullah menyatakan: Gamis adalah yang dipakai menutupi seluruh tubuh. Tubuh tertutup seluruhnya kecuali kepala dan leher (juga telapak tangan, telapak kaki termasuk mata kaki terbuka, pent). Ada lubang untuk menampakkan kepala dan 2 lengan. Itu adalah pakaian yang terbagus dan terbaik. Karena lebih sempurna dalam menutup (tubuh) dibandingkan yang lain. Berbeda dengan sarung yang kadangkala bisa terlepas dan mengakibatkan tersingkap aurat. Sedangkan gamis disangga oleh dua bahu. Tidak mungkin terjatuh seperti pada keadaan menggunakan sarung. Terdapat larangan dalam berhaji menggunakan gamis, surban dan celana. Adapun bagi selain jamaah haji (dan umrah, pent) gamis adalah pakaian terbaik. Karena lebih sempurna dalam menutup tubuh, dan jauh dari tersingkapnya aurat (Syarh Sunan Abi Dawud lisy Syaikh Abdil Muhsin al-Abbad (22/492)).


๐Ÿ‡ธ๐Ÿ‡ฆNaskah Penjelasan Ulama dalam Bahasa Arab: 

ุฃู† ุฃุญุจ ุงู„ุซูŠุงุจ ุฅู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู‚ู…ูŠุต ูˆุฐู„ูƒ ุฃู† ุงู„ู‚ู…ูŠุต ุฃุณุชุฑ ู…ู† ุงู„ุฅุฒุงุฑ ูˆุงู„ุฑุฏุงุก ูˆูƒุงู†ูˆุง ููŠ ุนู‡ุฏ ุงู„ุฑุณูˆู„ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ูŠู„ุจุณูˆู† ุงู„ุฅุฒุงุฑ ูˆุงู„ุฑุฏุงุก ุฃุญูŠุงู†ุง ูŠู„ุจุณูˆู† ุงู„ู‚ู…ูŠุต ูˆูƒุงู† ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุณู„ู… ูŠุญุจ ุงู„ู‚ู…ูŠุต ู„ุฃู†ู‡ ุฃุณุชุฑ ูˆู„ุฃู†ู‡ ู‚ุทุนุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ูŠู„ุจุณู‡ุง ุงู„ุฅู†ุณุงู† ู…ุฑุฉ ูˆุงุญุฏุฉ ูู‡ูŠ ุฃุณู‡ู„ ู…ู† ุฃู† ูŠู„ุจุณ ุงู„ุฅุฒุงุฑ ุฃูˆู„ุง ุงู„ุฑุฏุงุก ุซุงู†ูŠุง ูˆู„ูƒู† ู…ุน ุฐู„ูƒ ู„ูˆ ูƒู†ุช ููŠ ุจู„ุฏ ูŠุนุชุงุฏูˆู† ู„ุจุงุณ ุงู„ุฃุฒุฑ ูˆุงู„ุฃุฑุฏูŠุฉ ูˆู„ุจุณุช ู…ุซู„ู‡ู… ูู„ุง ุญุฑุฌ (ุดุฑุญ ุฑูŠุงุถ ุงู„ุตุงู„ุญูŠู† ู„ุงุจู† ุนุซูŠู…ูŠู†)

ูˆุงู„ู‚ู…ูŠุต: ู‡ูˆ ู…ุง ูŠุฌุนู„ ุนู„ู‰ ุณุงุฆุฑ ุงู„ุฌุณุฏ، ูˆูŠุบุทู‰ ุจู‡ ุงู„ุฌุณุฏ ูƒู„ู‡ ุฏูˆู† ุงู„ุฑุฃุณ ูˆุงู„ุฑู‚ุจุฉ، ูˆูŠูƒูˆู† ู„ู‡ ุฌูŠุจ ูŠุธู‡ุฑ ู…ู†ู‡ ุงู„ุฑุฃุณ، ูˆูƒู…ุงู† ุชุฎุฑุฌ ู…ู†ู‡ู…ุง ุงู„ูŠุฏุงู†، ูˆู‡ูˆ ุฃุญุณู† ุงู„ู„ุจุงุณ ูˆุฎูŠุฑู‡؛ ู„ุฃู†ู‡ ุฃูƒู…ู„ ููŠ ุงู„ุณุชุฑ ู…ู† ุบูŠุฑู‡، ุจุฎู„ุงู ุงู„ุฅุฒุงุฑ ูุฅู†ู‡ ู‚ุฏ ูŠู†ุญَู„َّ ูˆุชู†ูƒุดู ุงู„ุนูˆุฑุฉ، ูˆุฃู…ุง ุงู„ู‚ู…ูŠุต ูู‡ูˆ ู…ุญู…ูˆู„ ุนู„ู‰ ุงู„ูƒุชููŠู†، ูˆู„ุง ู…ุฌุงู„ ู„ุณู‚ูˆุทู‡ ูƒู…ุง ู‡ูˆ ุงู„ุญุงู„ ุจุงู„ู†ุณุจุฉ ู„ู„ุฅุฒุงุฑ، ูˆู‚ุฏ ุฌุงุก ุงู„ู†ู‡ูŠ ููŠ ุงู„ุญุฌ ุนู† ู„ุจุณ ุงู„ู‚ู…ุต ูˆุงู„ุนู…ุงุฆู… ูˆุงู„ุณุฑุงูˆูŠู„ุงุช، ุฃู…ุง ููŠ ุบูŠุฑ ุงู„ุญุฌ ูู‡ูˆ ุฃุญุณู† ุงู„ู„ุจุงุณ؛ ู„ู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุชู…ุงู… ุณุชุฑ ุงู„ุฌุณุฏ، ูˆุงู„ุจุนุฏ ุนู† ุงู†ูƒุดุงู ุงู„ุนูˆุฑุฉ (ุดุฑุญ ุณู†ู† ุฃุจูŠ ุฏุงูˆุฏ ู„ุนุจุฏ ุงู„ู…ุญุณู† ุงู„ุนุจุงุฏ)

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

Jumat, 29 November 2019

Neraka: Sempit dan Pengap yang Sangat

๐Ÿ’๐Ÿ“Neraka: Sempit dan Pengap yang Sangat

Salah satu penderitaan yang berat dirasa, termasuk di dunia adalah terperangkap dalam tempat yang sempit dan pengap. Setiap orang pasti berusaha menghindar dan melepaskan diri dari posisi demikian.

Kondisi macet parah di jalanan, bahkan mobil pun mogok, AC tak berfungsi. Namun, karena sedemikian padat jalanan diisi kendaraan yang hampir tak berjarak, penumpang kendaraan bahkan tidak bisa membuka pintu dari seluruh penjuru. Situasi yang sangat mencekam bagi sebagian pihak, karena kita tidak tahu kapan itu akan berakhir. Setidaknya tidak kurang dari 12 orang meninggal akibat macet parah di Brebes dalam suasana libur Iedul Fitri pada Juli 2016. 

Suasana terjebak dalam kamar mandi yang pengap dan sempit juga bukan keadaan yang diharapkan. Benar-benar mimpi buruk yang jadi kenyataan. Sebagian berita menyebutkan adanya peristiwa perampokan di suatu rumah mewah dengan para korbannya disekap dalam kamar mandi sempit. Mayoritas korban meninggal kekurangan oksigen. Tentunya kita yang bersimpati merasakan duka dan tidak bisa membayangkan demikian besar penderitaan yang dirasakan menjelang meninggal.

Saudaraku, itu contoh penderitaan di dunia akibat siksaan terperangkap dalam ruang pengap dan sempit. Jika seorang meninggal dalam penderitaan semacam itu dalam keadaan beriman, semoga Allah mengampuninya.

Bagaimana dengan siksaan di akhirat? Jelas lebih pedih dan durasinya lebih panjang.

Seorang ahli ibadah yang bernama Yazid bin Martsad sering terlihat menangis oleh temannya. Temannya bertanya: Mengapa aku lihat engkau sering menangis? Yazid berkata: Jika aku diancam oleh Allah apabila aku bermaksiat akan dihukum (terkurung) di dalam kamar mandi, niscaya itu sudah suatu ancaman yang sangat berat. Lalu bagaimana ketika Allah mengancam aku akan dimasukkan ke dalam NerakaNya jika aku bermaksiat?! (az-Zuhud karya al-Imam Ahmad, Syu’abul Iman karya al-Baihaqiy) 

Siksaan di Neraka benar-benar membuat penghuninya menderita. Belum kita bicarakan beraneka jenis siksaan yang akan diterima, sekedar suasananya saja sudah menghadirkan kengerian yang tak terbandingkan. Sangat sempit, pengap, tertahan, tak leluasa bergerak.

Allah Subhaanahu Wa Ta’ala berfirman:

ูˆَุฅِุฐَุง ุฃُู„ْู‚ُูˆุง ู…ِู†ْู‡َุง ู…َูƒَุงู†ًุง ุถَูŠِّู‚ًุง ู…ُู‚َุฑَّู†ِูŠู†َ ุฏَุนَูˆْุง ู‡ُู†َุงู„ِูƒَ ุซُุจُูˆุฑًุง (13) ู„َุง ุชَุฏْุนُูˆุง ุงู„ْูŠَูˆْู…َ ุซُุจُูˆุฑًุง ูˆَุงุญِุฏًุง ูˆَุงุฏْุนُูˆุง ุซُุจُูˆุฑًุง ูƒَุซِูŠุฑًุง (14)

Dan jika mereka dilemparkan ke (Neraka) berupa tempat sempit dalam keadaan terbelenggu. Mereka berteriak di sana: Duhai celaka. Pada hari tersebut janganlah berteriak untuk kecelakaan yang satu saja, teriaklah kecelakaan yang banyak (tidaklah akan menambah kecuali kesengsaraan bagi kalian) (Q.S al-Furqon ayat 13-14)

Betapa menderitanya berada di tempat yang sangat sempit dalam keadaan terbelenggu! Sahabat Nabi Abdullah bin ‘Amr bin al-Ash radhiyallahu anhu menjelaskan demikian sempitnya keadaan di Neraka. Beliau menyatakan:

ุฅِู†َّ ุฌَู‡َู†َّู…َ ู„َุชَุถِูŠู‚ُ ุนَู„َู‰ ุงู„ْูƒُูَّุงุฑِ ูƒَุชَุถَูŠُّู‚ِ ุงู„ุฒُّุฌِّ ุนَู„َู‰ ุงู„ุฑُّู…ْุญِ

Sesungguhnya Jahannam benar-benar akan menyempit bagi orang-orang kafir bagaikan sempitnya az-Zujj (besi yang dipasang) pada tombak (riwayat Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya)

Az-Zujj adalah benda berbahan besi yang dipasang di bagian bawah tombak sebagai penahan. Tentunya benda ini harus dipasang benar-benar pas, tidak longgar agar bisa menjalankan fungsinya. Jika sedikit saja ukurannya lebih besar dari semestinya sehingga agak longgar, ia akan terlepas dari tombak.

Dalam ayat lain dijelaskan bahwa mereka terkurung dalam kobaran api yang seluruh celah tertutup rapat. Tidak sekedar tertutup rapat, bahkan juga terhalangi dengan tiang yang besar dan panjang. Tidak memungkinkan sama sekali untuk keluar. Sekedar ada hembusan angin yang menyegarkan pun tidak.

ุฅِู†َّู‡َุง ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ู…ُุคْุตَุฏَุฉٌ (8) ูِูŠ ุนَู…َุฏٍ ู…ُู…َุฏَّุฏَุฉٍ (9) 

Sesungguhnya mereka di sana tertutup rapat. Dengan tiang yang panjang (Q.S al-Humazah ayat 8-9)

(dikutip dari buku "Surga yang Dirindukan, Neraka yang Ditakutkan", Abu Utsman Kharisman, penerbit atTuqa Yogya)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom


Sabtu, 09 November 2019

Nama Nama Al Fatihah

Tafsir >> Nama Nama Al Fatihah

Nama-nama Al-Fatihah

1⃣ Fatihatul Kitab

Dinamakan demikian karena al-Fatihah menjadi pembuka susunan mushaf al-Qur’an secara tulisan.
 ูุงุชุญุฉ ุงู„ูƒุชุงุจ ุฎุทุง

Dan pembuka dalam bacaan shalat.
ุชูุชุญ ุงู„ู‚ุฑุฃุฉ ููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ
(Tafsir ibnu katsir)

2⃣ Ummul Qur’an

Dinamakan demikian karena al-Fatihah lebih didahulukan dari semua surat dalam al-Qur’an. Semua surat selain al-Fatihah diakhirkan, baik tulisan maupun bacaannya. Definisi ini menyerupai nama yang pertama.

3⃣ Ummul Kitab

Menurut mayoritas ulama, penamaan ini berasal dari Anas radhiyallahu ‘anhu. Adapun al-Hasan dan Ibnu Sirin menyangkal penamaannya dengan Ummul Kitab, karena menurut mereka Ummul Kitab adalah al-Lauhul Mahfuzh.
Akan tetapi, penamaan ini disebutkan dalam hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,

ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„ู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ ุฃُู…ُّ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ِ ูˆَุฃُู…ُّ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูˆَุงู„ุณَّุจْุนُ ุงู„ْู…َุซَุงู†ِูŠ ูˆَุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ُ ุงู„ْุนَุธِูŠู…ُ

“Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin (Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam), (suratnya adalah) Ummul Qur’an, Ummul Kitab, as-Sab’u al-Matsani, dan al-Qur’anul ‘Azhim.” (HR. al-Bukhari)

Dinamakan Ummul Kitab karena surat-surat di dalam Alquran terkandung dalam al Fatihah sedangkan al Fatihah tidak terwakilkan dengan surat Lain.

4⃣ As-Sab’u al-Matsani

Dinamakan as-Sab’u karena al-Fatihah ada tujuh ayat. Tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ahli qiraat dan ulama dalam masalah ini. Akan tetapi, yang diperselisihkan adalah masalah ayat-ayat yang menyusunnya. Ada yang berpendapat bahwa al-Fatihah ada tujuh ayat, termasuk ayat Bismillahirrahmanirrahim.

Al-Fatihah dinamakan al-Matsani karena bacaannya diulang-ulang dalam shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. (Tafsir ath-Thabari 1/105).

5⃣ Al Hamd

Karena di dalam surat Al Fatihah mengandung pujian.

6⃣ As Sholah

Berdasarkan hadits Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam

Hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,

ู‚َุงู„َ ุงู„ู„ู‡ُ ุชَุนَุงู„َู‰: ู‚َุณَู…ْุชُ ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ ุจَูŠْู†ِูŠ ูˆَุจَูŠْู†َ ุนَุจْุฏِูŠ ู†ِุตْูَูŠْู†ِ، ูˆَู„ِุนَุจْุฏِูŠ ู…َุง ุณَุฃَู„َ، 

Allah berfirman, “Saya membagi shalat antara diri-Ku dan hamba-Ku menjadi dua. Untuk hamba-Ku apa yang dia minta.
Al hadits....

(HR. Ahmad 7291, Muslim 395 dan yang lainnya).

As sholah di sini maksudnya Al Fatihah.

7⃣ As Syifa

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan di dalam sunan Ad Darimi dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri secara marfu’, dikatakan:

ูุงุชุญุฉ ุงู„ูƒุชุงุจ ุดูุงุก ู…ู† ูƒู„ ุณู…
“Al Fatihah sebagai syifa (penawar) dari segala racun” (HR. At Tirmidzi no.2878).

8⃣ Ar Ruqyah

Berdasarkan hadits dari abu said al khudri di dalam shahihain tentang para sahabat yang di minta untuk meruqyah (HR. Bukhori (2276) dan Muslim (2201).

9⃣ Assasul Quran (ุฃุณุงุณ ุงู„ู‚ุฑุฃู†) / dasar-dasar Al Qur'an

Berdasarkan riwayat as sya'bi dari sahabat ibnu abbas radhiyallahu anhuma.

๐Ÿ”Ÿ Al Kafiyatu (ุงู„ูƒุงููŠุฉ) / yang mencukupi

Demikian penamaan penamaan tersebut dan yang paling di kenal adalah al Fatihah / Ummul Kitab / ummul Qur'an.

Dikutip dari tafsir ibnu katsir dan berbagai sumber lainnya.

๐Ÿš€ Dipublikasikan oleh :
t.me/SalafyGarut

Pada Rabu, 09 Rabiul Awwal 1441 H | 06 November 2019


Nama-Nama Neraka

๐Ÿ’๐Ÿ“Nama-Nama Neraka

Neraka (anNaar) memiliki banyak sifat dan karakteristik. Karena itu ia memiliki banyak nama. Masing-masing nama menunjukkan Sifat atau karakteristik tertentu. Berikut ini adalah sebagian nama-nama Neraka dan contoh penyebutannya dalam alQuran atau hadits Nabi:

1. Jahannam (dari kata ‘juhmah’)  - demikian gelap keadaaannya, demikian dalam dasarnya.

ู‚ُู„ْ ู„ِู„َّุฐِูŠู†َ ูƒَูَุฑُูˆุง ุณَุชُุบْู„َุจُูˆู†َ ูˆَุชُุญْุดَุฑُูˆู†َ ุฅِู„َู‰ ุฌَู‡َู†َّู…َ ูˆَุจِุฆْุณَ ุงู„ْู…ِู‡َุงุฏُ

Katakanlah kepada orang-orang kafir: Kalian akan dikalahkan dan akan digiring bersama-sama menuju Jahannam, dan itu adalah seburuk-buruk tempat menetap (Q.S Ali Imran ayat 12)

Sedemikian dalamnya dasar Neraka (Jahannam), disebutkan dalam sebuah hadits:

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู‚َุงู„َ ูƒُู†َّุง ู…َุนَ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฅِุฐْ ุณَู…ِุนَ ูˆَุฌْุจَุฉً ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِูŠُّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุชَุฏْุฑُูˆู†َ ู…َุง ู‡َุฐَุง ู‚َุงู„َ ู‚ُู„ْู†َุง ุงู„ู„َّู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ู‚َุงู„َ ู‡َุฐَุง ุญَุฌَุฑٌ ุฑُู…ِูŠَ ุจِู‡ِ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ู…ُู†ْุฐُ ุณَุจْุนِูŠู†َ ุฎَุฑِูŠูًุง ูَู‡ُูˆَ ูŠَู‡ْูˆِูŠ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ุงู„ْุขู†َ ุญَุชَّู‰ ุงู†ْุชَู‡َู‰ ุฅِู„َู‰ ู‚َุนْุฑِู‡َุง 

Dari Abu Hurairah –semoga Allah meridhainya- ia berkata: Kami pernah bersama Rasulullah shollallahu alaihi wasallam ketika mendengar suara sesuatu yang jatuh. Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda: Apakah kalian tahu apa itu? Kami berkata: Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Nabi bersabda: Itu adalah batu yang dilemparkan ke Neraka sejak 70 tahun lalu ia terjatuh di Neraka hingga saat ini baru tiba di dasarnya (H.R Muslim)

2. al-Huthomah: yang menghancurkan

Salah satu nama Neraka adalah al-Huthomah, karena akan menghancurkan dan meluluhlantakkan setiap yang dilemparkan ke dalamnya.

ูƒَู„َّุง ู„َูŠُู†ْุจَุฐَู†َّ ูِูŠ ุงู„ْุญُุทَู…َุฉِ

Sekali-kali tidak, sungguh ia akan dilemparkan ke dalam al-Huthomah (Neraka yang menghancurkan)(Q.S al-Humazah ayat 4)

3. Jahiim : Api yang sangat besar 

ูˆَุฅِู†َّ ุงู„ْูُุฌَّุงุฑَ ู„َูِูŠ ุฌَุญِูŠู…ٍ

Dan sesungguhnya orang-orang fajir (banyak berbuat dosa) sungguh akan berada dalam Jahiim (Neraka yang apinya sangat besar)(Q.S al-Infithaar ayat 14)

4. Saqor: Api yang sangat panas

ูŠَูˆْู…َ ูŠُุณْุญَุจُูˆู†َ ูِูŠ ุงู„ู†َّุงุฑِ ุนَู„َู‰ ูˆُุฌُูˆู‡ِู‡ِู…ْ ุฐُูˆู‚ُูˆุง ู…َุณَّ ุณَู‚َุฑَ 

Pada hari saat mereka diseret bertumpu pada wajahnya menuju Neraka, (dikatakan kepada mereka) rasakanlah (adzab) Saqor (Neraka yang apinya sangat panas)(Q.S al-Qomar ayat 48)

Disebutkan dalam hadits tentang kadar panas api Neraka:

ู†َุงุฑُูƒُู…ْ ู‡َุฐِู‡ِ ุงู„َّุชِูŠ ูŠُูˆู‚ِุฏُ ุงุจْู†ُ ุขุฏَู…َ ุฌُุฒْุกٌ ู…ِู†ْ ุณَุจْุนِูŠู†َ ุฌُุฒْุกًุง ู…ِู†ْ ุญَุฑِّ ุฌَู‡َู†َّู…َ ู‚َุงู„ُูˆุง ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ุฅِู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ู„َูƒَุงูِูŠَุฉً ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ู‚َุงู„َ ูَุฅِู†َّู‡َุง ูُุถِّู„َุชْ ุนَู„َูŠْู‡َุง ุจِุชِุณْุนَุฉٍ ูˆَุณِุชِّูŠู†َ ุฌُุฒْุกًุง ูƒُู„ُّู‡َุง ู…ِุซْู„ُ ุญَุฑِّู‡َุง

Api kalian ini yang dinyalakan oleh Anak Adam adalah 1 dari 70 bagian panasnya (Neraka) Jahannam. Mereka (para Sahabat) berkata: Jika seperti itu, niscaya sudah cukup wahai Rasulullah (api dunia saja sudah sangat menyiksa, pent). Beliau bersabda: Sesungguhnya ditambahi enampuluh sembilan bagian, masing-masing seperti panasnya (H.R al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah) 

5. Ladzhoo : Api yang menyala-nyala 

ูƒَู„َّุง ุฅِู†َّู‡َุง ู„َุธَู‰

Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah Ladzhoo (Neraka yang apinya menyala-nyala)(Q.S al-Ma’aarij ayat 15)

6. Haawiyah : yang menukik jatuh, disebut demikian karena yang dimasukkan ke dalamnya dijatuhkan dari ketinggian hingga menukik jatuh.

ูˆَุฃَู…َّุง ู…َู†ْ ุฎَูَّุชْ ู…َูˆَุงุฒِูŠู†ُู‡ُ (8) ูَุฃُู…ُّู‡ُ ู‡َุงูˆِูŠَุฉٌ (9)

Adapun orang-orang yang ringan timbangan amal kebaikannya (lebih berat keburukannya), maka tempat kembalinya adalah Haawiyah (Neraka)(Q.S al-Qoori’ah ayat 8-9)

7. as-Sai’iir: Api yang dinyalakan

ูَุงุนْุชَุฑَูُูˆุง ุจِุฐَู†ْุจِู‡ِู…ْ ูَุณُุญْู‚ًุง ู„ِุฃَุตْุญَุงุจِ ุงู„ุณَّุนِูŠุฑِ 

Mereka pun mengakui dosa mereka, maka sungguh jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni as-Sa’iir (Neraka yang menyala-nyala)(Q.S al-Mulk ayat 11)

(dikutip dari buku "Surga yang Dirindukan Neraka yang Ditakutkan", Abu Utsman Kharisman, penerbit atTuqa Yogyakarta)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom


Sabtu, 28 September 2019

Jihad Ala Isis dan Al-Qaeda

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jihad Ala Isis dan Al-Qaeda
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
1⃣
ISIS dan al-Qaeda adalah kelompok yang menyeru kepada sebuah istilah dan pemahaman yang tidak sesuai dengan koridor syariat. Tanpa memerhatikan ketentuan-ketentuan yang dibenarkan para ulama, timbullah pergeseran dan penyimpangan besar terkait dengan ilmu dan dakwah. Ujungnya adalah terjadinya kerusakan yang berkepanjangan di tengah-tengah kaum muslimin.
Mereka masuk ke dalam golongan yang dicap “muda usianya dan jelek pemahamannya.” Mereka menyerukan jihad fi sabilillah sesuai dengan pemahamannya yang minim, tanpa mengetahui batasan dan ketentuan syar’i.
Padahal, penting diketahui bahwa jika jihad fi sabilillah menyimpang dari cara yang benar, akan menjadi jihad yang bid’ah, seperti jihad kaum Khawarij, Rafidhah, dan golongan sesat lainnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dalam ar-Rad ‘ala al-Akhna’i, “Al-Kitab dan as-Sunnah, keduanya dipenuhi dengan perintah jihad dan penyebutan keutamaannya. Namun, wajib diketahui, mana jihad syar’i yang diperintahkan Allah ‘azza wa jalla dan Rasul-Nya, mana jihad bid’ah (yaitu) jihad (yang dilakukan) golongan sesat dalam ketaatan kepada setan (keduanya sangat jauh berbeda, -ed.), dalam keadaan mereka mengira berjihad dalam ketaatan kepada Allah ‘azza wa jalla.
“Jihad bid’ah contohnya jihad ahli bid’ah pengikut hawa nafsu dari kalangan Khawarij dan semisalnya. Mereka justru berjihad melawan orang-orang Islam, berjihad melawan (Khalifah) Ali radhiallahu ‘anhu dan yang bersamanya, melawan sahabat Mu’awiyah radhiallahu ‘anhu dan yang bersamanya, dan melawan orang-orang yang jauh lebih taat kepada Allah dan Rasul-Nya dibanding mereka; (yaitu) para sahabat as-sabiqun al-awwalun dan yang mengikutinya dengan baik hingga hari kiamat.”
ISIS dan al-Qaeda berjihad dengan membunuh kaum muslimin dari kalangan aparat, warga sipil, orang tua, para wanita hingga anak-anak kecil tanpa ampun dengan melakukan peledakan bom atau penculikan.
Tidak ada bedanya antara muslim dan kafir. Bahkan, orang kafir yang sebenarnya tidak boleh dibunuh, mereka bunuh juga, seperti musta’manin, orang kafir yang mendapat jaminan keamanan dari pemerintah muslim, atau mu’ahadin, orang kafir yang terikat perjanjian.
Selain itu, tujuan utama jihad syar’i adalah memerangi orang-orang kafir dari kalangan Yahudi, Nasrani, para penyembah berhala dan yang murtad untuk meninggikan kalimat tauhid.
Allah ‘azza wa jalla berfirman,
ูˆَู‚َٰุชِู„ُูˆู‡ُู…ۡ ุญَุชَّู‰ٰ ู„َุง ุชَูƒُูˆู†َ ูِุชูۡ†َุฉٞ ูˆَูŠَูƒُูˆู†َ ูฑู„ุฏِّูŠู†ُ ู„ِู„َّู‡ِۖ ูَุฅِู†ِ ูฑู†ุชَู‡َูˆุۡงْ ูَู„َุง ุนُุฏูۡˆَٰู†َ ุฅِู„َّุง ุนَู„َู‰ ูฑู„ุธَّٰู„ِู…ِูŠู†َ ูกูฉูฃ
“Dan perangilah mereka itu hingga tidak ada fitnah lagi dan (hingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.” (al-Baqarah: 193)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ู…َู†ْ ู‚َุงุชَู„َ ู„ِุชَูƒُูˆู†َ ูƒَู„ِู…َุฉُ ุงู„ู„ู‡ِ ู‡ِูŠَ ุงู„ْุนُู„ْูŠَุง ูَู‡ُูˆَ ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ
“Barang siapa berperang untuk meninggikan kalimat Allah ‘azza wa jalla setinggi-tingginya, itulah berperang di jalan Allah ‘azza wa jalla.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Metode Islam dalam berjihad adalah mendakwahkan Islam terlebih dahulu kepada orang kafir, sebelum yang lainnya. Jika orang-orang kafir menolak Islam, mereka diharuskan membayar jizyah. Jika mereka enggan, barulah diperangi.
Islam hanya memerangi siapa yang melakukan penyerangan. Adapun warga sipil yang tidak terlibat, mereka dibiarkan; para wanita dibiarkan di rumah-rumahnya, orang tua dan anak kecil yang tidak terlibat dalam peperangan tidak diganggu dan disakiti. Adakah adab Islam yang seperti ini dalam kelompok jihad ISIS dan al-Qaeda?!
Dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, berkata,
ูˆَุฌَุฏْุชُ ุงู…ْุฑَุฃَุฉً ู…َู‚ْุชُูˆู„َุฉً ูِูŠ ุจَุนْุถِ ู…َุบَุงุฒِูŠ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ูَู†َู‡َู‰ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุนَู†ْ ู‚َุชْู„ِ ุงู„ู†ِّุณَุงุกِ ูˆَุงู„ุตِّุจْูŠَุงู†ِ
__“Aku pernah mendapati seorang perempuan terbunuh dalam sebagian peperangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamkemudian melarang membunuh para wanita dan anak-anak kecil.” (HR. al-Bukhari danMuslim)__
Bersambung
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Publikasi
↘ Join Telegram
 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
 salafymedia.com
Sumber, http://asysyariah.com/jihad-ala-isis-dan-al-qaeda/
Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔⚔⚔⚔⚔⚔
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jihad Ala Isis dan Al Qaeda
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
2⃣
Berikut ini beberapa bentuk metode dari jihad ala ISIS dan al-Qaeda.
Menumpahkan darah yang diharamkan dalam keadaan mengetahuinya.
Mereka sangat siap untuk membunuh manusia dan beralasan bahwa semuanya akan dibangkitkan menurut niatnya masing-masing. Menyandera orang-orang asing lalu menyembelih para sandera, baik warga sipil maupun militer. Lalu mereka mendokumentasikannya dalam bentuk video dan diunggah melalui internet. Tujuan utamanya adalah menebar ketakutan di tengah-tengah warga setempat.Melakukan berbagai aksi penculikan.
Menggunakan bom mobil untuk merusak fasilitas umum. Memalsukan paspor dan data resmi semacamnya. Mencukur jenggot, memakai pakaian orang kafir dan fasik, memasuki tempat hiburan, serta menyaksikan hal-hal yang diharamkan dengan tujuan melakukan penyamaran. Bahkan, ada juga yang berpakaian wanita untuk menyamar, padahal orang yang melakukannya dilaknat oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ( al-Bukhari no. 5546)
Melanggar aturan negara tentang perlindungan terhadap darah dan harta.
Bersambung...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Publikasi
↘ Join Telegram
 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
 salafymedia.com
Sumber, http://asysyariah.com/jihad-ala-isis-dan-al-qaeda/
Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔⚔⚔⚔⚔⚔
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Jihal Ala Isis dan Al Qaeda
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
3⃣
Jihad Ada Syaratnya
Sejatinya, jihad tidak ada bedanya dengan amalan lainnya yang ditetapkan oleh syariat, memiliki ketentuan dan syarat. Barang siapa menegakkannya di luar waktunya atau menunda dari waktunya, itu adalah sebuah kesalahan; sama seperti orang yang menunaikan shalat sebelum waktunya atau mengakhirkannya.
Di antara syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.
Benar-benar memerangi orang-orang kafir (harbi, -ed.).
Memerangi orang Kafir yang terlindungi darahnya adalah haram.

Memerhatikan keadaan kaum muslimin dalam hal kekuatan dan kelemahannya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan dalam ash-Sharimul Maslul hlm. 221, siapa di antara kaum mukminin yang berada di suatu negeri yang lemah atau waktu yang lemah, hendaknya mengamalkan ayat (tentang) sabar dan pengampunan terhadap orang-orang yang menyakiti Allah ‘azza wa jalla dan Rasul-Nya dari kalangan ahli kitab dan musyrikin.
Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada awal-awal Islam tidak mensyariatkan jihad. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam justru dilarang melakukan peperangan karena umat Islam tidak memiliki negara dan pemimpin. Di samping itu, mereka belum memiliki kekuatan untuk menghadapi musuh-musuhnya.

Jihad harus dilakukan bersama pemerintah.
Jika jihad tidak dilaksanakan bersama pemerintah, akan terjadi kekacauan dan menjadi sebab terpecah-belahnya kaum muslimin. Pemerintah itulah yang menetapkan segala kebijakan, apakah mengangkat senjata untuk berperang jika dibutuhkan, ataukah menahan diri apabila melihat ada maslahat di balik itu.
Oleh karena itu, tidak mungkin bendera jihad dikibarkan tanpa disertai waliyul amri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
*ุฅِู†َّู…َุง ุงู„ุฃِู…ุงู…ُ ุฌُู†َّุฉٌ ูŠُู‚ุงุชَู„ُ ู…ِู†ْ ูˆَุฑَุงุฆِู‡ِ*
“Sesungguhnya pemimpin itu pelindung, diperangi bersamanya (musuh-musuh).” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Ahlus Sunnah wal Jamaah telah sepakat bahwa jihad dilakukan bersama setiap pemimpin.*
Al-Imam ath-Thahawi rahimahullah berkata, “Haji dan jihad terus berlangsung dilakukan bersama waliyul amri dari kaum muslimin, yang baik dan yang jelek, sampai hari kiamat.** Tidak ada yang membatalkan dan menggugurkannya.”
Al-Imam Ibnu Qudamah berkata dalam al-Mughni, “Urusan jihad diserahkan kepada pemerintah dan ijtihadnya. Rakyat harus menaati keputusannya.”

Tidak memerangi orang-orang yang tidak ikut berperang.
Para wanita, anak-anak, orang tua, dan siapa saja yang tidak ikut berperang tidak disyariatkan untuk diperangi. Memeranginya tidaklah dianggap sebagai bagian dari jihad syar’i.
Apabila telah menunjuk seseorang memimpin sebuah pasukan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat secara khusus kepadanya agar bertakwa kepada Allah ‘azza wa jalla dan mendoakan kaum muslimin yang bersamanya di atas kebaikan. Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam,
*ุงุบْุฒُูˆุง ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ู‡ِ، ูِูŠ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ู‚َุงุชِู„ُูˆุง ู…َู†ْ ูƒَูَุฑَ ุจِุงู„ู„ู‡ِ ، ุงุบْุฒُูˆุง ูˆَู„َุง ุชَุบُู„ُّูˆุง ูˆَู„َุง ุชَุบْุฏِุฑُูˆุง ูˆَู„َุง ุชُู…َุซِّู„ُูˆุง ูˆَู„َุง ุชَู‚ْุชُู„ُูˆุง ูˆَู„ِูŠุฏًุง*
“Berangkatlah berperang dengan menyebut nama Allah di jalan Allah! Perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah! Berangkatlah berperang dan jangan mencuri harta rampasan perang, jangan berkhianat, jangan mencincang mayat, dan janganlah membunuh anak-anak!” (HR. Muslim) (Tanzhim al-Qaidah Jaraim Fadzi’ah)
Di samping syarat-syarat di atas, masih ada aturan-aturan yang lain dalam syariat.
Ditulis oleh al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Hafizhohullah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Publikasi
↘ Join Telegram
 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
 salafymedia.com
Sumber, http://asysyariah.com/jihad-ala-isis-dan-al-qaeda/
Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔⚔⚔⚔⚔⚔


Jumat, 27 September 2019

SIKAP SESEORANG SAAT KONDISI DARURAT

‼‼ SIKAP SESEORANG SAAT KONDISI DARURAT 1⃣
✍ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata :
❓ Apakah wajib bagi seseorang untuk bersabar ketika menghadapi pembunuhan, ataukah boleh baginya mengucapkan kalimat kufur dan apakah hal tersebut tidak membahayakan agamanya ketika dalam kondisi darurat?
✅ Perkara ini ada rinciannya :
1⃣ Jika masalahnya berkaitan dengan jiwanya, maka ia boleh memilih :
 Jika mau, ia boleh mengatakan kalimat kufur untuk menghindari paksaan tersebut dalam keadaan hatinya tenang di atas keimanan.
 Jika mau, ia boleh bersikeras dan menolak paksaan itu, sekalipun ia dibunuh.
✅ Ini semua jika urusannya hanya berkaitan dengan pribadi orang tersebut, yaitu misalnya dikatakan, "Sujudlah kamu kepada patung ini!" Maka ia boleh tidak sujud, akhirnya ia dibunuh, atau ia sujud untuk menghindari paksaan itu dan tidak dibunuh.
➡ Bersambung ... 2⃣
 Syarh Riyadhish Shalihin (1/218)
✍ ู‚ุงู„ ุงู„ุดูŠุฎ ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุตุงู„ุญ ุงู„ุนุซูŠู…ูŠู† ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ :
ู‡ู„ ูŠุฌุจ ุนู„ู‰ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ุงู† ูŠุตุจุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ุชู„، ุฃูˆ ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ ูˆู„ุง ุชุถุฑู‡ ุฅุฐุง ูƒุงู† ู…ูƒุฑู‡ุง؟
ู‡ุฐุง ููŠู‡ ุชูุตูŠู„ : ุฅู† ูƒุงู†ุช ุงู„ู…ุณุฃู„ุฉ ุชุชุนู„ู‚ ุจู†ูุณู‡ ูู„ู‡ ุงู„ุฎูŠุงุฑ : ุฅู† ุดุงุก ู‚ุงู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ ุฏูุนุง ู„ู„ุฅูƒุฑุงู‡ ู…ุน ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ุงู„ู‚ู„ุจ ุจุงู„ุฅูŠู…ุงู†. ูˆุฅู† ุดุงุก ุฃุตุฑ ูˆุฃุจูŠ ูˆู„ูˆ ู‚ุชู„، ู‡ุฐุง ุฅุฐุง ูƒุงู† ุงู„ุฃู…ุฑ ุนุงุฆุฏุงً ุฅู„ูŠ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ุจู†ูุณู‡ ูŠุนู†ูŠ ู…ุซู„ุงً ู‚ูŠู„ ู„ู‡: ุงุณุฌุฏ ู„ู„ุตู†ู…، ูู„ู… ูŠุณุฌุฏ، ูู‚ุชู„، ุฃูˆ ุณุฌุฏ ุฏูุนุงً ู„ู„ุฅูƒุฑุงู‡ ูˆู„ู… ูŠู‚ุชู„.
 ุดุฑุญ ุฑูŠุงุถ ุงู„ุตุงู„ุญูŠู† (ูขูกูจ/ูก)
➖➖➖
 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah
◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻
‼‼ SIKAP SESEORANG SAAT KONDISI DARURAT 2⃣
✍ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata :
2⃣ Adapun jika urusannya berkaitan dengan agama, yaitu jika ia kufur di hadapan manusia, akan kufur pula seluruh manusia, maka ia tidak boleh mengatakan kalimat kufur, bahkan wajib baginya untuk bersabar walaupun ia dibunuh, sebagaimana jihad di jalan Allah.
 Seorang mujahid terus maju ke medan pertempuran walaupun ia akan terbunuh, karena ia ingin menegakkan kalimat Allah.
 Jika ia seorang pemimpin, lalu dipaksa untuk mengucapkan kalimat kufur, maka ia tidak boleh mengatakannya, apalagi di zaman fitnah, bahkan wajib baginya untuk bersabar walaupun mengakibatkan dirinya dibunuh.
➡ Selesai.
 Syarh Riyadhish Shalihin (1/218)
✍ ู‚ุงู„ ุงู„ุดูŠุฎ ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุตุงู„ุญ ุงู„ุนุซูŠู…ูŠู† ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ :
ุฃู…ุง ุฅุฐุง ูƒุงู† ุงู„ุฃู…ุฑ ูŠุชุนู„ู‚ ุจุงู„ุฏูŠู†، ุจู…ุนู†ูŠ ุฃู†ู‡ ู„ูˆ ูƒูุฑ ูˆู„ูˆ ุธุงู‡ุฑุง ุฃู…ุงู… ุงู„ู†ุงุณ ู„ูƒูุฑ ุงู„ู†ุงุณ، ูุฅู†ู‡ ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ، ุจู„ ูŠุฌุจ ุฃู† ูŠุตุจุฑ ูˆู„ูˆ ู‚ุชู„، ูƒุงู„ุฌู‡ุงุฏ ููŠ ุณุจูŠู„ ุงู„ู„ู‡. ุงู„ู…ุฌุงู‡ุฏ ูŠู‚ุฏู… ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ุชู„ ูˆู„ูˆ ู‚ุชู„، ู„ุฃู†ู‡ ูŠุฑูŠุฏ ุฃู† ุชูƒูˆู† ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ู‡ูŠ ุงู„ุนู„ูŠุง، ูุฅุฐุง ูƒุงู† ุฅู…ุงู…ุงً ู„ู„ู†ุงุณ ูˆุฃุฌุจุฑ ุนู„ู‰ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ ูุฅู†ู‡ ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ، ู„ุง ุณูŠู…ุง ููŠ ุฒู…ู† ุงู„ูุชู†ุฉ، ุจู„ ุนู„ูŠู‡ ุฃู† ูŠุตุจุฑ ูˆู„ูˆ ู‚ุชู„.
 ุดุฑุญ ุฑูŠุงุถ ุงู„ุตุงู„ุญูŠู† (ูขูกูจ/ูก)
➖➖➖
 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah
◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻


Sabtu, 21 September 2019

Rekaman Pelajaran Nahwu dan Shorof

Bismillah,

Berikut ini adalah rekaman pelajaran nahwu dan shorof yang dibina oleh Al-Ustadz Abdul Latief Surabaya Hafizhahullah dengan menggunakan kitab Al-Muyassar fii ilmin Nahwi dan kitab Kitabut Tashrif.

Rekaman telah diarsipkan di

https://archive.org/details/nahwushorof untuk pertemuan 001 sd. pertemuan 030

dan
https://archive.org/details/nahwushorof2
untuk pertemuan 031 sd. pertemuan 049 (selesai - Alhamdulillah)

Rekaman juga diarsipkan di kanal telegram (untuk membukanya perlu diinstall dan mendaftarkan akun telegram) di

https://t.me/nahwushorof_sby

Demikian semoga bermanfaat, terkhusus bagi admin dan bagi seluruh kaum muslimin yang memerlukan. Baarakallahu fiikum.

Sumber: https://rekaman-bhs-arab.blogspot.com/2019/09/rekaman-pelajaran-nahwu-dan-shorof.html

Rabu, 18 September 2019

ISTISQO' (MEMINTA TURUNNYA HUJAN)

ISTISQO' (MEMINTA TURUNNYA HUJAN)
Apa yang Dimaksud dengan Istisqo’?
Istisqo’ artinya adalah meminta kepada Allah agar diturunkan hujan saat terjadi kekeringan melanda dan timbul kerugian/ kerusakan akibat hal tersebut. Istisqo’ bisa dengan sekedar berdoa saja atau bisa juga dengan melakukan sholat istisqo’.
Para Ulama’ menjelaskan bahwa Istisqo’ bisa dalam 3 keadaan:
1. Sholat istisqo’ dilakukan baik sendirian ataupun berjamaah, dan ini yang paling utama.
2. Khotib berdoa istisqo’ dalam khutbah Jumat. Sebagaimana hal ini pernah dilakukan Nabi.
3. Kaum muslimin berdoa sendiri-sendiri agar Allah menurunkan hujan di akhir sholat mereka atau saat mereka sendirian.
(Taudhihul Ahkam syarh Bulughil Maram (2/118)). 
Apa Dalil yang Menunjukkan Bahwa Nabi Pernah Berdoa Istisqo’ Saat Berkhutbah Jumat?
Jawab:
Hadits Anas bin Malik riwayat al-Bukhari dan Muslim:
ุนَู†ْ ุฃَู†َุณِ ุจْู†ِ ู…َุงู„ِูƒٍ ุฃَู†َّ ุฑَุฌُู„ًุง ุฏَุฎَู„َ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏَ ูŠَูˆْู…َ ุฌُู…ُุนَุฉٍ ู…ِู†ْ ุจَุงุจٍ ูƒَุงู†َ ู†َุญْูˆَ ุฏَุงุฑِ ุงู„ْู‚َุถَุงุกِ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงุฆِู…ٌ ูŠَุฎْุทُุจُ ูَุงุณْุชَู‚ْุจَู„َ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงุฆِู…ًุง ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ู‡َู„َูƒَุชْ ุงู„ْุฃَู…ْูˆَุงู„ُ ูˆَุงู†ْู‚َุทَุนَุชْ ุงู„ุณُّุจُู„ُ ูَุงุฏْุนُ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُุบِุซْู†َุง ู‚َุงู„َ ูَุฑَูَุนَ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَุบِุซْู†َุง ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَุบِุซْู†َุง ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَุบِุซْู†َุง ู‚َุงู„َ ุฃَู†َุณٌ ูˆَู„َุง ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ู…َุง ู†َุฑَู‰ ูِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ ู…ِู†ْ ุณَุญَุงุจٍ ูˆَู„َุง ู‚َุฒَุนَุฉٍ ูˆَู…َุง ุจَูŠْู†َู†َุง ูˆَุจَูŠْู†َ ุณَู„ْุนٍ ู…ِู†ْ ุจَูŠْุชٍ ูˆَู„َุง ุฏَุงุฑٍ ู‚َุงู„َ ูَุทَู„َุนَุชْ ู…ِู†ْ ูˆَุฑَุงุฆِู‡ِ ุณَุญَุงุจَุฉٌ ู…ِุซْู„ُ ุงู„ุชُّุฑْุณِ ูَู„َู…َّุง ุชَูˆَุณَّุทَุชْ ุงู„ุณَّู…َุงุกَ ุงู†ْุชَุดَุฑَุชْ ุซُู…َّ ุฃَู…ْุทَุฑَุชْ ู‚َุงู„َ ูَู„َุง ูˆَุงู„ู„َّู‡ِ ู…َุง ุฑَุฃَูŠْู†َุง ุงู„ุดَّู…ْุณَ ุณَุจْุชًุง ู‚َุงู„َ ุซُู…َّ ุฏَุฎَู„َ ุฑَุฌُู„ٌ ู…ِู†ْ ุฐَู„ِูƒَ ุงู„ْุจَุงุจِ ูِูŠ ุงู„ْุฌُู…ُุนَุฉِ ุงู„ْู…ُู‚ْุจِู„َุฉِ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงุฆِู…ٌ ูŠَุฎْุทُุจُ ูَุงุณْุชَู‚ْุจَู„َู‡ُ ู‚َุงุฆِู…ًุง ูَู‚َุงู„َ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ู‡َู„َูƒَุชْ ุงู„ْุฃَู…ْูˆَุงู„ُ ูˆَุงู†ْู‚َุทَุนَุชْ ุงู„ุณُّุจُู„ُ ูَุงุฏْุนُ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠُู…ْุณِูƒْู‡َุง ุนَู†َّุง ู‚َุงู„َ ูَุฑَูَุนَ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุญَูˆْู„َู†َุง ูˆَู„َุง ุนَู„َูŠْู†َุง ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุขูƒَุงู…ِ ูˆَุงู„ุธِّุฑَุงุจِ ูˆَุจُุทُูˆู†ِ ุงู„ْุฃَูˆْุฏِูŠَุฉِ ูˆَู…َู†َุงุจِุชِ ุงู„ุดَّุฌَุฑِ ูَุงู†ْู‚َู„َุนَุชْ ูˆَุฎَุฑَุฌْู†َุง ู†َู…ْุดِูŠ ูِูŠ ุงู„ุดَّู…ْุณِ
Dari Anas bin Malik –radhiyallahu anhu- bahwa seorang laki-laki masuk masjid pada hari Jumat dari pintu arah Daarul Qodho’ sedangkan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam sedang berdiri berkhutbah. Kemudian Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menghadapinya dengan berdiri. Kemudian orang itu berkata: Wahai Rasulullah, telah binasa harta-harta dan telah terputus jalan-jalan. Berdoalah kepada Allah agar menurunkan hujan kepada kami. Kemudian Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mengangkat tangannya dan berdoa:
“Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami, Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami, Ya Allah turunkanlah hujan kepada kami”.
Anas berkata: Demi Allah sebelumnya di langit kami tidak melihat ada awan atau potongan awan. Tidak ada penghalang rumah antara gunung dekat Madinah dengan kami. Tiba-tiba muncul dari belakang gunung itu awan seperti perisai. Ketika telah berada di tengah langit, menyebar kemudian menurunkan hujan. Demi Allah setelah itu kami tidak melihat matahari selama 6 hari.
Kemudian pada Jumat berikutnya masuklah seorang laki-laki dari pintu yang sama sedangkan Rasulullah shollallahu alaihi wasallam sedang berdiri berkhutbah. Kemudian orang tersebut menghadap Rasulullah dengan berdiri. Kemudian ia berkata: Wahai Rasulullah telah binasa harta-harta, dan terputus jalan-jalan. Doakan kepada Allah agar Dia menahan agar hujan tidak lagi turun kepada kami. Maka Rasulullah shollallahu alaihi wasallam mengangkat kedua tangannya dan berdoa:
“Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar kami saja jangan kepada kami. Ya Allah (turunkanlah hujan) kepada tempat-tempat tinggi, perbukitan, perut lembah, dan tempat-tempat tumbuhnya pepohonan”. Maka terhentilah hujan dan kami keluar dalam keadaan matahari bersinar terik (H.R al-Bukhari dan Muslim) 
Bagaimana Tata Cara Sholat Istisqo’?
Jawab:
1. Tata cara sholat Istisqo’ adalah seperti sholat Ied. Dilakukan 2 rokaat. Pada rokaat pertama bertakbir 6 atau 7 kali, sedangkan di rokaat kedua bertakbir 5 kali sebelum membaca alFatihah.
2. Khutbah yang isinya lebih banyak berdoa kepada Allah agar diturunkan hujan. Saat berdoa khotib menghadap ke arah kiblat dengan mengangkat tangan dan memindahkan posisi selendang yang dipakai (yang sebelumnya di sebelah kanan pindah ke kiri). Mengangkat tangan dengan tinggi.
Khutbah boleh dilakukan setelah sholat ataupun sebelum sholat. Khutbah hanya dilakukan sekali.
3. Bedanya dengan sholat Ied yang sebaiknya menggunakan pakaian bagus dan menampakkan keceriaan, untuk sholat Istisqo’ menunjukkan kerendahan dan kehinaan di hadapan Allah, memakai baju biasa.
Di antara dalilnya adalah sebagai berikut:
ุนَู†ْ ุนَุงุฆِุดَุฉَ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ْู‡َุง ู‚َุงู„َุชْ ุดَูƒَุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุฅِู„َู‰ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚ُุญُูˆุทَ ุงู„ْู…َุทَุฑِ ูَุฃَู…َุฑَ ุจِู…ِู†ْุจَุฑٍ ูَูˆُุถِุนَ ู„َู‡ُ ูِูŠ ุงู„ْู…ُุตَู„َّู‰ ูˆَูˆَุนَุฏَ ุงู„ู†َّุงุณَ ูŠَูˆْู…ًุง ูŠَุฎْุฑُุฌُูˆู†َ ูِูŠู‡ِ ู‚َุงู„َุชْ ุนَุงุฆِุดَุฉُ ูَุฎَุฑَุฌَ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุญِูŠู†َ ุจَุฏَุง ุญَุงุฌِุจُ ุงู„ุดَّู…ْุณِ ูَู‚َุนَุฏَ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…ِู†ْุจَุฑِ ูَูƒَุจَّุฑَ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูˆَุญَู…ِุฏَ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ุฅِู†َّูƒُู…ْ ุดَูƒَูˆْุชُู…ْ ุฌَุฏْุจَ ุฏِูŠَุงุฑِูƒُู…ْ ูˆَุงุณْุชِุฆْุฎَุงุฑَ ุงู„ْู…َุทَุฑِ ุนَู†ْ ุฅِุจَّุงู†ِ ุฒَู…َุงู†ِู‡ِ ุนَู†ْูƒُู…ْ ูˆَู‚َุฏْ ุฃَู…َุฑَูƒُู…ْ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ุฃَู†ْ ุชَุฏْุนُูˆู‡ُ ูˆَูˆَุนَุฏَูƒُู…ْ ุฃَู†ْ ูŠَุณْุชَุฌِูŠุจَ ู„َูƒُู…ْ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ { ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุฑَุจِّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ِ ู…َู„ِูƒِ ูŠَูˆْู…ِ ุงู„ุฏِّูŠู†ِ } ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„َّู‡ُ ูŠَูْุนَู„ُ ู…َุง ูŠُุฑِูŠุฏُ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَู†ْุชَ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„َุง ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ุฃَู†ْุชَ ุงู„ْุบَู†ِูŠُّ ูˆَู†َุญْู†ُ ุงู„ْูُู‚َุฑَุงุกُ ุฃَู†ْุฒِู„ْ ุนَู„َูŠْู†َุง ุงู„ْุบَูŠْุซَ ูˆَุงุฌْุนَู„ْ ู…َุง ุฃَู†ْุฒَู„ْุชَ ู„َู†َุง ู‚ُูˆَّุฉً ูˆَุจَู„َุงุบًุง ุฅِู„َู‰ ุญِูŠู†ٍ ุซُู…َّ ุฑَูَุนَ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ูَู„َู…ْ ูŠَุฒَู„ْ ูِูŠ ุงู„ุฑَّูْุนِ ุญَุชَّู‰ ุจَุฏَุง ุจَูŠَุงุถُ ุฅِุจِุทَูŠْู‡ِ ุซُู…َّ ุญَูˆَّู„َ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุณِ ุธَู‡ْุฑَู‡ُ ูˆَู‚َู„َุจَ ุฃَูˆْ ุญَูˆَّู„َ ุฑِุฏَุงุกَู‡ُ ูˆَู‡ُูˆَ ุฑَุงูِุนٌ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ุซُู…َّ ุฃَู‚ْุจَู„َ ุนَู„َู‰ ุงู„ู†َّุงุณِ ูˆَู†َุฒَู„َ ูَุตَู„َّู‰ ุฑَูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ูَุฃَู†ْุดَุฃَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุณَุญَุงุจَุฉً ูَุฑَุนَุฏَุชْ ูˆَุจَุฑَู‚َุชْ ุซُู…َّ ุฃَู…ْุทَุฑَุชْ ุจِุฅِุฐْู†ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูَู„َู…ْ ูŠَุฃْุชِ ู…َุณْุฌِุฏَู‡ُ ุญَุชَّู‰ ุณَุงู„َุชْ ุงู„ุณُّูŠُูˆู„ُ ูَู„َู…َّุง ุฑَุฃَู‰ ุณُุฑْุนَุชَู‡ُู…ْ ุฅِู„َู‰ ุงู„ْูƒِู†ِّ ุถَุญِูƒَ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุญَุชَّู‰ ุจَุฏَุชْ ู†َูˆَุงุฌِุฐُู‡ُ ูَู‚َุงู„َ ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ุนَู„َู‰ ูƒُู„ِّ ุดَูŠْุกٍ ู‚َุฏِูŠุฑٌ ูˆَุฃَู†ِّูŠ ุนَุจْุฏُ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُู‡ُ
Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata: Manusia mengadukan kekeringan tidak turunnya hujan kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Maka beliau kemudian memerintahkan agar mimbar diletakkan di Musholla (tanah lapang). Kemudian beliau menjanjikan hari keluar untuk sholat. Aisyah berkata: Rasulullah shollallahu alaihi wasallam keluar ketika nampak jelas terbitnya matahari. Kemudian beliau duduk di atas mimbar. Kemudian Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bertakbir dan memuji Allah Azza Wa Jalla. Kemudian beliau bersabda: Sesungguhnya kalian mengadukan kekeringan pada kampung kalian dan tertundanya hujan dari awal waktunya terhadap kalian. Allah Azza Wa Jalla telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepadaNya dan berjanji akan mengabulkan doa kalian. Kemudian beliau berdoa: Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Arrohmaanir rohiim. Maliki yaumiddin.
Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Allah. Dia berbuat sesuai dengan kehendaknya. Ya Allah Engkaulah Allah yang tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau. Engkaulah Yang Maha Kaya dan kami adalah orang-orang yang faqir. Turunkan kepada kami hujan dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan hingga sampai waktu yang ditentukan. Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya dan terus mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak beliau. Kemudian beliau menghadapkan punggungnya kepada manusia dan membalik rida’ (selendang/mantel) beliau dalam keadaan mengangkat tangannya. Kemudian beliau menghadap ke arah manusia kemudian turun (dari mimbar), kemudian sholat dua rokaat. Maka Allah munculkan awan hingga terhadi guntur dan halilintar, kemudian turun hujan dengan idzin Allah. Nabi shollallahu alaihi wasallam tidak mendatangi masjidnya hingga mengalir aliran air. Ketika beliau melihat demikian cepatnya para Sahabat kembali ke rumah mereka, Nabi shollallahu alaihi wasallam tertawa hingga nampak gigi geraham beliau. Kemudian beliau bersabda: Aku bersaksi bahwa Allah Maha Berkuasa di atas segala sesuatu dan sesungguhnya aku adalah hamba dan utusanNya (H.R Abu Dawud, beliau menyatakan sanadnya jayyid (baik) dan dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Albany)
ุฎَุฑَุฌَ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…ُุชَุจَุฐِّู„ًุง ู…ُุชَูˆَุงุถِุนًุง ู…ُุชَุถَุฑِّุนًุง ุญَุชَّู‰ ุฃَุชَู‰ ุงู„ْู…ُุตَู„َّู‰ ูَุฑَู‚َู‰ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…ِู†ْุจَุฑِ ูˆَู„َู…ْ ูŠَุฎْุทُุจْ ุฎُุทَุจَูƒُู…ْ ู‡َุฐِู‡ِ ูˆَู„َูƒِู†ْ ู„َู…ْ ูŠَุฒَู„ْ ูِูŠ ุงู„ุฏُّุนَุงุกِ ูˆَุงู„ุชَّุถَุฑُّุนِ ูˆَุงู„ุชَّูƒْุจِูŠุฑِ ุซُู…َّ ุตَู„َّู‰ ุฑَูƒْุนَุชَูŠْู†ِ ูƒَู…َุง ูŠُุตَู„ِّูŠ ูِูŠ ุงู„ْุนِูŠุฏِ
Rasulullah shollallahu alaihi wasallam keluar dengan tidak berhias, tawadhu’, dan merendahkan diri hingga mendatangi musholla (tanah lapang) (sebagian perawi menyatakan: kemudian beliau naik ke atas mimbar). Tidaklah beliau berkhutbah seperti khutbah kalian ini akan tetapi beliau senantiasa (memperbanyak) doa, merendahkan diri, dan bertakbir. Kemudian beliau sholat dua rokaat seperti sholat Ied (H.R Abu Dawud, anNasaai, atTirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan Ibnu Hibban dan dinyatakan sanadnya hasan oleh al-Albany). 
(dikutip dari buku "Fiqh Bersuci dan Sholat", Abu Utsman Kharisman, penerbit Cahaya Sunnah Bandung)

WA al I'tishom


Selasa, 17 September 2019

SALAH SATU SANAD PERIWAYATAN SYAIKH AS-SA’DIY SAMPAI IBNU KATSIR

SALAH SATU SANAD PERIWAYATAN SYAIKH AS-SA’DIY SAMPAI IBNU KATSIR
Kitab Taisiir Kariimir Rahmaan fi Tafsiiri Kalaamil Mannaan atau disebut juga Tafsir as-Sa’diy adalah salah satu kitab tafsir Ahlussunnah yang berupa ringkasan dan rangkuman yang begitu memudahkan kaum muslimin dalam memahami ayat alQuran. Penyusunnya, Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy adalah seorang ahli tafsir yang juga ahli fiqh. 
Tahukah anda, bahwa sebenarnya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy memiliki sanad bersambung periwayatan kitab tafsir para Ulama terdahulu. Di antaranya adalah Tafsir Ibnu Katsir.
Jadi, ketika Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy mengambil rujukan dari Tafsir Ibnu Katsir itu bukan sekedar beliau membaca kitabnya saja. Tapi beliau sudah memiliki sanad untuk meriwayatkan isi kitab tersebut dari guru beliau terus bersambung dalam mata rantai sanad hingga kepada penulis kitab Tafsir itu, yaitu Ibnu Katsir rahimahullah.
Berikut ini akan disebutkan salah satu sanad riwayat Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy sampai Ibnu Katsir:
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy dari Ali bin Nashir Abi Waadaa dari as-Sayyid Nadzir Husain ad-Dahlawiy dari Muhammad Ishaq dari Abdul Aziz bin Waliyullah ad-Dahlawiy dari ayahnya dari Abut Thohir al-Kardiy dari ash-Shofa Ahmad bin Muhammad bin al-‘Ajl al-Yamaniy dari Yahya bin Makrom atThobariy dari al-Hafidz as-Suyuthiy dari Ibnu Muqbil al-Halabiy dari Ibnul Yuunaaniyyah dari Ibnu Katsir.
Bisa jadi ini memang bukan satu-satunya sanad yang beliau miliki. Namun setidaknya bisa memberikan tambahan ilmu kepada kita akan kapasitas keilmuan Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’diy rahimahullah.
(Abu Utsman Kharisman)

WA al I'tishom


Selasa, 27 Agustus 2019

PENJELASAN TENTANG DEFINISI BID'AH DAN BAHAYA-BAHAYANYA

PENJELASAN TENTANG DEFINISI BID'AH DAN BAHAYA-BAHAYANYA (Bag ke-1)
Definisi Bid’ah
Definisi bid’ah secara bahasa artinya adalah sesuatu yang diada-adakan tanpa ada contoh sebelumnya. Dalam alQur’an ada penyebutan lafadz bid’ah secara bahasa tersebut, di antaranya:
ุจَุฏِูŠุนُ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ
Allahlah yang mengadakan langit dan bumi (tanpa contoh sebelumnya)(Q.S alBaqoroh:117).
Bid’ah secara syariat dijelaskan oleh al-Imam asySyathiby sebagai:
ุทَุฑِูŠْู‚َุฉٌ ูِูŠ ุงู„ุฏِّูŠْู†ِ ู…ُุฎْุชَุฑَุนَุฉٌ ุชُุถَุงู‡ِูŠ ุงู„ุดَّุฑْุนِูŠَّุฉَ ูŠُู‚ْุตَุฏُ ุจِุงู„ุณُّู„ُูˆْูƒِ ุนَู„َูŠْู‡َุง ุงْู„ู…ุจَุงู„َุบَุฉ ูِูŠ ุงู„ุชَّุนَุจُّุฏِ ู„ู„ู‡ِ ุณُุจْุญَุงู†َู‡ُ
Jalan dalam beragama yang diada-adakan, yang menandingi syariat, tujuan menempuh jalan itu adalah berlebihan dalam ta’abbud (beribadah) kepada Allah (al-I’tishom (1/11)).
Berdasarkan penjelasan al-Imam asy-Syathiby di atas nampak jelas beberapa karakteristik sesuatu hal dikatakan sebagai bid’ah :
1)Telah menjadi sebuah ‘jalan’.
Bukan sesuatu hal yang sekedar ‘pernah’ dilakukan, tapi berulang-ulang dan menjadi kebiasaan, sehingga menjadi ‘jalan’.
2)Dalam urusan Dien (bukan duniawi).
Dalam urusan duniawi dipersilakan berinovasi seluas-luasnya selama tidak ada larangan dari alQur’an maupun Sunnah Rasul shollallaahu ‘alaihi wasallam.
ุฃَู†ْุชُู…ْ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุฃَู…ْุฑِ ุฏُู†ْูŠَุงูƒُู…ْ
Kalian lebih tahu tentang urusan duniawi kalian (H.R Muslim)
Karena itu tidaklah disebut bid’ah berbagai piranti kemajuan teknologi seperti mobil, hp, internet, dan sebagainya.
3)Diada-adakan, tidak ada dalilnya.
Tidak ada dalil shahih yang menjadi landasannya. Jika ada dalil, bisa berupa hadits lemah atau hadits palsu, atau ayat yang ditafsirkan tidak pada tempatnya.
4)Menandingi syariat
Tidaklah seseorang melakukan sesuatu bid’ah kecuali Sunnah yang semisalnya akan mati.
Rasulullah Shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ู…َุง ุฃَุญْุฏَุซَ ู‚َูˆْู…ٌ ุจِุฏْุนَุฉً ุฅِู„َّุง ุฑُูِุนَ ู…ِุซْู„ُู‡َุง ู…ِู†َ ุงู„ุณُّู†َّุฉِ
Tidaklah suatu kaum melakukan suatu bid’ah, kecuali akan terangkat Sunnah yang semisal dengannya (H.R Ahmad dari Ghudhaif bin al-Haarits, dan Ibnu Hajar menyatakan bahwa sanad hadits ini jayyid (baik) dalam Fathul Baari (13/253))
Contoh: bacaan-bacaan setelah selesai sholat fardlu banyak disebutkan dalam hadits-hadits yang shahih. Namun, ada seseorang yang karena merasa mendapatkan ijazah bacaan dari gurunya (meski tidak ada dalilnya dari hadits Nabi), selalu mengulang-ulang bacaan yang diajarkan tersebut setelah selesai sholat. Misalkan, membaca Laa Ilaaha Illallaah 333 kali, disertai keyakinan keutamaan-keutamaannya (memperlancar rezeki, kewibawaan, dsb). Akibatnya, ia akan tersibukkan dengan amalan dari gurunya tersebut dan meninggalkan Sunnah Nabi yang sebenarnya.
Tidaklah disebut sebagai bid’ah, jika hal itu tidak menandingi syariat, namun justru sebagai sarana yang mendukungnya. Hal – hal ini disebut oleh para Ulama’ sebagai al-mashalihul mursalah seperti pembukuan al-Quran, penyusunan ilmu nahwu, pembangunan madrasah, dan semisalnya.
5)Niat melakukannya adalah sebagaimana orang berniat dalam melakukan syariat (untuk mendekatkan diri kepada Allah).
(Penjelasan ini disarikan dari Syaikh Sholih bin Abdil Aziz Aalusy Syaikh dalam Syarh Arbain anNawawiyyah).
Setiap Bid’ah adalah Sesat
Jika kita telah memahami definisi bid’ah (secara syariat), maka kita akan membenarkan sabda Nabi yang menyatakan bahwa setiap bid’ah adalah sesat.
Sering sekali dalam khutbah Jumat Rasulullah shollallahu alaihi wasallam senantiasa memperingatkan kaum muslimin dari bahaya bid’ah, padahal saat itu belum ada satupun kebid’ahan di masa beliau hidup. Beliau selalu menyatakan:
ุฃَู…َّุง ุจَุนْุฏُ ูَุฅِู†َّ ุฎَูŠْุฑَ ุงู„ْุญَุฏِูŠุซِ ูƒِุชَุงุจُ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุฎَูŠْุฑُ ุงู„ْู‡ُุฏَู‰ ู‡ُุฏَู‰ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ูˆَุดَุฑُّ ุงู„ْุฃُู…ُูˆุฑِ ู…ُุญْุฏَุซَุงุชُู‡َุง ูˆَูƒُู„ُّ ุจِุฏْุนَุฉٍ ุถَู„َุงู„َุฉٌ
Amma Ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah Kitabullah, dan sebaik baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad, dan seburuk-buruk perkara adalah yang diada-adakan. Dan setiap bid’ah adalah sesat (H.R Muslim no 1435 dari Jabir bin Abdillah)
Dalam hadits Irbadh bin Sariyyah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
ูˆَุฅِูŠَّุงูƒُู…ْ ูˆَู…ُุญْุฏَุซَุงุชِ ุงู„ْุฃُู…ُูˆุฑِ ูَุฅِู†َّ ูƒُู„َّ ู…ُุญْุฏَุซَุฉٍ ุจِุฏْุนَุฉٌ ูˆَูƒُู„َّ ุจِุฏْุนَุฉٍ ุถَู„َุงู„َุฉٌ
Berhati-hatilah (jauhilah) perkara-perkara yang diada-adakan, karena setiap perkara yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan al-Albany).
Kalaupun ada pernyataan yang mengesankan bahwa bid’ah itu ada yang tidak sesat dari para Ulama’, maka itu adalah definisi secara bahasa. Pembagian definisi bid’ah secara syariat dan secara bahasa ini dijelaskan oleh al-Imam Ibnu Katsir asy-Syafi’i dalam tafsirnya. Beliau menyatakan:
ูˆุงู„ุจุฏุนุฉ ุนู„ู‰ ู‚ุณู…ูŠู†: ุชุงุฑุฉ ุชูƒูˆู† ุจุฏุนุฉ ุดุฑุนูŠุฉ، ูƒู‚ูˆู„ู‡: ูุฅู† ูƒู„ ู…ุญุฏุซุฉ ุจุฏุนุฉ، ูˆูƒู„ ุจุฏุนุฉ ุถู„ุงู„ุฉ. ูˆุชุงุฑุฉ ุชูƒูˆู† ุจุฏุนุฉ ู„ุบูˆูŠุฉ، ูƒู‚ูˆู„ ุฃู…ูŠุฑ ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุนู…ุฑ ุจู† ุงู„ุฎุทุงุจ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ุนู† ุฌู…ุนู‡ ุฅูŠุงู‡ู… ุนู„ู‰ ุตู„ุงุฉ ุงู„ุชุฑุงูˆูŠุญ ูˆุงุณุชู…ุฑุงุฑู‡ู…: ู†ุนْู…َุชْ ุงู„ุจุฏุนุฉُ ู‡ุฐู‡
Bid’ah itu terbagi dua. Kadangkala berupa bid’ah syar’iyyah, seperti sabda Nabi: “Sesungguhnya setiap hal-hal yang baru adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat”. Kadangkala bid’ah secara bahasa. Seperti ucapan Amirul Mukminin Umar bin al-Khotthob radhiyallahu anhu tentang menggabungkan manusia dalam sholat tarawih dan dilakukan terus menerus, beliau menyatakan: sebaik-baik bid’ah adalah ini (Tafsir Ibnu Katsir (1/398) ketika menafsirkan surat alBaqoroh ayat 117).
Silakan disimak ucapan para Sahabat Nabi yang memperjelas Sabda Nabi yang menunjukkan bahwa setiap bid’ah (dalam istilah syar'i) adalah sesat:
Sahabat Nabi Ibnu Mas’ud –semoga Allah meridlainya- berkata:
ุงุชุจَّุนِูˆُุง ูˆَู„ุงَ ุชَุจْุชَุฏِุนُูˆุง ูَู‚َุฏْ ูƒُูِูŠْุชُู…ْ ูˆَูƒُู„ُّ ุจِุฏْุนَุฉٍ ุถَู„ุงَู„َุฉٌ
Ikutilah (Sunnah Nabi) janganlah melakukan bid’ah, karena sesungguhnya kalian telah dicukupi, dan seluruh bid’ah adalah sesat (diriwayatkan oleh Abu Khoytsam dalam Kitabul Ilm dan Muhammad bin Nashr alMarwazy dalam as-Sunnah)
Sahabat Nabi Ibnu Umar –semoga Allah meridlainya- berkata:
ูƒู„ُّ ุจِุฏْุนَุฉٍ ุถَู„ุงَู„َุฉٌ ูˆَุฅِู†ْ ุฑَุขู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุญَุณَู†َุฉً
Semua bid’ah adalah sesat sekalipun manusia memandangnya baik (diriwayatkan oleh alBaihaqy dalam al-Madkhal dan Muhammad bin Nashr alMarwazy dalam as-Sunnah)
Sahabat Nabi Muadz bin Jabal –semoga Allah meridlainya- berkata:
ูَุฅِูŠุงَّูƒُู…ْ ูˆَู…َุง ูŠُุจْุชَุฏَุนُ ูَุฅِู†َّ ู…َุง ุงุจْุชُุฏِุนَ ุถَู„َุงู„َุฉ
Berhati-hatilah kalian dari perkara yang diada-adakan, karena perkara yang diada-adakan (dalam Dien) adalah sesat (Hilyatul Awliyaa’ (1/233)).
Ucapan-ucapan para Sahabat Nabi di atas jelas sekali menunjukkan bahwa semua bid’ah adalah sesat.
Berikut ini adalah ucapan-ucapan lain dari para Sahabat Nabi tentang perintah menjauhi kebid’ahan dan amal ibadah yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi dan para Sahabatnya:
Hudzaifah bin al-Yaman –semoga Allah meridlainya- berkata:
ูƒُู„ُّ ุนِุจَุงุฏَุฉٍ ู„َู…ْ ูŠَุชَุนَุจَّุฏْ ุจِู‡َุง ุฃَุตْุญَุงุจُ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„ู‡ِ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูู„ุงَ ุชَุชَุนَุจَّุฏُูˆْุง ุจِู‡َุง ؛ ูَุฅِู†َّ ุงู„ุฃَูˆَّู„َ ู„َู…ْ ูŠَุฏَุนْ ู„ِู„ุขุฎِุฑِ ู…َู‚َุงู„ุงً ؛ ูَุงุชَّู‚ُูˆุง ุงู„ู„ู‡َ ูŠَุง ู…َุนْุดَุฑَ ุงู„ู‚ُุฑَّุงุกِ ، ุฎُุฐُูˆْุง ุทَุฑِูŠْู‚َ ู…َู†ْ ูƒَุงู†َ ู‚َุจْู„َูƒُู…ْ
“Setiap ibadah yang tidak pernah diamalkan oleh para Sahabat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, janganlah kalian beribadah dengannya. Karena generasi pertama tak menyisakan komentar bagi yang belakangan. Maka bertakwalah kalian kepada Allah wahai para pembaca al-Qur’an (orang-orang alim dan yang suka beribadah) dan ikutilah jalan orang-orang sebelummu” (Diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam Al Ibanah).
Sahabat Nabi Ibnu Abbas –semoga Allah meridlainya-berkata:Hendaknya engkau bertakwa kepada Allah dan istiqomah, ikutilah (Sunnah Nabi) jangan berbuat kebid’ahan (diriwayatkan oleh ad-Daarimi).
Sahabat Nabi Ibnu Mas’ud –semoga Allah meridhainya- berkata:
ุงู„ْุฅِู‚ْุชِุตَุงุฏُ ูِูŠ ุงู„ุณُّู†َّุฉِ ุฃَุญْุณَู†ُ ู…ِู†َ ุงู„ْุงِุฌْุชِู‡َุงุฏِ ูِูŠ ุงู„ْุจِุฏْุนَุฉِ
Sederhana di dalam Sunnah lebih baik dibandingkan bersungguh-sungguh di dalam bid’ah (riwayat al-Hakim)
<< Insyaallah bersambung >>
(Abu Utsman Kharisman)

WA al I'tishom
PENJELASAN TENTANG DEFINISI BID'AH DAN BAHAYA-BAHAYANYA (Bag ke-2)
BAHAYA DAN KEBURUKAN-KEBURUKAN BID'AH
Di antara bahaya dan keburukan-keburukan kebid'ahan adalah:
1.Mendapatkan kemurkaan Allah dan kehinaan dalam kehidupan dunia.
ุฅِู†َّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุงุชَّุฎَุฐُูˆุง ุงู„ْุนِุฌْู„َ ุณَูŠَู†َุงู„ُู‡ُู…ْ ุบَุถَุจٌ ู…ِู†ْ ุฑَุจِّู‡ِู…ْ ูˆَุฐِู„َّุฉٌ ูِูŠ ุงู„ْุญَูŠَุงุฉِ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ูˆَูƒَุฐَู„ِูƒَ ู†َุฌْุฒِูŠ ุงู„ْู…ُูْุชَุฑِูŠู†َ
Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), akan mendapatkan kemurkaan dari Rabb mereka dan kehinaan dalam kehidupan dunia. Demikianlah Kami memberi balasan bagi orang yang mengada-adakan (Q.S al-A’raaf ayat 152)
Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan: (ayat) ini mencakup setiap orang yang mengada-adakan kebid’ahan. Karena sesungguhnya kehinaan bid’ah dan penyelisihan terhadap risalah (Nabi) akan tersambung dengan hatinya dan (dipikul bebannya) di atas pundak-pundaknya. Sebagaimana perkataan al-Hasan al-Bashri: Sesungguhnya kehinaan bid’ah berada di atas bahu para pelakunya, sekalipun bighal-bighal (peranakan kuda dengan keledai) membawa mereka dan kuda-kuda ditunggangi oleh mereka. Demikian juga diriwayatkan oleh Abu Ayyub as-Sikhtiyaani dari Abu Qilaabah al-Jarmiy bahwasanya beliau ketika membaca firman Allah :
ูˆَูƒَุฐَู„ِูƒَ ู†َุฌْุฒِูŠ ุงู„ْู…ُูْุชَุฑِูŠู†َ
“Demikianlah Kami beri balasan bagi orang yang suka mengada-adakan sesuatu”(Q.S al-A’raaf ayat 152), beliau menyatakan: Ini demi Allah berlaku untuk setiap yang mengada-adakan (bid’ah) hingga hari kiamat. Sufyan bin Uyainah –seorang guru al-Imam asy-Syafii- menyatakan: Semua pelaku bid’ah adalah hina (Tafsir Ibn Katsir (3/477-478)).
2.Memecah belah persatuan kaum muslimin.
Sesungguhnya Tauhid dan Sunnah Nabi adalah pemersatu kaum muslimin. Dengan itulah para Sahabat Nabi bersatu. Itu adalah jalan Allah yang satu. Namun dengan adanya kebid’ahan-kebid’ahan, mulailah terpecah kaum muslimin, tiap kelompok mengikuti jalan masing-masing.
ุนَู†ْ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„ู‡ِ ุจْู†ِ ู…َุณْุนُูˆْุฏٍ ุฎَุทَّ ู„َู†َุง ุฑَุณُูˆْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَูˆْู…ًุง ุฎَุทًّุง ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ู‡َุฐَุง ุณَุจِูŠْู„ُ ุงู„ู„ู‡ِ ุซُู…َّ ุฎَุทَّ ุฎُุทُูˆْุทًุงุนَู†ْ ูŠَู…ِูŠْู†ِู‡ِ ูˆَุฎُุทُูˆْุทًุง ุนَู†ْ ูŠَุณَุงุฑِู‡ِ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ ู‡َุฐِู‡ِ ุณُุจُู„ٌ ุนَู„َู‰ ูƒُู„ِّ ุณَุจِูŠْู„ ู…ِู†ْู‡َุง ุดَูŠْุทَุงู†ٌ ูŠَุฏْุนُูˆ ุฅِู„َูŠْู‡َุง ุซُู…َّ ู‚َุฑَุฃَ ู‡َุฐِู‡ِ ุงْู„ุขูŠَุฉَ : ูˆَุฃَู†َّ ู‡َุฐَุง ุตِุฑَุงุทِูŠ ู…ُุณْุชَู‚ِูŠْู…ًุง ูَุงุชَّุจِุนُูˆْู‡ُ ูˆَู„ุงَ ุชَุชَّุจِุนُูˆุง ุงู„ุณُّุจُู„َ ูَุชَูَุฑَّู‚َ ุจِูƒُู…ْ ุนَู†ْ ุณَุจِูŠْู„ِู‡ِ (ุงู„ุฃู†ุนุงู…:153)
“ Dari Sahabat Abdullah bin Mas’ud : Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pernah menggambar garis untuk kami pada suatu hari kemudian berkata : ‘Ini adalah jalan Allah’. Kemudian beliau membuat garis-garis di sebelah kanan dan sebelah kiri garis tadi kemudian bersabda :’ Ini adalah jalan-jalan, yang pada setiap jalan tersebut ada syaitan yang menyeru/ mengajak kepada jalan itu, kemudian beliau membaca ayat :
ูˆَุฃَู†َّ ู‡َุฐَุง ุตِุฑَุงุทِูŠ ู…ُุณْุชَู‚ِูŠْู…ًุง ูَุงุชَّุจِุนُูˆْู‡ُ ูˆَู„ุงَ ุชَุชَّุจِุนُูˆุง ุงู„ุณُّุจُู„َ ูَุชَูَุฑَّู‚َ ุจِูƒُู…ْ ุนَู†ْ ุณَุจِูŠْู„ِู‡ِ (ุงู„ุฃู†ุนุงู…:153)
“ Dan ini sesungguhnya adalah jalanKu yang lurus maka ikutilah ia, janganlah mengikuti jalan-jalan(yang lain), karena kalian akan berpecah belah dari jalanNya “ (Q.S AlAn’aam : 153)(H.R AtTirmidzi, Ibnu Majah, AlHakim, Ibnu Hibban,AtTirmidzi, dan beliau mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Maksud dari “jangan mengikuti jalan-jalan (lain)” itu ditafsirkan oleh Mujahid sebagai: kebid’ahan-kebid’ahan dan syubuhat (riwayat atThobariy dalam Tafsirnya).
3.Terhalangi dari taubat.
ุฅู†َّ ุงู„ู„ู‡ ุญَุฌَุจَ ุงู„ุชَّูˆْุจَุฉَ ุนَู†ْ ูƒُู„ِّ ุตَุงุญِุจِ ุจِุฏْุนَุฉٍ ุญَุชَّู‰ ูŠَุฏَุนَ ุจِุฏْุนَุชَู‡ُ
Sesungguhnya Allah menutup taubat dari semua pelaku bid’ah hingga ia meninggalkan kebid’ahannya (H.R atThobarony, dan al-Haitsamy menyatakan bahwa seluruh perawinya adalah perawi as-Shahih kecuali Harun bin Musa al-Farawy yang tsiqah).
4.Terhalangi dari minum di telaga Rasulullah shollallahu alaihi wasallam.
Sesungguhnya telaga Nabi adalah fasilitas yang sangat nikmat bagi umatnya. Barangsiapa yang meminum darinya, tidak akan kehausan selamanya.
ุฅِู†ِّูŠ ูَุฑَุทُูƒُู…ْ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุญَูˆْุถِ ู…َู†ْ ู…َุฑَّ ุนَู„َูŠَّ ุดَุฑِุจَ ูˆَู…َู†ْ ุดَุฑِุจَ ู„َู…ْ ูŠَุธْู…َุฃْ ุฃَุจَุฏًุง
Sesungguhnya aku menunggu kalian di telaga. Barangsiapa yang singgah padaku ia meminum (air telaga), dan barangsiapa yang minum, tidak akan kehausan selamanya (H.R al-Bukhari)
Namun, ada pihak-pihak yang terhalangi dari telaga, yaitu orang-orang murtad dan Ahlul Bid’ah yang mengubah-ubah ajaran Nabi.
ูَุฅِู†َّู‡ُู…ْ ูŠَุฃْุชُูˆู†َ ุบُุฑًّุง ู…ُุญَุฌَّู„ِูŠู†َ ู…ِู†ْ ุงู„ْูˆُุถُูˆุกِ ูˆَุฃَู†َุง ูَุฑَุทُู‡ُู…ْ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุญَูˆْุถِ ุฃَู„َุง ู„َูŠُุฐَุงุฏَู†َّ ุฑِุฌَุงู„ٌ ุนَู†ْ ุญَูˆْุถِูŠ ูƒَู…َุง ูŠُุฐَุงุฏُ ุงู„ْุจَุนِูŠุฑُ ุงู„ุถَّุงู„ُّ ุฃُู†َุงุฏِูŠู‡ِู…ْ ุฃَู„َุง ู‡َู„ُู…َّ ูَูŠُู‚َุงู„ُ ุฅِู†َّู‡ُู…ْ ู‚َุฏْ ุจَุฏَّู„ُูˆุง ุจَุนْุฏَูƒَ ูَุฃَู‚ُูˆู„ُ ุณُุญْู‚ًุง ุณُุญْู‚ًุง
Sesungguhnya mereka akan datang dengan wajah, kaki, dan tangan bersinar dari air wudhu’. Aku menunggu mereka di telaga. Ketahuilah, ada beberapa orang yang dihalang-halangi mendatangi telagaku, sebagaimana unta hilang yang dihalang-halangi. Aku berseru kepada mereka: Kemarilah. Lalu dikatakan: Sesungguhnya mereka telah mengganti (ajaranmu) sepeninggalmu. Aku pun berkata: Menjauhlah, menjauhlah (H.R Muslim)
al-Imam al-Qurthubiy rahimahullah menyatakan: Setiap orang yang murtad dari agama Allah atau mengada-adakan (bid’ah) yang tidak diridhai dan diizinkan Allah, maka dia terusir dari telaga, terjauhkan darinya. Yang paling jauh terusirnya adalah yang menyelisihi jamaah kaum muslimin dan memecah belah jalan mereka, seperti Khawarij dengan berbagai kelompoknya, Rafidhah dengan bermacam-macam kesesatannya, Mu’tazilah dengan berbagai hawa nafsunya. Mereka semuanya mengganti (ajaran agama)...(atTadzkiroh karya al-Qurthubiy (1/352)).
5.Mendapat laknat dari Allah, Malaikat, dan manusia seluruhnya.
ูˆَู„َุนَู†َ ุงู„ู„َّู‡ُ ู…َู†ْ ุขูˆَู‰ ู…ُุญْุฏِุซًุง
Allah melaknat orang yang melindungi pelaku dosa besar/ kebid’ahan (H.R Muslim)
ุงู„ْู…َุฏِูŠู†َุฉُ ุญَุฑَู…ٌ ู…َุง ุจَูŠْู†َ ุนَุงุฆِุฑٍ ุฅِู„َู‰ ูƒَุฐَุง ู…َู†ْ ุฃَุญْุฏَุซَ ูِูŠู‡َุง ุญَุฏَุซًุง ุฃَูˆْ ุขูˆَู‰ ู…ُุญْุฏِุซًุง ูَุนَู„َูŠْู‡ِ ู„َุนْู†َุฉُ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ูˆَุงู„ู†َّุงุณِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠู†َ
Madinah adalah tanah mulia antara gurun hingga ini. Barangsiapa yang yang mengada-adakan (kebid’ahan) atau melindungi orang yang berbuat bid’ah maka ia akan mendapatkan laknat Allah, Malaikat, dan manusia seluruhnya (H.R al-Bukhari dan Muslim)
6.Mendapatkan limpahan dosa dari orang-orang yang mengikutinya.
ูˆَู…َู†ْ ุฏَุนَุง ุฅِู„َู‰ ุถَู„َุงู„َุฉٍ ูƒَุงู†َ ุนَู„َูŠْู‡ِ ู…ِู†ْ ุงู„ْุฅِุซْู…ِ ู…ِุซْู„ُ ุขุซَุงู…ِ ู…َู†ْ ุชَุจِุนَู‡ُ ู„َุง ูŠَู†ْู‚ُุตُ ุฐَู„ِูƒَ ู…ِู†ْ ุขุซَุงู…ِู‡ِู…ْ ุดَูŠْุฆًุง
Dan barangsiapa yang mengajak pada kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang yang mengikutinya. Tidaklah dikurangi dari dosanya sedikitpun (H.R Muslim dari Abu Hurairah).
7.Jatuh dalam kebid’ahan adalah kebinasaan.
ูَุฅِู†َّ ู„ِูƒُู„ِّ ุนَุงุจِุฏٍ ุดِุฑَّุฉً ูˆَู„ِูƒُู„ِّ ุดِุฑَّุฉٍ ูَุชْุฑَุฉً ูَุฅِู…َّุง ุฅِู„َู‰ ุณُู†َّุฉٍ ูˆَุฅِู…َّุง ุฅِู„َู‰ ุจِุฏْุนَุฉٍ ูَู…َู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ูَุชْุฑَุชُู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุณُู†َّุฉٍ ูَู‚َุฏْ ุงู‡ْุชَุฏَู‰ ูˆَู…َู†ْ ูƒَุงู†َุชْ ูَุชْุฑَุชُู‡ُ ุฅِู„َู‰ ุบَูŠْุฑِ ุฐَู„ِูƒَ ูَู‚َุฏْ ู‡َู„َูƒَ
Sesungguhnya pada setiap orang ahli ibadah terdapat semangat. Dan pada setiap semangat itu ada masa kurang bersemangat. Bisa mengarah pada Sunnah atau pada bid’ah. Barangsiapa yang perasaan kurang bersemangatnya berada pada Sunnah, maka ia telah mendapat petunjuk. Barangsiapa yang masa kurang bersemangatnya pada selain itu, maka ia telah binasa (H.R Ahmad, atThohawiy)
8.Kebid’ahan bagaikan penyakit anjing gila yang menular.
ูˆَุฅِู†َّู‡ُ ุณَูŠَุฎْุฑُุฌُ ูِูŠ ุฃُู…َّุชِูŠ ุฃَู‚ْูˆَุงู…ٌ ุชَุฌَุงุฑَู‰ ุจِู‡ِู…ْ ุชِู„ْูƒَ ุงู„ْุฃَู‡ْูˆَุงุกُ ูƒَู…َุง ูŠَุชَุฌَุงุฑَู‰ ุงู„ْูƒَู„ْุจُ ุจِุตَุงุญِุจِู‡ِ ู„َุง ูŠَุจْู‚َู‰ ู…ِู†ْู‡ُ ุนِุฑْู‚ٌ ูˆَู„َุง ู…َูْุตِู„ٌ ุฅِู„َّุง ุฏَุฎَู„َู‡ُ
Sesungguhnya akan keluar dari umatku kaum-kaum yang menjalar pada mereka kebid’ahan-kebid’ahan itu sebagaimana menjalarnya penyakit anjing gila pada orang yang terkena. Tidaklah menyisakan urat atau persendian kecuali akan memasukinya (H.R Ahmad, Abu Dawud, dihasankan al-Albaniy)
9.Berdebat tanpa ilmu untuk menyesatkan dari jalan Allah, terancam adzab di Neraka.
ูˆَู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุณِ ู…َู†ْ ูŠُุฌَุงุฏِู„ُ ูِูŠ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจِุบَูŠْุฑِ ุนِู„ْู…ٍ ูˆَู„َุง ู‡ُุฏًู‰ ูˆَู„َุง ูƒِุชَุงุจٍ ู…ُู†ِูŠุฑٍ (8) ุซَุงู†ِูŠَ ุนِุทْูِู‡ِ ู„ِูŠُุถِู„َّ ุนَู†ْ ุณَุจِูŠู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ ู„َู‡ُ ูِูŠ ุงู„ุฏُّู†ْูŠَุง ุฎِุฒْูŠٌ ูˆَู†ُุฐِูŠู‚ُู‡ُ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ุนَุฐَุงุจَ ุงู„ْุญَุฑِูŠู‚ِ (9)
dan di antara manusia ada yang berdebat tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk, maupun tanpa Kitab yang menerangi. Sambil memalingkan lambungnya (dengan congkak) untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. Dia mendapatkan kehinaan di dunia dan pada hari kiamat Kami berikan kepadanya rasa adzab Neraka yang membakar (Q.S al-Hajj ayat 8-9)
Siapakah yang dimaksud dengan orang yang berdebat tentang Allah tanpa ilmu tersebut? Qotadah rahimahullah menjelaskan: Ahlul bid’ah yang mengajak pada kebid’ahannya (riwayat al-Laalikaa-iy dalam syarh Ushul I’tiqod Ahlissunnah wal Jama’ah)
Sahabat Nabi Ibnu Abbas radhiyallahu anhu juga menjelaskan bahwa ayat itu terkait dengan Ahlul Bid’ah (riwayat al-Auza’iy yang dinukil al-Qurthubiy dalam Tafsirnya).
10. Kebid’ahan, sekecil apapun, bisa berujung pada sikap menghalalkan darah sesama muslim.
Abu Qilabah –salah seorang tabi’i, murid dari banyak Sahabat Nabi- rahimahullah menyatakan:
ู…َุง ุงุจْุชَุฏَุนَ ู‚َูˆْู…ٌ ุจِุฏْุนَุฉً ู‚َุทُّ , ุฅِู„ุง ุงุณْุชَุญَู„ُّูˆุง ุจِู‡َุง ุงู„ุณَّูŠْูَ
Tidaklah suatu kaum melakukan suatu kebid’ahan kecuali (nantinya) mereka akan menghalalkan pedang (riwayat Abdurrazzaq dalam Mushonnafnya)
(Abu Utsman Kharisman)

WA al I'tishom