Selasa, 25 Juni 2019

SEMANGAT PEMUDA DALAM BERAMAL SHALEH

 MUTIARA HADITS KELEMBUTAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM KEPADA ANAK-ANAK:
HADITS KEDUA PULUH EMPAT
 SEMANGAT PEMUDA DALAM BERAMAL SHALEH 
 عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: كَانَ الرَّجُلُ فِي حَيَاةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا رَأَى رُؤْيَا، قَصَّهَا عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَمَنَّيْتُ أَنْ أَرَى رُؤْيَا أَقُصُّهَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: وَكُنْتُ غُلَامًا شَابًّا عَزَبًا، وَكُنْتُ أَنَامُ فِي الْمَسْجِدِ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَرَأَيْتُ فِي النَّوْمِ كَأَنَّ مَلَكَيْنِ أَخَذَانِي فَذَهَبَا بِي إِلَى النَّارِ، فَإِذَا هِيَ مَطْوِيَّةٌ كَطَيِّ الْبِئْرِ، وَإِذَا لَهَا قَرْنَانِ كَقَرْنَيِ الْبِئْرِ، وَإِذَا فِيهَا نَاسٌ قَدْ عَرَفْتُهُمْ، فَجَعَلْتُ أَقُولُ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ النَّارِ، أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ النَّارِ، أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ النَّارِ، قَالَ فَلَقِيَهُمَا مَلَكٌ فَقَالَ لِي: لَمْ تُرَعْ، فَقَصَصْتُهَا عَلَى حَفْصَةَ، فَقَصَّتْهَا حَفْصَةُ، عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللهِ لَوْ كَانَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ» قَالَ سَالِمٌ: فَكَانَ عَبْدُ اللهِ، بَعْدَ ذَلِكَ، لَا يَنَامُ مِنَ اللَّيْلِ إِلَّا قَلِيلًا.
 “Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata; 'Apabila ada seseorang yang bermimpi, pada masa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka ia pun akan menceritakan mimpi itu kepada Rasulullah, hingga saya juga ingin sekali bermimpi dan menceritakannya kepada beliau. Ketika remaja, pada masa Rasulullah, saya pernah tertidur di masjid. Dalam tidur itu saya bermimpi bahwa ada dua malaikat yang menangkap saya dan membawa saya ke neraka yang tepinya berdinding seperti sumur dengan dua tali seperti tali sumur. Ternyata di dalam sumur tersebut ada beberapa orang yang saya kenal dan segera saya ucapkan: 'Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka. Aku berlindung kepada Allah dari siksa neraka.' Tak lama kemudian, kedua malaikat tersebut ditemui oleh satu malaikat lain dan ia berkata kepada saya; 'Kamu akan aman.' Lalu saya ceritakan mimpi saya itu kepada Hafshah dan Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: 'Sebaik-baik orang adalah Abdullah, jika ia berkenan melaksanakan shalat di sebagian malam.' Salim berkata; 'Setelah itu Abdullah bin Umar tidak pernah tidur di malam hari kecuali sebentar.'.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]
—------------------------—
 FAEDAH-FAEDAH HADITS:
Hadits yang agung ini memberikan kepada kita faedah-faedah yang berharga, diantaranya;
 1. Semangatnya para shahabat dalam berbuat kebajikan, sampai-sampai mereka berangan-angan berbuat kebajikan sebagaimana yang diperbuat oleh saudarnya.
 2. Pujian yang tinggi dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap Ibnu Umar, padahal dirinya saat itu masih kecil.
 3. Pujian yang baik akan memacu kepada kebaikan. Lihatlah pujian Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap Ibnu Umar, begitu membekas sehingga membuahkan semangat yang tinggi pada diri Ibnu Umar dengan selalu menghidupkan malamnya dengan Qiyamul lail (shalat malam) dan tidak tidur malam kecuali hanya sebentar saja.
 4. Masa muda adalah masa-masa pertumbuhan, sehingga hendaknya bagi para orang tua pandai dalam mengarahkan anak-anaknya kepada kebaikan dan ketaqwaan. Lihatlah Ibnu Umar, pada masa kecilnya dan saat itu belum baligh, senang tinggal dan tidur di masjid agar lebih banyak berkonsentrasi dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda;
«سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: -منهم- وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ» الحديث
"Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari dimana tidak ada naungan selain naungan-Nya. -diantaranya adalah-; pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid.” [Muttafaqun ‘alaihi]
 5. Keutamaan shalat malam, dimana orang yang menunaikannya akan diselamatkan dari siksa api Neraka.
 6. Adab dan akhlak mulya Ibnu Umar kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
 7. Allah Ta’ala mengabulkan doa shahabat kecil Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, yakni Ibnu Umar.
 8. Bolehnya mewakilkan kepada orang lain untuk mengkisahkan mimpinya. Hadits ini adalah bantahan atas para peramal mimpi yang berpendapat bahwa mimpi tidaklah sah dan tidak dapat ditafsirkan kecuali apabaila langsung didengar dari orang yang bermimpi.
 Waffaqallahul jami’ likulli khairin.
======================================
✒️ Disusun oleh Abu Ubaidah bin Damiri al-Jawi
 https://telegram.me/FORUMKISHADITS


Sabtu, 15 Juni 2019

MEMAKAI ALAS KAKI PUN BISA JADI IBADAH

🌷⚖👞 MEMAKAI ALAS KAKI PUN BISA JADI IBADAH

💬 Memakai sandal pun ibadah. Caranya, amalkan adab-adab dalam memakai alas kaki.

📚 Adab-adab tersebut adalah:

1⃣ Saat memakai, dahulukan kaki kanan.

2⃣ Jika melepas, dahulukan kaki kiri.
Dua poin ini berdasarkan hadits berikut, bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kalian memakai sandal, dahulukanlah yang kanan. Apabila melepas, maka  dahulukan yang kiri. Sehingga kaki kanan yang pertama memakai sandal, dan terakhir dilepas.” [H.R. Al Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah].

3⃣ Tidak memakai sandal dengan berdiri. Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang memakai sandal dalam keadaan berdiri.” [H.R. Abu Dawud dan yang lainnya, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani  dalam Ash Shahihah].
▶ Al Munawi menjelaskan bahwa perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits ini sebagai bimbingan saja bukan wajib. Karena memakai sandal dengan duduk akan lebih mudah dan nyaman.
▶ Ath Thibi dan selain beliau berpendapat bahwa larangan ini khusus apabila ada semacam kesusahan ketika memakainya dengan berdiri. Seperti memakai sepatu, bukan sandal biasa. Allah lah Yang Maha Mengetahui terhadap hukum syariat-Nya.

4⃣ Tidak berjalan dengan memakai satu sandal saja.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kalian berjalan memakai satu sandal. Lepas semua sekalian, atau pakai semua.” [H.R. Al Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah].

👣 Bahkan, ketika putus talinya, jangan dipakai salah satunya sampai diperbaiki. Dalam hadits Abu Hurairah riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila tali sandal kalian putus, janganlah berjalan dengan satunya, sampai diperbaiki.”

5⃣ Sandal desain dan model yang khusus untuk laki-laki tidak boleh dipakai wanita, dan sebaliknya.

أَنَّهُ لَعَنَ الْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ وَالْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ

“Bahwa Rasulullah melaknat wanita yang bergaya menyerupai laki-laki, dan laki-laki yang berusaha menyerupai wanita.” [H.R. Abu Dawud, dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud].

6⃣ Tidak boleh ada unsur menyerupai orang kafir atau menyebabkan mudarat.
Contohnya, sepatu hak tinggi.

🌻 Syaikh Ibnu Utsaimin mengatakan:

💄 Memakai sepatu atau sandal hak tinggi termasuk tabarruj, berhias yang dilarang.

👠 Di sisi lain bermudarat pada tumit kaki karena terangkat tidak sebagaimana mestinya.

👓 Jadi hak tinggi tercela secara syariat maupun kedokteran. Oleh sebab itu, banyak para dokter yang melarangnya karena alasan kesehatan. Tercelanya menurut syariat tentu lebih besar karena termasuk tabarruj.

🚫 Apabila menimbulkan suara maka lebih jelek lagi."

Baca lengkapnya di http://tashfiyah.com/adab-memakai-sandal/

t.me/majalahtashfiyah

≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈



BARAKAH AIR LUDAH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM

💎 MUTIARA HADITS KELEMBUTAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM KEPADA ANAK-ANAK:

🌹HADITS KEDUA PULUH TIGA🌹

💦 BARAKAH AIR LUDAH NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM 🌨

🔊 عنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ، قَالَ: «عَقَلْتُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَجَّةً مَجَّهَا فِي وَجْهِي وَأَنَا ابْنُ خَمْسِ سِنِينَ مِنْ دَلْوٍ».

🔊 “Dari dari Mahmud bin ar-Rabbi' radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Aku mengingat dari Nabi, saat Beliau melumuri air ludah Beliau di wajahku, saat itu aku baru berumur lima tahun.” [HR. al-Bukhari dan Muslim]

📬 FAEDAH-FAEDAH HADITS:

Hadits yang agung ini memberikan kepada kita faedah-faedah yang berharga, diantaranya;

📌 1. Kasih sayang dan kelembutan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada anak-anak. Inilah yang sepantasnya diteladani oleh para orang tua kepada anak-anaknya. Selain kasih sayang dan kelembutan akan membuahkan timbal-balik anak kepada orang tuanya, juga akan membuahkan kasih sayang Allah kepada para orang tua.

📌 2. Ketawadhuan (sifat rendah hati) Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.

📌 3. Umur tamyiz terkadang dicapai saat anak berusia 5 tahun, meskipun mayoritasnya umur tamyiz terjadi pada usia 7 tahun.

📌 4. Bermain bersama anak-anak merupakan sarana yang baik guna membina keharmonisan antara orang tua dan anak-anaknya dan juga membina pertumbuhan mental dan jasmani mereka.

📌 5. Barakah air liur Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, dan ini merupakan kekhususan bagi beliau saja. Adapun selain Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, maka tidak memiliki hal ini. Kalau seandainya selain Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki hal ini, tentulah para shahabat akan meminta air liur, air cucian tangan, atau air keringat dari Abu Bakr ash-Shiddiq atau Umar untuk mencari keberkahan darinya, karena mereka adalah manusia terbaik setelah para Nabi.

📌 6. Bantahan terhadap kelompok Shufiyah, Syiah dan yang semisal dengan mereka yang ghuluw (extrim) terhadap wali-wali atau tokoh-tokoh mereka, karena tidak ternukilkan dari satu shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mencari barakah dari air liur, air cucian tangan atau keringatnya para shahabat-shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mulya, seperti Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abu Thalib atau yang lainnya.

📌 7. Sucinya air ludah manusia.

📌 8. Sahnya periwayatan para shahabat-shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mendapatkan dan mendengarkan hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang disaat itu mereka masih kecil, namun sudah mumayyiz.

🚪 Waffaqallahul jami’ likulli khairin.

======================================
✒️ Disusun oleh Abu Ubaidah bin Damiri al-Jawi
🌐 https://telegram.me/FORUMKISHADITS

FORUM KIS - HADITS
Forum Khusus Fawaid Hadits


Kamis, 13 Juni 2019

SIAPA MAHRAM KITA?


SIAPA MAHRAM KITA?

✒ Mahram adalah seseorang yang diharamkan untuk dinikahi karena sebab nasab (keturunan), sepersusuan, dan pernikahan. Kedudukan mahram sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Kenapa? Karena akan terkait dengan beberapa ketentuan syariat, seperti safar wanita bersama mahramnya, laki-laki dan perempuan tidak diperkenankan berjabat tangan selain dengan mahramnya, perkara pendampingan lainnya yang harus disertakan mahram, serta masalah yang lainnya.

🌾 Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah ta'ala serta mengharap ridha-Nya, telah terbentuk bagan ringkas mengenai *mahram*. Sekali lagi, kedudukan mahram begitu penting untuk diketahui. Terlebih pada era kini yang sarat dengan fitnah.

🌴 Dari sahabat Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

«لَأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ»

*“Ditusuknya kepala seorang laki-laki dengan jarum besi lebih baik bagi dirinya daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.”*

(H.R. Ath-Thabarani dalam al-Kabir, no.486 dan 487; ar-Ruyani dalam Musnadnya, no.1283; disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih al-Jami', no. 5045 dan ash-Shahihah, no. 226)

📗 Hadis di atas merupakan satu ketentuan larangan bersentuhan antar lawan jenis (laki-laki dan wanita) yang tidak terikat mahram. Karenanya, mengetahui kedudukan mahram merupakan upaya agar tidak terjatuh dalam kubang kemaksiatan.

📜 Semoga dengan adanya bagan ringkas ini akan lebih memudahkan kita untuk mengerti perihal kedudukan mahram. 

📝 *Berikut penjelasan ringkas mengenai bagan.*

✅ Cara membaca mulai dari posisi "SAYA"

✅ Lihat penjelasannya pada keterangan gambar siapa saja mahram kita dan yang bukan mahram.

✅ *Bagan nomor 1⃣ dan 2⃣ berkenaan dengan bagan mahram sebab nasab,*




1⃣ https://drive.google.com/file/d/1uoCoedEGMV5JKLgEwLHFEZBuT6vM4XuF/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi]

2⃣ https://drive.google.com/file/d/1--Ia_u81EI4YjLdarZeg5t1crqJtsryZ/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi]

✅ *Bagan nomor 3⃣ dan 4⃣ berkenaan dengan bagan mahram sebab pernikahan,*




3⃣ https://drive.google.com/file/d/1--SdS6WKXVgtzrjw5OK9Ek-KDEvoNEnB/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi]

4⃣ https://drive.google.com/file/d/1-4MokMtbIpqxvF4pwcR0TaKfcgXlU_Vx/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi]

✅ *Bagan nomor 5⃣ dan 6⃣ berkenaan dengan bagan mahram sebab sepersusuan.*




5⃣ https://drive.google.com/file/d/1-4QdbBh5rVfaJdBjCIGBBQk-gUxzx3ZG/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi]

6⃣ https://drive.google.com/file/d/1-XfRSZdh9K_Cuets5wQPXWotAf6GaXqU/view?usp=drivesdk
[Versi Kualitas Tinggi]

⛔ 📝 Ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak, demikian pula penyajian bagan terkait kedudukan mahram ini tentu tidaklah sempurna. Karenanya, saran atau kritik untuk lebih baik, sangat kami harapkan. Semoga upaya ini menjadi amal saleh kami dan bisa memberi manfaat kepada segenap kaum muslimin.

🌴 _Semoga Allah memberkahi apa yang telah kami usahakan._

بارك اللــــــــه فيكم

📲 *Ayo Join dan Share* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
↘️ Faedah:
📚 telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin
↘️ Poster dan Video:
🖼 telegram.me/galerifaedah
↘️ Website:
🌏 www.riyadhussalafiyyin.com

=================

UPDATE/REVISI 
بـــــــســـم اللــــــــه

⛔📝 *REVISI KETERANGAN* 📝⛔

✒ Mahram adalah seseorang yang diharamkan untuk dinikahi karena sebab nasab (keturunan), sepersusuan, dan pernikahan. Kedudukan mahram sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Kenapa? Karena akan terkait dengan beberapa ketentuan syariat, seperti safar wanita bersama mahramnya, laki-laki dan perempuan tidak diperkenankan berjabat tangan selain dengan mahramnya, perkara pendampingan lainnya yang harus disertakan mahram, serta masalah yang lainnya.

🌾 Alhamdulillah, dengan pertolongan Allah ta'ala serta mengharap ridha-Nya, telah terbentuk bagan ringkas mengenai mahram. Sekali lagi, kedudukan mahram begitu penting untuk diketahui. Terlebih pada era kini yang sarat dengan fitnah. 

🌴 Dari sahabat Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

«لَأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ»

“Ditusuknya kepala seorang laki-laki dengan jarum besi lebih baik bagi dirinya daripada menyentuh seorang wanita yang tidak halal baginya.”

(H.R. Ath-Thabarani dalam al-Kabir, no.486 dan 487; ar-Ruyani dalam Musnadnya, no.1283; disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih al-Jami', no. 5045 dan ash-Shahihah, no. 226)

📗 Hadis di atas merupakan satu ketentuan larangan bersentuhan antar lawan jenis (laki-laki dan wanita) yang tidak terikat mahram. Karenanya, mengetahui kedudukan mahram merupakan upaya agar tidak terjatuh dalam kubang kemaksiatan. 

📜 Semoga dengan adanya bagan ringkas ini akan lebih memudahkan kita untuk mengerti perihal kedudukan mahram.  

📝 Berikut penjelasan ringkas mengenai bagan.

✅ Cara membaca mulai dari posisi "SAYA"

✅ Lihat penjelasannya pada keterangan gambar siapa saja mahram kita dan yang bukan mahram. 

✅ Bagan nomor 1⃣ dan 2⃣ berkenaan dengan bagan mahram sebab nasab,

1⃣ https://drive.google.com/file/d/1-YEliucHFxrvq2JVMzXytn5JZRhwBOGy/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi, REVISI ] 

2⃣ https://drive.google.com/file/d/1-_vFAZ90qOMW1K2_J05-JTXjUx5KWr1L/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi, REVISI]

✅ Bagan nomor 3⃣ dan 4⃣ berkenaan dengan bagan mahram sebab pernikahan,

3⃣ https://drive.google.com/file/d/1-rYRg2-Kv2dzuISWr5OlEp4sjo8hXml1/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi, REVISI] 

4⃣ https://drive.google.com/file/d/1-s0k9AbxVSyc9Bii0pLG0BJJqfl8kU8_/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi, REVISI] 

✅ Bagan nomor 5⃣ dan 6⃣ berkenaan dengan bagan mahram sebab sepersusuan.

5⃣ https://drive.google.com/file/d/1-t495zYDhszjLjhnmM01xHelJE51BGSG/view?usp=drivesdk [Versi Kualitas Tinggi, REVISI] 

6⃣ https://drive.google.com/file/d/1-yQMVl6X5odPhViApmqGwoMv8H8pqg8H/view?usp=drivesdk [ Versi Kualitas Tinggi, REVISI] 

⛔ 📝 Ibarat pepatah tak ada gading yang tak retak, demikian pula penyajian bagan terkait kedudukan mahram ini tentu tidaklah sempurna. Karenanya, saran atau kritik untuk lebih baik, sangat kami harapkan. Semoga upaya ini menjadi amal saleh kami dan bisa memberi manfaat kepada segenap kaum muslimin. 

🌴 Semoga Allah memberkahi apa yang telah kami usahakan.

بارك اللــــــــه فيكم

📲 Ayo Join dan Share:
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
↘️ Faedah:
📚 telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin
↘️ Poster dan Video:
🖼 telegram.me/galerifaedah
↘️ Website:
🌏 www.riyadhussalafiyyin.com


AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG DEWASA

 MUTIARA HADITS KELEMBUTAN NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM KEPADA ANAK-ANAK:
HADITS KEDUA PULUH DUA
 AKHLAK ANAK TERHADAP ORANG DEWASA 
 عنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ يَقُولُ: «كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدْخُلُ الْخَلَاءَ فَأَحْمِلُ أَنَا، وَغُلَامٌ نَحْوِي، إِدَاوَةً مِنْ مَاءٍ، وَعَنَزَةً فَيَسْتَنْجِي بِالْمَاءِ».
 “Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk WC, maka saya dan seorang pemuda sepertiku membawa satu ember berisi air dan kayu tombak, lalu beliau beristinja' dengan air.".” [HR. al-Bukhari dan Muslim]
—------------------------------
 FAEDAH-FAEDAH HADITS:
 Hadits yang agung ini memberikan kepada kita faedah-faedah yang berharga, diantaranya;
 1. Bentuk adab Islamy adalah anak kecil kecil membantu orang dewasa pada perkara-perkara yang dia mampui.
 2. Kemulyaan yang diperoleh anak kecil tersebut, sebab dia mendapatkan kesempatan membantu hajat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
 3. Tidak boleh bagi kita meremehkan kemampuan anak kecil, sebab terkadang anak kecil mampu melakukan sesutau yang tidak bisa dilakukan oleh orang dewasa. Melatih anak-anak untuk bekerja sesuai dengan kemampuan mereka dapat membentuk karakter yang baik pada diri mereka, seperti bangga bahwa dirinya mendapat kepercayaan, mampu bekerja dan membantu orang lain.
 4. Boleh menjadikan anak kecil sebagai pembantu, namun tentunya dalam perkara-perkara yang mereka mampui.
 5. Adab ketika buang hajat, yakni menutup aurat dari pandangan manusia.
 6. Syariat beristinja’ dengan air, boleh juga dengan menggunakan batu atau sesuatu yang dapat meresap dan membersihkan, akan tetapi beristinja’ dengan air itu lebih utama, karena lebih membersihkan dan tidak meninggalkan bekas.
 7. Diantara adab ketika akan buang hajat adalah mempersiapkan air terlebih dahulu untuk beristinja’.
 8. Pentingnya ta’awun (tolong-menolong) dalam perkara-perkara kebaikan dan ketaqwaan.
 Waffaqallahul jami’ likulli khairin.
======================================
✒️ Disusun oleh Abu Ubaidah bin Damiri al-Jawi
 https://telegram.me/FORUMKISHADITS


Senin, 03 Juni 2019

KEUTAMAAN BERJALAN MENUJU MASJID UNTUK SHOLAT JUMAT, SHOLAT WAJIB, ATAU MENUNTUT ILMU

KEUTAMAAN BERJALAN MENUJU MASJID UNTUK SHOLAT JUMAT, SHOLAT WAJIB, ATAU MENUNTUT ILMU
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Barangsiapa yang mandi pada hari Jumat kemudian berangkat awal, berjalan kaki tidak berkendaraan, duduk mendekat pada Imam, menyimak dengan baik khutbah Imam dan tidak melakukan perbuatan sia-sia, maka setiap langkah kakinya adalah (pahala) amalan setahun berpuasa dan qiyaamul lail (H.R Abu Dawud, anNasaai, Ibnu Majah, dishahihkan Syaikh al-Albany)
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ وَمَنْ مَسَّ الْحَصَى فَقَدْ لَغَا
Barangsiapa yang berwudhu dan menyempurnakan wudhu’nya kemudian mendatangi (sholat) Jumat, menyimak (khutbah Imam) dan diam, akan diampuni antara Jumat (itu) dengan Jumat (sebelumnya) dan ditambah 3 hari. Barangsiapa yang memain-mainkan kerikil, maka ia telah berbuat sia-sia (H.R Muslim)
مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لاَ يُرِيْدُ إِلاَّ أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعَلِّمَهُ كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حَجَّتُهُ
Barangsiapa yang berangkat pagi menuju masjid, tidak menginginkan kecuali mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka pahalanya seperti berhaji secara sempurna (H.R atThobarony, dishahihkan Syaikh al-Albany)
ثَلاَثَةٌ فِي ضَمَانِ الله ، عَزَّ وَجَلَّ ، رَجُلٌ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ إِلَى مَسْجِدٍ مِنْ مَسَاجِدِ الله ، عَزَّ وَجَلَّ ، وَرَجُلٌ خَرَجَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ الله وَرَجُلٌ خَرَجَ حَاجًّا
Ada 3 orang yang berada dalam jaminan Allah Azza Wa Jalla: seorang yang keluar dari rumahnya menuju salah satu masjid Allah Azza Wa Jalla, seorang yang keluar berperang di jalan Allah, dan seorang yang keluar untuk berhaji (H.R al-Humaidy dan Abu Nu’aim dalam al-Hilyah, dishahihkan Syaikh al-Albany)
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ
Maukah kalian aku tunjukkan pada (amalan-amalan) yang menghapuskan dosa-dosa dan menaikkan derajat-derajat? Para Sahabat berkata: Ya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: menyempurnakan berwudhu’ dalam keadaan yang menyulitkan, memperbanyak langkah menuju masjid, dan menunggu sholat (berikutnya) setelah sholat. Itu adalah ribath (berjaga di perbatasan kaum muslimin dalam menghadang musuh) (H.R Muslim)
مَنْ تَوَضَّأَ لِلصَّلَاةِ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ مَشَى إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ فَصَلَّاهَا مَعَ النَّاسِ أَوْ مَعَ الْجَمَاعَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ ذُنُوبَهُ
Barangsiapa yang berwudhu’ untuk sholat, kemudian menyempurnakan wudhu’nya kemudian berjalan menuju sholat wajib, sholat bersama manusia atau bersama Jamaah atau di masjid, Allah ampuni dosanya (H.R Muslim dari Utsman bin Affan)
صَلَاةُ الرَّجُلِ فِي الْجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلَاتِهِ فِي بَيْتِهِ وَفِي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا وَذَلِكَ أَنَّهُ إِذَا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلَاةُ لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ فَإِذَا صَلَّى لَمْ تَزَلْ الْمَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلَاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلَاةَ
Sholat seorang laki-laki berjamaah (di masjid) lebih utama dibandingkan sholatnya di rumahnya atau di pasarnya 25 kali lipat. Yang demikian karena ketika ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya kemudian keluar menuju masjid tidak menginginkan kecuali sholat, tidaklah ia melangkahkan satu langkah kecuali ditinggikan satu derajat dan dihapus satu kesalahan. Jika ia sholat Malaikat senantiasa mendoakannya selama ia berada di tempat sholatnya: Ya Allah bersholawatlah kepadanya, Ya Allah rahmatilah ia. Senantiasa seseorang berada dalam keadaan sholat selama ia menunggu sholat (H.R al-Bukhari).
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى
Sesungguhnya manusia yang paling besar pahalanya dalam sholat adalah yang paling jauh berjalan kaki menuju (tempat sholat)(H.R Muslim)
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ لَا أَعْلَمُ رَجُلًا أَبْعَدَ مِنْ الْمَسْجِدِ مِنْهُ وَكَانَ لَا تُخْطِئُهُ صَلَاةٌ قَالَ فَقِيلَ لَهُ أَوْ قُلْتُ لَهُ لَوْ اشْتَرَيْتَ حِمَارًا تَرْكَبُهُ فِي الظَّلْمَاءِ وَفِي الرَّمْضَاءِ قَالَ مَا يَسُرُّنِي أَنَّ مَنْزِلِي إِلَى جَنْبِ الْمَسْجِدِ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ يُكْتَبَ لِي مَمْشَايَ إِلَى الْمَسْجِدِ وَرُجُوعِي إِذَا رَجَعْتُ إِلَى أَهْلِي فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ جَمَعَ اللَّهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ
Dari Ubay bin Ka’ab –radhiyallahu anhu- beliau berkata: Ada seseorang yang paling jauh tempat tinggalnya dari masjid. Ia tidak pernah ketinggalan sholat. Dikatakan kepadanya: Kalau seandainya engkau membeli keledai sehingga bisa ia tunggangi di saat gelap atau panas. Orang itu berkata: Saya tidak suka rumah saya berada di samping masjid. Sesungguhnya saya ingin agar tercatat (pahala) langkah saya menuju sholat dan langkah kepulangan saya (dari masjid menuju rumah). Maka Rasulullah shollalahu alaihi wasallam bersabda: Allah telah menggabungkan hal itu semua untukmu (pahala langkah berangkat menuju masjid dan pahala langkah pulang dari masjid)(H.R Muslim).
Catatan : Hadits Ubay bin Ka’ab ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa pahala langkah kaki yang tercatat bukan saja saat berangkat dari rumah menuju masjid, namun juga langkah kaki saat dari masjid pulang ke rumah. Sebagaimana dijelaskan Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad hafidzhahullah dalam syarh Sunan Abi Dawud.
<< Abu Utsman Kharisman >>

WA al I'tishom


Sabtu, 01 Juni 2019

💐📝Beberapa Penjelasan Ringkas Terkait Surat anNaml ayat 39-40

💐📝Beberapa Penjelasan Ringkas Terkait Surat anNaml ayat 39-40

Kedua ayat tersebut menjelaskan tentang proses pemindahan singgasana ratu Saba’ ke istana Nabi Sulaiman ‘alaihissalaam.

Disebutkan dalam surat anNaml ayat 39-40:

قَالَ عِفۡرِيتٞ مِّنَ ٱلۡجِنِّ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن تَقُومَ مِن مَّقَامِكَۖ  وَإِنِّي عَلَيۡهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٞ ٣٩ قَالَ ٱلَّذِي عِندَهُۥ عِلۡمٞ مِّنَ ٱلۡكِتَٰبِ أَنَا۠ ءَاتِيكَ بِهِۦ قَبۡلَ أَن يَرۡتَدَّ إِلَيۡكَ طَرۡفُكَۚ فَلَمَّا رَءَاهُ مُسۡتَقِرًّا عِندَهُۥ قَالَ هَٰذَا مِن فَضۡلِ رَبِّي لِيَبۡلُوَنِيٓ ءَأَشۡكُرُ أَمۡ أَكۡفُرُۖ وَمَن شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيّٞ كَرِيمٞ ٤٠

Ifrit dari kalangan Jin berkata: Saya bisa mendatangkan (singgasana itu) kepada Anda (Wahai Sulaiman) sebelum anda berdiri dari majelis anda. Sesungguhnya aku adalah yang kuat lagi bisa dipercaya (39) Orang yang memiliki ilmu dari al-Kitab berkata: Saya akan mendatangkan kepada anda dalam sekejap mata. Ketika Sulaiman melihat singgasana itu telah berada di sisinya, ia berkata: Ini adalah fadhilah dari Rabbku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau kufur. Barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang kufur, maka sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Mulya (40)(Q.S anNaml ayat 39-40)

Istana Nabi Sulaiman berada di Syam (Palestina), sedangkan istana Saba’ ada di Yaman. Syaikh Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa jarak perjalanan antar kedua istana itu adalah 2 bulan perjalanan pergi dan 2 bulan perjalanan pulang.

Namun, Ifrit menawarkan bahwa ia bisa membawa singgasana yang besar itu sebelum Sulaiman berdiri dari majelisnya. Ibnul Jauzi menjelaskan bahwa setiap hari Nabi Sulaiman memiliki majelis dari sejak terbit fajar sampai terbit matahari. Sebelum berakhirnya majelis itu, Ifrit akan bisa membawakannya ke istana Sulaiman. Dalam tafsir dijelaskan bahwa Nabi Sulaiman ingin prosesnya lebih cepat dari itu.

Kemudian seorang yang memiliki ilmu dari al-Kitab menyatakan bahwa ia akan bisa mendatangkan singgasana itu dalam waktu: “qobla an yartadda ilayka thorfuka”. Para Ulama berbeda pendapat tentang apakah maksud “qobla an yartadda ilayka thorfuka”. Sebagian Ulama menyatakan: sebelum Nabi Sulaiman berkedip setelah ia capek akibat lama memandang. Ini pendapat dari Mujahid (seorang Tabiin). Sebagian Ulama lain berpendapat itu adalah waktu dari seorang yang berada di ujung pandangan Nabi Sulaiman datang ke tempat itu. Ini adalah pendapat dari Said bin Jubair (seorang Tabi’i). Misalkan jika ujung pandangan yang bisa terlihat adanya seseorang oleh Nabi Sulaiman adalah 1,5 km (tanpa terhalang apapun), itu adalah lama perjalanan dari orang yang berada di 1,5 km itu berjalan hingga ke tempat Nabi Sulaiman. Sedangkan Wahb bin Munabbih berpendapat “dalam sekejap mata”, sesuai dengan yang dipilih Ibnu Katsir dalam Tafsirnya. Artinya, saat seorang mulai membuka mata hingga melihat titik terjauh yang bisa dipandangnya, saat itulah singgasana itu sudah berpindah ke tempat tersebut.

✅Siapakah Ifrit?

Dijelaskan dalam ayat tersebut bahwa Ifrit adalah dari bangsa Jin. Mujahid menjelaskan bahwa itu adalah Jin yang durhaka. Ada sebuah nukilan dari al-Hasan al-Bashri bahwa Ifrit adalah kafir. Namun, ia ditundukkan (untuk patuh pada perintah Sulaiman). Nukilan ini disebutkan dalam atTibyaan fii Tafsiiri Ghoriibil Qur’aan karya Syihabuddin Ahmad bin Muhammad al-Mishriy yang dikenal dengan Ibnul Haaim – salah seorang murid al-Iraqy-). Jika melihat dari penjelasan kedua Tabi’i tersebut, nampak bahwa Ifrit adalah termasuk Syaithan.

Nabi Sulaiman alaihissalam memang diberi kemampuan oleh Allah untuk menundukkan dan memerintah Jin, baik Jin muslim maupun kafir. Sebagian Syaithan yang durhaka juga tunduk diperintah beliau dengan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

وَمِنَ الشَّيَاطِينِ مَنْ يَغُوصُونَ لَهُ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَلِكَ وَكُنَّا لَهُمْ حَافِظِينَ

Dan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman), segolongan Syaithan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu dan Kami menjaga mereka (Q.S al-Anbiyaa’ ayat 82)

Namun, kemampuan menguasai Jin, termasuk sebagian Syaithan tersebut, hanya ada pada Nabi Sulaiman. Tidak ada seorang pun setelah beliau yang boleh menguasai Syaithan atau Jin Ifrith. Beliau berdoa :

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

(Sulaiman) berkata: Wahai Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkan kepadaku kekuasaan yang tidak diberikan kepada seorang pun setelahku. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Anugerah (Q.S Shaad ayat 35).

Jin Ifrith juga pernah mengganggu sholat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam. Beliau sempat menangkapnya dan hendak mengikatnya di tiang masjid agar bisa dilihat orang-orang. Namun beliau teringat dengan doa Nabi Sulaiman di atas bahwa yang bisa menguasai Syaithan dan Jin Ifrith hanyalah Nabi Sulaiman, sehingga Nabi kita mengurungkan niatnya. Beliaupun melepaskan Jin Ifrit itu dalam keadaan terusir hina.

إِنَّ عِفْرِيتًا مِنْ الْجِنِّ تَفَلَّتَ عَلَيَّ الْبَارِحَةَ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا لِيَقْطَعَ عَلَيَّ الصَّلَاةَ فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَأَرَدْتُ أَنْ أَرْبِطَهُ إِلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي الْمَسْجِدِ حَتَّى تُصْبِحُوا وَتَنْظُرُوا إِلَيْهِ كُلُّكُمْ فَذَكَرْتُ قَوْلَ أَخِي سُلَيْمَانَ رَبِّ  هَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي

Sesungguhnya Ifrit dari kalangan Jin melompat ke arahku tadi malam – atau kalimat sejenis dari Nabi – untuk memutuskan sholatku. Kemudian Allah menjadikan aku bisa menundukkan dia. Aku sempat berkeinginan untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid hingga pagi harinya kalian semua bisa melihatnya. Namun aku teringat dengan doa saudaraku Sulaiman:

<< Dan anugerahkan kepadaku kekuasaan yang tidak diberikan kepada seorang pun setelahku. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Anugerah (Q.S Shaad ayat 35) >>

Karena itu, jika ada orang mengaku bisa memindah barang dari suatu tempat ke tempat lain, apalagi dia menyatakan dibantu Jin Ifrith, ada 2 kemungkinan. Pertama, dia berdusta. Kedua, kalau benar demikian, dia telah melakukan perbuatan yang haram, karena ia bermuamalah dengan Syaithan.

✅Siapakah yang Memindahkan Singgasana Penguasa Saba’?

Al-Imam al-Baghowiy rahimahullah menjelaskan:

وقال أكثر المفسرين: هو آصف بن برخيا، وكان صديقا يعلم اسم الله الأعظم الذي إذا دعي به أجاب وإذا سئل به أعطى

Kebanyakan Ahli Tafsir menyatakan: dia adalah Aashif bin Barkhiyaa. Beliau adalah seorang yang shiddiq (sangat jujur keimanannya), dan dia mengetahui Nama Allah Yang Agung yang jika berdoa dengannya akan dikabulkan dan jika meminta dengannya akan diberi (oleh Allah) (Tafsir al-Baghowiy)

Sedangkan Syaikh Ibnu Utsaimin dalam beberapa ceramah beliau menjelaskan bahwa para Ulama menyatakan kalau setelah orang tersebut berdoa, Malaikatlah yang memindahkan singgasana ratu Saba’ itu. Hal ini memberikan faidah bahwa kekuatan Malaikat lebih besar dibandingkan kekuatan Jin.

Wallaahu A’lam

✅Apakah Benar Penguasa Saba’ Bernama Balqis?

Ya, benar. Sebagian menyatakan Balqis. Ada yang menyebut dengan Bilqis. Penyebutan yang lebih banyak dan fasih adalah Bilqis (huruf ba’ dikasroh). Sebagaimana dijelaskan dalam Tahdziibul Asmaa’ wal Lughoot karya al-Imam anNawawiy (1/924).

Ada atsar dari Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu anhu tentang penyebutan nama tersebut. Seperti yang disebutkan Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ:"قَالَتْ بِلْقِيْسُ  " إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً "

Dari Ibnu Abbas –semoga Allah meridhainya- beliau berkata: Bilqis berkata: Sesungguhnya para raja jika memasuki suatu negeri akan merusaknya, dan menjadikan penduduknya yang semula mulia menjadi hina (Q.S anNaml ayat 34).

Wallaahu A’lam.

(Abu Utsman Kharisman)

💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom