Selasa, 13 Januari 2015

SIKAP AHLUS SUNNAH TERHADAP TRAGEDI PEMBUNUHAN DI KANTOR SURAT KABAR DI PARIS

♻ SIKAP AHLUS SUNNAH TERHADAP TRAGEDI PEMBUNUHAN DI KANTOR SURAT KABAR DI PARIS

❓ As-Syaikh Ubaid Al-Jabiry ditanya tentang pembunuhan yang terjadi di Paris, bagaimana sikap salafy terhadap perbuatan tersebut?
Sebagaimana tidak samar atas anda wahai syaikh kami semoga Alloh menjagamu, telah dibunuh sebelum zawal pada hari rabu 12 orang, diantara mereka ada para wartawan dan polisi, dikantor surat kabar di Paris, orang-orang yang melakukan kejahatan ini mereka berdalih membalas dendam untuk Rasululloh, dan sekarang semua telunjuk mengarah kepada kaum muslimin dan semalam ada api yang dilemparkan ke masjid-masjid dan bahkan dilemparkan bom ke sebagianya
❓Pertanyaan:Bagaimana sikap salafy terhadap tindakan teroris ini, dan apa nasehat umum anda terhadap kaum muslimin di Perancis juga para da'i dan para khotib salafiyin?
✔Jawab:
✅ Yang pertama:
Amalan ini bukan amalan ahlis sunnah bahkan dia adalah tindakan para perusak dari kalangan Khawarij dan orang yang berjalan diatas jalan mereka meskipun mereka menisbahkan diri kepada islam.
✅ Yang kedua:
Aku katakan kepada para tetangga kalian dari kalangan orang kafir di Perancis dan selain mereka di Eropa dan Amerika,  kalian tidak akan mendapati seorang yang berilmu ahlus sunnah mengakui tindakan-tindakan ini, dan mendukungnya,  bahkan ahlus sunnah, ulama-nya, para penuntut ilmu,  juga yang awamnya mengingkari tindakan kekacauan ini, orang yang melakukanya maka bisa jadi dia seorang khawarij atau orang yang bodoh yang tidak mengenal sunnah dan tidak mengetahui bagaimana ahlus sunnah berinteraksi bersama para tetangganya yang non muslim. Ahlus sunnah bertetangga dengan baik,  menjaga perjanjian dan tidak mengakui berbagai tindakan kekacauan yang rendah ini.
▶ Dan sebagai penutup ucapan,  aku nasehatkan pada anak-anakku dari kalangan kaum muslimin baik mereka para khotib, para guru, para dai agar mengumumkan baro' (berlepas diri) dari tindakan-tindakan rendahan ini dan agar menciptakan rasa aman dan segala yang mereka sanggupi untuk hal itu.
Semoga Alloh memberi taufiq pada semuanya, pada apa yang diridhai-Nya dan shalawat serta salam semoga terlimpahkan atas nabi kita Muhammad dan atas keluarga dan sahabatnya semua.

Didiktekan oleh:
Ubaid bin Abdillah bin Sulaiman Al-Jabiry mantan dosen di Universitas Islam Madinah
pada pagi hari Jum'at bertepatan tanggal18 robi'ul awal 1436 bertepatan tanggal 9 januari 2015.

  كــلام الشَّــيخُ العلّامــة/
عُــبيد الجَــابِري -حَــفظُﮧُ الله - حول ما جرى مؤخرا في باريس .

ــــــ ❁ ❁ــــــ❁ ❁ ــــــــ

سئل الشيخ عبيد الجابري حفظه الله عما جرى في باريس من قتل ، فما هو موقف السلفي من هذه الأعمال ؟

كما ﻻ يخفــى عليكم شيخنا -حفظك الله- قتل قبل زوال يوم الأربعاء 12شخصا منهم صــحفين وشرطة بمقر جريدة بــاريس والذين قاموا بهذه الجريمة زعموا أنّهم انتقموا للرسول صلى الله عليه وسلم والان الأصابع تشير للمسلمين والبارحة أطلق النار على المساجد ورُميت قنبلة في بعضها .

السؤال: فمــا الموقف السلفي من هذه الأعمــال الإرهابية فما نصيحتكم العامة للمسلمين في فرنسا والدعــاة والخطباء السلفين خاصة؟.

الــجَــوابُ:

«بسم الله والحمد لله وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

☝أوﻻ: ليس هذا العمل من عمل أهــل السنة بل هو من عمل المخربين من الخوارج ومن يسير في فلكهم وإن كانوا ينتسبون للإسلام.

وثانيا: أقــول لجيرانكم من الكفار من فرنسين وغيرهم في أوروبا وأمريكا لن تجدوا عالمــاً صاحب سنة يقرّ هذه الأعمال ويشجعونها بل أهل السنة علمائهم وطلاب العلم وعوامهم يستنكــرون هذه الأعمال الفوضوية ومــن نفّــذها فهو إما خارجي أو جاهل ﻻ يعرف السنة وﻻ يعرف كيف يتعامل أهل السنة مع جيرانهم من غير المسلمين .
أهل السنة يحسنون الجوار ويحفظون العهد وﻻ يقرون هذه الأعمال الفوضوية الهمجية .

⬅ وختام القول أنصح أبنائنا من المسلميــن سواءً كانوا خطباء أو مدرسين أو دعــاة بأن يعلنوا براءتهم مــن هذه الأعمــال الهمجــيّة وأن يُشعــروا الأمن وكل ما يستطيعون بذلك .
وفق الله الجميع لما فيه مرضاته وصل الله وسلم على نبينا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين .

أملاه 
✒عُــبيد بن عـبـد الله بن سليــمان الجَــابِري المدرس بالجامعة الإسلامية سابقا
وكان ذلك صباح الجمعة
الموافق 18-ربيع الأول-1436
الموافق  9-يناير-2015 »

http://www.sounnah-publication.com/2015/01/la-position-de-la-salafiyya-face-aux.html?m=1

Alih bahasa : Ustadz Ahmad Santoso

F.S.S

✪WhatsApp Syarhus Sunnah
✪منتدى شرح السنة

Senin, 05 Januari 2015

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi

------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 1 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauza hafizhahullah :
-----------------

⛔ Pernyataan mereka bahwa di dalam perayaan Maulid Nabi tersebut terkandung nilai pengagungan terhadap Nabi --shallallahu 'alaihi wa sallam-.

▶ Jawaban terhadap hal ini (syubhat ini, pen) kita katakan:
Sikap pengagungan terhadap Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- adalah dengan
▪ menaati beliau,
▪ menjalankan perintah beliau,
▪ menjauhi larangan beliau, dan
▪ mencintai beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam-.

❌ Pengagungan terhadap beliau bukanlah dengan amalan-amalan bid'ah, khurafat, dan kemaksiatan.
Dan perayaan maulid (hari kelahiran, pen) masuk ke dalam bagian yang tercela ini, karena termasuk kemaksiatan.

Manusia yang paling kuat sikap pengagungannya kepada Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- adalah para sahabat -radhiyallahu 'anhum-.
✅ Sebagaimana yang dikatakan oleh 'Urwah bin Mas'ud kepada kaum Quraisy:
"Wahai sekalian kaum! Demi Allah, aku pernah berjumpa dengan kisra, kaisar, dan juga raja-raja yang lainnya, akan tetapi aku tidak pernah melihat seorang raja diagungkan oleh para pengikutnya sebagaimana Muhammad -shallallahu 'alihi wa sallam- diagungkan oleh para sahabatnya. Demi Allah, mereka tidak berani mengangkat pandangan mereka ke arahnya sebagai bentuk pengagungan terhadap dirinya."

Bersamaan dengan kuatnya sikap pengagungan para sahabat yang seperti ini, mereka tidak pernah menjadikan hari kelahiran beliau sebagai hari 'id dan perayaan. Kalau seandainya hal itu disyariatkan, tentu mereka tidak akan meninggalkannya.

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 2 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauza hafizhahullah :
-----------------

❄ Berdalih bahwasanya perayaan Maulid Nabi ini diamalkan oleh kebanyakan manusia di berbagai negeri.

Jawaban dari syubhat ini, kita katakan:
Hujjah (yang bisa diterima, pen) adalah keterangan yang telah pasti datangnya dari Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-.

Keterangan yang telah pasti dari Rasul - shallallahu 'alaihi wa sallam - adalah LARANGAN terhadap amalan-amalan bid'ah secara umum, dan (amalan Maulid ini) termasuk salah satunya.

Amalan manusia, jika menyelisihi dalil, maka bukanlah hujjah, walaupun banyak yang mengamalkannya.

"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah." (al-An'am: 116)

Senantiasa ada -segala puji hanya bagi Allah- pada setiap masa orang-orang yang mengingkari amalan bid'ah ini dan menjelaskan kebatilannya. Maka tidak ada lagi hujjah yang tersisa bagi mereka-mereka yang masih terus melakukan bid'ah ini setelah jelas kebenaran bagi mereka.

✏Di antara para ulama yang mengingkari perayaan bid'ah ini
  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di dalam kitab "Iqtidha' ash-Shirath al-Mustaqim",
al-Imam asy-Syathiby di kitab "al-I'thisham", Ibnu al-Hajj di "al-Madkhal",
asy-Syaikh Tajuddin 'Ali bin 'Umar al-Lakhmy menulis pengingkaran beliau pada satu kitab tersendiri,
asy-Syaikh Muhammad Basyir as-Sahsuwany al-Hindy di kitab beliau "Shiyanat al-Insan",
Sayyid Muhammad Rasyid Ridho (salah satu tokoh mu'tazilah di zaman ini, pen) menulis sebuah risalah tersendiri,
asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu asy-Syaikh menulis sebuah risalah tersendiri pula,
Samahatu asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz,

dan yang selain mereka dari para ulama yang tak henti-hentinya menulis pengingkaran terhadap bid'ah ini setiap tahunnya di berbagai surat kabar dan majalah pada waktu dilakukannya perayaan bid'ah ini.

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 3 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :
-----------------

❄ Mereka berkata:
Sesungguhnya dengan mengadakan perayaan Maulid Nabi itu, kita menghidupkan upaya mengingat/menyebut nama Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-.

Jawaban dari syubhat ini, kita katakan:
Menghidupkan upaya untuk mengingat/menyebut (nama ) Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- haruslah sesuai dengan apa yang Allah syari'atkan, seperti
▪ menyebut nama (mengingat nama beliau) dalam adzan, iqomah, khutbah-khutbah, dalam shalat-shalat, ketika tasyahhud, ketika bershalawat atas beliau, membaca sunnah (hadits-hadits) beliau, dan dengan mengikuti ajaran yang beliau diutus dengannya.

Amalan-amalan tersebut terus-menerus terulang siang dan malam, bukan hanya sekali dalam setahun.

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 4 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauza hafizhahullah :
-----------------

❄ Mungkin mereka mengatakan:
Perayaan Maulid Nabi ini, pertama kali yang mengadakannya adalah seorang raja yang adil dan berilmu dalam rangka untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah!

Jawaban dari syubhat ini, kita katakan:
Amalan bid'ah tidak akan diterima dari siapapun yang mengamalkannya.
Niat yang baik tidak bisa menjadi dalih untuk membolehkan amalan yang jelek.
▪Kondisi orang yang mengamalkannya itu berilmu dan adil bukanlah jaminan bahwa dia terjaga dari kesalahan.

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 5 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :
-----------------

❄ Mereka mengatakan,
Sesungguhnya Perayaan Maulid Nabi itu termasuk jenis 'bid'ah hasanah'. Karena dengan perayaan tersebut, kita bisa mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat berupa diutusnya Nabi yang mulia ini!

Syubhat ini dijawab :
TIDAK ADA KEBAIKAN sedikitpun dalam amalan-amalan bid'ah. Nabi -shallallahu 'alihi wa sallam- telah bersabda:
"Barangsiapa membuat-buat amalan baru di dalam agama ini yang bukan bagian darinya, maka amalan tersebut tertolak."

Kita katakan juga:
Mengapa perayaan yang  terkandung padanya ungkapan rasa syukur ini -menurut persangkaan kalian- baru diadakan di akhir-akhir abad ke-6 hijriyah?!
Dan tidak pernah diadakan oleh generasi utama umat Islam dari kalangan sahabat, tabi'in, dan atba' at-tabi'in. Padahal mereka itu lebih kuat kecintaannya kepada Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, dan lebih semangat di dalam mengamalkan kebaikan dan merealisasikan rasa syukur.

❓ Apakah mungkin orang-orang yang membuat-buat bid'ah perayaan Maulid itu lebih terbimbing dan lebih bisa bersyukur kepada Allah daripada mereka (sahabat, tabi'in, dan atba' at-tabi'in, pen)?!
❌ Hal ini tidaklah mungkin, dan sekali-kali tidak!

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 6 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :
-----------------

❄ Mereka mengatakan:
Sesungguhnya perayaan Maulid Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- ini adalah salah satu cara untuk mengungkapkan/menampakkan rasa cinta kepada beliau. Dan menampakkan kecintaan kepada beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- adalah sesuatu yang disyariatkan!

Jawabannya, kita katakan:
Tidaklah diragukan bahwasanya kecintaan kepada beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- wajib atas setiap muslim, dengan kecintaan yang lebih besar daripada kecintaan kepada diri sendiri, anak, orang tua, dan manusia seluruhnya.

Namun, hal itu bukan berarti kita boleh membuat-buat amalan bid'ah yang  tidak pernah beliau syariatkan untuk kita.

Bahkan kecintaan kepada beliau memberikan konsekuensi bagi kita untuk MENAATI dan MENGIKUTI beliau. Karena sesungguhnya hal itulah di antara bukti terbesar kecintaan kepada beliau, sebagaimana disebutkan dalam sebuah sya'ir:

✨ Kalau seandainya kecintaanmu jujur, niscaya engkau akan mengikutinya...
✨✨ Sesungguhnya orang yang mencintai itu kepada orang yang dicintai patuh...

Maka kecintaan kepada beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- berkonsekuensi untuk
▪ menghidupkan sunnah beliau,
▪ menggigit sunnah tersebut dengan gigi-gigi geraham, dan
▪ menjauhi segala sesuatu yang menyelisihinya, baik berupa perkataan maupun perbuatan.

Tidak diragukan lagi bahwasanya segala sesuatu yang menyelisihi sunnah beliau, maka itu adalah BID'AH yang TERCELA dan KEMAKSIATAN yang sangat tampak, dan diantaranya adalah perayaan Maulid Nabi ini dan yang selainnya dari perkara-perkara bid'ah.
Niat yang baik bukanlah dalih untuk membolehkan al-ibtida' (membuat-buat bid'ah, pen) di dalam agama, karena agama Islam dibangun di atas dua prinsip utama:
✅ Ikhlas, dan
✅ mutaba'ah (mengikuti sunnah Nabi, pen).

Allah Ta'ala berfirman:

(بلى من أسلم وجهه لله وهو محسن فله أجره عند ربه ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون) البقرة:١١٢

"Bahkan barangsiapa yang menghadapkan wajahnya kepada Allah dalam keadaan dia berbuat ihsan, maka baginya pahala di sisi Rabbnya dan tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedia hati."
(al-Baqarah: 112)

▶ Islamu al-wajh (Menghadapkan wajah, pen) adalah ikhlas kepada Allah, dan
▶ al-ihsan adalah al- mutaba'ah (mengikuti) Rasulullah dan mencocoki as-sunnah.

••••••••••••
WhatsApp Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~

Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

~~~~~~~~~~~

 Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

 Al-Imam Syaikhul Islam Ahmad bin 'Abdil Halim Ibnu Taimiyyah berkata tentang perayaan maulid,

❌ "Perayaan tersebut tidak dilakukan oleh Salaf, padahal (pada waktu itu, pen) ada faktor-faktor pendorongnya dan tidak ada penghalang (yang menghalangi untuk bisa melakukan itu), kalau seandainya (maulid) itu baik.

Kalau seandainya perayaan itu merupakan kebaikan murni, atau kebaikan yang rajih (lebih banyak manfaatnya) niscaya Salaf  ­- radhiyallahu 'anhum – lebih berhak atasnya daripada kita.
Karena mereka (para Salaf tersebut) kecintaan dan pengagungannya terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam jauh lebih besar daripada kita. Mereka lebih bersemangat terhadap kebaikan.

Terbukti kesempurnaan cinta dan pengagungan terhadapnya (Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) terwujud dalam
✅ sikap MUTABA'AH (mengikuti sunnah-sunnah) terhadap beliau,
✅ ketaatan kepada beliau,
✅ mengikuti perintah-perintah beliau, dan
✅ menghidupkan sunnah-sunnah beliau baik yang zhahir (tampak) maupun batin (tidak tampak),
✅ juga menyebarkan (mendakwahkan) ajaran yang beliau diutus dengannya, serta berjihad (demi menegakkan) itu semua dengan hati, tangan, dan lisan.

Sesungguhnya ini adalah jalan as-sabiqunal awwalun dari kalangan muhajirin dan anshar, serta para 'ulama yang mengikuti mereka dengan baik setelahnya."

 
 Sumber : Iqtidha' ash-Shirath al-Mustaqim

 WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia


--------------------------------------

Jumat, 02 Januari 2015

APAKAH RAFIDHAH HUTSIYYUN TERMASUK MUSLIMIN?

⚠ APAKAH RAFIDHAH HUTSIYYUN TERMASUK MUSLIMIN?

(ALLAHU AKBAR….KEDUSTAAN DAN KEBATILAN WATSIQAH KUFUR MUHAMMAD AL-IMAM BERSAMA RAFIDHAH HUTSIYYUN TELAH TERBONGKAR 14 ABAD YANG LALU!!)
~~~~~~~

✏ Berkata Asy-Syaikh al-'Allamah Zaid bin Muhammad al-Madkhaly rahimahullah:

Dan sungguh telah ada pada zaman ini sebuah firqah yang membinasakan diantara mereka.

Ketahuilah mereka adalah al-Hutsiyyun, yang mengumpulkan antara keyakinan Rafidhah dan keyakinan Khawarij.

✨Dan sungguh telah ada penjelasan tentang kekafiran mereka dalam nash-nash dan atsar-atsar, akan aku sebutkan sebagiannya disini:

1⃣ Riwayat yang datang dari Abdullah bin Abbas radhiyallaahu anhuma, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam :

"DAN AKAN ADA SEBUAH KAUM DI AKHIR ZAMAN YANG MEREKA MENAMAKANNYA "RAFIDHAH", YANG MENOLAK ISLAM NAMUN MELAFAZHKANNYA. MAKA PERANGILAH MEREKA KARENA MEREKA ADALAH ORANG-ORANG MUSYRIK".

(1) diriwayatkan oleh Abdun bin Hamid dalam musnadnya (hal. 232, nomor 698), dan al-Harits bin Usamah dalam musnadnya (2/945, nomor 1043, al-Baghiyyah), dan Abu Ya'la dalam musnadnya (4/459, nomor 2586), dan Ibnu Abi Ashim dalam "as-Sunnah" (2/375, nomor 981), dan Abdullah bin Ahmad dalam "Zawaidu Fadhailis Shahabah" (652 & 702), dan at-Thabarany  dalam "al-Kabiir" (12/242, nomor 12997), dan Abu Nu'aim dalam "al-Huliyyah" (4/95).

Dan dalam lafazh yang lain, dari Ibnu Abbas radhiyallaahu 'anhuma, dia berkata: Aku pernah berada di dekat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan di dekat beliau juga ada 'Ali radhiyallaahu 'anhu, maka Nabi  shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"WAHAI ALI, AKAN ADA PADA UMMATKU YANG MENGAKU CINTA KEPADA KITA, AHLUL BAIT. MEREKA MEMILIKI JULUKAN YANG MEREKA NAMAKAN RAFIDHAH. MAKA PERANGILAH MEREKA KARENA MEREKA ITU ORANG-ORANG MUSYRIK".

[[Bandingkan sabda di atas |^|^|^|^|^dengan pernyataan Syaikh Muhammad Al Imam tatkala menolak seruan jihad melawan Rafidhah Hutsiyin:

>>”…Perang yang terjadi sekarang karena untuk meraih kekuasaan, karena dunia, karena fanatisme, karena kepartaian atau kelompok.

>>Bagaimana seorang muslim akan memerangi saudaranya sesama muslim?!

>>Bagaimana dia akan mengatakan padat hari kiamat nanti kepada Rabbnya ketika dikatakan kepadanya: “Wahai hamba-Ku, kenapa engkau memerangi hamba-Ku yang lain?!”

>>Perang yang terjadi sekarang ini, betapapun dihias-hiasi oleh orang-orang yang menghiasinya dan ditampakkan indah oleh orang-orang yang memperindahnya bahwa dia demikian dan demikian, kita tidak mampu untuk menerimanya, selama perang tersebut antara sesama muslim dan perang diantara kaum Muslimin.

☀Ahlus Sunnah adalah manusia yang paling bersih dalam hal-hal yang berkaitan dengan darah, manusia yang paling jauh dari pertumpahan darah, paling bersih dan paling bertakwa dalam urusan darah. Ini adalah yang diyakini oleh Ahlus Sunnah sepanjang sejarah.

⛔ >>Waspadailah ucapan yang cuma modal semangat yang menyeret kepada fitnah –sebagaimana yang engkau dengar– dengan model tertentu dan yang lain, dengan bentuk tertentu dan yang lain!

⬇⬇⬇
Seandainya Nabi shallallahu 'alaihi was sallam dibangkitkan dan beliau bersabda kepada kita: “PERANGILAH SEKELOMPOK KAUM MUSLIMIN!” Maka kita akan berperang DAN KITA TIDAK AKAN MENGUBAH KEPUTUSAN TERSEBUT.
⬆⬆⬆

>>ADAPUN –SEBAGAIMANA YANG ENGKAU DENGAR– BARANGSIAPA DATANG UNTUK MENEGAKKAN FRONT PERANG DAN MENYERET KAUM MUSLIMIN KEPADA PEPERANGAN, ATAU MEMBENTUK KELOMPOK UNTUK TUJUAN ITU DAN MENYERET KAUM MUSLIMIN KEPADA PERANG DAN SETERUSNYA, MAKA INI ADALAH CARA-CARA YANG TIDAK KITA TERIMA DAN TIDAK DITERIMA DI SISI ALLAH, BAHKAN ITU TERMASUK FITNAH BESAR DAN PENYIMPANGAN YANG PARAH.

>>DAN ALANGKAH BANYAK DI BELAKANGNYA TANGAN-TANGAN PENUH MAKAR, JAHAT, MENJADIKANNYA SEBAGAI KOMODITAS DAGANGAN (MEMPERJUALBELIKANNYA), DAN BERKONSPIRASI TERHADAP KAUM MUSLIMIN.”

✅Dan bandingkan pula sabda nabi terkait Rafidhah yang dibawakan oleh Asy Syaikh Zaid Al Madkhali hafizhahullah di atas dengan jawaban Syaikh Al Wushabi berikut ini:

>>"ORANG-ORANG YANG MEMBANGKITKAN FITNAH DARI NEGARA-NEGARA LAIN dan mereka mengatakan: “Wahai orang-orang Yaman, lakukanlah, berbuatlah, berperanglah, bertempurlah!”

>>JANGANLAH KALIAN MEMPEDULIKANNYA, JANGAN KALIAN PEDULIKAN UCAPAN MEREKA!

>>SEANDAINYA MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG BENAR ATAU JUJUR DALAM APA YANG MEREKA SERUKAN, TENTU MEREKA TELAH MEMERANGI RAFIDHAH YANG BERADA DI NEGERI MEREKA.
(lihat jawaban yang mendustakannya pada makalah:
http://tukpencarialhaq.com/2014/11/19/benarkah-para-ulama-kibar-di-saudi-tidak-berjihad-melawan-rafidhah/ )

>>TETAPI MEREKA MENGINGINKAN UNTUK MENGOBARKAN FITNAH DI NEGERI KITA,

>>PADAHAL MEREKA SENDIRI BERDAMAI DENGAN RAFIDHAH DAN MEMBERI MEREKA HARTA YANG SANGAT BANYAK, NAMUN JUSTRU MENDORONG KALIAN KEPADA API.

>>MAKA JANGANLAH KALIAN MEMPEDULIKAN SIAPA SAJA YANG MENGAJAK UNTUK BERPERANG DI YAMAN MELAWAN SYIAH, MELAWAN RAFIDHAH!-red.]]

(2) At-Thabarani dalam al-Kabiir (12/242, nomor 12998), dan Abu Nu'aim dalam al-Huliyyah (4/95). Berkata al-Haitsamy dalam Mujammi'uz Zawaaid (10/11): "Sanadnya hasan".

2⃣ Dan hadits yang tsabit dari Ali radhiyallaahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Akan muncul di akhir zaman sebuah kaum yang mereka namakan Rafidhah, mereka menolak Islam."

(3) Abdullah bin Ahmad dalam az-Zawaaid 'alal Musnad (1/103) dan dalam as-Sunnah (2/546-547), al-Bazzar dalam Musnadnya (2/137, nomor 499), al-Ajurry dalam asy-Syari'ah (5/2518, nomor 2010), dan ad-Daany dalam al-Waaridah fil Fitan (3/613-614, nomor 278).

4⃣ Dari 'Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu anhu, dia berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam:

"Sepeninggalku nanti akan datang suatu kaum, mereka memiliki julukan yang dikatakan untuk mereka "Rafidhah". Jika kalian bertemu dengan mereka maka perangilah mereka karena mereka adalah orang-orang musyrik".

Aku bertanya: Ya Rasulallaah, apakah tanda pemahaman (mereka)?

Beliau menjawab: "Mereka memujimu (Ali) dengan sesuatu yang tidak ada padamu, mencela dan mencaci-maki para shahabatku".

(4) As-Sunnah karya Ibnu Abi Ashim (2/474, nomor 978), dan asy-Syariah karya al-Ajurry (5/2516, nomor 2008).

Sumber:
at-Ta'liqul Matiin 'ala Kitaabi Ashlis sunnah wa'tiqaadid Diin lil Imaamain ar-Razain, hal 49-51 [dari grup WA Syaikhain -yang memposting kalam Syaikh Zaid Al Madkhaly & Syaikh Ahmad An Najmi rahimahumallah].

⚡ هل الحوثيون مسلمون؟؟؟

قال فضيلة الشيخ العلامة زيد بن محمد بن هادي المدخلي رحمه الله تعالى :

وقد قامت في هذا الزمن فرقة هالكة منهم ؛
ألا وهم (( الحوثيون )) الذين جمعوا بين معتقد الروافض و معتقد الخوارج ؛ .....

⏪ ولقد ورد التصريح بكفرهم في نصوص وآثار سأورد بعضها هنا :

◀ 1- ما جاء عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم : (( ويكون قوم في آخر الزمان يسمون الرافضة ، يرفضون الإسلام ، ويلفظونه ، فاقتلوهم فإنهم مشركون ))

( 1 ) رواه عبد بن حميد في مسنده ( ص 232 رقم 698 )
و الحارث بن أسامة في مسنده ( 2 / 945 رقم 1043 البغية ) و أبو يعلى في مسنده 4 / 459 رقم 2586 )
و ابن أبي عاصم في السنة ( 2 / 375 رقم 981 )
و عبدالله بن أحمد في زوائد فضائل الصحابة ( 651 و 702
و الطبراني في الكبير ( 12/ 242 رقم 12997 )
و أبو نعيم في الحلية  ( 4 / 95 ) .

◀ وفي لفظ آخر عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : كنت عند النبي صلى الله عليه وسلم وعنده علي رضي الله عنه فقال النبي صلى الله عليه وسلم : يا علي سيكون في أمتي قوم ينتحلون حبنا أهل البيت ، لهم نبز يسمون الرافضة فاقتلوهم فإنهم مشركون ))

(2) الطبراني في الكبير ( 12 / 242 رقم 12998 )
و عنه أبو نعيم في الحلية ( 4 / 95 ) ،
  قال الهيثمي في محمع الزوائد ( 10 / 11 ) : 《 إسناده حسن 》

◀ 2 - وما ثبت عن علي رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( يظهر في آخر الزمان قوم يسمون الرافضة يرفضون الإسلام ))

(3) عبد الله بن أحمد في الزوائد على المسند ( 1 / 103 )
و في السنة ( 2 / 546 - 547 )
و البزار في مسنده ( 2 / 137 رقم 499 )
و اﻵجري في الشريعة ( 5 / 2518 رقم 2010 ) .
و الداني في ( الواردة في الفتن ) ( 3 / 613 - 614 رقم 278 ) .

◀ 3 - و عن علي بن أبي طالب رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( سيأتي بعدي قوم لهم نبز يقال لهم الرافضة ، فإذا لقيتموهم فاقتلوهم فإنهم مشركون)) ، قلت : يا رسول الله ما العلامة فهم ؟ قال : (( يقرضونك بما ليس فيك ، ويطعنون على أصحابي ويشتمونهم ))

(4) السنة لابن عاصم ( 2 / 474 رقم 979 )
و الشريعة للآجري ( 5 / 2517 رقم 2008 ) .

المصدر :

التعليق المتين على كتاب أصل السنة واعتقاد الدين للإمامين الرازين ( ص 49 -51 )

⚡ هل الحوثيون مسلمون؟؟؟ قال فضيلة الشيخ... - فواز المدخلي 1 - https://ar-ar.facebook.com/permalink.php?story_fbid=615022725271033&id=505735169533123
----------------------
أصحاب السنة

Ashhabus Sunnah

Kamis, 01 Januari 2015

BID'AHNYA PERAYAAN MAULID NABI

-------------
BID'AHNYA PERAYAAN MAULID NABI

----------------------------

Fadhilah asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan berkata,

"Di antara hal-hal yang diada-adakan oleh umat manusia dari PERBUATAN-PERBUATAN BID'AH MUNKARAH adalah
"Perayaan Peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awwal."

Mereka dalam perayaan tersebut ada bermacam-macam

Di antara mereka ada yang menjadikan perayaan itu dalam bentuk berkumpul, dibacakan padanya kisah Maulid, atau disajikan padanya khutbah-khutbah atau kasidah-kasidah pada kesempatan tersebut.

Di antara mereka ada yang membuat makanan, manisan, dll disuguhkan kepada siapa yang hadir.

Di antara mereka ada yang mengadakan perayaan Maulid di masjid-masjid.

Di antara mereka ada yang mengadakan perayaan Maulid di rumah-rumah.

Di antara mereka yang tidak sebatas pada apa yang telah disebut di atas, namun ada di antara mereka yang menjadikan acara perayaan ini dipenuhi dengan
berbagai keharaman dan kemungkaran berupa ikhtilath (campur baur) antara pria dan wanita, raqsh (tarian), dan nyanyian.
Atau bahkan amalan-amalan syirkiyyah, seperti beristighosah kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, memanggil-manggil dan memohon agar mendapat pertolongan dari musuh, dll.

Maka itu, dengan segala macam dan perbedaan bentuk, serta perbedaan dalam hal niat para pelakunya, semua itu adalah BID'AH, HARAM, dan PERKARA BARU YANG DIBUAT-BUAT, (yang muncul) pada masa yang sangat jauh berlalu setelah Kurun Yang Mulia (yaitu masa para Shahabat, Tabi'in dan Tabi' Tabi'in, pen)

•••••••••••••••
 WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

--------------------------------------

Sikap Tegas terhadap Orang yang Menyimpang


Sikap Tegas terhadap Orang yang Menyimpang

Terkait dengan sebagian mumayyi'in/ahli tamyi'/orang-orang yang manhajnya lembek/para penggembos terhadap da'wah salafiyyah, ketika mereka dinasihati agar jangan duduk/bermajelis dengan kelompok-kelompok seperti ikhwanul muslimin dan jama'ah tabligh, mereka (mumayyi'in tadi) menyanggah dengan mengatakan/beranggapan bahwa ini adalah manhajnya Syaikh ibn Baz, beliau duduk dengan semua manusia.

⚠ Apakah ini adalah manhaj Syaikh bin Baz رحمه الله ?
Maka Salah satu point jawaban Syaikh Ubaid Al-Jabiry حفظه الله ورعاه adalah sebagai berikut :

Perkara ketiga:
Siapa yang benar-benar lama duduk/bermajelis dengan Syaikh (bin Baz) رحمه الله dan mengetahui keadaan beliau, maka dia akan mengetahui bahwasanya BELIAU MENCELA/MENGKRITIK SEBAGIAN ORANG-ORANG YANG MENYIMPANG DENGAN MENYEBUT NAMA-NAMA MEREKA [1] BAHKAN DIHADAPAN KHALAYAK (BANYAK ORANG/JAMA'AH).
Dan sungguh telah sampai berita kepada kami perkataan/kritikan beliau kepada sebagian mereka :
(( "Ya fulan, diam kamu !!! Sesungguhnya kamu adalah tukang/pembuat fitnah!!!" )).
Dan juga beliau pernah berkata/membantah kepada sebagian ahli ilmu :
(( "Ini tidak benar, yang benar adalah ini" )).
Oleh karena itu, nampak bagi orang yang inshof ( adil ) bahwa Syaikh ( bin Baz ) رحمه الله  beliau tidaklah duduk dengan mereka tanpa adanya upaya nasihat dengan tegas dan keras.
Sebagaimana jika beliau duduk/bermajelis dengan sebagian manusia, akan tetapi beliau berbeda/terpisah/punya ciri khas dan menampakkan sunnah dan menda'wahkannya, nampak jelas dan nyata dalam sejarah/perjalanan beliau dan siasat/taktik beliau رحمه الله.

aOleh karena itu engkau mengetahui bahwa perkataan ini (ya'ni syubhat):
"ini adalah manhajnya Syaikh Abdul Aziz ( bin Baz ), beliau duduk dengan semua manusia",
bahwasanya perkataan tersebut tidaklah
Secara mutlak, atau saya ( Syaikh Ubaid حفظه الله ) tidak setuju jika beliau dimutlakkan duduk bersama semua manusia.

Dan Syaikh ( bin Baz ) رحمه الله beliau adalah imam yang diikuti/menjadi panutan semua orang, bukan hanya di Kerajaan Saudi Arabia saja yang merupakan negara beliau, bahkan sampai ke seluruh penjuru dunia.

⭐ Dan kaum muslimin semuanya mengikuti beliau dan menginginkan bermajelis dengan beliau.
Maka mengharuskan adanya siasat untuk mengobati orang-orang yang terjatuh ini.

Catatan kaki:
[1] = Yang demikian itu bahwasanya ( Syaikh ) bin Baz رحمه الله membantah orang-orang yang menyimpang, dan memperingatkan manusia dari bahaya mereka dan secara jelas dengan menyebutkan nama-nama mereka.
Contoh:
سعد الفقيه، محمد المسعري، أسامة بن لادن (Osama bin Laden)، عبد الله القصيمي، صدام حسين (Sadam Husain)، عبد الله الحبشي، رشاد خليفة، غلام أحمد برويز (Mirzan Ghulam Ahmad).
Lihat : Majmu Fatawa Imam bin Baz رحمه الله (9/100) (9/168) (18/250) (9/318) (2/400) (3/268).

========================
Dinukil dari kutaib:

¤ جناية التميع على المنهج السلفي ¤

✏ Karya :

¤ فضيلة الشيخ عبيد بن عبد الله الجابري حفظه الله ورعاه ¤

--------------------
Alih bahasa :
Abdullah Waqii' Al-Jawy,
Saudi Arabia
----------------------
إتباع السنة

♨ Ittiba'us Sunnah