Minggu, 27 November 2016

Shalawat-shalawat Bid’ah


➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Shalawat-shalawat Bid’ah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bagian 1⃣

*Tidak semua shalawat yang dikenal oleh masyarakat merupakan shalawat yang dikenal oleh syariat. Maka sudah semestinya kita mengetahui jenis-jenis shalawat yang tidak ada tuntunannya sama sekali dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini penting mengingat sebagian kaum muslimin banyak mengamalkannya, bahkan melantunkannya melalui nasyid-nasyid.*

_*Sudah bukan rahasia lagi kalau di tengah-tengah kaum muslimin, banyak tersebar berbagai jenis shalawat yang sama sekali tidak berdasarkan dalil dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Shalawat-shalawat itu biasanya dibuat oleh pemimpin tarekat sufi tertentu yang dianggap baik oleh sebagian umat Islam kemudian disebarkan hingga diamalkan secara turun temurun.*_

*Padahal jika shalawat-shalawat semacam itu diperhatikan secara cermat, akan nampak berbagai penyimpangan berupa kesyirikan, bid’ah, ghuluw terhadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebagainya.*

*Shalawat Nariyah*

*Shalawat jenis ini banyak tersebar dan diamalkan di kalangan kaum muslimin.*

*Bahkan ada yang menuliskan lafadznya di sebagian dinding masjid. Mereka berkeyakinan, siapa yang membacanya 4444 kali, hajatnya akan terpenuhi atau akan dihilangkan kesulitan yang dialaminya. Berikut nash shalawatnya:*

*اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ*

_*“Ya Allah, berikanlah shalawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada  Baginda kami Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan dibebaskan dari kesulitan. Dan dengannya pula ditunaikan hajat dan diperoleh segala keinginan dan kematian yang baik, dan memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, dan kepada keluarganya, para shahabatnya, dengan seluruh ilmu yang Engkau miliki.”*_

*Ada beberapa hal yang perlu dijadikan catatan berkaitan dengan shalawat ini:*

_*Sesungguhnya aqidah tauhid yang diseru oleh Al Qur’anul Karim dan yang diajarkan kepada kita dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengharuskan setiap muslim untuk berkeyakinan bahwa Allah-lah satu-satunya yang melepaskan ikatan (kesusahan), membebaskan dari kesulitan, yang menunaikan hajat, dan memberikan manusia apa yang mereka minta. Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim berdoa kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala untuk menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakitnya meski yang diminta itu seorang malaikat yang dekat atau nabi yang diutus.*_

*Telah disebutkan dalam berbagai ayat Al Qur’an yang menjelaskan haramnya meminta pertolongan, berdoa, dan semacamnya dari berbagai jenis ibadah kepada selain Allah ‘azza wa jalla. Firman Allah ‘azza wa jalla:*

*قُلِ ٱدۡعُواْ ٱلَّذِينَ زَعَمۡتُم مِّن دُونِهِۦ فَلَا يَمۡلِكُونَ كَشۡفَ ٱلضُّرِّ عَنكُمۡ وَلَا تَحۡوِيلًا ٥٦*

_“Katakanlah: ‘Panggillah mereka yang kamu anggap (sebagai Tuhan) selain Allah. Maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak pula memindahkannya’.” (Al-Isra: 56)_

*Para ahli tafsir menjelaskan, ayat ini turun berkenaan dengan kaum yang berdoa kepada Al-Masih ‘Isa, atau malaikat, ataukah sosok-sosok yang shalih dari kalangan jin. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir 3/47-48)*

*Bagaimana mungkin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam rela dikatakan bahwa dirinya mampu melepaskan kesulitan, menghilangkan kesusahan dsb, sedangkan Al Qur’an menyuruh beliau untuk berkata:*

*قُل لَّآ أَمۡلِكُ لِنَفۡسِي نَفۡعٗا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَآءَ ٱللَّهُۚ وَلَوۡ كُنتُ أَعۡلَمُ ٱلۡغَيۡبَ لَٱسۡتَكۡثَرۡتُ مِنَ ٱلۡخَيۡرِ وَمَا مَسَّنِيَ ٱلسُّوٓءُۚ إِنۡ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٞ وَبَشِيرٞ لِّقَوۡمٖ يُؤۡمِنُونَ ١٨٨*

_“Katakanlah: ‘Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman’.” (Al-A’raf: 188)_

*Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mengatakan, “Berdasarkan kehendak Allah dan kehendakmu”. Maka beliau bersabda:*

*أَجَعَلْتَنِيْ نِدًّا؟ قُلْ: مَا شَاءَ اللهُ وَحْدَهُ*

_“Apakah engkau hendak menjadikan aku sebagai sekutu bagi Allah ? Ucapkanlah: Berdasarkan kehendak Allah semata.” (HR. An-Nasai dengan sanad yang hasan) [Lihat Minhaj Al-Firqatin Najiyah 227-228, Muhammad Jamil Zainu]_

*Shalawat Badar[1]*

*Lafadz shalawat ini -jika diartikan- sebagai berikut:*

*صَلَاةُ اللهِ سَلَامُ اللهِ عَلَى طَهَ رَسُولِ اللهِ*

*صَلَاةُ اللهِ سَلَامُ اللهِ عَلَى يس حَبِيبِ اللهِ*

*تَوَسَّلْنَا بِبِسْمِ اللهِ وَباْلهَادِي رَسُولِ اللهِ*

*وَكُلِّ مُجَاهِدٍ فِي اللهِ بِأَهْلِ الْبَدْرِ يَا اللهُ*

_Shalawat Allah dan salam-Nya semoga tercurah kepada Thaha Rasulullah_

_Shalawat Allah dan salam-Nya semoga tercurah kepada Yasin Habibillah_

_Kami bertawassul dengan nama Allah dan dengan pemberi petunjuk, Rasulullah_

_Dan dengan seluruh orang yang berjihad di jalan Allah, serta dengan ahli Badr, ya Allah._

*Dalam ucapan shalawat ini terkandung beberapa hal:*

_*Penyebutan Nabi dengan habibillah, Bertawassul dengan Nabi, Bertawassul dengan para mujahidin dan ahli Badr Point pertama telah diterangkan kesalahannya secara jelas pada rubrik Tafsir.*_

_*Pada point kedua, tidak terdapat satu dalilpun yang shahih yang membolehkannya. Allah dan Rasul-Nya tidak pernah mensyariatkan. Demikian pula para shahabat (tidak pernah mengerjakan).*_

_*Seandainya disyariatkan, tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menerangkannya dan para shahabat melakukannya.*_

*Adapun hadits:*

_*“Bertawassullah kalian dengan kedudukanku karena sesungguhnya kedudukan ini besar di hadapan Allah”, maka hadits ini termasuk hadits maudhu’ (palsu) sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Taimiyyah dan Asy-Syaikh Al-Albani.*_

_*Adapun point ketiga, tentunya lebih tidak boleh lagi karena bertawassul dengan  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saja tidak diperbolehkan.*_

_*Yang dibolehkan adalah bertawassul dengan nama Allah di mana Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:*_

*وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ*

_“Dan hanya milik Allah-lah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu.” (Al-A’raf: 180)_

*Demikian pula di antara doa Nabi, “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu dengan segala nama yang Engkau miliki yang Engkau namai diri-Mu dengannya. Atau Engkau ajarkan kepada salah seorang hamba-Mu, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau simpan di sisi-Mu dalam ilmu yang ghaib.”*

*Bertawassul dengan nama Allah subhanahu wa ta’ala seperti ini merupakan salah satu dari bentuk tawassul yang diperbolehkan.*

*Tawassul lain yang juga diperbolehkan adalah dengan amal shalih dan dengan doa orang shalih yang masih hidup (yakni meminta orang shalih agar mendoakannya).*

*Selain itu yang tidak berdasarkan dalil, termasuk tawasul terlarang.*

*Shalawat al-Fatih (Pembuka)*

*Lafadznya adalah sebagai berikut:*

*اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أَغْلَقَ*

*وَالْخَاتِم لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ ا اْهلَدِي*

*إِلَى صِرَاطِكَ الْمَسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ*

*وَمِقْدَارُهُ عَظِيْمٌ*

_“Ya Allah berikanlah shalawat kepada Baginda kami Muhammad yang membuka apa yang tertutup dan yang menutupi apa-apa yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.”_

*Berkata At-Tijani tentang shalawat ini –dan dia berdusta dengan perkataannya-, “…Kemudian (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) memerintah aku untuk kembali kepada shalawat Al-Fatih ini. Maka ketika beliau memerintahkan aku dengan hal tersebut, akupun bertanya tentang keutamaannya. Maka beliau mengabariku untuk pertama kali bahwa satu kali membacanya menyamai membaca Al Qur’an enam kali. Kemudian beliau mengabarkan kepadaku untuk kedua kalinya bahwa satu kali membacanya menyamai setiap tasbih yang terdapat di alam ini dari setiap zikir, dari setiap doa yang kecil maupun besar, dan dari Al Qur’an 6.000 kali, karena ini termasuk zikir.”*

*Ini merupakan kekafiran yang nyata karena mengganggap perkataan manusia lebih afdhal daripada firman Allah ‘azza wa jalla. Sungguh merupakan suatu kebodohan apabila seorang yang berakal apalagi dia seorang muslim berkeyakinan seperti perkataan ahli bid’ah yang sangat bodoh ini. (Minhaj Al-Firqah An-Najiyah, hal. 225 dan Mahabbatur Rasul, hal. 285, Abdur Rauf Muhammad ‘Utsman)*

*Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:*

*خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ*

_“Sebaik-baik kalian adalah yang  mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan At-Tirmidzi dari ‘Ali bin Abi Thalib. Dan datang dari hadits ’Utsman bin ‘Affan riwayat Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)_

*Dan juga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:*

*مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَا اِهلَ لاَ أَقُوْلُ : } ألم { حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ*

_“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan menjadi sepuluh kali semisal (kebaikan) itu. Aku tidak mengatakan: alif lam mim itu satu huruf, namun alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim itu satu huruf.” (Shahih, HR.At-Tirmidzi dan yang lainnya dari Abdullah bin Mas’ud dan dishahihkan oleh Al-Albani Rohimahulloh)_

▪ *Shalawat Seorang Sufi Libanon*

*Ia menyebutkan dalam kitabnya yang membahas tentang keutamaan shalawat Lafadznya sebagai berikut:*

*اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ حَتَّى تَجْعَلَ مِنْهُ اْلأَحَدِيَّةَ الْقَيُّوْمِيَّةَ*

_“Ya Allah berikanlah shalawat kepada Muhammad sehingga Engkau menjadikan darinya keesaan dan qayyumiyyah (maha berdiri sendiri dan yang mengurusi makhluknya).”_

*Padahal sifat Al-Ahadiyyah dan Al-Qayyumiyyah, keduanya termasuk sifat-sifat Allah ‘azza wa jalla. Maka, bagaimana mungkin dia (pembuat shalawat) memberikan dua sifat Allah ini kepada salah seorang dari makhluk-Nya, padahal Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:*

*لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَيۡءٞۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ ١١*

_“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syura: 11)_

▪ *Shalawat Sa’adah (Kebahagiaan)*

*Lafadznya sebagai berikut:*

*اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَدَدَ مَا فِي عِلْمِ اللهِ صَلاَةً دَائِمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللهِ*

_“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada baginda kami Muhammad sejumlah apa yang ada dalam ilmu Allah, shalawat yang kekal seperti kekalnya kerajaan Allah.”_

*Berkata An-Nabhani As-Sufi setelah menukilkannya dari Asy-Syaikh Ahmad Dahlan: “Bahwa pahalanya seperti 600.000 kali shalat. Siapa yang rutin membacanya setiap hari Jum’at 1.000 kali, maka dia termasuk orang yang berbahagia dunia akhirat.” (Lihat Mahabbatur Rasul, hal. 287-288)*

*Cukuplah keutamaan palsu yang disebutkannya, yang menunjukkan kedustaan dan kebatilan shalawat ini.*

▪ *Shalawat al-In’am*

*Lafadznya sebagai berikut:*

*اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*

*وَعَلىَ آلِهِ عَدَدَ إِنْعَامِ اللهِ وَإِفْضَالِهِ*

_“Ya Allah berikanlah shalawat, salam dan berkah kepada baginda kami Muhammad dan kepada keluarganya, sejumlah kenikmatan Allah dan keutamaan-Nya.”_

*Berkata An-Nabhani menukil dari  Ahmad Ash-Shawi: “Ini adalah shalawat Al-In’am. Dan ini termasuk pintu-pintu kenikmatan dunia dan akhirat, dan pahalanya tidak terhitung.” (Mahabbatur Rasul, hal. 288)*

_*Jenis-jenis shalawat di atas banyak dijumpai di kalangan sufiyah. Bahkan dijadikan sebagai materi yang dilombakan antar tarekat sufi. Karena setiap tarekat mengklaim bahwa mereka memiliki doa, zikir, dan shalawat-shalawat yang menurut mereka mempunyai sekian pahala.*_

_*Ada pula klaim bahwa shalawat itu mempunyai keutamaan bagi yang membacanya yang akan menjadikan mereka dengan cepat mencapai derajat para wali. Atau menyatakan bahwa termasuk keutamaan wirid ini karena syaikh tarekatnya telah mengambilnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara langsung dalam keadaan sadar atau mimpi. Di mana, katanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjanjikan bagi yang membacanya:*_ *kedekatan dengan beliau, masuk jannah (surga) dan yang lainnya dari sekian propaganda yang tidak bernilai sedikitpun dalam timbangan syariat. Sebab, syariat ini tidaklah diambil dari mimpi-mimpi. Dan karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan kita dengan perkara-perkara tersebut sewaktu beliau masih hidup.*

_*Jika sekiranya ada kebaikan untuk kita, niscaya beliau telah menganjurkan kepada kita. Apalagi bila model shalawat tersebut sangat bertentangan dengan apa yang beliau bawa, yakni menyimpang dari agama dan sunnahnya. Dan yang semakin menunjukkan kebatilannya*_

_*Wirid-wirid bid’ah ini menyebabkan terhalangnya mayoritas kaum muslimin untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan ibadah-ibadah yang justru disyariatkan, yang telah Allah subhanahu wa ta’ala jadikan sebagai jalan mendekatkan diri kepada-Nya dan memperoleh keridhaan-Nya.*_

*Betapa banyak orang yang berpaling dari Al Qur’an dan tidak mau mentadabburinya disebabkan tenggelam dan ‘asyik’ dengan wirid bid’ah ini?*

*Betapa banyak dari mereka yang sudah tidak peduli lagi untuk menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam karena tergiur dengan pahala ‘instant’ yang berlipat ganda.*

*Betapa banyak yang lebih mengutamakan majelis-majelis zikir bid’ah semacam buatan buatan, daripada halaqah (majelis) yang di dalamnya membahas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?*

*Laa haula walaa quwwata illaa billah.*

*Selesai.*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Sumber, Asy Syariah Edisi 007 14 Nov 2011, Kajian Utama, Ditulis oleh Al-Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal al-Bugisi hafizhohulloh*
↘ _*join Telegram:*_
🔵 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 salafymedia.com
*Publikasi*
📚 *WA Fadhlul Islam Bandung*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Rabu, 09 November 2016

Manhaj Surury, Bahaya yang Tersembunyi


▪️📥🖨MANHAJ SURURY,  BAHAYA YANG TERSEMBUNYI

1⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang bercampur dengan pemikiran Ikhwany Quthby.

2⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang zhahirnya sunnah namun batinnya Ikhwany.

3⃣Individu-individu manhaj Surury menipu manusia dengan menyebutkan ulama' Ahlussunnah hingga mereka diseret menuju manhaj Ikhwany.

4⃣Manhaj Surury didirikan oleh Muhammad Surur yang berusaha mengumpulkan pemikiran politik Hasan Al Banna dengan aqidah salaf menurut dugaannya.

5⃣Manhaj Surury meremehkan bantahan-bantahan terhadap ahlul bida' dan orang-orang yang menyimpang.

6⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang meremehkan masalah mendengar dan mentaati para penguasa kaum muslimin.

7⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang membenarkan masalah memberontak para penguasa kaum muslimin dan menyatakan bahwa masalah tersebut merupakan masalah khilafiyyah.

8⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang dalam dakwahnya memfokuskan kepada tauhid al hakimiyyah.

9⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang memerangi kaum Rafidhah Syi'ah dengan tujuan memangsa orang-orang awwam Ahlussunnah supaya diduga ia (Surury) termasuk Ahlussunnah.

1⃣0⃣Individu-individu manhaj surury tidak didapati pada mereka pengingkaran terhadap Ikhwanul Muslimin, Quthbiyyun dan Takfiriyyun.

1⃣1⃣Manhaj Surury merupakan manhaj ta'limy (pengajaran) pada waktu tidak memiliki kemampuan untuk melakukan revolusi, dan ia merupakan manhaj revolusi pada waktu ia memiliki kemampuan.

1⃣2⃣Apabila bahaya pada manhaj Ikhwanul Muslimin besar maka bahaya pada manhaj Surury lebih besar.

1⃣3⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang menampakkan dirinya sebagai manhaj damai dan ta'limy (pengajaran) namun pada hakikatnya ia merupakan manhaj revolusi dan provokasi.

1⃣4⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang menampakkan bahwa ia mengajarkan kitab-kitab Ahlussunnah dengan tujuan merubah arah dan tujuannya yaitu manhaj sunnah kepada manhaj Surury.

1⃣5⃣Para pengikut manhaj Surury didapati pada mereka sikap memuliakan tokoh-tokoh pemikiran Ikhwanul Muslimin.

1⃣6⃣Para pengikut manhaj Surury mencela para ulama' Ahlussunnah.

1⃣7⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang mentarbiyah para pemuda untuk melakukan jihad yang tidak syar' i.

1⃣8⃣Manhaj Surury mengarahkan para pemuda kepada jihad tholab dengan tanpa izin para penguasa.

1⃣9⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang berdiri di atas sikap bersembunyi dan rahasia.

2⃣0⃣Manhaj Surury merupakan manhaj yang memutus tali hubungan antara keumuman manusia dengan para penguasa kaum muslimin.

📝Sumber : Artikel yang berjudul "Al Manhajus Surury Khothorun Khofiy" yang ditulis oleh Asy Syaikh Ahmad Bin Mubarok Al Mazru'i حفظه الله.

🌎Link artikel : http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=146143

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
🚇telegram.me/dinulqoyyim

Turut menyebarkan :
@KEUTAMAANILMU
@serifirqohdanaliran

Selasa, 08 November 2016

Kesabaran Imam Ahmad dalam Menghadapi Penguasa yang Dholim

KESABARAN IMAM AHMAD DALAM MENGHADAPI PENGUASA YANG DHOLIM

( Sejarah Imam Ahlussunnah secara ringkas )

💺Ada delapan kholifah daulah Abbasiyyah semasa hidup Imam Ahmad, yaitu :
1. Al-Mahdi,
2. Al-Hadi,
3. Ar-Rosyid,
4. Al-Amiin,
( Mereka semua di atas madzhab SALAF )
5. Al-Ma'mun,
6. Al-Mu'tashim,
7. Al-Waatsiq,
( Mereka inilah yang mengobarkan fitnah dan yang menguji ummat ),
8. Al-Mutawakkil,
( Kholifah inilah yang dengannya, Alloh ta'ala menyingkap mendung, memenangkan sunnah, memusnahkan bid’ah dan memadamkan fitnah. Semoga Alloh merahmatinya )

⏳Diantara sebab-sebab terpenting munculnya fitnah :
1.  Dilakukannya penterjemahan buku-buku dari Persia, Romawi, Yunani dan India ke dalam bahasa Arab (dari sinilah ajaran Islam mulai tercampur paham filsafat, dan yang lainnya).
2. Kholifah mendekati ahlulbid'ah.

☄Kholifah Abbasiy yang memunculkan fitnah pertama kali adalah Al-Ma'mun.

☄Tokoh fitnah (dibelakang Al-Ma'mun) adalah Ahmad bin Abi Du'ad.

☄Kali pertama kemunculan fitnah yang menimpa 'ulama' : tahun 218 H.

☄Hukuman yang diberikan kepada ulama yang tidak setuju dengan pendapat "AL-QUR'AN MAKHLUK" :
- dipenjara,
- ditekan,
- dipukul,
- dicopot jabatannya,
- diputus santunannya dari baitul maal.

DIANTARA ULAMA TERKENAL YANG MENDAPATKAN UJIAN :

1. Muhammad bin Sa'd, sekretaris Al-Waqidiy,
2. Yahya bin Ma'in,
3. Abu Khoitsamah,
4. Abu Muslim Al-Mustamliy,
5. Isma'il bin Dawud Al-Jauziy,
6. Ahmad Ad-Dauroqiy,
7. Ibnu Abi Mas'ud,
( Para ulama ini yang terpaksa menjawab "Al-Qur'an Makhluk" karena takut dipenggal. Mudah-mudahan Alloh mengampuni mereka),
☄8. Al-Imam Ahmad bin Hambal,
☄9. Muhammad bin Nuh,
10. Ubaidulloh bin Umar Al-Qowaariiriy,
11. Al-Hasan bin Hammad Sajjaadah
( Mereka inilah para ulama yang tidak mau menjawab "Al-Qur'an Makhluk", maka mereka ditangkap dan dijebloskan ke penjara, namun (sayang) Al-Qowaariiriy dan Sajjaadah kemudian mau "menjawab", semoga Alloh mengampuni keduanya).

🍂Adapun Imam Ahmad dan Muhammad bin Nuh, keduanya tidak mau mengucapkan "Al-Qur'an makhluk" selamanya (karena Al-Qur'an adalah kalam/firman Alloh, bukan makhluk).

🌾Kemudian keduanya dibawa ke Kholifah Al-Ma'mun, dan ketika itu Imam Ahmad berdo'a kepada Alloh agar Alloh tidak memperlihatkan wajah Al-Ma'mun.

📻 Ketika keduanya sampai di Arroqqoh sampailah berita tentang kematian Al-Ma'mun, maka keduanya dikembalikan ke (tempatnya semula) di Baghdad.

💦 Diperjalanan, meninggallah Muhammad bin Nuh (semoga Alloh merahmatinya), kemudian Imam Ahmad men-sholatinya dan menguburkannya...

☔ UJIAN ITU SEMAKIN BERAT

Kholifah Al-Ma'mun telah meninggal dunia, namun ketika jabatan kholifah telah digantikan oleh Al-Mu'tashim pada tahun 218 hijriyah, penderitaan Imam Ahmad semakin bertambah berat.

Beliau -rohimahulloh- mendapatkan siksa berupa pemukulan yang sangat keras hingga kedua tangannya bergeser dari tempatnya.

☄Salah seorang algojo yang menyiksa Imam Ahmad memberikan pengakuan : "Sungguh aku telah memukul Ahmad bin Hambal dengan 80 kali cambukan yang seandainya cambukan itu dipukulkan kepada seekor gajah, niscaya gajah itu akan menjerit kesakitan.

☄Namun Ahmad bin Hambal bersabar. Dia menghadapinya dengan ketabahan menanggung berbagai macam siksaan selama 28 bulan atau 30 bulan.

☄Dia mampu membungkam mereka (kholifah dan orang-orang yang menyelisihi Imam Ahmad) dengan kekuatan argumentasi, keyakinan, iman dan ketegaran hatinya."

☄Di bulan Romadlon tahun 221 H, Imam Ahmad dibebaskan setelah mendekam di penjara selama 2 tahun 4 bulan.

☄Dan setelah Alloh ta'ala memberikan kesembuhan kepada beliau dari bekas-bekas siksaan yang keras, beliau langsung membuka pelajaran, memberikan fatwa, menghadiri sholat jum'at dan sholat berjama'ah (di masjid) hingga Al-Mu’tashim meninggal tahun 227 H.

☄Dan di tahun 231 H, kholifah berikutnya yaitu Al-Watsiq membuat larangan; tidak boleh ada seorangpun yang mendatangi beliau, beliau harus tetap tinggal di rumah dan tidak boleh keluar untuk sholat jum'at maupun sholat berjama'ah.

☄Imam Ahmad berkata : "Sesungguhnya aku berpendapat bahwa -harus- mentaatinya baik dalam keadaan sulit maupun lapang, dalam keadaan ringan (semangat) maupun berat dan dalam keadaan mengetahui perbuatannya yang mementingkan diri sendiri. Dan aku merasa sedih sekali tidak bisa sholat berjama'ah, menghadiri jum'ah dan berdakwah untuk kaum muslimin."

🌏 Kemudian di tahun 233 H, kekhilafahan dipegang oleh Al-Mutawakkil.

☄Melalui Al-Mutawakkil inilah Alloh ta'ala menghilangkan kemelut negeri, memenangkan sunnah, melenyapkan kebid'ahan dan memadamkan api fitnah.

☄Dia demikian memuliakan dan menghormati Imam Ahmad hingga setiap kali dia mengangkat seseorang sebagai pejabat, dia perlu meminta pertimbangan terlebih dahulu kepada Imam Ahmad.

☄Bisyir bin Al-Harits -rohimahulloh- mengatakan :
"Sesungguhnya Imam Ahmad telah dimasukkan dalam tungku pembakaran emas sehingga keluarlah beliau menjadi emas kemerahan (yang cemerlang)."

📚( Sumber : Al-Mihnah wa atsaruhaa fii manhajil-imaam Ahmad, tulisan Syaikh Sholih bin Fauzan Al-Fauzan -hafidhohulloh )

☕ WA MTDS ASSUNNAH - MALANG

 WA MTDS ASSUNNAH - MALANG

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Channel Resmi Salafy Malang Raya

📝 "Menebar Sunnah Menjalin Ukhuwah"

🌐 Website:
www.salafymalangraya.or.id

📡 Radio:
www.radio.salafymalangraya.or.id
🌏Ahli Bawazier Pecinta Sunnah 🌍
🌐Telegram 🔛http://bit.ly/ahlibawazirpecintasunnah
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Senin, 07 November 2016

Di Antara Prinsip-prinsip dan Ciri-ciri Sururiyyah


📝🖨💥DIANTARA PRINSIP-PRINSIP DAN CIRI-CIRI SURURIYYAH

1⃣Sururiyyah berpemikiran Ikhwanul Muslimin dan prinsip-prinsipnya tidak banyak berbeda dengan prinsip-prinsip pemikiran Ikhwanul Muslimin.
Maka Surury dan Ikhwany ibarat dua sisi dari satu mata uang.

2⃣Diantara prinsip-prinsip Sururiyyah Irhabiyyah ialah mengkafirkan para penguasa dan memprovokasi massa untuk menentang mereka dan mengajak untuk memberontak mereka serta membangkitkan fitnah-fitnah dan revolusi-revolusi di masyarakat.

3⃣Diantara prinsip-prinsip Sururiyyah ialah ghuluw dalam permasalahan hakimiyyah dan menjadikannya akar pemikiran takfir dan mencerca penguasa dan mereka dalam permasalahan ini berjalan di atas jalan Ikhwanul Muslimin secara umum dan di atas jalan Sayyid Quthb secara khusus.

4⃣Diantara prinsip-prinsip Sururiyyah ialah pemikiran yang menyimpang dalam permasalahan-permasalahan jihad dan memutus jihad dari syarat-syaratnya serta membentuk kelompok-kelompok yang diprovokasi untuk membenci penguasa.

5⃣Diantara ciri-ciri Sururiyyah adalah tenggelam dalam tafsir-tafsir politik terhadap nash-nash (Al Quran)  yang tafsir mereka berporos pada sikap memprovokasi massa melawan para penguasa dan membangkitkan massa untuk memberontak mereka serta memelihara pemikiran-pemikiran revolusi.

6⃣Muhammad Surur yang dinisbahkan kepadanya Sururiyyah menyusun sebuah kitab tentang dakwah para Nabi yang mengandung tahrif dan penggambaran para Nabi sebagai tokoh-tokoh revolusi bukan sebagai para da'i yang melakukan perbaikan.

7⃣Diantara prinsip-prinsip Sururiyyah ialah membuat manusia lari dari prinsip mendengar dan taat kepada para penguasa, mengacaukan prinsip ini dan mencela orang-orang yang mendakwahkan prinsip ini serta menganggap lemah hadits-hadits shohih yang mengandung prinsip ini dan mentahrif makna-maknanya.

8⃣Diantara ciri-ciri Sururiyyah ialah menjatuhkan kedudukan para ulama', mencela mereka dan menggelari mereka dengan gelar-gelar yang membuat manusia lari dari mereka seperti Jamiyyah, Ulama' pemerintah, ulama' haidh dan nifas dan selain itu.

9⃣Diantara ciri-ciri Sururiyyah adalah memuliakan Sayyid Quthb, mempromosikannya dan mengikat para pemuda dengan kitab-kitab dan pemikiran-pemikirannya serta menampakkannya sebagai teladan bagi mereka.

1⃣0⃣Sururiyyah merupakan jembatan yang menggiring para pemuda kepada kelompok Al Qaedah dan Da'isy (ISIS) maka Sururiyyah merupakan pengasuh  bagi pemikiran-pemikiran ghuluw.

1⃣1⃣Sururiyyah melemparkan para pemuda ke dalam jurang ghuluw hingga mereka berani untuk membunuh jiwa-jiwa dan menumpahkan darah-darah kemudian mereka (Sururiyyah) berlepas diri dari mereka dan lari dari tanggung jawab mereka.

1⃣2⃣Usamah Bin Laden pernah ditanya pada pertemuan surat kabar pada tahun 1997 : "Siapa sosok teladan bagimu di masa ini ?" maka ia menjawab : Syaikh Salman Al 'Audah !!

📝Sumber : Artikel berjudul "Ushulus Sururiyyah" karya syaikh Ahmad Bin Muhammad Asy Syihhy حفظه اللّٰه.

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
🚇telegram.me/dinulqoyyim

[ Terjemah Lengkap ] NASEHAT UNTUK KAUM MUSLIMIN INDONESIA TERKAIT DEMONSTRASI DI JAKARTA* (Pada 4 November 2016)


*🚇[ Terjemah Lengkap ] NASEHAT UNTUK KAUM MUSLIMIN INDONESIA TERKAIT DEMONSTRASI DI JAKARTA*
(Pada 4 November 2016)

_Asy-Syaikh DR. 'Abdullah bin 'Abdurrahim al-Bukhari hafizhahullah_

Tanya : "Hari ini (kemarin, Jum'at 4/10/2016, pen) di Ibu kota Indonesia, Jakarta diadakan demonstrasi besar-besar.
Demonstrasi tersebut menuntut diadilinya Gubernur Jakarta, seorang yang beragama kristen, yang telah melecehkan ayat al-Quran dan para da'i!

Tak tersembunyi bagi Anda, akibat dari demonstrasi, yaitu berbagai kerusakan dan kejelekan, meskipun mereka menyebutnya sebagai aksi damai.

👉🏻 Sebagaimana diketahui bahwa yang turut serta dalam demonstrasi tersebut adalah dari berbagai kelompok, seperti shufiyyah, ikhwaniyyah, dan khawarij, serta para politikus, dll.

*Pertanyaan :*

1. Bolehkah bagi kaum Muslimin untuk ikut serta dalam demonstrasi tersebut?

2. Apa cara terbaik yang Anda nasehatkan untuk kaum Muslimin demi mengganti Gubernur tersebut?

3. Apa nasehat dan arahan Anda untuk kaum Muslimin secara umum dan Salafiyyin secara khusus terkait kejadian ini?

                   

*Jawab :*

1⃣ Pertanyaan pertama "Bolehkah bagi kaum muslimin untuk ikut serta dalam demonstrasi tersebut?"

*TIDAK BOLEH, Demonstrasi bukan bagian dari Syari'at Islam.* Sebagaimana telah kami jelaskan berulang-kali.

👉🏽Bahkan kalaupun pemimpin suatu negeri, dan dia Muslim, membolehkan dan mengizinkan demonstrasi, maka tidak ada ketaatan kepadanya dalam masalah ini. Karena tidak dibenarkan baginya mengizinkan perbuatan seperti ini.

Tidak ada kewajiban mendengar dan taat kecuali dalam hal yang ma'ruf (kebaikan).

_"Hanyalah ketaatan itu dalam hal yang ma'ruf (kebaikan)"_

Sedangkan demonstrasi ini bukan termasuk perkara yang ma'ruf. Sebagaimana sudah kami jelaskan berulang kali. Ini jawaban pertama.

2⃣ Cara terbaik yang kami nasehat kaum Muslimin dengannya dalam upaya mengganti gubernur tersebut, adalah menulis surat ditujukan kepada Pemimpin negeri.

Yang menulisnya adalah orang-orang yang berakal jernih dan tokoh terpandang, bukan rakyat jelata atau para pengacau.

Hendaknya mereka menulis surat atau menyampaikan laporan, meminta agar diadili atau yang lainnya.Penulisan surat dilakukan oleh orang-orang yang berakal jernih dan cerdas saja.

❌Tidak ada demonstrasi, orasi, maupun gerakan rakyat. Ini bukan bagian dari agama Allah sama sekali.

3⃣ Nasehatku untuk kaum Muslimin secara umum dan Salafiyyin secara khusus, adalah nasehat sebagaimana di atas :
▪️Jangan ikut dalam demonstrasi!
▪️Jika mau hendaknya menyampaikan pengaduan kepada pemerintah dan memohon agar memberhentikan orang tersebut dari kepemimpinan di propinsi itu, atau mengadilinya.

*Dengan cara ini, telah tertunaikan tanggung jawab. Jika pengaduhan itu dipenuhi, maka Alhamdulilah. Jika tidak terpenuhi, maka telah tertunaikan tanggung jawab. Permasalahannya pun selesai sampai di sini.*

رابط المادة:
📥 http://elbukhari.com/wp-content/uploads/2016/11/fawaid_sawtiyah_sh_albukhary_223.mp3

Lihat Tweet @dr_albukhary: https://twitter.com/dr_albukhary/status/794653121754624000?s=09

*📊 Durasi 02:35 (1,2 MB)*

•••
@ManhajulAnbiya
[5/11 11.36] dr Abu Hana Bandung: ::
*🚇نصيحة للمسلمين في #اندونيسيا حول #المظاهرة المقامة في #جاكرتا*

☀️ الشيخ عبد الله بن عبد الرحيم البخاري حفظه الله

السؤال :
أحسن الله إليكم، أقيمت اليوم في عاصمة إندونيسيا جاكرتا مظاهرة كبرى، يطالب المظاهرون بها محاكمة رئيس منطقة جاكرتا النصراني الذي استهزأ بآية من القرآن والدعاة. والذي لا يخفى عليكم ما يترتب عليها من مفاسد وشرور وإن كانوا سموها سلمية.
وللعلم أن المشاركين فيها أنواع من الأحزاب كالصوفية والإخوانية والخوارج والسياسيين وغيرهم.

فالسؤال :
١. هل يجوز للمسلمين المشاركة في هده المظاهرة؟
٢. ما هي الطريقة المثلى التي تنصحها للمسلمين لتغيير هذا رئيس المنطقة؟
٣. ما نصيحتكم وتوجيهكم للمسلمين عاما وللسلفيين خاصة تجاه هذه الحادثة؟

📇 الجواب :

السؤال الأول :  هل يجوز للمسلمين المشاركة في هده المظاهرة؟
لا يجوز. المظاهرات ليست من شريعة الإسلام، كما تكلمنا مرارا. بل لو أن رئيس بلد من البلاد وهو مسلم أباح وأجاز وسمح بالمظاهرات فلا سمع له ولا طاعة في هذا، لأن ليس له أن يجيز مثل هذا. ولا يسمع ويطاع إلا في المعروف! « إنما الطاعة في المعروف » وهذا ليس من المعروف، كما بيناه مرارا وتكرارا. هذا أولا.

الطريقة المثلى التي ننصح بها المسلمين في تغييره:
يكاتبون رئيس البلد العقلاء منهم والوجهاء لا الغوغاء والدهماء، يكتبون أو يرفعون أمرا يطالبون فيه بالمحاكمة أو غير ذلك.
كتابة يتولاها العقلاء والنبلاء فقط، لا مظاهرات ولا ثرثرات ولا غوغائيات، فليس هذا من دين الله في شيء.

نصيحتي للمسلمين عاما والسلفيين خاصة هي هذه النصيحة:
• أن لا يشاركوا! إذا أرادوا فيرفعون شكاية لولي أمر البلد، ويطالبون فيها بكف يد هذا عن هذه المنطقة أو محاكمته.
بهذا قد برئت الذمة. إن فعل فالحمد لله، لم يفعل برئت الذمة. وانتهى الأمر هنا.

رابط المادة:
http://elbukhari.com/wp-content/uploads/2016/11/fawaid_sawtiyah_sh_albukhary_223.mp3

Lihat Tweet @dr_albukhary: https://twitter.com/dr_albukhary/status/794653121754624000?s=09

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 

Sabtu, 05 November 2016

Demonstrasi dalam Pandangan Islam

.
```🚇FATWA RINGKAS DEMONSTRASI```

Demonstrasi, unjuk rasa, dan semacamnya seolah telah menjadi elemen penting dalam denyut nadi demokrasi. Ia diagungkan sebagai gerakan moral untuk mengontrol kekuasaan yang dianggap melenceng dari “konstitusi”. Ketika aksi “turun ke jalan” mereka diberangus, maka istilah yang mengemuka adalah demokrasi telah dikhianati.

Namun Islam memandang lain terhadap perilaku ini. Telah ada riwayat dari ulama salaf, yang menggambarkan penentangan Islam terhadap demonstrasi dengan berbagai dampak buruknya. Bahkan Islam memandang demonstrasi sebagai bagian dari pemberontakan lisan. Bahasan berikut memang sangat ringkas karena berupa fatwa, namun insya Allah memberi manfaat.

Fadhilatusy Syaikh Dr. Shalih as-Sadlan ditanya, “Wahai syaikh, menurut pemahaman saya, Anda tidak mengkhususkan pemberontakan itu hanya dengan pedang tetapi juga termasuk pemberontakan yang dilakukan dengan lisan?”

Beliau menjawab, “Ini pertanyaan penting karena sebagian dari saudara-saudara kita *telah melakukannya dengan niat baik* dalam keadaan meyakini bahwa pemberontakan itu hanya dengan pedang.

Padahal pada hakikatnya, pemberontakan itu tidak hanya dengan pedang dan kekuatan saja, atau penentangan dengan cara-cara yang sudah diketahui secara umum. Tetapi *pemberontakan yang dilakukan dengan lisan justru lebih dahsyat dari pemberontakan bersenjata* karena pemberontakan dengan pedang dan kekerasan justru dilahirkan dari pemberontakan dengan lisan.

Maka kita sampaikan kepada mereka saudara-saudara kita yang terbawa oleh emosi yang kami berprasangka baik kepada mereka bahwa mereka berniat baik—insya Allah Subhanahu wa ta’la—agar mereka menenangkan dirinya.

Dan kami katakan kepada mereka, tenang dan sabarlah, karena kekerasan dan kebencian kalian akan membawa dampak yang jelek pada hati. Kemudian hati tersebut akan melahirkan emosi yang tidak kenal kecuali kekerasan dan pemberontakan. Di samping itu juga akan membuka pintu bagi orang-orang yang memiliki kepentingan untuk mengeluarkan pernyataan yang sesuai dengan hawa nafsunya, haq ataupun batil.

Tidak diragukan lagi bahwa memberontak dengan lisan, menggunakan pena dan tulisan, melalui penyebaran kaset-kaset, tabligh akbar, maupun ceramah-ceramah umum dengan membakar emosi massa, serta tidak dengan cara yang syar’i, maka saya meyakini bahwa ini adalah dasar (pemicu) meletusnya pemberontakan bersenjata.

Saya memperingatkan dari perbuatan seperti ini dengan sekeras-kerasnya peringatan, dan saya katakan kepada mereka,

“Kalian harus melihat dan mempertimbangkan apa hasilnya? Dan hendaklah melihat kepada pengalaman orang yang telah melakukan sebelumnya dalam masalah ini!” Hendaklah mereka melihat fitnah-fitnah yang dialami oleh sebagian masyarakat Islam, apakah sebabnya? Apakah tindakan awalnya sehingga mereka sampai kepada keadaan seperti ini.

Jika telah mengetahui yang demikian, maka akan kita ketahui bahwa memberontak dengan ucapan lisan dan menggunakan media massa untuk membangkitkan kebencian, membakar emosi, dan menyulut kekerasan akan melahirkan fitnah dalam hati.” (lihat ‘Ulama Su’udiyyah Yu-akkiduna ‘alal Jama’ah wa Wujubus Sam’i wath Tha’ah li Wulatil Amri, hlm. 5—6)

_Ditulis oleh al-Ustadz Muhammad Umar as-Sewed_

📋asysyariah.com/fatwa-ringkas-demonstrasi/

*🚇NASEHAT UNTUK MUSLIMIN INDONESIA TERKAIT RENCANA DEMONSTRASI 4 NOVEMBER 2016*

_Dari salah seorang ‘ulama kota suci Madinah, Asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin bin Badr al-‘Abbad hafizhahullah_
(Mantan Rektor Universitas Islam Madinah Saudi Arabia, dan Guru Besar di Masjid Nabawi)

❓ السؤال : 
أن رئيس مدينة جاكرتا يستهزئ بالقرآن وعلماء المسلمين، وهو نصراني وفي الرابع من نوفمبر سوف تقام مظاهرة لطلب محاكمته، فهل يجوز لنا الخروج؟ علما بأنه كافر لا بيعة له، والمظاهرة يراعى فيها الأدب وعدم إفساد المرافق العامة.

📜 الجواب : 
المظاهرات والمشاركة فيها غير صحيح! ولكنهم يعملون ما يمكنهم من غير المظاهرات، يكسبون ويذهبون، يذهب أناس لمراجعة المسؤول الأكبر الذي فوقه. 

..( كلمة غير واضحة ).. المظاهرات الذي - فوضى! أصلا هي ما جاءت للمسلمين إلا من الكفار!
~~~~~~~~~~~ 

*Pertanyaan :*

“Gubernur Jakarta telah melecehkan Al-Quran dan ulama Muslimin, dia seorang yang beragama Nasrani. Pada tanggal Empat November akan diadakan Demontrasi untuk menuntut diadilinya gubernur ini.

Apakah boleh kami mengikuti demonstrasi tersebut? 
Perlu diketahui bahwa dia seorang kafir, tidak ada baiat baginya. Sedangkan pada demonstrasi ini akan diperhatikan adab-adab (yang baik) dan tidak akan merusak fasilitas umum.”

*Jawaban :*

*“Demonstrasi dan ikut serta padanya tidak dibenarkan.*
Akan tetapi hendaknya mereka mengupayakan sesuatu yang memungkinkan dilakukan tanpa berdemonstrasi.

Mereka berusaha dan mencoba mendatangi (pemimpin yang lebih tinggi, pen), artinya ada sebagian orang pergi untuk melaporkan kepada pemimpin yang lebih tinggi, yang di atasnya.

.. (ada kata yang tidak jelas) .. Demonstrasi - kegaduhan, pada dasarnya demonstrasi itu tidak datang (masuk) kepada Muslimin melainkan dari orang-orang kafir.

⌛Durasi 01:01 (0,97 MB)

📥🔊 Sumber audio https://drive.google.com/file/d/0Bx7DPlyk_AgSOTVidTNxWFc0SEU/view?usp=docslist_api

~~~~~~~~~~~~~~ 
📮 Tanya Jawab di Majelis Asy-Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbad hafizhahullah, Madinah, 30 Muharram 1438 M / 31 Oktober 2016 M

[ diterjemahkan oleh : Ust Qomar Su’adi, Lc ]

•••••
Sumber: https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
.

*🚇 DEMONSTRASI BUKAN JIHAD, JANGAN TERTIPU*
```( Faedah Penting Dari Kisah Al Imam Ahmad Bin Hanbal Rahimahullah )```

Perhatikanlah, semoga Allah memberimu taufik dan setiap perkara butuh kepada taufik.

Pertanyaan: Apakah para penolong Imam Ahmad tidak mampu untuk menolong Beliau dengan melakukan berbagai demonstrasi?!

Berapa jumlah pelayat yang mengiringi jenazah al-Imam Ahmad?

▪Al-Hafizh Abu Zur'ah menyebutkan bahwa jumlah mereka mencapai Dua setengah juta (2,5 juta) manusia.

▪Al-Hafizh 'Abdul Wahhab al-Warraq berkata: "Tidak pernah sampai kepada kami baik di masa jahiliyah ataupun di masa Islam, kumpulan manusia yang mengiringi sebuah jenazah yang lebih besar dari pada kumpulan manusia yang berkumpul mengiringi jenazah Imam Ahmad."

▪Ibnu Hatim berkata: "Saya mendengar bahwa di hari meninggalnya Ahmad bin Hanbal ada dua puluh ribu orang dari kalangan Yahudi, Nashrani, dan Majusi yang telah masuk Islam."
["Al-Bidayah wan Nihayah" karya Ibnu Katsir (10/342)]

Dan pertanyaannya: Di mana mereka ini pada hari di mana Imam Ahmad disiksa, dipenjara, dan dilarang mengajar karena sebab akidah shahihah yang senantiasa beliau seru kepadanya?

Di mana mereka dari: penyatuan akidah dan penetapan ketinggian Allah di atas makhluk-Nya? !

Di mana mereka dari: Jutaan manusia yang menghapus bid'ah khalqil Qur'an (keyakinan yang mengatakan bahwa al-Qur'an itu makhluk) dan melengserkan al-Watsiq? !

Di mana mereka dari: demonstrasi membela Imam al-Mubajjal Ahmad bin Hanbal? !

➰➰➰

*👉🏽Mereka TIDAK melakukannya karena sungguh Beliau telah mengajari mereka Manhaj para Nabi.* Pada hari di mana para fuqaha berkumpul di sisi Beliau (untuk merencakan pemberontakan), beliau mengatakan:

عليكم بالإنكار في قلوبكم ولا تخلعوا يداً من طاعة ولا تسفكوا دماءكم ودماء المسلمين معكم وانظروا في عاقبة أمركم واصبروا حتى يستريح بر ويستراح من فاجر .

☝🏽 "Wajib bagi kalian mengingkari (kejahatan penguasa) di dalam hati-hati kalian, Namun kalian jangan mencabut tangan dari ketaatan (memberontak kepada penguasa), Jangan kalian tumpahkan darah-darah kalian dan darah-darah kaum muslimin bersama kalian, Pertimbangkanlah akibat kesudahan perkara kalian, dan bersabarlah hingga orang yang baik itu beristirahat (dengan kematiannya dari kesibukan dunia dan penderitaannya), dan berisitirahatlah manusia dari kejahatan orang yang fajir (dengan kematiannya).

Beliau juga berkata:
*Ini (memberontak kepada penguasa) tidaklah benar, Ini menyelisihi atsar.*

["al-Adab asy-Syar'iyyah" karya Ibnu Muflih (1/195) dan "as-Sunnah" karya al-Khallal (133)]

•••
📋Sumber: Channel Telegram Syaikh Fawwaz al Madkhali hafizhahullah

📝 Alih bahasa : Syabab Forum Salafy | http://forumsalafy.net/?p=13647

*🚇HUKUM DEMONSTRASI DALAM ISLAM*

_Berkata Syaikh Robi' Bin Hadi Al Madkholy حفظه اللّٰه :_

️Tidak ada satupun aksi Demonstrasi di dunia baik di Eropa maupun Amerika melainkan terjadi padanya kerusakan dan pengrusakan fasilitas-fasilitas, penghancuran mobil-mobil, penjarahan toko-toko, tertumpahnya darah dan tersebarnya rasa takut yang itu semua tidak diperbolehkan oleh akal maupun syariat bahkan diharomkan oleh syariat Allah dengan sebesar-besar pengharoman, dan sesuatu yang jarang jika ada tidaklah dianggap.

1⃣ Demonstrasi merupakan upaya melakukan kerusakan di muka bumi. Allah Ta'ala berfirman :

والله لا يحب الفساد

_"Dan Allah tidak menyukai kerusakan". (Al Baqoroh : 205)_

والله لا يحب المفسدين

_"Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (Al Maidah : 64)._

ولا تفسدوا في الأرض بعد إصلاحها

_"Janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi setelah diperbaiki". (Al A'rof : 56)._

2⃣ Demonstrasi bertentangan dengan prinsip kesabaran terhadap kezholiman para penguasa yang itu diperintahkan oleh Rosulullah ﷺ dan ditetapkan oleh ulama' sunnah selain kelompok Khowarij dan Mu'tazilah yang mereka memandang bahwa memberontak penguasa termasuk bagian dari Amar Ma'ruf dan Nahi Munkar.

3⃣Demonstrasi mengandung kemudhorotan-kemudhorotan yang bertentangan dengan sabda Nabi ﷺ:

لا ضرر ولا ضرار ( أخرجه الإمام أحمد في مسنده وابن ماجه).

_"Tidak boleh memudhorotkan diri sendiri dan orang lain"._

4⃣ Demonstrasi termasuk fitnah-fitnah yang dikabarkan oleh rosulullah ﷺ dalam hadits-hadits seputar Al Fitan bahwa akan terjadi fitnah-fitnah tersebut sepeninggal beliau.

Rosulullahﷺ bersabda :

تعوذوا بالله من الفتن ما ظهر منها وما بطن، قالوا : نعوذ بالله من الفتن ما ظهر منها وما بطن. (أخرجه مسلم)

_"Berlindunglah kalian kepada Allah dari fitnah yang nampak maupun tersembunyi, para shohabat berkata : Kita berlindung kepada Allah dari fitnah yang nampak dan tersembunyi"._

بادروا بالأعمال قتنا كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسي كافرا أو يمسي مؤمنا ويصبح كافرا يبيع دينه بعرض من الدنيا. أخرجه مسلم.

_"Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya fitnah-fitnah seperti potongan-potongan malam yang gelap dimana seseorang pada pagi hari masih mukmin dan di sore hari ia menjadi kafir atau di sore hari ia masih mukmin dan di pagi hari ia menjadi kafir, ia menjual agamanya untuk mendapatkan sedikit kesenangan dunia"._

....
Dan selain itu dari hadits-hadits dalam bab ini yang mengandung teguran yang kuat bagi orang-orang yang berakal.

5⃣Demonstrasi termasuk kebid'ahan yang dicela oleh Rosulullah ﷺ dan beliau menyifatinya dalam khutbah-khutbahnya dengan sejelek-jelek perkara dan bahwa ia (bid'ah) sesat.

•••
📝Sumber : http://www.sahab.net/forums/?showtopic=119578

@dinulqoyyim

*3⃣ FATWA ASY-SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN rahimahullah*

Beliau pernah ditanya,

"Mengenai pemerintah yang berhukum dengan hukum yang tidak diturunkan Allah. *Kemudian pemerintah mengizinkan sebagian masyarakat untuk melakukan aksi demonstrasi,* yang dinamakan ‘ishoomiyyah (memperoleh kedudukan dengan hasil usaha sendiri)! Disertai undang-undang yang ditetapkan oleh pemerintah itu sendiri. Lalu, orang-orang tersebut melakukannya. Apabila aksi mereka diingkari, mereka menjawab,

_"Kami tidak menentang pemerintah dan kami melakukannya dengan ketetapan pemerintah”._

"Apakah hal ini diperbolehkan secara syari’at? Padahal ada pertentangan dengan dalil?"

*Beliau menjawab,*

“Wajib bagimu untuk mengikuti Salaf! Apabila hal ini dilakukan oleh Salaf, maka pasti baik. Apabila tidak, pasti jelek.

Tidak ada keraguan lagi jika demonstrasi itu jelek. Sebab, demonstrasi akan menghantarkan kepada kekacauan. Yang dilakukan oleh para demonstran maupun pihak lain.

Bahkan sering terjadi pelanggaran. Bisa saja pelanggaran terhadap kehormatan, harta maupun fisik seseorang.

Karena dalam keadaan kacau/ rusuh, orang seperti mabuk yang tidak mengetahui apa yang dia ucapkan dan apa yang dia lakukan!”___________selesai.

•••
📋 www.salafycirebon.com/fatwa-ulama-seputar-demonstrasi.htm

*🚇CELAKA KALIAN WAHAI PARA DA’I KEKACAUAN DAN DEMONSTRASI*

_✍🏻 Asy- Syaikh Al-Allamah Shalih Al-Fauzan hafizhahullah_

*Pertanyaan :*

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan kejelekkan bagi orang yang berfatwa dengan kebodohan dan menyebabkan tewasnya seorang manusia, terus bagaimana perkaranya sekarang bagi orang yang berfatwa bolehnya demonstrasi dan memberontak kepada penguasa hingga menyebabkan tewasnya ratusan manusia?

*Jawaban:*

Siapa yang berfatwa ini? Apakah dia memang ahlinya untuk berfatwa?

*Dia menanggung (dosa) apa yang terjadi dari pembunuhan dan kerusakan, menanggung (dosa) manusia wal’iyadzu billah.*

Wajib bagi seorang insan untuk menyadari kadar dirinya, dan takut kepada Allah Azza wa Jalla, tidak boleh berfatwa kecuali dengan ilmu. Merujuk kepada para ulama dan meminta petunjuk dari mereka.

Masalah ini tidaklah gampang, masalah ini membahayakan, berpengaruh pada nasib umat kebinasaan umat, berakibat pada hilangnya rasa aman, berakibat merajalelanya para pencuri dan musuh-musuh, dan serangan-serangan tidak sekedar demonstrasi saja bahkan bermaksiat kepada penguasa, keluar dari ketaatan itu memecah belah persatuan (umat) yang padanya ada bahaya-bahaya yang sangat banyak.

•••
http://safeshare.tv/w/aYFFgBMKXT

🌎 Kunjungi || http://forumsalafy.net/celaka-kalian-wahai-dai-kekacauan-dan-demontrasi/

*🚇 RENUNGAN BAGI PENGGANGGU PENGGUNA JALAN : JANGAN MENGGANGGU HAK PENGGUNA JALAN MUSLIMIN*

Saudaraku yang dimuliakan Allah,
Apapun yang tengah kita kerjakan dan perjuangkan sepatutnya tidak menyebabkan gangguan bagi sesama kaum Muslimin.

Karena sebaik apapun tujuan perjalanan kita, apabila ada unsur mengganggu Muslimin, sungguh Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam telah mengancam pelakunya dengan laknat dari kaum muslimin sendiri.

Beliau Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:

*مَنْ آذَى الْمُسْلِمِيْنَ فِي طُرُقِهِمْ، وَجَبَتْ عَلَيْهِ لَعْنَتُهُمْ*

"BARANG SIAPA YANG MENGGANGGU KAUM MUSLIMIN DI JALAN-JALAN MEREKA, DIA PANTAS UNTUK MENDAPAT LAKNAT DARI MEREKA"

_______________
🔎Penelitian Syaikh Muhammad Nashiruddin alAlbaniy rahimahullah dalam Silsilah alAhadits ash-Shohihah pada nomor 2294:

Diriwayatkan oleh Abu Bakar asySyafi'iy dalam Musnad Musa bin Ja'far bin Muhammad alHasyimiy 2/71 dari Musa bin Ibrahim: Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Ja'far bin Muhammad dari ayahnya dari kakeknya secara marfu'. Aku (alAlbaniy) katakan bahwa Musa bin Ibrahim ini adalah matruk, akan tetapi hadits ini memiliki jalan lainnya yang diriwayatkan oleh athThobaroniy 1/312 dan nomor 3050 (terbitan Baghdad) dari Syu'aib bin Bayan: Telah menceritakan kepada kami 'Imron alQoththon dari Qotadah dari Abu athThufail dari Hudzaifah bin Usaid secara marfu'. Aku (alAlbaniy) katakan, dan Syu'aib ini dho'if, sementara dalam "atTaqrib" (dinilai): _Shoduq Yukhthi'_ (Cukup jujur, namun kerap salah-pent.)

Dan alMundziriy mengatakan dalam "atTarghib" 1/83: diriwayatkan athThobaroniy dalam "alKabir" dengan sanad yang HASAN.

Jalan yang ke-3 dari Zakariyya bin Hakim alHabthiy: Telah menceritakan kepada kami Atho' bin asSa-ib dari Abu athThufail dari Abu Dzar secara marfu'. Dikeluarkan oleh Abu Nu'aim dalam "Akhbar alAshbahan" (2/129) dan ibnu 'Adiy (1/148) dan dia berkata: Aku tidak mengetahui ada yang meriwayatkan dengan sanad ini selain Zakariyya, dimana dia secara umum adalah yang mengumpulkan hadits-hadits mereka.

Aku (al-Albaniy) katakan: *Sehingga kesimpulannya, maka hadits tersebut dengan penguat ini tidak lebih rendah dari derajat Hasan.*

_Wallahu a'lam_ .

•••
📝Abu Abdirrahman Sofian hafidzahullah | WA al I'tishom | 3 Shofar 1438 H

*📇 WAHAI AHLUS SUNNAH, MARI MENDO'AKAN KEBAIKAN UNTUK PEMERINTAH MUSLIMIN*

_Asy-Syaikh al-'Allamah 'Abdul 'Aziz bin Baz rahimahullah,_

➰"Termasuk nasehat : mendo'akan kebaikan untuk pemerintah agar mendapatkan taufiq dan hidayah, kebaikan niat, amal, serta kebaikan teman-teman dekat. Karena di antara sebab-sebab kebaikan pemerintah sekaligus di antara sebab taufiq Allah kepadanya : dia punya menteri yang jujur dan menolongnya kepada kebaikan, mengingatkannya ketika lupa dan membantunya ketika ingat. Ini semua di antara sebab taufiq Allah kepadanya."

🌍 http://www.binbaz.org.sa/life-article/262/75

➰"Pemerintah lebih berhak untuk dido'akan kebaikan. Karena kebaikan pemerintah berarti kebaikan umat.

Do'a kebaikan untuk pemerintah merupakan salah satu do'a yang terpenting dan nasehat terpenting.

▪Semoga Allah memberi (kepada pemerintah-red) taufiq kepada al-Haq dan membantunya dalam menjalankannya.
▪Semoga Allah jadikan baik teman-teman dekatnya.
▪Semoga Allah jaga dari kejelekan dirinya dan kejelekan teman-teman duduknya.

➰Berdo'a untuk pemerintah agar mereka mendapatkan taufiq, hidayah, kebaikan hati dan amal, dan teman-teman dekat yang baik merupakan perkara yang paling penting dan taqarrub yang paling utama. Telah diriwayatkan dari al-Imam Ahmad — rahimahullah — beliau mengatakan,

*لو أعلم أن لي دعوة مستجابة لصرفتها للسلطان*

*"Kalau seandainya aku tahu aku punya do'a yang pasti terkabulkan, niscaya aku tujukan untuk kebaikan pemerintah."*

Hal itu juga diriwayatkan dari al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah.

🌍 http://www.binbaz.org.sa/fatawa/1934

..................................................

*📂 Di antara Contoh Redaksi Do'a untuk Kebaikan Pemerintah Muslim :*

اللهم أصلح ولاة أمورنا، اللهم أصلح ولاة أمورنا، اللهم وفقهم لما فيه صلاحهم وصلاح الإسلام والمسلمين
 
_"Ya Allah perbaikilah kondisi pemerintah kami, Ya Allah perbaikilah kondisi pemerintah kami. Ya Allah beri taufiq mereka kepada apa yang padanya terdapat kebaikan Islam dan muslimin."_

اللهم أعنهم على القيام بمهامهم كما أمرتهم يا رب العالمين،

_"Ya Allah tolonglah mereka untuk melaksanakan tugas-tugas mereka sebagaimana yang Engkau perintahkan wahai Rabbul Alamin."_

اللهم أبعد عنهم بطانة السوء والمفسدين،وقرب إليهم أهل الخير والناصحين يا رب العالمين

_"Ya Allah jauhkanlah dari mereka teman-teman yang jelek dan para perusak. Dekatkanlah kepada orang-orang baik dan pemberi nasehat, wahai Rabbul Alamin."_

اللهم أصلح ولاة أمور المسلمين في كل مكان
 
_"Ya Allah perbaikilah kondisi pemerintah kaum muslimin di semua tempat."_

اللهم احفظ علينا أمننا واستقرارنا في ديارنا، اللهم لا تسلط علينا بذنوبنا من لا يخافك ولا يرحمنا

_"Ya Allah jagalah keamanan dan ketenangan kami di negeri kami. Ya Allah janganlah Engaku jadikan berkuasa kepada kami orang-orang yang tidak takut kepada-Mu dan tidak menyayangi kami, gara-gara dosa-dosa kami."_
 
اللهم قنا شر الفتن ما ظهر منها وما بطن

_"Ya Allah lindungilah kami dari kejelekan berbagai fitnah, yang tampak maupun yang tidak tampak."_

•••••
🌠@ManhajulAnbiya

Kamis, 03 November 2016

Kristenisasi di Indonesia, Strategi Memangkas Islam


➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Kristenisasi di Indonesia, Strategi Memangkas Islam*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

*Awal tahun 90-an. Seorang pemuda duduk termenung. Dari balik kaca jendela bus, matanya menerawang ke arah luar. Menatap pepohonan dan lalu lalang manusia yang dilewati bus yang meluncur menuju Semarang. Tak ada kawan bercakap. Hanya sesekali terdengar teriakan kondektur untuk menghentikan laju bus.*

_Siang itu, saat bus singgah di Salatiga, seorang paruh baya naik. Orang itu duduk di samping sang pemuda. Bus pun merayap perlahan. Meninggalkan Kota Salatiga yang dikenal sebagai salah satu basis kristenisasi di Jawa Tengah. Di kota itu pula berdiri universitas Kristen besar: Satya Wacana._

_*“Mau ke mana, mas?” tanya orang paruh baya itu kepada sang pemuda.*_

_*“Ke Jepara,” jawab pemuda itu datar.*_

_Melihat lawan bicaranya lebih banyak diam, orang paruh baya itu semakin banyak bicara._

_*Awalnya, ia cuma bertutur tentang pengalaman hidupnya. Saat bercerita sesekali menyebut kosa kata beraroma kekristenan. Semakin panjang dirinya mengungkap kisah, semakin berani mengajak sang pemuda untuk berkeyakinan seperti dirinya. Mulailah ia mengutip isi Bibel. Berbicara tentang keselamatan hidup dan pengampunan.*_

*Orang paruh baya itu ternyata tengah menunaikan misi. Berupaya membetot setiap orang agar menjadi gembalaannya. Bergiat mengajak manusia untuk berkubu dengannya dalam bingkai kenasranian.*

_Melihat perangai jahat dari orang paruh baya itu, sang pemuda mulai gerah. Tauhid yang menjadi prinsip hidup seorang muslim pun disampaikan. Sementara itu, prinsip trinitas yang menjadi keyakinan orang paruh baya itu digugat._

*Beberapa pernyataan sang pemuda itu menjadikan orang paruh baya tersebut terdiam. Ia mulai membisu. Entah, apa yang ia pikirkan. Semoga Allah ‘azza wa jalla memberi hidayah kepadanya.*

_Tak selang berapa lama, orang paruh baya itu bangkit dari tempat duduknya, lalu memberi aba-aba agar bus berhenti. Orang paruh baya itu turun lalu menghilang dari pandangan mata._

*Kisah kristenisasi terselip jua di sudut Kota Solo. Gereja Bakung, yang terletak di dekat batas kota, hari itu ramai dikunjungi orang.*

_Hari itu, beberapa mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Malang tengah menunaikan misi. Mereka serempak mendatangi rumah-rumah penduduk dan mengajak untuk berkunjung ke gereja. Di antara mereka ada yang ditugasi membagikan bingkisan sembako. Sebuah aksi menantang._

*Upaya memurtadkan kaum muslimin pun terus digencarkan. Militansi para mahasiswa teologi ini tampak tak terukur. Orang-orang yang secara nyata mengaku sebagai muslim pun tetap disambangi. Mereka berupaya memurtadkannya.*

_Karena aksinya yang meresahkan masyarakat, warga pun mengadukan kepada pihak berwajib. Aparat keamanan pun bergerak. Gereja Bakung didatangi pihak aparat._

_*Para misionaris tak pernah diam. Mereka terus bergerak, berupaya memurtadkan kaum muslimin.*_

*Seorang dokter yang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo Jakarta tertangkap tangan saat berupaya menyebarkan kekristenannya kepada mantan Perdana Menteri RI, Muhammad Natsir.*

_Saat itu, Mantan Perdana Menteri tengah terbaring lemah karena sakit keras. Di kamar inap Mantan Perdana Menteri, diputar lagu-lagu kerohanian gereja oleh sang dokter yang merangkap sebagai misionaris._

*Pihak keluarga yang mengetahui tindakan sang dokter, lantas mengadukan masalah tersebut kepada pihak berwenang. Sang dokter pun dipecat dan diganjar dengan beragam sanksi lainnya.*

*Misi untuk menyebarkan agama Kristen terus berlanjut. Dari masa ke masa, kaderisasi misionaris senantiasa berlangsung. Sekolah-sekolah teologi tak pernah sepi. Para mahasiswanya pun tak cuma dibekali pemahaman kekristenan, lebih dari itu mereka dibekali dengan pelajaran Bahasa Arab, Ilmu Tafsir al-Qur’an, Sejarah Islam, dan mata kuliah lainnya. Tekad mereka untuk menggembala selalu berkobar. Gerakan pemurtadan tak pernah henti. Cerita anak gembala banyak menyeruak di pelosok negeri.*

_*Allah ‘azza wa jalla telah mengingatkan kaum muslimin terhadap tekad baja kaum Yahudi dan Nasrani. Firman-Nya,*_

*وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡۗ*

_“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepadamu hingga dirimu mengikuti ajaran agama mereka.” (al-Baqarah: 120)_

*Beberapa kisah di atas hanya secuplik contoh dari sekian banyak kasus kristenisasi yang berserak di negeri ini.*

*Abad Misi*

_*Abad kesembilan belas merupakan “abad misi”. Abad pergerakan bagi para misionaris. Peran gereja begitu dominan. Tak terkecuali di daerah koloni, seperti Hindia Belanda (sekarang: Indonesia), para misionaris pun menancapkan kukunya.*_

*Dalam Regeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie (Almanak Pemerintah Hindia Belanda) disebutkan bahwa tahun 1850 hanya ada 17 pendeta, 27 misionaris Protestan, dan 9 pastor Katolik Roma. Tahun 1900, terjadi peningkatan jumlah hingga 77 pendeta, 73 misionaris, dan 49 pastor. Setelah tahun 1900, peningkatan semakin meninggi. (Kawan Dalam Pertikaian Kaum Kolonial Belanda dan Islam di Indonesia [1596—1942], Karel Steenbrink, hlm. 143)*

_Di antara misionaris yang pernah menjalankan aksinya di Hindia Belanda ialah Samuel Eliza Harthoon. Ia datang bersama sang istri pada 1854. Sejak akhir 1855, ia mempelajari bahasa Jawa. Harthoon ditugaskan menjalankan aksi misionarisnya di Malang._

*Tersebut juga nama Carel Poensen yang datang ke Jawa pada 1860. Ia merupakan petugas dari Masyarakat Misionaris Belanda. Poensen ditempatkan di Kediri sebagai misionaris. Poensen adalah misionaris yang memiliki gagasan membangun komunitas Kristen dalam satu wilayah. Sebab, menurutnya, tidaklah mungkin akan terbentuk masyarakat Kristen bila masing-masing penganut Kristen bercerai-berai.*

_*Misionaris lainnya, Pastor F. Van Lith S.J. membuka misi Katolik di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, pada 1896. Ia tekun mempelajari bahasa dan kebudayaan Jawa. Pada 1904 ia membuka sekolah pendidikan guru yang kemudian menjadi pusat kegiatan Katolik di Jawa. Kaderisasi melalui sekolah pendidikan guru ini berhasil membentuk basis elite Katolik yang menopang aksi-aksi misionaris pada masyarakat Jawa. (Kawan Dalam Pertikaian, hlm.144—159)*_

*Di Kabupaten Poso, penyebaran Kristen dilakukan oleh Albertus Christian Kruyt dari Belanda. Setelah mempelajari budaya lokal masyarakat pedalaman Poso, ia mulai beranjak menawarkan misinya. Tujuh belas tahun dirinya bergumul dengan masyarakat pedalaman Poso. Akhirnya, pada 25 Desember 1909, ia berani menyelenggarakan pembaptisan untuk kali pertama.*

_*Melihat sejarah awal upaya kristenisasi di Indonesia, tak mengherankan bila kristenisasi di Indonesia pada masa sekarang melibatkan jaringan internasional.*_

*Mengapa?*

_*Karena sejak awal para misionaris bukan orang-orang Hindia Belanda (baca: orang Indonesia) melainkan orang asing, khususnya Belanda. Sisi lain juga terungkap, kristenisasi yang dilakukan oleh para misionaris berjalan di bawah kelembagaan yang resmi. Kelembagaan itu bisa atas nama gereja, persekutuan gereja, atau bersifat swadaya masyarakat Kristen. Melalui kelembagaan yang ada, mereka bersinergi untuk mengkristenkan satu wilayah, memurtadkan kaum muslimin. Nas’alullaha as-salamah.*_

*Karena itu, kaum muslimin hendaknya membangun kesadaran berislam yang benar. Kesadaran yang dilandasi ilmu sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berpegang teguh kepada al-Qur’an dan as-Sunnah selaras pemahaman salafus saleh. Niscaya, kesesatan tak menghampirinya, justru keselamatan akan diraihnya dengan izin Allah ‘azza wa jalla.*

_*Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda saat haji wada’,*_

*تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ؛ كِتَابَ اللهِ*

_“Aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang kalian tak akan tersesat selama berpegang padanya, yaitu kitabullah.” (HR. Muslim no.1297)_

*Kolonialisasi (Penjajahan) Berwajah Gereja*

_Menilik data di atas, gerakan misionaris tak bisa dilepaskan dengan misi kolonial. Apabila ditelisik lebih jauh, pemerintah kolonial bahkan harus bisa bekerja sama dengan gerakan misionaris bila kolonialisasi ingin terus berlangsung. Misionaris membawa misi untuk mengurangi kekuatan dan pengaruh Islam. Melalui gerakan misionaris ini, diharapkan umat Islam akan terkurangi secara populasi. Itu berarti mengurangi kekuatan pihak yang menjadi lawan pemerintah Hindia Belanda yang sebagian besar adalah kaum muslimin._

_*Bagi kalangan misionaris, Islam adalah musuh yang menakutkan yang tidak harus diserang secara langsung, tetapi setahap demi setahap dikurangi kekuatannya. Tentu saja, hal itu dilakukan dengan beragam cara, seperti melalui bidang pendidikan, ekonomi, politik, dan sosial budaya. Dengan cara seperti ini, para misionaris menghindari konfrontasi langsung secara fisik dengan kaum muslimin. Mantan zendings consul, Van Randwijck menyebut strategi ini dengan sebutan “Strategi Memangkas Islam”. (Kawan Dalam Pertikaian, hlm.144)*_

_*Allah ‘azza wa jalla berfirman,*_

*يُرِيدُونَ لِيُطۡفِ‍ُٔواْ نُورَ ٱللَّهِ بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَٱللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِۦ وَلَوۡ كَرِهَ ٱلۡكَٰفِرُونَ ٨*

_“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut-mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.” (ash-Shaff: 8)_

وَيَمۡكُرُونَ وَيَمۡكُرُ ٱللَّهُۖ وَٱللَّهُ خَيۡرُ ٱ

لۡمَٰكِرِينَ ٣٠

_“Mereka membuat makar (tipu daya), dan Allah pun membuat tipu daya pula. Dan Allah-lah sebaik-baik pembuat makar.” (al-Anfal: 30)_

*Hubungan misionaris dengan kolonial bisa diungkap dari bantuan finansial (dana) yang diberikan oleh pemerintah kolonial untuk berbagai aktivitas misionaris. Para misionaris mendapat dukungan politik, administratif, dan finansial di sejumlah daerah tempat Islam dikhawatirkan berkembang pesat.*

_*Bantuan pemerintah kolonial itu ditujukan guna membendung laju Islam di daerah-daerah, seperti di wilayah Tapanuli, Sumatra Utara, sehingga wilayah yang banyak dihuni masyarakat bersuku Batak ini tidak memeluk Islam.*_

*Begitu pula Sulawesi Selatan, yang jatuh ke pihak Belanda tahun 1905. Gubernur daerah menyokong secara moral dan finansial kepada para misionaris. Tujuannya, agar suku Toraja, Muria, dan suku lain tidak memeluk Islam. Dukungan dana dari kolonial terus mengalir kepada para misionaris. Sokongan dana diarahkan juga untuk mempertahankan kenasranian penduduk di Pulau Mentawai. (Kawan Dalam Pertikaian, hlm.149—150)*

_Pemberian bantuan pemerintah kolonial Belanda tentu menguntungkan kolonialisasi di Hindia Belanda yang berpenduduk muslimin. Tak mengherankan apabila Gubernur Jenderal di Hindia Belanda (1909—1916), Idenburg, pernah sesumbar bahwa Belanda akan tetap menguasai Hindia Belanda (Indonesia) hingga agama Nasrani menjadi agama bangsa tersebut. Sebuah pernyataan yang menggambarkan kolonialisasi berwajah gereja._

*Bahkan, Van Limburg Stirum, Gubernur Jenderal baru Hindia Belanda (1916—1921) pengganti Idenburg, masih meneruskan kebijakan gubernur jenderal sebelumnya untuk menyuplai dana bagi kegiatan misionaris.*

_*Di antara yang mendapat perhatian pemerintah kolonial adalah bidang pendidikan. Melalui pendidikan, misionaris mengembangkan gerakan dan pemahaman agamanya hingga tertanam dalam masyarakat. Melalui pendidikan, kaum misionaris mencetak kader-kader militan yang berdaya guna bagi penyebaran kristenisasi.*_

*Mewaspadai Gerakan Kristenisasi*

_*Allah ‘azza wa jalla telah mengabarkan perihal tekad kaum Yahudi dan Nasrani untuk mengajak setiap manusia ke dalam agamanya. Selama manusia belum mengikuti ajaran agamanya, mereka akan terus memengaruhi dengan segala cara, baik secara halus maupun dengan kekerasan.*_

_Perjalanan panjang sejarah kaum Muslimin telah memberi gambaran nyata terhadap sepak terjang Yahudi dan Nasrani. Yahudi dengan gerakan zionisnya. Nasrani dengan gerakan salibisnya. Mereka akan senantiasa tidak rela terhadap keimanan yang tumbuh pada diri kaum Muslimin._

*Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah pada Taisir al-Karimi ar-Rahman fi Tafsiri Kalami al-Mannan, tafsir surat al-Baqarah ayat 120, berpendapat bahwa mereka adalah orang-orang yang berdakwah, mengajak, dan menyeru manusia ke dalam agama mereka. Mereka berbuat demikian lantaran mereka merasa berada di atas petunjuk. Mereka merasa di atas kebenaran, padahal senyatanya di ata kesesatan. Mereka tidak berpegang pada petunjuk yang benar, tetapi mengikuti hawa nafsunya.*

*Bagaimana tidak?*

_*Yahudi menjadikan Uzair sebagai anak Allah ‘azza wa jalla. Nasrani menjadikan Isa al-Masih q sebagai anak Allah ‘azza wa jalla. Mereka mempersekutukan Allah ‘azza wa jalla dengan makhluk-Nya.*_

_Sungguh, bentuk kezaliman yang nyata telah mereka perbuat. Sikap dan tindakan mereka didasari oleh hawa nafsu belaka. Mereka adalah kaum yang arogan, congkak, dan sombong lantaran menolak risalah yang telah disampaikan oleh Rasul utusan Allah ‘azza wa jalla kepada mereka._

_*Allah ‘azza wa jalla berfirman,*_

*وَقَالَتِ ٱلۡيَهُودُ عُزَيۡرٌ ٱبۡنُ ٱللَّهِ وَقَالَتِ ٱلنَّصَٰرَى ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ ٱللَّهِۖ ذَٰلِكَ قَوۡلُهُم بِأَفۡوَٰهِهِمۡۖ يُضَٰهِ‍ُٔونَ قَوۡلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَبۡلُۚ قَٰتَلَهُمُ ٱللَّهُۖ أَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ ٣٠*

_“Dan orang-orang Yahudi berkata, ‘Uzair putra Allah,’ dan orang-orang Nasrani berkata, ‘Al-Masih putra Allah.’ Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?” (at-Taubah: 30)_

_*Karena itu, terlarang keras mengikuti hawa nafsu orang-orang Yahudi dan Nasrani. Allah ‘azza wa jalla berfirman,*_

*وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِي جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِيّٖ وَلَا نَصِيرٍ ١٢٠*

_“Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).’ Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.” (al-Baqarah: 120)_

*Asy-Syaikh as-Sa’di rahimahullah menjelaskan ayat di atas, Allah ‘azza wa jalla memberikan kabar kepada Rasul-Nya bahwa sesungguhnya Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kecuali apabila beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengikuti agama mereka. Sebab, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mengajak pada agamanya. Mereka meyakini bahwa mereka berada di atas petunjuk. Katakanlah kepada mereka, “Sesungguhnya petunjuk Allah ‘azza wa jalla itulah petunjuk (yang sebenarnya). Adapun diri kalian berada di atas hawa nafsu.”*

*وَلَئِنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِي جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِيّٖ وَلَا نَصِيرٍ ١٢٠*

_“Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah.”_

*Ayat ini memuat larangan yang sangat besar dalam hal mengikuti hawa nafsu Yahudi dan Nasrani serta bertasyabuh (meniru) mereka dalam keagamaan mereka secara khusus. (Tafsir Taisir al-Karimi ar-Rahman, hlm. 50)*

_*Larangan tegas tersebut merupakan peringatan bagi kaum muslimin untuk senantiasa mewaspadai tipu daya orang Yahudi dan Nasrani. Hendaknya kaum muslimin tidak terkecoh oleh beragam aksi mereka sehingga mau berlunak hati padanya. Padahal aksi yang mereka perbuat secara nyata adalah dalam rangka menjajakan syiar-syiar keagamaannya.*_

_*Contoh kasus, terkait hari raya agama, dibuatlah pembedaan antara aspek ‘ritual’ yang hanya melibatkan umat agama itu saja dan aspek ‘seremonial’ yang di dalamnya umat agama lain dibolehkan ikut serta.*_

_Pembedaan semacam ini merupakan bentuk syubhat (kerancuan) pemahaman yang terus dipompakan kepada kaum muslimin. Bagaimana mungkin sebuah ‘hari raya agama’ bisa dipilah dalam bentuk ‘ritual’ dan ‘seremonial’, padahal bentuk ‘ritual’ atau ‘seremonial’ lahir dari sebuah keyakinan agama, lahir dari sebuah semangat ingin menampilkan syiar keagamaan, dan lahir dari kekhususan yang menyangkut perkara agama?_

*Jangan mengikuti hawa nafsu Yahudi maupun Nasrani, jangan pula bertasyabuh (meniru) dalam ibadah khusus agama mereka. Pemilahan ‘ritual’ dan ‘seremonial’ hanya akal-akalan para penyeru pluralisme yang menginginkan kedamaian antarumat beragama. Pemilahan itu tampak terlalu dipaksakan.*

*Apa yang Harus Dilakukan Apabila Terjadi Kristenisasi?*

_Para misionaris dahulu dengan masa kini tentu berbeda. Walau misi yang didakwahkan tetap sama, namun metode yang ditempuh sudah berbeda. Dahulu, mereka biasa melakukan secara terang-terangan. Kini, kesan itu sudah nyaris tak terdengar._

*Mereka bermain secara halus, bahkan cenderung menghindari publisitas, sembunyi-sembunyi. Seiring dengan peraturan dan perundangan yang banyak berubah terkait hubungan antarumat beragama, para misionaris banyak mengubah cara dakwah.*

_Dahulu begitu mudah didapat pamflet, selebaran, majalah, atau buku yang disampaikan oleh para misionaris. Kini, nyaris tidak terdengar mereka menyebarkannya. Dalam hal pendirian gereja saja, mereka sangat berhati-hati. Khawatir timbul resistensi (penolakan) dari warga beragama Islam._

*Karena itu, mereka biasanya bergerak sembunyi-sembunyi saat mengumpulkan tanda tangan warga, lantas tiba-tiba gereja berdiri.*

*Apabila disinyalir kuat ada gerakan kristenisasi, hendaknya kaum muslimin merapatkan barisan. Di antara kaum muslimin hendaknya ada yang mempelajari ketentuan yang diberlakukan pemerintah terkait dengan penyiaran agama, seraya berupaya mengumpulkan data dan bukti telah terjadinya kristenisasi. Data dan bukti bisa dalam bentuk buku, pamflet, selebaran, maupun majalah yang berisi ajakan untuk beralih ke agama Kristen.*

_Catat setiap kesaksian dan peristiwa. Hindari main hakim sendiri. Jangan terpancing untuk bertindak anarkis. Laporkan kepada pihak berwajib aksi yang dilakukan oleh para misionaris. Waspadai setiap kegiatan mereka. Sebab, ada di antara mereka yang telah berbaur dengan masyarakat sehingga secara halus bisa memengaruhinya._

*Sekarang adalah era keterbukaan. Tentu saja, pihak gereja atau misionaris bekerja secara cermat agar tidak kontraproduktif. Keadaan semacam ini yang harus dicermati secara saksama.*

_Satu hal yang tidak boleh ditinggalkan oleh kaum muslimin ialah tetap memberikan pembinaan kepada segenap warga beragama Islam. Caranya, menumbuhkan kesadaran beragama yang benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bekali umat dengan ilmu agama yang benar, sebagaimana para salafus saleh (para sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in) telah mengajarkan dan mengamalkannya. Se

moga dengan itu menjadi penangkal yang kokoh terhadap arus kristenisasi._ *Allah ‘azza wa jalla berfirman,*

*إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلۡإِسۡلَٰمُۗ*

_“Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran: 19)_

*وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٨٥*

_“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” (Ali Imran: 85)_

*Menghadapi tipu daya kaum Nasrani di Indonesia perlu kesungguhan. Di antara upaya mereka dalam melumpuhkan kaum muslimin adalah dengan isu pluralisme. Dosen, mahasiswa, dan pelajar menjadi target utama. Di antara programnya adalah mengajak sebagian mereka menetap beberapa hari di tengah keluarga Nasrani, mengajak berkunjung ke gereja, melihat bagaimana kaum Nasrani beribadah di gereja.*

_*Mereka tidak didakwahi secara lisan. Mereka hanya diminta untuk melihat dan mengamati, itu saja. Dari situ, akan timbul kekaguman terhadap agama orang lain. Nas’alullaha as-salamah. Kita berlindung kepada Allah ‘azza wa jalla dari tipu daya mereka.*_

*Jangan ikuti hawa nafsu mereka. Jangan ikuti kesesatannya.*
_*Allahu a’lam.*_

*Selesai...*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_*Sumber, Asy Syariah 25 Okt 2015 Edisi 106, Ditulis oleh Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin Hafizhohullohu, dari asysyariah.com*_
👇🏾Join telegram
🔵 http://bit.ly/FadhlulIslam
🌍 salafymedia.com
📡 *Publikasi:*
📚 *WA Fadhlul Islam Bandung*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖