-------------------
❗ MEWASPADAI SUFI!!!
(lanjutan)
--------------------
Siapakah Peletak Tasawuf?
Ibnu ‘Ajibah, seorang Sufi Fathimi, mengklaim bahwa peletak Tasawuf adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri. Beliau, menurut Ibnu ‘Ajibah, mendapatkannya dari Allah Ta'ala melalui wahyu dan ilham. Kemudian Ibnu ‘Ajibah berbicara panjang lebar tentang hal ini dengan sekian banyak bumbu keanehan dan kedustaan, yaitu: “Jibril pertama kali turun kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa ilmu syariat. Ketika ilmu itu telah mantap, turunlah ia untuk kedua kalinya dengan membawa ilmu hakikat. Beliau pun mengajarkan ilmu hakikat ini pada orang-orang khusus saja. Dan yang pertama kali menyampaikan Tasawuf adalah ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu, dan Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah menimba darinya.” (Iqazhul Himam Fi Syarhil Hikam, hal. 5 dinukil dari At-Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyyah, hal. 8)
Asy-Syaikh Muhammad Aman bin ‘Ali Al-Jami rahimahullah berkata:
“Perkataan Ibnu ‘Ajibah ini merupakan TUDUHAN KEJI lagi LANCANG terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam .
Dengan kedustaan, ia menuduh bahwa beliau shallallahu 'alaihi wa sallam menyembunyikan kebenaran. Dan tidaklah seseorang menuduh Nabi dengan tuduhan tersebut, kecuali seorang ZINDIQ yang keluar dari Islam dan berusaha untuk memalingkan manusia dari Islam jika ia mampu. Karena Allah Ta'ala telah memerintahkan Rasul-Nya untuk menyampaikan kebenaran tersebut dalam firman-Nya:
“Wahai Rasul sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu oleh Rabbmu. Dan jika engkau tidak melakukannya, maka engkau tidak menyampaikan risalah-Nya.” (Al Maidah: 67)
Beliau juga berkata: “Adapun pengkhususan Ahlul Bait dengan sesuatu dari ilmu dan agama, maka ini merupakan pemikiran yang diwarisi orang-orang Sufi dari pemimpin-pemimpin mereka (Syi’ah). Dan benar-benar ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu sendiri yang membantahnya, sebagaimana diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullah dari hadits Abu Thufail ‘Amir bin Watsilah radhiyallahu 'anhu. Ia berkata: “Suatu saat aku pernah berada di sisi ‘Ali bin Abi Thalib. Maka datanglah seorang laki-laki seraya berkata: ‘Apa yang pernah dirahasiakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepadamu?’ Maka ‘Ali pun marah lalu mengatakan: ‘Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam TIDAK PERNAH merahasiakan sesuatu kepadaku yang tidak disampaikan kepada manusia!
Hanya saja beliau pernah memberitahukan kepadaku tentang empat perkara.’ Abu Thufail berkata: ‘Apa empat perkara itu wahai Amirul Mukminin?’ Beliau menjawab: ‘Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ‘(Artinya) Allah melaknat seseorang yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat seorang yang menyembelih untuk selain Allah, Allah melaknat seorang yang melindungi pelaku kejahatan, dan Allah melaknat seorang yang mengubah tanda batas tanah’.” (At-Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyyah, hal. 7-8)
bersambung, insya Allah
Dikutip dari :
http://asysyariah.com/mewaspadai-sufi/
•••••••••••••
WhatsApp Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar