Sabtu, 01 Oktober 2016

HUKUM Menyebarkan SMS ajakan untuk beristighfar dan bertaubat pada Akhir Tahun Hijriyah, serta mengucapkan "Selamat Tahun Baru"


✉📲 *HUKUM Menyebarkan SMS ajakan untuk beristighfar dan bertaubat pada Akhir Tahun Hijriyah, serta mengucapkan "Selamat Tahun Baru"*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

al-'Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah

❓📬 Pertanyaan :
Hari-hari ini banyak disebarkan melalui media-media ajakan untuk beristighfar dan bertaubat pada Akhir Tahun Hijriyah, serta mengucapkan selamat dengan datangnya Tahun Baru?

🔉 Jawab
❌ "Semua itu BID'AH. Sebenarnya tidak ada Tahun Baru, itu sekedar istilah. Tidak ada tahun baru. Setiap hari mungkin saja engkau menyempurnakan tahun dari umurmu, setiap hari, setiap bulan, dan setiap pekan, sesuai dengan waktu kelahiranmu, tidak terikat dengan bulan Muharram.

▶️ Namun itu (penyebutan tahun baru) hanyalah istilah. Dulu Khalifah 'Umar - radhiyallahu 'anhu - bermusyawarah dengan para shahabat, karena berdatangan kepada beliau surat-surat dinas dari para gubernur dan pegawai beliau tanpa ada tanggalnya, sehingga tidak diketahui kapan surat tersebut ditulis. Maka beliaupun bermusyawarah dengan para shahabat.

Padahal ketika itu kalender miladi/masehi sudah ada. Namun beliau dan para shahabat TIDAK mau ikut-ikutan Yahudi dan Nashara.

📆 Maka pendapat mereka sepakat untuk membuat penanggalan berdasarkan hijrah Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam - karena hijrah merupakan peristiwa terbesar dalam Islam. Maka dijadikanlah peristiwa tersebut sebagai awal kalender hijriyyah, karena suatu mashlahah dan kebutuhan.

📛🎉 Sehingga tidak ada pengkhususan tahun hijriyah dengan ucapan selamat, tidak pula dikhususkan dengan do'a tertentu. Karena itu tidak ada dasarnya. Jadi itu BID'AH.

💻 sumber http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=140856

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

⚠️ *KEZHALIMAN PADA BULAN HARAM*

➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Waspadalah kalian – semoga Allah menyelamatkan dan meluruskan jalan kalian – dari perbuatan zhalim terhadap diri kalian pada bulan Muharram tersebut dan 3 bulan haram lainnya, yaitu berupa amalan kejelekan, dosa, kemaksiatan, kesyirikan, kebid’ahan, kesesatan, kefasikan, perbuatan keji, kezhaliman, permusuhan, penipuan, berdusta, ghibah, namimah (adu domba), kedengkian dan hasad. Sesungguhnya Allah melarang kalian dari semua perbuatan tersebut.  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

Artinya : “Sesungguhnya jumlah bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan, diantaranya adalah 4 bulan haram. Itulah agama yang lurus. Maka jangan kalian zhalimi diri kalian sendiri pada bulan-bulan tersebut”

🔥 Sesungguhnya amalan kejelekan baik berupa kebid’ahan ataupun kemaksiatan akan semakin besar dosanya jika dilakukan pada waktu dan tempat yang memiliki keutamaan di dalam syariat ini. Sebagaimana atsar yang sah dari Qatadah bin Di’amah rahimahullah , beliau berkata :

👉🏻💥 “Sesungguhnya kezhaliman yang dilakukan pada bulan haram LEBIH BESAR DOSANYA daripada yang dilakukan pada bulan-bulan selainnya ”

dari Khutbah asy-Syaikh 'Abdul Qadir al-Junaid

📥sumber : http://manhajul-anbiya.net

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

🎆⛲️📛 *SALAH SATU KEMUNGKARAN : PERINGATAN/PERAYAAN TAHUN BARU HIJRIYAH*

Di antara perkara-perkara haram tersebut adalah :

🎉❌ Perayaan di masjid-masjid, di rumah-rumah, di tempat-tempat peristirahatan/rekreasi/wisata, di jalan-jalan, atau tempat-tempat lainnya, dengan mengadakan peringatan Hijrah Nabi Salallahu ‘alaihi wa sallam dari Makkah ke Madinah.

📛 Peringatan yang semacam ini tidaklah berjalan di atas sunnah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan hal tersebut menentang dan menyelisihi (bimbingan beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam) karena tidak pernah sekalipun beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam merayakannya, tidak pula mengajak, atau menghasung umat ini untuk merayakannya.

📛 Peringatan tersebut juga tidak didasari bimbingan generasi Salafush Shalih yang hidup pada tiga abad utama – yang terdepan adalah para Shahabat radhiyallahu ‘anhum –karena mereka sendiri tidak merayakannya, tidak pula mengajak umat yang hidup di zaman mereka ataupun setelah mereka untuk merayakannya.

📛 Peringatan tersebut juga tidak berjalan di atas bimbingan para ulama madzhab yang empat : Abu Hanifah, Malik, asy-Syafi’i, Ahmad rahimahumullah tidak pula Ulama-ulama Islam terdahulu selain mereka, tidak pula mengikuti mereka, karena mereka tidak pernah memperingatinya, mengajak, menghasung siapapun untuk merayakannya.

⚠️ Para Ulama yang berilmu tentang nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunnah menghukumi permasalahan sesuai dengan hakekatnya (yaitu peringatan tersebut adalah) BID'AH, dan bid’ah merupakan diantara perkara haram paling yang besar dan yang paling besar kejahatannya. Sebuah hadits yang telah sah dari Nabi Salallahu ‘alaihi wa sallam, beliau memperingatkan dari kebid’ahan dalam khutbah-khutbah beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam :
🔖 Artinya : “Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dalam syariat agama ini, dan semua bi’dah adalah sesat”

Begitu pula dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam khutbah perpisahannya :
🔖 Artinya : “Waspadalah kalian dari perkara yang diada-adakan dalam agama karena perkara yang diada-adakan tersebut adalah bid’ah, dan semua bid’ah adlah sesat”

Sebuah riwayat yang telah sah dari Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau berkata :
🔖 Artinya : “Sesungguhnya sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, ketahuilah bahwasannya perkara yang diada-adakan tersebut adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat dan semua kesesatan tempatnya adalah di an-Naar”

👉🏻💥 Tidak diragukan lagi bahwasannya semua hal yang tersifati dengan kejelekan, kesesatan, ancaman dengan an-Naar (nereka) merupakan perkara yang keliru, jelek, haram, dan mungkar.

dari Khutbah asy-Syaikh 'Abdul Qadir al-Junaid

📥sumber : http://manhajul-anbiya.net

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Manhajul Anbiya:
🎆⛲️📛 SALAH SATU KEMUNGKARAN : PERINGATAN/PERAYAAN TAHUN BARU HIJRIYAH

Di antara perkara-perkara haram tersebut adalah :

🎉❌ Perayaan di masjid-masjid, di rumah-rumah, di tempat-tempat peristirahatan/rekreasi/wisata, di jalan-jalan, atau tempat-tempat lainnya, dengan mengadakan peringatan Hijrah Nabi Salallahu ‘alaihi wa sallam dari Makkah ke Madinah.

📛 Peringatan yang semacam ini tidaklah berjalan di atas sunnah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan hal tersebut menentang dan menyelisihi (bimbingan beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam) karena tidak pernah sekalipun beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam merayakannya, tidak pula mengajak, atau menghasung umat ini untuk merayakannya.

📛 Peringatan tersebut juga tidak didasari bimbingan generasi Salafush Shalih yang hidup pada tiga abad utama – yang terdepan adalah para Shahabat radhiyallahu ‘anhum –karena mereka sendiri tidak merayakannya, tidak pula mengajak umat yang hidup di zaman mereka ataupun setelah mereka untuk merayakannya.

📛 Peringatan tersebut juga tidak berjalan di atas bimbingan para ulama madzhab yang empat : Abu Hanifah, Malik, asy-Syafi’i, Ahmad rahimahumullah tidak pula Ulama-ulama Islam terdahulu selain mereka, tidak pula mengikuti mereka, karena mereka tidak pernah memperingatinya, mengajak, menghasung siapapun untuk merayakannya.

⚠️ Para Ulama yang berilmu tentang nash-nash Al-Qur’an dan As-Sunnah menghukumi permasalahan sesuai dengan hakekatnya (yaitu peringatan tersebut adalah) BID'AH, dan bid’ah merupakan diantara perkara haram paling yang besar dan yang paling besar kejahatannya. Sebuah hadits yang telah sah dari Nabi Salallahu ‘alaihi wa sallam, beliau memperingatkan dari kebid’ahan dalam khutbah-khutbah beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam :
🔖 Artinya : “Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dalam syariat agama ini, dan semua bi’dah adalah sesat”

Begitu pula dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam khutbah perpisahannya :
🔖 Artinya : “Waspadalah kalian dari perkara yang diada-adakan dalam agama karena perkara yang diada-adakan tersebut adalah bid’ah, dan semua bid’ah adlah sesat”

Sebuah riwayat yang telah sah dari Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu bahwa beliau berkata :
🔖 Artinya : “Sesungguhnya sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan dalam agama, ketahuilah bahwasannya perkara yang diada-adakan tersebut adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat dan semua kesesatan tempatnya adalah di an-Naar”

👉🏻💥 Tidak diragukan lagi bahwasannya semua hal yang tersifati dengan kejelekan, kesesatan, ancaman dengan an-Naar (nereka) merupakan perkara yang keliru, jelek, haram, dan mungkar.

dari Khutbah asy-Syaikh 'Abdul Qadir al-Junaid

📥sumber : http://manhajul-anbiya.net

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

🔞💥 DARI MANA ASAL USUL PERINGATAN TAHUN BARU HIJIRIYAH??!

🔐 Ketahuilah –mudah-mudahan Allah meluruskan kalian semua- bahwa peringatan semacam ini merupakan tasyabbuh (meniru) 2 kelompok manusia :
❎ Orang-orang kafir – apapun agamanya – di mana adat yang berlaku bagi mereka memperingati kejadian-kejadian, peristiwa di hari-hari tertentu, dan perubahan keadaan.
❎ Orang-orang sesat dan menyimpang semisal kelompok Batiniyah, Syi’ah Rafidhah, dan yang setipe dengan mereka. Merekalah pencetus pertama adanya berbagai perayaan dan peringatan (yang tidak ada bimbingan dalam agama) di negeri Muslimin.

Seorang yang sangat Faqih bermadzhab Syafi’iy, sekaligus pakar sejarah yang berasa dari negeri Mesir, yang dikenal dengan al-Miqrizy menjelaskan dalam kitabnya “al-Khithath” :
🎉🎊❌ “Peringatan tahun baru Hijriyah merupakan salah satu dari serangkaian perayaan Daulah al-‘Ubaidiyah penganut agama Bathiniyah Isma’ilyah yang sejatinya adalah Syi’ah Rafidhah sekaligus Khawarij, yang berkuasa di negeri Maroko dan Mesir.
🔪 Daulah ini melakukan berbagai kejahatan terhadap para ulama, para mu’adzin, para penduduk negeri tersebut yang tidak bisa digambarkan seperti pembunuhan, mutilasi (memotong-motong bagian anggota badan), menawan orang-orang perempuan, menjarah harta, merusak milik orang lain, menghancurkan dan membakarnya.
🔥 Bahkan di antara para pembesarnya ada yang mengklaim derajat Rububiyah (yakni mengaku sebagai Tuhan).
🔨 Di antara para pembesar tersebut ada yang terang-terangan mencela para Nabi dan para shahabat, bahkan memerintahkan untuk menuliskan celaan-celaan terhadap para sahabat di pintu-pintu masjid!!
💉 Adapula yang memerintahkan untuk membakar mushaf-mushaf dan masjid-masjid Ahlus Sunnah!!"

👉🏻 Bahkan dijelaskan oleh Ahli Sejarahnya kaum muslimin, yaitu Syamsuddin adz-Dzahabi ad-Dimasyqiy asy-Syafi’iy rahimahullah di dalam kitab beliau “Siyar A’lamin Nubala” bahwasannya mereka
👉🏻🔥 memutarbalikkan Islam, menampakkan (aqidah) Rafidhah, menyembunyikan madzhab Isma’iliyyah (salah satu sekte bathiniyyah).”

Dinukilkan dari al-Qadhi ‘Iyadh al-Maliky rahimahullah, menjelaskan keadaan mereka :
👊🏻📚  “Para Ulama negeri al-Qairawan sepakat bahwasannya keadaan Bani ‘Ubaid adalah sama dengan keadaan orang-orang MURTAD dan orang –orang ZINDIQ.”

Tidak ada keraguan lagi bahwa meniru dua kelompok diatas merupakan kejelekan, kerugian serta kebinasaan bagi pelakunya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
🔖 Artinya : “Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka, dia termasuk dari mereka (kaum tersebut).”

🌍 Seorang pecinta Sunnah dan mencintai Nabi umat ini Shalallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang mulia, menghormati beliau dan para shahabatnya serta menganggungkannya, AKANKAH DIA RELA MENJADIKAN kaum tersebut yang demikian perbuatan dan sepak terjangnya, yang demikian sejarah kejahatannya, sebagai SURI TAULADANNYA dan PANUTANNYA dalam mengada-adakan acara tersebut??!
🌘 Kami –walhamdulillah- dalam peringatan semacam ini dan selainnya, senantiasa bersuri tauladan kepada Nabi Salallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, para Tabi’in dan generasi awal umat ini. MAKA KAMI PUN MENINGGALKAN DAN MENJAUHINYA SEBAGAIMANA MEREKA MENJAUHINYA dan TIDAK MELAKUKANNYA, dengan harapan kami termasuk dari mereka. Kami tidak akan meniru orang-orang kafir, tidak pula meniru orang-orang sesat dan menyimpang dari kalangan al-Bathiniyah al-Isma’ilyah ar-Rafidhah al-Khorijiyah.
Bagi siapa saja yang memiliki akal dan pikiran yang bersih, perlu diketahui bahwa peristiwa hijrahnya Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam TIDAKLAH TERJADI pada bulan Muharram, tidak pula di hari pertama bulan tersebut. Sebagaimana disebutkan oleh ahli sejarah, peristiwa hijrah tersebut terjadi pada bulan Rabi’ al-Awal.

✏📆 Adapun apa yang dilakukan di kalangan shahabat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, maka itu hanya sebatas penentuan tahun Islamiyah dengan tahun Hijrah, yaitu menjadikan peristiwa sebagai tahun pertama, bukan menentukan hari Hijrahnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam, dan hari tersebut adalah hari pertama dalam setahun.

[ dari Khutbah asy-Syaikh 'Abdul Qadir al-Junaid ]

📥sumber : http://manhajul-anbiya.net

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

❌📵 DOA PENUTUP TAHUN atau PEMBUKA TAHUN

Perkara Haram lainnya :

💥🗓 Pengkhususan hari Jumat terakhir di setiap tahun dengan tambahan amalan ibadah dan ketaatan. Begitupula pengkhususan dengan dipanjatkan doa tertentu yang biasa disebut dengan DO’A PENUTUP TAHUN atau DO’A PEMBUKAAN TAHUN. Do’a tersebut dipanjatkan pada sujud terakhir atau setelah ruku’ di shalat terakhir di penghujung tahun atau shalat pertama yang ditunaikan di Tahun Baru. Atau terkadang dipanjatkan di tempat-tempat diadakannya peringatan hari Hijrah Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam tersebut dan disebarluaskan oleh orang-orang bodoh melalui SMS, WhatsApp, Facebook, e-mail, atau situs-situs internet.

🚫 Tidak diragukan lagi keharaman pengkhususan tersebut, karena pengkhususan itu tidak disebutkan sedikitpun tuntunannya baik dari Al-Quran maupun dari As-Sunnah an-Nabawiyah, tidak pula dilakukan oleh Salaf –utamanya para Shahabat radhiyallahu ‘anhum- tidak pula diajarkan oleh para Ulama Madzhab yang 4 atau para Ulama Ahli Fiqih dan Ahli Hadits lainnya di zaman mereka.

Jika amalan tersebut dicintai oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Shalallahu ‘alaihi wa sallam, atau baik bagi seorang muslim untuk melakukannya, atau dijanjikan ganjaran pahala baginya, niscaya mereka adalah orang-orang di baris terdepan dalam mengamalkan dan mendakwahkannya.

dari Khutbah asy-Syaikh 'Abdul Qadir al-Junaid

📥sumber : http://manhajul-anbiya.net

•••••••••••••••••••••
🌠📝📡 Majmu'ah Manhajul Anbiya
📟▶ Join Telegram https://tlgrm.me/ManhajulAnbiya
💻 Situs Resmi http://www.manhajul-anbiya.net

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar