Kamis, 26 Maret 2020

WABAH VIRUS CORONA, SALAFY SEBAGAI PEMBEDA

WABAH VIRUS CORONA, SALAFY SEBAGAI PEMBEDA

Beberapa waktu sebelum meminta ijin kepada khalifah Utsman bin Affan agar diperbolehkan untuk pindah domisili ke Rabadzah, sahabat Abu Dzar _Radhiyallahu 'anhum_ memberi pernyataan :

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ؛ لَوْ أَمَرْتَنِي أَنْ أَقْعُدَ؛ لَمَا قُمْتُ , وَلَوْ أَمَرْتَنِي أَنْ أَكُونَ قَائِمًا؛ لقُمْتُ مَا أَمْكَنَتْنِي رِجْلَايَ , وَلَوْ رَبَطْتَنِي عَلَى بَعِيرٍ لَمْ أُطْلِقْ نَفْسِي حَتَّى تَكُونَ أَنْتَ الَّذِي تُطْلِقُني

“Demi Allah Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Andaikan Anda perintahkan saya untuk duduk, tidak akan mungkin saya berdiri. Kalau Anda perintahkan saya untuk berdiri, pasti saya berdiri selagi kedua kakiku mampu tegak. Apabila Anda ikat saya di atas seekor unta, saya tidak akan melepaskan ikatan itu sampai Anda sendiri yang melepaskannya”

Hadits di atas diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al Albani dalam  At Ta'liqaat Al Hisan No.5933

Demikianlah prinsip Salafy!
 
Apapun cibiran yang diterima, walau banyak cemoohan yang disematkan, meskipun tuduhan keji ini dan itu diarahkan, Itu semua tidak dipedulikan

Sebab tidak ada pertimbangan duniawi, tidak pula tendensi materi, semua adalah ketundukan pada syari'at, kepatuhan sempurna pada pesan-pesan Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam

Mendengar dan taat pada pemerintah adalah syari'at Islam yang amat agung. Yaitu taat dalam perkara yang ma'ruf, bukan dalam kemaksiatan.

Mendengar dan taat pada himbuan, kebijakan maupun ketetapan pemerintah merupakan solusi untuk banyak problematika kehidupan

Terlepas dari kekurangan yang ada pada suatu pemerintahan, prinsip ini selalu dipegang oleh Salafy di setiap zaman

Lihatlah sahabat Abu Dzar di atas! 

Kepatuhan yang luar biasa, ketundukan yang hebat, patuh dan tunduk pada penguasa

Wabah virus Corona semakin hari semakin mengkhawatirkan, bertambahnya waktu bertambah pula kecemasan.

Bukan hanya teori namun fakta, bukan sebatas prediksi tetapi sudah nyata, bukan cuma isu tetapi telah terbukti

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah proses penyebaran wabah virus Corona ini. Banyak upaya dilakukan agar penyebarannya terminimalisir

Konsep isolasi dijalankan, langkah karantinan dikerjakan, bahkan pilihan lockdown mulai dipertimbangkan. Ini semua sebagai bentuk ikhtiar dan menempuh sebab, yang itu diajarkan dalam Islam.

Pemerintah Indonesia melalui saluran-saluran informasi resmi mengajak dan menghimbau untuk melakukan Social Distancing Measures, apa itu? 

Ringkasnya adalah bekerja di rumah, belajar di rumah dan ibadah di rumah.

Kita diajak untuk membatasi gerak, menjauhi keramaian dan kerumunan

Kita diminta untuk lebih banyak di rumah, tidak kemana-mana kecuali benar-benar darurat.

Hal ini sangat efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah virus Corona (Covid-19) dengan ijin Allah Ta'ala.

Salafy memang beda! 

Mendengar dan taat kepada pemerintah adalah prinsip yang menjadi karakter khas Salafy di sepanjang zaman. Sikap dan pernyataan sahabat Abu Dzar dalam riwayat di atas sudah cukup mewakili sikap kaum Salaf, bagaimana mereka selalu mendengar dan taat kepada pemerintah

Jika ada yang bertanya, bukankah mendengar dan taat kepada pemerintah hanya kepada yang bijak dan adil ?

Bukankah saat itu yang berkuasa dan menjadi khalifah adalah sahabat Utsman bin Affan yang sudah pasti adil dan bijak ?

Pertama : 
Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk menerapkan Social Distancing Measures apakah termasuk kebijakan yang baik atau jelek, benar atau salah ? 

Kita tentu sepakat bahwa kebijakan ini adalah kebijakan yang baik dan benar, bahkan kebijakan ini sesuai dengan arahan dari Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam

Beliau bersabda dalam hadits Usamah bin Zaid riwayat Bukhari Muslim :

فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْه

“Jika kalian mendengar ada wabah penyakit thaun di suatu daerah, janganlah datang ke sana. Jika terjadi wabah penyakit thaun di suatu daerah sementara kalian berada di sana, janganlah meninggalkan daerah tersebut karena ingin menyelamatkan diri”

Demikian juga Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam pernah berpesan, ”Larilah menghindar dari orang yang sakit kusta sebagaimana engkau lari menghindar dari harimau”

Ringkasnya, kita diajarkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam agar menjaga diri dan mengisolasi diri supaya tidak tertular sebuah penyakit.

Nah, himbauan Pemerintah Indonesia adalah himbauan yang benar dan baik

Lalu apa alasan kita untuk menolaknya ? 

Apa alasan kita untuk tidak melaksanakan ?

Kedua : 
Di dalam riwayat yang sama, sahabat Abu Dzar lantas berangkat ke Rabadzah. Di sana yang menjadi imam shalat adalah seorang budak. Dalam keadaan pada jaman itu, keumuman yang menjadi imam shalat adalah penguasa. Orang-orang lalu meminta Abu Dzar untuk maju menjadi imam. Namun Abu Dzar menolak

Abu Dzar mengatakan,
”Kekasihku Rasulullah telah memberi tiga wasiat untukku, salah satu wasiat beliau adalah :

أَنْ أَسْمَعَ وأُطيع - وَلَوْ لِعَبْدٍ حَبَشِيٍّ مُجَدَّعِ الْأَطْرَافِ 
 
“Agar aku mendengar dan taat kepada penguasa meskipun yang berkuasa adalah seorang budak dari Habasyah yang cacat hidung atau cacat telinga”

Ada beberapa kriteria penguasa yang tidak terpenuhi namun Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam tetap memerintahkan kita untuk mendengar dan taat

Penguasa haruslah merdeka, bukan budak sahaya

Penguasa mestinya sempurna fisik dan tidak cacat 

Artinya, selagi telah ditetapkan sebagai penguasa, sebagai pemerintah yang terpilih, maka kewajiban kita adalah mendengar dan taat, apalagi jika yang diperintahkan adalah kebaikan.

Saat wabah virus Corona melanda di banyak wilayah, bahkan hampir merata, di saat inilah Salafy terlihat sebagai pembeda

Salafy selalu mendengar dan taat, siap melakukan Social Distancing Measures, siap belajar di rumah, siap bekerja di rumah, siap beribadah di rumah

Walau terkadang Salafy dituduh radikalis, anti NKRI, tidak nasionalis

Meski Salafy distigmakan sebagai kaum teroris, tak mengapa, bukan masalah, inilah konsekuensi dari kebenaran

Saat-saat seperti inilah, Salafy dapat membuktikan bahwa Salafy adalah barisan terdepan dalam melaksanakan himbauan Pemerintah

Allahul Musta'aan

https://t.me/inifaktabukanfitnah/4221

Tidak ada komentar:

Posting Komentar