Selasa, 13 Januari 2015

SIKAP AHLUS SUNNAH TERHADAP TRAGEDI PEMBUNUHAN DI KANTOR SURAT KABAR DI PARIS

♻ SIKAP AHLUS SUNNAH TERHADAP TRAGEDI PEMBUNUHAN DI KANTOR SURAT KABAR DI PARIS

❓ As-Syaikh Ubaid Al-Jabiry ditanya tentang pembunuhan yang terjadi di Paris, bagaimana sikap salafy terhadap perbuatan tersebut?
Sebagaimana tidak samar atas anda wahai syaikh kami semoga Alloh menjagamu, telah dibunuh sebelum zawal pada hari rabu 12 orang, diantara mereka ada para wartawan dan polisi, dikantor surat kabar di Paris, orang-orang yang melakukan kejahatan ini mereka berdalih membalas dendam untuk Rasululloh, dan sekarang semua telunjuk mengarah kepada kaum muslimin dan semalam ada api yang dilemparkan ke masjid-masjid dan bahkan dilemparkan bom ke sebagianya
❓Pertanyaan:Bagaimana sikap salafy terhadap tindakan teroris ini, dan apa nasehat umum anda terhadap kaum muslimin di Perancis juga para da'i dan para khotib salafiyin?
✔Jawab:
✅ Yang pertama:
Amalan ini bukan amalan ahlis sunnah bahkan dia adalah tindakan para perusak dari kalangan Khawarij dan orang yang berjalan diatas jalan mereka meskipun mereka menisbahkan diri kepada islam.
✅ Yang kedua:
Aku katakan kepada para tetangga kalian dari kalangan orang kafir di Perancis dan selain mereka di Eropa dan Amerika,  kalian tidak akan mendapati seorang yang berilmu ahlus sunnah mengakui tindakan-tindakan ini, dan mendukungnya,  bahkan ahlus sunnah, ulama-nya, para penuntut ilmu,  juga yang awamnya mengingkari tindakan kekacauan ini, orang yang melakukanya maka bisa jadi dia seorang khawarij atau orang yang bodoh yang tidak mengenal sunnah dan tidak mengetahui bagaimana ahlus sunnah berinteraksi bersama para tetangganya yang non muslim. Ahlus sunnah bertetangga dengan baik,  menjaga perjanjian dan tidak mengakui berbagai tindakan kekacauan yang rendah ini.
▶ Dan sebagai penutup ucapan,  aku nasehatkan pada anak-anakku dari kalangan kaum muslimin baik mereka para khotib, para guru, para dai agar mengumumkan baro' (berlepas diri) dari tindakan-tindakan rendahan ini dan agar menciptakan rasa aman dan segala yang mereka sanggupi untuk hal itu.
Semoga Alloh memberi taufiq pada semuanya, pada apa yang diridhai-Nya dan shalawat serta salam semoga terlimpahkan atas nabi kita Muhammad dan atas keluarga dan sahabatnya semua.

Didiktekan oleh:
Ubaid bin Abdillah bin Sulaiman Al-Jabiry mantan dosen di Universitas Islam Madinah
pada pagi hari Jum'at bertepatan tanggal18 robi'ul awal 1436 bertepatan tanggal 9 januari 2015.

  كــلام الشَّــيخُ العلّامــة/
عُــبيد الجَــابِري -حَــفظُﮧُ الله - حول ما جرى مؤخرا في باريس .

ــــــ ❁ ❁ــــــ❁ ❁ ــــــــ

سئل الشيخ عبيد الجابري حفظه الله عما جرى في باريس من قتل ، فما هو موقف السلفي من هذه الأعمال ؟

كما ﻻ يخفــى عليكم شيخنا -حفظك الله- قتل قبل زوال يوم الأربعاء 12شخصا منهم صــحفين وشرطة بمقر جريدة بــاريس والذين قاموا بهذه الجريمة زعموا أنّهم انتقموا للرسول صلى الله عليه وسلم والان الأصابع تشير للمسلمين والبارحة أطلق النار على المساجد ورُميت قنبلة في بعضها .

السؤال: فمــا الموقف السلفي من هذه الأعمــال الإرهابية فما نصيحتكم العامة للمسلمين في فرنسا والدعــاة والخطباء السلفين خاصة؟.

الــجَــوابُ:

«بسم الله والحمد لله وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

☝أوﻻ: ليس هذا العمل من عمل أهــل السنة بل هو من عمل المخربين من الخوارج ومن يسير في فلكهم وإن كانوا ينتسبون للإسلام.

وثانيا: أقــول لجيرانكم من الكفار من فرنسين وغيرهم في أوروبا وأمريكا لن تجدوا عالمــاً صاحب سنة يقرّ هذه الأعمال ويشجعونها بل أهل السنة علمائهم وطلاب العلم وعوامهم يستنكــرون هذه الأعمال الفوضوية ومــن نفّــذها فهو إما خارجي أو جاهل ﻻ يعرف السنة وﻻ يعرف كيف يتعامل أهل السنة مع جيرانهم من غير المسلمين .
أهل السنة يحسنون الجوار ويحفظون العهد وﻻ يقرون هذه الأعمال الفوضوية الهمجية .

⬅ وختام القول أنصح أبنائنا من المسلميــن سواءً كانوا خطباء أو مدرسين أو دعــاة بأن يعلنوا براءتهم مــن هذه الأعمــال الهمجــيّة وأن يُشعــروا الأمن وكل ما يستطيعون بذلك .
وفق الله الجميع لما فيه مرضاته وصل الله وسلم على نبينا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين .

أملاه 
✒عُــبيد بن عـبـد الله بن سليــمان الجَــابِري المدرس بالجامعة الإسلامية سابقا
وكان ذلك صباح الجمعة
الموافق 18-ربيع الأول-1436
الموافق  9-يناير-2015 »

http://www.sounnah-publication.com/2015/01/la-position-de-la-salafiyya-face-aux.html?m=1

Alih bahasa : Ustadz Ahmad Santoso

F.S.S

✪WhatsApp Syarhus Sunnah
✪منتدى شرح السنة

Senin, 05 Januari 2015

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi

------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 1 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauza hafizhahullah :
-----------------

⛔ Pernyataan mereka bahwa di dalam perayaan Maulid Nabi tersebut terkandung nilai pengagungan terhadap Nabi --shallallahu 'alaihi wa sallam-.

▶ Jawaban terhadap hal ini (syubhat ini, pen) kita katakan:
Sikap pengagungan terhadap Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- adalah dengan
▪ menaati beliau,
▪ menjalankan perintah beliau,
▪ menjauhi larangan beliau, dan
▪ mencintai beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam-.

❌ Pengagungan terhadap beliau bukanlah dengan amalan-amalan bid'ah, khurafat, dan kemaksiatan.
Dan perayaan maulid (hari kelahiran, pen) masuk ke dalam bagian yang tercela ini, karena termasuk kemaksiatan.

Manusia yang paling kuat sikap pengagungannya kepada Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- adalah para sahabat -radhiyallahu 'anhum-.
✅ Sebagaimana yang dikatakan oleh 'Urwah bin Mas'ud kepada kaum Quraisy:
"Wahai sekalian kaum! Demi Allah, aku pernah berjumpa dengan kisra, kaisar, dan juga raja-raja yang lainnya, akan tetapi aku tidak pernah melihat seorang raja diagungkan oleh para pengikutnya sebagaimana Muhammad -shallallahu 'alihi wa sallam- diagungkan oleh para sahabatnya. Demi Allah, mereka tidak berani mengangkat pandangan mereka ke arahnya sebagai bentuk pengagungan terhadap dirinya."

Bersamaan dengan kuatnya sikap pengagungan para sahabat yang seperti ini, mereka tidak pernah menjadikan hari kelahiran beliau sebagai hari 'id dan perayaan. Kalau seandainya hal itu disyariatkan, tentu mereka tidak akan meninggalkannya.

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 2 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauza hafizhahullah :
-----------------

❄ Berdalih bahwasanya perayaan Maulid Nabi ini diamalkan oleh kebanyakan manusia di berbagai negeri.

Jawaban dari syubhat ini, kita katakan:
Hujjah (yang bisa diterima, pen) adalah keterangan yang telah pasti datangnya dari Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-.

Keterangan yang telah pasti dari Rasul - shallallahu 'alaihi wa sallam - adalah LARANGAN terhadap amalan-amalan bid'ah secara umum, dan (amalan Maulid ini) termasuk salah satunya.

Amalan manusia, jika menyelisihi dalil, maka bukanlah hujjah, walaupun banyak yang mengamalkannya.

"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang ada di muka bumi, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah." (al-An'am: 116)

Senantiasa ada -segala puji hanya bagi Allah- pada setiap masa orang-orang yang mengingkari amalan bid'ah ini dan menjelaskan kebatilannya. Maka tidak ada lagi hujjah yang tersisa bagi mereka-mereka yang masih terus melakukan bid'ah ini setelah jelas kebenaran bagi mereka.

✏Di antara para ulama yang mengingkari perayaan bid'ah ini
  Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di dalam kitab "Iqtidha' ash-Shirath al-Mustaqim",
al-Imam asy-Syathiby di kitab "al-I'thisham", Ibnu al-Hajj di "al-Madkhal",
asy-Syaikh Tajuddin 'Ali bin 'Umar al-Lakhmy menulis pengingkaran beliau pada satu kitab tersendiri,
asy-Syaikh Muhammad Basyir as-Sahsuwany al-Hindy di kitab beliau "Shiyanat al-Insan",
Sayyid Muhammad Rasyid Ridho (salah satu tokoh mu'tazilah di zaman ini, pen) menulis sebuah risalah tersendiri,
asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu asy-Syaikh menulis sebuah risalah tersendiri pula,
Samahatu asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baz,

dan yang selain mereka dari para ulama yang tak henti-hentinya menulis pengingkaran terhadap bid'ah ini setiap tahunnya di berbagai surat kabar dan majalah pada waktu dilakukannya perayaan bid'ah ini.

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 3 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :
-----------------

❄ Mereka berkata:
Sesungguhnya dengan mengadakan perayaan Maulid Nabi itu, kita menghidupkan upaya mengingat/menyebut nama Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-.

Jawaban dari syubhat ini, kita katakan:
Menghidupkan upaya untuk mengingat/menyebut (nama ) Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- haruslah sesuai dengan apa yang Allah syari'atkan, seperti
▪ menyebut nama (mengingat nama beliau) dalam adzan, iqomah, khutbah-khutbah, dalam shalat-shalat, ketika tasyahhud, ketika bershalawat atas beliau, membaca sunnah (hadits-hadits) beliau, dan dengan mengikuti ajaran yang beliau diutus dengannya.

Amalan-amalan tersebut terus-menerus terulang siang dan malam, bukan hanya sekali dalam setahun.

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 4 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauza hafizhahullah :
-----------------

❄ Mungkin mereka mengatakan:
Perayaan Maulid Nabi ini, pertama kali yang mengadakannya adalah seorang raja yang adil dan berilmu dalam rangka untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah!

Jawaban dari syubhat ini, kita katakan:
Amalan bid'ah tidak akan diterima dari siapapun yang mengamalkannya.
Niat yang baik tidak bisa menjadi dalih untuk membolehkan amalan yang jelek.
▪Kondisi orang yang mengamalkannya itu berilmu dan adil bukanlah jaminan bahwa dia terjaga dari kesalahan.

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 5 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :
-----------------

❄ Mereka mengatakan,
Sesungguhnya Perayaan Maulid Nabi itu termasuk jenis 'bid'ah hasanah'. Karena dengan perayaan tersebut, kita bisa mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat berupa diutusnya Nabi yang mulia ini!

Syubhat ini dijawab :
TIDAK ADA KEBAIKAN sedikitpun dalam amalan-amalan bid'ah. Nabi -shallallahu 'alihi wa sallam- telah bersabda:
"Barangsiapa membuat-buat amalan baru di dalam agama ini yang bukan bagian darinya, maka amalan tersebut tertolak."

Kita katakan juga:
Mengapa perayaan yang  terkandung padanya ungkapan rasa syukur ini -menurut persangkaan kalian- baru diadakan di akhir-akhir abad ke-6 hijriyah?!
Dan tidak pernah diadakan oleh generasi utama umat Islam dari kalangan sahabat, tabi'in, dan atba' at-tabi'in. Padahal mereka itu lebih kuat kecintaannya kepada Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam-, dan lebih semangat di dalam mengamalkan kebaikan dan merealisasikan rasa syukur.

❓ Apakah mungkin orang-orang yang membuat-buat bid'ah perayaan Maulid itu lebih terbimbing dan lebih bisa bersyukur kepada Allah daripada mereka (sahabat, tabi'in, dan atba' at-tabi'in, pen)?!
❌ Hal ini tidaklah mungkin, dan sekali-kali tidak!

••••••••••••
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

~~~~~~~~~~~~~~~~
------------------
Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

BANTAHAN Terhadap Mereka Yang Membolehkan Perayaan Maulid Nabi
( -- 6 -- )

✏ Fadhilatu asy-Syaikh al-'Allamah Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah :
-----------------

❄ Mereka mengatakan:
Sesungguhnya perayaan Maulid Nabi -shallallahu 'alaihi wa sallam- ini adalah salah satu cara untuk mengungkapkan/menampakkan rasa cinta kepada beliau. Dan menampakkan kecintaan kepada beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- adalah sesuatu yang disyariatkan!

Jawabannya, kita katakan:
Tidaklah diragukan bahwasanya kecintaan kepada beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- wajib atas setiap muslim, dengan kecintaan yang lebih besar daripada kecintaan kepada diri sendiri, anak, orang tua, dan manusia seluruhnya.

Namun, hal itu bukan berarti kita boleh membuat-buat amalan bid'ah yang  tidak pernah beliau syariatkan untuk kita.

Bahkan kecintaan kepada beliau memberikan konsekuensi bagi kita untuk MENAATI dan MENGIKUTI beliau. Karena sesungguhnya hal itulah di antara bukti terbesar kecintaan kepada beliau, sebagaimana disebutkan dalam sebuah sya'ir:

✨ Kalau seandainya kecintaanmu jujur, niscaya engkau akan mengikutinya...
✨✨ Sesungguhnya orang yang mencintai itu kepada orang yang dicintai patuh...

Maka kecintaan kepada beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- berkonsekuensi untuk
▪ menghidupkan sunnah beliau,
▪ menggigit sunnah tersebut dengan gigi-gigi geraham, dan
▪ menjauhi segala sesuatu yang menyelisihinya, baik berupa perkataan maupun perbuatan.

Tidak diragukan lagi bahwasanya segala sesuatu yang menyelisihi sunnah beliau, maka itu adalah BID'AH yang TERCELA dan KEMAKSIATAN yang sangat tampak, dan diantaranya adalah perayaan Maulid Nabi ini dan yang selainnya dari perkara-perkara bid'ah.
Niat yang baik bukanlah dalih untuk membolehkan al-ibtida' (membuat-buat bid'ah, pen) di dalam agama, karena agama Islam dibangun di atas dua prinsip utama:
✅ Ikhlas, dan
✅ mutaba'ah (mengikuti sunnah Nabi, pen).

Allah Ta'ala berfirman:

(بلى من أسلم وجهه لله وهو محسن فله أجره عند ربه ولا خوف عليهم ولا هم يحزنون) البقرة:١١٢

"Bahkan barangsiapa yang menghadapkan wajahnya kepada Allah dalam keadaan dia berbuat ihsan, maka baginya pahala di sisi Rabbnya dan tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedia hati."
(al-Baqarah: 112)

▶ Islamu al-wajh (Menghadapkan wajah, pen) adalah ikhlas kepada Allah, dan
▶ al-ihsan adalah al- mutaba'ah (mengikuti) Rasulullah dan mencocoki as-sunnah.

••••••••••••
WhatsApp Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~

Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

~~~~~~~~~~~

 Bid'ahnya Perayaan Maulid Nabi

 Al-Imam Syaikhul Islam Ahmad bin 'Abdil Halim Ibnu Taimiyyah berkata tentang perayaan maulid,

❌ "Perayaan tersebut tidak dilakukan oleh Salaf, padahal (pada waktu itu, pen) ada faktor-faktor pendorongnya dan tidak ada penghalang (yang menghalangi untuk bisa melakukan itu), kalau seandainya (maulid) itu baik.

Kalau seandainya perayaan itu merupakan kebaikan murni, atau kebaikan yang rajih (lebih banyak manfaatnya) niscaya Salaf  ­- radhiyallahu 'anhum – lebih berhak atasnya daripada kita.
Karena mereka (para Salaf tersebut) kecintaan dan pengagungannya terhadap Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam jauh lebih besar daripada kita. Mereka lebih bersemangat terhadap kebaikan.

Terbukti kesempurnaan cinta dan pengagungan terhadapnya (Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam) terwujud dalam
✅ sikap MUTABA'AH (mengikuti sunnah-sunnah) terhadap beliau,
✅ ketaatan kepada beliau,
✅ mengikuti perintah-perintah beliau, dan
✅ menghidupkan sunnah-sunnah beliau baik yang zhahir (tampak) maupun batin (tidak tampak),
✅ juga menyebarkan (mendakwahkan) ajaran yang beliau diutus dengannya, serta berjihad (demi menegakkan) itu semua dengan hati, tangan, dan lisan.

Sesungguhnya ini adalah jalan as-sabiqunal awwalun dari kalangan muhajirin dan anshar, serta para 'ulama yang mengikuti mereka dengan baik setelahnya."

 
 Sumber : Iqtidha' ash-Shirath al-Mustaqim

 WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia


--------------------------------------