Blog ini berisi kumpulan fawaaid (faidah-faidah) dari group-group WhatsApp yang dikelola oleh ikhwah salafiyyin. Tidak termasuk didalamnya sururiyyin, turobiyyin, hajuriyyin, halabiyyin, MLM, dan hizbiyyin lainnya. Group WA yang tercakup adalah Forum Berbagi Faidah, WhatsApp Salafy Indonesia, Miratsul Anbiya Indonesia, Salafy Lintas Negara, Ittiba'us Sunnah, Al Manshuroh dan Durus Haji & Umroh.
Sabtu, 18 Januari 2020
SEKILAS SEJARAH PERJUANGAN ULAMA MENGEMBALIKAN AJARAN ISLAM PADA AJARAN NABI DAN PARA SAHABATNYA
Minggu, 25 Maret 2018
GAMBARAN AKHIR HIDUP ORANG-ORANG ZHALIM AHLUL BID'AH DI JAMAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL RAHIMAHULLAH
🔥 *GAMBARAN AKHIR HIDUP ORANG-ORANG ZHALIM AHLUL BID'AH DI JAMAN IMAM AHMAD BIN HAMBAL RAHIMAHULLAH* 💥
1⃣. Ahmad bin Abi Duad
✖ Musuh pertama Ahlus Sunnah di jaman mihnah (ujian pernyataan kufur al-Qur'an makhluk-pent). Dialah yang menguji manusia dengan pernyataan al-Qur'an makhluk. Dan al-Imam Ahmad juga disiksa karena sebab dia.
❄ Ketika Allah mengangkat mihnah (ujian) tersebut melalui Khalifah Mutawakkil, Mutawakkil merampas harta bendanya, lalu dia menjadi fakir. Allah menghinakannya setelah sebelumnya dia mulia dan bergelimang dosa.
🌙 Dia menua dan ditimpa penyakit lumpuh separuh. Abdul Aziz al-Kinani (dinisbahkan padanya Kitab al- Haidah) mengunjunginya di saat sakitnya. Lalu dia berkata padanya:
"Aku datang padamu bukan untuk menjengukmu, akan tetapi dalam rangka memuji Allah karena engkau terpenjara dalam kulitmu.¹"
👎🏻 Dia dan anaknya, Muhammad, mati setelah ditimpa malapetaka. Putranya lebih dahulu, kemudian sang ayah di bulan Muharram tahun 240 dan dimakamkan di negerinya, Baghdad.
2⃣. Ibnuz Zayyat Abu Ja'far Muhammad bin Abdul Malik bin Aban
👎🏻 Dia berpendapat bahwa al-Qur'an adalah makhluk. Dia termasuk orang yang memusuhi al-Imam Ahmad rahimahullah.
Ketika Allah mengangkat mihnah (ujian) tersebut melalui Khalifah Mutawakkil, Mutawakkil merampas hartanya dan menyiksanya.
Dahulu di masa jayanya, Ibnuz Zayyat pernah berkata:" Aku tidak pernah merasa kasihan pada seorang pun. Sifat belas kasih menandakan kelemahan tabiat seseorang."
⛓ Lalu dia dipenjara di penjara yang sempit. Di sekelilingnya terdapat paku-paku seperti jarum besar. Lalu dia pun menangis sembari berteriak:"Kasihanilah aku"
Maka mereka (para penjaga) berkata:"Sifat belas kasih menandakan kelemahan tabiat seseorang."
📚 Siyar A'lamin Nubala'
🍋 Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS)
🖋 Abu Abdillah Rahmat
🔎 Muraja'ah: al-Ustadz Kharisman Abu Utsman hafizhahullah
🖊 Catatan:
1. Artinya, tidak perlu dipenjara dalam suatu ruangan khusus, ia sudah terpenjara karena tidak bisa ke mana-mana akibat sakit. Justru penjaranya ada dalam kulitnya. (Ustad Kharisman)
🇸🇦 Arabic
صورٌ مِن نهاياتِ الظالمين أهلِ البدعِ في زمانِ الإمامِ أحمدَ بنِ حنبل*
1- أحمد بن أبي دؤاد
عدوّ أهل السنة الأول في زمان المحنة، كان يمتحن الناس بخلق القرآن، وعُذِّب الإمام أحمد بسببه.
لما رَفع اللهُ المحنة بالمتوكل، صَادَرَ المُتَوَكِّلُ أمواله، وَافتَقَرَ، فأذلَّهُ اللهُ بعد عزّةٍ وإثْمٍ.
شَاخَ وَرُمِيَ بِالفَالِجِ (الشلل النصفي) ، وَعَادَهُ عَبْدُ العَزِيْزِ الكِنَانِيُّ ( *المنسوب له كتاب الحيدة*) في مرضه، وَقَالَ: لَمْ آتِكَ عَائِداً، بَلْ لأَحْمَدَ اللهَ عَلَى أَنْ سَجَنَكَ فِي جِلْدِكَ.
مَاتَ هُوَ وَوَلَدُهُ مُحَمَّدٌ مَنْكُوْبَيْنِ، الوَلَدُ أَوَّلاً، ثُمَّ مَاتَ الأَبُ فِي المُحَرَّمِ، سَنَةَ أَرْبَعِيْنَ وَمائَتَيْنِ، وَدُفِنَ بِدَارِهِ بِبَغْدَادَ.
2- ابْنُ الزَّيَّاتِ أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بنُ عَبْدِ المَلِكِ بنِ أَبَانٍ
كان يقول بخلق القرآن، وكان من خصوم الإمام أحمد رحمه الله تعالى.
فلما رفع الله المحنة بالمتوكل، صَادَرَ المتوكلُ أمواله، وَعَذَّبَهُ.
كَانَ ابنُ الزيات في زمان عزّته يَقُوْلُ: مَا رَحِمتُ أَحَداً قَطُّ؛ الرَّحْمَةُ خَوَرٌ فِي الطَّبعِ.
فَسُجِنَ فِي قَفَصٍ حَرِجٍ، جِهَاتُه بِمَسَامِيْرَ كَالمَسَالِّ، فَكَانَ يَصِيحُ: ارْحَمُونِي.
فَيَقُوْلُوْنَ: الرَّحْمَةُ خَوَرٌ فِي الطَّبِيعَةِ.
📚 السير للذهبي
Selasa, 27 Februari 2018
Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah
*Bagian 1⃣*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
_Berabad-abad lamanya sekte Syi’ah menyebarkan penyimpangan akidah di tengah umat. Terkhusus perbuatan mengafirkan para sahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bahkan termasuk istri-istri beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Berangkat dari akidah yang menyimpang tersebut, terjadilah apa yang terjadi seperti pengkhianatan dan pembantaian terhadap kaum muslimin._
*Tulisan berikut ini menghadirkan sejarah pengkhianatan dan pembantaian yang dilakukan kaum Syi’ah terhadap kaum muslimin berdasarkan fakta. Disuguhkan dari sejumlah karya tulis para ulama, di antaranya adalah kitab al-Bidayah wan Nihayah karya Imam Ibnu Katsir, seorang ulama besar bermadzhab Syafi’i.*
*⚔ Pengkhianatan Daulah Qaramithah*
_Daulah Qaramithah dinisbahkan kepada Hamdan Qarmath, pemimpin mereka. Didirikan oleh Abu Said al-Jannabi tahun 278 H berpusat di Bahrain. Mengusung pemikiran Syi’ah Ismailiyyah, ideologi sesat yang meyakini imamah (kepemimpinan) Ismail bin Ja’far as-Shadiq. Daulah ini berkuasa selama 188 tahun. Menguasai daerah Ahsa’, Hajar, Qathif, Bahrain, Oman, dan Syam._
_Pada tahun 294 H, Qaramithah dipimpin Zakrawaih menghadang kepulangan jamaah haji dan menyerang mereka pada bulan Muharram. Terjadilah peperangan besar kala itu. Di saat mendapat perlawanan sengit, Syi’ah Qaramithah menarik diri dengan nada bertanya, “Apakah ada wakil sultan di antara kalian?”_
_Jamaah haji menjawab, “Tidak ada seorang pun (yang kalian cari) di tengah-tengah kami.” Qaramithah lalu berujar, “Maka kami tidak bermaksud menyerang kalian (salah sasaran).” Peperangan pun berhenti. Sesaat kemudian, ketika jamaah haji merasa aman dan melanjutkan perjalanannya, maka para pengikut Syi’ah kembali menyerang mereka._
_Banyak jamaah haji yang terbunuh disana. Adapun mereka yang melarikan diri, diumumkan akan diberi jaminan keamanan oleh Syi’ah. Ketika sisa jamaah haji tadi kembali, maka pasukan Syi’ah berkhianat dan membunuh mereka._
_Peran kaum wanita Syi’ah pun tidak kalah sadisnya. Paska perang, kaum wanita Syi’ah mengelilingi tumpukan-tumpukan jenazah dengan membawa geriba air. Mereka menawarkan air tersebut di tengah-tengah korban perang. Apabila ada yang menyahut, maka langsung dibunuh. Jumlah jamaah haji yang terbunuh saat itu mencapai 20.000 jiwa, ditambah dengan harta yang dirampas mencapai dua juta dinar. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un._
_Pada tahun 312 H, Qaramithah dipimpin Abu Thahir, putra Abu Said, menyerang jamaah haji asal Baghdad ketika pulang dari Mekah pada bulan Muharram. Mereka membunuh dan merampas hewan-hewan bawaan jamaah haji tersebut. Adapun sisa jamaah haji, ditinggalkan begitu saja sehingga mayoritasnya mati kehausan di tengah teriknya matahari._
_Pada tahun 315 H, Qaramithah berjumlah 1.500 tentara dipimpin oleh Abu Thahir maju menuju Kufah pada bulan Syawwal. Mereka dihadapi oleh pasukan Khalifah saat itu sebanyak 6.000 tentara. Walhasil, pasukan Syi’ah memenangkan peperangan dan berhasil membunuh mayoritas pasukan Kufah._
_Pada tahun 317 H, Qaramithah sebanyak 700 tentara dipimpin Abu Thahir, yang berumur 22 tahun, mendatangi Mekah saat musim haji. Selanjutnya, mereka membunuh jamaah haji yang sedang menunaikan manasiknya. Sementara itu, Abu Thahir duduk di depan Ka’bah dan berseru, “Aku adalah Allah, demi Allah, aku menciptakan seluruh makhluk dan yang mematikan mereka.”_
_Abu Thahir segera memerintahkan pasukannya untuk mengambil pintu Ka’bah, dan menyobek-nyobek tirai Ka’bah. Salah seorang tentaranya memanjat Ka’bah untuk mengambil talangnya, namun tewas terjatuh. Ia juga memerintahkan salah satu tentaranya untuk mengambil Hajar Aswad. Tentara tersebut mencongkelnya dan dengan angkuhnya berseru, “Mana burung yang berbondong-bondong itu? Mana pula batu dari neraka Sijjil (yang menimpa pasukan Raja Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah menjelang masa kelahiran Nabi)?” Setelah berlalu enam hari, mereka pulang membawa Hajar Aswad._
_Gubernur Mekah dengan dikawal pasukannya segera menemui pasukan Syi’ah tersebut di tengah jalan. Berharap agar mereka mau mengembalikan Hajar Aswad dengan imbalan harta yang banyak. Namun Abu Thahir tidak menggubrisnya. Terjadilah peperangan setelah itu._
_Pasukan Qaramithah menang dan membunuh mayoritas yang ada di sana. Lalu melanjutkan perjalanan pulang ke Bahrain dengan membawa harta rampasan milik jamaah haji. Setelahnya, dibuatlah maklumat menantang umat Islam bila ingin mengambil Hajar Aswad tersebut, bisa dengan tebusan uang yang sangat banyak atau dengan perang._
_Hajar Aswad pun berada di tangan mereka selama 22 tahun. Mereka lalu mengembalikannya pada tahun 339 H, setelah ditebus dengan uang sebanyak 30.000 dinar oleh al-Muthi’ Lillah, seorang khalifah Daulah Abbasiyyah._
Bersambung...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Publikasi*
↘ Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
_Sumber, Pengkhianatan Syiah, Penulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullah._ http://buletin-alilmu.net/
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
*Bagian 2⃣*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*⚔ Pengkhianatan Daulah Fathimiyyah*
_Pengkhianatan dan kejahatan Syi’ah senantiasa berulang dari masa ke masa. Tulisan berikut ini mengupas sejarah hitam Daulah Fathimiyyah dan yang semisalnya._
*Sekilas tentang Daulah Fathimiyyah*
_Daulah ini didirikan pada tahun 287 H berpusat di Maroko, selanjutnya pindah ke Mesir. Mengusung pemikiran Syi’ah Ismailiyyah, ideologi sesat yang meyakini imamah Ismail bin Ja’far ash-Shadiq. Daulah Fathimiyyah berkuasa selama 280 tahun. Menguasai Syam, Mesir, Nablus, Asqalan, Beirut, Sis, dan sekitarnya._
_Para khalifah yang memegang Daulah Fathimiyyah berjumlah 14 khalifah. Pendiri sekaligus khalifah pertama daulah ini bernama Ubaidullah. Dahulu, dia adalah seorang pandai besi beragama Yahudi._
_Setelah masuk Islam, mengaku sebagai Imam Mahdi keturunan Fathimah radhiyallahu ‘anhaputri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Karenanya, daulah ini disebut sebagai Daulah Fathimiyyah._
_Adapun khalifah terakhir daulah ini adalah al-’Adhidh bin Yusuf. Dia meninggal pada tahun 567 H di Mesir. Dengan itu maka berakhir pula masa pemerintahan Daulah Fathimiyyah. Pada perkembangannya, para ulama Ahlus Sunnah mengafirkan kelompok ini dan menyatakan Daulah Fathimiyyah sebagai negara kafir yang wajib diperangi._
*Prahara pada Tahun 362 H – 363 H*
_Pada tahun 362 H, setelah mengadakan kesepakatan bersama dengan Jauhar ash-Shiqalli yang ditandatangani pada tahun 358 H, memperbolehkan para pengikut Syi’ah berpindah dari Maroko menuju Mesir. Dengan syarat, tidak menyebarkan akidah Syi’ah kepada penduduk Mesir._
_Ternyata orang-orang Syi’ah telah mengkhianati isi perjanjian bilateral tersebut. Dengan didukung ulama besar Syi’ah yang bernama Abu Abdillah asy-Syi’i dari Yaman, mereka secara perlahan mulai menyebarkan penyimpangan akidah. Hingga banyak dari penduduk Mesir yang terpengaruh oleh paham tersebut._
_Posisi kehakiman dan jabatan penting ditempati orang-orang Syi’ah. Masjid-masjid jami’ menjadi pusat dakwah Syi’ah. Ajaran seperti adzan ala Syi’ah, hari kematian Husain Rodhiyallahu 'anhu, dan mencela sahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pun menjadi semarak._
_Pada tahun 363 H, seorang ulama Ahlus Sunnah bernama Abu Bakar an-Nablusi ditangkap oleh gubernur Damaskus, setelah terpaksa menyelamatkan diri dari Ramalah menuju Damaskus. Lalu beliau dimasukkan kurungan dan dibawa ke Mesir._
_Pemimpin di kala itu yang bernama al-Mu’iz bertanya, “Aku mendengar laporan bahwa engkau menyatakan, ‘Kalau seandainya aku memiliki sepuluh anak panah, niscaya aku akan lepaskan sembilan di antaranya ke barisan Romawi dan satu anak panah sisanya ke arah penduduk Mesir (para pengikut Syi’ah).”_
_Abu Bakar menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu.” Al-Mu’iz menyangka bahwasanya beliau menarik ucapannya, sehingga al-Mu’iz kembali bertanya, “Lalu apa yang kau katakan?” Beliau menjawab, “Aku menyatakan bahwasanya selayaknya aku lepaskan sembilan anak panah ke arah kalian (Syi’ah), barulah anak panah yang kesepuluh ke arah Romawi.”_
_Al-Mu’iz bertanya keheranan, “Mengapa demikian?”, “Karena kalian mengubah agama umat (Islam), membunuh orang-orang shalih, memadamkan cahaya Ilahi, dan mengaku-ngaku tentang sesuatu yang tidak kalian miliki,” tegas beliau. Maka pernyataan ini membuat beliau dihukum._
_Hari pertama, diumumkan vonis hukuman atas beliau. Lalu dicambuk dengan keras pada hari kedua. Pada hari ketiga, dikupas kulitnya sementara beliau membaca Al-Qur`an. Seorang Yahudi diperintahkan untuk mengulitinya. Ketika sampai pada bagian jantungnya, si Yahudi tersebut merasa iba, lalu mengambil pisau dan menikam beliau hingga meninggal._
*Prahara pada Tahun 395 H – 450 H*
_Pada tahun 395H, seorang pemimpin yang bernama al-Hakim Biamrillah menetapkan undang-undang sesuai dengan paham Syi’ah. Dia memerintahkan untuk memahat dinding-dinding masjid, pasar-pasar, jalan-jalan raya, dan lainnya dengan tulisan berisi pelecehan terhadap sahabat Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam._
_Pada tahun 450 H, kota Baghdad diserang oleh pasukan Syi'ah pimpinan Arsalan al-Basasiri pada bulan Dzulqa’dah. Mereka datang dengan membawa panji-panji Mesir berwarna putih. Penduduk Karkh yang beraliran Syi’ah segera menemui pasukan tersebut. Kemudian, orang-orang Syi’ah di sana melakukan penjarahan secara massal._
_Mereka menjarah rumah-rumah kaum muslimin yang ada di kota Basrah. Bahkan menjarah seluruh isi rumah dari Hakim Agung yang bernama Abdullah al-Damighani, lalu menjual hasil jarahan tersebut kepada para pedagang._
_Lebih dari itu, orang-orang Syi’ah menangkap seorang menteri yang bernama Ibnu Maslamah. Mereka mengaraknya, mencacinya, bahkan mengaitkan besi di mulutnya dan menariknya ke atas tiang kayu. Lalu mereka memukulinya sampai senja hari hingga beliau meninggal saat itu._
_Ibnu Maslamah berkata menjelang wafatnya, “Segala puji bagi Allah yang menghidupkanku dalam keadaan bahagia dan mematikan aku sebagai syahid.” Wallaahu a’lam bish shawab._
Bersambung...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Publikasi*
↘ Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
_Sumber, Pengkhianatan Syiah, Penulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullah._ http://buletin-alilmu.net/
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
*Bagian 3⃣*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Syi’ah, dalam sejarahnya mengalami beberapa pergeseran. Kelompok ini terpecah menjadi lima sekte yaitu Kaisaniyyah, Imamiyyah (Rafidhah), Zaidiyyah, Ghulat, dan Ismailiyyah. Dari kelimanya, lahir sekian banyak cabang.*
_Tulisan berikut adalah kelanjutan catatan kelam daulah Fathimiyyah yang berideologi Syi’ah. Termuat dari sejumlah karya tulis para ulama, di antaranya adalah kitab al-Bidayah wan Nihayah karya Imam Ibnu Katsir rahimahullaah, seorang ulama besar bermadzhab Syafi’i._
*Prahara pada Tahun 478 H – 482 H*
_Pada tahun 478 H, Syi’ah Rafidhah menyerang umat Islam di Baghdad. Terjadilah peperangan dengan jumlah korban yang sangat banyak dari kedua belah pihak._
_Padahal, pada tahun itu terjadi wabah demam di mana-mana, kematian binatang-binatang ternak secara mendadak, serta wabah tha’un (sejenis penyakit pes) yang menyerang secara luas di Irak, Mekkah, Madinah, dan Syam._
_Pada tahun 481 H, Syi’ah Rafidhah melakukan penyerangan terhadap kaum muslimin di Baghdad. Peperangan terjadi sekian kali dengan jumlah korban yang cukup banyak dari kedua belah pihak._
_Pada tahun 482 H, penduduk Karkh yang beraliran Syi’ah Rafidhah menyerang umat Islam hingga terjadi peperangan yang berkepanjangan. Peristiwa tersebut menelan korban sebanyak 200 jiwa dari kedua belah pihak._
*Prahara pada Tahun 490 H – 494 H*
_Pada tahun 490 H, daulah Fathimiyyah mengirim menteri yang bernama Badrul Jamali sebagai duta kepada panglima perang salib pertama. Menyampaikan kesiapan untuk bekerja sama menyerang kaum muslimin di wilayah Syam yang dikuasai daulah Salajiqah dari Turki._
_Perjanjian tersebut berisi adanya kesepakatan pembagian wilayah. Daerah Syam sebelah utara akan dikuasai bangsa Eropa, sedangkan bagian selatan Syam akan dikuasai oleh Syi’ah._
_Meski, bangsa Eropa awalnya keberatan dengan perjanjian bilateral tersebut. Karena tujuan utama bangsa Eropa adalah ingin menguasai Baitul Maqdis. Namun pada akhirnya mereka menyetujui permohonan Syi’ah._
_Pada tahun 492 H, bangsa Eropa tiba dan menyerang wilayah Syam. Orang-orang Syi’ah membantu mereka dengan bala tentara beserta berbagai senjata. Setelah melewati peperangan dahsyat, akhirnya pasukan salib sampai kepada pengepungan Baitul Maqdis._
_Mereka mempergunakan lebih dari 40 manjaniq (ketapel pelontar ukuran besar) untuk menghancurkan tembok-tembok pertahanan Baitul Maqdis. Sementara sejumlah uskup memberikan motivasi kepada tentara-tentara salibis untuk gigih dalam berperang. Dengan penuh keangkuhan, mereka maju mengatas-namakan perang suci membela agama._
_Hari Jum’at 7 Sya’ban, pasukan salib yang berjumlah 1.000.000 tentara berhasil menduduki Baitul Maqdis. Pasukan Salib menjarah benda-benda berharga dari Baitul maqdis. Mereka berbuat sewenang-wenang dan membunuh lebih dari 60.000 warga di sekitar Baitul Maqdis._
_Perang salib sendiri berlangsung selama dua abad. Invasi militer pertamanya pada tahun 440 H dengan dukungan dari pihak gereja katolik di Roma. Tahun itu mereka berhasil menguasai sejumlah wilayah di Syam dan sekitar sungai Eufrat. Pihak gereja mengirimkan para uskup dalam perang tersebut. Bahkan memprovokasi raja-raja Eropa untuk turut andil dalam misi besar ini._
_Pada tahun 494 H, pasukan Syi’ah menyerang daerah Isfahan dan sekitarnya. Mereka membunuh umat Islam di sana, menjarah rumah-rumah yang ada, dan mengumumkan akan membunuh orang-orang yang dianggap terhormat._
_Terjadilah pertumpahan darah di daerah tersebut. Sebelumnya, mereka juga merebut benteng dalam jumlah banyak. Hal ini mengakibatkan kelemahan di tubuh kaum muslimin, hingga pasukan salib mudah menguasai wilayah-wilayah Islam._
Bersambung...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Publikasi*
↘ Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
_Sumber, Pengkhianatan SyiahPenulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullah._ http://buletin-alilmu.net/
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
*Bagian 4⃣*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Prahara pada Tahun 496 H – 500 H*
*Pada tahun 496 H, seorang pengikut Syi’ah Rafidhah membunuh seorang ulama bernama Abul Muzhaffar al-Khujandi usai mengajar di masjid jami’ di daerah Rayy. Beliau adalah salah satufuqaha’ bermadzab Syafi’i.*
_Pada tahun 500 H, seorang menteri bernama Fakhrul Malik terbunuh di Naisabur pada bulan Dzulhijjah. Ketika beliau keluar dari rumahnya sore hari dalam keadaan berpuasa, lalu bertemu dengan seseorang yang mau melaporkan pengaduan dengan membawa berkas._
_Beliau pun mendekat dan membacanya. Di kala beliau membaca dengan seksama, pemuda yang kelak diketahui sebagai pengikut Syi’ah itu, langsung menikamnya dengan belati hingga meninggal pada usia 66 tahun._
_Pemuda tersebut akhirnya ditangkap dan dibawa ke hadapan Sultan. Diapun mengakui perbuatannya. Bahkan berdusta bahwa dirinya disuruh oleh para sahabat Menteri. Akhirnya, pemuda itu dan para sahabat Menteri dijatuhi hukuman mati._
*Prahara pada Tahun 503 H – 519 H*
_Pada tahun 503 H, seorang pengikut Syi’ah melakukan percobaan pembunuhan terhadap menteri yang bernama Abu Nasr, namun upaya tersebut gagal. Hanya saja Abu Nasr terluka akibat hal itu._
_Setelah dinterogasi, akhirnya pengikut Syi’ah itu memberitahukan keberadaan teman-temannya (Syi’ah Ismailiyyah) yang ikut andil dalam misi tersebut. Setelahnya, mereka semua dijatuhi hukuman mati._
*Pada tahun 505 H, umat Islam di bawah pimpinan Maudud bin Zanki, raja Mosul menyerbu pasukan salib yang berada di Syam. Kaum muslimin meraih kemenangan, membunuh banyak tentara salibis, dan berhasil merebut benteng dalam jumlah yang banyak dari tangan bangsa Eropa.*
_Lalu pasukan Islam kembali. Ketika memasuki Damaskus, Maudud masuk masjid jami’ untuk menunaikan shalat di dalamnya. Datanglah seorang pengikut Syi’ah Ismailiyyah yang menyamar sebagai pengemis._
_Pengemis gadungan tersebut meminta sesuatu kepada Maudud. Ketika beliau mendekat hendak memberi, pengikut Syi’ah itu langsung menikam tepat di hatinya hingga meninggal dunia._
*Pada tahun 519 H, seorang pengikut Syi’ah tega membunuh hakim senior yang bernama Abu Sa’d al-Harawi di daerah Hamadan. Inna lillahi wainna ilaihi raji’un.*
Bersambung...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Publikasi*
↘ Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
_Sumber, Pengkhianatan SyiahPenulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullah._ http://buletin-alilmu.net/
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
*SEJARAH*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Bagian 5⃣*
*Prahara pada Tahun 562 H – 565 H*
_Pada tahun 562 H, seorang menteri daulah Fathimiyyah bernama Syawir, mengirim utusan kepada raja Eropa di Baitul Maqdis, untuk meminta bantuan menyerang pasukan Nuruddin Mahmud di Mesir. Akhirnya pasukan salib dengan bantuan orang-orang Syi’ah menyerang Mesir._
_Setelah terjadi peperangan yang cukup alot di antara kedua belah pihak, pasukan gabungan tersebut dapat dikalahkan pasukan Islam pimpinan Nuruddin Mahmud._
_Pada tahun 564 H, seorang staf khalifah Fathimiyyah bernama at-Thawasyi mengirim surat dari istana kerajaan kepada bangsa Eropa, agar membantu mengusir pasukan Islam pimpinan Shalahuddin al-Ayyubi dari Mesir._
_Di tengah jalan, utusan yang membawa surat rahasia tersebut dapat ditangkap. Shalahuddin al-Ayyubi akhirnya mengetahui akan pengkhianatan ini. Lalu at-Thawasyi dapat dibunuh di kemudian hari._
_Pada tahun 565 H, para pejabat Syi’ah mengirim surat meminta bantuan kepada bangsa Eropa. Pasukan salib pun datang ke Mesir dari segala arah._
_Memasuki bulan Safar, bangsa Eropa dengan bantuan orang-orang Syi’ah mengepung kota Dimyath selama 50 hari dan membunuh kaum muslimin yang ada di sekitarnya._
_Shalahuddin al-Ayyubi khawatir mereka nantinya akan menduduki kota al-Quds (Yerussalem), maka beliau meminta bantuan kepada Nuruddin Mahmud di Damaskus. Nuruddin segera mengerahkan pasukan besar untuk membantu umat Islam disana. Akhirnya, bangsa Eropa pergi meninggalkan Dimyath._
_Pasukan salib tidak melanjutkan misinya karena terjadi silang pendapat di antara mereka tentang strategi apa yang akan dilaksanakan. Apalagi, adanya laporan bahwa pasukan Nuruddin Mahmud menyerbu wilayah mereka, mengepung benteng terkuat di kota Karkh dan menguasainya._
_Selama hidupnya, Nuruddin Mahmud berjuang dengan segenap kemampuannya untuk membela agama Allah. Menjaga wilayah perbatasan, melawan kejahatan negara kafir. Beliau berhasil mengembalikan lebih dari 50 kota yang dulunya dikuasai kaum Nasrani._
*Catatan tentang Daulah Fathimiyyah*
_Para pembaca yang mulia, sesungguhnya para khalifah daulah Fathimiyyah adalah sekumpulan orang yang paling banyak menimbun harta, gemar melakukan kezaliman, dan paling buruk riwayat hidupnya dalam sejarah._
_Kemungkaran dan kebid’ahan banyak terjadi di mana-mana. Orang-orang jahat bertambah banyak di berbagai tempat, sementara orang-orang shalih semakin sedikit. Ditambah pula ajaran agama Nasrani berkembang pesat di Syam._
_Selama daulah Fathimiyyah berkuasa, banyak tempat yang dihancurkan oleh pasukan salib. Banyak pula harta yang dirampas oleh orang-orang kafir kala itu._
_Bangsa Eropa menguasai wilayah-wilayah Islam yang dahulunya berhasil ditaklukkan oleh para sahabat Nabi. Umat Islam banyak yang terbunuh, banyak kaum wanita dan anak-anak ditawan oleh bangsa Eropa. Tidak ada yang mengetahui jumlah-nya secara persis kecuali Allah ta'ala saja. Inna lillahi wainna ilaihi raji’un._
_Syi’ah tega melakukan berbagai kejahatan disebabkan adanya keyakinan sesat bahwa kaum muslimin di luar kelompoknya adalah kafir dan halal darahnya._
*Akhir Kata*
_Imam Syafi’i rahimahullaah berkata tentang sekte Syi’ah, “Aku tidak pernah melihat para pengikut hawa nafsu yang lebih dusta dalam ucapan, dan bersaksi dengan persaksian palsu daripada Syi’ah Rafidhah.” (lihat al-Ibanah al-Kubra)_
*Hati yang lurus tak akan tenang dengan kejahatan dan pengkhianatan mereka. Luka-luka di hati kaum muslimin jelas begitu mendalam.*
_Namun, semestinya kita bersikap sesuai syariat dalam menyikapi permasalahan tersebut. Yaitu dengan menghindari tindak anarkis dan menyerahkan urusan tersebut kepada pemerintah._
Bersambung...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Publikasi*
↘ Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
_Sumber, Pengkhianatan SyiahPenulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullah._ http://buletin-alilmu.net/
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
*Bagian 6⃣*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Betapa mulia nilai sebuah kejujuran. Sebaliknya, kedustaan akan mengubah kejayaan menjadi kerendahan. Kehancuran sebuah bangsa tidak hanya disebabkan oleh kelemahan sistem. Dalam tinjauan sejarah, ditengarai di antara sebabnya adalah pengkhianatan. Di antara pengkhianat itu, Syi’ah sebagai dalangnya.*
_Paparan berikut ini mengetengahkan sekelumit sejarah runtuhnya daulah Abbasiyyah. Tersaji dari sejumlah karya tulis para ulama. Di antaranya adalah kitab al-Bidayah wan Nihayahkarya Imam Ibnu Katsir rahimahullah, seorang ulama besar bermadzhab Syafi’i._
*Sekilas Tentang Daulah Abbasiyyah*
_Daulah ini didirikan pada tahun 132 H berpusat di Kufah, selanjutnya pindah ke Baghdad. Daulah Abbasiyyah berkuasa selama 524 tahun. Menguasai Bahrain, Oman, Hijaz, Yaman, Persia, Khurasan, Mosul, Armenia, Azerbaijan, Syam, Mesir, Afrika, dan India._
_Para khalifah yang memimpin daulah Abbasiyyah berjumlah 37 khalifah. Khalifah pertama daulah ini bernama Abul ‘Abbas as-Saffah. Beliau dibaiat pada bulan Rabiul Awwal 132 H di Kufah. Merupakan keturunan sahabat Nabi yang bernama ‘Abdullah bin ‘Abbas. Karenanya, daulah ini disebut dengan daulah Abbasiyyah._
_Adapun khalifah terakhir daulah ini adalah al-Mus’tashim Billah. Beliau meninggal pada tahun 656 H di Baghdad, dibunuh oleh pasukan Tartar. Dengan itu maka berakhir pula masa pemerintahan daulah Abbasiyyah._
*⚔ Latar Belakang Pengkhianatan*
_Kabilah-kabilah Tartar (Mongol) yang menetap di pegunungan Mongolia dan Siberia berhasil dipersatukan oleh Jenghis Khan, nama aslinya adalah Temujin. Para penyembah matahari ini selanjutnya memulai invasi militernya pada awal tahun 616 H._
_Mereka terus maju dan berhasil menguasai sejumlah wilayah Islam seperti Bukhara, Samarqand, Hamadzan, Maru, Naisabur, dan lainnya secara berurutan._
_Sebabnya, karena sebelumnya para pedagang Tartar masuk ke wilayah Islam membawa harta yang banyak dalam rangka jual beli. Namun mereka dibunuh oleh pasukan Khawarizm Syah karena dicurigai sebagai mata-mata. Bahkan raja Khawarizm Syah membunuh utusan Tartar, menyerang pemukiman mereka, dan menawan sebagian penduduknya._
_Pasukan Tartar terus melanjutkan perjalanannya hingga sampai di wilayah Irak, pusat daulah Abbasiyyah._
_Memasuki tahun 656 H, khalifah saat itu adalah ‘Abdullah al-Mus’tashim Billah, dengan seorang perdana menteri yang bernama Muhammad Ibnul ‘Alqami, pengikut Syi’ah Rafidhah yang mengafirkan para sahabat dan istri Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam. Paham sesat yang membelenggu sanubarinya membuatnya tega melakukan tindak kejahatan terhadap kaum muslimin._
_Apalagi, pada tahun 655 H telah terjadi peperangan antara Syi’ah Rafidhah dan umat Islam di daerah Karkh. Syi’ah kalah, dan sejumlah wilayah mereka dikuasai. Termasuk rumah-rumah kerabat Ibnul ‘Alqami. Dia pun marah dan merencanakan pembalasan yang jauh lebih besar._
_Ditambah pula dengan keberadaan Nashiruddin at-Thusi yang berakidah Syi’ah Ismailiyyah, mantan menteri Syams as-Syumus penguasa negeri Qila` al-Almut yang sebelumnya juga sebagai menteri di masa sang ayah (penguasa sebelumnya) yang bernama ‘Alauddin. Kemudian menjadi antek pasukan Tartar dan orang dekat pemimpin Tartar, Hulako Khan._
Bersambung...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Publikasi*
↘ Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
_Sumber, Pengkhianatan SyiahPenulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullah._ http://buletin-alilmu.net/
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
*Bagian 7⃣*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Langkah Awal Pengkhianatan*
_Ibnul ‘Alqami berusaha keras untuk memperlemah kekuatan daulah saat itu. Dia mengurangi jumlah tentara dengan alasan keuangan negara sedang defisit. Pada khalifah sebelumnya, pasukan Abbasiyyah mencapai 100.000 tentara. Jumlah ini terus dikurangi olehnya hingga menjadi 10.000 tentara saja._
_Kondisi ekonomi tentara tersebut sangat memprihatinkan, banyak dari mereka meminta-minta di pasar atau di depan masjid. Ibnul ‘Alqami juga membocorkan rahasia negara serta kondisi daulah kepada raja Tartar yang bernama Hulako Khan, cucu dari Jenghis Khan._
_Lebih parah dari itu, Ibnul ‘Alqami memprovokasi Tartar untuk menyerbu daulah Abbasiyyah. Menjelaskan bahwa semuanya akan berjalan dengan mudah, karena dia telah mengatur segalanya._
*Kedatangan Pasukan Tartar*
_Pada 12 Muharram 656 H, bangsa Tartar datang dengan kekuatan penuh berjumlah 200.000 tentara. Dengan bantuan Badruddin Lu’lu’, raja Mosul yang berakidah Syi’ah, mereka mengepung Baghdad menggunakan manjaniq (ketapel pelontar berukuran besar) berjumlah banyak._
_Di saat-saat genting, Ibnul ‘Alqami bersama keluarga dan para pegawainya keluar menemui Hulako Khan, memberikan sambutan dan sejumlah hadiah. Lalu Ibnul ‘Alqami kembali dan menyarankan Khalifah untuk menemui Hulako Khan, membuat kesepakatan damai dengan memberikan setengah hasil devisa negara kepada pihak Tartar. Khalifah pun menyetujuinya._
_Khalifah menemui Tartar bersama rombongan berjumlah 700 orang terdiri dari para pejabat, para hakim, fuqaha’, dan lainnya. Tatkala hampir mendekati markas Hulako Khan, mereka dilarang masuk kecuali hanya 17 orang saja._
_Bertemulah Khalifah dengan Hulako Khan. Ditanyai dengan banyak pertanyaan, al-Mus’tashim malah menjawab dengan nada bergetar ketakutan._
_Adapun mayoritas rombongan yang di luar, seluruhnya dibunuh dan dirampas hartanya oleh pasukan Tartar. Selanjutnya, Khalifah kembali dengan ditemani Ibnul ‘Alqami dan Nashiruddin at-Thusi._
_Istana kerajaan dalam pengepungan pasukan Tartar. Mereka menyita emas, permata, mutiara, dan berbagai barang berharga lainnya dari dalam istana. Khalifah, keluarga, dan para pejabat di dalamnya dirundung ketakutan._
*Runtuhnya Daulah Abbasiyyah*
_Rabu 14 Safar, Khalifah menemui Tartar untuk kedua kalinya. Meski awalnya bimbang, akhirnya Hulako Khan mengeluarkan perintah bunuh berkat bujukan Ibnul ‘Alqami dan Nashiruddin at-Thusi. Khalifah dibunuh dengan cara dimasukkan karung agar darahnya tidak menetes ke tanah, lalu ditendang bertubi-tubi hingga meninggal pada usia 46 tahun._
_Setelahnya, seluruh pasukan Tartar menyerbu Baghdad dari segala penjuru tanpa ada perlawanan yang berarti. Tak bisa dibayangkan apa yang terjadi. Suatu kaum yang gemar berperang, jika berangkat perang tidak membawa banyak perbekalan karena biasa menyantap berbagai macam daging atau bangkai hewan yang ada._
_Aturan yang berlaku hanyalah hukum Elyasiq buatan Jenghis Khan. Mereka pula tidak mengharamkan sesuatupun dalam kehidupannya, tak mengenal istilah pernikahan, dan sangat mengagungkan Jenghis Khan karena diyakini bahwa dia adalah putra dari dewa matahari._
_Selama 40 hari di Baghdad, mereka membunuh siapapun yang ditemui, baik laki-laki atau perempuan, anak kecil maupun orang tua, hingga warna sungai Tigris berubah menjadi merah. Banyak yang bersembunyi di dalam rumah, masjid, toko, sumur, dan tempat sampah._
_Bahkan banyak pula yang mencoba bersembunyi di dalam septic tank selama berhari-hari. Namun sepertinya usaha tersebut sia-sia, karena pasukan Tartar dapat membunuh mayoritas mereka._
_Tidak ada yang selamat kecuali kaum Yahudi, Nasrani, para konglomerat yang menyerahkan hartanya, serta orang-orang yang berlindung di kediaman Ibnul ‘Alqami. Mereka harus menyerahkan harta sebagai jaminan keselamatan._
_Masjid-masjid yang ada dilumuri khamr (minuman keras). Dalam satu hari, lebih dari 500 ulama dibunuh. Lalu istana tersebut diberikan kepada seorang Nasrani._
_Atas saran dari kaum Nasrani, Tartar memaksa penduduk Baghdad yang tersisa untuk berbuka pada siang bulan Ramadhan, memakan daging babi, dan minum khamr._
_Ibnul ‘Alqami sendiri tak kalah sadisnya. Dia membunuh para ulama, seperti Syaikh Muhyiddin Yusuf dan Syaikh Shadruddin ‘Ali. Demikian pula dia membunuh para pejabat, khatib, imam, dan penghafal Al-Qur`an. Lalu menawan gadis-gadis mereka. Sehingga selama beberapa bulan tidak diadakan shalat berjamaah di masjid-masjid._
_Adapun Nashiruddin at-Thusi, dia menyarankan agar buku-buku Islam yang ada di berbagai perpustakaan Baghdad untuk dibuang ke sungai. Maka seluruh karya tulis para ulama yang mereka dapati dibuang ke sungai Dajlah, hingga warna airnya berubah menjadi hitam oleh tinta selama beberapa hari._
_Kota Baghdad seakan-akan tak berpenghuni, sunyi senyap mewarnai sudut-sudut kota. Linangan air mata membasahi tubuh-tubuh yang lemas terkulai. Sementara mayat-mayat bergelimpangan di jalan-jalan seperti gundukan tanah._
_Di tengah puing-puing bangunan, tercium bau tidak sedap dari mayat-mayat yang mulai membusuk. Pencemaran udara tersebut menimbulkan berbagai wabah penyakit berbahaya. Hingga wabah tersebut menyebar ke Syam._
_Ketakutan, kelaparan, dan isak tangis pun memecah keheningan malam kota itu. Padahal sebelumnya, Baghdad merupakan kota yang indah menawan dengan tata letak yang sangat rapi._
_Sebagian dari pakar sejarah menyebutkan bahwa jumlah korban kejahatan Tartar mencapai 2.000.000 jiwa. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un._
Bersambung...
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Publikasi*
↘ Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
_Sumber, Pengkhianatan SyiahPenulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullah._ http://buletin-alilmu.net/
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
*Bagian 8⃣*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Pengkhianatan Syiah dalam Lembaran Sejarah*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Nasihat Ulama*
_Imam Malik, guru Imam Syafi’i berkata tentang Syi’ah, “Jangan kamu berbincang dengan mereka, dan jangan pula meriwayatkan hadits dari mereka, karena sungguh mereka itu selalu berdusta.” (LihatMinhajus Sunnah)_
*Akhir Kata*
_Para pembaca yang mulia, kita tentu tercengang mendapati kenyataan ini. Diketahui bersama, bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi ini disebabkan oleh ulah manusia. Di mana mereka selalu bermaksiat, begitu jauh dari agama._
*Semestinya kita tidak terlena oleh dunia, mau meluangkan waktu untuk menimba ilmu Islam. Bersumber dari kalam Ilahi dan tuntunan Nabishallallaahu ‘alaihi wa sallam, disertai pemahaman para sahabatnya yang mulia. Wallahu a’lam bish shawab.*
_Penulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullaahu ta’aalaa_
*Hadits Palsu*
*أَنَا مَدِيْنَةُ الْعِلْمِ وَعَلِيٌّ بَابُهَا فَمَنْ أَرَادَ الْعِلْمَ فَلْيَأْتِهِ مِنْ بَابِهِ*
_“Aku adalah kota ilmu dan ‘Ali adalah pintunya. Maka barang siapa yang ingin meraih ilmu, hendaknya mendatangi dari pintunya.”_
*Takhrij Hadits*
_Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Jarir ath-Thabari dalam Tahdzib al-Atsar, at-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir, al-Hakim dalam al-Mustadrak, al-Khathib al-Baghdadi dalam Tarikh Baghdad, dan Ibnu ‘Asakir dalam Tarikh Dimasyq._
*Kedudukan Hadits*
_Merupakan hadits maudhu’ (palsu) dikarenakan pada jalan periwayatannya ada perawi yang bernama Abu as-Shalti Abdus Salam bin Shalih al-Harawi._
*Al-‘Uqaili berkata, “Dia kadzdzab (pendusta).” Abu Zur’ah berkata, ” (Abu as-Shalti) bukan seorangtsiqah (terpercaya).” Ibnu ‘Adi berkata, “Dia muttaham(tertuduh).” Imam al-Bukhari berkata, “(Hadits) mungkar.” Abu Hatim berkata, “(Hadits ini) tidak ada asalnya.” Ibnu Hibban berkata, “(Hadits ini) tidak ada asalnya.” Ad-Daruquthni berkata, “Hadits ini goncang, tidak kokoh.” Ibnul Jauzi berkata, “Tidak shahih, tidak ada asalnya (palsu).” An-Nawawi berkata, “(Hadits) palsu.” Ad-Dzahabi berkata, “(Hadits) palsu.”*
Selesai.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Publikasi*
↘ Join Telegram
🔵 https://telegram.me/KesesatanKhawarij
🌎 salafymedia.com
_Sumber, Pengkhianatan SyiahPenulis: Ustadz Muhammad Hadi hafizhahullah._ http://buletin-alilmu.net/
*Bongkar Kesesatan Khawarij Sampai keakar akarnya*
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔🛡⚔
Sabtu, 11 April 2015
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH (6 - 7)
---------------------
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH
- Bagian 6⃣ -
✏ (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Baabduh)
-----------------------------
Kondisi Aqidah dan Keagamaan Daulah ‘Utsmaniyyah
❌ Daulah ‘Utsmaniyyah ternyata adalah daulah yang BANYAK DIPENGARUHI AQIDAH TASHAWWUF, mendukung penuh gerakan Shufi dengan berbagai macam tarekat-tarekatnya, yang sangat BERTENTANGAN dengan Islam dan tauhid.
Dalam pemerintahan Daulah ‘Utsmaniyyah telah masuk berbagai macam bentuk adat, termasuk sebagian adat peribadatan Nashara, seperti :
▪cara kehidupan kependetaan yang dikenal dengan Ar-Rahbaniyyah,
▪melantunkan dzikir-dzikir dengan lantunan nada diiringi tari-tarian, disertai pula teriakan-teriakan dan tepuk tangan.
Berbagai macam bentuk peringatan maulid, dan berbagai macam aliran bid’ah yang lainnya.
Bahkan telah masuk pula adat istiadat Hindu, Persia, dan Yunani dengan berbagai macam dakwah aqidah yang menyesatkan. Seperti :
aqidah Al-Hulul dan Al-Ittihad serta Wihdatul Wujud (aqidah yang meyakini bahwa Allah ada di mana-mana dan telah menyatu dengan dzat makhluk-makhluk-Nya, atau sering dikenal di negeri Indonesia ini dengan manunggaling kawula gusti). Aqidah ini merupakan aqidah sesat dan menyesatkan yang dimotori tokoh-tokoh sesat tashawwuf semacam Al-Hallaj dan yang lainnya.
Pemerintahan Daulah ‘Utsmaniyyah beranggapan bahwa gerakan tashawwuf merupakan inti agama Islam. Sehingga para penguasanya benar-benar menghormati dan merendahkan dirinya di hadapan tokoh-tokoh tashawwuf serta berlebihan dalam mengagungkan mereka.
Di negeri tersebut dan daerah-daerah kekuasaannya, dipenuhi dengan kubur-kubur yang diagungkan dan dikeramatkan dengan didirikan kubah-kubah di atasnya.
Hal itu dilindungi secara resmi oleh Daulah ‘Utsmaniyyah, sehingga banyak umat yang berdatangan ke kubur-kubur dalam rangka mengagungkannya.
Demikian juga menyembelih qurban dan bernadzar untuk selain Allah telah tersebar luas dan merata di Daulah ‘Utsmaniyyah. Doa dan istighatsah kepada kubur merupakan suatu keadaan yang menyelimuti negeri tersebut.
Gambaran dan kondisi Daulah ‘Utsmaniyyah yang bobrok dan bejat aqidahnya seperti di atas, telah ada JAUH SEBELUM dilahirkannya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Semua itu berakibat semakin lemahnya Daulah ‘Utsmaniyyah, tercerai berainya persatuan mereka, sehingga mereka benar-benar lemah di hadapan musuh-musuhnya.
Hilang wibawa mereka sehingga dengan penuh kerendahan dan kehinaan mereka harus menandatangani perjanjian damai dengan negara-negara kafir, yang menunjukkan betapa lemahnya Daulah ‘Utsmaniyyah. Ini semua merupakan bukti nyata bahwa Daulah ‘Utsmaniyyah TIDAK menjunjung tinggi tauhid dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itu, Allah tidak memberikan pertolongan-Nya kepada mereka. Telah hilang dari mereka janji Allah dalam firman-Nya:
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah niscaya Allah akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian.” (Muhammad: 7)
Mereka tercerai berai karena mereka telah meninggalkan prinsip dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maha Benar Allah yang telah berkata di dalam kitab-Nya:
“Dan inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia. Dan jangan kalian ikuti as-subul (bid’ah dan syahwat), karena (jalan-jalan itu) menyebabkan kalian tercerai berai dari jalan-Nya. Yang demikian itu Allah perintahkan kepada kalian, agar kalian bertakwa.” (Al-An’am: 153)
Dengan tercerai-berainya ini, karena meninggalkan tauhid dan Sunnah, yang kemudian diikuti ambisi masing-masing pihak dalam bentuk berbagai pemberontakan, akhirnya berujung pada hilangnya kekuatan dan kewibawaan mereka di hadapan musuh-musuh-Nya. Hal ini seba-gaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Dan taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian.” (Al Anfal: 46)
Dan benar pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah menyatakan:
“Dan dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi pihak-pihak yang menyelisihi perintahku.” (HR. Ahmad)
⛵ bersambung, insya Allah
sumber http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
---------------------
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH
- Bagian 7⃣ - selesai
✏ (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Baabduh)
-----------------------------
Ⓜ Jika boleh disimpulkan, bahwa keruntuhan Daulah ‘Utsmaniyyah disebab-kan dua faktor utama:
1⃣ Faktor kelemahan politik dan keamanan Daulah ‘Utsmaniyyah yang ditandai dengan:
a. Kekalahan dalam perang menghadapi kekuatan kafir Eropa sehingga terpaksa harus menandatangani perjanjian damai, sejak jauh hari sebelum lahirnya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
b. Banyaknya gerakan separatis di daerah yang ingin memisahkan diri dari kekuasaan Daulah ‘Utsmaniyyah.
c. Keadaan parlemen dan kementerian negara yang telah banyak disusupi oleh kaki tangan asing dalam rangka meruntuhkan kekuatan negara dari dalam.
2⃣ Faktor aqidah dan kehidupan keagamaan pemerintah Daulah ‘Utsmaniyyah maupun rakyatnya, yang telah banyak diwarnai kesyirikan, bid’ah, khurafat, serta kemaksiatan.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut di atas, hilanglah kesempatan mereka untuk meraih janji Allah yang disebutkan dalam firman-Nya (artinya) :
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan menger-jakan amal-amal shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa. Dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menggantikan kondisi mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada mempesekutukan sesuatu apapun dengan-Ku….” (An-Nur: 55)
Wallahu a’lam.
Selesai, walhamdulillah.
sumber http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jumat, 10 April 2015
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH (4 - 5)
---------------------
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH
- Bagian 4⃣ -
✏ (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Baabduh)
-----------------------------
⏩ Yang tidak kalah pentingnya dengan pembahasan di atas adalah pengenalan kondisi Daulah ‘Utsmaniyyah pada masa itu kaitannya dengan keberlangsungan dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah di daerah Najd.
Pembahasan ini meliputi:
♨ Hubungan Najd
dengan Daulah ‘Utsmaniyyah
Banyak pihak menyatakan kawasan Najd pada masa itu adalah bagian dari teritorial kekuasaan Dinasti ‘Utsmani. Sehingga dari sinilah muncul anggapan bahwa gerakan dakwah di Najd yang dipimpin Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dengan dukungan penuh dari Penguasa Ad-Dir’iyyah, yaitu Al-Amir Muhammad bin Su’ud dan keluarganya, sebagai bentuk pemberontakan atau gerakan separatis yang memberontak terhadap Dinasti ‘Utsmani.
Tuduhan miring ini muncul disebabkan beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya pihak-pihak yang benci dan sakit hati terhadap dakwah tauhid yang dilakukan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, yang mendorong mereka untuk memutarbalikkan fakta serta menyebarkan isu-isu dusta tentang dakwah beliau sebagaimana akan kami jelaskan dalam kajian Musuh-musuh Dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
2. Jauhnya umat dari para ulama Ahlus Sunnah dan referensi-referensi Islam yang bisa dipertanggungjawabkan.
✅ Untuk menjawab beberapa tuduhan miring di atas, maka perlu kami jelaskan tentang eksistensi Najd dan hubungannya dengan Dinasti ‘Utsmani.
Sejarah mencatat bahwa Najd secara umum pada waktu itu atau daerah Ad-Dir’iyyah secara khusus, yaitu negeri tempat munculnya dakwah Asy-Syaikh Muham-mad bin Abdul Wahhab rahimahullah, TIDAK TERMASUK WILAYAH KEKUASAAN Khilafah ‘Utsmaniyyah.
Bukti dari hal ini adalah apa yang dipaparkan Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah Al-‘Ubud, Rektor Al-Jami’ah Al-Islamiyyah (Universitas Islam) Madinah, dalam disertasi doktoral yang beliau susun dengan judul ‘Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab As-Salafiyyah wa atsaruha fi Al-‘Alam Al-Islamy (Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As-Salafiyah serta pengaruhnya dalam dunia Islam), beliau berkata (I/40-41):
“Belahan bumi Najd secara umum tidak menyaksikan adanya pengaruh apapun dari Daulah ‘Utsmaniyyah terhadap-nya. Demikian juga kekuasaan Daulah ‘Utsmaniyyah tidak sampai menyentuh bumi Najd.” (lihat Tarikh Al-Biladil ‘Arabiyyah As-Su’udiyyah, Dr. Munir Al-‘Ajlani).
Tidak seorangpun penguasa ‘Utsmaniyyah yang datang ke sana. Tidak pula perlindungan keamanan Turki menyentuh daerah-daerah Najd sejak jauh hari sebelum munculnya dakwah Asy-Syaikh Muham-mad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah.
Di antara bukti yang menunjukkan hakekat sejarah tersebut adalah: Penelitian pembagian daerah-daerah kekuasaan Daulah ‘Utsmaniyyah, dari sebuah cacatan resmi Turki yang berjudul: Qawanin Ali ‘Utsman Durr Madhamin Daftar Diwan (Undang-undang Dinasti ‘Utsmani yang dikandung oleh catatan sipil negeri tersebut) karya Yamin ‘Ali Afnadi, seorang penanggung jawab resmi catatan sipil Al-Khaqani pada tahun 1018 H, bertepatan dengan tahun 1690 M. Catatan tersebut disebarkan Sathi’ Al-Hashri melalui buku Negara-negara Arab dan Daulah ‘Utsmaniyyah.
Melalui catatan resmi tersebut, diketahui dengan jelas bahwasanya sejak awal abad ke-11 H, Daulah ‘Utsmaniyyah terbagi menjadi 32 propinsi, 14 di antaranya adalah propinsi-propinsi Arab. Dan daerah Najd tidak termasuk dalam 14 bagian tersebut, kecuali hanya wilayah Al-Ahsa`, itupun jika kita menganggap Al-Ahsa` merupakan bagian dari Najd. (lihat kitab Al-Biladul ‘Arabiyyah wa Ad-Daulah Al-‘Utsmaniyyah, karya Sathi’ Al-Hashri hal. 230~240; dan Intisyaru Da’wati Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab Kharija Al-Jazirah Al-‘Arabiyyah, karya Muhammad Kamal Jam’ah, hal. 13)
Sehingga atas dasar penjelasan di atas, sangat tidak benar jika pergerakan dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah merupakan gerakan pemberontakan terhadap penguasa yang sah pada waktu itu. Karena Najd berada di luar daerah teritorial Daulah ‘Utsmaniyyah.
Namun yang ada adalah upaya pembenahan dan penataan kembali daerah Najd dan negeri-negeri yang di bawah naungannya, yang sebelumnya telah dipenuhi berbagai macam keterpurukan, baik dalam bidang keagamaan yang mayoritas umat dan negeri-negeri di Najd telah melakukan praktek-praktek kesyirikan, bid’ah dan khurafat, maupun dalam bidang sosial politik dan keamanan yang dipenuhi dengan pembunuhan, penindasan, dan saling menyerang satu terhadap yang lainnya.
Dengan pergerakan dakwah tauhid Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, Najd berubah menjadi sebuah kekuatan besar yang mengkhawatirkan musuh-musuh tauhid, baik dari kalangan penjajah ataupun dari kalangan ahlul batil, baik tashawwuf ataupun kaum Syi’ah Rafidhah.
⛵ bersambung, insya Allah
sumber http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
---------------------
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH
- Bagian 5⃣ -
✏ (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Ba'abduh)
-----------------------------
Ⓜ Kondisi Politik dan Keamanan Daulah ‘Utsmaniyyah di Masa itu
Banyak pihak menangisi dan meratapi keruntuhan Daulah ‘Utsmaniyyah.
Namun sangat disayangkan, tangisan dan ratapan tersebut TIDAK DISERTAI dengan sikap yang adil dan ilmiah untuk menjadikannya sebagai pelajaran dan upaya instrospeksi diri, mengapa dan apa sebab-sebab keruntuhan Daulah ‘Utsmaniyyah.
⚫ Yang ada justru sikap mengkambinghitamkan pihak-pihak terten-tu. Dalam hal ini YANG MENJADI SASARANNYA adalah dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah. Dakwah ini dinyatakan sebagai salah satu biang keladi runtuhnya Daulah ‘Utsmaniyyah.
Padahal kalau mereka mau jujur dan mempelajari dengan seksama, bahwa Daulah ‘Utsmaniyyah TELAH HILANG KEKUATAN dan WIBAWANYA sejak JAUH HARI sebelum kelahiran Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.
Disebutkan oleh Asy-Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah Al-‘Ubud dalam disertasi doktoral-nya yang berjudul ‘Aqidatu Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab wa Atsaruha fil ‘Alam Al-Islami (Aqidah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Serta Pengaruhnya Dalam Dunia Islam): “Bahwa Daulah ‘Utsmaniyyah secara menyeluruh sejak awal abad ke-12 H -yaitu sejak jauh hari sebelum munculnya dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab- TELAH MELEMAH, bahkan secara de facto (kenyataan) dinyatakan FI HUKMIZ ZAWAL (dihukumi/ dianggap tidak ada).
Banyak penguasanya yang telah tunduk bertekuk lutut di hadapan beberapa negara kafir pada waktu itu, baik negara-negara Eropa Barat maupun Eropa Timur.
Hal itu ditandai dengan adanya penanda-tanganan Perjanjian Damai Karlpetes di wilayah Tenggara Zagreb (ibukota Croatia sekarang, red.) dekat Sungai Danube pada tahun 1110 H, bertepatan dengan 1699 M5 dengan Pemerintahan Rusia. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan Sultan Mushthafa II. Hal itu merupakan bukti resmi KELEMAHAN mereka untuk melindungi negaranya dari kekuatan negara-negara Nashara yang memusuhi Islam dan kaum muslimin.
Akibat kelemahan tersebut, negara-negara Eropa (Barat) berambisi untuk melemahkan Daulah ‘Utsmaniyyah secara menyeluruh.
Barat menggelari penguasa Dinasti ‘Utsmani pada waktu itu sebagai penguasa yang sedang sakit. Kemudian Barat sepakat untuk mulai membagi-bagi ‘warisan’ dari penguasa Dinasti ‘Utsmani ini kepada negara-negara kafir yang bersekutu dengan mereka pada waktu itu. Namun terjadi perselisihan di antara mereka tentang rincian hak masing-masing negara sekutu dari ‘warisan’ tersebut. Perselisihan yang terjadi antara mereka itu menyebabkan tertundanya makar peruntuhan total Daulah ‘Utsmaniyyah dalam beberapa waktu lamanya.
⏳ Secara kenyataan, Penguasa Dinasti ‘Utsmaniyyah tidak lagi memiliki kekuasaan dan wewenang apapun dalam pemerintahan. Kekuasaan dan wewenang pada waktu itu justru ada pada beberapa menterinya yang kebanyakan mereka adalah unsur-unsur asing dari Eropa dan dari kalangan Yahudi yang menampakkan keislaman, dan terdiri pula dari orang-orang yang silau dan kagum terhadap kafir Nashara. Akibat dari ini semua, muncul sejumlah pemberontakan, kerusuhan, atau pembunuhan. Bahkan sebagian menteri dan penguasa di daerah melakukan gerakan revolusi dengan membentuk pemerintahan-pemerintahan kecil.
Muhammad Kamal Jam’ah berkata dalam kitabnya Al-Intisyar: “Di kala itu, istana negara dan para menteri serta orang-orang penting negara telah dipenuhi dengan wanita-wanita tawanan perang, yang ternyata wanita-wanita asing tersebut berfungsi sebagai mata-mata dalam gerakan spionase yang dilancarkan negara-negara kafir terhadap Daulah ‘Utsmaniyyah.”
Keadaan Daulah ‘Utsmaniyyah sebagaimana tersebut di atas semakin diperlemah dengan adanya perselisihan-perselisihan yang terjadi baik di dalam maupun di luar negeri dan adanya gerakan-gerakan separatis dari daerah-daerah kekuasaannya yang ingin melepaskan diri dari Daulah (lihat At-Tarikh…, Al-‘Ajlani, hal. 47) sehingga pada akhirnya Daulah ‘Utsmaniyyah terpaksa meninggalkan kekuasaannya di negeri Yaman disebabkan adanya revolusi para pimpinan Shan’a melawan mereka. Hingga kemudian terpaksa pula mereka hengkang dari Al-Ahsa` disebabkan revolusi perlawanan dari pimpinan Bani Khalid, Barak bin Gharir serta para pengikutnya pada tahun 1080 H. (lihat ‘Unwanul Majd fi Tarikh Najd, karya Ibnu Bisyr) –sekian keterangan Asy-Syaikh Shalih Al-‘Ubud
⛵ bersambung, insya Allah
sumber http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Senin, 06 April 2015
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH (1-3)
--------------------
Sejarah Najd dan Hubungannya dengan Daulah ‘Utsmaniah
- Bagian 1⃣ -
✏ (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Baabduh)
-----------------------------
Berawal dari dakwah yang dikembangkan Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, negeri Najd dan sekitarnya berkembang menjadi NEGERI TAUHID yang diliputi ketentraman, setelah keterpurukan agama dan keterbelakangan sosial menggayuti negeri ini.
Namun hal ini justru dianggap sebagai ancaman besar bagi Daulah Utsmaniyah yang banyak dipengaruhi aqidah Shufi.
Pengetahuan tentang sejarah Najd dan negeri-negeri di sekitarnya sangatlah penting untuk diketahui setiap muslim dalam rangka mengenal hakekat sebenarnya dari dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, di mana fakta dan sejarah tentang dakwah beliau telah banyak DIPUTARBALIKKAN oleh ahlul batil hingga kini, baik dari kalangan :
Syi’ah Rafidhah,
Tashawwuf, ataupun
kaum hizbiyyin dari kalangan neo Khawarij, baik dari kelompok HIZBUT TAHRIR ataupun yang lainnya.
Perlu diketahui bahwa Negeri Najd sejak sebelum munculnya dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, bahkan sejak jauh hari sebelum kelahiran beliau, benar-benar dalam keadaan yang menyedihkan dan sangat BERTENTANGAN dengan syariat Islam.
↪ Hal ini ditinjau dari dua sisi, baik dari sisi kehidupan keagamaan masyarakat Najd secara umum pada masa itu, ataupun dari sisi kehidupan sosial politik serta keamanan negeri tersebut dan sekitarnya.
Najd adalah bagian dari kawasan Jazirah Arabia yang terletak antara Hijaz dan Iraq.
⛵ bersambung, insya Allah
sumber http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
--------------------
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH
- Bagian 2⃣ -
✏ (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Baabduh)
-----------------------------
Sejarah Kehidupan Keagamaan Najd
Pada masa itu, kaum muslimin di negeri Najd dan Al-Ahsa` serta negeri-negeri yang lainnya, sejak sebelum kelahiran Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, telah TENGGELAM dalam kehidupan yang penuh KESYIRIKAN, BID'AH, dan KHURAFAT, serta KEMAKSIATAN. Mereka telah mencampakkan bimbingan Al-Qur`an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam serta para shahabat radhiyallahu ‘anhum.
Berbagai macam bentuk ibadah kepada selain Allah mereka lakukan, beristighatsah dan meminta tolong serta perlindungan kepada makhluk-makhluk, baik wali, jin, batu, pohon, dan yang lainnya.
⚡ Sebagai contoh adalah apa yang terjadi di salah satu daerah Najd yang terkenal dengan nama Balidah. Ada sebuah sebuah pohon kurma pejantan, yang terkenal dengan nama Al-Fida’. Pohon itu dikenal karena kejantanannya, sehingga manusia berdatangan ke tempat tersebut untuk meminta berbagai macam permohonan kepadanya.
Orang-orang yang mengalami kesempitan rizki, musibah, atau penyakit, berdatangan untuk memohon jalan keluar dari musibah-musibah yang mereka alami. Begitu juga seorang wanita yang ingin segera mendapatkan jodoh, memohon dengan mengatakan: “Wahai pohon pejantan yang ampuh, berilah aku seorang suami…dst.”
Tak luput pula di daerah Ad-Dir’iyyah, tempat cikal bakal kemunculan dakwah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Ad-Dir’iyyah telah dipenuhi dengan berbagai macam kesyirikan. Di antaranya adalah adanya sebuah makam di salah satu gua pada sebuah gunung di negeri tersebut yang kebanyakan orang meyakininya sebagai makam seorang wanita cantik yang terkenal dengan julukan Bintul Amir. Konon, dia adalah seorang wanita yang bertakwa dan banyak beribadah.
Suatu hari, ia keluar rumah dan sampai di gunung tersebut. Ternyata di sana ada segerombolan pria jahat yang hendak menodai kehormatannya. Melihat kondisi ini, wanita tersebut berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari bahaya. Belum selesai dari doanya, ternyata salah satu sisi dari gunung tersebut terbelah, kemudian wanita itu segera memasukinya hingga dia pun mengakhiri hidupnya di goa tersebut. Setelah itu, beredar keyakinan bahwa wanita itu adalah salah seorang wali Allah. Maka berdatanganlah manusia ke tempat itu meminta barakah, rizki, dan jalan keluar atas segala penyakit maupun musibah yang menimpa mereka.
Kemudian, beberapa negeri di luar Najd, seperti Mesir, Iraq, India, dan Yaman, dan juga sebagian besar daerah di wilayah kekuasaan Dinasti ‘Utsmani telah dipenuhi berbagai macam praktek kesyirikan, bid’ah, khurafat, dan kemaksiatan.
Di Mesir, pada waktu itu umat Islam melakukan doa dan istighatsah serta penyembelihan hewan-hewan sebagai sesaji untuk kuburan Al-Badawi dan Ar-Rifa’i.
Di Iraq, kaum muslimin berbondong-bondong mendatangi kuburan Abdul Qadir Al-Jailani.
Di Makkah dan Ath-Tha`if pun tak luput dari praktek-praktek kesyirikan, di mana mereka beramai-ramai mendatangi kuburan Ibnu ‘Abbas.
☁ Demikian pula negeri Yaman dengan kuburan Ibnu ‘Alwan-nya.
⛵ bersambung, insya Allah
sumber http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
--------------------
SEJARAH NAJD dan HUBUNGANNYA DENGAN DAULAH ‘UTSMANIYYAH
- Bagian 3⃣ -
✏ (ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Abdillah Luqman Baabduh)
-----------------------------
Sejarah Kehidupan Politik dan Keamanan Najd
Kehidupan sosial politik dan keamanan di Negeri Najd sejak sebelum kelahiran Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah adalah sebuah kehidupan yang sangat mengerikan.
Hukum yang berlaku adalah hukum kekabilahan. Masing-masing daerah terpisah dari daerah yang lainnya dan tercerai berai di bawah kekuasaan para pemimpin kabilah, yang mayoritas mereka terkungkung kejahilan dan hawa nafsu.
Penguasa negeri yang memiliki kekuatan berambisi untuk mencaplok negeri lainnya yang cenderung lebih lemah.
Di setiap negeri terjadi peperangan, pembunuhan, serta kedzaliman. Perasaan takut dan mencekam meliputi negeri Najd. Kaum wanita pun menjadi tawanan yang ternodai dan diperjualbelikan harga dirinya. Para perampok di jalan-jalan menjadi momok besar bagi para pedagang yang hendak lewat.
Salah satu pembesar kabilah yang terkenal dengan kekejamannya adalah penguasa kota Ar-Riyadh yang dikenal dengan Dahham bin Dawwas. Seorang pendusta yang dzalim, yang dikenal dengan kemunafikannya, menghalalkan berbagai macam perkara yang diharamkan. Dia adalah seorang pelayan di istana penguasa Riyadh, yang kemudian dengan segala tipu dayanya berhasil menduduki kursi kekuasaan.
Disebutkan di antara kekejamannya adalah ketika suatu hari dia marah terhadap seorang wanita, maka mulut wanita tersebut dijahit. Dan pada hari lain, dia menyiksa seorang lelaki yang tak bersalah dengan bentuk siksaan yang tidak pernah tercatat dalam sejarah. Dia potong paha lelaki tersebut dan diperintahkannya untuk memakan potongan daging pahanya sendiri. Kondisi yang mengerikan ini, tak ada satu pihak pun yang mampu menghentikannya.
☀ Hingga Allah lahirkan seorang ulama besar yang menyeru kepada Tauhid dan Sunnah, serta mengajak umat untuk menegakkan syariat Islam di bumi Najd khususnya dan negeri-negeri muslimin secara umum. Dialah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin ‘Ali At-Tamimi An-Najdi rahimahullah.
⛵ bersambung, insya Allah
sumber http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~