Tampilkan postingan dengan label Faedah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Faedah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Desember 2019

PELAJARAN BERHARGA DARI PERCAKAPAN AL-MUZANI DENGAN ASY-SYAFI’I

๐Ÿ’๐Ÿ“PELAJARAN BERHARGA DARI PERCAKAPAN AL-MUZANI DENGAN ASY-SYAFI’I

Al-Imam al-Muzani rahimahullah menyatakan:

ุฅِู†ْ ูƒَุงู†َ ุฃَุญَุฏٌ ูŠُุฎْุฑِุฌُ ู…َุง ูِูŠ ุถَู…ِูŠุฑِูŠ ูˆَู…َุง ุชَุนَู„َّู‚َ ุจِู‡ِ ุฎَุงุทِุฑِูŠ ู…ِู†ْ ุฃَู…ْุฑِ ุงู„ุชَّูˆْุญِูŠْุฏِ، ูَุงู„ุดَّุงูِุนِูŠُّ ูَุตِุฑْุชُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ، ูˆَู‡ُูˆَ ูِูŠ ู…َุณْุฌِุฏِ ู…ِุตْุฑَ ูَู„َู…َّุง ุฌَุซَูˆْุชُ ุจَูŠْู†َ ูŠَุฏَูŠْู‡ِ ู‚ُู„ْุชُ: ู‡َุฌَุณَ ูِูŠ ุถَู…ِูŠุฑِูŠ ู…َุณْุฃَู„َุฉٌ ูِูŠ ุงู„ุชَّูˆْุญِูŠْุฏِ ูَุนَู„ِู…ْุชُ ุฃَู†َّ ุฃَุญَุฏุงً ู„ุงَ ูŠَุนْู„َู…ُ ุนِู„ْู…َูƒَ ูَู…َุง ุงู„َّุฐِูŠ ุนِู†ْุฏَูƒَ؟ ูَุบَุถِุจَ ุซُู…َّ ู‚َุงู„َ: ุฃุชَุฏْุฑِูŠ ุฃَูŠْู†َ ุฃَู†ْุชَ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู†َุนَู…ْ ู‚َุงู„َ: ู‡َุฐَุง ุงู„ู…َูˆْุถِุนُ ุงู„َّุฐِูŠ ุฃَุบْุฑَู‚َ ุงู„ู„ู‡ُ ูِูŠْู‡ِ ูِุฑْุนَูˆْู†َ ุฃَุจَู„َุบَูƒَ ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆْู„َ ุงู„ู„ู‡ِ -ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ- ุฃَู…َุฑَ ุจِุงู„ุณُّุคَุงู„ِ ุนَู†ْ ุฐَู„ِูƒَ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู„ุงَ ู‚َุงู„َ: ู‡َู„ْ ุชَูƒَู„َّู…َ ูِูŠْู‡ِ ุงู„ุตَّุญَุงุจَุฉُ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู„ุงَ ู‚َุงู„َ: ุชَุฏْุฑِูŠ ูƒَู…ْ ู†َุฌْู…ุงً ูِูŠ ุงู„ุณَّู…َุงุกِ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู„ุงَ ู‚َุงู„َ: ูَูƒَูˆْูƒَุจٌ ู…ِู†ْู‡َุง: ุชَุนْุฑِูُ ุฌِู†ْุณَู‡ُ ุทُู„ُูˆْุนَู‡ُ ุฃُูُูˆู„َู‡ُ ู…ِู…َّ ุฎُู„ِู‚َ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ู„ุงَ ู‚َุงู„َ: ูَุดَูŠْุกٌ ุชَุฑَุงู‡ُ ุจِุนَูŠْู†ِูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ุฎَู„ْู‚ِ ู„َุณْุชَ ุชَุนْุฑِูُู‡ُ ุชَุชَูƒَู„َّู…ُ ูِูŠ ุนِู„ْู…ِ ุฎุงู„ู‚ู‡؟ ุซู… ุณุฃู„ู†ูŠ ุนู† ู…ุณุฃู„ุฉ ููŠ ุงู„ูˆُุถُูˆْุกِ ูَุฃَุฎْุทَุฃْุชُ ูِูŠْู‡َุง ูَูَุฑَّุนَู‡َุง ุนَู„َู‰ ุฃَุฑْุจَุนَุฉِ ุฃَูˆْุฌُู‡ٍ، ูَู„َู…ْ ุฃُุตِุจْ ูِูŠ ุดَูŠْุก ู…ِู†ْู‡ُ ูَู‚َุงู„َ: ุดَูŠْุกٌ ุชَุญْุชَุงุฌُ ุฅِู„َูŠْู‡ِ ูِูŠ ุงู„ูŠَูˆْู…ِ ุฎَู…ْุณَ ู…َุฑَّุงุชٍ ุชَุฏَุนُ ุนِู„ْู…َู‡ُ، ูˆَุชَุชَูƒَู„َّูُ ุนِู„ْู…َ ุงู„ุฎَุงู„ِู‚ِ ุฅِุฐَุง ู‡َุฌَุณَ ูِูŠ ุถَู…ِูŠุฑِูƒَ ุฐَู„ِูƒَ ูَุงุฑْุฌِุนْ ุฅِู„َู‰ ุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَุฅِู„َู‰ ู‚َูˆْู„ِู‡ِ ุชุนَุงู„َู‰: {ูˆَุฅِู„َู‡ُูƒُู…ْ ุฅِู„َู‡ٌ ูˆَุงุญِุฏٌ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ู‡ُูˆَ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ، ุฅِู†َّ ูِูŠ ุฎَู„ْู‚ِ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ} ุงู„ุขูŠุฉ [ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 163، 164] ، ูَุงุณْุชَุฏِู„َّ ุจِุงู„ู…َุฎْู„ُูˆْู‚ِ ุนَู„َู‰ ุงู„ุฎَุงู„ِู‚ِ ูˆَู„ุงَ ุชَุชَูƒَู„َّูْ ุนِู„ْู…َ ู…َุง ู„َู…ْ ูŠَุจْู„ُุบْู‡ُ ุนَู‚ْู„ُูƒَ ู‚َุงู„َ: ูَุชُุจْุช

Jika ada seseorang yang bisa mengeluarkan (permasalahan) yang ada dalam batin dan pikiranku terkait permasalahan tauhid, itulah asy-Syafi’i. Aku pun mendatangi beliau pada saat beliau berada di masjid Mesir. Ketika aku berlutut di hadapan beliau aku berkata: Terbisikkan dalam diri saya permasalahan tauhid. Saya mengetahui bahwasanya tidak ada yang berilmu seperti anda. Apa ilmu yang bisa anda sampaikan kepada saya? Asy-Syafi’i marah dan berkata: Tidakkah engkau tahu engkau berada di mana? Saya berkata: Ya. Asy-Syafi’i berkata: Ini adalah tempat Allah menenggelamkan Firaun. Apakah sampai berita kepadamu bahwasanya Rasulullah shollallahu alaihi wasallam memerintahkan untuk bertanya tentang (masalah tauhid) yang kau tanyakan itu? Aku (al-Muzani) berkata: Tidak. Asy-Syafi’i berkata: Apakah para Sahabat berbicara tentang itu? Al-Muzani berkata: Tidak. Asy-Syafi’i berkata: Apakah engkau tahu berapa jumlah bintang di langit? Aku (al-Muzani) berkata: Tidak. Gugusan bintang itu, tahukah engkau jenisnya, tempat keluar dan tenggelamnya, dan dari apa ia dicipta? Aku berkata: Tidak. Asy-Syafi’i berkata: Sesuatu dari makhluk yang engkau lihat sendiri dengan mata kepalamu, tapi engkau tidak tahu. Kemudian engkau akan berbicara tentang Sang Penciptanya? (al-Muzani menyatakan): Kemudian beliau (asy-Syafi’i) bertanya kepadaku tentang masalah wudhu’, saya salah menjawabnya. Kemudian beliau membagi pertanyaan itu menjadi 4 hal, jawaban saya masih juga tidak ada yang benar. Asy-Syafi’i berkata: Sesuatu yang engkau butuhkan dalam sehari (semalam) 5 kali saja, engkau tidak mengetahuinya, namun kemudian engkau memberat-beratkan diri untuk mengetahui tentang Sang Pencipta. Jika terbetik dalam pikiranmu hal semacam itu, kembalikanlah kepada Allah, dan kepada firmanNya:

ูˆَุฅِู„َู‡ُูƒُู…ْ ุฅِู„َู‡ٌ ูˆَุงุญِุฏٌ ู„ุงَ ุฅِู„َู‡َ ุฅِู„َّุง ู‡ُูˆَ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ، ุฅِู†َّ ูِูŠ ุฎَู„ْู‚ِ ุงู„ุณَّู…َุงูˆَุงุชِ ูˆَุงู„ْุฃَุฑْุถِ
Dan sesembahan kalian adalah sesembahan yang satu. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi....(Q.S al-Baqoroh ayat 163-164)

(asy-Syafi’i berkata) Ambillah petunjuk dari (tanda-tanda kekuasaan Allah) pada makhluk untuk mengetahui (keagungan) Sang Pencipta. Jangan memberat-beratkan diri untuk mengetahui sesuatu yang akalmu tidak bisa mencapainya. Al-Muzani berkata: Aku pun bertaubat dari itu. 

(Siyar A’lamin Nubalaa’ karya adz-Dzahabiy (10/32))

Di antara penjelasan dan pelajaran yang bisa dipetik dari percakapan al-Muzani dengan asy-Syafi’i tersebut:

1. al-Muzani adalah murid al-Imam asy-Syafi’i yang sangat dekat. Bahkan beliau termasuk yang memandikan jenazah al-Imam asy-Syafi’i. Nampak dari dialog tersebut bahwasanya hal yang dikonsultasikan oleh al-Muzani kepada asy-Syafi’i bukan hanya masalah fiqh, namun juga masalah akidah. Al-Muzani juga mengambil ilmu akidah dari asy-Syafi’i.

2. Permasalahan tauhid yang dimaksudkan oleh al-Muzani – wallaahu A’lam – adalah tentang kaifiyat Dzat maupun kaifiyat Sifat-Sifat Allah, seperti apa atau seperti bagaimana, itu terbetik dalam pikiran beliau. Asy-Syafi’i pun membimbing al-Muzani untuk tidak larut memikirkan hal itu. Karena tidak ada yang mengetahui kaifiyatnya kecuali hanya Allah semata. Manusia sangat terbatas daya pikirnya. Bukankah hal itu tidak pernah diperintahkan oleh Nabi untuk ditanyakan. Juga tidak pernah dibahas oleh para Sahabat Nabi. 

Asy-Syafi’i mengarahkan al-Muzani agar lebih memikirkan makhluk-makhluk Allah untuk semakin menguatkan pengagungan terhadapNya.
 Sebagaimana disebutkan dalam hadits:

ุชَูَูƒَّุฑُูˆْุง ูِู‰ ุฎَู„ْู‚ِ ุงู„ู„ู‡ِ ูˆَู„ุงَ ุชَูَูƒَّุฑُูˆุง ูِู‰ ุงู„ู„ู‡ِ

Berpikirlah tentang makhluk Allah, janganlah berfikir tentang (kaifiyat Dzat atau Sifat) Allah (H.R arRofi’i, dihasankan Syaikh al-Albany dalam Shahihul Jami’)

Beliau juga berdalil dengan Quran surat al-Baqoroh ayat 163-164.

3. Bukanlah maknanya al-Imam asy-Syafi’i melarang membahas masalah tauhid secara mutlak. Namun yang beliau larang adalah pembahasan yang tidak diperintahkan Nabi untuk ditanyakan, juga tidak dibahas oleh Sahabat Nabi.

Adapun permasalahan tauhid maupun akidah yang  dibahas oleh para Sahabat dan dijelaskan atau disetujui oleh Nabi, adalah ilmu yang harus dipelajari dan diamalkan. Bahkan pembahasan tauhid dan akidah adalah inti dakwah para Nabi dan Rasul.

ูˆَู„َู‚َุฏْ ุจَุนَุซْู†َุง ูِูŠ ูƒُู„ِّ ุฃُู…َّุฉٍ ุฑَุณُูˆู„ًุง ุฃَู†ِ ุงุนْุจُุฏُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุงุฌْุชَู†ِุจُูˆุง ุงู„ุทَّุงุบُูˆุชَ... 

Dan sungguh Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat untuk mendakwahkan agar mereka beribadah hanya kepada Allah dan menjauhi Thaghut (segala hal yang diperlakukan melampaui batas dalam hal diibadahi, diikuti, dan ditaati)...(Q.S anNahl ayat 36)

Nabi juga memerintahkan kepada Muadz bin Jabal yang akan berangkat berdakwah ke Yaman, agar materi pertama kali yang disampaikan adalah untuk mentauhidkan Allah:

ุฅِู†َّูƒَ ุชَู‚ْุฏَู…ُ ุนَู„َู‰ ู‚َูˆْู…ٍ ู…ِู†ْ ุฃَู‡ْู„ِ ุงู„ْูƒِุชَุงุจِ ูَู„ْูŠَูƒُู†ْ ุฃَูˆَّู„َ ู…َุง ุชَุฏْุนُูˆู‡ُู…ْ ุฅِู„َู‰ ุฃَู†ْ ูŠُูˆَุญِّุฏُูˆุง ุงู„ู„َّู‡َ ุชَุนَุงู„َู‰

Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum Ahlul Kitab. Jadikanlah pertama kali yang engkau dakwahkan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah Ta’ala (H.R al-Bukhari dari Ibnu Abbas)

4. Nampak jelas dari dialog tersebut bahwa al-Imam asy-Syafi’i menjadikan manhaj Salaf sebagai rujukan. Jika suatu permasalahan agama tidak pernah diperitahkan oleh Nabi untuk ditanyakan, dan juga tidak pernah dibahas oleh para Sahabat, janganlah memberat-beratkan diri untuk membahasnya. 

Semoga Allah merahmati beliau berdua, al-Imam asy-Syafi’i dan al-Muzani...

(Abu Utsman Kharisman)

๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก๐Ÿ“๐Ÿ“๐Ÿ’ก๐Ÿ’ก
WA al I'tishom

Jumat, 27 September 2019

SIKAP SESEORANG SAAT KONDISI DARURAT

‼‼ SIKAP SESEORANG SAAT KONDISI DARURAT 1⃣
✍ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata :
❓ Apakah wajib bagi seseorang untuk bersabar ketika menghadapi pembunuhan, ataukah boleh baginya mengucapkan kalimat kufur dan apakah hal tersebut tidak membahayakan agamanya ketika dalam kondisi darurat?
✅ Perkara ini ada rinciannya :
1⃣ Jika masalahnya berkaitan dengan jiwanya, maka ia boleh memilih :
 Jika mau, ia boleh mengatakan kalimat kufur untuk menghindari paksaan tersebut dalam keadaan hatinya tenang di atas keimanan.
 Jika mau, ia boleh bersikeras dan menolak paksaan itu, sekalipun ia dibunuh.
✅ Ini semua jika urusannya hanya berkaitan dengan pribadi orang tersebut, yaitu misalnya dikatakan, "Sujudlah kamu kepada patung ini!" Maka ia boleh tidak sujud, akhirnya ia dibunuh, atau ia sujud untuk menghindari paksaan itu dan tidak dibunuh.
➡ Bersambung ... 2⃣
 Syarh Riyadhish Shalihin (1/218)
✍ ู‚ุงู„ ุงู„ุดูŠุฎ ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุตุงู„ุญ ุงู„ุนุซูŠู…ูŠู† ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ :
ู‡ู„ ูŠุฌุจ ุนู„ู‰ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ุงู† ูŠุตุจุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ุชู„، ุฃูˆ ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ ูˆู„ุง ุชุถุฑู‡ ุฅุฐุง ูƒุงู† ู…ูƒุฑู‡ุง؟
ู‡ุฐุง ููŠู‡ ุชูุตูŠู„ : ุฅู† ูƒุงู†ุช ุงู„ู…ุณุฃู„ุฉ ุชุชุนู„ู‚ ุจู†ูุณู‡ ูู„ู‡ ุงู„ุฎูŠุงุฑ : ุฅู† ุดุงุก ู‚ุงู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ ุฏูุนุง ู„ู„ุฅูƒุฑุงู‡ ู…ุน ุทู…ุฃู†ูŠู†ุฉ ุงู„ู‚ู„ุจ ุจุงู„ุฅูŠู…ุงู†. ูˆุฅู† ุดุงุก ุฃุตุฑ ูˆุฃุจูŠ ูˆู„ูˆ ู‚ุชู„، ู‡ุฐุง ุฅุฐุง ูƒุงู† ุงู„ุฃู…ุฑ ุนุงุฆุฏุงً ุฅู„ูŠ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ุจู†ูุณู‡ ูŠุนู†ูŠ ู…ุซู„ุงً ู‚ูŠู„ ู„ู‡: ุงุณุฌุฏ ู„ู„ุตู†ู…، ูู„ู… ูŠุณุฌุฏ، ูู‚ุชู„، ุฃูˆ ุณุฌุฏ ุฏูุนุงً ู„ู„ุฅูƒุฑุงู‡ ูˆู„ู… ูŠู‚ุชู„.
 ุดุฑุญ ุฑูŠุงุถ ุงู„ุตุงู„ุญูŠู† (ูขูกูจ/ูก)
➖➖➖
 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah
◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻
‼‼ SIKAP SESEORANG SAAT KONDISI DARURAT 2⃣
✍ Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata :
2⃣ Adapun jika urusannya berkaitan dengan agama, yaitu jika ia kufur di hadapan manusia, akan kufur pula seluruh manusia, maka ia tidak boleh mengatakan kalimat kufur, bahkan wajib baginya untuk bersabar walaupun ia dibunuh, sebagaimana jihad di jalan Allah.
 Seorang mujahid terus maju ke medan pertempuran walaupun ia akan terbunuh, karena ia ingin menegakkan kalimat Allah.
 Jika ia seorang pemimpin, lalu dipaksa untuk mengucapkan kalimat kufur, maka ia tidak boleh mengatakannya, apalagi di zaman fitnah, bahkan wajib baginya untuk bersabar walaupun mengakibatkan dirinya dibunuh.
➡ Selesai.
 Syarh Riyadhish Shalihin (1/218)
✍ ู‚ุงู„ ุงู„ุดูŠุฎ ู…ุญู…ุฏ ุจู† ุตุงู„ุญ ุงู„ุนุซูŠู…ูŠู† ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ :
ุฃู…ุง ุฅุฐุง ูƒุงู† ุงู„ุฃู…ุฑ ูŠุชุนู„ู‚ ุจุงู„ุฏูŠู†، ุจู…ุนู†ูŠ ุฃู†ู‡ ู„ูˆ ูƒูุฑ ูˆู„ูˆ ุธุงู‡ุฑุง ุฃู…ุงู… ุงู„ู†ุงุณ ู„ูƒูุฑ ุงู„ู†ุงุณ، ูุฅู†ู‡ ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ، ุจู„ ูŠุฌุจ ุฃู† ูŠุตุจุฑ ูˆู„ูˆ ู‚ุชู„، ูƒุงู„ุฌู‡ุงุฏ ููŠ ุณุจูŠู„ ุงู„ู„ู‡. ุงู„ู…ุฌุงู‡ุฏ ูŠู‚ุฏู… ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ุชู„ ูˆู„ูˆ ู‚ุชู„، ู„ุฃู†ู‡ ูŠุฑูŠุฏ ุฃู† ุชูƒูˆู† ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ู„ู‡ ู‡ูŠ ุงู„ุนู„ูŠุง، ูุฅุฐุง ูƒุงู† ุฅู…ุงู…ุงً ู„ู„ู†ุงุณ ูˆุฃุฌุจุฑ ุนู„ู‰ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ ูุฅู†ู‡ ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุฃู† ูŠู‚ูˆู„ ูƒู„ู…ุฉ ุงู„ูƒูุฑ، ู„ุง ุณูŠู…ุง ููŠ ุฒู…ู† ุงู„ูุชู†ุฉ، ุจู„ ุนู„ูŠู‡ ุฃู† ูŠุตุจุฑ ูˆู„ูˆ ู‚ุชู„.
 ุดุฑุญ ุฑูŠุงุถ ุงู„ุตุงู„ุญูŠู† (ูขูกูจ/ูก)
➖➖➖
 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon
 Website Salafy Cirebon :
www.salafycirebon.com
 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah
◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻


Jumat, 20 Juli 2018

SEDEKAH TANPA HARTA

✋๐Ÿป๐ŸŒน‼๐Ÿ’ธ *SEDEKAH TANPA HARTA*

✍๐Ÿป Asy-Syaikh Zaid al-Madkhali _rahimahullah_

*ุฃู† ุงู„ุตุฏู‚ุฉ ูƒู…ุง ุชูƒูˆู† ุจุงู„ู…ุงู„ ุงู„ู‚ู„ูŠู„ ุฃูˆ ุงู„ูƒุซูŠุฑ، ูุฅู†ู‡ุง ุฃูŠุถุงً ุชูƒูˆู† ุจุฃุดูŠุงุก ุฃุฎุฑู‰ ุบูŠุฑ ุงู„ู…ุงู„، ู…ู† ู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃุดูŠุงุก ู…ุง ูŠู„ูŠ:*

Sesungguhnya sedekah itu sebagaimana bisa dengan harta yang sedikit ataupun banyak, maka sesungguhnya juga bisa dilakukan dengan perkara lain selain harta. Diantara perkara-perkara itu adalah sebagai berikut: 

*ุงู„ุฐูƒุฑ ุนู„ู‰ ุงุฎุชู„ุงู ุฃู†ูˆุงุนู‡ ูƒู‚ุฑุงุกุฉ ุงู„ู‚ุฑุขู†، ูˆู‡ูŠ ุฃูุถู„ ุฃู†ูˆุงุน ุงู„ุฐูƒุฑ ูˆุงู„ุชุณุจูŠุญ ู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุชุญู…ูŠุฏ ูˆุงู„ุชู‡ู„ูŠู„ ูˆุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ูˆุงู„ุชูˆุจุฉ ูˆุงู„ุงุณุชุบูุงุฑ ูˆุบูŠุฑ ุฐู„ูƒ ู…ู† ุฐูƒุฑ ุงู„ู‚ู„ุจ ูˆุงู„ู„ุณุงู†، ูุฅู† ุฐู„ูƒ ุตุฏู‚ุงุช ู…ุถุงุนูุฉ ู„ุง ูƒู„ูุฉ ููŠู‡ุง ูˆู„ุง ุฅุฑู‡ุงู‚ ูˆู„ุง ู…ุดู‚ุฉ، ูˆุฅู†ู…ุง ู‡ูŠ ุฎููŠูุฉ ูˆุณู‡ู„ุฉ ูˆู…ูŠุณุฑุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ู„ุจ ูˆุงู„ู„ุณุงู† ู…ุนุง.*

1. Berdzikir dengan berbagai macam jenisnya, seperti membaca al-Qur'an, yaitu paling afdhalnya dzikir, membaca tasbih,  tahmid, tahlil, takbir, taubat, istighfar dan selainnya dari dzikir hati dan dzikir lisan. Maka itu semua adalah sedekah-sedekah yang berlipat ganda (pahalanya) yang tidak ada beban padanya, tidak ada kelelahan, tidak ada kesulitan. Hanya saja itu adalah sedekah yang ringan, gampang dilakukan, mudah bagi hati dan lisan sekaligus.

*ูˆุชูƒูˆู† ุงู„ุตุฏู‚ุงุช ุจุฃู…ูˆุฑ ุฃุฎุฑู‰ ู…ุชุนุฏุฏุฉ ุฃุฑุดุฏุชู†ุง ุฅู„ูŠู‡ุง ู†ุตูˆุต ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ:*

2. Dan sedekah juga bisa dilakukan dengan perkara-perkara lainnya yang nash-nash al-Kitab dan as-Sunnah membimbing kita:

*ูƒุง๏ปนุตู„ุงุญ ุจูŠู† ุงู„ู†ุงุณ ุงู„ุฐูŠ ุนุธู… ุงู„ู„ู‡ ุดุฃู†ู‡، ูุฌุนู„ู‡ ู…ู† ุฎูŠุฑ ู…ุง ูŠู‚ุฏู…ู‡ ุงู„ุฅู†ุณุงู† ูŠุจุชุบูŠ ุจู‡ ูˆุฌู‡ ุงู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุฏุงุฑ ุงู„ุขุฎุฑุฉ.*

• Mendamaikan antara manusia (yang berselisih) yang Allah sangat mengagungkan kedudukannya. Maka Allah menjadikannya sebagai sebaik-baik (amalan) yang  dipersembahkan oleh seoarang insan, dengannya mengharap wajah Allah dan negeri akhirat.

*ุนุฒู„ ุงู„ุดูˆูƒุฉ ูˆุงู„ุนุธู… ูˆุงู„ุญุฌุฑ ุนู† ุงู„ุทุฑูŠู‚، ูˆุฏู„ุงู„ุฉ ุงู„ุฃุนู…ู‰، ูˆุฅุฑุดุงุฏ ุงู„ุฃุตู… ูˆุงู„ุฃุจูƒู…، ูˆุฅุนู„ุงู… ุงู„ู…ุณุชุฏู„ ุนู„ู‰ ุญุงุฌุฉ ู„ู‡ ู‚ุฏ ุนู„ู…ุช ู…ูƒุงู†ู‡ุง، ูˆุฅุบุงุซุฉ ุงู„ู„ู‡ูุงู†، ูˆู…ุณุงุนุฏุฉ ุงู„ุถุนูŠู ูˆู†ุญูˆ ุฐู„ูƒ ู…ู…ุง ู‡ูˆ ู…ุซู„ู‡ ู…ู† ูˆุฌูˆู‡ ุงู„ุตุฏู‚ุงุช.*

• Menyingkirkan duri, tulang atau batu dari jalan, menuntun orang yang buta, membimbing orang bisu dan tuli, memberi tahu orang yang butuh ditunjuki kepada hajatnya yang engkau tahu tempatnya, menolong orang yang sedang kesusahan, menolong orang yang lemah dan semisal itu dari bentuk-bentuk sedekah

*ุญุณู† ุงู„ุฎู„ู‚، ูˆุทู„ุงู‚ุฉ ุงู„ูˆุฌู‡، ูˆุฅูุฑุงุบูƒ ู…ู† ุฅู†ุงุฆูƒ ููŠ ุฅู†ุงุก ุฃุฎูŠูƒ ู„ูƒ ุตุฏู‚ุฉ.*

• Akhlak yang baik, menampakkan wajah yang ramah dan engkau menuangkan air dari wadahmu ke gelas saudaramu itu tercatat sebagai sedekah bagimu.

*ูƒู ุงู„ุดุฑ ุนู† ุงู„ู†ุงุณ ุตุฏู‚ุฉ ู…ู† ุงู„ุนุจุฏ ุนู„ู‰ ู†ูุณู‡.*

• Menahan kejelekkan dari manusia itu adalah sedekah seorang hamba atas dirinya.

*ู…ุง ุฃูƒู„ุชู‡ ุงู„ุทูŠูˆุฑ ูˆุงู„ุณุจุงุน، ูˆู…ุง ุฃุฎุฐ ู…ู† ุงู„ู…ุณู„ู… ู…ู† ู…ุงู„ู‡ ุจุฏูˆู† ุฅุฐู† ูˆู„ุง ุนู„ู… ูŠูƒูˆู† ู„ู‡ ุตุฏู‚ุฉ ูƒุฐู„ูƒ.*

• Apa yang dimakan oleh burung, oleh binatang buas, apa yang diambil oleh seorang muslim dari hartanya tanpa izin dan tanpa sepengetahuannya adalah sedekah baginya pula.

*ุชุนู„ูŠู… ุงู„ุนู„ู… ุฃุนุธู… ุตุฏู‚ุฉ؛ ู„ุฃู† ููŠู‡ ุฅู†ู‚ุงุฐุง ู…ู† ุงู„ุฌู‡ู„ ูˆุฅุฏุฎุงู„ุง ููŠ ุฃุจูˆุงุจ ุงู„ู†ูˆุฑ ูˆุงู„ู‡ุฏู‰.*

• Mengajarkan ilmu itu adalah seagung-agung sedekah, karena di dalamnya terkandung menyelamatkan manusia dari kebodohan dan memasukkan mereka ke dalam pintu-pintu cahaya dan petunjuk.

*ูˆู‡ุฐู‡ ุงู„ุฃุดูŠุงุก ู‚ู„ูŠู„ ู…ู† ูƒุซูŠุฑ ู…ู…ุง ุฃูƒุฑู… ุงู„ู„ู‡ ุจู‡ ุงู„ุนุจุฏ ุงู„ู…ุณู„ู… ู…ู† ุฃุนู…ุงู„ ุงู„ุจุฑ ุงู„ุชุทูˆุนูŠุฉ ุงู„ุชูŠ ุชูƒูˆู† ุตุฏู‚ุงุช ู…ุถุงุนูุฉ ุฑุญู…ุฉ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ูˆูุถู„ุง، ูˆุงู„ู„ู‡ ูˆุงุณุน ุนู„ูŠู….*

Dan perkara-perkara ini sedikit dari yang banyak termasuk apa yang dengannya Allah memuliakan seorang hamba muslim, berupa amalan-amalan kebajikan yang dianjurkan yang menjadi bernilai sedekah yang dilipatgandakan (pahalanya) sebagai rahmat dan karunia dari Allah. Dan Allah itu Maha Luas dan Maha mengetahui.

*[Al-Afnaan An-Nadiyah juz ke 3 kitab Zakat hal 125]*

๐ŸŒ *Sumber* || http://cutt.us/WRFgL

⚪ *WhatsApp Salafy Indonesia*
⏩ *Channel Telegram* || http://telegram.me/ForumSalafy

๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž๐Ÿ’Ž



Sabtu, 17 Maret 2018

SIAPAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN TETANGGA ALLAH?

👆🏻👆🏻👆🏻

💎 *SIAPAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN TETANGGA ALLAH?*

📝 Dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu beliau berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda:

"Sesungguhnya Allah Ta'ala akan berseru kelak di hari kiamat: Dimana tetangga-tetangga-Ku?"

❓Maka para malaikat pun berkata:

"Wahai Rabb kami, siapakah kiranya orang yang pantas bertetangga dengan-Mu?"

📌 Allah pun berfirman (menjelaskan siapakah tetangga-Nya tersebut-pent):

" *Dimanakah para pemakmur masjid-masjid?*"

📚 Diriwayatkan oleh al-Harits bin Abi Usamah dalam musnadnya (1/16). Dishahihkan al- Albani dalam Silsilah ash-Shahihah 2728

🍓 Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS)

🍓🍋🍓🍋🍓🍋🍓🍋

Kamis, 08 Maret 2018

Tingkatan Manusia Dalam Sholat

*:: Tingkatan Manusia Dalam Sholat ::*

*Berkata Al Imam Ibnul Qayyim Rohimahullah Ta'ala :*

*Ada Lima Tingkatan Manusia Dalam Mengerjakan Sholat:*

*1⃣Tingkatan orang yang zhalim kepada dirinya dan teledor. yaitu, orang yang kurang sempurna dalam wudhunya, waktu shalatnya, batas-batasnya dan rukun-rukunnya.*

*2⃣Orang yang bisa menjaga waktu-waktunya, batas-batasnya, rukun-rukunnya yang sifatnya lahiriyah, dan juga wudhunya, tetapi tidak berupaya keras untuk menghilangkan bisikan jahat dari dalam dirinya.*

*Maka dia pun terbang bersama bisikan jahat dan pikirannya.*

*3⃣Orang yang bisa menjaga batas-batasnya dan rukun-rukunnya. Ia berupaya keras untuk mengusir bisikan jahat dan pikiran lain dari dalam dirinya, sehingga dia terus-menerus sibuk berjuang melawan musuhnya agar jangan sampai berhasil mencuri shalatnya.*

*Maka, dia sedang berada di dalam shalat, sekaligus jihad.*

*4⃣Orang yang melaksanakan shalat dengan menyempurnakan hak-haknya, rukun-rukunnya, dan batas-batasnya. Hatinya larut dalam upaya memelihara batas-batas dan hak-haknya, agar dia tidak menyia-nyiakan sedikitpun darinya. Bahkan seluruh perhatiannya tercurah untuk melaksanakannya sebagaimana mestinya, dengan cara yang sesempurna dan selengkap mungkin. Jadi, hatinya dipenuhi oleh urusan shalat dan penyembahan kepada Robbnya Tabaaroka wa Ta'ala .*

*5⃣Orang yang melaksanakan shalat dengan sempurna. Dia mengambil hatinya dan meletakkannya di hadapan Robbnya Azza wa Jalla.*

Dia memandang dan memperhatikan-Nya dengan hatinya yang dipenuhi rasa cinta dan hormat kepada-Nya.

Seolah-olah ia melihat-Nya dan menyaksikan-Nya secara langsung.

Bisikan dan pikiran jahat tersebut telah melemah. Hijab antara dia dengan Robbnya telah diangkat. Jarak antara shalat orang semacam ini dengan shalat orang yang lainnya lebih tinggi dan lebih besar daripada jarak antara langit dan bumi.

Di dalam shalatnya, dia sibuk dengan Robbnya. Dia merasa tenteram lewat shalat.

*๐Ÿ”ปKelompok pertama:* Akan disiksa.

*๐Ÿ”ธKelompok kedua:* Akan diperhitungkan amalnya.

*๐Ÿ”นKelompok ketiga:* Akan dihapus dosanya.

*๐Ÿ”ทKelompok keempat:* Akan diberi balasan pahala.

*๐Ÿ”ตDan kelompok kelima:* Akan mendapat tempat yang dekat dengan Robbnya, kerana dia menjadi bagian dari orang yang ketenteraman hatinya ada di dalam shalat.

▫️Barangsiapa yang tenteram hatinya dengan shalat di dunia, maka hatinya akan tenteram dengan kedekatannya kepada Robbnya di akhirat dan akan tenteram pula hatinya di dunia.

◽️Barangsiapa yang hatinya merasa tenteram dengan Allah ta’ala ,maka semua orang akan merasa tenteram dengannya.

▪️Dan barangsiapa yang hatinya tidak bisa merasa tenteram dengan Allah ta’ala , maka jiwanya akan terpotong-potong kerana penyesalan terhadap dunia.

*๐Ÿ“šAl-Wabilush Shayyib karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, hal 25-29*

๐Ÿ”ŽMaka nilailah diri kita sekarang❗️

๐Ÿ“ˆDimanakah posisi kita dari tingkatan orang yang shalat ❓

๐Ÿ“‹Barangsiapa yang berada diposisi yang terbaik hendaknya ia memuji Allah ❗️

๐Ÿ’ŠNamun bila tidak segeralah perbaiki diri, karena amalan shalat adalah termasuk penentu posisi anda di akhirat kelak ❗️

✒️Abu Sufyan Al Musy Ghofarohullah

Diarsipkan oleh @happyislamcom | t.me/happyislamcom

________________________

         15 Ramadhan 1437

๐ŸŒ€Daarul Hadits Al Bayyinah๐ŸŒ€

               Sidayu Gresik

              Harrosahallah

๐Ÿ”Š๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”น๐Ÿ”Š
๐ŸŒ WhatsApp Salafy Tegal
๐Ÿ“ก Telegram http://tlgrm.me/SalafyTegal

   ๐Ÿ”ตChannel Telegram UI๐Ÿ”ต

         http://bit.ly/uimusy

Kunjungi Website Kami MUSY

            [Muslim Salafy]

www.musy.salafymedia.com 






Senin, 05 Maret 2018

Arti Doa untuk Mayat "Gantikan baginya Pasangan yang Lebih Baik daripada Pasangannya"

Arti Doa untuk Mayat "Gantikan baginya Pasangan yang Lebih Baik daripada Pasangannya"

💎Al-'Allàmah Ibnu 'Utsaimin rahimahullah mengatakan,

"(Doa untuk mayat)

أبدله زوجا خيرا من زوجه

"Gantikan untuknya pasangan yang lebih baik daripada pasangannya;"

Arti الزوج (pasangan) sudah dipahami. Kata الزوج bisa digunakan baik untuk laki-laki(suami) maupun wanita (istri).

🔰 Namun di sini terdapat permasalahan. siapa yang digantikan ini.

Apakah istrinya yang di dunia, digantikan dengan yang lebih baik daripadanya, padahal pada hari kiamat nanti seseorang bersama istrinya dan anak keturunannya. Allah Ta'ala berfirman,

{رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُمْ وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ} [غافر : 8]

"(Para malaikat itu berkata), wahai Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana," (Ghafir 8)

Ada hadits yang shahih yang menunjukkan bahwa istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam akan menjadi istri-istri beliau di akhirat.

Lalu bagaimana engkau bisa mengatakan "... pasangan yang lebih baik daripada pasangannya (di dunia)"?

Sebagian ulama menjawabnya dan menjelaskan:

👉 Penggantian ini ada 2 jenis:

🍒 Penggantian orangnya/zatnya

🍇 Penggantian sifat-sifatnya

☑️ Apabila orangnya/zatnya yang diganti, misalnya seperti ini: aku memberimu sesuatu lalu engkau memberiku gantinya, sebagaimana terjadi dalam jual beli. Contohnya: pembeli memberikan harga/uang dan penjual memberikan barang. Barang adalah pengganti uang. Termasuk penggantian jenis ini adalah firman Allah,

{ فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا} [الفرقان : 70]

"(Kecuali orang yang bertaubat, beriman, dan beramal saleh), mereka itu adalah orang-orang yang kejahatan mereka digantikan oleh Allah dengan kebaikan." (Al-Furqan 70); jadi kejelekannya (diganti) menjadi kebaikan.

☑️ Penggantian sifat, maknanya: orangnya/dzatnya sama namun berubah sifat-sifatnya. Di antaranya firman Allah Ta'ala,

يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ ۖ

"(Yaitu) pada hari bumi digantikan dengan bumi yang lain dan demikian pula langit." (Ibrahim 48)

Langit digantikan sifat-sifatnya, Allah Ta'ala berfirman,
{يَوْمَ تَكُونُ السَّمَاءُ كَالْمُهْلِ} [المعارج : 8]
"Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak."(Al-Ma'arij 8)

Demikian pula bumi diganti (sifatnya) sehingga
{قَاعًا صَفْصَفًا لَّا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا }
"(Bekas gunung-gunung di bumi menjadi) datar sama sekali. Engkau tidak akan melihat di bumi itu tempat-tempat yang rendah tidak pula yang tinggi." (Thaha 106-107)

Kemudian sesudah digulung, bumi pun dibentangkan/diratakan,
{وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ} [الإنشقاق : 3]
"Dan ketika bumi diratakan" (Al-Insyiqaq 3)

✏ Adapun istri-istri seorang laki-laki dari kalangan bidadari, tidak diragukan bahwa mereka bukanlah istri-istrinya yang di dunia. Mereka lebih baik daripada istri-istri di dunia dari satu sisi dan istri-istri di dunia lebih baik daripada para bidadari dari sisi yang lain.

✏ Sedangkan istri-istrinya di dunia (apabila masuk surga pula-pent) nanti di akhirat akan digantikan sifat-sifatnya. Inilah makna sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam "... pasangan yang lebih baik daripada pasangannya."

Kami katakan, bila istrinya adalah bidadari,  perkaranya jelas (bidadari lebih baik daripada istri di dunia dengan sifatnya di dunia-pent). Adapun bila yang (dimaksudkan dalam doa itu) istri di dunia, maka yang dimaksud (dengan pasangan yang lebih baik) adalah dengan diganti sifat-sifatnya."

🗒 Fathu Dzil Jalàl Wal Ikràm 2/570

t.me/majalahqonitah

Kamis, 22 Februari 2018

MERASAKAN KENIKMATAN DAN KEBAHAGIAAN DALAM BERBAGAI KETERBATASAN

๐Ÿ“๐Ÿ’MERASAKAN KENIKMATAN DAN KEBAHAGIAAN DALAM BERBAGAI KETERBATASAN

Abu Qilaabah Abdullah bin Zaid al-Jarmiy adalah seorang tabi’i yang menjelang akhir kehidupannya buntung tangan dan kakinya. Pendengaran dan penglihatannya berkurang. Beliau ditinggal dalam kemah sendirian karena anak yang mengurus beliau sedang pergi mencari makan. Namun, di tengah segala keterbatasan itu, orang di luar kemah mendengar beliau melantunkan doa berbalut syukur kepada Allah:

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَูˆْุฒِุนْู†ِู‰ ุฃَู†ْ ุฃَุญْู…َุฏَูƒَ ุญَู…ْุฏًุง ุฃُูƒَุงูِู‰ุก ุจِู‡ِ ุดُูƒْุฑَ ู†ِุนْู…َุชِูƒَ ุงู„َّุชِูŠ ุฃَู†ْุนَู…ْุชَ ุจِู‡َุง ุนَู„َูŠَّ ูˆَูَุถَّู„ْุชَู†ِู‰ ุนَู„َู‰ ูƒَุซِูŠْุฑٍ ู…ِู…َّู†ْ ุฎَู„َู‚ْุชَ ุชَูْุถِูŠْู„َ

Ya Allah, berikanlah aku bagian untuk memujiMu dengan pujian yang mencukupi syukur terhadap nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan karena Engkau telah memberikan aku kelebihan dibandingkan banyak makhluk yang lain (ats-Tsiqoot karya Ibnu Hibban (5/3)).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah dipenjara berkali-kali. Seakan-akan beliau benar-benar terpenjara dalam penjara. Penjara dunia bagi orang beriman, dan penjara bagi beliau dari makar pihak-pihak yang mendzhaliminya.
Namun beliau menikmati suasana hidup di penjara dengan lautan ilmu dan amal sholih. Selama di penjara, beliau mengkhatamkan al-Quran 80 kali. Memasuki khataman yang ke-81, beliau meninggal di penjara saat membaca  firman Allah:

ุฅِู†َّ ุงู„ْู…ُุชَّู‚ِูŠู†َ ูِูŠ ุฌَู†َّุงุชٍ ูˆَู†َู‡َุฑٍ (54) ูِูŠ ู…َู‚ْุนَุฏِ ุตِุฏْู‚ٍ ุนِู†ْุฏَ ู…َู„ِูŠูƒٍ ู…ُู‚ْุชَุฏِุฑٍ (55)

Sesungguhnya orang-orang bertakwa berada di dalam taman-taman dan sungai (yang indah di akhirat). Mereka berada dalam tempat-tempat duduk yang baik di sisi (Allah) Sang Maha Raja lagi Maha Berkuasa (Q.S al-Qomar ayat 54-55)

Karya-karya beliau tidak sedikit yang lahir dari dalam penjara. Salah satunya adalah kitab al-Istiqomah. Karya-karya yang bersinar menerangi kegelapan orang yang bebas berkeliaran di luar penjara.

Ibnu Taimiyyah rahimahullah pernah berkata: “Apa yang diperbuat musuh-musuh terhadapku? Sesungguh Surgaku ada di dadaku. Ia selalu bersamaku. Tidak terpisahkan. Sesungguhnya dipenjarakannya aku adalah kesempatan menyendiri (bersama Allah, pent). Pembunuhan terhadapku akan menghantarkan aku pada mati syahid. Jika aku dikeluarkan dari negeriku, sesungguhnya itu bagaikan wisata (rekreasi)”(dinukil oleh Ibnul Qoyyim dalam al-Waabilus Shoyyib (1/67)).

Bahkan, Ibnu Taimiyyah seakan-akan menjadi orang paling berbahagia meski beliau ada dalam penjara. Beliau justru menjadi rujukan bagi sebagian orang yang jika merasa sempit kehidupannya, berkunjung pada Ibnu Taimiyyah yang sedang dipenjara untuk sekedar mendengar sepatah dua patah kata nasihat yang akan menghilangkan kegundahan pengunjung. Subhanallah, orang yang di penjara merasakan lebih lapang dibandingkan yang bebas di luar sana!

Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah rahimahullah menyatakan: “Kami (dulu) jika dicekam perasaan ketakutan, muncul perasaan buruk sangka, dan merasa sempit di muka bumi, kami datang menemui beliau (Ibnu Taimiyyah). Tidak berlangsung lama sejak kami memandang beliau dan mendengar ucapan beliau, sirnalah kegundahan itu seluruhnya berubah menjadi kelapangan dada, kekuatan, keyakinan, dan ketenangan. Maha Suci Allah yang menjadikan (sebagian) hambaNya menyaksikan SurgaNya sebelum masa perjumpaan denganNya, dan Dia membukakan untuk mereka pintu-pintu Surga di negeri masih ada kesempatan beramal (negeri dunia). Allah berikan kepada mereka hawa Surga, tiupan anginnya, keharuman aromanya sehingga membangkitkan semangat untuk mencari Surga dan berlomba mencapainya" (al-Waabilus Shoyyib (1/67)).

(dikutip dari Draf Buku "Dahsyatnya Kenikmatan Surga dan Adzab di Neraka", Abu Utsman Kharisman, Penerbit atTuqo Yogyakarta)

WA Al-I'tishom

Rabu, 21 Februari 2018

ANTARA ZUHUD DAN WARA'

📁🏷ANTARA ZUHUD DAN WARA'

🔸Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu, tentang perbedaan "Zuhud dan Wara":

الزهد : ترك ما لا ينفع في الاخرة.
والورع : ترك ما يخشى ضرره في الاخرة.
فوائد الفوائد 241

📁"Zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat."

🏷Sedangkan Wara' adalah meninggalkan segala sesuatu yang dikhawatirkan membahayakan di akhirat kelak."

📚Al Fawaid (hal. 241).
➖➖➖➖

🔸Berkata Asy Syaikh Al Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullahu, dalam syarh Kitab Riyadhush Shalihin:

أن الزهد أعلى من الورع، فالورعترك ما يضر، والزهدترك ما لا ينفع، فالأشياء ثلاثة أقسام: منها مايضر في الآخرة، ومنها ما ينفع، ومنها ما لا يضر ولا ينفع .
فالورع: أن يدع الإنسان ما يضره في الآخرة، يعنيأن يترك الحرام. 
والزهد: أن يدعما لا ينفعه في الآخرة ، فالذي لا ينفعه لا يأخذ به، والذي ينفعه يأخذ به، والذي يضره لا يأخذ به من باب أولى، فكان الزهد أعلى حالاً من الورع ، فكل زاهد ورع ،وليس كل ورع زاهداً."

✅"Zuhud lebih tinggi derajatnya dari wara'. Wara' meninggalkan sesuatu yang membahayakan di akhirat, sedangkan zuhud meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat.

🗒Dan perkara itu ada 3 macam:

1⃣Sesuatu yang membahayakan di akhirat.

2⃣Sesuatu yang bermanfaat di akhirat.

3⃣Sesuatu yang berbahaya tidak pula bermanfaat.

📁Maka wara': Seseorang meninggalkan sesuatu yang berbahaya di akhirat kelak, yakni ia meninggalkan sesuatu yang haram.

🏷Dan Zuhud: Seseorang meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat di akhirat.
↪Maka perkara yang tidak ada manfaatnya di akhirat, tidak ia ambil (kerjakan), sementara perkara yang bermanfaat di akhirat ia ambil dan kerjakan.

↪Maka terlebih lagi, perkara yang membahayakan akhiratnya maka ia tidak akan mengerjakannya.

💡Maka zuhud lebih tinggi kedudukannya, dibandingkan wara'.

🔎Setiap orang yang zuhud pasti ia wara', namun tidak setiap orang wara' ia zuhud.

Wallahu a'lam bish Shawwab.

========
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga

↗JOIN dengan kami di chanel:
http://telegram.me/ForumSalafyPurbalingga

Selasa, 13 Februari 2018

MAKNA SHOLAWAT KEPADA NABI

💐📝MAKNA SHOLAWAT KEPADA NABI

Al-Hulaimiy rahimahullah menyatakan:

فإذا قلنا اللهم صل على محمد فإنما نريد به اللهم عظم محمدا في الدنيا باعلاء ذكره و إظهار دعوته و إبقاء شريعته وفي الآخرة بتشفيعه في أمته و اجزال أجرك و مثوبته وإبداء فضله للأولين والآخرين بالمقام المحمود وتقديمه على كافة المقربين في اليوم المشهود

Jika kita katakan: Allahumma sholli ‘alaa Muhammad (Ya Allah bersholawatlah kepada Muhammad), sesungguhnya yang kita maksudkan adalah : Ya Allah agungkan Muhammad di dunia dengan meninggikan penyebutan beliau, menampakkan dakwah beliau (sehingga berjaya), dan jadikan syariat beliau akan terus ada. Sedangkan di akhirat jadikanlah beliau sebagai pemberi syafaat bagi umatnya, berikanlah pahala dan balasan kebaikan dariMu kepada beliau secara berlipatganda, nampakkanlah keutamaan beliau di hadapan seluruh orang-orang terdahulu maupun yang paling akhir di kedudukan yang terpuji (al-Maqom al-Mahmud), jadikanlah beliau terdepan dibandingkan seluruh makhluk yang dekat denganMu pada hari ditegakkannya persaksian (hari kiamat)(Syu’abul Iman karya al-Imam al-Baihaqiy (2/221), juga dinukil oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari syarh Shahih al-Bukhari)

(Abu Utsman Kharisman)

💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom

Minggu, 28 Januari 2018

TANDA-TANDA TUKANG SIHIR

✋🏻⚠💥‼ *TANDA-TANDA TUKANG SIHIR*

✍🏻 Asy-Syaikh Doktor Khalid bin Dhahwi Azh-Zhafiri _hafizhahullah:_

*بسم الله الرحمن الرحيم .*
*الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه؛ أما بعد.*

❶ - ﺃﻥ ﻳﺘﻤﺘﻢ ﺑﻜﻠﻤﺎﺕ ﻻ ﺗُﻔﻬﻢ، ﺗﺴﻤﻌﻪ ﻳﺘﻜﻠﻢ ﻛﻼﻡ ﻃﻼﺳﻢ، ﻻ ﺗﻌﺮﻑ ﻣﺎﺫﺍ ﻳﻘﻮﻝ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺳﺎﺣﺮ، ﻭﺃﻥ ﻫﺬﻩ ﺍﺳﺘﻐﺎﺛﺎﺕ ﺑﺎﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ

1. Dia komat-kamit membaca kata-kata yang tidak bisa dipahami, engkau mendengarnya dia berkata dengan perkataan rajah mereka. Engkau tidak tahu apa yang dia ucapkan
Maka ketahuilah sesungguhnya ia ini tukang sihir. Sesungguhnya ini  perbuatan istighatsah (minta tolong) dengan jin dan setan.

❷ - ﺇﺫﺍ ﺳﻤﻌﺘﻪ ﻳﻨﺎﺩﻱ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ، ﺃﻭ ﻳﺪﻋﻮ ﺍﻟﺠﻦ ﺍﻟﻔﻼﻧﻲ، ﺃﻭ ﻳﻨﺎﺩﻱ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﺑﺎﺳﻤﻪ، ﻓﻬﺬﺍ ﺳﺎﺣﺮ

2. Jika engkau mendengar dia menyeru selain Allah, atau menyeru jin fulan atau menyeru seseorang dengan namanya. Maka ini adalah tukang sihir.

❸ - ﺇﺫﺍ ﻃﻠﺐ ﻣﻨﻚ ﺗﺒﻴﻴﺖ ﺷﻲﺀٍ ﻋﻨﺪﻩ، ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻚ: ﺿﻊ ﻋﻨﺪﻱ ﺍﻟﻐﺘﺮﺓ، ﺃﻭ ﺍﻟﺸﻤﺎﻍ، ﺧﻞِّ ﻋﻨﺪﻱ ﺍﻟﻔﺎﻧﻴﻠﺔ، ﺧﻞِّ ﻋﻨﺪﻱ ﺍﻟﺜﻮﺏ، ﺃﻭ ﺃﻧﺖ ﺑﻨﻔﺴﻚ ﺑِﺖْ ﻋﻨﺪﻱ ﻟﻴﻠﺔ، ﻓﺎﻋﺮﻑ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺳﺎﺣﺮ.

3. Jika ia meminta dari dirimu untuk menginapkan sesuatu dirumahnya. Ia mengatakan kepadamu: "Letakkan sorban putihmu atau sorban merahmu disisiku, atau biarkan jubah putihmu, atau engkau sendiri bermalam dirumahku semalam. Maka ketahuilah sesungguhnya ia adalah tukang sihir.

❹ - ﺇﺫﺍ ﺳﺄﻝ ﻋﻦ ﺍﺳﻢ ﺍﻷﻡ ﻓﺎﻋﺮﻑ ﺃﻧﻪ ﺳﺎﺣﺮ

4. Jika ia meminta nama ibu, maka ketahuilah dia adalah tukang sihir.

❺ - ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻝ ﺍﻏﻤﺾ ﻋﻴﻨﻴﻚ ﻭﺃﺧﺒﺮﻧﻲ ﻣﺎﺫﺍ ﺗﺮﻯ؟ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺳﺎﺣﺮ.

5. Jika ia mengatakan: Pejamkan kedua matamu, dan kabarkanlah kepadaku apa yang engkau lihat? Ketahuilah ia adalah seorang tukang sihir.

➏ - ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻝ ﻟﻚ ﻋﻨﺪﻱ ﻗﺮﻳﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻦ ﻳﺴﺎﻋﺪﻧﻲ، ﻳﺨﺪﻉ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻓﻬﺬﺍ ﺳﺎﺣﺮ.

6. Jika ia mengatakan kepadamu: "Aku memiliki qarin (teman) dari bangsa jin yang membantu saya. Ia menipu manusia, maka ini adalah tukang sihir.

ﻓﺈﺫﺍ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﻨﻪ ﺃﻱ ﺃﻣﺮٍ ﺗﺴﺘﻐﺮﺑﻪ ﺃﻭ ﺗﺴﺘﻨﻜﺮﻩ، ﻓﻼﺑﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺬﺭ ﻭﺍﻻﻧﺘﺒﺎﻩ؛ ﻷﻥ ﺍﻷﻣﺮ ﺧﻄﻴﺮ ﻓﻲ ﺍﻹﺗﻴﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﻣﺜﻞ ﻫﺆﻻﺀ .

Jika engkau melihat darinya ada suatu permintaan yang engkau lihat aneh dan mungkar. Maka seorang insan harus berhati-hati dan waspada. Karena perkara tersebut berbahaya untuk didatangkan kepada semisal orang tadi.

➐ - ﺇﺫﺍ ﺃﺧﺒﺮﻙ ﻋﻦ ﺃﻣﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻐﻴَّﺒﺎﺕ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻚ: ﺍﻟﺴﺤﺮ ﺍﻟﻔﻼﻧﻲ ﻣﻮﺟﻮﺩ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻮﻗﻊ ﺍﻟﻔﻼﻧﻲ

7. Jika dia mengabarkan kepadamu sesuatu dari perkara ghaib, ia mengatakan kepadamu: "Sihir yang ini ada di tempat yang ini."

❽ - ﺃﻭ ﺳﺤﺮﻙ ﻓﻼﻥ ﻭﻋﻼﻥ ﻓﺎﻋﺮﻑ ﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺳﺎﺣﺮ ﻳﺴﺘﻌﻴﻦُ ﺑﺎﻟﺠﻦ ﻭﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ

8. Atau mengatakan: Si Fulan atau Alan telah menyihirmu. Maka ketahuilah sesungguhnya ia adalah tukang sihir yang minta tolong kepada jin atau setaan.

❾ - ﺇﺫﺍ ﺃﻋﻄﺎﻙ ﺷﻴﺌًﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺤُﺠُﺐ ﻳﺴﻤﻰ " ﺍﻟﺤﺠﺎﺏ" ﻣﻜﺘﻮﺏ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻄﻼﺳﻢ، ﻭﻛﻠﻤﺎﺕ، ﻭﺃﺳﻤﺎﺀ ﻏﻴﺮ ﻣﻔﻬﻮﻣﺔ، ﻓﻬﺬﺍ ﺃﻳﻀًﺎ ﺩﺍﺧﻞٌ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺎﺏ

9. Jika ia memberimu sejenis tirai yang dinamakan hijab, tertulis disana rajah-rajah dan kata-kata dan nama-nama yang tidak bisa dipahami. Ini juga masuk dalam bab ini (penyihir).

❿ - ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻝ ﻟﻚ ﻋﻨﺪﻱ ﺭُﻗﻴﺔ ﻻ ﺃﺳﺘﻄﻴﻊ ﺃﻥ ﺃﺧﺒﺮ ﺑﻬﺎ ﺃﺣﺪًﺍ، ﻭﺇﺫﺍ ﺃﺧﺒﺮﺕ ﺑﻬﺎ ﺃﺣﺪًﺍ ﻓﺴﺪﺕ، ﻓﻬﺬﺍ ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻰ ﻫﺪﻯ ﺑﻞ ﻫﻮ ﺩﺍﺧﻞٌ ﻓﻲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺎﺏ؛ ﻷﻥ ﻛﺜﻴﺮًﺍ ﻣﻦ ﻫﺆﻻﺀ ﺇﺫﺍ ﺃﺧﺮﺟﻮﺍ ﺭُﻗﺎﻫﻢ ﻭﻣﺎ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﺴﺘﺨﺪﻣﻮﻧﻪ ﻭُﺟﺪ ﻓﻴﻪ ﺩﻋﺎﺀ ﻏﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ -ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ-، ﻳﺎ ﻓﻼﻥ ﻭ ﻳﺎ ﻓﻼﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻦ، ﻓﻼ ﻳﺨﺒﺮﻪ ﺃﺣﺪًﺍ، ﺣﺘﻰ ﻻ ﻳُﻔﻀﺢ ﺃﻣﺮﻫﻢ .

10. Jika ia berkata kepadamu: "Aku memiliki ruqyah yang aku tidak bisa mengabarkannya kepada siapapun. Jika aku mengabarkannya kepada siapapun maka akan rusak mantranya. Maka orang ini tidak diatas petunjuk, bahkan dia termasuk dalam bab ini (penyihir). Karena kebanyakan mereka ini jika mengeluarkan ruqyah mereka dan apa yang mereka pergunakan didapati disana isinya;  berdoa kepada selain Allah Taala. Wahai fulan atau wahai alan dari bangsa jin. Maka ia tidak akan mengabarkan kepada siapapun sehingga tidak terbongkar perkara mereka.

📚 *Sumber* || http://aldhafiri.net/?p=954

🌏 *Kunjungi* || http://forumsalafy.net/tanda-tanda-tukang-sihir

Sabtu, 20 Januari 2018

FAIDAH BERHARGA OLEH ASY-SYEIKH ABDUSSALAM BIN BARJAS ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡

FAIDAH BERHARGA

OLEH ASY-SYEIKH ABDUSSALAM BIN BARJAS رحمه الله

Didalam mushannaf Abdurrazzaq dengan sanad yang bagus dari Abdullah Bin Mas'ud _radhiyallahu anhu_ bahwa ia berkata:

إذا ركب الرجل دابته فلم يذكر اسم الله ردفه الشيطان، فقال له: تغن، فإن لم يحسن، قال له: تمن

"bila seseorang mengendarai kendaraannya lalu ia tidak menyebut nama Allah niscaya syaitan yang menjadi boncengannya, lalu dia (syaitan) mengatakan kepadanya: bernyanyilah, lalu bila ia tidak pandai (bernyanyi) dia (syaitan) mengatakan kepadanya: beranganlah".

✍🏻Berkata Asy-syeikh Dr. Abdussalam Bin Barjas _rahimahullah_:

Didalam atsar ini bahwa bila seorang pengendara tidak menyebut nama Allah ketika ia berkendara niscaya syaitan akan menemaninya didalam jalannya, lalu akan menyibukkannya dari berzikir kepada Allah dengan nyanyian, lalu bila pengendara tersebut tidak pandai bernyanyi niscaya syaitan akan memindahkannya kepada kesibukan yang lain yaitu berangan-angan, lalu iapun tersesat didalam lembah-lembah dan tujuan perjalanannya pun bercabang-cabang, terkadang ia berangan akan istri yang cantik, terkadang ia berangan akan rumah yang luas, dan yang ketiga ia berangan harta yang melimpah ruah...

Demikianlah ia membunuh waktunya dan menelantarkan hidupnya, hingga bila kendaraannya mendekati (tujuan) iapun memukul gigi penuh penyesalan sembari mengatakan:

ياليتني قدمت لحياتي

"Duhai kiranya aku mempersembahkan amal untuk hidupku (yang hakiki)". [Al-fajr: 24]

لو أخرتني إلى أجل قريب فأصدق وأكن من الصالحين. ولن يؤخر الله نفسا إذا جاء أجلها والله خبير بما تعملون

"Seandainya Engkau mengakhirkan aku hingga ajal yang dekat menyebabkan aku bersedekah dan termasuk orang-orang yang shaleh. Dan Allah tidak akan mengakhirkan jiwa bila telah datang ajalnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian perbuat". [Al-munafiqun: 10,11]

Dan sungguh Ibnu Sunni meriwayatkan didalam kitab "amalul yaum wal lail" dari Muadz Bin Jabal _radhiyallahu anhu_:

ليس يتحسر أهل الجنة إلا على ساعة مرت بهم لم يذكروا الله فيها

Penduduk surga tidaklah keluh kesah kecuali terhadap waktu yang melewati mereka dalam keadaan mereka tidak berzikir kepada Allah didalamnya.

📚[Majmuah muallafat wa tahqiqat asy-syeikh Abdussalam Bin Barjas (2/32-33)]

Channel Telegram:
Https://telegram.me/manhaj_salafy

Sabtu, 06 Januari 2018

FAEDAH HADITS "Barangsiapa tidak merahmati sesama manusia maka Allah subhanallahu ta'ala tidak akan merahmatinya"

*FAEDAH HADITS "Barangsiapa tidak merahmati sesama manusia maka Allah subhanallahu ta'ala tidak akan merahmatinya"

عن جرير بن عبد اللّـه رضي اللّــه عنه قال؛  قال رسول اللّـه ﷺ ، من لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ، لاَ يَرْحَمُ اللهَ

متفـق عليه

Dari sahabat Jarir ibnu Abdillah radhiyallahu anhu Rasul ﷺ bersabda
"barang siapa tidak merahmati sesama manusia maka Allah subhanallahu ta'ala tidak akan merahmatinya " (HR Al-Bukhari dan Muslim )

Hadits ini dapat dipahami  siapapun yang merahmati sesama manusia maka Allah ﷻ akan merahmatinya, sebagaimana Nabi ﷺ bersabda dalam hadits yang lain dari sahabat yang mulia Abdullah Ibnu Amr Ibnu As radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh imam Athtirmidzi Nabi ﷺ pernah menyatakan
الراحمون ير حمهم الرحمن،  ارحموامن في الارض ير حمكم من في الســماء.

Orang orang yang merahmati sesama dia pun akan dirahmati oleh Ar Rahman, maka rahmatilah siapapun yang dimuka bumi, tidak hanya manusia saja akan tetapi semua makhluk yang harus kita rahmati,  maka niscaya dzat yang ada dilangit akan merahmati kalian pula.
Hadits ini secara lafadznya memberikan ancaman bagi siapa saja  yang tidak memiliki sifat Ar Rahmah pada sesama,. Dalam hadits ini  dipahami sebaliknya bagi siapa saja yang memiliki sifat mulia berupa Ar Rahman maka Allah ﷻ akan menurunkan rahmatnya kepada orang tadi.

Dijelaskan oleh para ulama bahwa yang namanya Ar Rahmah ini dalam dalil memiliki beberapa makna atau arti  ,bukan berarti Ar Rahmah artinya hanya kasih sayang,cinta terhadap sesama saja tetapi ada beberapa makna,  diantaranya.

1. Ar Rahmah (  الر حمة ) bisa diartikan sebagai *Dienul Islam* sebagaimana yang Allah ﷻ nyatakan dalam Al Quran surat Al Imron ; 74

يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Allah menentukan rahmat-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar.

2. Ar Rahmah bisa diartikan dengan *Al Iman*  sebagaimana yang Allah ﷻ jelaskan dalam surat Hud ; 28

قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كُنْتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَآتَانِي رَحْمَةً مِنْ عِنْدِهِ فَعُمِّيَتْ عَلَيْكُمْ أَنُلْزِمُكُمُوهَا وَأَنْتُمْ لَهَا كَارِهُونَ

Berkata Nuh: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya ?"

3. Ar Rahmah bisa diartikan dengan *Al Jannah* yakni surga,  hal ini berdasarkan ayat Al Quran dalam surat Al Imron  ; 107

وَأَمَّا الَّذِينَ ابْيَضَّتْ وُجُوهُهُمْ فَفِي رَحْمَةِ اللَّهِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga); mereka kekal di dalamnya.

4. Ar Rahmah bisa juga diartikan dengan *مطر* yakni *air hujan* yang turun dari langit, yang Allah ﷻ nyatakan dalam surat An Naml ; 63

أَمَّنْ يَهْدِيكُمْ فِي ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَنْ يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ تَعَالَى اللَّهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Atau siapakah yang memimpin kamu dalam kegelapan di dataran dan lautan dan siapa (pula)kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum (kedatangan) rahmat-Nya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan (dengan-Nya).

5. Ar Rahman yang berati Ar rizk yakni rizki yang diberikan kepada kita,  hal ini berdasarkan firman Allah ﷻ dalam surat Al Isro'  ; 100

قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْإِنْفَاقِ ۚ وَكَانَ الْإِنْسَانُ قَتُورًا

Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir.

6. Ar Rahmah yang berarti النفعية yakni sebuah kemanfaatan,  Allah ﷻ berfirman dalam surat Az Zumar  ; 38

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۚ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ ۚ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ ۖ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ

Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nya-lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri.

7. Ar Rahman yang mengandung arti sikap lemah lembut juga kasih sayang,  ini berdasarkan hadits diatas.

Perlu diketahui sikap Ar Rahmah, sikap lemah lembut dan kasih sayang yang ada pada diri seseorang itu ada 2 macam :

1. رحمـة غريزية

Yakni sifat lemah lembut dan kasih sayang yang ada pada diri seorang hamba ( bawa'an dia ) karena Allah ﷻ sudah menghendaki bahwa sifat lemah lembut  dan kasih sayang sudah dimiliki seseorang tadi,  yang memiliki sifat lemah lembut dengan sesamanya, tidak pernah marah,  tidak pernah mendzolimi sesama dan itu hanya diberikan kepada orang yang dikehendaki saja.

2. رحمة يكـتسبهـا العبد بسلوكه كل طريق ووسيلة

Yakni Sebuah sifat lemah lembut yang dimiliki  seorang hamba namun dia berusaha untuk memiliki sifat ini,  yaitu berusaha memasukkan sifat ini kedalam hatinya dengan berbagai cara dan ini hukumnya *wajib* bagi kita semua.

Nabi ﷺ bersabda " tidaklah sifat lemah lembut penyayang ada pada diri seorang hamba kecuali terlihat indah pada orang itu dan apabila telah dicabut sifat rahmah pada diri seorang hamba maka terlihat orang tadi.

Dicontohkan pada sifat lemah lembut Nabi ﷺ ketika ada seorang arab badui yang kencing di dalam masjid

Dikisahkan dalam sebuah hadits bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk-duduk bersama para shahabat radhiyallahu ‘anhum di dalam masjid. Tiba-tiba muncul seorang ‘Arab badui (kampung) masuk ke dalam masjid, kemudian kencing di dalamnya. Maka, dengan serta merta, bangkitlah para shahabat yang ada di dalam masjid, menghampirinya seraya menghardiknya dengan ucapan yang keras. Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mereka untuk menghardiknya dan memerintahkan untuk membiarkannya sampai orang tersebut menyelesaikan hajatnya. Kemudian setelah selesai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta untuk diambilkan setimba air untuk dituangkan pada air kencing tersebut. (HR. Al Bukhari)

Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil ‘Arab badui tersebut dalam keadaan tidak marah ataupun mencela. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menasehatinya dengan lemah lembut.

Melihat sikap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang demikian lembut dan halusnya dalam menasehati, timbullah rasa cinta dan simpati ‘Arab badui tersebut kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka ia pun berdoa: “Ya Allah, rahmatilah aku dan Muhammad, dan janganlah Engkau merahmati seorangpun bersama kami berdua.” Mendengar doa tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dan berkata kepadanya:

“Kamu telah mempersempit sesuatu yang luas (rahmat Allah).” (HR. Al Bukhari dan yang lainnya)

Pada point yang kedua ini  ada beberapa cara bagi mereka mereka yang belum memiliki sifat A Rahmah ( الرّحمة ) diantaranya ;

✔ cobahlah untuk sering berbuat kebaikan terlebih khusus kepada sesama makhluk. Allah ﷻ berfirman dalam surat Al A'rof  ; 56

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ

Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

✔ Bertaqwa kepada Allah ﷻ dengan menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan semua laranagan-Nya juga mengikuti ajaran Rasul ﷺ , sesuai firman Allah ﷻ dalam surat Al A'rof  ; 156

وَاكْتُبْ لَنَا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ ۚ قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ بِهِ مَنْ أَشَاءُ ۖ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ ۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ

Dan tetapkanlah untuk kami kebajikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kembali (bertaubat) kepada Engkau. Allah berfirman: "Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".

✔ Hijrah dan Jihad fisabilillah

Allah ﷻ berfirman dalam surat Al Baqarah  ; 218

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

✔ Giat dalam bersholat

Allah ﷻ menerangkan hal ini dalam Al Quran surat An Nur  ; 56

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.

✔ Do'a dan Tawasul
seperti di contohkan pada kisah Ashabul kha'fi bentuk tawasul yang diperbolehkan.
Disebutkan dalam Al Quran surat Al Kha'fi  ; 10

إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)".

✔ Mengikuti Al Qur'an

Dalam hal ini kita diperintahkan untuk membacanya, mempelajarinya dan mengamalkan isinya.
Allah ﷻ berfirman dalam surat Al An'am  ; 155

وَهَٰذَا كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ مُبَارَكٌ فَاتَّبِعُوهُ وَاتَّقُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.

✔ Mendengarkan dengan seksama ketika dibacakan Al Quran.
Allah ﷻ berfirman dalam surat Al A'rof  ; 204

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.

✔ Banyak banyak beristiqfar.
disebutkan dalam surat An Naml  ; 46

قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ ۖ لَوْلَا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dia berkata: "Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan ? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat".
Dalam ayat diatas, menceritakan kisah nabi Nuh alahissalam dan kaumnya.

*Diantara الرحمة yang harus kita miliki dan berada dalam diri kita itu adalah :*

✔ Ketika ada orang yang kita cintai terkena musibah,  maka dalam hati kita ikut merasakan sedih ,itu merupakan akhlak yang terpuji dan yang dilarang adalah النصيحة ,berteriak teriak ketika ada orang yang kita cintai terkena musibah.

✔ Berlemah lembut terhadap anak kecil,  baik anak sendiri ataupun anak orang lain.

✔ Sifat ramah kepada binatang.

Dikutib dari kitab

📚 بهجــة قلوب الأبرار وقرّة عيون الأحيار فى سرح جوامع أحبار.

📕 من لايرحم النّاس،  لايرحمــه اللّـــه

Diterjemahkan oleh al ustadz Abu Tholhah حفظــه اللّـه تعالى

Sumber: WA Majelis Taklim Gresik

Kamis, 28 Desember 2017

CARA YANG SALAH DALAM MENYAMPAIKAN NASEHAT BUKAN ALASAN UNTUK MENOLAKNYA!!

💥⚠⛔🔥 CARA YANG SALAH DALAM MENYAMPAIKAN NASEHAT BUKAN ALASAN UNTUK MENOLAKNYA!!

✍🏻 Asy-Syaikh Musthafa Mabram hafizhahullah berkata:

النَّصيحة لها آداب، لكن ذهاب هذه الآداب ليس عذرًا لردِّها –انتبه لهذا– وخصوصًا إذا كانت من واجبات الشَّرع، لأنَّ بعض النَّاس يقول –إذا نصحته بشيءٍ ممَّا أَوجبه الله عليه–: "لَم يستعمل الأسلوب الحسن فيها" رُدَّ على أُسلوبه واِقبل الواجب الَّذي أوجبه الله -سبحانه وتعالى.

"Nasehat memiliki adab-adab, tetapi hilangnya adab-adab ini bukan alasan untuk menolak nasehat – tolong diperhatikan ini– terlebih jika nasehat yang disampaikan termasuk hal-hal yang sifatnya wajib menurut syariat, karena sebagian orang ada yang mengatakan ketika engkau menasehatinya dengan sesuatu yang diwajibkan oleh Allah kepadanya, 'Dia tidak menggunakan cara yang baik dalam menyampaikannya.' Tolaklah caranya, namun terimalah kewajiban yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala."

🌍 Sumber || http://telegram.me/fawaidmbrm

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

↪. Share >> http://telegram.me/KEUTAMAANILMU

💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Senin, 18 Desember 2017

Ceritakan Nikmat Rabbmu


🔰|| ﷽ ||🔰

💎(Faedah)💎
*Ceritakan Nikmat Rabbmu*

Allah Ta'ala berfirman:
“Dan adapun nikmat Rabbmu maka ceritakanlah.” (Adh-Dhuha: 11).

Apabila seseorang memiliki kekayaan yang digunakannya untuk hidup nyaman dan senang, apakah bersesuaian dengan apa yang dimaukan oleh ayat di atas?

Jawab:
📜Samahatusy Syaikh Ibnu Baz rahimahullah menjawab, “Makna ayat tersebut adalah Allah subhanahu wa  ta'ala memerintah Nabi shallallahu'alaihi wasallam untuk menyebut-nyebut berbagai nikmat-Nya sehingga beliau bisa bersyukur kepada-Nya dengan ucapan sebagaimana beliau mensyukuri-Nya dengan amalan.

Menyebut-nyebut nikmat misalnya seorang muslim berkata,

“Sungguh kita dalam keadaan baik, alhamdulillah.”

“Di sisi kita ada kebaikan yang banyak.”

“Kita beroleh nikmat yang sangat banyak, kita harus bersyukur kepada Allah subhanahu wa  ta'ala atas nikmat tersebut.”

Ia tidak boleh berkata,

“Kita orang miskin.”

“Kita tidak punya apa-apa….”, dsb.

Tidak pantas ia berkata demikian padahal ia mendapat kecukupan dari Allah subhanahu wa  ta'ala. Semestinya, ia bersyukur kepada Allah subhanahu wa  ta'ala dan menyebut-nyebut berbagai nikmat-Nya. Ia harus mengakui kebaikan yang Dia berikan kepadanya.
Ia tidak boleh menyebut-nyebut kefakirannya, seperti mengatakan, “Kami tidak punya harta, tidak punya pakaian.”
“Tidak punya ini, tidak punya itu….”
Akan tetapi, ia harus menyebut nikmat Allah subhanahu wa  ta'ala yang diterimanya dan mensyukuri Rabbnya.

Apabila Allah subhanahu wa  ta'ala memberikan kenikmatan kepada hamba-Nya, Dia senang pengaruh nikmat tersebut terlihat pada si hamba, dalam pakaian yang dikenakan, makanan, dan minumannya. Jangan malah ia tampil sebagaimana penampilan seorang fakir (makan minumnya seperti seorang fakir).

Allah subhanahu wa  ta'ala telah memberinya harta dan melapangkan hidupnya, tidak semestinya pakaian dan makanannya seperti seorang fakir. Seharusnya ia menampakkan nikmat-nikmat Allah subhanahu wa  ta'ala tersebut dalam hal makanan, minuman, dan pakaiannya.

Akan tetapi, tidak boleh dipahami bahwa hal ini berarti membolehkan hidup berlebih-lebihan yang melampaui batas hingga mencapai ghuluw, sebagaimana tidak bolehnya israf (berlebih-lebihan) dan tabdzir (boros).” (Majmu’ Fatawa wa Maqalat Mutanawwi’ah, 4/118—119)

Sumber: Asy Syariah Edisi 074, April 26, 2012
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
📡 Turut mempublikasikan:
🌱🌻 *WA Ilmu Syar'i*
              *Tulungagung* 🌻🌱

📱 *Join Channel Telegram:*
https://t.me/taklimtulungagung

Kamis, 07 Desember 2017

TAHUKAH ANDA BAHAWA PETIR ADALAH MALAIKAT ALLAH

TAHUKAH ANDA BAHAWA PETIR ADALAH MALAIKAT ALLAH

MALAIKAT YANG MEMBAWA CAMBUK DARI API

📝 Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma mengisahkan, “Bahwasanya orang-orang Yahudi mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berkata,

🔴 “Wahai Abul Qosim (yakni Nabi Muhammad), kabarkan kepada kami apa itu ar-ro’du (petir)?

📡 maka beliau shallallahu ‘alaihi wasalam menjawab,

مَلَكٌ مِنَ المَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مَخَارِيقُ مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ» فَقَالُوا: فَمَا هَذَا الصَّوْتُ الَّذِي نَسْمَعُ؟ قَالَ: «زَجْرَةٌ بِالسَّحَابِ إِذَا زَجَرَهُ حَتَّى يَنْتَهِيَ إِلَى حَيْثُ أُمِرَ» قَالُوا: صَدَقْتَ

✅ “Petir adalah malaikat dari malaikat-malaikat Allah yang ditugasi (mengurus) awan. Bersamanya ada alat (cambuk) dari api untuk menggiring awan ke tempat yang Allah kehendaki.”

🔴 Orang Yahudi itu bertanya lagi, “Lalu suara apa yang kita dengar (dari petir) ini?”

🔥 Beliau menjawab, “Bentakan malaikat ketika menggiring awan, jika ia membentaknya, sampai berhenti ke tempat yang diperintahkan kepadanya.” (HR. Tirmidzi no.3117)

Dalam riwayat Ath-Thabrani dalam kitabnya Al-Ausath, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang petir,

هو ملك بيده مخراق، إذا رفع برق، وإذا زجر رعدت، وإذا ضرب صعقت

“Petir adalah malaikat, ditangannya ada alat (cambuk dari api). Apabila malaikat mengangkat alat itu maka akan memancarkan kilat, apabila malaikat membentak maka akan memancarkan petir, dan apabila malaikat memukulkannya (ke awan) maka akan memunculkan suara gemuruh.”

🌍 Lihat Ash-Shahihah (no.1872)

📝 Diterjemahkan Oleh: Tim Warisan Salaf

🍉 @warisansalaf

💻 Sumber: http://www.warisansalaf.com

◎◎◎◎※🌹※◎◎◎◎
Sedikit Pengeditan Bagi Kesesuaian Bahasa.
🚇Group WA & Telegram  :
🌴@InginKenalSunnah
📮Klik "JOIN" https://goo.gl/Op9xa4