Jumat, 09 Oktober 2015

Benarkah Gusdur Merupakan Wali Allah...? (3-5 selesai)

▪▫▪▫▪▫▪▫

Benarkah Gusdur Merupakan Wali Allah...?

□□□ Bagian ke (3) □□□

Berikut penjelasan sebagian kesesatan dan penyimpangan Gusdur

✏Pada kesempatan ini kami hanya menjelaskan sebagian kecil kesesatan dan penyimpangan Gusdur. Dengan hal ini saja atau bahkan dengan sebagian yang kami sebutkan saja, sudah cukup untuk membuat seseorang untuk sadar bahwa gusdur tidak pantas disebut sebagai wali Allah.

Gusdur Mencela Al-Qur’an, -waliyadzubillah- dengan mengatakan kitab suci paling porno sedunia.

✏Seorang muslim yang paling bodoh sekalipun selama dia masih memiliki akal yang sehat akan menilai ucapan ini adalah bentuk dari celaan terhadap al-Qur’an. Dan ini bentuk dari kekufuran.

✏Allah Ta’aala berfirman:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya Kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman.” (at-Taubah:65-66)

✏Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah: “Ini adalah nash (dalil) tentang orang yang bersendau gurau/mengolok-ngolok Allah, Ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya adalah bentuk kekufuran, memaksudkan (dengan sengaja) untuk mencela lebih-lebih jelas kufurnya. Dan sungguh dari ayat ini ditunjukkan tentang setiap orang yang merendahkan Rasulullah dengan sungguh-sungguh atau bersenda gurau sungguh dia telah kafir.” (Shaarimul Masluul : 2/70)

✏Berkata Asy-Syaikh Al-Allaamah Sulaiman Alu Syaikh rahimahullah : “Para Ulama sepakat atas orang yang bersendau gurau/ mengolok-ngolok Allah atau kitab-Nya atau Rasul-Nya atau Nabi-Nya adalah kekufuran walaupun dilakukan dengan bercanda tidak bermaksud sengaja untuk mengolok-ngolok, dan adanya ijma’ (kesepakatan para ulama) tentang hal ini.” (Taisirul Azizil Hamid : 617)

✏Berkata asy-Syaikh Al Allamah Abdurrahman Nashir As Sa’di: “Sesungguhnya mengolok-ngolok Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya adalah kekufuran yang mengeluarkan pelakuknya dari agama, dikarenakan pokok agama adalah mengaggungkan Allah, agama dan rasul-Nya. Dan mengolok-ngolok dengan hal tersebut meniadakan pokok agama ini dan bertolak belakang dengan sebesar-besar bertolak belakang.” (Taisirul Karimir Rahman pada ayat ini)

✏Berkata asy-Syaikh Al-Allamah Shalih al Fauzan: “Bahwasannya ayat tersebut menunjukan tentang kafirnya seseorang yang mengolok-ngolok dengan sesuatu yang didalamnya menyebutkan Allah, Rasulullah atau al-Qur’an.” (al Mulakhos, hlm.326)

Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah. Apakah pantas seorang yang mencela al-Qur’an dikatakan wali Allah…? atau lebih pantas dikatakan sebagai musuh-musuh Allah atau wali-wali syaithan…? –kemana perginya orang yang berakal itu-

Bersambung insya Allah تعالى

▫▪▫▪▫▪▫▪

di tulis oleh beliau;

✒Ustadz Abdullah al jakarty hafidhohullohu ta'ala

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

☆F A W A I D   I L M I Y Y A H☆

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ ▪▫▪▫▪▫▪▫

Benarkah Gusdur Merupakan Wali Allah...?

□□□ Bagian ke (4) □□□

Gusdur meninggalkan sholat wajib kecuali hanya kadang-kadang saja jika ia anggap penting.

✏Berkata al Imam Adz Dzahabi رحمه الله : “Dosa besar yang keempat adalah meninggalkan sholat” (Kitab al Kaba’ir)

Berikut sebagian dalil yang menunjukkan dosa meninggalakn shalot wajib merupakan dosa besar bahkan dosa kekufuran.

✏Allah Subhaanahu wata’aala berfirman :

وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَلا تَكُونُوا مِنَ المُشْرِكِينَ

“Serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah.”   (ar-Ruum : 31)

✏Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ

“Sesungguhnya pembatas antara seseorang dan kesyirikkan dan kekufuran adalah meninngalkan shalat.” (HR. Muslim)

✏Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ

“Perjajian antara kami dengan mereka adalah shalat, barangsiapa yang meninggalkan shalat sungguh dia telah kafir.” (HR. An-Nasai, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

✏Berkata Syaikh Al ‘Allamah Muhammad Bin Shaleh Al Utsaimin Rahimahullah: ”Kami mendapati didalam Al-kitab (Al-Qur’an) dan as-Sunnah dalil keduanya menunjukkan atas kafirnya orang yang meninggalkan shalat, dengan kekufuran yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam.” (Hukmu Taarikis Shalah, Syaikh Muhammad bin Shaleh Al Utsaimin: 6).

Bersambung insya Allah تعالى

▪▫▪▫▪▫▪▫

Di tulis oleh beliau;

✒Ustadz Abdulloh al jakarty hafidhohullohu ta'ala

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

☆F A W A I D   I L M I Y Y A H☆

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
▪▫▪▫▪▫▪▫

Benarkah Gusdur Merupakan Wali Allah...?

□□□ Bagian ke (5) □□□
    (Bagian Terakhir)

Gusdur dengan sikap dan statmen-statmenya yang sering meperlihatlan loyalitasnya kepada orang-orang kafir.

Berteman dekat dan membela orang-orang kafir. Mendukung kristenisai, membela agama ahmadiyah, membela agama Syiah  dan yang lainnya.

Wahai kaum muslimin ketahuilah, -semoga Allah merahmati kalian-

Wali-wali Allah akan memberikan wala’nya (kencintaan, loyalitasnya) kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman bukan malah kepada orang-orang kafir dari kalangan yahudi, nasrani dan orang-orang munafik. Allah Ta’aala berfirman:

لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ أُوْلَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُوْلَئِكَ حِزْبُ اللهِ أَلا إِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ المُفْلِحُونَ

“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.” (al Mujadilah:22).

✏Berkata asy-Syaikh Ibnu Baaz rahimahullah: “Maka harus membenci dan memusuhi musuh-musuh Allah, dan berkasih sayang serta mencintai orang-orang beriman. Demikianlah seorang yang beriman memencintai wali-wali Allah, saling tolong menolong dalam kebaikkan, dan membenci musuh-musuh Allah dan memusuhi mereka karena Allah.” (Syarh Tsalatul Ushul, hlm. 51)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“Seseorang itu bersama dengan orang yang dicintai.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini diantara kesesatan dan penyimpangan Gusdur yang menunjukkan sama sekali tidak pantas dengan apa yang dilakukan oleh Gusdur lalu setelah itu dianggap sebagai wali dari wali-wali Allah. Wallahu a’lam bis shawwab.

□□□□□ SELESAI □□□□□

▪▫▪▫▪▫▪▫

Di tulis oleh beliau;

✒Ustadz Abdulloh al jakarty hafidhohullohu ta'ala

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

☆F A W A I D  I L M I Y Y AH☆

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Tidak ada komentar:

Posting Komentar