Sabtu, 17 Oktober 2015

MINTA KAYA?


--------
MINTA KAYA?
--------

"biar bisa naik haji, umroh tiap tahun,  infaq sodaqoh, bangun masjid ustadz"

Mungkin seperti itulah jawaban dari pertanyaan kenapa minta kaya?

_______

Pertama kami akan sampaikan sebuah hadits dari Rasulullah

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺑﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺼَّﺎﺩِﻕُ ﺍﻟْﻤَﺼْﺪُﻭْﻕُ : ﺇِﻥَّ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻳُﺠْﻤَﻊُ ﺧَﻠْﻘُﻪُ ﻓِﻲ ﺑَﻄْﻦِ ﺃُﻣِّﻪِ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴْﻦَ ﻳَﻮْﻣﺎً ﻧُﻄْﻔَﺔً ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻋَﻠَﻘَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮْﻥُ ﻣُﻀْﻐَﺔً ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ، ﺛُﻢَّ ﻳُﺮْﺳَﻞُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟْﻤَﻠَﻚُ ﻓَﻴَﻨْﻔُﺦُ ﻓِﻴْﻪِ ﺍﻟﺮُّﻭْﺡَ ، ﻭَﻳُﺆْﻣَﺮُ ﺑِﺄَﺭْﺑَﻊِ ﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍ : ﺑِﻜَﺘْﺐِ ﺭِﺯْﻗِﻪِ ﻭَﺃَﺟَﻠِﻪِ ﻭَﻋَﻤَﻠِﻪِ ﻭَﺷَﻘِﻲٌّ ﺃَﻭْ ﺳَﻌِﻴْﺪ

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kesengsaraannya atau kebahagiaannya

Miskin atau kaya, masing-masing kita telah ditetapkan takdirnya.

Jangankan kita, para sahabat yang tidak mampu pun mereka merasa cemburu dengan sahabat lain yang memeliki kelebihan.

Mereka mengadu kepada Rasulullah:

ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﺫَﺭٍّ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ : ﺃَﻥَّ ﻧَﺎﺳﺎً ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺭَﺳُﻮْﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟِﻠﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ، ﺫَﻫَﺐَ ﺃَﻫْﻞُ ﺍﻟﺪُّﺛُﻮْﺭِ ﺑِﺎْﻷُﺟُﻮْﺭِ ﻳُﺼَﻠُّﻮْﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻧُﺼَﻠِّﻲ ، ﻭَﻳَﺼُﻮْﻣُﻮْﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻧَﺼُﻮْﻡُ ، ﻭَﺗَﺼَﺪَّﻗُﻮْﻥَ ﺑِﻔُﻀُﻮْﻝِ ﺃَﻣْﻮَﺍﻟِﻬِﻢْ

Dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah membawa pahala (yang banyak), mereka shalat bagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta-harta mereka."

Lihat bagaimana semangatnya para sahabat, mereka cemburu dengan sahabat lain yang kaya, dimana mereka bisa memborong pahala-pahala dengan sebab harta mereka.

Tentunya seorang muslim yang muwaffaq (diberikan taufik) pun akan cemburu melihat orang lain bisa haji, umrah tiap bulan, dan bersedekah.

✏PERTANYAANNYA:
Apakah salah? Berdosakah kita jika kita cemburu kepada mereka❓

Jawabnya:
✅ TIDAK

Rasul bersabda:

ﻻ ﺣَﺴَﺪَ ﺇﻻ ﻓِﻲ ﺍِﺛْﻨَﺘَﻴْﻦِ : ﺭَﺟُﻞْ ﺃَﺗَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﻣﺎﻻ ﻓَﺴَﻠَّﻄَﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﻫَﻠْﻜَﺘِﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺤَﻖِّ ، ﻭَﺭَﺟُﻞٌ ﺃَﺗَﺎﻩُ ﺍﻟﻠﻪُ ﺍﻟﺤِﻜْﻤَﺔَ ﻓَﻬُﻮَ ﻳَﻘْﻀِﻲ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻳُﻌَﻠِّﻤُﻬَﺎ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻭﻣﺴﻠﻢ ‏)

Artinya:
Rasulullah bersabda: “Tidak (boleh) ada hasad/iri hati kecuali terhadap dua golongan, yaitu:

- orang yang diberikan oleh Allah harta, kemudian harta itu digunakan untuk membela kebenaran

- dan orang yang diberi hikmah/ilmu pengetahuan lalu mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain

(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Kaya,,,,
Kaya itu tergantung siapa yang melihat.

Terkadang kita melihat seseorang itu kaya, namun dia tidak merasa bahwa dirinya kaya, padahal dia memiliki perbendaharaan yang banyak.

Atau mungkin orang lain memandang kita kaya, dalam keadaan kita tak banyak memiliki perbendaharaan.

Kaya, tergantung siapa yang menilai dan memandang.

Kalau sudah ada takdir, kenapa kita harus berusaha?

Tetap terus berusaha untuk menjadi muslim yang kuat dan mandiri

ﺍﻋْﻤَﻠُﻮﺍ ﻓَﻜُﻞٌّ ﻣُﻴَﺴَّﺮٌ ﻟِﻤَﺎ ﺧُﻠِﻖَ ﻟَﻪَُ

Beramallah kalian, karena setiap sesuatu dimudahkan atas apa yang telah diciptakan untuknya."

HR . Bukhari no .4949 dan Muslim no. 2647

Kembali lagi ke jawaban:

"kalau kaya bisa naik haji, umrah tiap bulan, bangun masjid."

Akhi,,,,,
Seandainya kita sekarang ini belum diberikan kemampuan, kemudian kita berharap menjadi kaya, ada pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepadamu:

➰ Akankah niat baikmu itu masih terjaga ketika engkau kaya? Siapa yang akan menjamin kita bisa memiliki niat yang bagus itu ketika kita kaya?

Tidak,,
Sekali-kali tidak ada yang menjamin kita bisa tetap diatas kebaikan ketika kita kaya.

MINTALAH KECUKUPAN, BUKAN KEKAYAAN.

Kaya, kalau boleh saya definisikan, kaya adalah sebuah kecukupan. Karena dengan kecukupan seseorang itu dikatakan kaya.

Anda yang tidak memiliki harta yang banyak, jagalah harga diri anda, jangan meminta-minta kepada manusia, merasa cukuplah dengan apa yang ada padamu sekarang ini, dan bersabarlah, insya Allah, Allah akan menjaga harga diri kita, memberikan kecukupan kepada kita, dan diberikan kesabaran.

Inilah bimbingan Rasulullah dalam hadits beliau:

ﻭﻣﻦ ﻳﺴﺘﻌﻔﻒ ﻳﻌﻔﻪ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭﻣﻦ ﻳﺴﺘﻐﻦ ﻳﻐﻨﻪ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭﻣﻦ ﻳﺘﺼﺒﺮ ﻳﺼﺒﺮﻩ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭﻣﺎ ﺃﻋﻄﻲ ﺃﺣﺪ ﻋﻄﺎﺀ ﺧﻴﺮﺍ ﻭﺃﻭﺳﻊ ﻣِﻦْ ﺍﻟﺼﺒﺮ < ﻣُﺘَّﻔّﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ

"Siapa saja yang merasa cukup, maka Allah akan mencukupinya.Barang siapa yang berlatih untuk bersabar, niscaya Allah memberikan kesabaran kepadanya. Dan tidak ada nikmat yang lebih baik dan lebih luas, yang diberikan kepada seseorang selain kesabaran.” (Muttafaqun‘alaih)

Inilah makna kaya menurut kaca mata islam, Rasulullah bersabda:

ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟْﻐِﻨَﻰ ﻋَﻦْ ﻛَﺜْﺮَﺓِ ﺍﻟْﻌَﺮَﺽِ ، ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟْﻐِﻨَﻰ ﻏِﻨَﻰ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ

“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)

Bersabarlah wahai saudaraku dengan kondisimu

Simaklah firman Allah -تعالى-

{ ﻗُﻞْ ﻳَﺎ ﻋِﺒَﺎﺩِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﺣْﺴَﻨُﻮﺍ ﻓِﻲ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻭَﺃَﺭْﺽُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﺳِﻌَﺔٌ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳُﻮَﻓَّﻰ ﺍﻟﺼَّﺎﺑِﺮُﻭﻥَ ﺃَﺟْﺮَﻫُﻢْ ﺑِﻐَﻴْﺮِ ﺣِﺴَﺎﺏ}

Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Rabbmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dibalas pahala mereka tanpa batas." [az-Zumar: 10]

Dialah Allah -تعالى- yang paling mengerti keadaanmu

ﻭ ﻋﺴﻰ ﺃَﻥْ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﻭﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟﻜَﻢْ ﻭَﻋَﺴﻰ ﺃَﻥْ ﺗُﺤِﺒُّﻮْﺍ ﺷَﻴْﺌﺎ ﻭﻫﻮ ﺷﺮٌّ ﻟﻜﻢ ﻭﺍﻟﻠﻪُ ﻳﻌﻠﻢُ ﻭﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻻ ﺗَﻌْﻠﻤُﻮْﻥَ

“Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216)

Mungkin keadaanmu yang sekarang inilah yang terbaik untukmu.

ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺇِﻧَّﺎ ﻧَﺴْﺄَﻟُﻚَ ﺍﻟﻬُﺪَﻯ ﻭَﺍﻟﺘُّﻘَﻰ ﻭالعفافَ ﻭَﺍﻟﻐِﻨَﻰ

ﺍَﻟﻠّٰﻬُﻢَّ ﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻟَﻨَﺎ ﺩِﻳْﻨَﻨﺎَ ﺍَﻟَّﺬِﻱْ ﻫُﻮَ ﻋِﺼْﻤَﺔُ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ، ﻭَﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻟَﻨَﺎ ﺩُﻧْﻴَﺎﻧَﺎ ﺍَﻟَّﺘِﻲْ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣَﻌَﺎﺷُﻨَﺎ ، ﻭَﺃَﺻْﻠِﺢْ ﻟَﻨَﺎ ﺁﺧِﺮَﺗَﻨَﺎ ﺍَﻟَّﺘِﻲ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻣَﻌَﺎﺩُﻧَﺎ ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻞِ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓَ ﺯِﻳَﺎﺩَﺓً ﻟَﻨَﺎ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺧَﻴْﺮٍ ﻭَﺍﻟﻤَﻮْﺕَ ﺭَﺍﺣَﺔً ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺷَﺮٍّ ،

Abu Zain Abdulloh Iding
Bantul, 04 Muharram 1437 H, bertepatan dengan:
17 Oktober 2015

WA Berbagi Faedah [WBF] |  https://jendelasunnah.com
------------------------------------------------
                      -WBF-
------------------------------------------------

Via Bisnis Admin Tijaroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar