Senin, 05 Oktober 2015

MENGENAL  LEBIH DEKAT NEGERI TAUHID (5-8)

MENGENAL  LEBIH DEKAT NEGERI TAUHID -KERAJAAN ARAB SAUDI-  (Bagian 5)
SEKELUMIT GAMBARAN SUMBANGSIH ARAB SAUDI UNTUK DUNIA
✒ Oleh: Al-Ustadz Qomar Su'aidi Z.A, Lc
Selain teroris yang juga sangat membenci Arab Saudi adalah orang-orang sekuler dan liberal. Mereka sering menuduh dengan dusta atau dengan penilaian yang tidak adil. Mereka sangat ceroboh dalam menuduh, hanya karena di dalam kitab-kitab syaikh tersebutkan hukum-hukum tentang pengafiran lantas demikian saja menuduh syaikh sebagai orang yang mudah mengafirkan. Padahal tuduhan pengafiran bukanlah perkara yang mudah. Bahkan hukum Islam punya aturan yang rinci dalam menjatuhkan vonis ini.
Terhadap seorang kafir pun, Islam memiliki perincian hukumnya. Tidak lantas dengan sekedar menyandang kekafiran seseorang dengan mudah ditumpahkan darahnya. Tidak demikian. Seandainya seluruh orang kafir harus dibunuh maka tentu tidak akan ada aturan yang berkaitan dengan kafir dzimmi. Padahal pada kenyataannya ada orang-orang kafir yang tidak melakukan penyerangan terhadap kaum muslimin tetap diizinkan hidup dan tinggal di negeri muslim dengan syarat-syarat tertentu. Inilah yang disebut dengan kafir dzimmi. Keamanan mereka dijaga oleh negara.
Demikianlah, Kerajaan Arab Saudi adalah sebuah negeri Islam. Undang-undang Dasarnya adalah Al Quran dan As Sunnah. Mereka membenci terorisme sebagaimana Islam membenci terorisme. Mereka menegakkan tauhid sebagaimana Islam adalah agama tauhid. Sumbangsih Kerajaan Arab Saudi terhadap penegakkan akidah Islam sedemikian besarnya. Kebencian mereka kepada terorisme muncul dari landasan yang paling asasi, karena terorisme adalah penyimpangan terhadap akidah Islam yang memiliki wajah humanis.
Berlembar-lembar halaman mungkin jika dituliskan seluruh sumbangsih Kerajaan Arab Saudi untuk Islam, kaum muslimin, bahkan untuk kemanusiaan secara umum di seluruh penjuru dunia. Bagi orang-orang yang jujur dan adil dalam menilai tentu bukan hal yang sulit untuk menemukan bukti-bukti itu. Semoga kaum muslimin mendapatkan hidayah sehingga dapat jernih dalam mendudukkan perkara dan jujur dalam bersikap. Sesungguhnya dikhawatirkan ketika mereka membenci negeri tauhid, sadar atau tidak sadar mereka akan terjerumus dalam membenci Islam itu sendiri. Wallahu musta’an.
Bersambung...  
Sumber : Majalah Qudwah Edisi 30 Vol 03. 1436H/2015M
WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
MENGENAL LEBIH DEKAT NEGERI TAUHID -KERAJAAN ARAB SAUDI- (Bagian 6)
✒ Oleh : Al Ustadz Qamar Su'aidi Lc
Dalam hal dakwah, keberadaan Jamiah Al Islamiyyah (Universitas Islam Madinah) merupakan bukti nyata yang tak bisa dimungkiri atas sumbangsih Kerajaan Arab Saudi untuk Islam dan kaum muslimin di seluruh dunia. Sejak berdirinya hingga sekarang sudah ribuan mahasiswa muslim dari seluruh penjuru dunia  yang mendapatkan beasiswa. Bukan hanya bebas biaya pendidikannya bahkan setiap bulannya mereka mendapat dana untuk membeli kitab dan kebutuhan sehari-hari lainnya yang jika dirupiahkan bukan terbilang sedikit.  Belum lagi, pada saat liburan pun mereka diberi kesempatan untuk pulang ke daerah masing-masing yang dijamin biaya transportasinya pulang pergi. Bayangkan jika diuangkan berapa milyar dolar yang telah dikeluarkan Kerajaan Arab Saudi demi tegaknya Universitas diniyyah yang bergengsi ini. Sungguh tidak bisa dimengerti jika ada yang sarjana-sarjana diniyyah lulusannya kemudian justru membenci pemerintah Arab Saudi. Fenomena manusia yang tiada syukur akan berbagai nikmat yang telah mereka dapatkan.
Dalam penyelenggaraan haji, jika hanya memperhatikan ini saja, mestinya kaum muslimin di seluruh dunia sudah harus berterima kasih dan merasa berhutang budi kepada Kerajaan Arab Saudi. Berapa juta jamaah haji setiap tahunnya dari seluruh pejuru dunia yang telah mereka layani. Kenyamanan dan keamanan yang luar biasa  selama ibadah haji dirasakan jamaah haji. Upaya yang luar biasa demi kelancaran dan kenyamanan ibadah haji mereka lakukan tanpa pamrih tanpa berharap bayaran dari negara-negara asal jamaah. Mereka menyediakan fasilitas – fasilitas tanpa memungut biaya. Adapun keuntungan dari hasil sewa hotel / penginapan atau produk-produk makanan serta souvenir kembali kepada person-person para pengusaha tidak masuk kas negara karena pemerintah Saudi tidak mengenal perpajakan.
Berapa besarnya biaya dan pekerja yang telah mereka kerahkan untuk kaum muslimin selama penyelenggaran haji? Hampir tak terhitung.  Bahkan menjadi syiar mereka merasa bangga melayani ibadah ibadah haji kaum muslimin seluruh dunia.
Pada setiap kesempatan ibadah haji, pemerintah Saudi selalu membagikan buku bimbingan haji secara gratis. Berapa biaya yang telah mereka belanjakan untuk mencetak jutaan eksemplar buku ini? Hanya saja sangat disayangkan buku ini banyak yang dibuang karena hasutan dan isu tentang wahabi. Sangat disayangkan ketika ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab selalu memberi peringatan kepada jamaah haji Indonesia agar tidak menerima buku-buku yang dibagikan gratis ini. Yang mereka lakukan ini bisa jadi terhitung sebagai upaya untuk menjauhkan orang untuk mendapat bimbingan ilmu yang berdasarkan Al Quran dan hadis.  Sungguh ironi sebuah upaya yang dapat menjauhkan manusia dari dakwah Islam.
Bersambung.....
Sumber : Majalah Qudwah Edisi 30 Vol 03 1436H/2015M
WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
MENGENAL LEBIH DEKAT NEGERI TAUHID -KERAJAAN ARAB SAUDI- (Bagian 7)
✒ Oleh : Al Ustadz Qamar Su'aidi Lc
Sumbangsih yang lain dapat kita lihat bagaimana perhatian Kerajaan Arab Saudi terhadap negeri-negeri Islam. Banyak orang yang menyangka Arab Saudi tidak memiliki peran terhadap Palestina. Entah mengapa kantor-kantor berita tidak memberitakan kebaikan-kebaikan Arab Saudi kepada Palestina. Padahal Kerajaan Arab Saudi sejak pemerintahan Raja Abdul Aziz bin Abdurrahman sangat memiliki perhatian terhadap Palestina dan telah melakukan banyak hal. Persaksian atas ini muncul dari salah seorang warga Palestina sendiri.
◽ Sebuah tulisan yang ditulis di Jamiah Islamiyah di Gazza oleh Mustofa Syaain, Asisten Profesor di bidang tarikh, dan Abdul Hamid Jamal Al Harrani  Ketua Bagian Tarikh, tentang upaya Saudi terhadap konflik Palestina telah menjadi saksi atas itu semua.  Dalam buku itu, penulis menyebutkan sebagai berikut, “Kerajaan Arab Saudi dari Raja, pemerintahan, dan rakyatnya telah melakukan pengorbanan yang tidak kecil dalam  upayanya yang sangat besar demi membela rakyat Palestina. Dan bantuan itu berdasarkan keimanan yang diyakini sebagai pelaksaan syariat. Kerajaan Arab Sadi telah menyumbangkan materi maupun personel perang bersama tentara mesir melawan kafir Yahudi. “
Raja Faishal bin Abdul Aziz  pun pernah berpidato bicara di depan para pimpinan negara Islam menunjukkan betapa empati yang beliau miliki untuk Palestina, “Telah dilakukan berbagai usaha untuk segera menyelesaikan masalah Palestina termasuk menghubungi negara-negara besar. Akan tetapi sampai hari ini upaya ini tidak menampakkan hasil. Oleh karena itu, mulai saat ini maka kami serukan jihad bagi seluruh kaum muslimin di dunia untuk melawan Yahudi. Maka tidak ada jalan lain untuk membela rakyat Palestina kecuali dengan jihad fi sabilillah. Dan jika Allah belum mengabulkan seruan jihad ini, maka semoga Allah mewafatkanku dalam waktu dekat.”  Maka dengan hikmah-Nya kemudian Allah belum mewujudkan seruan jihad tersebut. Dan Allah  mewafatkan beliau tidak lama setelah itu. Beliau ditembak mati . Semoga Allah merahmati beliau.
Bersambung....
Sumber : Majalah Qudwah Edisi 30. Vol 03 1436H/2015M
WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
✋ MENGENAL LEBIH DEKAT NEGERI TAUHID -KERAJAAN ARAB SAUDI- (Bagian 8)
✒ Oleh : Al Ustadz Qamar Su'aidi Lc
Di Afghanistan, ketika kaum muslimin di sana berperang melawan pasukan  kafir Uni Soviet, maka pemerintah, ulama, dan rakyat Arab Saudi pun sangat bersemangat untuk ikut berperang. Ketika itu banyak dari rakyat dan dosen-dosen Jamiah Islamiyah yang mengikuti jihad tersebut termasuk SYAIKH RABI' Hafizhahullah.
✊ Akan tetapi, sayang sekali beberapa rakyat Arab Saudi telah dirusak oleh tokoh-tokoh hizbiyyun (sempalan islam) di sana. Sehingga sepulang dari Afgahnistan mereka membenci  Arab Saudi hingga melakukan peledakan dan mengafirkan ulama dan pemerintahnya.
Demikian pula terhadap kaum muslimin di Bosnia. Sejumlah besar bantuan mereka kerahkan untuk membantu saudara seiman yang sedang dizhalimi oleh musuh-musuhnya.  Inilah sekelumit data, sekadar untuk mengingatkan betapa besar bantuan Arab Saudi kepada Islam dan kaum muslimin.
Belum lama ini ada seorang penulis, menulis persaksian tentang data kebaikan Arab Saudi yang  ia peroleh saat mendampingi kunjungan resmi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin atas undangan Menteri Urusan Islam Arab Saudi al-Syeikh Shaleh bin Abdul Aziz Ali al-Syeikh ke Arab Saudi pada 15-20 Maret 2015, terutama saat mengunjungi Sultan bin Abdul Aziz Humanitarian City (SBAHC) di Riyadh.
⏩ Ia mengatakan, “SBAHC tidak saja memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk berkebutuhan khusus, tetapi juga memberikan perumahan gratis kepada penduduk tak mampu, mengembangkan pendidikan dan berbagai program pemberdayaan lain yang tidak saja di Saudi, tetapi juga di luar negeri, termasuk Indonesia.” Salah satu contoh dari kerja filantropis Sultan adalah pembiayaan perlombaan menghafal Al Quran dan Hadis Nabi di Indonesia sejak 2006 hingga kini yang menelan biaya miliaran rupiah.
Bersambung....
Sumber : Majalah Qudwah Edisi 30. Vol 03 1436H/2015M
Ikut Andilah menyebarkan artikel ini, semoga Allah membalas Anda dengan pahalanya
WhatsApp Salafy Indonesia http://forumsalafy.net
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖



Tidak ada komentar:

Posting Komentar