Selasa, 12 April 2016

Beginikah Pemikiran Islam NUsantara?

Beginikah Pemikiran Islam NUsantara?

Setelah kita melihat teoritis Islam NUsantara yang indah dan menarik, tiba saatnya kita melihat praktek dan amaliah dari para pegiat Islam NUsantara yang berslogan rahmatan lil alamin tersebut. Karena praktek dan amaliah itulah yang akan menunjukkan jati diri mereka yang sebenarnya.

Adapun wacana dan teori di atas kertas, sangat mudah dilakukan. Semudah taqiyah yang dilakukan Syi’ah teman Kiai Islam NUsantara Sa’id Aqil Siraj.

Berikut ini kita akan melihat satu potret nyata dari pemuja dan pegiat Islam NUsantara, seorang yang mengaku dari kalangan NU tulen, bernama Muhammad Amin.

Contoh produk asli Islam NUsantara, dia menerangkan asal usulnya yang 100% NU:

“Sedari kecil saya terbiasa dengan Islam NUsantara, seluruh keluarga saya orang NU tulen”

Berdasarkan pengakuannya, dia benar-benar NU, tidak ada unsur Wahabi sedikitpun, meski tanpa malu masih mengimpor “budaya arab”, lihat saja namanya tetap Muhammad, plus embel-embel Amin, artinya yang bisa dipercaya, dari arab tho?

☄Gak beda jauh seperti Kang Said, Kiai Islam NUsantara, yang juga mengimpor nama dari daerah gurun pasir…

Kemudian Si Amin menegaskan kembali eksistensinya sebagai pengusung aliran Jamaah Islam NUsantara (JIN). Hal ini dia buktikan dengan memberi dukungan kepada NU dan pentolan Islam NUsantara Said Aqil Siraj, yang terang-terangan membela dan mendukung 100 % agama Syiah serta membantu penyebarannya di Indonesia.

Yang ajaran tersebut merupakan ciri utama dari Islam NUsantara.

Lihat kembali di:

http://www.yuk-kenal-nu.net/inilah-ciri-ciri-islam-nusantara/

❓ Lantas bagaimana sih ajaran sekaligus praktek Islam NUsantara itu?

1⃣ 1. Diantaranya menganggap Veda (kitab umat Hindu), lebih panjang, lebih tua, lebih puitis, sehingga lebih mulia, dan lebih terjaga keasliannya daripada al-Qur’an.

2⃣ 2. Kemudian diantara kemajuan “berfikir” Islam NUsantara adalah menyatakan kalau berbuka dengan kurma, berjubah dan berhijab sekadar budaya bar-bar Arab, yang muncul karena kebetulan Nabi Muhammad orang arab, jadi “pola pikir” nya cenderung ke Arab.

3⃣ 3. Inti dari Islam adalah rahmatan lil alamin, konsep ini juga didapati dalam budaya Jawa dan Bali. Bahkan konsep di dua budaya lokal NUsantara tersebut jauh lebih spesifik dan lengkap dari konsep rahmatan lil alamin Islam.

4⃣ 4. Inti ajaran Islam NUsantara adalah menyatakan kalau agama Islam bukan sesuatu yang istimewa, apalagi budaya arab yang bar-bar yang seharusnya dipisah dari Islam.

5⃣ 5. Karena memiliki kearifan lokal, tidak terpaku pada nash-nash tekstual yang kaku menjadikan Islam NUsantara lebih hidup, karena bisa mengikuti zaman. Diantara bukti konkritnya adalah ide untuk membuat Gerejid, Gereja Masjid sebagai solusi untuk umat Kristen dan Islam yang suka saling membakar Gereja dan Masjid. Usulan cemerlang, yang disampaikan oleh Wali Gus Dur kepada Yesus dan Muhammad, yang kemudian disetujui dan diakhiri dengan tertawa bersama-sama, gitu aja kok repot.

6⃣ 6. Bahkan dengan lantang Mas Amin penjaja Islam NUsantara menyerukan bahwa Allah itu tidak ada, kalau ada yang marah silahkan lapor kepada Allah, biar Allah yang langsung memenjara Mas Amin Pendekar Islam NUsantara, yang 100% asli murni dan tulen NU (berdasar pengakuannya).

Demikianlah amaliah dan praktek langsung dari pegiat Islam NUsantara yang rahmatan lil alamin.

Dari pengamatan di atas kita dapatkan kesimpulan:

1. Islam NUsantara atau JIN adalah penyambung lidah Jaringan Islam Liberal (JIL), yang memiliki berbagai ajaran sesat dan menyesatkan, bahkan bisa mengantarkan pada kekufuran.

2. Diantara kesesatan tersebut: Menghina al-Quran dan menganggap kedudukannya jauh lebih rendah dibandingkan Veda (kitab umat Hindu).

⚫️ 3. Mencela Islam, dengan mengatakan Islam Arab berbudaya bar-bar. Bahkan menyatakan konsep rahmatan lil alamin dalam Islam lebih rendah dari konsep semisal dalam budaya Jawa atau Bali.
⚪️ 4. Mencela Nabi Muhammad dengan mengaitkan ajaran Islam yang beliau sampaikan dengan budaya Arab. Ini mirip dengan perilaku gembong NU dan pejuang Islam NUsantara lainnya Kiai Aqil Siraj yang berani mencela Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. Persaksian tersebut datang dari tokoh-tokoh NU sendiri.

☑️ 5. Mengolok-olok dan menghina Nabi Isa alaihi salam dan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam dalam waktu bersamaan. Dan ini adalah tradisi Islam NUsantara yang rahmatan lil alamin dari dahulu, mengikuti jejak pendahulu mereka yang telah berani menghina Nabi Luth alaihi salam.

6. Memposisikan kedudukan Gus Dur di atas kedudukan dua Nabi dan Rasul Allah azza wa jalla yang mulia, dengan menyatakan Nabi Isa alaihi salam dan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam dengan menerima ide Gus Dur untuk membangun Gerejid. Ditambah lagi dengan mengatakan kedua Nabi dan Rasul yang mulia tersebut tertawa bersama-sama dengan Gus Dur, sebagai bentuk keridhaan keduanya atas usul dan “kecerdasan” Gus Dur tersebut.

✔️ 7. Menghina umat Islam dengan mengatakan mereka sering membakar gereja dan mengebom gereja. Padahal sejatinya yang suka membakar gereja adalah warga NU yang klaimnya Kiai NU Said Aqil, Islam NUsantara adalah umat yang rahmatan lil alamin.

✅ Coba tengok kembali sejarah pembakaran gereja di Rengasdengklok, Tasikmalaya dan Situbondo yang dilakukan oleh “oknum” warga NU.

Tidak tanggung-tanggung jumlah gereja yang mereka bakar sangat fantastis: 4 buah Gereja dan 2 Vihara di Rengasdengklok, 8 buah Gereja di Tasikmalaya dan 15 buah Gereja dibumihanguskan dalam waktu sekejap di Situbondo. Benar-benar “rahmatan lil alamin”, tidak seperti Wahabi yang keras dan radikal atau Islam Arab yang bar-bar.

Baca kembali di:

http://www.yuk-kenal-nu.net/menelisik-tradisi-beduk-nahdlatul-ulama-nu/

http://www.yuk-kenal-nu.net/menelisik-tradisi-beduk-nahdlatul-ulama-nu-bagian-kedua/

☝️ 8. Dan puncak dari kelancangan warga NU yang tulen 100% ke NU annya ini, pejuang dan pegiat Islam NUsantara tersebut dengan mengatakan bahwa Allah azza wa jalla tidak ada, dan menantang Rabb alam semesta untuk memenjarakannya.

Renungan:

Demikianlah kekufuran-kekufuran Liberal, yang mereka bungkus dengan kemasan JIN atau Islam NUsantara.

❓ Akankah seorang mukmin rela dengan ucapan-ucapan dan klaim-klaim seperti di atas?

❓ Akankah seorang msulim akan terbawa arus Liberal gaya baru yang dibungkus kemasan JIN atau Islam NUsantara?

❓ Masihkah ormas NU tetap membela dan mengusung JIN atau Islam NUsantara, sebagaimana dalam muktamar-muktamar mereka?

❓ Akankah kaum muslimin Indonesia NUsantara terus lalai dan silau dengan slogan-slogan ormas NU yang memukau dan mempesona?

Renungan dan nasihat untuk saudara muslimin kami di NUsantara Indonesia untuk waspada karena bencana dunia-akhirat sedang mengancam kita dan keluarga kita.

Silakan kunjungi:

http://www.yuk-kenal-nu.net/2015/08/05/beginikah-pemikiran-islam-nusantara/

Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar.

Dengan mengajak saudara, kenalan dan handai taulan anda bergabung dengan channel telegram YKNU Online di:

https://telegram.me/yknuonline

Atau

https://goo.gl/qyrUcN

Atau

http://bit.ly/1luO2wL

Silakan dishare! Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin!

☝️ Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar