Jumat, 01 April 2016

Yang Paling Baik Amalnya

⚖ Yang Paling Baik Amalnya

“ Mas mas, saya ini bingung dan serba salah. Ini salah itu salah. Gak shalawatan, gak ikut tahlil, gak ikut pengajian  dan yang semisalnya salah. Mau shalawatan, tahlilan juga salah. Amalannya sedikit  salah dan dibilang pelit, banyak beramal juga salah malah dibilang berlebih-lebihan. Lalu saya harus bagaimana?”

✏️ Yah, ungkapan ini adalah sebuah ‘keluhan’ yang bisa jadi ada di setiap kita.

Para pembaca yang semoga dirahmati Allah ta'ala...

Beramal shalih memang penting karena merupakan konsekuensi dari keimanan. Tapi perlu kita ketahui bersama bahwa yang tak kalah penting adalah mengetahui trik-trik diterimanya amalan. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan sama sekali tidak “berfaidah” bagi kita. Sungguh sangat disayangkan tentunya.

Allah 'azza wa jalla dalam sebuah ayat-Nya berfirman:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ ﴿٢﴾

“(Dialah Allah) Yang menciptakan kematian dan kehidupan agar Dia menguji kalian siapa di antara kalian yang lebih baik amalnya." (al-Mulk: 2)

Pada ayat ini Allah ta'ala dengan tegas menjelaskan kepada kita amalan bagaimana yang diharapkan oleh-Nya.

☝️ Allah ta'ala menegaskan:

“Yang lebih baik amalnya.”

✋ Allah ta'ala tidak menyebutkan secara kuantitas (sedikit atau banyak) tapi Allah ta'ala menyebutkan secara kualitas (mutu ibadah). 

☝️Renungkanlah kembali, Allah ta'ala tidak menyebutkan:

“Yang paling banyak amalnya.”

Tapi Allah ta'ala menyebutkan:

"Yang paling baik amalnya.”

❓ Lalu sekarang bagaimana amalan itu dikatakan paling baik?

⚠️ Tentunya jika pertanyaan ini kita jawab dengan pendapat kita masing-masing, kemungkinan besar ‘keluhan’ di awal tidak bisa tertangani dengan baik. Maka butuh ‘diagnosa’ dan ‘terapi’ yang tepat dalam menjawabnya dan alangkah baiknya  urusan ini kita serahkan kepada ‘para spesialis’ yang memang khusus dan mumpuni.

Kata al-Imam Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullahu bahwa yang dimaksud dengan:

“Yang paling baik amalnya.”

Adalah yang paling ikhlas ketika mengerjakannya dan yang paling benar.

Yang paling ikhlas maksudnya ikhlas hanya untuk Allah ta'ala dan yang paling benar maksudnya mencocoki dan mengikuti tata cara Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mengamalkan amalan tersebut.

Orang yang ikhlas tapi tidak sesuai dengan caranya rasul maka amalannya tidak diterima. Begitu pula sebaliknya, sudah mencocoki tapi tidak ikhlas maka amalanya juga tidak diterima. Sehingga butuh untuk ikhlas dan mencocoki Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Inilah cara agar amalan menjadi yang terbaik.

Namun jangan salah paham ya...

Bukan berarti kita tidak boleh untuk banyak beramal. Orang yang amalannya banyak dan disamping itu pula dia ‘menebus resep’ yang kita sebutkan tadi maka dia akan menuai banyak keutamaan. 

Sehingga kesimpulannya, monggo (silakan) bershalawat, mengucap tahlil, membaca surat Yasin dan yang lainnya serta amalan yang lain. Tapi jangan lupa, tetap harus jadi amalan yang terbaik bukan hanya yang terbanyak.

Silakan kunjungi:

http://www.yuk-kenal-nu.net/2016/03/31/yang-paling-baik-amalnya/

Tebarkan nasihat, berilmu, beramal dan beramar makruf nahi mungkar.

Dengan mengajak saudara, kenalan dan handai taulan anda bergabung dengan channel telegram YKNU Online di:

https://telegram.me/yknuonline

Atau

https://goo.gl/qyrUcN

Atau

http://bit.ly/1luO2wL

Silakan dishare! Semoga bermanfaat untuk kaum muslimin!

☝️ Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar