Senin, 05 Maret 2018

Dunia adalah Penjara Bagi Orang yang Beriman dan Surga bagi Orang Kafir

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*📚 RIYADHUSSALAFIYYIN 📚*
《 _Taman-taman salafiyyin_ 》
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

💐📝 *Dunia adalah Penjara Bagi Orang yang Beriman dan Surga bagi Orang Kafir*

🍂 Kehidupan dunia adalah persinggahan sementara. Bukan terminal akhir. Bahkan, Nabi ﷺ mengibaratkan, bagi orang beriman dunia hanyalah tempat berteduh sejenak di bawah pohon sebelum melanjutkan perjalanan.

✔ Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda :

مَا أَنَا فِي الدُّنْيَا إِلَّا كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
_“Tidaklah aku dalam dunia ini kecuali bagaikan seorang pengendara (dalam perjalanan) yang singgah berteduh di bawah pohon kemudian beranjak meninggalkannya”_
(H.R atTirmidzi, Ibnu Majah)

💎 Umar bin al-Khoththob _radhiyallahu anhu_ pernah meminta kepada Nabi ﷺ agar berdoa kepada Allah supaya memperluas rezeki kaum beriman umat Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam karena bangsa Persia dan Romawi yang kufur kepada Allah justru mendapat berlimpah kenikmatan duniawi.

💎 Umar bin al-Khoththob _radhiyallahu anhu_ berkata:

ادْعُ اللَّهَ فَلْيُوَسِّعْ عَلَى أُمَّتِكَ فَإِنَّ فَارِسَ وَالرُّومَ وُسِّعَ عَلَيْهِمْ وَأُعْطُوا الدُّنْيَا وَهُمْ لَا يَعْبُدُونَ اللَّهَ

_“(Wahai Rasulullah) berdoalah kepada Allah agar memperluas kenikmatan duniawi untuk umat anda. Karena sesungguhnya bangsa Persia dan Romawi telah mendapat keluasan kemewahan dunia padahal mereka tidak menyembah Allah”_

✔ Mendengar hal itu, Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda :

أَوَفِي شَكٍّ أَنْتَ يَا ابْنَ الْخَطَّابِ أُولَئِكَ قَوْمٌ عُجِّلَتْ لَهُمْ طَيِّبَاتُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
_“Apakah engkau ragu wahai putra al-Khoththob?! Mereka itu (bangsa Persia dan Romawi yang kafir tersebut) adalah kaum yang kebaikan-kebaikan untuk mereka disegerakan dalam kehidupan dunia”_
(H.R al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas _radhiallahu anhuma_)

✔ Di dalam hadits lain, Nabi shollallahu alaihi wasallam bersabda :

الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ وَجَنَّةُ الْكَافِرِ

_“Dunia adalah penjara bagi orang-orang beriman, dan Surga bagi orang-orang kafir”_
(H.R Muslim dari Abu Hurairah _radhiallahu anhu_)

📚 Al-Imam anNawawiy _rahimahullah_ menyatakan :

_“Maknanya adalah bahwa setiap mukmin terpenjara, terlarang di dunia dari berbagai syahwat yang haram dan dibenci. Ia juga dibebani berbuat ketaatan yang berat (bagi hawa nafsu, pent). Jika ia meninggal, ia akan beristirahat dari ini dan berpindah kepada segala yang Allah Ta’ala sediakan berupa kenikmatan yang terus menerus dan peristirahatan yang murni dari berbagai kekurangan. Sedangkan orang kafir, itulah yang didapatkannya di dunia padahal dunia itu sangat sedikit (kenikmatannya) dan keruh dengan berbagai kesusahan. Jika orang kafir itu meninggal, ia berpindah menuju adzab yang terus menerus dan penderitaan yang abadi”_
(Syarh Shahih Muslim lin Nawawiy (18/93))

⛔ Sebesar-besarnya penderitaan yang diderita orang kafir di dunia, mungkin dia termasuk yang hancur rumah tangganya, dipecat dari pekerjaan, bangkrut usahanya, anaknya durhaka mengusirnya dari rumah, sakit parah, dan berbagai penderitaan lain, itu masih sangat ringan dibandingkan penderitaan yang jauh lebih besar menunggu dia di akhirat nanti. Jika dibandingkan antar 2 penderitaan itu, dunia adalah Surga baginya.

✅ Sebenarnya, segala kenikmatan di dunia berupa makan, minum, nikmat dalam ikatan pernikahan, dan semisalnya, hanya khusus diperuntukkan bagi orang-orang beriman. Halal hanya untuk mereka. Jika orang beriman memanfaatkannya di dunia, mereka tidak mendapat konsekuensi buruk apapun di akhirat nanti, karena itu memang hak mereka.

⚠ Sedangkan bagi orang kafir, jika mereka memanfaatkan hal-hal yang mubah itu, mereka akan diadzab di akhirat dengan sebab penggunaan fasilitas yang halal tadi. Jadi, orang kafir tidak hanya diadzab jika mengkonsumsi sesuatu yang haram saja. Bahkan, dalam mengkonsumsi sesuatu yang halal, mereka juga akan diadzab di akhirat  dengan sebab itu. Di dunia, mereka masih bisa berfoya-foya. Namun jika mereka tidak bertaubat menjadi orang muslim yang beriman, adzab di akhirat menanti mereka.

🔥 Orang kafir tidak hanya diadzab di akhirat jika di dunia mengkonsumsi benda haram seperti khamr (minuman keras), narkoba, dan semisalnya. Namun mereka juga akan diadzab karena mengkonsumsi suatu yang mubah dan halal seperti air putih, kopi, teh, soto, martabak, dan semisalnya.

💡 Kesimpulan semacam ini adalah hasil pengkajian dalil dari sebagian Ulama, setidaknya berdasarkan 2 ayat dalam alQuran : surat al-Maaidah ayat 39 dan al-A’raaf ayat 32. 

📚 Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin _rahimahullah_ menyatakan :
“Sesungguhnya orang-orang kafir akan diadzab (di akhirat) atas segala kenikmatan yang mereka rasakan di dunia berupa makanan, minuman, dan pakaian. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala :

لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا وَأَحْسَنُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (المائدة:39)

_“Tidak ada dosa bagi orang yang beriman dan beramal sholih terhadap apa yang mereka makan (dan minum) jika mereka bertakwa, beriman, dan beramal sholat, kemudian bertakwa, beriman kemudian bertakwa dan berbuat ihsan. Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan”_
(Q.S al-Maidah ayat 39)

▪ Ditiadakannya dosa bagi orang beriman terhadap apa yang mereka makan menunjukkan adanya dosa bagi selain orang beriman terhadap apa yang mereka makan. Juga berdasarkan firman Allah Ta’ala :

قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ (الأعراف:32)

_“Katakanlah siapa yang mengharamkan perhiasan Allah yang dikeluarkan untuk para hambaNya dan rezeki-rezeki yang baik. Katakanlah bahwa itu untuk orang-orang beriman dalam kehidupan dunia sebagai suatu hal yang murni pada hari kiamat”_
(Q.S al-A’raaf ayat 32)(Fiqhul Ibadaat (1/207))

📜 Jika orang beriman berbuat kebaikan di dunia, mereka masih punya tabungan pahala di akhirat. Tidak jarang, masih ada bonus di dunia. Sebaliknya, bagi orang kafir yang berbuat kebaikan, ia tidak akan punya tabungan yang diharapkan di akhirat. Ia hanya akan dapat balasan kebaikan di dunia saja.

إِنَّ الْكَافِرَ إِذَا عَمِلَ حَسَنَةً أُطْعِمَ بِهَا طُعْمَةً مِنَ الدُّنْيَا وَأَمَّا الْمُؤْمِنُ فَإِنَّ اللَّهَ يَدَّخِرُ لَهُ حَسَنَاتِهِ فِي الْآخِرَةِ وَيُعْقِبُهُ رِزْقًا فِي الدُّنْيَا عَلَى طَاعَتِهِ

_“Sesungguhnya orang kafir yang mengerjakan kebaikan, ia akan diberi makanan dengannya di dunia. Adapun orang beriman (jika mengerjakan kebaikan, Allah akan simpankan untuknya kebaikan-kebaikan di akhirat dan memberikan balasan sebagai rezeki baginya di dunia atas atas ketaatannya”_
(H.R Muslim)

إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مُؤْمِنًا حَسَنَةً يُعْطَى بِهَا فِي الدُّنْيَا وَيُجْزَى بِهَا فِي الْآخِرَةِ وَأَمَّا الْكَافِرُ فَيُطْعَمُ بِحَسَنَاتِ مَا عَمِلَ بِهَا لِلَّهِ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا أَفْضَى إِلَى الْآخِرَةِ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَةٌ يُجْزَى بِهَا

_“Sesungguhnya Allah tidaklah mendzhalimi orang yang beriman dengan kebaikan yang dikerjakannya. Orang beriman itu akan diberi (kenikmatan dengan sebab kebaikan itu) di dunia dan diberi balasan dengannya di akhirat. Sedangkan orang kafir, akan diberi balasan terhadap apa yang dikerjakannya untuk Allah di dunia. Hingga saat ia telah menuju akhirat, ia tidak memiliki kebaikan yang akan dibalas”_
(H.R Muslim)

⚠ Karena itu jangan heran jika ada orang kafir yang suka membantu orang lemah, berbuat baik pada tetangganya, dermawan kepada sesama, ia mendapat guyuran tambahan rezeki yang banyak. Selama masih di dunia, ia bisa menikmati balasan kebaikan perbuatannya. Namun, di akhirat ia tidak akan pernah mendapatkan kebaikan. Tersisa adzab dan adzab dalam penderitaan yang tak berujung akibat kekafirannya.

💎 Aisyah _radhiyallahu anha_ ibunda kaum beriman pernah bertanya kepada Nabi shollallahu alaihi wasallam tentang seseorang yang bernama Ibnu Jud’aan. Ia di masa Jahiliyyah dikenal sebagai orang yang sangat baik pada sesama. Apakah berderet perbuatan baiknya seperti menyambung silaturrahmi, memberi makan orang miskin, dan masih banyak yang lain akan memberikan manfaat untuknya di akhirat? Nabi menjawab : Tidak. Karena ia tidak pernah menjadi seorang muslim yang beriman, yang mentauhidkan Allah yang berdoa untuk keselamatannya di akhirat. Ia tidak pernah yakin akan hari kebangkitan setelah kematian, karena itu ia meninggal dalam keadaan kafir.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ابْنُ جُدْعَانَ كَانَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ يَصِلُ الرَّحِمَ وَيُطْعِمُ الْمِسْكِينَ فَهَلْ ذَاكَ نَافِعُهُ قَالَ لَا يَنْفَعُهُ إِنَّهُ لَمْ يَقُلْ يَوْمًا رَبِّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي يَوْمَ الدِّينِ

✔ Dari Aisyah –semoga Allah meridhainya- ia berkata :
_“Aku berkata : Wahai Rasulullah, (Abdullah) Ibnu Jud’aan di masa Jahiliyyah suka menyambung silaturrahmi, dan memberikan makan kepada orang miskin. Apakah hal itu akan bermanfaat untuknya (di akhirat)? Nabi ﷺ bersabda : Tidak bermanfaat baginya. Karena ia tidak pernah sekali pun berkata : Wahai Rabbku ampunilah aku pada hari kebangkitan”_
(H.R Muslim)

📖 (Draf *"Dahsyatnya Kenikmatan Surga dan Adzab di Neraka"*, Penerbit atTuqo Yogyakarta)

📜✍ _Ustadz Abu Utsman Kharisman_ حفظه الله

➖ ➖ ➖ ➖ ➖
🕌 _“Tetaplah hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan barokah lebih banyak dan lebih besar, insyaAllah.”_

📲 *Join Channel Telegram* :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
*Fawaaid, Info Khatib Jum'at & Kajian Dauroh (Tabligh Akbar) di BARLINGMASCAKEB dan Sekitarnya* :
📚 https://telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin

*Unduh Video Fawaid, Audio Kajian/Dauroh* :
📥 https://telegram.me/AKSI_AudioKajianSalafyIndonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar