Sabtu, 18 November 2017

DUA FAIDAH MEMPERLUAS KATA TATKALA BERDOA


💾 “DUA FAIDAH MEMPERLUAS KATA TATKALA BERDOA”

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata di dalam sujudnya:

(( اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي ذَنْبِي كُلَّهُ : دِقَّهُ وَجِلَّهُ ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ ، وَعَلاَنِيَتَهُ وَسِرَّهُ ))

”Ya Allah Ampunilah dosaku seluruhnya, yang kecil dan besarnya, awal dan akhirnya, yang terang dan tersembunyi.” H.R. Muslim dan Abu Daud.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata:

“Di sini sudah ditentukan tempat dari dzikir ini yaitu ketika sujud.

Dan hadits ini ada penjabaran (kata-kata doa) di dalamnya. Dengan mengingat bahwa mungkin bagi Nabi –shalallahu ‘alaihi wasallam- untuk berkata “Ya Allah ampunilah aku” saja. Dan bisa pula untuk beliau tidak menyebut “dosa” (dalam doanya) karena memohon ampunan tidak lain pasti terkait dengan dosa.

Namun dalam menjabarkan (kata dalam  doa) terkandung dua hal:

1⃣ Pertama:

Bahwa manusia berada di hadapan Rabbnya ketika sedang berdoa -dan seorang mukmin mencintai Rabbnya- dan memperpanjang berposisi (doa) di hadapan Allah ‘azza wa jalla sangat menunjukkan sifat cinta (kepada-Nya).

2⃣ Kedua:

Bahwa ia merasakan kehadiran dosa-dosanya. Sebab ada dosa yang besar dan kecil, terdahulu dan akan datang. Sehingga perincian (dalam doa memohon ampunan) tidak diragukan lebih kuat efeknya (bagi jiwa) daripada (ucapan doa yang)global.

Dan beranjak dari ini, ia akan lebih khusyuk dalam doanya dan lebih bersih (jiwanya) dalam permohonan (ampunan).

📖 At-Ta’liq ‘alal Muntaqo min Akhbaaril Musthofa: 1/ 407.

🔖 Faidah dari al-Ustadz Abu Yahya Abdullah al Maydaniy hafizhahullah

•••┈••••○❁📖❁○••••┈•••

📠 Dikutip dari channel @salafybaturaja

🚀 Dipublikasikan oleh:
👉🏿 http://bit.ly/telegramTIC
👉🏿 http://bit.ly/websiteTIC

📚 WA Tholibul Ilmi Cikarang
______________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar