Jumat, 24 November 2017

SESUNGGUHNYA DIATAS AL HAQ ADA CAHAYA

🌤 *SESUNGGUHNYA DIATAS AL HAQ ADA CAHAYA*

✍🏻 Ditulis oleh
Al Ustadz Abu 'Abdillah Muhammad Afifuddin As Sidawy حفظه الله

Al hakim dalam Mustadrok nya meriwayatkan dr Mu'adz bin Jabal رضي الله عنه beliau berkata:

*فإنّ على الحق نورا*

Atsar diatas dishohihkan Al Hakim dan disetujui oleh Adz Dzahaby. Al haq yg dibawa dan di ajarkan rosulullah صلى الله عليه و سلم telah sempurna, menyeluruh dan bercahaya, dapat dilihat dg jelas dan dikenali dg baik oleh setiap muslim yg punya iman, ilmu dan fithroh yg masih lurus lagi bersih.

Cahaya al haq terkadang begitu benderang bagi siapa saja namun terkadang tertutup oleh kabut tebal ragam kebathilan, syahwat dan syubhat. Al haq pun menjadi samar atas kebanyakan pihak bahkan sampai pada tingkat al haq di anggap al bathil dan al bathil diyakini sebagai al haq.

Hal tsb sering kali terjadi manakala muncul fitnah besar lagi dahsyat yg melibatkan pihak2 yg selama ini dikenal sebagai pembawa panji2 sunnah dan pengibar bendera al haq. Jangankan kaum muslimin yg awam,  banyak ahlul haq yg mengalami kebingungan dalam menghadapi situasi yg demikian; apalagi ketika suasana diperkeruh dg adanya fenomena masing2 pihak mengklaim "kembali kepada bimbingan ulama".

Apabila kondisinya sudah sampai pada tingkat ini maka sangat penting bagi yg mendambakan keselamatan untuk mengenali cahaya al haq dg memperhatikan ciri-ciri berikut:

1⃣. *BERBUAH KEBAIKAN BUKAN KEJELEKAN*

Al haq selalu membuahkan kebaikan, baik pada aqidah, manhaj, ibadah, dakwah, muamalah, akhlaq, adab maupun pada perkara2 duniawi. Walaupun pada awalnya membuat "kegaduhan" di tengah2 umat dalam bentuk mengidentifikasi setiap orang, dia diatas al haq ataukah diatas al bathil? namun kemaslahatan dan kebaikannya akan dirasakan langsung oleh siapa saja yg berpegang dengannya, imannya semakin bertambah, aqidahnya semakin kokoh, manhajnya semakin jelas, ibadahnya semakin giat, adab dan muamalahnya semakin bagus, jiwanya pun damai dan tentram diatas sunnah. disisi lain dia akan menjauh dan meninggalkan segenap kejelekan dan penyimpangan.

Kaidah besar yg disepakati seluruh ulama dan fuqoha :

*الدين مبني على جلب المصالح و درء القبائح.*

Ketika ada sebagian pihak memunculkan "kegaduhan" maka bisa dilihat yg dia bawa adalah al haq ataukah al bathil? dr hasilnya.

Kalau yg berpegang dengannya semakin bertambah iman dan taqwanya, semakin kokoh aqidah dan manhajnya, semakin bagus akhlaq dan adabnya, semakin indah muamalah dan interaksinya dan membuahkan maslahat untuk umat maka _insyaallah_ itu adalah al haq.

Namun kalau yg terjadi justru sebaliknya, yg berpegang dengannya menjadi orang yg fanatik, malah banyak syubhat, terjatuh dlm sikap ghuluw, kotor ucapannya, keji tingkah lakunya, berani berdusta dll, maka yakinilah bahwa itu adalah al bathil walaupun yg membawanya adalah orang yg selama ini dikenal ilmunya, sunnahnya, dakwahnya dan akhlaqnya sebab dia sekarang telah mengalami pergeseran manhaj. _نعوذ بالله من الخذلان._

2⃣. *TETAP DIATAS AL HAQ TIDAK BERUBAH WARNA*

Ibnu Abi Syaibah dlm "Al Mushonaf" meriwayatkan dr Hudzaifah Ibnul Yaman رضي الله عنه beliau menegaskan:

*ان الضلالة حق الضلالة ان تعرف اليوم ما كنت تنكره قبل اليوم و ان تنكر اليوم ما كنت تعرفه قبل اليوم و اياكم و التلوّن فإن دين الله واحد*

(Sesungguhnya kesesatan yg sebenarnya adalah engkau menganggap mungkar pada hari ini apa yg sebelumnya engkau yakini sebagai makruf dan engkau yakini makruf pada hari ini apa yg sebelumnya engkau anggap mungkar. Waspadalah kalian dr sikap talawwun! Sebab agama Allah hanya satu).

Ciri pokok lagi mendasar pada al haq adalah _tsabat_ (kokoh, tegar), tdk berubah dg berjalannya masa dan berpindahnya tempat. Apa yg dikatakan makruf dlm syari'at maka dia adalah perkara makruf sepanjang masa dan tempat sampai qiamat. Begitu pula yg dikatakan mungkar dlm islam maka dia adalah  perkara mungkar sampai qiamat.

Ahlul haq dg sifat-sifatnya selamanya dikatakan sebagai ahlul haq kecuali ketika ada individu yg bergeser dan menyimpang, begitu pula ahlul bathil dg atribut-atributnya, selamanya diyakini sebagai ahlul bathil kecuali bila ada individu yg bertaubat.

Cara mudah mengenali al bathil adalah dari sikap talawwun (berubah warna) saat fitnah mendera:

a. Orang yg selama ini diyakini sebagai ahlul fitan, ahlul masyakil bahkan ahlul bid'ah dan selama ini dijauhi dan ditahdzir, sekarang diyakini sebagai _ahlul khoir was sholah_ ahlus sunnah, didekati, dijadikan sahabat, dirangkul kembali bahkan dipuji, padahal blm ada taubat yg nasuha pada org tersebut.

b. Dahulu akhlaqnya baik muamalahnya bagus namun sekarang berani berdusta, arogan dlm muamalah.

Dan yg lainnya dari perubahan warna, dulunya diatas cahaya al haq namun sekarang penuh warna kebathilan.

_Bersambung_

🏕 Jum'at, 5 Robi'ul Awwal 1439H/24 November 2017M
Sumber: 💫WA Thullab Albayyinah💫

Tidak ada komentar:

Posting Komentar