Senin, 13 November 2017

TIGA UNSUR PENYEMPURNA SUSUNAN KATA TATKALA BERDOA

::

*🚇 TIGA UNSUR PENYEMPURNA SUSUNAN KATA TATKALA BERDOA*

Dari Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiallahu ‘anhu bahwa beliau berkata kepada Rasulullah ﷺ:

“Ajarkan kepadaku suatu doa yang aku berdoa dengannya di dalam shalatku.

Rasulullah ﷺ pun bersabda:

“Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

_”Ya Allah sungguh aku telah menzhalimi diriku dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa itu kecuali Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan sayangilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Muttafaqun ‘alaih]._

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin –rahimahullah- berkata:

“Doa ini mengumpulkan konteks yang sempurna dalam berdoa.

✍🏻Sebab doa:

🔘Terkadang menyebut keadaan orang yang berdoa saja

🔘Terkadang hanya menyebut sifat yang dihaturkan kepadanya doa(yaitu Allah)

🔘Kadangkala  dengan menyebut permintaannya saja

🔘Dan terkadang  menyebutkan seluruhnya (yang tersebut di atas).

☝🏻Contoh doa yang di dalamnya hanya mengucapkan permintaan saja yaitu jika kamu katakan:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Ya Allah ampunilah aku.

☝🏻Permisalan doa yang menyebut keadaan orang yang berdoa saja seperti ucapan Nabi Musa –‘alaihissalam- dalam firman Allah Ta’ala:

فَسَقَى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّى إِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ ﴿٢٤﴾

_Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa:  "Duhai Rabb-ku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". [Q.S. Al-Qashash: 24]_

Di sini tidak disebut kecuali keadaan orang yang berdoa saja yang berkonsekuensi meminta kedekatan dan rahmat-Nya.

☝🏻Dan contoh doa yang menyebut keadaan orang yang berdoa dan permintaan, seperti ucapan Nabi Musa –‘alaihissalam- (dalam firman Allah Ta’ala):

قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴿١٦﴾

_“Musa berdoa:  "Wahai Rabbku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Q.S. Al-Qashash: 16]_

*Dan doa yang paling sempurna yang disebut di dalamnya:*
▪ keadaan orang yang berdoa,
▪ yang dipintakan doa kepadanya,
▪ dan permintaan.

☝🏻 Sebagaimana di dalam hadits ini.

Oleh karenanya Nabi –shalallahu ‘alaihi wasallam- mengajarkan kepada beliau (Abu Bakr) ucapan yang paling mencakup dalam konteks kalimat dan permintaannya.

*📖 At-Ta’liq ‘alal Muntaqo min Akhbaaril Musthofa, 1/394.*

_________
*Catatan:*

✍🏻اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا،

_”Ya Allah sungguh aku telah menzhalimi diriku dengan kezhaliman yang banyak,"_

Ini penyebutan kondisi orang yang berdoa

✍🏻 وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

_"sedangkan tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa itu kecuali Engkau,"_

Ini penyebutan sifat yang dipintakan doa kepadanya

✍🏻 فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي، 

_"maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan sayangilah aku,"_

Ini permintaannya.

✍🏻 إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

_"sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”_

Ini penyebutan sifat yang dipintakan doa kepadanya.

📑 Penerjemah: Al-Ustadz Abu Yahya al-Maidany hafidzahullah

••••
📶 https://t.me/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🌍www.alfawaaid.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar