Sabtu, 17 Februari 2018

Al-Jawwad ~ Silsilah Kajian MENGENAL AL-ASMA'UL HUSNA

🌷🌈☀️1⃣2⃣
〰〰〰〰〰
📚 🔍 Silsilah Kajian MENGENAL AL-ASMA'UL HUSNA
〰〰〰〰〰

🔰 Al-Jawwad 🔰

📝 Di antara Al-Asma`ul Husna adalah Al-Jawwad (الْجَــوَّادُ) Yang Maha Dermawan. Nama Allah subhanahu wa ta'ala ini tersebut dalam sebuah hadits dari Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ جَوَّادٌ يُحِبُّ الْجُوْدَ وَيُحِبُّ مَعَالِيَ اْلأَخْلاَقِ وَيَكْرَهُ سَفْسَافَهَا

“Sesungguhnya Allah itu Jawwad (Maha Dermawan) mencintai kedermawanan dan mencintai akhlak yang luhur, serta membenci akhlak yang rendah.” (Shahih, HR. Al-Baihaqi dalam kitab Syu’abul Iman dan Asy-Syasyi dalam Musnad-nya, 1/80, Abu Nu’aim dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma dalam Hilyatul Auliya. Asy-Asyaikh Al-Albani rahimahullah menshahihkannya dalam Shahihul Jami’ Ash-Shaghir no. 1744)

Dalam hadits yang lain, hadits qudsi:

وَلَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَحَيَّكُمْ وَمَيِّتَكُمْ وَرَطْبَكُمْ وَيَابِسَكُمُ اجْتَمَعُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْكُمْ مَا بَلَغَتْ أُمْنِيَّتُهُ فَأَعْطَيْتُ كُلَّ سَائِلٍ مِنْكُمْ ما سَأَلَ ما نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي إِلاَّ كَمَا لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ مَرَّ بِالْبَحْرِ فَغَمَسَ فِيْهِ إِبْرَهُ ثُمَّ رَفَعَهَا إِلَيْهِ، ذَلِكَ بِأَنِّيْ جَوَّادٌ مَاجِدٌ أَفْعَلُ ما أُرِيدُ، عَطَائِي كَلَامٌ وَعَذَابِي كَلَامٌ، إِنَّمَا أَمْرِي لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْتُهُ أَنْ أَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Dan seandainya yang pertama di antara kalian (hamba-hamba-Ku) hingga yang akhir di antara kalian yang hidup dan yang mati di antara kalian, yang basah maupun yang kering di antara kalian, berkumpul dalam satu hamparan. Lantas setiap orang di antara kalian meminta sesuatu hingga akhir yang dia angan-angankan, lalu Aku beri semuanya apa yang dia minta, maka itu tidak akan mengurangi sebagianpun dari kerajaan-Ku kecuali seperti jika seseorang di antara kalian melewati sebuah lautan lalu mencelupkan jarumnya ke dalamnya lalu mengangkatnya lagi. Hal itu karena Aku adalah Jawwad (Maha Dermawan) Maha Mulia. Aku berbuat semauku, pemberian-Ku adalah ucapan (tinggal mengucap) dan azab-Ku adalah ucapan (tinggal mengucap). Sesungguhnya perintah-Ku terhadap sesuatu adalah bila Aku menghendakinya tinggal mengatakan kepadanya: ‘Jadilah’ maka akan terjadi.” (Shahih, HR. At-Tirmidzi dari sahabat Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, Kitab Shifatul Qiyamah bab 48 no. hadits 2495, lihat takhrijnya dalam kitab Al-Mathlabul Asna min Asma`illahil Husna hal. 50 karya Isham Al-Murri)

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

Dialah Yang Maha Dermawan,

meliputi seluruh alam dengan keutamaan dan kebaikan-Nya

Dialah Yang Maha Dermawan,

tidak akan menelantarkan siapa yang memohon-Nya sekalipun dari umat yang kafir

Asy-Syaikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah menerangkan:

“Al-Jawwad adalah Yang memiliki sifat kedermawanan yang tinggi, yaitu memiliki kebaikan dan keutamaan yang banyak. Kedermawanan Allah subhanahu wa ta'ala itu ada dua macam:

1. Kedermawanan yang mutlak, mencakup seluruh makhluk. Tidak ada sesuatupun dari makhluk melainkan memperolehnya. Semuanya telah Allah subhanahu wa ta'ala beri karunia dan kebaikan dari-Nya.

2. Kedermawanan yang khusus untuk mereka yang memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala, baik mereka meminta secara terus terang dengan ucapan atau dengan kondisi mereka yang mengharapkan kebaikan-Nya, baik yang meminta tersebut seorang mukmin atau seorang kafir, seorang yang baik ataupun yang jahat. Maka barangsiapa yang meminta kepada Allah subhanahu wa ta'ala dengan sungguh-sungguh dalam meminta-Nya, benar-benar mengharap karunia-Nya, dengan merasa hina dan butuh di hadapan-Nya, niscaya Allah subhanahu wa ta'ala akan berikan apa yang ia pinta dan Allah subhanahu wa ta'ala akan sampaikan apa yang dia cari. Karena Dia Maha banyak kebaikan-Nya dan Maha Kasih Sayang…” (Syarh Nuniyyah, 2/95-96)

Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menjelaskan:

“Al-Jawwad yakni bahwa Allah subhanahu wa ta'ala adalah Yang Maha Dermawan secara mutlak. Kedermawanan-Nya meliputi seluruh makhluk-Nya. Allah subhanahu wa ta'ala penuhi alam dengan keutamaan dan kedermawanan-Nya serta nikmat-Nya yang beraneka ragam. Allah subhanahu wa ta'ala juga memberikan kedermawanan-Nya yang lebih khusus kepada orang-orang yang memohon kepada-Nya baik secara langsung dengan kata-kata ataupun (secara tidak langsung) dengan keadaannya. Baik dia seorang yang baik, yang jahat, muslim maupun kafir sekalipun. Maka barangsiapa yang memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala, Ia akan memberikan apa yang dia mohon, menyampaikan apa yang dia pinta, karena Ia Maha Pemurah dan Maha Pengasih….” (Taisir Al-Karimirrahman, pada penjelasan surat An-Nahl: 53)

Di antara kedermawanan-Nya yang luas adalah apa yang Allah subhanahu wa ta'ala sediakan untuk para wali-Nya di negeri kenikmatan. Sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak pernah terbayangkan oleh pikiran manusia. Dan Yang Maha Dermawan adalah yang meratakan kedermawanan-Nya kepada seluruh penduduk langit dan bumi. Tidak ada pada seorang hambapun dari suatu nikmat melainkan dari-Nya. Dialah yang bila kecelakaan menimpa manusia, kepada-Nyalah mereka kembali, kepada-Nya mereka berdoa. Tidak satu makhlukpun lepas dari kebaikan-Nya walau sekejap mata. Akan tetapi hamba-hamba-Nya berbeda dalam memperoleh kedermawanan-Nya, seukuran dengan apa yang Allah subhanahu wa ta'ala karuniakan kepada mereka berupa sebab-sebab yang mendatangkan kedermawanan dan kemurahan-Nya. Dan yang terbesarnya adalah berupa kesempurnaan dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala secara lahiriah dan amal batin. Juga amal berupa ucapan, perbuatan, dan amal dengan harta benda, serta untuk mewujudkannya adalah dengan mengikuti Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam berbuat atau diam. (Tafsir Asma`illah Al-Husna)

📌 Buah Mengimani Nama Allah Al-Jawwad

Di antara buahnya adalah mengetahui keluasan karunia-Nya di dunia ini, di mana tidak ada sesuatupun yang tidak mendapatkan bagian dari karunia-Nya. Dengan mengimaninya kita mengetahui kewajiban kita untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya dan memuji-Nya.

✏️ 💺Ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar Suaidi حفظه الله تعالى dan dikutip dari http://asysyariah.com/al-jawwad/

〰〰〰〰〰〰〰
📚 WA Salafy Kendari 📡

Tidak ada komentar:

Posting Komentar