Selasa, 02 Desember 2014

BOLEHKAH BAGI PENUNTUT ILMU MENGATAKAN: ORANG INI MUBTADI', INI SESAT ATAU BIARKAN HAL INI UNTUK PARA ULAMA?

------------------------------
Silsilah Fatawa Manhajiyyah
------------------------------
♨ BOLEHKAH BAGI PENUNTUT ILMU MENGATAKAN: ORANG INI MUBTADI', INI SESAT ATAU BIARKAN HAL INI UNTUK PARA ULAMA?
------------------------------
al-'Allamah Robi' bin Hadi al-Madkholi hafizhohulloh.

Pertanyaan:
Apakah boleh bagi penuntut ilmu untuk berbicara: ini Mubtadi' dan ini sesat, atau dibirkan hal ini untuk para ulama? Dan apakah jika dia diam dari fulan...?

Jawaban:
Berlaku adil dan tengah-tengah pada segala urusan; apabila didorong rasa kebutuhan untuk mentahdzir dari seorang Syi’ah Rofidhoh, dari seorang sufi kuburi, dari hizbi yang hancur, dari perkara-perkara ini dan dia melihat bahwa termasuk dari bentuk nasehat bagi kaum muslimin untuk menjelaskan kepada mereka keadaan orang ini maka dia menjelaskan sesuai apa yang dia ketahui, karena sebagian perkara sudah jelas; kesesatan padanya ada kejelasan, sehingga dapat diketahui oleh seorang penuntut ilmu dan diketahui alim maka apabila dia meminta nasehat maka nasehatilah dia.

Dan apabila dia lihat ada orang yang tertipu maka hendaknya jelaskan kepadanya, dan ini bukan termasuk ghibah yang tercela bahkan termasuk perkara yang disyariatkan, dan apabila dikhawatirkan atas dirinya dari seorang Syi’ah Rofidhoh yang akan menyesatkannya, atau sufi kuburi atau hizbi atau yang semodel dengan itu dari kalangan ahli hawa maka wajib baginya untuk menasehatinya dengan hikmah dan mengatakan kepadanya: orang ini dia memiliki kesesatan ini dan ini barokallohu fikum.

Di sana ada beberapa perkara samar yang tidak dapat berbicara tentangnya kecuali para ulama dengan dalil-dalil nya, maka seorang alim sendiri tidak dibenarkan berbicara kecuali dengan kebenaran dan dengan bukti dan dengan keadilan dan tidak berkata tentang Alloh tanpa ilmu, dan penuntut ilmu juga demikian; beberapa perkara yang tidak diketahuinya tidak boleh dia berbicara tentangnya,

✳ Adapun perkara-perkara yang dia ketahui dan perkara-perkara tersebut jelas dan nyata dan padanya ada kemaslahatan bagi kaum muslimin maka hendaknya dia berbicara tentang hal itu dengan hujjah dan bukti sebatas kemampuannya dan pengetahuannya.

Adapun membungkam mulut, Anda tidak mengatakan si fulan sesat dan tidak mengatakan apapun namun hanya terdiam saja! Maka inilah yang diinginkannya oleh orang-orang yang sesat!
Mereka menghendaki Anda tidak berbicara tentang ahli bid’ah selamanya!

Diam saja karena semua manusia adalah muslimin, kaum Rofidhoh adalah saudara kita, kuburiyyun adalah saudara kita dan yang semodel itu; maka hal-hal ini adalah kesalahan.

Penuntut ilmu dan para ulama berbicara dengan hujjah, bukti, hikmah dan nasehat yang baik dan bukan dengan kebodohan dan kecerobohan,

Sebagian mereka bertindak bodoh dan ceroboh dan dia akan lebih banyak memberikan madhorot dari manfaat maka kebodohan ini dan kecerobohan hendaknya ditinggalkan, barokallohu fikum.

Fatawa fil 'aqidah wal manhaj (al-halaqotul uwla) hal. 22

__✏ Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.
------------------------------
و سئل العلامة ربيع السنَّة وفقه الله :

هل لطالب العلم أن يتكلم : هذا مبتدع وهذا ضالّ أم يترك هذا للعلماء ؟
وهل إذا سكت عن فلان...؟ 

الجواب: الاعتدال والوسط في كلّ شيء ؛ إذا دعت الحاجة للتحذير من رافضي ، من صوفي قبوري ، من حزبي هالك ، من الأشياء هذه ورأى أنّ من النصيحة للمسلمين أن يبين لهم حال هذا الإنسان فيبينه حسب ما يعرفه ، 
فإنّ بعض الأشياء واضحة ؛الضلال فيها واضح ، فيعرفها طالب العلم ويعرفها العالم فإذا استنصح له فلينصحه.

وإذا رأى إنسانا مخدوعا فليبين له ، وهذا ليس من الغيبة المذمومة بل من الأمور المشروعة ، فإذا خاف عليه من رافضي يضلّه أو صوفي قبوري أوحزبي أو ما شاكل ذلك من أهل الأهواء فإنه عليه أن ينصح له بالحكمة ويقول له : هذا عنده كذا وكذا بارك الله فيكم .

هناك أمور خفية لا يتكلم فيها إلا أهل العلم بالأدلّة ، فالعالم نفسه لا يتكلم إلا بالحقّ وبالبرهان وبالعدل ولا يقول على الله بغير علم ، وطالب العلم كذلك ؛ أمور لا يعرفها لا يتكلم فيها ، 

أما أمور يعرفها وهي واضحة جلية وفيها مصلحة للمسلمين فيتكلم فيها بالحجة والبرهان حسب طاقته ومعرفته .

وأما تكميم الأفواه ،لا تقول فلان ضال ولا شيء وإنما سكوت فقط ! 
فهذا ما يريده أهل الضلال ! 
يريدون أن لا تتكلم في أهل البدع أبدا ! 
أسكت فقط والناس كلهم مسلمون والروافض إخواننا والقبوريون إخواننا وما شاكل ذلك ؛هذه الأشياء غلط 

ويتكلم طالب العلم والعالم بالحجة والبرهان والحكمة والموعظة الحسنة وليس بالسفه والطيش ,

بعضهم يتسفه ويطيش ويضر أكثر مما ينفع فهذا السفه والطيش يُترك بارك الله فيكم " اهـ.
■ المصدر :
"فتاوى في العقيدة والمنهج" ( الحلقة الأولى ) (ص22)
------------------------------
WA Ahlus Sunnah Karawang.
Via WA Ittiba'us Sunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar