Rabu, 17 Februari 2016

Ahli Waris Hasan Al Banna


1⃣

AHLI WARIS HASAN AL BANNA.

Hitam putihnya sebuah organisasi tenti tak bisa dilepaskan dari orang orang yang membesarkannya.
Pasalnya, segala pemikiran tokoh tokohnya merupakan cermin yang menunjukkan wajah organisasi.

Sosok Hasan Al Banna dengan berbagai pemikiran manhajnya, benar benar diwarisi tokoh tokoh Ikhwanul Muslimin saat ini. Sehingga kita dapati antara mereka dengan Hasan Al Banna setali tiga uang alias sama saja.

Gerakan Ikhwanul muslimin, dimanapun ia berada takkan jauh dari induknya. Berbagai ciri khas yang ada sedikit banyak melekat pada mereka, walaupun mungkin kadarnya berbeda beda.
Sebagai bukti, akan kami sampaikan disini beberapa tokoh mereka diberbagai negara, ataupun ucapan orang orang yang sejalan dengan mereka.

1⃣ Umar At Tilmisani.
Dia adalah pimpinan umum ketiga dari gerakan Ikhwanul Muslimin, setelah Hasan Al Banna.
Ia telah membuka lebar lebar pintu kesyirikan dengan mengatakan: Sebagian mereka mengatakan, bahwa Rasul Shollallohu'alaihi wasallam memintakan ampun untuk orang orang, bila mereka mendatangi beliau ketika masih hidup saja. Sementara bagi saya, tidak jelas mengapa dikaitkannya ayat QS: An Nisa ayat 64 dengan permintaan ampun tersebut saat Rasululloh Shollallohu 'Alaihi Wasallam hidup saja.
Sementara (Menurut saya) dalam ayat tersebut tidak ada pembatasan pembatasan semacam itu.....Oleh karenanya saya mendapati diri saya cenderung untuk mengambil pendapat yang mengatakan bahwa Rasul Shollallohu 'Alaihi Wasallam memintakan ampun untuk siapa saja yang datang kepada beliau, menuju kehadapannya baik semasa hidup beliau atau setelah kematiaanya.
Sehingga, tidak ada alasan untuk bersikap keras dalam mengingkari orang yang meyakini karomah para wali, BERLINDUNG KEPADA MEREKA DIKUBUR MEREKA YANG SUCI, DAN BERDO'A KEPADANYA SAAT KESEMPITAN.
Dan karomah para wali adalah termasuk dalil dalil mukjizat para Nabi (Buku Syahidul Mihrab, Karya Umar At Tilmisani hal.225-226).

Anda lihat bagaimana ia membuka peluang untuk mereka yang ingin berdo'a kepada Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam (bukan mendo'akan Nabi).
Lebih parah dari itu, bahkan yang berdo'a kepada wali atau bertawasul dengan Kubur mereka.

Sementara pembaca tentu tahu bahwa berdo'a adalah ibadah besar yang tidak pantas diperuntukkan kecuali hanya untuk Allah, Allah Ta'ala berfirman:

ولاتدع من دون اللّٰه مالا ينفعك ولا يضرك فإن فعلت فإنك إذا من الظالمين

Dan janganlah kamu menyembah selain Allah, yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi Mudhorot kepadamu, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang orang yang dzalim.(Yunus:106)

tapi justru At Tilmisani Mengatakan: Tidak ada alasan untuk mengingkari orang yang berlindung kepada para wali dikuburan mereka.

2⃣MUSTHOFA AS SIBA'I.
Dia adalah pemimpin Ikhwanul Muslimin di Syiria.
Ia menulis sebuah qoshidah (Bait bait syair) di Raudhah, dekat mimbar Nabi di Masjid Nabawi setelah Ahsar pada tanggal 10 Muharram 1428 H, lalu membacanya didepan kubur Nabi sebelum dan setelah Haji:

Wahai Pemandu orang yang berjalan munuju ka'bah dan tanah Al Haram

Dan menuju Thoyyibah (Madinah) tuk mencari pemimpin seluruh umat

jika upayamu untuk menuju Al Mukhtar(Nabi) hanya Sunnah

Maka upaya orang semacamku adalah wajib, menurut orang yang memiliki keinginan tinggi

Wahai tuanku, wahai kekasih Allah, aku datang

Kehadapan pintumu tuk mengadukan rasa sakit dari penyakitku

Wahai tuanku, terus menerus penyakit itu berada di tubuhku

Karena begitu sakit aku tak pernah lalai dan tak pernah tidur....

(Diambil dari majalah Hadhratul Islam, edisi khusus bertepatan dengan kematian Musthafa As Siba'i hal.562-563)

Pembaca, anda lihat bagaimana ia mengadukan sakitnya kepada Nabi dalam keadaan Nabi telah wafat.
Inikah Tauhid❓Bahkan inilah syirik akbar yang ditentang Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam mengapa tidak ia adukan kepada Allah ta' la yang maha kuasa atas segala sesuatu dan minta kesembuhan dari Nya❓ Sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrohim 'Alaihissalam:

و إذا مرضت فهو يشفين

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.
(Asy Syu'aro:80)

Dalam Bait bait syair ini juga banyak terdapat penyelewengan.
(Lihat Al Maurid Al Adzb Az Zulal hal.172)

Bersambung...

Sumber Asy Syariah Vol.ll/No, 20/1426H/2005 Rubrik Kajian utama

klik join ⬇
http://bit.ly/FadhlulIslam
www.salafymedia.com

Bandung 11 Rabi'ul Awal 1437H/23 Desember 2015

✈ Fadhlul Islam Bandung

2⃣

AHLI WARIS HASAN AL BANNA

3⃣.HASAN AT TURABI.

Dialah pemimpin Ikhwanul Muslimin di sudan. Yang bersangkutan juga meremehkan masalah syirik. Dia mengatakan kepada jama'ah Anshorussunnah Sudan : Sesungguhnya mereka memperhatikan masalah aqidah dan syirik terhadap kuburan tapi mereka tidak memperhatikan syirik dalam hal politik. HENDAKNYA KITA BIARKAN PARA PEMUJA KUBURAN ITU THOWAF DISEKITAR KUBURAN MEREKA SAMPAI KITA MENCAPAI KUBAH PARLEMEN.(Majalah Al Istiqomah, Rabi'ul Awal 1408 H.hal 26).

▪Pembaca, sepanjang hayat Nabi Shollallohu'Alaihi Wasallam beliau memerangi para pemuja kuburan baik dengan lisan dan tangan beliau yang mulia, lalu At Turabi mengatakan demikian❓ Apakah kamu pengikut Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam, wahai Turabi❓ Thawaf itu hanya di ka'bah wahai Turabi.
▪Demikianlah menurut kitab Rabbi, Firman Nya:

ثم ليقضوا نفثهم وليوفوا نذورهم وليطوفوا بالبيت العتيق

Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar nadzar mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu(Baitulloh).(Al Hajj:29).

❎ Hasan At Turabi Juga merendahkan Nabi Shollallohu 'Alaihi Wasallam. Ia mengatakan tentang Nabi Muhammad : Dia ini adalah sosok yang tinggi, tapi jangan kalian katakan bahwa beliau itu Ma'shum, tidak melakukan kesalahan.(Dinukil dari  Ar Radul Qowim, hal.8).

Wahai Turabi, umat telah sepakat tentang kema'shuman Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam, sebagaimana kata Adz Dzahabi: Sesungguhnya mereka (Jumhur/mayoritas ulama) bersepakat bahwa para Nabi ma'shum dalam menyampaikan risalah, dan taat kepada mereka adalah wajib kecuali menurut Khawarij. Dan jumhur juga berpandangan bahwa bisa jadi mereka jatuh dalam dosa kecil, namun mereka tidak dibiarkan oleh Allah pada dosa tersebut. (Al Muntaqo min Mizanil i'tidal,hal.165)

▪Barangkali karena keyakinannya diatas, ia mengatakan dalam ceramahnya dihadapan para mahasiswi di Diyum timur (12/8/1982) tentang hadits lalat yang masuk ke air : ini urusannya kedokteran. Dalam hal ini, yang diambil adalah ucapan dokter kafir, dan ucapan Rasul tidak diambil karena ini bukan bidangnya. (Ar Raddul Qawim, hal.83).

❎ At Turabi juga merendahkan para sahabat Nabi. Ia mengatakan: semua sahabat itu adil❓kenapa❓(Ar Raddul Qawim,hal.84).

✔Padahal Ahlus Sunnah meyakini keadilan yakni keshalihan mereka dengan persaksian Allah ta'ala. betapa banyak Allah mengatakan dalam ayat Al Qur'an:

رضي اللّٰه عنهم ورضوا عنه

Allah ridho terhadap mereka dan mereka pun ridho terhadap Allah.

Al Khatib Al Baghdadi (Wafat 463H) mengatakan :..Keadilan/kesalihan para sahabat telah pasti dan diketahui, yaitu dengan persaksian Allah ta'ala terhadap keadilan/keshalihan mereka, berita Nya tentang kesucian mereka, serta pilihan Allah terhadap mereka, dalam nash Al Qur'an.(Al Kifayah fi'ilmir Riwayah hal,46)

❎ At Turabi menjunjung tinggi bendera persatuan antar agama. ia mengatakan, Sesungguhnya Persatuan antar kebangsaan merupakan salah satu cita cita kita dan kami Partai Islam atas dasar prinsip prinsip Agama Ibrohim, yang mengumpulkan kami dengan orang kristen, karena adanya peninggalan sejarah keagamaan yang sama...(Majalah Al Mujtama' Kuwait, edisi 763 tanggal 8/10/1985).

✔Padahal Allah mengatakan:

ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين

Barang siapa mencari Agama selain Agama islam, maka sekali kali tidaklah akan diterima (Agama itu) darinya, dan dia di akherat termasuk orang orang yang merugi.(Ali Imran:85)

Bersambung...

Sumber, Asy Syariah Vol.II/No,20/1426H/2005 Rubrik Kajian Utama

Klik join ⬇
Chanel telegram http://bit.ly/FadhlulIslam
www.salafymedia.com

Bandung 11 Rabi'ul Awal 1437H/23 Desember 2015

WhatsApp Fadhlul Islam Bandung

3⃣

❎AHLI WARIS HASAN AL BANNA❎

4⃣ ABDULLOH AZZAM.

Dia menganggap remeh masalah syirik yaitu peribadatan kepada berhala atau benda benda yang dikeramatkan.

Penulis buku Al Jama'atul Umm mengisahkan: Sebagai contoh atas masalah ini, apa yang dinukilkan oleh Dr.Basyir atau Barman dari Asy Syaikh Abdulloh Azzam ketika dia berdiri dikemah Hai'ah kibar Ulama (Badan Ulama Besar Saudi Arabia) di musim haji dan mengatakan kepada mereka, Sesungguhnya masalah memerangi syirik yang diserukan oleh Ulama Terdahulu Semisal Muhammad bin Abdul Wahhab, dalam hal peribadatan kepada patung patung dan mengusap usap kuburan telah selesai. Yang menggantikannya adalah syirik dalam bentuk lain, yaitu Syirik dalam hal berhukum dengan syariat manusia dan meninggalkan syariat Allah ta'ala (dinukil dari buku Asy Syaikh Abdulloh Azzam, Al'Alim wal Mujahid, hal.34).

▪Bagaimana dikatakan telah selesai❓ Tidakkah engkau melihat syirik semacam itu merekah di negri pujaanmu, Afghanistan dan sekitarnya❓ Tolong, jangan menutup mata.

5⃣ SAYYID QUTHUB.
Demikian pula dengan Sayyid Quthub, dia katakan: Sesungguhnya Peribadatan kepada berhala, yang Nabi Ibrahim berdoa kepada Rabbnya untuk menjauhkan dirinya dan anak anaknya dan perbuatan tersebut, tidak hanya terwujud dalam gambaran sederhana yang dulu dilakukan orang orang arab saat jahiliyyah mereka, atau yang dilakukan oleh orang orang animisme pada benda benda yang berwujud batu atau pohon...sesungguhnya gambaran sederhana ini semua tidak mencakup, menghabiskan syirik kepada Allah.(Fi Zhilalil Qur'an,4/2114).

❓Memang syirik bukan hanya dalam bentuk ibadah kepada berhala, tapi mengapa engkau sebut itu sederhana (Sadzaj).
padahal itu termasuk bentuk syirik terbesar diumat ini, baik dulu maupun sekarang❓ Yang menguatkan bahwa ia meremehkan syirik dalam hal ini adalah bahwa dia banyak membesar besarkan syirik dalam hal hukum dan salah dalam menafsirkan Laa Ilaha illallah.

❎ Sayyid Quthub juga mencela Nabi Musa 'Alaihissalam, sesungguhnya dia merupakan contoh seorang tokoh emosional dan temperamen.(dari bukunya yang berjudul At Tashwirul Fanni, hal.162-163)

Kaum Muslimin tentu tahu kedudukan para Nabi yang begitu tinggi. kehormatannya tak boleh disentuh, bahkan harus dihargai, Terlebih, secara khusus Allah ta'ala mengatakan tentang Musa 'Alaihissalam: Hai orang orang yang beriman janganlah kamu menjadi seperti orang orang yang menyakiti Musa 'Alaihissalam: maka kata Allah ta'ala membersihkannya dari tuduhan tuduhan yang mereka katakan.
Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat disisi Allah.(Al Ahzab:69).

❎ Hal yang senada dengan ucapan Sayyid Quthub di ucapkan pula oleh, Abul A'la Al Maududi

5⃣ ABUL A'LA AL MAUDUDI.
Dia adalah orang yang sejalan dengan Ikhwanul Muslimin dalam Dakwahnya. dia mengatakan: telah lewat 1300 tahun, dan Dajjal belum juga keluar.
ini menunjukkan bahwa perkiraan Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi Wasallam tidak benar.
(Dinukil dari buku Ar Rasa'il wal Masa'il,hal.57)

✔Semoga Allah melindungi kita dari ucapan ucapan semacam itu.

Sumber : Majalah Syariah Vol.II/No.20/1426H/2005 Rubrik kajian Utama hal.21-24.

klik join ⬇
Chanel telegram http://bit.ly/FadhlulIslam
www.salafymedia.com

Bandung 12 Rabi'ul Awal 1437H/ 24 Desember 2015.

WhatsApp Fadhlul Islam Bandung ✈

Tidak ada komentar:

Posting Komentar