Jumat, 26 Februari 2016

Berjihad Melawan Teroris Khawarij

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
BERJIHAD MELAWAN TERORIS KHAWARIJ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
No 1⃣

Sejak dulu, aksi teror bertubi tubi menguncang dunia. Berbagai tindakan anarkis yang telah mencoreng kemuliaan Islam. Kawanan perusuh ini bisa saja menolak disebut sebagai TERORIS KHAWARIJ. Apa mau dikata, sepak terjang mereka adalah bukti sekaligus fakta tak terbantahkan.

Kesekian kalinya, para sahabat Nabi Shollallohu 'alaihi Wasallam tergugah untuk menepis berbagai kerancuan. Tak hanya uraian lisan, bahkan mereka tak menghiraukan sabetan pedang, luka yang menganga, maupun gugurnya teman seperjuangan. Sedari dulu, perjuangan membutuhkan pengorbanan.

Di tengah keheningan malam, angin menghembuskan hawa dingin pada tubuh tubuh yang menyimpan kelelahan. Sementara teriknya matahari dilalui dengan cucuran keringat di balik baju besi. Saling bahu membahu dengan sesama layaknya satu bangunan yang kokoh dalam kancah jihad fi Sabilillah.

SKETSA BIOGRAFIS TERORIS KHAWARIJ

Sindikat kejahatan ini seakan bias dipermukaan. Awalnya, ajakan menyimpang tersebut di suarakan oleh DZULKHUWAISHIRAH dimasa Nabi Shollallohu 'alaihi Wasallam.

Mereka begitu Ekstrem dalam peribadahan.
▪Dangkal keilmuaanya, keras kepala,
▪berusia muda,
▪serta sebagian menggundul kepalanya.
▪Mereka berkarakter keras dalam melakukan pengingkaran.
▪Selalu menjatuhkan kredibilitas pemerintah,
▪memvonis kafir selain kelompoknya,
▪dan kerap menumpahkan darah umat islam.
❗Propoganda ini justru di lancarkan dengan slogan Justifikasi agama❗
Sebuah paradigma yang sangat memilukan.

LATAR BELAKANG PERTEMPURAN

Paska perundingan yang dilaksanakan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu seusai perang Shiffin, sebanyak 8000 penghafal Al Qur'an ekstremis menyempal dan bermarkas di distrik Harura', Irak. Mereka melontarkan sejumlah protes penolakan atas perjanjian bilateral tersebut. Bahkan konspirasi terselubung ini berpotensi sebagai pemicu gerakan kudeta subversif.

Kemudian Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu mengirim Abdullah bin Abbas Rodhiyallohu 'anhu sebagai delegasi kemarkas kelompok bersenjata tersebut. Disana, beliau mengungkapkan bahwa aktivitas mereka begitu kontras dengan bingkai islam, bahkan tidak ada seorang sahabat Nabi Shollallohu 'alaihi Wasallam pun terlihat dalam jaringan mereka. Selama tiga hari Abdullah bin Abbas Rodhiyallohu 'anhu secara intensif mematahkan semua argumen mereka. Hasilnya cukup Signifikan, sebanyak 4000 personel dari komplotan bersenjata ini menemui titik terang dan kembali kepada kebenaran. Sementara selebihnya bersikukuh berada diatas penyimpangan. Berangkat dari sini, pecahlah pertempuran Nahrawan pada tahun 38 H.

Bersambung...

Sumber Al Ilmu Edisi No.16/IV/XII/1435H.

klik Join Chanel telegram ⬇
http://bit.ly/FadhlulIslam
www.salafymedia.com

WA Fadhlul Islam Bandung
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
BERJIHAD MELAWAN TERORIS KHAWARIJ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
No 2⃣

BUKTI KEJAHATAN TERORIS KHAWARIJ

Para teroris segera menggalang kekuatan dari kota Bashrah dan berbagai kota lainnya. Mereka memusatkan fasilitas militernya dikota Nahrawan, Irak.

⚔ Abdullah bin Wahb Ar Rasibi ketika diangkat sebagai panglima kawanan perusuh ini berkata, DEMI ALLAH, TIDAKLAH AKU MENERIMA KEPEMIMPINAN INI DIKARENAKAN MENGHARAP DUNIA, DAN TIDAK PULA AKU MENOLAKNYA KARENA TAKUT MATI.

Seiring waktu berjalan, mereka memanipulasi substansi agama, memvonis kafir atas sang Khalifah, menyabotase jalan, dan menebar kekacauan.

Pada bulan sya'ban, kaum teroris juga menawan sahabat Nabi Shollallohu 'alaihi Wasallam bernama Abdullah bin Khobbab Rodhiyallohu 'anhu beserta istrinya yang sedang mengandung. Beliau sendiri menjabat gubernur Nahrawan kala itu. Akhirnya, mereka tanpa gentar membunuh beliau. Lebih parah dari itu. Akhirnya, mereka tega membunuh istrinya, lalu membelah perutnya dan mengeluarkan janinya. Bisikan setan telah merasuki pemikiran khawarij tersebut.

Ketika Khalifah Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu mengetahui tragedi mengenaskan itu, beliau mengirim al Harb bin Murrah untuk melakukan investigasi secara akurat. Tidak disangka, mereka langsung membunuhnya tanpa basa basi.

UPAYA NEGOISASI JELANG PERTEMPURAN

Sang Khalifah mengapresiasi dengan membentuk detasemen mujahidin dari berbagai kesatuan. Pasukan ini berjumlah 68200 prajurit sayap kanan dibawah komando Hujr bin Adi, sayap kiri di atur Syubaits bin Rib'i dan Ma'qil bin Qais, Kaveleri berkuda dipimpin Abu Ayyub al Anshari, dan pasukan Infanteri diatur Abu Qotadah al Anshari. Bertindak sebagai panglima tertinggi adalah Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu sendiri.

Beliau mengirim delegasi kepada mereka agar kawanan ini mau menyerahkan para pembunuh. Tak lupa, beliau pula mendoakan kebaikan untuk mereka. Namun, kenyataan menorehkan cerita lain. Mereka malah sesumbar, kami semua yang telah membunuh rekan rekan kalian. Kami menghalalkan darah mereka dan darah Kalian.

Sejumlah sahabat Nabi Shollallohu 'alaihi Wasallam juga menyuguhkan uraian petunjuk. Sang Khalifah berupaya merajut persatuan yang kian memudar dan memberikan ultimatum keras. Tiada respon dari mereka selain seruan, JANGANLAH BERDIALOG MEREKA. BERSIAPLAH MENGHADAP ALLAH DAN BERSEGERALAH MENUJU SURGA.

AWAL MULA PERTEMPURAN NAHRAWAN

Sebelumnya, sang Khalifah mengedepankan opsi keamanan dengan mengibarkan panji sebagai tawaran bagi yang mau bernaung dibawahnya. Demikian pula opsi keamanan diberikan bagi yang  mau bertolak ke kota Kufah dan Madain. Tak ayal, mayoritas teroris khawarij ini menyongsong jaminan keamanan tersebut. Adapun sisanya berjumlah 1000 personel bersikeras untuk melanjutkan aksi radikal mereka.

Kelompok bersenjata ini bersiap menghadapi pertempuran. Sayap kanan dipimpin Zaid bin Husn, Sayap kiri dibawah komando Syuraih bin Aufa, Kaveleri berkuda diatur Hamzah bin sinan, dan pasukan infanteri dipimpin Hurqush bin Zuhair. Adapun yang memegang pucuk kepemimpinan pasukan ini adalah Abdullah bin Wahb ar Rasibi.

Bersambung...

Sumber Al Ilmu edisi No.16/IV/XII/1436H.

Klik Join Chanel telegram ⬇
http://bit.ly/FadhlulIslam
www.salafymedia.com

WA Fadhlul Islam Bandung
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
BERJIHAD MELAWAN TERORIS KHAWARIJ
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
No 3⃣

BERKOBARNYA API PERTEMPURAN

Para sahabat Nabi Shollallohu 'alaihi Wasallam terpanggil untuk menjadi ujung tombak guna menumpas gerakan pemberontakan ini. Apalagi segala upaya negoisasi telah dilakukan.
Gurun Pasir yang terbentang luas menjadi serpihan kehidupan. Nahrawan menjadi saksi atas perhelatan militer ini. Sementara debu debu membumbung tinggi keangkasa.
Disisi lain, Ali bin Abi Thalib Rodhiyallohu 'anhu memproyeksikan strategi spektakuler guna meredam konspirasi militer musuh. Beliau memerintahkan Kaveleri berkuda menempati posisi depan, sementara satuan pemanah tepat dibelakang Kaveleri berkuda. Adapun pasukan infanteri diposisi belakang.
Para teroris khawarij secara frontal menggempur detasemen mujahidin. Musuh merangsek maju dengan gigih sambil meneriakkan, TIDAK ADA HUKUM MELAINKAN MILIK ALLAH. MARILAH BERSEGERA MENUJU SURGA.
Serbuan brutal ini langsung menyibak formasi kaveleri berkuda. Sehingga sebagian kaveleri berkuda menyingkir kesudut kanan dan kesudut kiri. Musuh tidak sadar bahwa penomena tersebut akan berubah menjadi bumerang atas mereka. Sebuah manuver militer yang sangat terorganisir dengan baik.
Perlahan tapi pasti, satuan pemanah dengan sigap memborbardir pasukan pemberontak dengan anak panahnya. Sementara Kaveleri berkuda memberlakukan status pengepungan dari sudut kanan dan kirinya. Bersamaan dengan itu pasukan infanteri menyerbu dengan kekuatan penuh secara terpusat dan sistematis. Permukaan bumi Nahrawan bersimbah darah. Konfrontasi bersenjata kian meningkat diberbagai lini. Banyak teroris khawarij yang tewas meregang nyawa kala itu. Sampai akhirnya para mujahidin meraih kemenangan.

AKHIR DARI PERTEMPURAN

Banyak korban tewas dari komplotan ini yang terinjak injak oleh kaki kuda. Sejumlah komandan pasukan pemberontak ini juga tewas terbunuh, termasuk Abdullah bin Wahb Ar Rasibi. Sementara dari para mujahidin yang gugur dimedan laga hanya tujuh prajurit saja. Diantaranya adalah Yazid bin Nuwairah al Anshari Rodhiyallohu 'anhu, seorang sahabat Nabi Shollallohu 'alaihi Wasallam.
Sang Khalifah Rodhiyallohu 'anhu kemudian mengintruksikan untuk mengevakuasi para teroris khawarij yang terluka. Selanjutnya beliau mengembalikan semua perlengkapannya, lalu menyerahkan 400 korban luka dari kawanan tersebut kepada keluarganya untuk diobati.
Beliau sempat ditanya tentang Teroris Khawarij, apakah mereka dikategorikan sebagai orang orang kafir. Beliau mengungkapkan, Mereka adalah saudara saudara kita ( Kaum muslimin) yang melancarkan pemberontakan. Kitapun memerangi mereka disebabkan pembangkang tersebut. Demikianlah, terorisme akan selalu mencuat diatas permukaan bumi hingga menjelang akhir zaman. Melalui lisan Nabi Nya Shollallohu 'alaihi Wasallam, Allah ta'ala mempersiapkan balasan yang melimpah bagi hamba hamba Nya yang berjihad meredam penyimpangan teroris khawarij. Semoga Allah ta'ala memberikan Hidayah kepada kita dan mereka.

Selesai..

Penulis Ust Muhammad Hadi Hafizhohulloh.

Sumber, Al Ilmu Edisi No.16/IV/XII/1436H.

Klik Join Chanel telegram ⬇
http://bit.ly/FadhlulIslam
www.salafymedia.com

WA Fadhlul Islam Bandung
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Tidak ada komentar:

Posting Komentar