Selasa, 19 Desember 2017

TAFSIR SURAT AL-MULK (01-05)

💐📝TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-1)

✅Ayat ke-1 Surat al-Mulk

تَبَٰرَكَ ٱلَّذِي بِيَدِهِ ٱلۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٌ

Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu (Terjemahan Depag RI)

“Sungguh berlimpah kebagusan Allah dan kebaikanNya terhadap seluruh makhlukNya. Yang di TanganNyalah kerajaan dunia dan akhirat serta kekuasaan terhadap keduanya. Perintah dan ketetapanNya (pasti) terlaksana. Dan Dia Maha berkuasa di atas segala sesuatu. Dari ayat ini dipetik pelajaran adanya Tangan bagi Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi sesuai kemuliaanNya” (Tafsir al-Muyassar)

“Sungguh Maha Agung dan Maha Tinggi, demikian banyak kebagusanNya. KebaikanNya mencakup (seluruh bagian). Di antara bentuk keagunganNya adalah: di TanganNya terdapat kekuasaan (seluruh) alam (baik yang) tertinggi maupun terendah. Dialah yang menciptakannya dan mengatur sesuai kehendakNya. Baik berupa hukum qodariy (segala yang terjadi di alam semesta, pent) maupun hukum Dien (syariat). (Semua itu) sesuai dengan hikmahNya. Di antara bentuk keagunganNya adalah kesempurnaan kekuasaannya. (Dia) Yang Maha Berkuasa di atas segala sesuatu. Dengan kekuasaanNya, Dia menciptakan makhluk-makhluk yang besar, seperti langit dan bumi” (Tafsir as-Si’diy)  

✅Ayat ke-2 Surat al-Mulk

ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡمَوۡتَ وَٱلۡحَيَوٰةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ أَيُّكُمۡ أَحۡسَنُ عَمَلٗاۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡغَفُورُ

Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun (Terjemah Depag RI)

“Yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian – wahai manusia-: siapa di antara kalian yang terbaik amalannya dan paling ikhlas. Dan Dia Maha Perkasa yang tidak ada sesuatu pun yang bisa melemahkannya. Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat dari para hambaNya. Di dalam ayat ini terdapat dorongan (anjuran) untuk mengerjakan perbuatan ketaatan dan pencegahan/larangan terhadap perbuatan-perbuatan kemaksiatan” (Tafsir al-Muyassar)

“dan Dia menciptakan kematian dan kehidupan. Artinya: Dia menakdirkan untuk menghidupkan para hambaNya atau mematikan mereka. << Untuk menguji kalian siapakah yang paling baik amalannya >>, yaitu yang paling ikhlas dan paling benar. Sesungguhnya Allah menciptakan para hambaNya dan mengeluarkan mereka untuk kampung (dunia) ini dan mengkhabarkan kepada mereka bahwa mereka akan berpindah darinya. Allah memerintahkan dan melarang mereka. Allah uji mereka dengan hawa nafsu yang bisa merintangi dari perintahNya. Barangsiapa yang tunduk kepada perintah Allah dan membaguskan amalannya, Allah akan membaguskan untuknya balasan di dua kampung (dunia dan akhirat, pent). Barangsiapa yang cenderung pada hawa nafsunya dan melemparkan perintah Allah (tidak dikerjakannya, pent) maka ia akan mendapatkan balasan yang terburuk. << Dan Dia Maha Perkasa >> yang memiliki seluruh kemuliaan, yang Mampu menundukkan segala sesuatu. Seluruh makhluk tunduk padaNya. << Maha Pengampun >> terhadap orang-orang yang berbuat salah, kurang dalam ketaatan, maupun orang-orang yang berdosa. Terutama jika mereka bertaubat dan kembali kepadaNya, Dia akan mengampuni dosa-dosa mereka. Meskipun (dosa-dosa itu) mencapai langit. Dan Allah akan menutupi aib mereka meski (dosa mereka) sepenuh dunia” (Tafsir as-Si’diy)

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom

💐📝 Tafsir Surat al-Mulk (Bagian ke-2)

Ayat ke-3 Surat al-Mulk

ٱلَّذِي خَلَقَ سَبۡعَ سَمَٰوَٰتٖ طِبَاقٗاۖ مَّا تَرَىٰ فِي خَلۡقِ ٱلرَّحۡمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٖۖ فَٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ هَلۡ تَرَىٰ مِن فُطُورٖ

Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat? (Terjemah Depag RI)

“(Dialah) Yang menciptakan tujuh langit tersusun secara rapi, sebagian di atas sebagian lainnya (berlapis-lapis). Apakah engkau melihat pada ciptaan arRahmaan – wahai orang yang memandang- ada ketidakserasian dan ketidaksepadanan?! Ulangilah memandang ke langit: Apakah engkau melihat padanya terdapat keretakan atau sesuatu yang terpecah?!” (Tafsir al-Muyassar)

“(Dialah) Yang menciptakan tujuh langit berlapis, artinya: masing-masing lapisan berada di atas satu lapisan lainnya. Bukan berupa satu lapisan saja. Dan Dia menciptakanNya dalam puncak keindahan dan kekokohan. Tidaklah engkau melihat dalam penciptaan arRahmaan ada ‘tafaawut’, yaitu celah dan kekurangan. Kalau tidak ada kekurangan dalam berbagai sisi, jadilah itu indah secara sempurna. Serasi dalam seluruh sisi. Baik dalam warna, bentuk, maupun ketinggiannya. Begitu juga keserasian pada matahari, bulan, dan bintang-bintang yang bersinar. Baik yang posisinya statis maupun yang berjalan. Ketika kesempurnaannya telah diketahui, Allah Ta’ala memerintahkan untuk mengulangi memandangnya dan memperhatikan sisi-sisi pada berbagai penjurunya. Allah berfirman: << Ulangilah memandang >>, artinya: Ulangilah memandang dengan mengambil pelajaran. << Apakah engkau melihat ada ‘futhuur’ >> Artinya: kekurangan atau cacat” (Tafsir as-Si’diy)

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom

💐📝TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-3)

✅Ayat ke-4 Surat al-Mulk

ثُمَّ ٱرۡجِعِ ٱلۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ يَنقَلِبۡ إِلَيۡكَ ٱلۡبَصَرُ خَاسِئٗا وَهُوَ حَسِيرٞ

Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih (Terjemah Depag RI)

“Kemudian ulangilah memandang berkali-kali, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dalam keadaan rendah lagi hina (tak mampu) untuk melihat adanya kekurangan. Penglihatan itu akan merasa capek lagi penat” (Tafsir al-Muyassar)

“<< Kemudian ulangilah memandang dua kali >> Maksudnya adalah banyak berulang (memandang). << Niscaya pandanganmu akan kembali padamu dalam keadaan terusir dan ia merasa capek >> Artinya: Ia tidak mampu melihat cela atau cacat meskipun berusaha sekuat tenaga “ (Tafsir as-Si’diy)

✅Ayat ke-5 Surat al-Mulk

وَلَقَدۡ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلۡنَٰهَا رُجُومٗا لِّلشَّيَٰطِينِۖ وَأَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ

Dan Sungguh telah Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala (Terjemah Depag RI)

“Dan sungguh telah Kami hiasi langit yang dekat yang terlihat oleh mata dengan bintang-bintang yang besar lagi bersinar. Kami jadikan bintang-bintang itu pula sebagai suluh api membakar bagi syaithan yang mencuri dengar (berita langit, pent). Dan Kami sediakan bagi mereka di akhirat adzab Neraka yang dinyalakan sehingga mereka bisa membandingkan rasa panasnya” (Tafsir al-Muyassar)

“Dan sungguh telah Kami perindah langit yang dekat, yaitu yang kalian lihat dan lapisan yang berada di dekat kalian. (Kami perindah) dengan lampu-lampu, yaitu bintang-bintang yang berbeda-beda cahaya dan kekuatan pancaran sinarnya. Kalau tidak ada bintang-bintang tersebut, niscaya (langit akan menjadi) atap yang gelap, tidak ada keindahan dan kecantikannya. Akan tetapi, Allah menjadikan bintang-bintang ini sebagai perhiasan bagi langit, membuatnya indah, bercahaya, dan sebagai alat petunjuk dalam kegelapan (di) daratan maupun lautan. Penyebutan bintang sebagai perhiasan langit yang terbawah tidaklah bertentangan dengan banyaknya bintang yang ada di atas langit yang tujuh. Karena langit-langit itu jernih (transparan) sehingga tercapailah keindahan bagi langit yang terbawah, meski di langit terbawah itu tidak ada bintang. Dan Kami jadikan dia, yaitu lampu-lampu (bintang) itu sebagai alat melempar syaithan yang hendak mencuri berita langit. Allah menjadikan bintang-bintang ini sebagai penjaga langit dari Syaithan yang hendak mencuri berita-berita tentang bumi. Suluh api yang dilemparkan dari bintang-bintang ini Allah sediakan di dunia bagi syaithan. << Dan Kami sediakan untuk mereka >> di akhirat << adzab yang menyala-nyala >> karena mereka durhaka terhadap Allah, dan menyesatkan para hambaNya. Karena itulah, para pengikut mereka dari kalangan orang-orang kafir akan seperti mereka. Allah sediakan untuk mereka adzab yang menyala-nyala” (Tafsir as-Si’diy)  

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom

💐📝TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-4)

✅Ayat ke-6 Surat al-Mulk

وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ

Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya, akan mendapat azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali (Terjemah Depag RI)

Dan bagi orang-orang yang kafir terhadap Pencipta mereka (disediakan) adzab Jahannam. Seburuk-buruk tempat kembali bagi mereka adalah Jahannam (Tafsir al-Muyassar)

<< Dan bagi orang-orang yang kafir (disediakan) adzab Jahannam, itu adalah seburuk-buruk tempat kembali >> yang benar-benar menghinakan mereka (Tafsir as-Si’diy)

✅Ayat ke-7 Surat al-Mulk

إِذَآ أُلۡقُواْ فِيهَا سَمِعُواْ لَهَا شَهِيقٗا وَهِيَ تَفُورُ

Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara (Terjemah Depag RI)

Jika orang-orang kafir itu dilemparkan ke dalam Jahannam, mereka mendengar suara dahsyat yang mengerikan dalam keadaan Jahannam itu bergejolak secara dahsyat (Tafsir al-Muyassar)

<< Jika mereka dilemparkan ke dalamnya >> sebagai bentuk penghinaan dan perendahan terhadap mereka, << mereka mendengar pada Neraka itu ‘syahiqon’ >> yaitu suara keras mengerikan. << dalam keadaan Neraka itu meluap-luap >> (Tafsir as-Si’diy)

<< Jika mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar pada Neraka itu ‘syahiqon’ >>, Ibnu Jarir menyatakan: artinya adalah teriakan. << dan Neraka itu ‘tafuur’ >> ats-Tsauriy berkata: Meluap bagaikan gejolak biji yang sedikit di air (mendidih) yang banyak (Tafsir Ibnu Katsir)

<<...Jika mereka dilemparkan ke dalamnya, mereka mendengar pada Neraka itu ‘syahiiqon’>> (suara seperti) permulaan ringkik keledai, yang itu adalah suara terburuk. << Neraka itu meluap >> Mendidih bagaikan mendidihnya (air di periuk). Mujahid berkata: Bergejolak (meluap) bagaikan mendidihnya air banyak yang di dalamnya terdapat sedikit biji (Tafsir al-Baghowiy)

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom

💐📝TAFSIR SURAT AL-MULK (Bag ke-5)

✅Ayat ke-8 Surat al-Mulk

تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلۡغَيۡظِۖ كُلَّمَآ أُلۡقِيَ فِيهَا فَوۡجٞ سَأَلَهُمۡ خَزَنَتُهَآ أَلَمۡ يَأۡتِكُمۡ نَذِيرٞ

Hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka) itu bertanya kepada mereka,”Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?” (Terjemah Depag RI)

Hampir saja Jahannam terpecah karena sangat marahnya terhadap orang-orang kafir. Setiap kali dilemparkan sekelompok manusia, (Malaikat) yang ditugaskan dengan urusan Neraka bertanya dalam bentuk celaan: Bukankah telah datang kepada kalian di dunia Rasul yang memperingatkan kalian akan adzab ini?! (Tafsir al-Muyassar)

<< Hampir-hampir saja (Neraka) terpecah karena marah>>. Artinya: Hampir terpecah bagian-bagiannya, terpotong-potong (padahal ia adalah satu kesatuan) karena saking marahnya terhadap orang-orang kafir. Lalu bagaimana lagi perbuatan Neraka terhadap mereka jika mereka telah berada di dalamnya? Kemudian Allah menyebutkan celaan yang membuat bersedih penghuni Neraka. Allah menyatakan: << Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekelompok orang, penjaga Neraka bertanya kepada mereka: Bukankah telah datang pemberi peringatan?! >> Artinya, (Bagaimana) keadaan kalian ini dan apakah layak kalian masuk Neraka. Seakan-akan kalian tidak pernah diberi tahu tentang (ancaman) Neraka, dan seakan-akan tidak ada pemberi peringatan yang memberi peringatan kalian dari Neraka? (Tafsir as-Si’diy)

Penerjemah: Abu Utsman Kharisman

💡💡📝📝💡💡
WA al I'tishom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar