Kamis, 19 Maret 2015

SIAPAKAH WAHABI?? ( 7 - 9 )

----------------------
SIAPAKAH WAHABI??
Bagian 7⃣
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Meluruskan Tuduhan Miring tentang Wahhabi
Tuduhan:
Wahhabiyyah adalah madzhab baru dan tidak mau mengguna-kan kitab-kitab empat madzhab besar dalam Islam.
Ⓜ⭐ Bantahan:
Hal ini SANGAT TIDAK REALISTIS. Karena beliau mengatakan –dalam suratnya kepada Abdurrahman As-Suwaidi–: “Aku kabarkan kepadamu bahwa aku –alhamdulillah– adalah seorang yang berupaya mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, BUKAN pembawa aqidah baru. Dan AGAMA YANG AKU PELUK adalah MADZHAB AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH yang dianut para ulama kaum muslimin semacam IMAM YANG EMPAT dan para pengikutnya.” (Lihat Tash-hihu Khatha`in Tarikhi Haula Al-Wahhabiyyah, hal. 75)
Beliau juga berkata –dalam surat-nya kepada Al-Imam Ash-Shan’ani–: “Perhatikanlah –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmatimu– apa yang ada pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para shahabat sepeninggal beliau dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Serta apa yang diyakini para imam panutan dari kalangan ahli hadits dan fiqh, seperti Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal –semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala meridhai mereka–, supaya engkau bisa mengikuti jalan/ ajaran mereka.” (Ad-Durar As-Saniyyah 1/136)
Beliau juga berkata: “Menghormati ulama dan memuliakan mereka meskipun terkadang (ulama tersebut) mengalami kekeliruan, dengan tidak menjadikan mereka sekutu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, merupakan jalan orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Adapun mencemooh perkataan mereka dan tidak memuliakannya, maka ini merupakan jalan orang-orang yang dimurkai Allah Subhanahu wa Ta’ala (Yahudi).” (Majmu’ah Ar-Rasa`il An-Najdiyyah, 1/11-12. Dinukil dari Al-Iqna’, karya Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhali, hal.132~133)
bersambung, insya Allah
sumber
http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
----------------------
SIAPAKAH WAHABI??
Bagian 8⃣
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Meluruskan Tuduhan Miring tentang Wahhabi
Tuduhan:
Keras dalam berdakwah (inkarul munkar)
Ⓜ⭐ Bantahan:
Tuduhan ini sangat TIDAK BERALASAN.
Karena justru beliaulah orang yang sangat perhatian dalam masalah ini.
Sebagaimana nasehat beliau kepada para pengikutnya dari penduduk daerah Sudair yang melakukan dakwah (inkarul munkar) dengan cara keras. Beliau berkata: “Sesungguhnya sebagian orang yang mengerti agama terkadang jatuh dalam kesalahan (teknis) dalam mengingkari kemungkaran, padahal posisinya di atas kebenaran. Yaitu mengingkari kemungkaran dengan sikap keras, sehingga menimbulkan perpecahan di antara ikhwan… Ahlul ilmi berkata: ‘Seorang yang beramar ma’ruf dan nahi mungkar membutuhkan tiga hal:
berilmu tentang apa yang akan dia sampaikan,
bersifat belas kasihan ketika beramar ma’ruf dan nahi mungkar, serta
bersabar terhadap segala gangguan yang menimpanya.’
Maka kalian harus memahami hal ini dan merealisasikannya. Sesungguhnya kelemahan akan selalu ada pada orang yang mengerti agama, ketika tidak merealisasikannya atau tidak memahaminya. Para ulama juga menyebutkan bahwasanya jika inkarul munkar akan menyebabkan perpecahan, maka tidak boleh dilakukan.
Aku mewanti-wanti kalian agar melaksanakan apa yang telah kusebutkan dan memahaminya dengan sebaik-baiknya. Karena, jika kalian tidak melaksanakannya niscaya perbuatan inkarul munkar kalian akan MERUSAK citra agama. Dan seorang muslim tidaklah berbuat kecuali apa yang membuat baik agama dan dunianya.”(Lihat Muhammad bin Abdul Wahhab, hal. 176)
bersambung, insya Allah
sumber
http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
----------------------
SIAPAKAH WAHABI??
Bagian 9⃣
(ditulis oleh: Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Meluruskan Tuduhan Miring tentang Wahhabi
Tuduhan:
Muhammad bin Abdul Wahhab itu bukanlah seorang yang berilmu. Dia belum pernah belajar dari para syaikh, dan mungkin saja ilmunya dari setan!
Ⓜ⭐ Bantahan:
Pernyataan ini menunjukkan butanya tentang biografi Asy-Syaikh, atau pura-pura buta dalam rangka penipuan intelektual terhadap umat.
Bila ditengok sejarahnya, ternyata beliau
sudah hafal Al-Qur`an sebelum berusia 10 tahun.
Belum genap 12 tahun dari usianya, sudah ditunjuk sebagai imam shalat berjamaah.
Dan pada usia 20 tahun sudah dikenal mempunyai banyak ilmu.
Setelah itu rihlah (pergi) menuntut ilmu ke Makkah, Madinah, Bashrah, Ahsa`, Bashrah (yang kedua kalinya), Zubair, kemudian kembali ke Makkah dan Madinah.
Gurunya pun banyak, 10 di antaranya adalah:
Di Najd:
▪ Asy-Syaikh Abdul Wahhab bin Sulaiman,
Ayah beliau sendiri, dan seorang ulama Najd yang terpandang di masanya dan hakim di ‘Uyainah.
▪ Asy-Syaikh Ibrahim bin Sulaiman.
Paman beliau sendiri, dan sebagai hakim negeri Usyaiqir.
Di Makkah:
▪ Asy-Syaikh Abdullah bin Salim bin Muhammad Al-Bashri Al-Makki Asy-Syafi’i. Hafizh negeri Hijaz di masanya
⛵ Di Madinah:
▪ Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.
Seorang faqih terpandang, murid para ulama Madinah sekaligus murid Abul Mawahib (ulama besar negeri Syam). Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mendapatkan IJAZAH dari guru beliau ini untuk MERIWAYATKAN, MEMPELAJARI, dan MENGAJARKAN
Shahih Al-Bukhari dengan sanadnya sampai kepada Al-Imam Al-Bukhari serta syarah-syarahnya,
Shahih Muslim serta syarah-syarahnya,
Sunan At-Tirmidzi dengan sanadnya,
Sunan Abi Dawud dengan sanadnya,
Sunan Ibnu Majah dengan sanadnya,
Sunan An-Nasa‘i Al-Kubra dengan sanadnya,
Sunan Ad-Darimi dan semua karya tulis Al-Imam Ad-Darimi dengan sanadnya,
Silsilah Al-‘Arabiyyah dengan sanadnya dari Abul Aswad dari ‘Ali bin Abi Thalib,
semua buku :
- Al-Imam An-Nawawi,
- Alfiyah Al-’Iraqi,
- At-Targhib Wat Tarhib,
- Al-Khulashah karya Ibnu Malik,
- Sirah Ibnu Hisyam dan seluruh karya tulis Ibnu Hisyam,
√ semua karya tulis Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani,
- buku-buku Al-Qadhi ‘Iyadh,
- buku-buku qira’at,
- kitab Al-Qamus dengan sanadnya,
Musnad Al-Imam Asy-Syafi’i,
Muwaththa’ Al-Imam Malik,
Musnad Al-Imam Ahmad,
Mu’jam Ath-Thabrani,
buku-buku As-Suyuthi dsb.
▪ Asy-Syaikh Muhammad Hayat bin Ibrahim As-Sindi Al-Madani,
√ Ulama besar Madinah di masanya
▪ Asy-Syaikh Isma’il bin Muhammad Al-Ajluni Asy-Syafi’i, Penulis kitab Kasyful Khafa‘ Wa Muzilul Ilbas ‘Amma Isytahara ‘Ala Alsinatin Nas.
▪ Asy-Syaikh ‘Ali Afandi bin Shadiq Al-Hanafi Ad-Daghistani,
> Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab bertemu dengannya di kota Madinah dan mendapatkan ijazah darinya seperti yang didapat dari Asy-Syaikh Abdullah bin Ibrahim bin Saif.
▪ Asy-Syaikh Abdul Karim Afandi, Asy-Syaikh Muhammad Al Burhani, dan Asy-Syaikh ‘Utsman Ad-Diyarbakri.
Di Bashrah:
Asy-Syaikh Muhammad Al-Majmu’i, Ulama terkemuka daerah Majmu’ah, Bashrah.
Di Ahsa`:
Asy-Syaikh Abdullah bin Muhammad bin Abdul Lathif Asy-Syafi’i.
bersambung, insya Allah
sumber
http://manhajul-anbiya.net
•••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar