Selasa, 17 Maret 2015

PENDIDIKAN ANAK MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB

--------------------

Silsilah "Mutiara Hikmah Salafiyyah"
Dalam TARBIYATUL AULAD

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ 

1. PENDIDIKAN ANAK MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً)

"Wahai orang-orang beriman JAGALAH DIRIMU dan KELUARGAMU (Isteri dan anak-anakmu) dari api neraka." (at-Tahrim : 6)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

«كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا »

"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN tentang apa yang dia pimpin.
Seorang imam (penguasa) adalah pemimpin, akan dimintai pertanggungjawaban atau rakyat yang dia pimpin.
Seorang pria (suami) adalah pemimpin keluarga (isteri dan anak-anaknya) dia pun akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin.
Seorang wanita (isteri) adalah pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin."
(HR. al-Bukhari 893, Muslim 4751)

                               --- *** ---

Asy-Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah menjelaskan,

"Di antara hal terpenting terhadap anak-anak adalah MEMBERIKAN PERHATIAN terhadap mereka. Karena seseorang akan dimintai pertanggungjawaban atas anak-anaknya.

Makna ayat (at-Tahrim : 6 di atas, pen) bahwa Allah mewakilkan/menyerahkan  (tanggung jawab pendidikan) anak-anak kita kepada kita.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda : "Seorang pria (suami) adalah pemimpin keluarga (isteri dan anak-anaknya) dia pun akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia pimpin."

Makwa WAJIB atas seorang pria (suami) untuk MEMPERHATIKAN ISTERI dan ANAK-ANAKNYA dengan perhatian yang lebih besar dibandingkan perhatiannya terhadap hartanya. Kita dapati sekarang, banyak orang yang perhatiannya terhadap harta lebih besar daripada perhatiannya terhadap anak. Kamu dapati ada di antara mereka yang begadang semalaman mengurus catatan-catatan harta dan dagangannya, dan tidak perhatian terhadap kondisi anak-anaknya. INI MERUPAKAN KESALAHAN FATAL!!"
(Majmu Fatawa 25/235~236)

⭐ Asy-Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah juga mengatakan :

"Tidak akan terwujud penjagaan kita atas mereka dari api neraka kecuali dengan cara kita membiasakan kepada mereka mengerjakan amal-amal shalih dan meninggalkan amal-amal yang jelek.
….

Hendaknya seorang ayah mengetahui, bahwa keshalihan anak-anaknya merupakan mashlahah untuknya di dunia dan di akhirat.
(Fatawa Nur 'ala ad-Darb 23/2)


••••••••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar