--------------------
Silsilah "Mutiara Hikmah Salafiyyah"
Dalam TARBIYATUL AULAD
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
4. ⚠ WASPADALAH....DI ANTARA ANAK-ANAKMU ADA YANG MENJADI MUSUH BAGIMU!!
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ (14)} [التغابن: 14]
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isteri dan anak-anak kalian ada yang menjadi MUSUH BAGI KALIAN , maka WASPADAILAH MEREKA!!; dan jika kalian mema’afkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (at-Taghabun : 14)
Asy-Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata,
⚠ “Ini merupakan PERINGATAN dari Allah terhadap kaum mukminin, agar JANGAN SAMPAI TERLENA DENGAN ISTERI-ISTERI DAN ANAK-ANAK. Karena sebagian mereka bisa menjadi MUSUH kalian.
Musuh adalah pihak yang menginginkan kejelekan atas dirimu. Tugasmu adalah WASPADA dari pihak yang demikian kondisinya.
Sementara jiwa itu terbentuk di atas perasaan cinta kepada isteri dan anak-anak.
Maka Allah menasehati hamba-hamba-Nya, bahwa kecintan tersebut membuat mereka selalu mengikuti semua kemauan/tuntutan isteri dan anak-anak walaupun padanya terdapat pelanggaran-pelangaran syar’i.
Allah memberikan semangat kepada hamba-hamba-Nya untuk senantiasa melaksanakan perintah-perintah-Nya dan mengedepankan keridhaan-Nya, karena apa yang ada di sisi-Nya berupa pahala besar dan cita-cita yang tinggi serta kecintaan yang sangat mahal.
Allah juga mendorong hamba-hamba-Nya lebih mengedepankan akhirat daripada dunia yang fana dan akan sirna ini.
Tatkala larangan dari menuruti isteri dan anak-anak dalam hal-hal yang memberikan madharat kepada seorang hamba serta peringatan darinya, mungkin dipahami sebagai perintah untuk bersikap keras terhadap mereka dan memberikan hukuman kepada mereka, maka Allah memerintahkan untuk :
▪ mewaspadai mereka,
▪ tidak memarahi, dan
▪ memaafkan mereka
Karena pada sikap tersebut terdapat banyak kemashlahatan yang tak terhitung.”
[ lihat Tafsir as-Sa’di ]
⛵
••••••••••••••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar