SILSILAH PENGAGUNGAN SYIAR-SYIAR ALLAH:
HUKUM BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN AYAT-AYAT AL QUR'AN
Bagian Kedua
Lanjutan dari bagian pertama:
…..
Kemudian saya menderumkan ontaku (agar wanita tersebut bisa naik). Lalu sebelum dia naik,
dia berkata kepadaku:
{قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ}
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya…" [QS. An Nuur: 30]
Saya pun menundukan pandanganku darinya. Saya katakan padanya: "Naiklah sekarang!"
Tatkala dia ingin naik di atas onta, tiba-tiba saja onta tersebut berjalan, sehingga terjatuhlah wanita tersebut dan terkoyaklah bajunya.
Dia berkata:
{وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ}
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri…" [QS. Asy Syuura: 30]
Saya katakan padanya: "Bersabarlah! jangan engkau naik dahulu sampai saya selesai mengikatnya."
Dia pun berkata:
{فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ}
"maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat)." [QS. Al Anbiya: 79]
Setelah saya selesai mengikat ontaku, maka saya katakan padanya: "Sekarang engkau bisa naik kembali!"
Ketika dia telah naik di atas onta, dia berkata:
{سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ (13) وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ (14)}
"Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami." [QS. Az Zukhruf: 13-14]
Saya pun kemudian mengambil tali kekang ontaku dan saya hentakan agar jalannya lebih cepat sambil saya berteriak-teriak.
Melihat seperti itu, dia berkata:
{وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ}
Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu…" [QS. Luqman: 19]
Saya pun lambatkan jalanku dengan pelan-pelan sambil mendendangkan bait-bait syi'ir.
Mendengar seperti itu, dia berkata:
{فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ}
"bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran…" [QS. Al Muzammil: 20]
Saya katakan kepadanya sambil terkagum-kagum dengan sikapnya: "Sungguh engkau telah dianugerahi kebaikan yang banyak."
Dia menjawab:
{وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ}
"Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)." [QS. Al Baqarah: 269]
Ketika saya melangkah sebentar, saya pun bertanya kembali: "Apakah engkau punya suami?"
Dia menjawab:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ}
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu…" [QS. Al Maidah: 101]
Mendengar jawabannya, saya pun terdiam dan tidak melanjutkan lagi pembicaraanku dengannya sampai akhirnya kami mendapatkan sekelompok kaum.
Saya katakan padanya: "Siapakah yang engkau miliki dalam kafilah itu?".
Dia menjawab:
{الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا}
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia…" [QS. Al Kahfi: 46]
Dari jawabannya, saya tahu bahwa dia mempunyai anak. Terus saya bertanya kembali: "Apakah urusan mereka dalam musim haji ini?"
Dia berkata:
{وَعَلَامَاتٍ وَبِالنَّجْمِ هُمْ يَهْتَدُونَ}
"dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah mereka mendapat petunjuk." [QS. An Nahl: 16]
Oh… ternyata mereka dalam kafilah tersebut sebagai penunjuk jalan.
Saya berjalan mendekati sebuah tenda, kemudian saya bertanya: "apakah yang engkau miliki dalam tenda ini?"
Dia berkata:
{وَاتَّخَذَ اللَّهُ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا}
"Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya." [QS. An Nisaa: 125]
{وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَى تَكْلِيمًا}
Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." [QS. An Nisaa: 164]
{يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ}
"Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh." [QS. Maryam: 12]
Maka saya pun berteriak memanggil nama-nama mereka: "hai Ibrahim! hai Musa! hai Yahya!"
Setelah itu, tiba-tiba keluarlah tiga anak muda dari dalam tenda tersebut, seolah-olah mereka bagaikan rembulan yang baru muncul. Disaat mereka sudah berada dihadapanku, mereka duduk dan berkata: "Ini adalah Ibu kami, sudah tiga hari kami kehilangan dia.
Wanita itu berkata:
{الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ}
"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri." [QS. Faathir: 34]
Setelah berkata demikian, saya melihat kepala wanita tersebut memberikan isyarat kepada salah satu anaknya,
dan dia berkata:
{فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِينَةِ فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ}
"Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah ia membawa makanan itu untukmu…" [QS. Al Kahfi: 19]
Kemudian salah satu diantara mereka bangkit dan pergi membeli makanan. Setiba dari membeli makanan, ia langsung menghidangkannya dihadapanku.
Wanita itu berkata:
{كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ}
"(kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu." [QS. Al Haaqqah: 24]
Saya katakan kepada mereka: "Sekarang makanan kalian menjadi haram bagiku sampai kalian mau mengkabarkan tentang keadaan Ibu kalian!"
Mereka pun menjawab: Dia adalah ibu kami, sudah sejak 40 tahun tidak berbicara melainkan dengan ayat-ayat Al Qur'an, karena beliau takut berkata dusta sehingga akan turun murka Allah kepadanya. Maha Suci Allah Yang Maha Mampu berbuat apa saja yang Dia kehendaki.
Saya katakan:
{ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ}
"Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar." [QS. Al Hadid: 21]
Demikianlah kisah wanita yang tak pernah menggerakan lisannya semenjak 40 tahun lamanya melainkan dengan kalamullah (Al Qur'an), karena takut jika lisannya dia gerakan untuk sesuatu yang dusta, sehingga Allah akan murka kepadanya.
Mungkin diantara kita ada yang bertanya-tanya tentang keabsahan kisah?!
Dan juga mungkin ada yang bertanya-tanya, apakah perbuatan wanita tersebut, yaitu tidak berbicara melainkan dengan ayat-ayat Al Qur'an saja dibenarkan dalam Islam?
Untuk mengetahui jawaban kedua pertanyaan diatas, maka simaklah kelanjutan artikel ini pada pertemuan berikutnya, insya Allah!
[✏ ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawi, 7 Jumadal Ula 1435/ 8 Maret 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah ]
~~•~~•~•~•~•~•~•~•~•~•~
WA. Thullab Al Fiyusy
WhatsApp Salafy Lintas Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar