Silsilah Fawaid Aqidah 7 –
(asy-Syaikh 'Abdullah azh-Zhafiri)
~~~~~~~
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang pimpinan umat, yang senantiasa taat kepada Allah, lurus (bertauhid), dan sama sekali bukan dari orang-orang musyrik." (an-Nahl : 120)
Pada ayat ini ada beberapa faidah,
Bahwa Nabi Ibrahim 'alaihis salam telah merealisasikan Tauhid.
Allah telah menjadikan Nabi Ibrahim 'alahis salam sebagai tauladan untuk kita dalam hal perealisasian tauhid, mencampakkan kesyirikan, serta sikap berlepas dirinya beliau dari kesyirikan dan orang-orangnya.
Bahwa derajat sebagai imam dalam agama diperoleh dengan kesabaran dan keyakinan.
Pentingnya mengajarkan kebaikan kepada umat. Dengan sebab itu Allah mengangkat derajat seorang hamba.
Pentingnya al-Qunut bagi seorang hamba dan da'i, yaitu ketaatan yang terus menerus dan panjang dalam rukuk dan sujud.
Kesempurnaan Islam dan hakekatnya bagi seorang hamba adalah (dia berjalan di atas) al-Hanafiyyah. Al-Hanif yaitu menghadap kepada Allah secara totalitas, baik hati maupun anggota badannya, dan berpaling dari segala sesuatu selain Allah.
Wajib berlepas diri dari kesyirikan dan orang-orang musyrik, serta wajib menjauh dari mereka. Ini menunjukkan kesempurnaan keikhlash, kejujuran, dan sikap ittiba'-nya.
Barangsiapa yang bersifat dengan sifat-sifat tersebut, maka dia telah men-tahqiq (merealisasikan) Tauhid. Tahqiq Tauhid adalah : memurnikannya dari segala kotoran kesyirikan, kebid'ahan, dan kemaksiatan.
Barangsiapa yang men-tahqiq (merealisasikan) Tauhid maka dia masuk al-Jannah (surga) tanpa hisab dan tanpa adzab.
--------------------
diterjemahkan oleh
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia
---------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar