SILSILAH PENGAGUNGAN SYIAR-SYIAR ALLAH:
Bagian Ke 6
HUKUM TULISAN LAFAZH 'ALLAH' ATAU [حَمَاكَ اللهُ] SEMOGA ALLAH MENJAGAMU DI KENDARAAN, SEPERTI MOBIL, KAPAL MAUPUN PESAWAT
Kita sering melihat kendaraan mobil, kapal, atau pesawat pada bagian depan, belakang ataupun dalamnya tulisan kalimat [اللهُ], [مَا شَاءَ اللهُ], [حَمَاكَ اللهُ] semoga Allah menjagamu, atau juga ayat-ayat Al Qur'an. Apakah hal ini dibenarkan dalam syariat Islam?
Permasalahan ini telah dibahas oleh Al Lajnah Ad Daimah, berikut jawaban hukum permasalahan diatas:
"Tidak boleh bagi para desainer dan tukang dekor Kaligrafi dan juga selain mereka menulis lafazh [اللهُ] atau yang lainnya dari Nama-nama Allah yang Mulya dan sifat-sifatNya pada bagian belakang mobil atau selainnya. Tidak boleh bagi pemilik mobil berbuat hal tersebut, baik tujuannya untuk hiasan, mencari barakah, sebagai pengingat untuk selalu berdzikir, nasehat maupun yang semisalnya dari hal-hal yang sudah menjadi keyakinan sebagian orang-orang awam dan orang-orang yang jahil. Karena hal tersebut merupakan perbuatan bid'ah, hal tersebut yang tidak ada dasarnya sama sekali, baik dalam Al Qur'an maupun Sunnah NabiNya shallallahu 'alaihi wasallam serta kita tidaklah (diperintahkan) beribadah kepada Allah dengan cara seperti itu, karena padanya pula pelecehan terhadap Nama-nama Allah dan Sifat-sifatNya.
Orang tersebut tidak mensucikanNya dari hal-hal yang tidak pantas, bahkan menghinakannya. Terkadang perbuatan demikian bisa mendorong pelakunya kepada kesyirikan dengan menjadikan tulisan sebagai tameng (dari bala) dan berkeyakinan bahwa hal tersebut bisa mendatangkan manfaat dan mencegah bala dengan sekedar menulisnya (pada kendaraannya).
Nama-nama Allah dan Sifat-sifatNya tidaklah Allah turunkan untuk dijadikan sebagai tulisan-tulisan pada peralatan, papan atau mobil. Kalau seandainya hal tersebut disyariatkan, niscaya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan menunjukannya kepada kita dan mendorong kita untuk melakukannya.
Sungguh Allah Ta'ala menurunkan Nama-nama dan sifat-sifatNya dengan tujuan agar hamba-hambaNya mengenalNya, menetapkannya sebagaimana telah Allah dan RasulNya tetapkan, beriman dengan apa yang terkandung padanya dari sifat kesempurnaan dan kemulyaan, memuji apa yang berhak untukNya dan menghadapkan dirinya kepadaNya, baik dalam kondisi senang maunpun dalam kesusahan.
Wajib atas setiap mukmin untuk beriman dengannya (Nama-nama Allah dan Sifat-sifatnya) dan membenarkannya serta menjaganya, secara keyakinan dan pengamalan, dan menetapinya, baik secara lafazh maupun makna, menetapkannya sebagaimana yang pantas dengan kemulyaanNya, sebagaimana pula (menetapkannya) tanpa pemalingan, penolakan, penyerupaan, dan penggambaran bentuknya, selalu memelihara kehormatannya dari segala bentuk penghinaan atau pelecehan, mensucikannya dari hal-hal yang tidak pantas untukNya. Allah Ta'ala berfirman:
{وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
"Hanya milik Allah Asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." [QS. Al A'raf: 180]
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
[ Fatawa Al Lajnah Ad Daimah 3/35-36]
[✏ Alih bahasa Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawi, 24 Jumadats Tsaniyah 1435/ 24 April 2014_di Daarul Hadits_Al Fiyusy_Harasahallah ]
~•~•~~•~•~•~•~•~•~•~
WA. Thullab Al Fiyusy
WhatsApp Salafy Lintas Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar