Rabu, 11 November 2015

10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu (0-2)

1⃣⌚10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu

Oleh : Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri hafizhahullah

..........................................

بسم الله الرحمن الرحيم

Muqaddimah
Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله ، وعلى آله وصحبه وبعد :

Saudaraku fillah ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri telah menunjukkan kepadaku buah penanya tentang prinsip-prinsip yang selayaknya dijalani oleh para penuntut ilmu. Sungguh aku melihat tulisan tersebut sebagai karya yang istimewa. Dia telah mendapatkan taufiq untuk mengumpulkan prinsip-prinsip yang dibutuhkan oleh penuntut ilmu, diiringi dengan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah.

Kesimpulannya, penulis telah melakukan suatu yang bagus dan memberikan faidah. Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan, dan semoga Allah membanyakkan yang semisal ini.

Aku memberikan semangat kepada para penuntut ilmu untuk menghafal dan memperhatikan prinsip-prinsip ini. Wabillahit Taufiq.

✒ Ahmad bin Yahya An-Najmi
27-4-1421 H

* * *

http://www.manhajul-anbiya.net/jelang-daurah-nasional-masyaikh-di-yogyakarta-9/

•••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~
2⃣⌚10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu

Oleh : Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri hafizhahullah

..........................................

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسول الله، أما بعد :

✅ Tulisan ini merupakan penjelasan ringkas tentang prinsip-prinsip penting yang diperlukan oleh seorang yang menempuh jalan thalabul ‘ilmi(menuntut ilmu syar’i). Saya wasiatkan dan saya ingatkan diriku dan saudara-saudaraku sekalian dengannya, karena sesungguhnya seorang yang menempuh jalan thalabul ‘ilmi dan ingin menuai hasilnya maka harus ada 10 prinsip :

1⃣ Pertama : Meminta Tolong Kepada Allah

Manusia itu lemah. Tidak ada daya dan kekuatan baginya kecuali dari Allah. Apabila dia diserahkan pada dirinya sendiri, maka sungguh dia akan hancur dan binasa. Namun kalau dia menyerahkan segala urusannya kepada Allah Ta’ala dan meminta tolong kepada-Nya dalam menuntut ilmu, maka Allah pasti akan menolongnya. Allah ‘Azza wa Jalla telah memberikan dorongan untuk berbuat demikian dalam Kitab-Nya yang mulia, Allah befirman :

( إياك نعبد وإياك نستعين )
Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami minta pertolongan. [Al-Fatihah]

Allah juga berfirman :

(ومن يتوكل على الله فهو حسبة ) [ الطلاق :3]
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka Dia yang akan menjadi sebagai pencukupnya.”[Ath-Thalaq : 3]

Allah juga berfirman :

( وعلي الله فتوكلوا إن كنتم مؤمنين ) المائدة :23
“dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian memang kaum mukminin.”

Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

” لو أنكم توكلون على الله حق توكله لرزقكم كما يرزق الطير ، تغدو خماصاً ، وتروح بطاناً
“Kalau seandainya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rizki kepada kalian, sebagaimana Dia memberi rizki pada burung, yakni burung tersebut berangkat pagi dalam keadaan lapar, pulang sore hari dalam keadaan kenyang.” 
▪ HR. Ahmad (I/30), At-Tirmidzi (2344), Ibnu Majah (4164), dari shahabat ‘Umar bin Al-KhaththabRadhiyallah ‘anhu. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 310.

Sebesar-besar rizki adalah : ilmu.

Nabi kita Muhammad Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa bertawakkal dan meminta pertolongan kepada Rabbnya dalam segala urusan beliau. Dalam doa keluar rumah yang sah dari Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam terdapat dalil yang menunjukkan hal tersebut. Beliau berdo’a :

بسم الله توكلت على الله ولا حول ولا قوة إلا بالله

“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah.” 
▪ HR. Abu Dawud (5095). At-Tirmidzi (3426), dari shahabat Anas bin Malik Radhiyallah ‘anhu. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Al-Kalimuth Thayyib no. 59.

http://www.manhajul-anbiya.net/jelang-daurah-nasional-masyaikh-di-yogyakarta-9/

•••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~
3⃣⌚10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu

Oleh : Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri hafizhahullah

..........................................

2⃣ Kedua : Niat yang baik
✅ Seseorang niatnya harus karena Allah ‘Azza wa Jalla dalam menuntut ilmu.
❌ Bukan menginginkan didengar (orang lain) atau pun ingin terkenal, tidak pula karena kepentingan-kepentingan duniawi.
Barangsiapa yang menjadikan niatkan hanya karena Allah, maka Allah akan memberikan taufiq padanya serta memberikan pahala atas amalannya tersebut. Karena (menuntut) ilmu adalah ibadah, bahkan termasuk ibadah yang terbesar.

Suatu amalan, seorang hamba tidak akan diberi pahala atas amalan tersebut, kecuali apabila dia mengikhlashkan karena Allah, dan mengikuti Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam. AllahSubhanahu wa Ta’ala berfirman :
( إن الله مع الذين اتقوا والذين هم محسنون ) [ النحل : 128]

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat ihsan.” [An-Nahl : 128]

⛵ Ketaqwaan yang terbesar adalah mengikhlashkan niat karena Allah.
 Adapun orang yang riya’ dalam menuntut ilmu, disamping dia rugi di dunia, dia juga akan diadzab di Hari Akhir. Sebagaimana dalam hadits yang menjelaskan tentang 3 orang yang diseret di atas wajah-wajah mereka. Salah satu dari tiga orang tersebut adalah seorang penuntut ilmu, yang mencari ilmu agar dirinya dikatakan sebagai orang ‘alim (berilmu), dan dia telah dikatakan demikian. 

http://www.manhajul-anbiya.net/jelang-daurah-nasional-masyaikh-di-yogyakarta-9/

•••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar