Senin, 16 November 2015

10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu (7-10)

8⃣⌚10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu
Oleh : Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri hafizhahullah
..........................................
7⃣ Ketujuh : Keseriusan, Kesungguhan, dan Kontiunitas dalam Meraih Ilmu
↪ Menjauh dari kemalasan dan kelemahan.
➡ Mujahadatun Nafs (memerangi diri sendiri) dan memerangi syaithan. Jiwa dan Syaithan merupakan dua penghalang amalan menuntut ilmu.
Di antara sebab yang membantu membangkitkan kesungguhan dalam menuntut ilmu adalah : Membaca biografi-biografi para ‘ulama, tentang kesabaran, kekokohan menanggung beban/resiko, dan perjalanan mereka dalam meraih ilmu dan hadits.
http://www.manhajul-anbiya.net/jelang-daurah-nasional-masyaikh-di-yogyakarta-10/
•••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~
9⃣⌚10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu
Oleh : Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri hafizhahullah
..........................................
8⃣ Kedelapan : Konsentrasi
Yaitu seorang penuntut ilmu mencurahkan segala kesungguhannya hingga ia berhasil sampai kepada tujuannya dalam ilmu dan kekokohan padanya, baik kekuatan hafalan, pemahaman, dan pondasi yang kuat.
http://www.manhajul-anbiya.net/jelang-daurah-nasional-masyaikh-di-yogyakarta-10/
•••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~
⌚10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu
Oleh : Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri hafizhahullah
..........................................
9⃣ Kesembilan : Terus Berada di Sisi Guru dan Pengajar
✅ Ilmu itu diambil dari mulut para ‘ulama. Maka seorang penuntut ilmu, agar kokoh dalam ilmu di atas pondisi yang benar, maka hendaknya ia bermulazamah kepada ‘ulama, talaqqi (mengambil) ilmu langsung dari mereka.
⛵ Sehingga pencarian ilmunya tegak di atas kaidah-kaidah yang benar.
⛵ Mampu melafazhkan nash-nash qur’ani dan hadits dengan pelafazhan yang benar, tidak ada kesalahan maupun kekeliruan.
⛵ Memahami ilmu dengan pemahaman yang tepat sesuai maksudnya.
⛵ Dan lebih dari itu, dia bisa mengambil faidah dari ‘ulama : adab, akhlaq, dan sifat wara’.
⚠ Hendaknya dia menghindar agar jangan sampai yang menjadi gurunya adalah kitab. Karena sesungguhnya barangsiapa yang gurunya adalah kitabnya maka ia akan banyak salahnya sedikit benarnya.
Demikianlah, inilah yang terjadi pada umat ini. Tidaklah seseorang tampil menonjol dalam ilmu kecuali ia sebelumnya telah tertarbiyyah dan terdidik di hadapan ‘ulama.
http://www.manhajul-anbiya.net/jelang-daurah-nasional-masyaikh-di-yogyakarta-10/
•••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~
1⃣1⃣⌚10 Prinsip Untuk Meraih Ilmu
Oleh : Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq Azh-Zhafiri hafizhahullah
..........................................
Kesepuluh : Menempuh Waktu yang Lama
⏰ Janganlah seorang penuntut ilmu mengira bahwa menuntut ilmu akan selesai sehari atau dua hari, setahun atau dua tahun. Bahkan menuntut ilmu itu butuh kesabaran bertahun-tahun.
Al-Qadhi ‘Iyadh ditanya, “Sampai kapan seseorang itu menuntut ilmu?”
Beliau menjawab, “Sampai mati, sehingga tintanya menemaninya sampai ke kuburnya.”
Al-Imam Ahmad berkata : “Aku duduk mempelajari Kitabul Haidh selama sembilan tahun hingga aku memahaminya.”
☀ Demikianlah, para penuntut ilmu yang cerdas senantiasa duduk bermulazamah kepada ‘ulama selama sepuluh tahun atau dua puluh tahun. Bahkan sebagian mereka terus bermulazamah hingga Allah mewafatkannya.
.......................................
Inilah beberapa prinsip yang perlu untuk diperhatikan oleh penuntut ilmu guna meraih ilmu.
Saya memohon kepada Allah agar memberikan taufiq terhadap kita dan antum kepada ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih.
وصلي الله على نبينا محمد ، وعلي آله وصحبه ومن تبعهم واقتفي أثرهم بإحسان إلي يوم الدين .
تم ولله الحمد .
http://www.manhajul-anbiya.net/jelang-daurah-nasional-masyaikh-di-yogyakarta-10/
•••••••••••••••
Majmu'ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar