Selasa, 10 November 2015

HUKUM TIDUR DI SORE HARI SETELAH SHALAT ASAR

SILSILAH SEPUTAR HUKUM TIDUR SESUAI DENGAN SUNNAH NABAWIYAH:
PERTEMUAN KEDUA
❓⛅❓
⛅ HUKUM TIDUR DI SORE HARI SETELAH SHALAT ASAR
☀ Setelah kita bahas hukum tidur setelah shalat shubuh dan telah kita sebutkan hukumnya, bahwa para Salaf tidak menyukai hal tersebut, karena pagi hari setelah shalat fajar adalah waktu yang penuh barakah, dibagikannya rizqi, waktu untuk berdzikir, waktu yang tepat untuk menambah hafalan al-Quran dan hafalan hadits dan amalan kebaikan yang lainnya. Akan tetapi jika benar-benar dia mengantuk dan butuh istirahat setelah shalat shubuh maka tidaklah mengapa, karena sepantasnya seseorang memperhatikan kebutuhan dirinya, sebab badan ini punya hak untuk beristirahat, namun jangan sampai istirahatnya menyebabkan dia meninggalkan kewajiban yang harus dia kerjakan.
⛅ Pada kesempatan kali ini, kita akan memberikan faedah tentang hukum tidur di sore hari selepas shalat asar. Karena pernah suatu hari hari saya tidur-tiduran di suatu masjid, kemudian tiba-tiba ada yang datang menghampiri saya dan mengatakan, ‘wahai saudaraku, tidak boleh kamu tidur di sore hari, nanti kalau kamu tidur di waktu seperti ini maka kamu jadi gila!’. Wah wah ngeri juga ya, akibat dari tidur di waktu sore hari.
Apakah benar apa yang disampaikan bapak tadi, bahwa barangsiapa yang tidur di sore hari, maka ketika bangun tidur dia menjadi gila atau kehilangan akalnya?
Apa pedoman mereka yang melarang tidur di sore hari?
Pedoman mereka adalah sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Hibban rahimahullah dari shahabat ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
«مَنْ نَام بَعْدَ الْعَصْرِ فَاخْتُلِسَ عَقْلُهُ فَلا يَلُومَنَّ إِلا نَفْسَهُ»
“Barangsiapa tidur setelah shalat asar maka akan hilang ingatannya, oleh karena itu janganlah mencela kecuali (celalah) dirinya sendiri.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitabnya “adh-Dhu’afa wa al-Majruhin 1/283. Berkata asy-Syaikh al-Albani rahimahulah dalam kitabnya adh-Dha’ifah 1/112: Hadits ini lemah.
Berikut fatwa para ulama seputar pembahasan kita;
1. Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah:
“Tidur setelah shalat asar merupakan kebiasaan sebagian manusia, hal tersebut tidaklah mengapa. Hadits-hadits yang menyebutkan padanya larangan tidur setelah shalat asar tidaklah shahih. [Fatwa no. 17915]
2. Fatwa asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah:
Beliau ditanya: Apakah ada dalan sunnah nabawiyah hadits-hadits dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam tentang larangan tidur setelah shalat asar atau sebelum maghrib?
Beliau menjawab: “Tidak ada larangan padanya sedikit pun, tidak mengapa tidur setelah shalat asar. Kami tidak mengetahui satu hadits pun yang melarangnya. Tidur setelah asar tidaklah dilarang, tidak ada satu hadits pun (yang shahih) yang melarang hal itu. [www.binbaz.org.sa/audio/noor/042710.mp3]
3. Fatwa asy-Syaikh al-‘Utsaimin rahimahullah:
“Hal tersebut tidaklah mengapa. Tidaklah perlu dianggap perkataan orang bahwa tidur di waktu Dhuha akan mewariskan kebinasaan kepada pemuda dan tidur di waktu asar akan mewariskan kegilaan. Hal tersebut jangalah dipercaya! Betapa banyak orang-orang yang tidur setelah asar bahkan (ada yang tidur) beberapa saat sebelum matahari terbenam, ternyata mereka termasuk orang-orang yang paling berakal.” [Fatawa Nur ‘Alad Darbi: 24/2]
--------------------------------------
✒ Ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri al-Jawy, 7 Rabiul Awal 1436/ 29 Desember 2014_di kota Ambon Manise.
Silahkan kunjungi blog kami untuk mendapatkan artikel kami yang lainnya dan mengunduh PDF-nya serta aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
-----------------------------------------
WA. FORUM KIS

=================================================



Tidak ada komentar:

Posting Komentar