Senin, 16 November 2015

Cara Menjawab Salam Orang Kafir

CARA MENJAWAB SALAM ORANG KAFIR
Ditulis oleh: Asy-Syaikh Bader Bin Muhammad Al-Bader
Salam yang diucapkan oleh orang- orang kafir memiliki beberapa keadaan:
Keadaan pertama: jika dia mengucapkan "As-saamu Alaikum" (kematian atas kalian), maka dijawab dengan ucapan "Wa 'Alaikum" (dan juga atas kalian). Hal ini berdasarkan hadits Anas رَضِيَ اللهُ عَنُْه berkata: bersabda Rasulullah َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم :
"Jika ahli kitab mengucapkan salam atas kalian, maka jawablah: wa 'Alaikum."
(HR.Bukhari (6258) dan Muslim (2163).
Juga dari Ibnu Umar رَضِيَ اللهُ عَنُْه bahwa Rasulullah َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم bersabda:
"Jika Kaum Yahudi mengucapkan salam kepada kalian, sesungguhnya salah seorang mereka hanyalah mengatakan "Assaamu Alaika", maka jawablah "wa 'alaik". 
(HR.Bukhari (6257)).
Dari Aisyah رَضِيَ اللهُ عَنْهَا bahwa Kaum Yahudi mengatakan kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّمَ "As-saamu 'alaik" , maka Beliau menjawab "wa 'alaik".
(HR.Bukhari (6256)).
Keadaan kedua:
Jika orang kafir tersebut mengatakan "As-silaamu 'Alaikum" (السِّلام عليكم) dengan huruf siin yang di kasrah dan ditasydid, yang bermakna batu. Maka dijawab dengan "Wa 'Alaikum".
Berkata Imam Al-Hijawi dalam "syarah manzhumatul aadaab", hal: 196: berkata Ibnu Abi Musa: Jika seorang kafir dzimmi mengucapkan salam kepada seorang muslim dengan mengatakan "As-silaamu 'alaika" dengan huruf siin yang dikasrah, yang bermakna batu, maka dia menjawab dengan yang semisalnya.
Keadaan ketiga:
jika dia mengucapkan "As-salaamu Alaikum", dengan huruf siin yang difathah dan ditasydid, yaitu ucapan selamat yang biasa diucapkan. Ada yang berkata: dibalas dengan ucapan "wa a'alaikumussalaam". Berdasarkan keumuman firman Allah َّعَزَّ وَجَل
"Apabila diucapkan selamat kepada kalian maka balaslah dengan yang lebih baik atau balas yang semisalnya."
Imam Ibnul Qayyim رَحِمَهُ اللهُ menyebutkan tentang hal ini dalam kitabnya "ahkaam ahli adz-dzimmah" (1/ 200), ini pula yang menjadi pendapat Al-Allamah Ibnu Utsaimin dalam syarah riyadhus salihin (3/ 10), dan Al-Muhaddits Al-Albani dalam Ash-Shahihah (2/ 322). Ini merupakan salah satu pendapat dari sebagian pengikut madzhab Syafi'i. Al-Hafizh An-Nawawi berkata dalam Al-Adzkar (415) berkata: Al-Mawardi menyebutkan pendapat lain, bahwa ketika mereka memulai salam, maka dia menjawab "Wa 'Alaikumus salaam", namun jangan dia mengatakan "warahmatullaah". Ini merupakan pendapat yang ganjil dan tertolak.
Imam Al-Hajjawi dalam syarah manzhumah al-aaadaab (hal:196) berkata: berkata Syaikh Taqiyuddin : "jika seorang kafir dzimmi mengucapkan salam kepada seorang muslim, maka dia menjawab seperti ucapan selamatnya tersebut."
Segolongan para ulama mengatakan: jika seorang kafir berkata "As-salaamu 'alaikum", maka tetap dibalas dengan ucapan "wa 'alaikum", berdasarkan keumuman hadits.
Adapun firman Allah َّعَزَّ وَجَل : Apabila diucapkan selamat kepada kalian maka balaslah dengan yang lebih baik atau balas yang semisalnya."
Yang dimaksud adalah: jika seorang muslim mengucapkan salam kepada muslim lainnya.
Imam Al-Qurthubi رَحِمَهُ اللهُ berkata dalam "al-jami'" (5/ 209):
"Adapun orang kafir, maka hukum membalas salamnya cukup dengan ucapan "wa 'alaikum".
Berkata Ibnu Abbas رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا dan yang lainnya: "yang dimaksud ayat "jika diucapkan selamat atas kalian" jika ucapan selamat itu dari seorang mukmin "maka balas dengan yang lebih baik", dan jika ucapan selamat dari orang kafir , maka balas ucapan tersebut berdasarkan apa yang diucapkan oleh Rasulullah َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم , yaitu dengan membalas "wa 'alaikum".
Atha' berkata: "Ayat tersebut untuk kaum mukminin secara khusus, dan jika selain muslim mengucapkan salam maka dijawab dengan "'alaik".
Al-Hafizh Ibnu Katsir رَحِمَهُ اللهُ berkata dalam tafsirnya (1/ 512):
"Firman-Nya: "Apabila diucapkan selamat kepada kalian maka balaslah dengan yang lebih baik atau balas yang semisalnya." Maknanya adalah: jika seorang muslim mengucapkan salam kepada kalian maka jawab kepadanya dengan yang lebih baik atau menjawab dengan yang semisalnya, menambah jawaban salam merupakan hal yang dianjurkan, dan menjawab dengan yang semisalnya merupakan hal yang wajib."
Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar رَحِمَهُ اللهُ dalam Al-Fath (11/ 53): "Yang kuat dari seluruh pendapat yang ada adalah apa yang terkandung dalam hadits, namun hadits tersebut khusus untuk ahli kitab. Telah diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang bagus dari Humaid Bin Zaduyah dari Anas رَضِيَ اللهُ عَنُْه berkata: "Ketetapan kami bahwa kami tidak menambah dalam menjawab salam ahli kitab dari ucapan "wa 'alaikum".
Keadaan keempat:
Jika kita ragu apakah dia mengucapkan "As-saamu 'alaikum" atau "As-salaamu 'alaikum", maka dibalas dengan "wa 'alaikum", karena tidak jelasnya ucapan selamat yang dia sampaikan. Ini disebutkan oleh Imam Ibnul Qayyim رَحِمَهُ اللهُ dalam ahkaam ahli adz-dzimmah:1/ 200.
Keadaan kelima:
Jika dia mengucapkan "selamat pagi" dan yang semisalnya, ada yang berkata: dibalas seperti yang dia ucapkan, dan ini bagian dari keadilan dan keinsafan.
Masalah: hukum menjawab salam dari orang kafir?
Imam Al-Qurthubi رَحِمَهُ اللهُ berkata dalam al-jami' (5/ 210): "terjadi perselisihan dalam menjawab salam orang yang kafir dzimmi, apakah wajib hukumnya seperti halnya membalas ucapan salam kaum muslimin. Ini merupakan pendapat Ibnu Abbas,Asy-Sya'bi dan Qatadah, dengan berpegang kepada keumuman ayat, dan perintah menjawab salam mereka dalam sunnah yang sahih. Imam Malik, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Asyhab dan Ibnu Wahab dari Beliau bahwa hal tersebut tidak wajib, dan jika engkau membalas maka jawablah dengan mengatakan : "wa 'alaik".
Yang sahih adalah wajibnya menjawab, berdasarkan keumuman sabda Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّمَ : "ucapkanlah "wa 'alaikum".
Berkata Imam Al-Hajjawi dalam syarah manzhumah al-adaab (196): "jika salah seorang mereka mengucapkan salam, maka wajib menjawabnya menurut pendapat kami, dan menurut mayoritas para ulama, berdasarkan hadits- hadits yang sahih yang memerintahkan untuk menjawabnya.
Ini juga merupakan pendapat Al-Allamah Bin Baaz رَحِمَهُ اللهُ dalam Al-fatawa (1/ 1042).
Diterjemahkan oleh:
Abu Muawiyah Askari Bin Jamal
28 muharram 1437 H.
Berikut tulisan beliau dalam bahasa arab:
- كيفية الرد على سلام الكافر -
سلام الكافر له عدة حالات:
الحالة الأولى: إذا قال: (السام عليكم)
يرد عليه: (وعليكم)
لحديث أنس رضي الله عنه قال: قال رسول الله عليه الصلاة والسلام:(إذا سلم عليكم أهل الكتاب فقولوا: وعليكم)
رواه البخاري(٦٢٥٨) ومسلم(٢١٦٣)
وعن ابن عمر رضي الله عنه أن رسول الله عليه الصلاة والسلام قال:(إذا سلم عليكم اليهود ، فإنما يقول أحدهم: السام عليك ، فقل: وعليك)
رواه البخاري (٦٢٥٧)
وعن عائشة رضي الله عنها أن اليهود قالوا للنبي عليه الصلاة والسلام (السام عليك) قال:(وعليكم) رواه البخاري(٦٢٥٦)
- الحالة الثانية: إذا قال:(السِّلام عليكم) بكسر السين المشددة ، يعني الحجارة.
يرد عليه: (وعليكم)
قال الإمام الحجاوي في شرح منظومة الآداب(١٩٦): قال ابن أبي موسى: إذا سلم الذمي على المسلم فقال: (السِّلام عليك) بكسر السين وهي الحجارة فعل مثل ذلك.اهـ
- الحالة الثالثة: إذا قال:(السَّلام عليكم)
بفتح السين المشددة ، وهي التحية المعروفة.
قيل يرد عليه: (وعليكم السلام)
لعموم قوله تعالى: (وإذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها)
نص عليه الإمام ابن القيم في أحكام أهل الذمة(١/٢٠٠) وبه قال العلامة ابن عثيمين في شرح رياض الصالحين(٣/١٠) ، والمحدث الألباني في الصحيحة(٢/٣٢٢)
وهو قول لبعض الشافعية ، قال الحافظ النووي في الأذكار(٤١٥): وحكى الماوردي وجهاً: أنه يقول في الرد عليهم إذا ابتدؤوا(وعليكم السلام) ولكن لا يقول: (ورحمة الله) وهذا الوجه شاذ مردود.اهـ
قال الإمام الحجاوي في شرح منظومة الآداب(١٩٦): وقال الشيخ تقي الدين: إذا سلم الذمي على المسلم فإنه يرد عليه مثل تحيته.اهـ
- وقال طائفة من أهل العلم: إذا قال الكافر(السَّلام عليكم) يرد عليه (وعليكم) لعموم الأحاديث.
وأما قوله تعالى: (وإذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها) المراد: إذا سلم المسلم على المسلم.
قال الإمام القرطبي في الجامع (٥/٢٠٩):
أما الكافر فحكم الرد عليه أن يقال له: (وعليكم)
قال ابن عباس وغيره:المراد بالآية (وإذا حييتم بتحية) فإذا كانت من مؤمن (فحيوا بأحسن منها) وإن كانت من كافر فردوا على ما قال رسول الله عليه الصلاة والسلام أن يقال لهم (وعليكم) وقال عطاء: الآية في المؤمنين خاصة ، ومن سلم من غيرهم قيل له: عليك.اهـ
وقال الحافظ ابن كثير في تفسيره(١/٥١٢): قوله
(وإذا حييتم بتحية فحيوا بأحسن منها أو ردوها)
أي إذا سلم عليكم المسلم فردوا عليه أفضل مما سلم أو ردوا عليه بمثل ما سلم به ، فالزيادة مندوبة والمماثلة مفروضة.اهـ
وقال الحافظ ابن حجر في الفتح(١١/٥٣): الراجح من هذه الأقوال كلها ما دل عليه الحديث ، لكنه مختص بأهل الكتاب ، وقد أخرج أحمد بسند جيد عن حميد بن زادويه عن أنس رضي الله عنه قال: (أمرنا أن لا نزيد على أهل الكتاب على: وعليكم).اهـ
الحالة الرابعة: إذا شككنا هل قال: (السام عليكم) أو (السلام عليكم) يرد عليه: (وعليكم)
لعدم وضوح تحيته ، نص عليه الإمام ابن القيم في أحكام أهل الذمة(١/٢٠٠)
الحالة الخامسة: إذا قال: (صباح الخير) ونحوها.
قيل يرد عليه بمثل ما قال ، وهذا من باب العدل والانصاف.
مسألة/
حكم رد السلام على الكافر؟
قال الإمام القرطبي في الجامع(٥/٢١٠): اختلف في رد السلام على أهل الذمة هل هو واجب كالرد على المسلمين ، وإليه ذهب ابن عباس والشعبي وقتادة تمسكاً بعموم الآية وبالأمر بالرد عليهم في صحيح السنة ، وذهب مالك فيما روى عنه أشهب وابن وهب إلى أن ذلك ليس بواجب ، فإن رددت فقل: عليك.اهـ
والصحيح وجوب الرد لعموم قول النبي عليه الصلاة والسلام فقولوا:(وعليكم)
قال الإمام الحجاوي في شرح منظومة الآداب(١٩٦): فإن سلم أحدهم ، وجب الرد عليه عندنا ، وعند عامة العلماء لصحة الأحاديث بالأمر بالرد.اهـ
وبه قال العلامة ابن باز في الفتاوى(١/١٠٤٢)
كتبه/
بدر بن محمد البدر
https://telegram.me/baderAlbder
Dari Thalab Ilmu Syar'i
https://telegram.me/Askarybinjamal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar