Kamis, 20 November 2014

HUKUM EMAS PUTIH

HUKUM EMAS PUTIH

ﺱ:
ﺍﻧﺘﺸﺮﺕ ﻓﻲ ﺃﻭﺳﺎﻁ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻨﺎﺱ - ﺧﺎﺻﺔ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ -ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﻣﺎ ﻳﺴﻤﻰ ﺑﺎﻟﺬﻫﺐ ﺍﻷﺑﻴﺾ ، ﻭﻳﺼﻨﻊ ﻣﻨﻪ ﺍﻟﺴﺎﻋﺎﺕ ﻭﺧﻮﺍﺗﻢ ﻭﺃﻗﻼﻡ ﻭﻧﺤﻮﻫﺎ، ﻭﺑﻌﺪ ﺳﺆﺍﻝ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺍﻟﺒﺎﻋﺔ ﻭﻣﺸﻴﺨﺔ ﺍﻟﺼﺎﻏﺔ، ﺃﻓﺎﺩﻭﺍ ﺑﺄﻥ ﺍﻟﺬﻫﺐ ﺍﻷﺑﻴﺾ ﻫﻮ ﺍﻟﺬﻫﺐ ﺍﻷﺻﻔﺮ ﺍﻟﻤﻌﺮﻭﻑ، ﻭﺑﻌﺪ ﺇﺿﺎﻓﺘﻪ ﺑﻤﺎﺩﺓ ﻣﻌﻴﻨﻪ ﺗﻘﺪﺭ ﺑﺤﻮﺍﻟﻲ ﻣﻦ 5 - %10 ﻟﺘﻐﻴﻴﺮ ﻟﻮﻧﻪ ﻣﻦ ﺍﻷﺻﻔﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻷﺑﻴﺾ، ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻷﻟﻮﺍﻥ ﺍﻷﺧﺮﻯ، ﻣﻤﺎ ﻳﺠﻌﻠﻪ ﻳﺸﺎﺑﻪ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩﻥ ﺍﻷﺧﺮﻯ، ﻭﻗﺪ ﻛﺜﺮ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﻓﻲ ﺍﻵﻭﻧﺔ ﺍﻷﺧﻴﺮﺓ، ﻭﺍﻟﺘﺒﺲ ﺣﻜﻢ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﻟﺪﻯ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ، ﻧﺮﺟﻮ ﻣﻦ ﺳﻤﺎﺣﺘﻜﻢ ﺗﺤﺮﻳﺮ ﺍﻟﻔﺘﻮﻯ ﻓﻲ ﺣﻜﻢ ﺍﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﺃﺛﺎﺑﻜﻢ ﺍﻟﻠﻪ، ﻭﺟﺰﺍﻛﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻭﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻛﻞ ﺧﻴﺮ .

ﺝ :
ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﻮﺍﻗﻊ ﻣﺎ ﺫﻛﺮ، ﻓﺈﻥ ﺍﻟﺬﻫﺐ ﺇﺫﺍ ﺧﻠﻂ ﺑﻐﻴﺮﻩ ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻋﻦ ﺃﺣﻜﺎﻣﻪ ﻣﻦ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﻟﺘﻔﺎﺿﻞ ﺇﺫﺍ ﺑﻴﻊ ﺑﺠﻨﺴﻪ ﻭﻭﺟﻮﺏ ﺍﻟﺘﻘﺎﺑﺾ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺠﻠﺲ، ﺳﻮﺍﺀ ﺑﻴﻊ ﺑﺠﻨﺴﻪ ﺃﻭ ﺑﻴﻊ ﺑﻔﻀﺔ ﺃﻭ ﻧﻘﻮﺩ ﻭﺭﻗﻴﺔ، ﻭﺗﺤﺮﻳﻢ ﻟﺒﺴﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺮﺟﺎﻝ ﻭﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﺗﺨﺎﺫ ﺍﻷﻭﺍﻧﻲ ﻣﻨﻪ ﻭﺗﺴﻤﻴﺘﻪ ﺫﻫﺒًﺎ ﺃﺑﻴﺾ ﻻ ﻳﺨﺮﺟﻪ ﻋﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ.

ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ، ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ.

ﺍﻟﻠﺠﻨﺔ ﺍﻟﺪﺍﺋﻤﺔ ﻟﻠﺒﺤﻮﺙ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﺔ ﻭﺍﻹﻓﺘﺎﺀ.

ـﺍﻟﺮﺋﻴﺲ: ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺁﻝ ﺷﻴﺦ

ـ ﻋﻀﻮ : ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ
ﻏﺪﻳﺎﻥ ، صالح الفوزان

المصدر :
فتاوى ﺍﻟﻠﺠﻨﺔ ﺍﻟﺪﺍﺋﻤﺔ ﻟﻠﺒﺤﻮﺙ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﺔ ﻭﺍﻹﻓﺘﺎﺀ اﻟﺠﺰﺀ ﺭﻗﻢ 24 : ، ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ ﺭﻗﻢ: 61 ﺍﻟﻔﺘﻮﻯ ﺭﻗﻢ 21867

Pertanyaan:
Sudah tersebar di sebagian orang-orang khususnya pria penggunaan emas yang disebut emas putih. Emas putih tersebut digunakan sebagai jam tangan, cincin dan pena dan semacamnya. Orang-orang yang menjual emas semacam ini atau yang pakar perhiasan mengatakan bahwa emas putih adalah emas kuning seperti yang kita kenal. Emas tersebut dicampur dengan logam tertentu sekitar 5-10% yang merubah warnanya dari warna kuning emas menjadi putih atau bisa pula menjadi warna lainnya sehingga ia seperti menjadi logam lain. Emas ini sering digunakan akhir-akhir ini dan menjadi rancu akan hukumnya pada kebanyakan orang. Kami harapkan dari anda sekalian untuk
memberikan fatwa akan hukum menggunakan emas putih ini. Semoga Allah membalas amalan kalian dengan kebaikan atas perjuangan pada Islam dan kaum muslimin.

Jawaban:
"Jika kenyataannya seperti yang telah diceritakan, maka emas semacam itu yang merupakan hasil campuran dengan logam lain maka hukum emas tersebut tidaklah keluar dari pengharaman riba fadhl (artinya tidak boleh lebih bila ditukar sejenis, yaitu ketika ditukar emas dan emas walau beda kadar) dan wajib diserahkan tunai dalam satu majelis ketika ditukar dengan sesama emas, atau ditukar dengan perak atau uang kertas. Emas putih juga tidak boleh (haram) digunakan oleh pria. Dan tidak boleh pula menggunakan bejana dari emas putih. Jadi penamaannya dengan emas putih tidaklah mengeluarkan dari hukum tersebut

ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ، ﻭﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ.

Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al 'Ilmiyyah wal Iftaa

Ketua: Syaikh ‘Abdul ‘Aziz Alu Syaikh

Anggota: Syaikh ‘Abdulloh bin Ghudayan, Syaikh Sholih Al Fauzan

Sumber:
Fatwa  Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al 'Ilmiyyah wal Iftaa Juz no. 24 Halaman no. 61 Fatwa no. 21867

F.I.S Forum Ikhwah Salafiyyin
منتدى الإخوان السلفيين

Via WA Al-Manshuroh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar